62/Lab/I/2022 0 1/1 UPTD RSUD SITI AISYAH KOTA LUBUKLINGGAU
Ditetapkan oleh Direktur UPTD
SPO Terbit Tanggal RSUD Siti Aisyah Kota Lubuklinggau
dr. Dwiyana Sulistia Ningrum
Pembina/ IV.a NIP: 19750219 2 00604 2 006 PENGERTIAN Merupakan kegiatan pencatatan dan pelaporan, atas semua kegiatan pelayanan di RSUD Siti Aisyah pada pasien TB parudengan menggunakan form baku pencatat pelapor kasus TB. TUJUAN Di Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk: 1. Monitoring dan evaluasi 2. Menilai keberhasilan pengobatan pasien 3. Menilai keberhasilan program penanggulangan TB KEBIJAKAN SK Direktur RSUD Siti Aisyah kota Lubuklinggau No : 117/KPTS/RSSA.04/I/2022 tentang Kebijakan pelaksanaan Penanggulangan TB
PROSEDUR 1. Form Tb dipergunakan minimal meliputi :
a. TB-06 : Untuk mencatat data jumlah suspek pasien TB yang diperiksa dahak untuk menegakkan diagnosis, ada di setiap poliklinik rawat jalan, ruang rawat inap atau igd, yang menemukan pasien tersangka TB, di disi pelaksana perawatan dinas jaga saat itu. b. TB-05 : Untuk meminta pemeriksaan dahak SPS, baik untuk penegakkan diagnosis maupun follow up pengobatan, ada disetiap poliklinik rawat jalan, rawat inap, maupun igd. c. TB-01 : Untuk mencatat perjalanan pengobatan pasien diagnosis TB, yang di berikan pengobatan OAT, baik per resep maupun per program, ada di poliklinik di isi oleh pelaksana perawatan. d. TB-02 : Untuk krontrol pasien TB, ada di poloklinik di isi oleh pelaksana perawatan e. TB-04 : Untuk mencatat data pasien yang di lakukan pemeriksaan dahak, baik untuk penegakan diagnosis, maupun untuk follow up pengobatan, ada di laboratorium, di isi oleh pelaksana laboratorium saat itu f. TB-13 : Untuk mencatat penerimaan dan pengeluaran OAT, program ada di farmasi/poliklinik DOTS, di isi oleh pelaksana farmasi poliklinik DOTS. g. TB-03 : Untuk rekap data pasien TB yang ada di RSUD Siti Aisyah, di isi oleh petugas administrasi poliklinik DOTS. 2. Penanggung jawab penataan dan pelaporan adalah ketua tim DOTS RSUD Siti Aisyah. UNIT TERKAIT 1. Poli paru 2. Laboratorium 3. Farmasi