Anda di halaman 1dari 145

Eksistensi Peran Kepala Sekolah dalam Meningkatkan

Kualitas Pembelajaran Pendidikan Agama Islam berbasis


Alam di SD Alam Karawang

(Studi pada kelas VI SD Alam Karawang)

Skripsi ini Diajukan


Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

OLEH:

Nadia Nurul Kamilah

NIM. 17311823

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA

2021 M/1443
Eksistensi Peran Kepala Sekolah dalam Meningkatkan
Kualitas Pembelajaran Pendidikan Agama Islam berbasis
Alam di SD Alam Karawang

(Studi pada kelas VI SD Alam Karawang)

Skripsi ini Diajukan


Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Disusun Oleh:

Nadia Nurul Kamilah

NIM. 17311823

Pembimbing:

Reksiana, MA.Pd.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA

2021 M/1443
PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi dengan judul “ Eksistensi Peran Kepala Sekolah dalam


Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Pendidikan Agama Islam
berbasis Alam di SD Alam Karawang” yang disusun oleh Nadia Nurul
Kamilah dengan Nim 17311823 telah melalui proses pembimbingan
dengan baik dan dinilai oleh pembimbing telah memenuhi syarat ilmiah
untuk di ajukan pada sidang munaqasah

Karawang,17 Agustus 2021


Pembimbing

Reksiana, MA.Pd
LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi dengan judul “Eksistensi Peran kepala Sekolah dalam


Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Pendidikan Agama Islam
berbasis Alam di SD Alam krawang” yang disusun oleh Nadia Nurul
Kamilah dengan NIM. 17311823 telah diujikan pada siding munaqasah
Fakultas Tarbiyah Institut Ilmu Al-Qur`an (IIQ) Jakarta pada tanggal 2020.
Skripsi telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan (S.Pd).

No Nama Jabatan Tanda tangan

1 Dr. Esi Hairani, M.Pd Ketua Sidang

2 Reksiana, MA.Pd Sekertaris Sidang

3 Hasanah M.Pd Penguji I

4 Hulailah Istiqlaliyah, Lc, Penguji II


M.Pd.I
5 Reksiana, MA.Pd. Pembimbing

Karawang, 17 Agustus 2021


Mengetahui
Dekan Tarbiyah IIQ Jakarta

Dr.Esi Hairani, M.pd

i
PERNYATAAN PENULIS

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Nadia Nurul Kamilah


NIM : 17311823
Tempat, Tangal Lahir : Karawang, 20 Agustus 1999

Menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Eksistensi Peran Kepala Sekolah


dalam Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Pendidikan Agama Islam
berbasis Alam di SD Alam Karawang” adalah benar-benar asli karya
penulis, kecuali kutipan-kutipan yang sudah disebutkan. Kesalahan dan
kekurangan di dalam karya ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis.

Karawang, 17 Agustus 2020

Nadia Nurul Kamilah

ii
MOTTO

‫سا ا اَِّل ُو ْس اع اها‬


ً ‫ّٰللاُ نا ْف‬
‫ف ه‬ ُ ‫اَل يُ اك ِّل‬
“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan
kesanggupannya” (Al-Baqarah ayat [2]: 286)

iii
‫بسم ّٰللا الرحمن الرحيم‬
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT. atas ‘inayah-
Nya yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis
dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “Eksistensi Peran Kepala
Sekolah Dalam Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Pendidikan
Agama Islam Berbasis Alam di SD Alam Karawang”
Shalawat teriring salam semoga selalu tercurah kepada Nabi
Muhammad SAW. beserta keluarga dan para sahabatnya. Semoga dengan
senantiasa bershalawat kepada baginda Rasul kita mendapatkan syafa’at di
hari perhitungan kelak. Aamiin.
Upaya penyusunan skripsi ini bertujuan untuk memperoleh gelar
sarjana pendidikan (S.Pd). Penulisan skripsi ini dapat penulis selesaikan
dengan adanya dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu dengan kerendahan
hati, penulis ucapkan banyak terima kasih dan penghormatan yang tak
terhingga kepada:
1. Ibu Prof. Dr. Hj. Huzaemah T. Yanggo, MA., Rektor Institut Ilmu Al-
Qur`an (IIQ) Jakarta
2. Ibu Dr. Hj. Nadjematul Faizah, S.H.M.Hum., Wakil Rektor Institut Ilmu
Al-Qur`an (IIQ) Jakarta.
3. Bapak Dr.M.Dawud Arif Khan, SE.,M.Si.,Ak,.CPA., Selaku Wakil
Rektor II Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ) Jakarta.
4. Ibu Romlah Widyati, M.Ag., Selaku Wakil Rektor III Institut Ilmu Al-
Qur’an Jakarta.
5. Ibu Dr. Esi Hairani, M.Pd., selaku Dekan Fakultas Tarbiyah Institut Ilmu
Al-Qur`an (IIQ) Jakarta.

iv
6. Ibu Reksiana, MA. Pd., selaku kaprodi PAI dan dosen pembimbing
skripsi penulis, yang selalu sabar dan selalu memberikan pengarahan
serta semangat kepada penulis sehingga penulis bisa menyelesaikan
skripsi ini.
7. Staf fakultas Institut Ilmu Al-Qur`an (IIQ) Jakarta, serta bapak dan ibu
dosen Institut Ilmu Al-Qur`an (IIQ) Jakarta atas ilmu yang telah
diberikan kepadan penulis, dan semoga bapak ibu selalu disehatkan dan
dipermudah urusannya serta di lindungi dalam keridhoan Allah dan
semoga bermanfaat bagi kehidupan penulis di dunia dan di akhirat.
8. Seluruh instruktur tahfiz Institut Ilmu Al-Qur`an (IIQ) Jakarta, terutama
kepada bapak Dr. KH. Ahmad Fathoni, Lc., M.A., ibu Hj. Muthmainnah,
MA., Ibu Hj. Istiqamah, MA, Ibu Romlah M.pd, Ibu Fatimah M.pd kak
Siti Sarah, yang selalu sabar menuntun dan mengarahkan serta memberi
nasehat dalam hal menghafal Al-Qur`an. dan Semoga beliau-beliau
mendapatkan derajat yang mulia di sisi Allah Swt.
9. Kedua orang tua tercinta. Ayah H. Akhsan Kusairi S.Ag dan Ibu Hj
Nurbaeti, yang telah melahirkan dan membesarkan serta mendidik,
memberikan dukungan, semangat, mengarahkan penulis dalam
melakukan penelitian serta memberikan kasih sayang yang tak terhingga
kepada penulis.
10. Bapak Imam Munandar S..Th.I, Puadah Ulpah S.pd, Muhammad Imam
Zaenuddin, S.Pd.I, yang telah membantu dan mendukung peneliti dalam
melaksanakan tugas akhir ini dalam semoga bapak dan ibu dimudahkan
dalam urusannya dan di diberkahi hidupnya.
11. Terimakasih kepada Hely, syifa, Sari, Nana, Degem, Tahiya, Nelly yang
telah membantu penulis dalam mensuport dan memberi saran yang
terbaik untuk penulis yang telah membantu penulis dalam memberi saran
dan masukan penulis untuk lebih baik lagi dalam penulisannya.

v
12. Kepada teman-teman yang Institut Ilmu Al-Qur’an Jakarta khususnya
kelas 8B 2017 tarbiyah, yang telah mensuport peneliti dalam
memberikan dukungan dalam menyelesaikan tugas akhir kuliah ini.
13. Kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam penulisan dan
penyusunan skripsi yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Hanya harapan dan doa, semoga Allah SWT memberikan balasan yang
berlipat ganda kepada semua pihak yang telah berjasa dalam membantu
penulis menyelesaikan skripsi ini. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih
jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu penulis mengharapkan saran,
masukan dan kritik dari para pembaca. Semoga skripsi ini dapat memberikan
manfaat untuk penulis dan para pembaca dan semoga peneliti bisa
mengamalkan ilmu yang telah diperoleh dan berkah. Aamiin Yaa
Rabbal’aalamiin.

Karawang, 17 Agustus 2020

Penulis,

Nadia Nurul Kamilah

vi
PEDOMAN TRANSLITERASI

Transliterasi adalah penyalinan dengan penggantian


huruf dari abjad yang satu ke abjad yang lain. Dalam penulisan
skripsi di IIQ dan transliterasi Arab-Latin mengacu kepada
SKB Mentri Agama RI, Mentri Pendidikan dan Menteri
Kebudayaan RI No. 158/1987 dan NO. 0543b/U/1987
tertanggal 22 Januari 1988.
1. Konsonan Tunggal

Huruf Nama Huruf Latin Nama


Arab
‫ا‬ Alif
Tidak Tidak Dilambangkan
Dilambangkan

‫ب‬ Ba B Be

‫ت‬ Ta T Te

‫ث‬ es (dengan titik di atas)


‫ط‬ Ṡa ṡ

‫ج‬ Jim J Je

‫ح‬ Ḥa ḥ
ha (dengan titik dibawah)

‫خ‬ Kha Kh Ka dan ha

‫د‬ Dal D De

‫ذ‬ Żal Ż
zet (dengan titik di atas)

‫ر‬ Ra R Er

‫ز‬ Zai Z Zet

vii
‫س‬ Sin S Es

‫ش‬ Syin Sy Es dan ye

‫ص‬ Ṣad ṣ
es (dengan titik di bawah)

‫ض‬ Ḍad ḍ
de (dengan titik di bawah)

‫ط‬ Ṭa ṭ
te (dengan titik di bawah)

‫ظ‬ Ẓa ẓ
zet (dengan titik di bawah)

‫ع‬ ‘ain ‘
Koma (terbalik di atas)

‫غ‬ Gain G
Ge

‫ف‬ Fa F
Ef

‫ق‬ Qaf Q
Ki

‫ك‬ Kaf K
Ka

‫ل‬ Lam L
El

‫م‬ Mim M
Em

‫ن‬ Nun N
En

‫و‬ Wau W
We

‫هـ‬ Ha H
Ha

‫ء‬ Hamzah ‘
Apostrof

‫ي‬ Ya Y
Ye

viii
2. Konsonan Rangkap karena tasydīd ditulis rangkap :

َ‫متُـ َع َد ِّدة‬ Ditulis muta’addidah

‫ِّعدَّة‬ Ditulis ‘iddah

3. Tā’ marbūtah di akhir kata


a. Bila dimatikan, ditulis h:

‫ْمة‬ ِّ
َ ‫حك‬
Ditulis ḥikmah

‫ِّج ْزيَة‬ Ditulis Jizyah

(Ketentuan ini tidak diperlukan terhadap kata- kata Arab yang


sudah terserap ke dalam bahasa Indonesia seperti zakat,
shalat, dan sebagainya kecuali dikehendaki lafal aslinya).

b. Bila Ta’ Marbūtah diikuti dengan kata sandang “al” serta


bacaan kedua terpisah, maka ditulis dengan h.

