Anda di halaman 1dari 8

HUKUM KEPLER DAN INTERPRETASI NEWTON TENTANG GERAK PLANET

• HUKUM KEPLER
- Hukum Kepler adalah hukum yang mempelajari mengenai pergerakan planet di luar
angkasa. Penemuan tersebut membutuhkan waktu sampai berpuluh tahun lamanya.
- Peristiwa yang sering dilihat dalam kehidupan sehari – hari, seperti : matahari yang
terbit dari timur, dan kemudian tenggelam ke arah barat. Planet yang terdekat dengan
matahari adalah Merkurius, sedangkan jarak paling jauh dengan matahari adalah
Neptunus.
- Planet – planet tersebut mengelilingi matahari bergerak di dalam lintasan yang
berbentuk elips, sedangkan matahari berada di titik fokus elips.
• SEJARAH HUKUM KEPLER
- Hukum Kepler ditemukan oleh seorang matematikawan yang juga merupakan seorang
astronom Jerman yang bernama Johannes Kepler (1571-1630). Penemuannya didasari
oleh data yang diamati oleh Tycho Brahe(1546-1601), seorang astronom terkenal dari
Denmark
- Sebelum ditemukannya hukum ini, manusia zaman dulu menganut paham geosentris,
yakni sebuah paham yang membenarkan bahwa bumi adalah pusat alam semesta.
Anggapan ini didasari pada pengalaman indrawi manusia yang terbatas, yang setiap
hari mengamati matahari, bulan dan bintang bergerak, sedangkan bumi dirasakan diam.
- Anggapan ini dikembangkan oleh astronom Yunani Claudius Ptolemeus (100-170 M)
dan bertahan hingga 1400 tahun. Menurutnya, bumi berada di pusat tata surya.
Matahari dan planet-planet mengelilingi bumi dalam lintasan melingkar.
- Kemudian pada tahun 1543, seorang astronom Polandia bernama Nicolaus Copernicus
(1473-1543) mencetuskan model heliosentris. Heliosentris artinya bumi beserta planet-
planet lainnya mengelilingi matahari dalam lintasan yang melingkar.
- Tentu saja pendapat ini lebih baik dibanding pendapat sebelumnya. Tapi, ada yang
masih kurang dari pendapat Copernicus yakni diam masih menggunakan lingkaran
sebagai bentuk lintasan gerak planet.

- Pada tahun 1596 Kepler menerbitkan buku pertamanya di bidang astronomi dengan
judul The Mysteri of the Universe.Di dalam buku itu ia memaparkan kekurangan dari
kedua model diatas yakni tiada keselarasan antara lintasan- lintasan orbit planet dengan
data pengamatan Tycho Brahe. Oleh sebab itu Kepler meninggalkan model Copernicus
juga Ptolemeus lalu mencari model baru untuk lintasan planet. Dan akhirnya muncul
Hukum Kepler.

• FUNGSI HUKUM KEPLER


- Fungsi hukum Kepler di kehidupan modern yakni digunakan untuk memperkirakan
lintasan planet-planet atau benda luar angkasa lainnya yang mengorbit Matahari
seperti asteroid atau planet luar yang belum ditemukan semasa Kepler hidup. Hukum
ini juga dipakai pada pengorbitan lainnya selain matahari.
- Seperti bulan yang mengorbit bumi. Bahkan saat ini dengan memakai dasar dari hukum
Kepler ditemukan sebuah benda baru yang mengorbit bumi selain bulan. Benda ini
adalah sebuah asteroid yang berukuran 490 kaki (150 meter) yang dijuluki dengan
Asteroid 2014 OL339.
- Asteroid berada cukup dekat dengan bumi sehingga terlihat seperti satelitnya. Asteroid
tersebut memiliki orbit elips. Ia membutuhkan waktu 364,92 hari untuk mengelilingi
Matahari. Hampir sama dengan bumi yang memiliki periode 365,25 hari

• BUNYI HUKUM KEPLER


1. Hukum Kepler 1
Hukum Kepler yang pertama ini kemudian memaparkan tentang bentuk lintasan orbit
berbagai planet.
- Bunyi
"Setiap planet bergerak mengelilingi matahari dalam lintasan berbentuk elips dan
matahari terletak pada satu titik fokus elips (elips memiliki dua titik fokus"

-
- Menurut gambar diatas, dijelaskan bahwa dalam proses peredaran planet mengelilingi
Matahari, planet menempuh lintasan yang berbentuk elips yang memiliki dua fokus,
dimana Matahari berada di salah satu fokus tersebut.

