Anda di halaman 1dari 4

PENYESALAN SEORANG SAHABAT

Tugas ini dibuat untuk memenuhi

salah satu mapel Bahasa indonesia

Guru : Ooy Rukoyah. SPd

Oleh : Nadin Apriliah

Kelas : XI Akuntansi

YAYASAN NUSANTARA MAJALENGKA

SMKS Pelita Nusantara Kertajati

Kabupaten Majalengka
Penyesalan Seorang Sahabat

Mata ini kadang tak mampu memandang kebenaran yangada, hanya hati yang sanggup
merasakan manakah yang benar danmana yang salah. Kebenaran yang dilihat oleh mata
kadang taksama dengan apa yang dirasakan oleh hati. Mata mampumengelabui setiap kejadian
didepannya tapi tak ada satupun yangmampu mengelebui mata hati kita.”Dan itu lah yang
terjadi padadua kawan yang menjadi lawan. Marka gadis biasa dari keluargasederhana ia
memiliki sikap toleran kepada sesama, rendah hatidan ramah. Ia memiliki seorang sahabat yang
sangat ia sayanginamanya Sandra, ia anak orang kaya keluarganya begitumemanjakan Sandra.
Namun, ia tak bangga atas kekayaan yangdimiliki orang tuanya, baginya kasih sayang lah yang
sangat berharga“

Mereka bersahabat sejak SD, dan sekarang mereka juga satusekolah di SMP, Marka mendapat
beasiswa disekolah tersebutsedangkan Sandra adalah anak orang yang paling kaya
disekolahtersebut. Meskipu perbedaan ekonomi ,tetapi Mereka seperti kakakadik kemana-
mana selalu bareng, prestasi mereka juga selalu bersaing. Namun, keduanya sangat sportif dan
takmempermasalahkannya. Kebersamaan mereka sampai membuat orang-orang yang
melihatnya iri, tak terkecuali Andre anak kepalasekolah yang sangat manja, apapun
kehendaknya harus selaludituruti.Hingga suatu hari ia mempunyai rencana untuk
memisahkandua sahabat ini. Ia meminta bantuan kepada Andra saudarakembarnya untuk
mendekati mereka berdua yaitu Sandra danMarka agar mereka mengira bahwa Andra
menyukai mereka.Akhirnya Andra pun menjalankan rencana mereka itu. Andramendekati satu
persatu baik Sandra maupun Marka. Ternyatamereka berdua menyukai pria yang sama.
Akhirnya Marka yangmengalah dan membiarkan Andra dengan Sandra.

Akhir-akhir ini, Sandra jarang ketemu dengan Marka. Karenaia lebih sering diajak jalan bareng
sama Andra. Dan itukesempatan buat Andra untuk menghasut keduanya (Marka &Sandra).
Hingga akhirnya Sandra sangat membenci Marka, ia beranggapan bahwa Marka adalah sahabat
yang hanyamemanfaatkan kekayaannya saja. Ia juga menuduh Marka bahwadirinya tidak suka
melihat Sandra dan Andra pacaran. Karenasebenarnya ia juga suka dengan Andra. Tuduhan
demi tuduhandilontarkan Sandra kepada Marka. Marka yang memang merasatidak seperti
itu ,mencoba membela diri dan menjelaskan apa adanya kepada Sandra. Namun, Sandra sudah
buta oleh hasutanAndre dan Andra.
Marka menyesalkan sikap Sandra yang seperti itu, ia sangatmenyayangkan perubahan yang
terjadi pada Sandra.“Kenapa, adaapa dengan mu Sandra?” bisik Marka ditengah hujan yang
sedangmenemani langkah pulang sekolahnya. Beruntung hujan turun saatitu sehingga tak
banyak yang tahu bahwa sebenarnya ia sedangmenangis, terluka hatinya oleh tuduhan yang
dilontarkan olehsahabatnya sendiri. Sandra tak lagi memandangnya sebagai sahabat.“Ya Tuhan
inikah seorang kawan yang berubah menjadi lawan?” bisiknya lagi sambil menangis.