‫َكَر َامة ْاْل َْولِّيَاء‬


karāmah al-
Ditulis
auliyā’

c. Bila Ta’ Marbūtah hidup atau dengan harakat, fathah, kasrah,


dan dammah ditulis t.

Ditulis zakāt al-fiṭr


‫رطفال ةكاز‬

4. Vokal Pendek

ََ Fathah Ditulis A
َِّ Kasrah Ditulis I

َُ Dhammah Ditulis U

ix
5. Vokal Panjang

1. Fatḥah + alif Ditulis Ā


Jāhiliyyah
‫جاهلية‬ Ditulis

2. Fatḥah + ya’ mati Ditulis Ā


Tansā
‫تنسى‬ Ditulis

3. Kasrah + ya’ mati Ditulis Ī


Karīm
‫كري‬ Ditulis

4. ḍammah + wawu mati Ditulis Ū


Furūd
‫فروض‬ Ditulis

6. Vokal Rangkap

1. Fatḥah + ya’ mati Ditulis Ai

‫بينكم‬ Ditulis Bainakum

2. Fatḥah + wawu mati Ditulis Au

‫قول‬ Ditulis Qaul

7. Vokal Pendek yang berurutan dalam satu kata, dipisahkan dengan


apostrof.

a’antum
‫أأنتم‬ Ditulis

u’iddat
‫اعدت‬ Ditulis

la’in syakartum
‫شكرت لئن‬ Ditulis

8. Kata Sandang Alif + Lām


a. Bila diikuti huruf Qamariyyah

x
‫القران‬ Ditulis al-Qur’ān

‫القياس‬ Ditulis al-Qiyās

b. Bila diikuti huruf Syamsiyyah

‫السماء‬ Ditulis al-samā’

‫الشمس‬ Ditulis al-syams

9. Penulisan kata- kata dalam rangkaian


Ditulis menurut bunyi atau pengucapannya.

‫ذوي الفروض‬ Ditulis zawi al-furūd

‫أهل السنة‬ Ditulis ahl al-sunnah

xi
DAFTAR ISI

PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................... i


LEMBAR PENGESAHAN ..................................................... ii
PERNYATAAN PENULIS .................................................... iii
MOTTO ................................................................................... iv
KATA PENGANTAR.............................................................. v
PEDOMAN TRANSLITERASI ........................................... vii
DAFTAR ISI............................................................................. x
DAFTAR TABEL .................................................................. xii
DAFTAR GAMBAR............................................................. xiv
DAFTAR LAMPIRAN .......................................................... xv
ABSTRAK ............................................................................. xvi
ABSTRACT ........................................................................... xvii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .............................................. 1
B. Permasalahan
1. Identifikasi Masalah .............................................. 7
2. Pembatasan Masalah .............................................. 8
3. Perumusan Masalah ............................................... 8
C. Tujuan Penelitian ........................................................ 8
D. Manfaat Penelitian ....................................................... 9
E. Tinjauan Pustaka ........................................................ 10
F. Sistematika Penulisan ................................................ 10
BAB II KAJIAN TEORI

A. Kepala Sekolah ........................................................ 18


1. Pengertian Kepala sekolah ................................. 23
2. Tugas dan Fungsi Kepala Sekolah ..................... 28

xii
3. Strategi Peraturan Undang-Undang ................... 29
4. Kepala Sekolah Menurut Prespektif Islam..........32
B. Pendidikan Agama Islam ........................................ 33
1. Pengertian Pendidikan dan Pembelajaran .......... 33
2. Pengertian Pembelajaran berbasis Alam ........... 34
3. Pengertian Pendidikan Agama Islam ................ 35
4. Pengertian kualitas pembelajaran ...................... 37
5. Tujuan Pendidikan ............................................. 38
6. Materi Pendidikan Agama Islam ....................... 39
7. Metode Pembelajaran Agama Islam .................. 40
C. Sekolah Alam .......................................................... 41
1. Pengertian Sekolah Alam………………………43
2. Keberadaan dan Model Pembelajaran ............... 45
3. Kegiatan Sekolah Alam ..................................... 48
4. Komponen Sekolah Alam .................................. 48

BAB III METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian………………………………..50
B. Jenis Penelitian……………………………………….51
C. Tempat dan Waktu Penelitian………………………..51
D. Siklus Penelitian (Jadwal Penelitian)………………...51
E. Data dan Sumber Data Penelitian……………………52
F. Teknik Pengumpulan Data…………………………...53
G. Teknik Analisis Data………………………………....54
H. Pedoman Observasi ………………………………….55
I. Pedoman Wawancara ………………………………..56

BAB IV HASIL PENELITIAN

xiii
A. Gambaran Umum SD Alam Karawang……………….58
B. Hasil Wawancara dan Analisis Data Mengenai Eksistensi Kepala
Sekolah dalam Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Pendidikan
Agama Islam (PAI) Berbasis Alam……………………66

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan…………………………………………….86
B. Saran-Saran…………………………………………….87

DAFTAR PUSTAKA……………………………………..88

LAMPIRAN……………………………………………….92

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ………………………….119

xiv
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Siklus penelitian…………………………………..51

Tabel 3.2 Instrumen Wawancara…………………………....56

Tabel 4.1 Profil Sekolah Alam……………………………....59

Tabel 4.2 Struktur Organisasi…………………………….....62

Tabel 4.3 Data Guru…………………………………………63

Tabel 4.4 Jumlah Siswa……………………………………...64

Tabel 4.5 Sarana dan Prasarana………………………….......65

xv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Pembelajaran Agama Islam Berbasis Alam………69

Gambar 4.2 Pembelajaran Agama Islam Berbasis Alam………70

Gambar 4.3 Absen Siswa………………………………………70

Gambar 4.4 Webinar…………………………………………...75

Gamabar 4.5 Gardening………………………………………..77

Gambar 4.6 Hasil Belajar Siswa……………………………....78

Gambar 4.7 Kegiatan Outbound Sekolah Alam……………… 79

Gambar 4.8 Hambatan Pembelajaran PAI berbasis Alam……..81

Gambar 4.9 Rapat……………………………………………...83

Gambar 4.10 Webinar………………………………………….84

xvi
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Daftar Observasi…………………………………….92

Lampiran 2 Transkip Wawancara…………………………….... 92

Lampiran 3 Surat Penerima dari Sekolah………………………..98

Lampiran 4 Dokumen Foto……………………………………...108

Lampiran 5 Plagiarisme………………………………………....105

Lampiran 6 Riwayat Hidup……………………………………..106

xvii
ABSTRAK

Nadia Nurul Kamilah, NIM, 17311823. Judul Skripsi: “Eksistensi kepala sekolah dalam
meningkatkan kualitas pembelajaran pendidikan Agama Islam berbasis alam (studi kasus
kelas VI SD Alam Karawang)” Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah, Institut
Ilmu Al-Qur’an (IIQ) Jakarta.

Penelitian ini dilatar belakangi dengan mengangkat permasalahan karena di


sekolah umum dalam menjabat sebagai kepala sekolah itu harus tiga tahun akan tetapi untuk
di sekolah alam menjabat sebagai kepala sekolah itu setahun sekali bergilir atau bergantian,
dan kurangnya dorongan kepala sekolah dan motivasi kepada fasilitator. Dan kualitas dalam
proses pembelajaran Agama Islam dengan berbasis alam sebagai pendidikan alternatif, yaitu
untuk mewujudkan lembaga pendidikan terbaik dalam pengembangan sumber daya alam
yang berlandaskan dengan Al-Qur’an dan Hadits.

Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaiman peran dan tugas kepala
sekolah dalam meningkatkan kualitas pembelajaran PAI berbasis alam tugas dan fungsi
kepala sekolah sebagai manajer karena kepala sekolah sudah menyusun perencanaan dan
mengkoordinasikan kegiatan dan melakukan evaluasi yaitu dengan mangadakan rapat setiap
seminggu sekali yang dilakukan pada hari jum’at dan diadakannya webinar dua pekan sekali
untuk fasilitator yang ada di sekolah alam dan di sekolah untuk menjabat sebagai kepala
sekolah hanya satu tahun dan bergilir karena setiap fasilitator diwajibkan bertanggung jawab
sebagaimana menjadi leader yang bertanggung jawab tugas yang diberikannya
tesebut.Teknik pengumpulan data menggunakan metode wawancara, observasi dan
dokumentasi, sumber data primer berasal dari kepala sekolah, guru PAI, dan siswa
sedangkan sumber data sekunder berasal dari data-data sekolah, buku, jurnal, artikel dan
skripsi. Teknik analisis data menggunakan model reduksi data, penyajian data, dan verifikasi
data atau kesimpulan.

Hasil Penelitiann ini menunjukkan bahwa dalam pembelajaran Pendidikan Agama


Islam berbasis alam sangat menyenangkan karena siswa dapat berinteraksi langsung dengan
alam seperti kegiatan outbound, camping, gardening dan ekspedisi oleh karenanya
keunggulan tersebut tetap dipertahankan oleh kepala sekolah sebagai bentuk dari
eksistensinya selama menjabat dalam meningkatkan kualitas kualitas pembelajaran PAI
berbasis alam di SD Alam Karawang.

Kata Kunci: Eksistensi Kepala Sekolah, Kualitas PAI, Sekolah Alam.

xviii
ABSTRACT

Nadia Nurul Kamilah, NIM, 17311823. Thesis title: “The existence of school
principals in improving the quality of nature-based Islamic education learning (case study
for class VI SD Alam Karawang)” Department of Islamic Education, Faculty of Tarbiyah,
Institute of Al-Qur'an Sciences ( IIQ) Jakarta.

This research is motivated by raising the problem because in public schools it


takes three years to serve as principal, but for natural schools, serving as principal takes
turns or turns once a year, and there is a lack of encouragement from the principal and
motivation to the facilitator. And the quality in the learning process of Islam based on nature
as an alternative education, namely to realize the best educational institutions in the
development of natural resources based on the Qur'an and Hadith.

The purpose of this study was to find out how the role and duties of the principal
in improving the quality of natural-based PAI learning are the duties and functions of the
principal as a manager because the principal has planned and coordinated activities and
carried out evaluations, namely by holding meetings once a week which is carried out on
Fridays. and holding webinars every two weeks for facilitators in natural schools and in
schools to serve as principals for only one year and rotating because each facilitator is
required to be responsible as a leader who is responsible for the task he is given. The data
collection technique used the method interviews, observations and documentation, primary
data sources came from school principals, PAI teachers, and students while secondary data
sources came from school data, books, journals, articles and theses. The data analysis
technique uses a data reduction model, data presentation, and data verification or
conclusions.

The results of this study indicate that nature-based Islamic Religious Education
learning is very enjoyable because students can interact directly with nature such as
outbound activities, camping, gardening and expeditions, therefore these advantages are
maintained by the principal as a form of his existence during his tenure in improving the
quality of learning quality. Nature-based PAI at SD Alam Karawang.