Ketika planet berada pada jarak terjauh dari Matahari, maka planet berada pada Titik
Aphelium (Titik terjauh planet terhadap Matahari). Pada gambar, titik Aphelium
terletak pada ujung lintasan planet di sebelah kanan.
Ketika planet berada pada jarak terdekat dari Matahari, maka planet berada pada Titik
Perihelium (Titik terdekat planet terhadap Matahari). Pada gambar, titik Perihelum
terletak pada ujung lintasan planet di sebelah kiri
- Rumus eksentrisitas elips :

2. Hukum Kepler 2
Hukum pertama Kepler sukses menyatakan bentuk orbit planet, tetapi gagal
memperkirakan posisi planet dan satelit pada suatu saat.
- Bunyi
“Suatu garis khayal yang menghubungkan pusat matahati dengan pusat planet akan
menyapu luas daerah yang sama dalam selang waktu yang sama”

- Hukum ini menjelaskan bahwa kecepatan orbit suatu planet akan lebih lambat ketika
planet berada pada titik terjauh dari matahari (titik aphelion) dan kecepatan orbit suatu
planet akan lebih cepat ketika planet berada pada titik terdekat dengan matahari
(titik perihelion). Jadi, kecepatan orbit maksimum planet ketika berada di
titik perihelion dan kecepatan orbit minimum planet ketika berada di titik aphelion
3. Hukum Kepler 3
- Bunyi
“Kuadrat periode suatu planet itu sebanding dengan pangkat tiga jarak rata-ratanya dari
matahari”

- Hukum kepler ketiga ini menerangkan tentang periode revolusi planet saat mengelilingi
Matahari. Planet akan mengalami periode orbit yang jauh lebih panjang jika posisi
planet jauh dari matahari. Nah, jika letak planet jaraknya lebih dekat dengan Matahari,
maka periode orbitnya akan lebih pendek.
- Hukum ini dapat ditulis :
𝑻𝟏 𝟐 𝑹𝟏 𝟑
( ) =( )
𝑻𝟐 𝑹𝟐
Keterangan :
T1= Periode planet pertama
T2= Periode planet kedua
R1= Jarak planet pertama dengan matahari
R2= Jarak planet kedua dengan matahari

- Data dari planet – planet dengan jarak rata – ratanya dari matahari, serta periode waktu,
sampai dengan hasil bagi persamaan rumus hukum kepler 3
Nama Jarak Rata-rata dari Periode 𝑅 3 ⁄𝑇 2 (1024 𝑚3 ⁄𝑡ℎ2 )
6 (𝑇⁄𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛)
Planet Matahari R (x10 𝑘𝑚)
Merkerius 57,9 241 3,34
Venus 108,2 615 3,35
Bumi 149,6 1,0 3,35
Mars 227,9 1,88 3,35
Jupiter 778,3 11,86 3,35
Saturnus 1,43 29,5 3,34
• NEWTON TENTANG GERAK PLANET
A. Hukum Gravitas Newton
Seorang ilmuwan ahli fisika dan matematika Inggris yaitu Sir Isaac Newton (1642-
1727), selain mengemukakan ketiga hukum Newton, ia juga mengemukakan hukum
mengenai gaya gravitasi. Hukum Gravitasi Newton ialah sebuah hukum dalam ilmu
fisika yang membahas perihal interaksi tarik-menarik antara dua buah benda yang
memiliki massa. Dua buah benda yang memiliki massa tersebut akan mengalami gaya
saling tarik menarik antar keduanya. Secara matematis, persamaan hukum gravitasi
Newton pada dua buah benda bermasa dan yang terpisah pada jarak sebesar ialah :

𝑚1 . 𝑚2
𝐹=𝐺
𝑟2
Dengan :
F : gaya gravitasi.
G : Konstanta Gravitasi Newton yang besarnya
m1 : massa benda pertama.
m2 : massa benda kedua.
r : jarak pisah antara kedua benda.

B. Medan Gravitasi
Gaya gravitasi pada suatu benda di sebuah titik dalam ruang dengan sifat ruang itu
sendiri. Misalkan kita taruh benda bermassa M dalam suatu ruang, maka benda itu akan
menghasilkan medan yang menyebar di sekitar benda itu dalam ruang.

Medan hadir walaupun tidak ada benda lain di dalam ruang. yang menyebar dari benda
bermassa dan memenuhi ruang inilah sebagai medan gravitasi. Jika anda tempatkan
benda bermassa m dalam ruang tersebut maka benda m akan tertarik menuju benda M.
Dengan demikian, medan gravitasi sebagai ruang di sekitar suatu benda bermassa yang
mana benda bermassa lainnya dalam ruang itu akan mengalami gaya gravitasi. Kita
dapat mengatakan bahwa medan gravitasi adalah sifat dari ruang. Kita tidak perlu lagi
memfokuskan bagaimana gaya gravitasi bergantung pada massa dan jarak, melainkan
kita dapat memfokuskan pada ruang itu sendiri dan bagaimana sifat ruang (atau medan)
mempengaruhi adanya benda-benda di dekat ruang atau jauh dari ruang. Dengan
demikian, massa merupakan sebagai sumber medan gravitasi.