Mana Marka dan Sandra yang dulu, yang selalu bersamakemana-mana. Yang selalu kompak
dalam segala hal. Mulai hariitu suasana sekolah tak dihiasi oleh tawa mereka. Semua
seisisekolah merindukan akan tawa mereka. Hanya Andra yang merasa bahagia akan hancurnya
persahabatan Marka dan Sandra. Markasangat bersedih akan kejadian ini.

Hingga suatu hari, Sandra yang berniat akan menemui Andradikelasnya tidak sengaja
mendengar percakapan Andra dan Andremengenai dirinya dan Marka. Hal itu sangat
membuatnya kaget,tak disangka ternyata mereka tega melakukan itu kepadanya.Tanpa pikir
panjang Sandra langsung memutuskan Andra dan menampar mereka berdua yang dengan
sengaja merencanakansemua itu.

Sandra berlari sambil menangis menuju kelas Marka, sambilmenyesali sikapnya yang telah
mengorbankan persahabatannyademi laki-laki yang hanya mempermainkan dirinya
untukmemisahkannya dengan Marka. Namun, sesampainya dikelas iatidak mendapati Marka
dibangkunya. Ia menanyakan kepadateman sekelasnya, dan ternyata sudah 3 hari ini Marka
tidak masuksekolah, kabar terakhir katanya ia masuk rumah sakit.

Serasa disambar petir disiang bolong, hatinya menangiskenapa ia sampai tidak tahu kalau
Sahabatnya masuk rumah sakit.Sakit parahkah ia hingga harus dirawat di rumah sakit. Setahu
ia,Marka tidak punya penyakit apa-apa. Setelah sampainya dirumahsakit ia bertemu dengan
ibunya Marka, beliau kelihatan sedih dan pasrah duduk didepan ruang ICU. Sandra semakin
takut,sebenarnya apa yang sedang terjadi dengan sahabatnya. Tidaklama kemudian dokter
keluar dari ruangan ICU, ia berkata “ibu,yang tabah serta jangan henti2nya mendoakan Marka,
kita hanya bisa menunggu keajaiban dari-Nya. Saat itu juga ibunya Markamengalirkan air mata.
Tubuhku, serasa lemas jantungku berdetakkencang. Ya Tuhan, sebenarnya apa yang terjadi
dengan Marka.

Maafkan aku Marka, maafin semua kejadian kemarin, bisik Sandra dalam hati sambil terus
berjatuhan air mata dipipinya. Setelahcukup tenang, ibunya Marka cerita bahwa sebenarnya
Markamengidap kanker , sejak 2 tahun terakhir ini. Ia menyembunyikan penyakitnya dari
orang2 yang ia sayangi, termasuk ibu dansahabatnya.

Lagi-lagi rasa sakit itu terasa dihati Sandra, kabar inimembuatnya semakin merasa bersalah
kepada Marka. Sebelumdirawat dirumah sakit Marka menitipkan surat kepada ibunyauntuk
diberikan kepada Sandra. Marka juga bercerita kepadaibunya tentang selisih antara keduanya,
tapi Marka sama sekalitidak pernah dendam kepada sahabatnya itu, ia justru sangat bersyukur
memiliki seorang sahabat seperti Sandra.Sandra masuk keruangan Marka dirawat,
setelahmengungkapkan semuanya dan meminta maaf kepada Marka, taklama Marka siuman
dan senyum kepada Sandra sambil berkata “aku telah memaafkanmu jauh sebelum kamu
mengetahui tentangrencanamereka”. Tak lama kemudian Marka kembali menutupmata untuk
selama2nya, air mata Sandra terus mengalirdipipinya ,sambil memeluk sahabatnya ia berbisik
kau kawan bukan lawan bagiku. Terima kasih dan maaf atas semua perbuatanku. Tunggu aku
disana sahabatku, Marka.

Anda mungkin juga menyukai