Keywords: Principal Existence, PAI Quality, Natural School

xix
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada dasarnya, manusia tidak bisa lepas dari pendidikan karena
sejak penciptaan adam sebagai manusia pertama dan kedatangan
Nabi Muhammad dengan membawa Al-Qur’an sebagai pokok ajaran
sesungguhnya, Dan Adam adalah peserta didik pertama dikalangan
umat manusia yang diciptakan oleh Allah SWT.
Dari pengertian diatas bahwa Allah memerintah hambanya untuk
senatiasa membiasakan diri untuk membaca, dan membaca
merupakan hal terpenting dalam kehidupan manusia, dan Islam
dibangkitkan dengan cara mengajak kepada manusia untuk berpikir,
karena setiap manusia yang membaca dan berfikir adalah bagian dari
tugas pendidikan.
Pendidikan adalah suatu kegiatan yang sadar akan tujuan, dengan
demikian tujuan adalah salah satu hal yang penting dalam kegiatan
pendidikan, Karena tidak saja akan memberikan arah kemana harus
menuju, tetapi juga memberikan ketentuan yang pasti dalam memilih
materi, metode, alat evaluasi, dalam kegiatan pendidikan tersebut. 1
Dari pengertian diatas bahwa pendidikan itu sangat penting karena
adanya pendidikan mengajarkan kita untuk menjadi lebih baik,
apalagi untuk dijaman sekarang karena pendidikan akan membawa
kita tidak ketinggalan dijaman dalam memilih mana yang baik dan
mana yang tidak baik buat kita.

1 Suryosubroto, Beberapa aspek dasar kependidikan, (Jakarta : Rineka Cipta,


1990), h. 18

1
2

Pendidikan menurut Teguh Triwiyanto, pendidikan adalah usaha


menarik sesuatu didalam manusia sebagai upaya memberikan
pengalaman-pengalaman belajar terprogram dalam bentuk pendidikan
formal, non formal, dan informal di sekolah, dan diluar sekolah, yang
berlangsung seumur hidup yang bertujuan untuk
mengoptimalisasikan kemampuan-kemampuan individu agar
dikemukakan dikemudian hari, dan dapat memainkan peranan hidup
secara tepat. 2
Dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa pada dasarnya
pendidikan merupakan proses pengalihan pengetahuan secara sadar
dan terencana untuk mengubah tingkah laku manusia dan
mendewasakan manusia melalui proses pengajaran dalam bentuk
pendidikan formal, nonformal, dan informal. Dan yang bertujuan
untuk menjadikan pendidik agar lebih baik dan bisa mengaplikasikan
dalam kehidupan sehari-hari, yang sesuai dengan perkembangan
dirinya
Tujuan pendidikan merupakan berkembangnya potensi peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman, bertakwa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, mandiri, dan bertanggung jawab dalam
pendidikan3. Dengan demikian dapat diambil kesimpulannya bahwa
tujuan pendidikan juga mengalami perubahan menyesuaikan dengan
perkembangan tahap perkembangan anak didik, oleh karena itu
pendidikan merupakan suatu proses untuk mencapai keberhasilan
peserta didik tersebut. keberhasilan peserta didik dipengaruhi oleh

2
Teguh Triyanto, pengantar pendidikan, ( Jakarta: PT Bumi Aksara, 2014),
h. 23-24
3
Sukardjo dan Ukim, Landasan pendidikan dan konsep aplikasi, (Jakarta: PT
Rajagrafindo Persada, 2015), h. 14.
3

beberapa peran yakni, adanya peran dukungan dari keluarga, peran


pendidikan formal seperti guru ataupun masyakarat.
Eksistensi merupakan keberadaan, keadaan, dan adanya.4 Yaitu
suatu keadaan atau kegiatan yang usahanya masih ada yang
digunakan dalam lingkungan pekerjaan, yaitu seseorang yang diberi
atau mendapatkan sesuatu posisi, juga diharapkan menjalankan
perannya sesuai dengan apa yang diharapkan oleh pekerjaan tersebut,
karena itulah ada yang disebut dengan role expectation. Harapan
mengenai seseorang dalam posisinya, dapat dibedakan atas harapan
dari si pemberi tugas dan harapan dari orang yang menerima manfaat
atau pekerjaan atau posisi tersebut.
Berdasarkan pendapat diatas, peran adalah tugas atau fungsi
seseorang yang telah diamanati oleh pihak tertentu dan memiliki
posisi yang strategis untuk memberikan ide baik berupa pikiran,
tenaga dan materi. 5 Dan kepala sekolah mempunyai peranan yang
sangat penting, karena mempunyai sosok pemimpin yang mempunyai
kemampuan untuk mewujudkan visi, misi dan mencapai tujuan
secara maksimal.
Dalam sebuah pendidikan apabila sekolah yang dikelola dengan
baik dalam manajemennya akan menghasilkan sekolah tersebut
berkualitas, sedangkan sekolah yang manajemennya kurang baik
tidak akan menghasilkan kualitas yang baik pula, dan untuk
mewujudkan manajemen yang baik maka diperlukan pemimpin yang
professional sehingga dapat memberikan proses pembelajaran yang
sesuai dengan harapan.

4
Dessy Anwar, Kamus lengkap Bahasa Indonesia, (Surabaya:Amelia,2003), h 132
5
Tim Penyusun Diknas, Kamus Besar Bahasa Indonesia . ( jakarta: Balai Pustaka,
2005) h. 854
4

Kepala sekolah sebagai penentu kebijakan di sekolah juga harus


memfungsikan perannya secara maksimal dan mampu memimpin
sekolah dengan bijak dan terarah serta mengarah kepada pencapaian
tujuan yang maksimal demi meningkatkan kualitas dan mutu
pemdidikan di sekolahnya yang tentu saja berimbas pada kualitas
lulusan anak didik sehingga membanggakan dan menyiapkan masa
depan yang cerah. Oleh karena itu, kepala sekolah harus mempunyai
wawasan, keahlian manajerial, mempunyai karisma kepemimpinan
dan juga pengetahuan yang luas tentang tugas dan peran kepala
sekolah. Dengan kemampuan yang dimiliki seperti itu, kepala
sekolah tentu saja akan mampu mengantarkan dan membimbing
segala kompenen yang ada di sekolahnya dengan baik dan efektif
menuju kearah cita-cita sekolah 6
Dalam Undang-Undang Sisdiknas No.20 Tahun 2003 bahwa
melaksanakan tugas dan fungsi pendidikan secara professional baik
guru maupun kepala sekolah sudah menjadi kewajiban dalam rangka
mencerdaskan bangsa Indonesia dan sebagai pendidik kepala sekolah
juga dituntut untuk menjadi teladan dalam rangka meningkatkan
kinerja atau mutu yang diharapkan bagi guru ataupun siswa. 7
Untuk meningkatkan kualiatas kinerja pada pendidik. maka
dalam hal tersebut peranan kepala sekolah sangatlah penting. Karena
kepala sekolah mempunyai peranan yang sangat besar pula dalam
mengembangkan sebuah lembaga pendidikan dan pendidik salah satu
tujuannya adalah sesuai dengan tujuan pendidikan nasional yaitu
mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang

6
Abdullah Munir, “Menjadi kepala Sekolah Efektif”, (Yogyakarta: Ar-Ruzz
Media, 2008), h. 7
7 Emas Kurniangsih, “Management dan Administrartion Review”, Studi Magister

Administrasi 1, no 1, (2017): h.13.


5

beriman dan bertaqwa tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat
berilmu, cakap, kreatif, mandiri,dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab. Adapun kegiatan yang
dilakukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh guru dalam
kegiatan pembelajaran
Tempat berlangsungnya pendidikan salah satunya adalah sekolah,
dan sekolah harus bisa menjadikan tempat menyenangkan bagi anak
sehingga anak tersebut bisa betah untuk belama lama belajar
disekolah. Dalam mewujudkan tempat yang menyenangkan perlunya
pada pemahaman dunia anak, dan dunia anak itu sepenuhnya berisi
dengan bermain sambil belajar. Lingkungan atau alam adalah tempat
yang menyenangkan bagi anak untuk bermain dan alam bisa
digunakan untu pengembangan pendidikan. Dengan demikian, anak
bisa melakukan aktivitas pembelajaran dan bermain dengan alam.
Dan di Indonesia sudah banyak yang mendirikan sekolah yang
menggunakan konsep alam sebagai media pembelajaran.
Pembelajaran pendidikan Agama Islam menurut Zakiyah Drajat,
suatu usaha untuk membina dan mengasuh peserta didik agar
senantiasa dapat memahami kandungan ajaran Islam secara
menyeluruh, menghayati makna tujuan, yang pada akhirnya dapat
mengamalkan serta menjadikan Islam sebagai pandangan hidup 8
Jadi pembelajaran Agama Islam yaitu suatu proses kegiatan yang
dilakukan seorang guru kepada murid secara pelan dan sistematis
agar murid tersebut bisa memahmi dan mengamalkannya dalam
kehidupan sehari-hari, dan untuk membentuk karakter Islami dalam

8
Abdul Majid dan Dian, “pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi Konsep
dan Implementasi Kurikulum”, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006, cet ke 6), h. 130.
6

mewujudkan kepribadian, bererilaku, dan bersifat sesuai yang


diajarkan oleh agama nya tersebut.
Pembelajaran berbasis alam merupakan pembelajaran yang
mengintegrasikan antara materi ajar dan lingkungan alam sekitar 9,
namun dalam implementasinya pembelajaran berbasis alam tidak
hanya dilakukan diluar lingkungan atau alam saja, namun bisa
menjadikan apa yang ada di alam dapat dimanfaatkan serta di ahlikan
diruang kelas dengan berbasis model pembelajaran, dalam praktiknya
proses pembelajaran berbasis alam merupakan proses belajar dimana
peserta didik melakukan sesuatu bukan memikirkan sesuatu, dan
pembelajaran ini terkait dengan pembelajaran pendidikan Agama
Islam yang membedakan hanyalah metode yang dilakukannya diluar
ruangan, seperti gardening, outbound, camping, dan leadership dan
dalam pembelajaran tersebut biasanya seorang guru menjelaskan
tentang proses penciptaan alam serta menerapkan dalam kehidupan
sehari-hari tentang bersyukur, dan alam adalah sumber pengetahuan
yang luas dan berlimpah dengan alam kita bisa belajar dengan
menyenangkan dan tidak cenderung bosan.
Dalam penelitian ini, penulis memilih di SD Alam Karawang
sebagai tempat penelitian, dan menarik untuk peneliti mengangkat
permasalahan karena di sekolah umum dalam menjabat sebagai
kepala sekolah itu harus tiga tahun akan tetapi untuk di sekolah alam
menjabat sebagai kepala sekolah itu setahun sekali bergilir atau
bergantian, dan kurangnya dorongan kepala sekolah dan dorongan
motivasi kepada fasilitator dan sekolah Alam bukan hanya seorang
fasilitator atau guru yang aktif dalam pembelajaran, dan siswa juga
harus aktif dalam pembelajaran dan pendekatan pembelajarannya