C. Potensi Gravitasi
Potensial gravitasi erat kaitannya dengan energi potensial gravitasi, yaitu energi yang
berkaitan dengan posisi planet dan satelit . Energi potensial gravitasi benda yang
posisinya sangat jauh dari planet adalah nol. Dengan kata lain, gaya tarik gravitasi
planet pada benda yang sangat jauh bisa diabaikan. Roket yang kita luncurkan dari
bumi memanjat medan gravitasi planet dan ia perlu meningkatkan energi potensial
gravitasinya ke nol agar ia bisa lepas dari medan gravitasi Bumi. Pada permukaan
Bumi, energi potensial gravitasi adalah negatif sehingga roket perlu melakukan usaha
untuk memanjat medan gravitasi menuju ke energi potensial gravitasi nol.
D. Hubungan Hukum Kepler dan Hukum Gravitasi Newton
Sebelumnya kita sudah membahas tentang hukum gravitasi dan Hukum Kepler. Kedua
hukum ini, dapat kita gunakan dalam mengamati pergerakan planet dalam tata surya.
Hukum Pertama Kepler menyatakan bahwa semua planet bergerak mengeliling
matahari dengan lintasan berbentuk elips dan matahari terletak pada saah satu titik
fokus elips tersebut. Berarti dapat kita ketahui bahwa semua planet bergerak mengitari
matahari. Planet dan satelit bisa mengitari matahari karena sebenarnya planet memiliki
kecepatannya sendiri (kecepatan linier orbital). Nah karena adanya gaya gravitasi
matahari, planet secara alami akan bergerak lurus akan membelokkan geraknya terus
menerus oleh gravitasi matahari. Kecepatan planet besarnya tidak berubah-ubah, tetapi
arahnya selalu berubah. Oleh sebab itu planet mengalami percepatan sentripetal akibat
gaya gravitasi matahari yang bertindak sebagai percepatan sentripetalnya. Adanya
percepatan sentripetal ini menyebakan planet tidak jatuh ke matahari. Hukum Ketiga
Kepler T2 / r3 = k dari analisis data tanpa adanya penjelasan nilai k secara matematis.
Dengan munculnya Hukum Gravitasi Newton, maka Hukum Ketiga Kepler dapat
terbukti kebenarannya. Newton memporoleh nilai k dengan cara menyamakan gaya
gravitasi dengan gaya sentripetal pada planet dan satelit.

E. Gaya Gravitasi Pada Gerak Planet


1. Bukti Hukum Newton
Pernah tidak sih kalian berfikir mengapa planet dapat mengelilingi matahari dan
terlepas dari orbitnya?

Sesuai dengan Hukum Kepler III


Menurut hukum gravitasi Newton, gaya tarik menarik antara planet dengan matahari
adalah
𝑀𝑚
𝐹=𝐺 2
𝑟
2. Kecepatan Orbit Planet
Agar planet dapat mengorbit dengan lintasan yang tetap dan tidak lepas maka selama
geraknya harus bekerja gaya sentripental. Gaya sentripetal yang berasal dari gaya
gravitasi sehingga dapat ditentukan kecepatan orbitnya seperti berikut :

Jadi kecepatan orbitnya memenuhi persamaan :


𝑀
𝑉 = √𝐺
𝑅

\
Misalkan satelit bergerak mengitari planet Bumi dengan kelajuan v berlawanan arah
jarum jam. Untuk tempat-tempat yang dekat dengan permukaan Bumi, jari-jari orbit r
dapat diambil mendekati jari-jari bumi R. Diketahui bahwa pada orbitnya satelit (massa
m) ditarik oleh Bumi (massa M) dengan gaya Gravitasi .
𝑀𝑚
𝐹=𝐺 2
𝑟
Gaya gravitasi yang berperan sebagai gaya sentripetal
𝑚𝑣 2
𝐹𝑠𝑝 =
𝑅
Dengan mensubtitusi persamaan gaya Gravitasi dengan gaya Sentripetal, maka
didapatkan persamaan kecepatan orbit yaitu :
𝑀
𝑉 = √𝐺
𝑅
3. Gerak Peredaran Satelit
Satelit adalah benda langit yang mengorbit pada planet .
Ada 2 Satelit :
1. Satelit Alam
2. Satelit Buatan
Gerak-gerak satelit pada planet ini sangat mirip sekali dengan gerak planet
mengitari matahari. Sehingga hukum-hukum yang berlaku pada planet juga berlaku
pada satelit.

Anda mungkin juga menyukai