Anda di halaman 1dari 2

Membuktikan jati diri

Judul buku : Sabuk Kiai.


Pengarang : Dandang A. Dahlan
Penerbitan : Solo, Era ADiCitra InterMedia
Tahun terbit : 2012
Ketebalan buku : 136 halaman

Buku dengan judul kitab suci ini menceritakan tentang seorang siswa SMA yang bernama
Raden Ranu Sadewa yang tidak mau kalau keberhasilannya itu dikaitkan dengan nama besar
ayahnya yang seorang jenderal. Ranu ini memiliki teman dekat yang bernama Sekar Indah.
Ketika itu tak disangka Sekar Indah mempunyai perasaan lebih terhadap Ranu Sadewa namun ia
tak mampu mengungkapkannya. Sekar Indah sudah mempunyai tekad bahwa ia sudah
bersumpah tidak akan menikah kalau tidak berjodoh dengan Ranu. Namun Ranu yang memiliki
sifat cuek itu tidak mengetahui hal tersebut. Hari demi hari Ranu menghindari pertemuan
dengan indah sikap Ranu itu membuat Indah kelabakan dan nyaris prestasi Indah ingin
memarahi Ranua yang kejam dan tak berperasaan itu.
Tuhan Kenapa jatuh cinta itu sakit sekali jerit indah dalam hati. Pada kejadian itu membuat
Indah was-was, minder dan kurang percaya diri di sekolah. Ranu dikabarkan pindah sekolah
mendengar itu indah dihantui rasa putus asa. Untuk membunuh sedih dan kerinduannya pada
Ranu Indah menyibukkan diri dalam berbagai kegiatan ekstrakurikuler dan kursus. Hari demi
hari takdisangka Ranu mengirimkan surat untuk indah. Di dalam surat tersebut berisi tentang
Kerinduan Ranu pada indah tetapi di sisi lain Ranu tidak menuliskan alamat di dalam surat
tersebut. Air mata indah Mengalir tiada terbendung.
Seandainya saja Ranu memberikan alamat pasti ia akan membalas kata-kata Cinta Dan
Kerinduan buatnya. Setelah itu Ranu meneruskan perjuangannya untuk mencari pesantren
yang diidam-idamkan selama ini. Seiring berjalannya waktu akhirnya Ranu menemukan tempat
Pesantren tersebut, yaitu di Pantai Utara Desa Soko Kabupaten Pati. Di sana ia bertemu dengan
seorang kyai yang sangat baik padanya yang bernama Misbah. Seiring berjalanya waktu
keakraban pun mulai terlihat antara Ranu Sadewa dan Kyai Misbah. Seminggu kemudian Ranu
Sadewa mati-matian belajar agama agar bisa menghadapi tes masuk Aliyah kelas 2. Tetapi
usaha Ranu selama ini Gagap mengetahui hal itu ia merasa sedih dan kecewa. Namun apapun
yang terjadi Ranu bertekad untuk mengejar waktu. Sekalipun dirinya tidak begitu Ambisi masuk
rabari.
Namun demi cintanya pada orang tua semua akan dilakukannya. Setelah itu Ranu mengikuti
latihan untuk mendapatkan ilmu Laduni. Ia berkonsentrasi sepenuhnya tanpa mendapatkan
sanjungan dari para pendukungnya. Para santri mengakui kehebatan Ranu meski ada beberapa
santri yang iri akan kehebatannya namun Rano enggan mempedulikan hal tersebut ia lebih
fokus pada apa yang ia kerjakan. Melihat kegigihan Ranu Kyai Misbah mewariskan sebuah sabuk
untuk Ranu dan ilmu Laduni pun jatuh ke tanganya. Suatu hari Ranu mendapatkan kabar bahwa
ibunya sedang sakit. Mengetahui hal itu Ranu bersama Kyai Misbah dan Mursalim langsung
pulang ke rumah. Tengah malam mereka sampai, dan akhirnya bertemu dengan kedua orang
tuanya. Tak lama Indah datang yang membuat mereka berharap bahwa Sekar Indah dan Ranu
Sadewa akan berjodoh.

Anda mungkin juga menyukai