9
Sunantik, “pembelajaran berbasis alam”, (jurnal IAIN Samarinda, 2018) h. 88.
7

lebih menekankan pendekatan alam, dan praktik lapangan, seperti


belajar sambil bermain,berkebun, outing, dan gardening dan bentuk
dari sekolah alam yaitu seperti rumah panggung. Dan kualitas dalam
proses pembelajaran Agama Islam dengan berbasis alam sebagai
pendidikan alternatif, yaitu untuk mewujudkan lembaga pendidikan
terbaik dalam pengembangan sumber daya alam yang berlandaskan
dengan Al-Qur’an dan Hadits.
Dengan begitu, dalam meningkatkan kualitas pembelajaran
Pendidikan Agama Islam berbasis alam akan lebih terarah.
Berdasarkan pemikiran inilah yang mendorong peneliti untuk
mengadakan penelitian dengan judul “Eksistensi Peran Kepala
Sekolah dalam meningkatkan kualitas Pembelajaran Pendidikan
Agama Islam Berbasis Alam di SD Alam Karawang”
B. Identifikasi Masalah
Dari beberapa uraian yang dikemukakan pada latar belakang, maka
dapat diidentifikasi masalah-masalah sebagai berikut :
1. Eksistensi kepala sekolah dalam meningkatkan kualitas
pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI)
2. Perlu adanya peran guru dalam pembelajaran PAI diluar kelas
atau alam
3. Kesiapan guru dalam pembelajaran PAI ketika diluar kelas atau
alam
4. Penerapan pembelajaran pada pembelajaran pendidikan Islam
di luar kelas atau alam
5. Kegiatan pembelajaran di luar kelas atau alam dalam mata
pembelajaran PAI hanya sebatas outbound, gardening,camping
dan leadership
C. Pembatasan Masalah
8

Pembatasan masalah diperlukan agar penelitian yang dilakukan


lebih terarah dan mendalam sekaligus mempermudah pemahaman
dalam pembahasan skripsi ini, maka masalahnya hanya dibatasi
mengenai :
1. Eksistensi kepala sekolah dalam meningkatkan kualitas
pembelajaran pendidikan Agama Islam.
2. Faktor pendukung dan penghambat dalam pembelajaran
pendidikan Agama Islam berbasis alam
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah yang ada maka perumusan
masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimana cara kepala sekolah dalam meningkatkan kualitas
pembelajaran pendidikan Agama Islam (PAI) di SD Alam
Karawang
2. Apa saja faktor pendukung dan penghambat peran kepala
sekolah dalam meningkatkan kualitas pembelajaran
Pendidikan Agama Islam di SD Alam Karawang?
E. Tujuan Dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian yang ingin dicapai yaitu: Untuk
Mengetahui:
a. Cara Kepala sekolah dalam meningkatkan kualitas
pembelajaran pendidikan Agama Islam (PAI) diluar kelas
atau Alam
b. Faktor Pendukung dan penghambat dalam meningkatkan
kualitas pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SD
Alam Karawang
2. Manfaat Penelitian
9

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat


baik secara teoritis maupun praktis bagi yang bersangkutan.
a. Manfaat Teoritis
1. Penelitian ini dapat diharapkan dapat dijadikan sebagai
bahan masukan pada penelitian yang akan datang dan
bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan
2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan
kontribusi bagi dunia pendidikan.
b. Manfaat Praktis
1. Bagi Penulis
Dapat menambah wawasan dan mengembangkan ilmu
pengetahuan dalam bidang pendidikan melalui kegiatan
penelitian yang telah dilakukan
2. Bagi Guru
Dijadikan sebagai bahan masukan agar dapat membimbing
dan mengembangkan usaha belajar yang efektif dan efisien
terkait dengan peran kepala sekolah dalam meningkatkan
kualitas belajar
3. Bagi Pihak Lain
Melalui penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi
pihak lain yang sekiranya membutuhkan informasi yang
berkaitan dengan materi dalam penelitian ini
c. Tinjauan Pustaka
Pada bagian tinjaun pustaka ini memaparkan hasil
penelitian sejenis yang pernah dilakukan oleh peneliti
sebelumnya, sebagai bahan informasi untuk mengetahui hal-
hal yang berkaitan dengan penelitian ini ada beberapa
10

penelitian yang relevan dan dapat disajikan bahan telaah


penulis, antara lain :
1. Penelitian yang dilakukan oleh Raudah Fitriah (16311705),
Mahasiswi Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ) Jakarta pada tahun
2019 dengan judul skripsi “Peran Kepemimpinan Visioner
Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Kualitas Pembelajaran
Pendidikan Agama Islam (PAI) Di SMP Al-Hasra Depok”
Dalam penulisan skripsi ini penulis menggunakan jenis
penelitian kualitatif, serta pendekatan penelitian pendekatan
deskriptif, sebagai sumber data utama yaitu kepala sekolah
SMP Al-Hasra Depok. Serta data sekunder berupa buku-buku,
untuk mendapatkn data dengan observasi kesekolah,
wawancara dengan kepala sekolah, wakil kepala sekolah,
bidang kurikulum, guru mata pelajaran pendidikan Agama
Islam (PAI) serta kepada lima orang siswa dan siswi SMP Al-
Hasra Depok.
Latar belakang pada skripsi ini bahwa berdasarkan
pengamatan di SMP al-Hasra Depok yang merupakan sekolah
Islam yang terwujudnya lulusan pendidikan dasar yang Islami,
mampu menguasai teknologi dan Bahasa asing serta
mengembangkan potensi peserta pendidik dibidang akademik
dan non akademik. Akan tetapi masih terdapat kendala dengan
demikian skripsi ini ingin meneliti model kepemimpinan kepala
sekolah dalam meningkatkan kualitas pembelajaran pendidikan
Agama Islam.
Persamaan judul skrispi penulis dengan judul skripsi
Raudah Fitriah adalah sama-sama menggunakan metode
kualitatif dan mengumpulkan data dengan menggunakan
11

metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sedangkan


Perbedaan penulis dengan skripsi Raudah Fitriah adalah
tempat penelitiannya serta pembahasan penulis bukan tentang
kepemimpinan visioner kepala sekolah dan kualitas
pembelajaran pendidikan agama Islam akan tetapi lebih
memabahas kualitas pembelajaran pendidikan Agama Islam
berbasis alam
2. Penelitian yang dilakukan oleh Nabila Rosya (1411030256),
Mahasiswi Universitas Islam Negri Raden Intan lampung pada
tahun 2018 dengan judul skripsi “Peran Kepemimpinan Kepala
Sekolah dalam Meningkatkan Kinerja Guru di SMA Islam
Cendikia Bandar Lampung”
Penelitian yang penulis gunakan adalah penelitian kulitatif
yang dilakukan di SMA Islam Cendikia Bandar Lampung dengan
observasi, wawancara dan dokumentasi, bahwa penelitian ini
menunjukkan bahwa terdapat peran yang signifikan antara
kepemimpinan sekolah dalam meningkatkan kinerja guru di SMA
Islam Cendikia Bandar Lampung, bahwa ada 6 peran
kepemimpinan kepala sekolah yang dilakukan dalam
meningkatkan kinerja guru.
Latar belakang masalah pada skrispi ini bahwa kinerja guru
di SMA Islam Cendikia Bandar Lampung belum optimal karena
ada beberapa yang belum terlaksana dengan baik, diantaranya
belum melaksanakan hubungan antar pribadi seperti
mengembangkan sikap postitif peserta didik, menumbuhkan
semangat dalam pembelajaran dan melakukan interaksi di dalam
kelas. Kemudian belum melaksanakan program pengayaan seperti
memberikan bahan bacaan kepada peserta didik, dalam, dari
12

uraian diatas dapat dilihat bahwa kepala sekolah sudah cukup


melaksanakan tugasnya dengan baik akan tetapi belum berdampak
positif terhadap kinerja guru di SMA Islam Cendikia Bandar
Lampung.
Persamaan judul skripsi penulis dengan skripsi Nadia Nabila
Rosya adalah sama-sama menggunakan metode kualitatif dan
mengumpulkan data dengan menggunakan metode observasi,
wawancara, dan dokumentasi. Sedangkan Perbedaan penulis
dengan skripsi Nadia Nabila Rosya adalah tempat penelitiannya
serta pembahasan penulis gunakan tentang kualitas pembelajaran
PAI berbasis alam, akan tetapi peran kelapa sekolah dalam kinerja
guru.
3. Penelitian yang dilakukan oleh Nurul Fadilah (37141003)
Mahasiswi Universitas Islam Negri Sumatera Utara Medan pada
tahun 2018 dengan judul “Peran Kepemimpinan Kepala Sekolah
Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di MTS Swasta Al-
Ikhlas Kebun Ajamu Kecamatan Panai Hulu Kabupaten
Labuhanbatu”.
Penelitian penulis ini menggunakan pendekatan deskriptif
analisis, dalam penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan
data, berupa wawancara observasi dan dokumentasi, analisis data
dilakukan dengan cara redukasi data, penyajian data dan penarikan
kesimpulan, sedangkan pengujian keabsahan datanya dilakukan
dengan cara creadinilitas, transferabilitas, dependabilitas, dan
confirmabilitas.
Latar belakang pada skripsi ini, adalah kepala madrasah telah
melaksanakan kepemimpinan nya dengan baik sesuai dengan
peran dan fungsinya sebagai kepala madrasah dalam
13

meningkatkan mutu pendidikan yaitu sebagai educator, manager,


adminitator supervisor, leader,innovator,motivator. Eksistensi
kepala sekolah dalam meningkatkan mutu dilakukan dengan
menjabarkan visi kedalam misi untuk mencapai target mutu dan
kepala madrasah merumuskan tujuan dan target mutu yang akan
dicapai manganalisis tantangan, peluang dan kekuatan serta
kelemahan madrasah dan membuat keputusan anggaran madrasah
dan kepala madrasah bermusyawarah dengan pihak yayasan dan
melibatkan dewan guru dan tata usaha dalam pengambilan
keputusan penting madrasah, serta memberikan dan meningkatkan
motivasi kerja pendidik dan tenaga kependidikan.
Persamaan judul skripsi penulis dengan Nurul fadilah sama-
sama membahas tentang peran kepemimpinan kepala sekolah dan
mutu dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam, dan sama-
sama menggunakan metode kualitatif dan mengumpulkan data
dengan menggunakan metode observasi, wawancara,
dokumentasi. Sedangkan . Perbedaan penulis dengan skripsi
Nurul Fadilah yang membedakan tempat penelitiannya dan
metode yang digunakan penulis menggunakan metode kualitatif
akan tetapi skrpsi Nurul Fadilah menggunakan deskriptif analisis.
4. Penelitian yang dilakukan oleh Ana Mahmudah (14311311)
Mahasiswi Institut Ilmu Al-Qur’an Jakarta Pada tahun 2018
dengan judul skipsi “Peran Kepala Sekolah Dalam Mewujudkan
Sekolah Islam Berbasis Karakter dan Lingkungan Hidup di
SMP Islam Al-Syukro Universitas Ciputat”
Dalam penulisan skripsi ini penulis menggunakan metode
deskriptif kualitatif, pendekatannya menggunakan fleed research
(penelitian lapangan) yaitu mencari data informasi secara
14

