Anda di halaman 1dari 3

PERJANJIAN UTANG PIUTANG

Pada hari ini, Selasa tanggal 01 November 2022, di Bandung, yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Jaka Pria Purnama


NIK : 3208090902980002
Alamat : Dusun Pahing, RT 011 RW 004, Kel. Bojong,
Kec. Cilimus, Kab. Kuningan – Jawa Barat.

Selaku yang diberikan pinjaman, selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA.

Nama :
NIK :
Alamat :

Selaku yang memberikan pinjaman, selanjutnya disebut PIHAK KEDUA.

Bahwa PIHAK PERTAMA bermaksud hendak meminjam sejumlah uang kepada PIHAK KEDUA
sebesar Rp. 120.000.000,- (Seratus dua puluh juta rupiah).

Selanjutnya PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA secara sendiri-sendiri disebut sebagai “PIHAK”
dan secara bersama-sama disebut sebagai “PARA PIHAK”. Dengan ini PARA PIHAK sepakat
untuk mengikatkan diri dalam PERJANJIAN UTANG PIUTANG (“PERJANJIAN”) ini, dengan syarat
dan ketentuan sebagai berikut :

PASAL 1

1. PARA PIHAK dengan ini sepakat dan menyetujui Nilai utang piutang adalah sebesar Rp.
120.000.000,- (Seratus dua puluh juta rupiah).

2. PARA PIHAK sepakat uang sebagaimana dimaksud pada Pasal 1 ayat (1) diatas diserahkan
oleh PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA setelah dilakukan penandatanganan pada
kwitansi yang bermaterai senilai Rp. 10.000,- (sepuluh ribu rupiah).

3. PIHAK PERTAMA sepakat untuk menjamin pembayaran kembali utang kepada PIHAK KEDUA
dengan menyerahkan jaminan berupa Sertifikat Hak Milik Nomor 514, Desa Bojong,
Kecamatan Cilimus, Kabupaten Kuningan-Jawa Barat, atas sebidang tanah sebagaimana yang
diuraikan dalam Surat Ukur tanggal 23 Februari 1994, Nomor 10.22.15.07.1.00514, seluas
182 M2 (Seratus delapan puluh dua Meter Persegi), Surat Pemberitahuan Pajak Terutang
Pajak Bumi dan Bangunan (SPPT PBB) Nomor Objek Pajak (NOP) : 32.10.160.012.011-0043.0.

PASAL 2

1. PIHAK PERTAMA menyatakan kesanggupan untuk menyelesaikan seluruh pembayaran atas


pinjaman dari PIHAK KEDUA diatas dalam jangka waktu 14 (empat belas) hari terhitung sejak
Perjanjian ini di tandatangani atau bertepatan pada tanggal 15 November 2022.

Halaman 1 dari 3
2. PIHAK PERTAMA sepakat apabila setelah tanggal 15 November 2022 belum dapat
mengembalikan seluruh pinjaman kepada PIHAK KEDUA, maka PIHAK PERTAMA dikenakan
kenaikan pengembalian utang sebesar 2,5% (dua koma lima persen) dari nilai utang per 7
(tujuh) hari setelah tanggal jatuh tempo dan seterusnya selama 14 (empat belas) hari.

3. PIHAK PERTAMA sepakat apabila setelah 14 (empat belas) hari setelah tanggal 15 November
2022 atau bertepatan pada tanggal 29 November 2022 belum melunasi pinjaman kepada
PIHAK KEDUA, maka jaminan Sertifikat Tanah diatas tersebut akan menjadi milik PIHAK
KEDUA.

PASAL 3

PIHAK PERTAMA menyatakan bahwa sertifikat tanah beserta bangunan yang terdapat
didalamnya tersebut diatas bebas dari sitaan dan/atau tidak dalam keadaan sengketa oleh pihak
manapun, sehingga PIHAK PERAMA dengan ini membebaskan PIHAK KEDUA dan mengambil
alih tanggungjawab dalam bentuk apapun mengenai segala tuntutan dan/atau gugatan dari Pihak
manapun juga mengenai hal tersebut.

PASAL 4

Setelah PIHAK PERTAMA melaksanakan kewajibannya kepada PIHAK KEDUA sesuai dengan
Pasal 2 PERJANJIAN ini, maka PIHAK KEDUA berkewajiban untuk mengembalikan jaminan
tersebut diatas kepada PIHAK PERTAMA,

PASAL 5

PERJANJIAN UTANG PIUTANG ini mulai berlaku sejak ditandatangani oleh PARA PIHAK dan akan
berakhir dengan sendirinya setelah PIHAK PERTAMA memenuhi kewajibannya, atau PIHAK
PERTAMA gagal melaksanakan isi PERJANJIAN ini sebagaimana Pasal 5 di atas.

PASAL 6

Dengan tanpa mengurangi kompetensi Pengadilan yang berwenang untuk melakukan


penyelesaian atas setiap perselisihan yang timbul dari atau sehubungan dengan PERJANJIAN ini,
yang tetap tidak akan berubah, setiap perselisihan yang timbul dari atau berdasarkan
PERJANJIAN ini, termasuk setiap pertanyaan mengenai keberadaannya, keberlakuan atau
pengakhiran, PARA PIHAK sepakat akan mengacu kepada dan diputuskan secara akhir melalui
Pengadilan Negeri Bandung hal mana merujuk pada domisili hukum PARA PIHAK.

PASAL 7

Segala perubahan dan hal-hal lain yang belum diatur dan/atau belum cukup diatur dalam
PERJANJIAN ini akan dimusyawarahkan terlebih dahulu oleh PARA PIHAK dan hasilnya akan
dituangkan ke dalam suatu Addendum Perjanjian yang disepakati dan ditandatangani oleh PARA
PIHAK yang merupakan satu kesatuan dan bagian yang tidak terpisahkan dari PERJANJIAN ini.

Halaman 2 dari 3
PASAL 8

Perjanjian ini diatur dan ditafsirkan berdasarkan hukum Negara Republik Indonesia. PARA
PIHAK selanjutnya sepakat untuk mengesampingkan ketentuan-ketentuan Pasal 1266 Kitab
Undang – Undang Hukum Perdata yang tidak dapat dicabut kembali, sejauh diperlukannya
penetapan Pengadilan sehubungan dengan pengakhiran Perjanjian ini.

Demikianlah PERJANJIAN UTANG PIUTANG ini dibuat dalam 2 (dua) rangkap dan ditandatangani
secara sempurna, sadar dan sukarela oleh PARA PIHAK dengan dihadiri oleh Saksi-Saksi yang
namanya akan disebutkan sebagai berikut :

1. __________________________________, beralamat di _________________________________________________________.

2. __________________________________, beralamat di _________________________________________________________.

Jakarta, 1 November 2022

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA

Saksi-Saksi

Halaman 3 dari 3

Anda mungkin juga menyukai