langsung di lapangan yang diperlukan dalam penelitian yang


dilakukan, adapun sumber data dalam penelitian ini adalah data
primer yang bersumber dari responden langsung ditemui di
lapangan yaitu di SMP Islam Al-Syukro Universitas Ciputat, serta
data sekunder berupa buku-buku yang berkaitan dengan kepala
sekolah, pendidikan karakter dan buku yang lainnya yang relevan.
Latar belakang masalah pada skripsi ini sekolah Islam yang
merupakan sistem full day scholl dan yang mempunyai halaman
yang luas dan asri maka sangat pas jika sekolah tersebut juga
menerapkan sistem sekolah yang berbasis karakter dan lingkungan
hidup.
Persamaan judul skripsi penulis dengan skripsi Ana
Mahmudah adalah sama-sama menggunakan metode kualitatif dan
mengumpulkan data dengan menggunakan metode observasi,
wawancara, dan dokumentasi. Sedangkan Perbedaan penulis
dengan skripsi Ana Mahmudah adalah tempat penelitiannya serta
pembahasan penulis bukan tentang sekolah Islam berbasis
karakter, akan tetapi tentang kualitas pembelajaran pendidikan
Agama Islam berbasis alam,
5. Penelitian yang dilakukan oleh Intan Aulia (1511030055)
Mahasiswi Universitas Islam Negri Raden Intan Lampung pada
tahun 2018 dengan judul skripsi “Peran Kepala Sekolah dalam
Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia di SMP IT Al-
Kholis Lampung Selatan”
Dalam penelitian ini pendekatan menggunakan penelitian
kualitatif deskriptif yang artinya penelitian tersebut dengan alat
pengumpulan data berupa wawancara, observasi, dan
dokumentasi. Dalam analisis data ini penulis menggunakan
15

reduksi data, penyajian data dan verivikasi data, sebelum


menganalisis data yang ada, data akan dikelompokkan menurut
jenisnya masing masing kemudian penulis menganalisa data
dengan suatu metode untuk memaparkan dan menafsirkan data
yang ada. Setelah data di analisa kemudian diambil kesimpulan
dengan berfikir induktif yaitu berangkat dari kesimpulan-
kesimpulan khusus kemudian ditarik menjadi kesimpulan umum.
Latar belakang dalam skripsi ini adalah keberadaan sumber
daya manusia yang berkualitas sangat tinggi dan penting bagi
kemajuan suatu madrasah dengan sarana dan prasarana yang
memadai serta fasilitas yang lengkap tanpa di dukung oleh
kemampuan sumber daya madrasah sebagai pemimpin di lembaga
pendidikan Islam yang berkewajiban melakukan pembinaan
terhadap sumber daya manusia yang tersedia seperti guru dan
tenaga non guru, agar memiliki kemampuan yang berkualitas.
Persamaan judul skrispi penulis dengan Intan Aulia sama-
sama menggunakan metode kualitatif dan mengumpulkan data
dengan menggunakan metode observasi, wawancara, dan
dokumentasi. dan membahas tentang peran kepala sekolah.
Perbedaan judul skripsi penulis dengan skripsi Intan Aulia yang
membedakan tempat penelitiannya, dan serta pembahasan penulis
bukan meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Akan tetapi
lebih kepada kualitas pembelajaran Pendidikan Agama Islam
berbasis alam.
d. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan adalah penjelasan tentang bagian-bagian yang
akan ditulis di dalam penelitian secara sistematis.
16

Hasil akhir dari penulisan ini akan dituangkan dalam laporan tertulis
dengan sistematika sebagai berikut:
BAB I : Pendahuluan
Pada bab ini mencakup Latar Belakang Masalah,
Identifikasi Masalah, Pembatasan Masalah, Perumusan
Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian, Tinjauan
Pustaka, dan Sistematika Penulisan.
BAB II : kajian Teori
Bab ini mencakup landasan teori yaitu pembahasan
tentang Kepala sekolah, dan kualitas pembelajaran
pendidikan agama Islam, serta sekolah alam
Bab III : Metode Penelitian
Bab ini mencakup: Waktu dan tempat penelitian, Jenis
penelitian, Sumber data penelitian, Teknik pengumpulan
Data, Teknik analisis data.
BAB IV : Hasil Penelitian
Bab ini mencakup Gambaran umum SD Alam Karawang,
dan Analisis Hasil Data.
BAB V : Penutup
BAB II

KAJIAN TEORI

A. Kepala Sekolah
Sekolah adalah lembaga yang kompleks dan unik. Bersifat
kompleks karena sekolah sebagai organisasi yang didalamnya
terdapat beberapa dimensi yang satu sama lain saling berkaitan
dan saling menentukan. Sedangkan sifat uniknya adalah
menunjukkan bahwa sekolah sebagai organisasi yang memiliki
ciri-ciri tertentu yang tidak dimiliki organisasi-organisasi lain.
Ciri-ciri yang menempatkan sekolah memiliki karakter tersendiri,
dimana terjadi proses belajar mengajar, tempat atau
terselenggaranya pembudayaan kehidupan manusia, dan sekolah
tersebut sebagai organisasi yang komplek dan unik. Dan kepala
sekolah menjalankan tugas manajeral serta berperan penting
untuk menjalankan kepemimpinan guna memajukan pengajaran. 10

Pendidikan merupakan kebutuhan manusia yang sangat


penting, dalam kehidupan manusia itu sendiri. Manusia pada
hakikatnya tak hanya akan tergantung pada alam tanpa adanya
pengaruh lain, dalam proses itulah muncul pengaruh yang akan
didapat oleh manusia dari manusia lain yang membawa
perubahan sikap atas manusia yang dipengaruhinya. dalam uraian
di atas dijelaskan bahwa manusia itu memerlukan sebuah
pendidikan, dan pendidikan merupakan proses untuk mengubah
manusia dari kondisi tertentu terhadap dari kondisi lainnya.
Maka dengan pendidikan itu perubahan akan terlihat jelas dalam

10
Hendiyat Sutopo dan Wasty, Kepemimpinan Dalam Pendidikan (Surabaya : PT
Usaha Nasional, 1982) h. 62

17
18

proses perubahan pemikiran manusia, dari tidak mengerti


menjadi mengerti, dari tidak mengetahui menjadi mengetahui
kaena pendidikan adalah suatu hal yang mutlak yang harus
dipenuhi dalam upaya untuk meningkatkan taraf hidup manusia,
agama khususnya bangsa Indonesia agar tidak tertinggal dengan
bangsa lain. Karena itu sistem pendidikan harus mampu
menjamin pemerataan kesempatan pada peningkatan mutu serta
relevansi dan efesiensi manajemen pendidikan untuk menghadapi
tantangan sesuai dengan tuntunan perubahan pendidikan secara
terencana, terarah dan berkesinambungan. Hal tersebut
diperlukan personal yang mampu dan tangguh. Seorang yang
dibilang mampu dan tangguh bisa disebut sebagai pemimpin
pendidikan atau kepala sekolah.

1. Pengertian Kepala sekolah


a.Kepala sekolah secara etimologi, kepala sekolah merupakan
segala sesuatu yang berkaitan dengan tugas dan pokok serta
fungsi kepala sekolah dan juga sebagai administrasi sekolah,
pimpinan sekolah dan manajer sekolah.11
b.Kepala sekolah merupakan Pemimpin pendidikan yang
mempunyai peranan penting dalam dalam mengembangkan
lembaga pendidikan, yaitu sebagai pemegang kendali di
lembaga pendidikan. Dalam hal ini peranan sekolah harus
digerakan sedemikian rupa sesuai dengan peranannya dalam
meningkatkan mutu pendidikan yaitu sebagai manajer
sehingga dapat mempengaruhi kalangan staf guru, baik itu
secara langsung maupun tidak langsung. Disamping itu,

11 Hasan Basri, Kepemimpinan Kepala Sekolah, (Bandung: Pustaka Setia, 2014),


h.39
19

kepala sekolah juga mempunyai peranan yang sangat besar


dalam mengembangkan kualitas pendidikan di lembaga
tersebut. dan seorang kepala sekolah tidak saja dituntut
menguasai teori kepemimpinan akan tetapi harus juga
terampil menerapkannya dalam situasi yang praktis diera
kerja, dan kepala sekolah juga mempunyai peranan penting
dalam mengembangkan lembaga pendidikan yaitu, sebagai
pemegang kendali di lembaga pendidikan.
Dalam hal ini peranan kepala sekolah harus digerakan
sedemikian rupa sesuai dengan perannya dalam meningkatkan
mutu pendidikan yaitu sebagai manajer sehingga dapat
mempengaruhi kalangan staf guru, baik itu secara langsung
maupun tidak langsung.
Disamping itu kepala sekolah juga mempunyai
peranan yang sangat besar dalam mengembangkan kualitas
pendidikan dilembaga tersebut. Sejalan dengan itu, peranan
kepala sekolah sangat berpengaruh dalam pertumbuhan dan
perkembangan pendidikan yakni untuk meningkatkan sumber
daya manusia dan mutu pendidikan.
Kepala sekolah dan guru beserta tenaga pendidikan
lainnya, dituntut untuk berperan aktif untuk meningkatkan
pertumbuhan dan perkembangan kualitas profesinya dengan
harapan memperoleh pengetahuan baru, kepala sekolah juga
bertindak sebagai seorang pendidik yang bertanggung jawab
ter hadap manajemen sekolah. 12

12 Yogi Irfan, “ Peran Kepala Sekolah sebagai manajer”, Pardjono 3, no 1 (2015) h.


125.
20

c. Kepala sekolah menurut Sri Damayanti, kepala sekolah


berasal dari dua kata yaitu kepala dan sekolah. Kata kepala
dapat diartikan sebagai ketua atau pemimpin dalam suatu
organisasi atau lembaga, sedangkan sekolah diartikan sebagai
sebuah lembaga tempat menerima dan memberi pelajaran. 13

Kepala sekolah adalah guru yang mendapatkan tugas


tambahan dan pemimpin pada suatu lembaga pendidikan yang
dituntut dan bertanggung jawab dalam melaksanakan tugas
dan menjalankan visi dan misi yang telah ditetapkan. 14

Dalam Peraturan Mentri Pendidikan Nasional Nomor 13


tahun 2007 tentang standar kepala sekolah atau madrasah,
yang ditegaskan bahwa ada lima kompetensi dasar yang harus
dimiliki oleh seorang kepala sekolah, yaitu kompetensi
kepribadian, manajeral, supervisi, kewirausahaan, dan sosial.
15

Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa kepala


sekolah merupakan sebagai agen perubahan dalam sekolah
tersebut dan mempunyai peranan aktif dalam meningkatkan
mutu pendidikan, oleh karena itu, kepala sekolah harus
mempunyai kemampuan leadership yang baik dapat
mengelola semua sumber daya pendidikan untuk mencapai
tujuan pendidikan dan hendaknya mampu menciptakan iklim
organisasi yang baik agar semua komponen sekolah dapat
13 Jamal Ma’mur Amani, Tips Menjadi Kepala Sekolah Profesional (Yogyakarta:

Diva Pres 2012) h. 16.


14
Sudarwan damin, Inovasi pendidikan dalam Upaya peningkatan profesionalisme
tenaga kepribadian (Bandung: Pustaka Setia, 2010) cet ke 2, h. 145.
15 Dahlan, Pengaruh kompetensi manajerial kepala sekolah terhadap kompetensi

sosial guru Jurnal Pendidikan, Papua, 7, no. 2, (2017): h.60.


21

memerankan diri secara bersama untuk mencapai sasaran dan


tujuan organisasi.

Organisasi dan kepemimpinan merupakan dua hal yang


saling berkaitan, sebuah organisasi tanpa kepemimpinan yang
baik tidak akan mencapai tujuan yang diharapkan. Oleh
karena itu seorang pemimpin seperti hal nya roda penggerak
bagi suatu organisasi, dimana organisasi itu sendiri
merupakan roda yang digerakkan, dan keduanya tidak dapat
dipisahkan sekalipun kepemimpinan dalam organisasi
pendidikan memiliki perbedaan mendasar dengan
kepemimpinan dalam organisasi non pendidikan, dalam
pemimpin pendidikan Islam mempunyai karakteristik dan
fungsi untuk menjalankan tugas-tugas pengelolaan terhadap
lembaga pendidikan secara tidak langsung menempatkannya
dalam posisi sebagai seorang manajer, dan karakteristik
manajer dalam ruang lingkup pendidikan Islam yaitu :

1). Al-Itqan

Karakteristik manajer pendidikan Islam yang pertama


adalah Al-Itqan, secara bahasa, al-Itqan mengandung arti
sebagai “tepat, terarah, jelas dan tuntas. Suatu aktivitas
pengelolaan dapat dilakukan dengan tepat, terarah, jelas,
dan tuntas apabila diawali dengan suatu perencanaan atau
planning yang baik.

2). Al-tanzhim

Secara Bahasa, mengandung arti pengorganisasian,


yang artinya seorang manajer pendidikan harus benar-
22

benar menjalankan fungsinya sebagai figure yang mampu


mengorganisasi semua elemen organisasi kependidikan
secara maksimal. Manajemen memiliki fungsi al-tanzhim
yaitu, sebagai sarana mengatur sebaik mungkin serta
mempelancar proses interaksi sosial sehingga dengan
pengaturan itu akan terwujud hubungan yang harmonis
yang dapat memudahkan mencapai tujuan yang
diharapkan.

3). Al-Tansiq

Karakteristik fungsi manajer yang berarti


koordinasi. Dalam ruang lingkup lembaga pendidikan
Islam, manajer pendidikan Islam berfungsi sebagai
coordinator yang melakukan koordinasi secara vertical
maupun horizontal,16 yang artinya koordinasi itu
dilakukan secara menyeluruh dengan berbagai lembaga
atau Institusi lain sehingga dapat membantu mewujudkan
tercapainya tujuan yang diharapkan.

4). Al-Riqabah

Dapat diartikan sebagai kontrol atau pengawasan.


Tugas pengawasan atau kontrol merupakan tugas yang
melekat pada diri manajer, namun demikian dalam
konsep al-riqabah, makna yang dicakup bukan hanya
pengawasan biasa, tetapi dalam pengawasan itu juga
terkandung semangat penelitian, pengkajian semua

16
Amrullah Ahmad “Dimensi Hukum Islam dalam Sistem Hukum Nasional,
(Jakarta: Gema Insani Pres, 2016) h. 90
23

persoalan dalam dunia pendidikan dapat diketahui dan


dievaluasi dengan pasti.

5). Al-Targhib

Adalah menggerakan kinerja secara maksimal


dengan hati yang tulus. Hal ini erat berkaitan dengan
tugas dan fungsi manajer sebagai pemberi motivasi yang
utama. Manajer pendidikan Islam, dengan demikian
dituntut untuk selalu dapat menumbuhkan motivasi kerja
yang
Eksistensi merupakan keberadaan, keadaan, dan
adanya.17 Yaitu suatu keadaan atau kegiatan yang
usahanya masih ada yang digunakan dalam lingkungan
pekerjaan, yaitu seseorang yang diberi atau mendapatkan
sesuatu posisi, juga diharapkan menjalankan perannya
sesuai dengan apa yang diharapkan oleh pekerjaan
tersebut, karena itulah ada yang disebut dengan role
expectation. Harapan mengenai seseorang dalam
posisinya, dapat dibedakan atas harapan dari si pemberi
tugas dan harapan dari orang yang menerima manfaat
atau pekerjaan atau posisi tersebut.
2. Tugas dan Fungsi kepala skolah
a. Tugas utama kepala sekolah sebagai berikut :
1. Memimpin dan mengatur situasi, mengendalikan
kegiatan kelompok, organisasi atau lembaga, dan
menjadi juru bicara kelompok.

17
Dessy Anwar, Kamus lengkap Bahasa Indonesia, (Surabaya:Amelia,2003), h
132
24

2. Meyakinkan orang lain tentang perlunya perubahan


menuju kondisi yang lebih baik.
3. Meningkatkan tujuan akhir dari perubahan.
4. Membantu kelancaran proses perubahan, khususnya
menyelesaikan masalah dan membina hubungan antar
pihak yang berkaitan.
5. Menghubungkan orang dengan sumber dana yang
diperlukan18

Adapun fungsi kepala sekolah sebagai seorang


pemimpin adalah memerhatikan dan mempraktikkan fungsi
kepemimpinan dalam kehidupan sekolah, yaitu sebagai
berikut:

1. Memperlakukan semua bawahannya dengan cara yang


sama sehingga tidak terjadi diskriminasi, sebaliknya
dapat menciptakan semangat kebersamaan diantara
mereka yairu guru, staf dan para siswa.
2. Memberikan sugesti atau saran kepada para bawahan
dalam melaksanakan tugas seperti guru, staf dan siswa
dalam rangka memelihara, bahkan meningkatkan
semangat, rela berkorban rasa kebersamaan dalam
melaksanakan tugas masing-masing.
3. Bertanggung jawab untuk memenuhi atau
menyediakan dukungan yang diperlukan oleh para
guru, staf, dan siswa baik berupa dana, peralatan,
waktu, ataupun suasana yang mendukung

18 Hasan Basri, Kepemimpinan Kepala Sekolah, (Bandung: Pustaka Setia, 2014), h.


43.
25

4. Menciptakan rasa aman disekolah


5. Memberikan penghargaan dan pengakuan kepada
setiap bawahannya yang dapat diwujudkan dalam
berbagai bentuk seperti kenaikan pangkat, fasilitas,
kesempatan mengikuti pendidikan dan sebagainya.
b. Menurut wijono, tugas seorang kepala sekolah secara
garis besar dapat dikelompokkan menjadi tiga yaitu
1). Administrasi Material adalah administrasi yang
mencakup bidang-bidang material sekolah, seperti
ketatausahaan,keuangan,pergedungan,dan
perlengkapan
2). Administrasi Personal adalah administrasi yang
mencakup administrasi keguruan, kemuridan, dan
pegawai sekolah.
3). Administrasi kurikulum adalah administrasi yang
mencakup penyusunan kurikulum dan pelaksanaan
kurikulum, kepemimpinan administrative pendidikan
yang berhasil bagi kepala sekolah adalah diarahkan
pada pengembangan aktifitas pengajaran dan belajar
siswa. 19
Adapun tugas dan Fungsi peran kepala sekolah
dalam meningkatkan kualitas pendidikan yaitu :
a. Kepala sekolah sebagai edukator
Kepala sekolah bertugas untuk membimbing
guru, tenaga kependidikan, siswa, mengikuti
perkembangan iptek, dan memberi teladan yang

19Wijoyono, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, (Jakarta : Departeman


pendidikan dan kebudayaan, 1989), h. 18
26

baik seperti pemaparan dari vivi bahwa untuk


menciptakan iklim sekolah yang kondusif
diperlukan kerjasama atau hubungan yang harmonis
antara seluruh warga sekolah dan tidak hanya
menjadi tanggung jawab kepala sekolah semata,
oleh karena itu upaya yang dapat dilakukan kepala
sekolah dalam meningkatkan kinerjanya tenaga
kependidikan dan prestasi belajar peserta didik
adalah mengikut sertakan guru-guru dalam
pendidikan lanjutan dengan cara mendorong para
guru untuk memulai kreatif dan berprestasi.
b. Kepala sekolah sebagai manajer.
Kepala sekolah sebagai manajeral yaitu
menyusun perencanaan, dan mengkoordinasikan
kegiatan, melakukan pengawasan, melakukan
evaluasi terhadap kegiatan mengadakan rapat,
mengambil keputusan, mengatur proses
pembelajaran, mengatur administrasi, dan mengatur
tata usaha, siswa, ketenagaan, sarana dan prasarana,
keuangan. Sunarto menjelaskan bahwa kepala
sekolah sebagai manajer dituntut mengikuti
kesiapan untuk mengelola sekolah, kemampuan dan
kemauan muncul manakala para pemimpin sekolah
dapat membuka diri secara luas untuk menyerap
sumber-sumber yang dapat mendorong perubahan
manajeral.
c. Kepala sekolah sebagai administrator
27

Kepala sekolah bertanggung jawab atas


kelancaran segala pekerjaan dan kegiatan
administrative di sekolahnya. Adapun kepala
sekolah sebagai kategori administrasi pendidikan
perlu melengkapi wawasan kepemimpinan
pendidikan dengan pengetahuan dan sikap yang
antisipatif terhadap perubahan yang terjadi dalam
kehidupan masyarakat, termasuk kebijakan
pendidikan. Sebagai administrator kepala sekolah
harus mempunyai kemampuan untuk memperbaiki
dan mengembangkan semua fasilitas sekolah.
Kepala sekolah harus memiliki kemampuan untuk
memperbaiki dan mengembangkan semua fasilitas
sekolah, dan mengelola kurikulum serta mengelola
administrasi keuangan.
d. Kepala sekolah sebagai supervisior
Supervisi adalah kegiatan mengamati
mengidentifikasi mana hal-hal yang sudah benar,
mana yang belum benar, dan mana pula yang tidak
benar, dengan maksud agar tepat dengan tujuan
memberikan pembinaan.
e. Kepala sekolah sebagai leader
Kepemimpinan kepala sekolah merupakan
salah satu faktor yang dapat mendorong sekolah
dapat mewujudkan visi, misi, tujuan, dan sasaran
sekolah melalui program-program yang
dilaksanakan secara terencana dan bertahap, Karen
itu kepemimpinan adalah kegiatan mempengaruhi
28

orang lain agar mau bekerja untuk mencapai tujuan


yang telah ditentukan. Untuk kepentingan tersebut
kepala sekolah harus mampu mempengaruhi dan
menggerakan sumber daya sekolah dalam kaitannya
dengan perencanaan dan evaluasi program sekolah,
pengembangan kurikulum, pembelajaran,
pengelolaan ketenangan, sarana dan sumber belajar,
keuangan, pelayanan siswa, hubungan sekolah
dengan masyarakat dam penciptaan iklim sekolah.
f. Kepala sekolah sebagai innovator
Dalam rangka melakukan peran dan fungsinya
sebagai inovator, kepala sekolah harus memiliki
strategi yang tepat untuk menjalin hubungan yang
harmonis dengan lingkungan, menacari gagasan
baru, mengintegrasikan setiap kegiatan,
memberikan teladan kepada seluruh tenaga
kependidikan di sekolah dan mengembangkan
model-model pembelajaran yang inovatif.
g. Kepala sekolah sebagai motivator
Kepala sekolah harus memiliki startegi yang
tepat untuk memberikan motivasi kepada para
tenaga kependidikan dalam melakukan berbagai
tugas dan fungsinya, karena kepala sekolah
meyakini dengan kemampuan membangun motivasi
yang baik akan membangun dan meningkatkan
20
efektifitas dan efesiensi kerja.

20Muhammad Fitrah, Peran kepala sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan, 8, no 3


(2017): h, 37-38.
29

3. Standar Kepala Sekolah Menurut Peraturan Undang-


Undang
Sebagai standar kepala sekolah dalam Peraturan
Mentri Pendidikan dan Kebudayaan Replublik Indonesia
(Permendikbud), Nomor 6 tahun 2018 tentang penugasan
guru sebagai kepala sekolah yaitu :
a. Kepala sekolah adalah guru yang diberi tugas untuk
memimpin dan mengelola satuan pendidikan yang
meliputi taman kanak-kanak (TK), taman kanak-kanak
luar biasa (TKLB), sekolah dasar (SD), sekolah dasar luar
biasa (SDLB), sekolah menengah pertama (SMP), sekolah
menengah pertama luar biasa (SMPLB), dan sekolah
menengah atas (SMA), dan sekolah menengah atas luar
biasa (SMALB), atau sekolah Indonesia di Luar Negri.
b. Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama
mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih,
serta menilai dan mengevaluasi peserta didik pendidikan
anak usia dini jalur pendidikan normal, pendidikan dasar,
dan pendidikan menengah.
c. Kompetensi adalah pengetahuan, sikap dan keterampilan
yang melekat pada dimensi kompetensi kepribadian,
manajerial, kewirausahaan, supervisi dan sosial.
d. Pendidikan dan pelatihan calon kepala sekolah adalah
penyiapan kompetensi calon kepala sekolah untuk
memantapkan wawasan, pengetahuan, sikap, nilai, dan
keterampilan dalam memimpin sekolah. 21

21
“Indonesia, Peraturan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan Replublik Indonesia,
No.6 tahun 2018
30

Dalam peraturan Mentri Pendidikan Nasional


(Permendiknas) Republik Indonesia Nomor 13 tahun 2007
tentang standar kepala sekolah atau madrasah yang ditegaskan
bahwa ada lima kompetensi dasar yang harus dimiliki oleh
seorang kepala sekolah, yaitu kompetensi kepribadian,
manajerial, supervisi, kewirausahaan, dan sosial. 22

4. Kepala Sekolah menurut presfektif Islam.


Kepemimpinan menurut ajaran Islam dijelaskan
dalam ayat Al-Qur’an dan hadits baik secara langsung
maupun tidak langsung yang menjelaskan tentang pengertian
dari kepemimpinan, dan tiga prinsip kepemimpinan Islam
yang sudah dilakukan oleh Rasullah SAW, diantaranya seperti
dijelaskan dalam
1. Keadilan dengan kesetaraan dalam surat Al-Maidah ayat
8

ِّ ‫ّلِل شُ اهداا اء بِّ ْال ِّقس‬


‫ْط ۖ او اَل ياجْ ِّر امناكُ ْم‬ ِّ ‫ياا أايُّ اها الاذِّينا آ امنُوا كُونُوا قا او ِّامينا ِّ ا‬
‫ب ِّللت ا ْق او ٰى ۖ اواتاقُوا ا ا‬
ۚ ‫ّٰللا‬ ُ ‫علا ٰى أ ا اَل ت ا ْع ِّدلُوا ۚ ا ْع ِّدلُوا ه اُو أ ا ْق ار‬‫شناآ ُن قا ْو ٍم ا‬
‫ا‬
‫ير ِّب اما ت ا ْع املُونا‬ ‫ِّإ ان ا ا‬
ٌ ‫ّٰللا اخ ِّب‬
Artinya “ Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu
jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran)
karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah
sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong
kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil
itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah,
sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu
kerjakan. (QS. Al-Maidah [5]: 8).

22 Dahlan, Pengaruh kompetensi manajerial kepala sekolah terhadap kompetensi


sosial guru Jurnal Pendidikan, Papua, 7, no. 2, (2017): h.60.
31

Pada Tafsir Al-Mishbah dijelaskan bahwa ayat ini


mengatakan: Hai orang-orang yang beriman, hendaklah
kamu menjadi Qawwamin, yakni orang-orang yang selalu dan
bersungguh-sungguh menjadi pelaksana yang sempurna
terhadap tugas-tugas kamu, terhadap wanita dll dengan
menegakkan kebenaran hanya karena Allah, serta menjadi
saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kamu membenci
terhadap suatu kaum, dan mendorong kamu untuk berlaku
tidak adil baik rerhadap keluarga, serta istri kamu yang Ahl
al-Kitab itu, maupun kepada selain mereka. Berlaku adillah
terhadap siapapun walau atas dirimu sendiri. Karena ia, yakni
adil itu lebih dekat kepada takwa yang sempurna dari pada
selain adil. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya
Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. 23

2. Syura (Musyawarah) dalam surah Al-Imran ayat 159

ِّ ‫ظ ْالقا ْل‬
‫ب‬ ‫غ ِّلي ا‬ ًّ ‫ّٰللا ِّل ْنتا لا ُه ْم ۖ اولا ْو كُ ْنتا فا‬
‫ظا ا‬ ِّ ‫فا ِّب اما ارحْ ام ٍة ِّمنا ا‬
‫ع ْن ُه ْم اوا ْست ا ْغ ِّف ْر لا ُه ْم اوشاا ِّو ْرهُ ْم فِّي‬ ُ ‫اَل ْنفاضُّوا ِّم ْن اح ْولِّكا ۖ فااع‬
‫ْف ا‬
‫ّٰللا ي ُِّحبُّ ْال ُمت ااو ِّكلِّينا‬ ِّ ‫علاى ا‬
‫ّٰللا ۚ إِّ ان ا ا‬ ‫ْاْل ا ْم ِّر ۖ فاإِّذاا ا‬
‫عزا مْتا فات ااو اك ْل ا‬

Artinya: “ Maka disebabkan rahmat dari Allah lah


kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya
kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka
menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu memaafkanlah
mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan
bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu.
Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka
bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai
23 M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Mishbah: Pesan, Kesan dan Keserasian Al-Qur’an,
(Jakarta : Lentera hati 2002),H.41.
32

orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya. (QS. Al-


Imran[3]:159).

Pada Tafsir al-Azhar dijelaskan bahwa “Maka dengan


rahmat dari Allah, engaku telah berlaku lemah lembut kepada
mereka. “(awal ayat 159).
Di dalam ayat ini bertemulah pujian yang tinggi dari
tuhan terhadap rasulnya, karena sikapnya yang lemah lembut,
tidak mudah marah kepada umatnya yang tengah dituntun dan
didiknya, dan iman mereka lebih sempurna. namun Rasullah
tidaklah terus marah-marah saja. Melainkan dengan jiwa
besarnya, mereka dipimpin.
3. Kepemimpinan Visioner kepala Sekolah dalam
meningkatkan mutu pendidikan dalam surah Al-Hasyr
ayat 18.

‫ت ِّلغا ٍد ۖ اواتاقُوا ا ا‬
‫ّٰللا ۚ ِّإ ان ا ا‬
‫ّٰللا‬ ْ ‫س اما قادا ام‬ ٌ ‫ّٰللا او ْلت ا ْنظُ ْر نا ْف‬
‫ايا أايُّ اها الاذِّينا آ امنُوا اتاقُوا ا ا‬
‫ير ِّب اما ت ا ْع املُونا‬
ٌ ‫اخ ِّب‬

Artinya “ Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah


kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa
yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan
bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha
Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS. Al-Hasyr [59]:
18).

Pada Tafsir Al-Mishbah dijelaskan bahwa ayat ini


mengatakan: ayat di atas mengajak kaum muslimin untuk
berhati-hati jangan sampai mengalami nasib seperti mereka
itu. Allah berfirman : Hai orang-orang yang beriman,
bertakwalah kepada Allah yakni hindarilah siksa yang dapat
33

dijatuhkan Allah dalam kehidupan dunia dan akhirat dengan


jalan melaksanakan perintah-Nya sekuat kemampuan kamu
dan menjauhi larangan-Nya dan hendaklah setiap diri
memperhatikan apa yang telah dikedepankannya yakni amal
saleh yang telah diperbuatnya untuk hari esok yang dekat
yakni akhirat.

Setelah memetintahkan untuk bertakwa didorong oleh


ras takut, atau dalam rangka melakukan amalam positif,
perintah tersebut diulang lagi agaknya agar didorong oleh rasa
malu, atau untuk meninggalkan amalan negatif Allah
berfirman: dan sekali lagi kami pesankan, Bertakwalah
kepada Allah, sesungguhnya Allah menyangkut apa yang
senantiasa dan dari saat kesaat kamu kerjakan maham
mengetahui sampai sekecil apapun. 24

Dalam pengertian diatas, bahwa kepemimpinan adalah


perilaku yang disengaja dan dijalankan oleh seseorang
terhadap orang lain untuk menstruktur aktifitas serta
hubungan dalam kelompok organisasi atau lembaga
pendidikan.
Bahkan seorang pemimpin menurut konsep Islam
harus memiliki komitmen dalam upaya mengajak umatnya
untuk melaksanakan kebaikan dan menjauhkan dari
keburukan. Dan dicontohkan dalam kepemimpinan Rasullah
SAW dan sahabatnya adalah seorang pemimpin yang
memiliki kemampuan tinggi dalam hal menarik simpati dan

24 M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Mishbah: Pesan, Kesan dan Keserasian Al-Qur’an,


jilid 14 (Jakarta : Lentera hati 2002),H.41.
34

mempengaruhi orang lain jauh melampaui kewenangannya,


dengan misi kerasulan yang ditanggungnya. Keberhasilan
dalam kepemimpinannya itu tidak terlepas dari sifat-sifat
dasar etika kepemimpinan yang melekat pada diri Rasullah
yakni. Fathonah (cerdas), amanah (dapat dipercaya), tabligh
(menyampaikan), dan shiddiq (jujur). Sifat jujur ini telah
melekat pada diri rasul sejak kecil, kejujuran yang
ditunjukkan beliau dalam keseharian kehidupannya membuat
beliau sangat dipercaya oleh semua orang, baik pengikutnya
maupun orang-orang kafir.
B. Pendidikan Agama Islam
1. Pengertian Pendidikan Nasional
Pasal 3 Undang-Undang no 20 tahun 2003
Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban
bangsa yang bermatabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, yang bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan
yang Maha Esa, berakhlak mulia sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara
yang demokratis serta bertanggung jawab. 25
Pendidikan menurut
2. Pengertian Pembelajaran
Pembelajaran berasal dari kata “pem” dan “an”
yang menunjukkan bahwa ana unsur dari luar yang

25 Indonesia, Sistem Pendidikan Nasional, 2018 Bab 1, LN Nomor 6 Tahun 2018


Pasal 1
35

disebutkan dengan faktor eksternal yang bersifat


intervensi yaitu agar terjadi proses pembelajaran.
Pembelajaran merupakan upaya yang dilakukan oleh
faktor eksternal agar terjadi proses belajar dari
individu yang sedang belajar serta pemahaman
karakteristik internal individu yang belajar menjadi
penting karena proses pembelajaran merupakan aspek
yang terintegrasi dari proses pendidikan. 26
3. Pengertian Pembelajaran Berbasis Alam
Pembelajaran Berbasis Alam merupakan
membantu anak didik tumbuh menjadi manusia yang
berkarakter, yang tidak hanya memanfaatkan apa yang
tersedia di alam, akan tetapi mampu mencintai dan
memlihara lingkungannya karena pada prinsipnya
pengertian khalifah adalah sebagai wakil Allah di
muka bumi yang diberi tugas oleh Allah SWT untuk
mengelola Alam dengan sebaik-baiknya. 27
4. Pengertian pendidikan Agama Islam
Pendidikan Agama Islam adalah usaha sadar
untuk menyiapkan siswa dalam meyakini, memahami,
menghayati, dan mengamalkan agama Islam melalui
kegiatan bimbingan, pengarahan atau latihan dengan
memerhatikan tuntunan untuk menghormati agama
lain dalam hubungan kerukunan antar umat beragama

26
Karwono Heni Mularsih, Belajar dan Pembelajaran serta Pemanfaatan Sumber
Belajar, (Jakarta: Rajawali Pres, 2012), h. 19-20.
27
Komunitas Sekolah Alam, Perjalanan Menggapai Sekolah yang mendidik anak
menjadi manusia yang berkarakter, (Depok: PT Kawan Pustaka, 2005) h.
36

dalam masyarakat untuk mewujudkan kesatuan


Nasional.28
Menurut Zakiyah Darajat, pendidikan Agama
Islam adalah suatu usaha untuk membina dan
mengasuh peserta didik agar senantiasa dapat
memahami ajarah Islam secara menyeluruh dan ilmu
yang didapat bisa mengamalkannya serta menjadikan
Islam sebagai pandangan hidup. 29
Menurut Zuhairani, pendidikan Agama Islam
adalah usaha sadar untuk membimbing kearah
pembentukan kepribadian peserta didik secara
sistematik dan pragmatis supaya hidup sesuai dengan
ajaran Islam, sehingga terjadinya kebahagiaan dunia
akhirat.30
Menurut Tayar Yusuf mengartikan pendidikan
agama Islam sebagai Usaha sadar generasi tua untuk
mengalihkan pengalaman, pengetahuan, kecakapan
dan keterampilan sebagai generasi muda agar menjadi
manusia bertakwa kepada Allah. 31
Dalam pengertian diatas, pendidikan Agama
Islam adalah pembentukan perubahan sikap dan
tingkah laku seseorang sesuai dengan petunjuk yang
telah diajarkan oleh agama dan memberikan contoh

28 Akmal Hawi, Kompetensi Pendidikan Agama Islam (Jakarta : PT Raja Grindo


2014) h. 19
29 Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam berbasis Kompetensi

(Bandung : PT. Remaja Rosdakarya 2004) h. 130


30
Zuhairani, metodelogi pembelajaran pendidikan Agama Islam (Malang : UIN
Press 2004) h. 11.
31
Abdul Majid, Dian Andayani pendidikan Agama Islam berbasis Kompetensi
(bandung Remaja Rosdakarya 2004). h. 130
37

sesuai dengan yang telah diajarkan oleh Nabi


Muhammad SAW.
5. Pengertian kualitas pembelajaran.
Secara umum kualitas atau mutu adalah
gambaran dan karakteristik menyeluruh dari barang
atau jasa yang menunjukkan kemampuan dalam
memuaskan kebutuhan yang diharapkan. 32
Menurut Supranta kualitas adalah suatu kata
yang bagi penyedia jasa merupakan sesuatu yang harus
dikerjakan dengan baik, sebagaimana yang telah di
paparkan oleh Guets dan Davis dalam bukunya
Tjiptono menyatakan kualitas merupakan suatu
kondisi dinanims yang berhubungan dengan produk,
jasa, manusia, proses dan lingkungan yang memenuhi
atau melebihi harapan.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia,
kualitas pembelajaran adalah ukuran baik, buruk,
mutuf, taraf, kecerdasan dan kepandaian 33
Sedangkan menurut Nana Sudjana, pengertian
secara umum yaitu suatu gambaran yang menjelaskan
mengenai baik dan buruk hasil yang telah dicapai
dalam proses pendidikan yang dilaksanakan. 34
Dalam pengertian diatas, bahwa kualitas
pembelajaran adalah suatu mutu, atau nilai dari suatu

32
Hanafiah, Cucu Suhana konsep strategi pembelajaran (Bandung PT Rafika
Aditama, 2010) h. 83
33 Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Depdikbud, 1983), h.179
34 Nana Sudjana, Proses Belajar Mengajar, (Jakarta: Rajawali Press, 1989), h.87
38

objek karena terjadinya proses yang memiliki tujuan


berupa suatu peningkatan.
6. Tujuan pembelajaran Agama Islam
Menurut Ahmad Tafsir tujuan pembelajaran
Islam adalah untuk menghasilkan lulusan terbaik,
yaitu mampu hidup tenang dan produktif dalam
kehidupan bersama, untuk mencapai dua tujuan itu dia
harus memiliki badan sehat dan kuat, serta otak cerdas
dan pandai dan iman yang kuat. Jika di perjelas lagi
tiga karakter manusia terbaik adalah berdisiplin tinggi,
jujur, kreatif, ulet, berdaya saing tinggi, mampu hidup
berdampingan dengan orang lain, demokratis,
menghargai waktu, dan kemampuan mengendalikan
diri yang tinggi.35
Pendidikan Agama Islam memiliki karakteristik
tersendiri yang berbeda dengan mata pelajaran
lainnya. Pendidikan Agama Islam memiliki
karakteristik yaitu
a. Berusaha untuk menjaga akidah peserta didik agar
tetap kokoh dalam situasi dan kondisi apapun.
b. Berusaha menjaga dan memelihara ajaran dan
nilai-nilai yang tertuang dan terkandung dalam
ajaran dan hadits serta otentitas kedua sebagai
sumber utama ajaran Islam.
c. Menonjlokan kesatuan iman, ilmu dan amal dalam
kehidupan keseharian

35
Ahmad tafsir, Filsafat Pendidikan Islam Integrasi Jasmani, Rohani dan kalbu
memanusiakan manusia (Bandung : Remaja Rosdakarya, 2006), h.76-83
39

d. Berusaha membentuk dan mengembangkan


kesalehan individu dan sekaligus kesalehan sosial
e. Menjadi landasan moral dan etika dalam
pengembangan ipteks dan budaya serta aspek-
aspek kehidupan lannya. 36
Dalam pengertian diatas, bahwa tujuan pendidikan
Agama Islam ialah suatu yang diharapkan tercapai setelah
suatu usaha atau kegiatan yang dilakukan selesai, dan
akan terlihat dengan jelas suatu yang harapkan terwujud
setelah orang mempelajari pendidikan Agama Islam
secara keseluruhan, yaitu dengan terwujudnya
kepribadian seseorang yang membuatnya menjadi “Insan
Kamil” yang diartikan bahwa, manusia utuh rohani dan
dapat hidup dan berkembang secara wajar dan normal
karena takwanya kepada Allah
7. Materi pendidikan Agama Islam
Materi pendidikan Agama Islam pada sekolah atau
madsarah, tingkat pertama atau tingkat akhir merupakan
integral dari program pengajaran setiap jenjang pendidikan.
Sesuai dengan tujuan pendidikan Nasional, pendidikan
Agama Islam diarahkan untuk membentuk seseorang
menjadi lebih baik lagi dari sebelumnya, materi
pembelajaran Agama Islam yaitu :
a. Pembelajaran Fikih
Merupakan ilmu tentang hukum Islam yang
membahas tentang hukum-hukum dan tata cara

36 Muhaimin, Nuansa baru pendidikan Islam ( Jakarta: PT Raja Graffindo Persada


2006), h. 157
40

Ibadah yang di ajarkan oleh syariat Islam sehingga


seseorang dapat melaksanakan suatu ibadah
dengan baik dan benar sesuai dengan al-Qur’an
dan Hadits 37
b. Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam
Merupakan ilmu yang mempelajari tentang
riwayat atau sejarah hidup Rasullah SAW, sahabat
nabi, dan Imam-Imam pemberi petunjuk sebagai
contoh teladan yang utama untuk manusia dan
merupakan contoh yang tetap hidup bagi orang
Islam sampai saat ini
c. Pembelajaran Akidah Ahlak
Merupakan upaya sadar dan terencana dalam
menyiapkan peserta didik untuk mengenal,
menghayati, memahami dan mengimani Allah dan
merealisasikannya dalam perilaku ahlak mulia
dalam kehidupan sehari-hari melalui kegiatan
bimbingan, pengajaran, pelatihan, penggunaan
pengalaman dan pembiasaan, dalam kehidupan
masyarakat yang dalam bidang keagamaan
pendidikan ini juga di arahkan pada peneguhan
akidah dan peningkatan toleransi serta saling
menghormati dengan agama lain dalam rangka
mewujudkan kesatuan dan persatuan bangsa. 38
8. Metode Pembelajaran Pendidikan Agama Islam

37
Nasrudin Razak, Dienul Islam, (Bandung: Al-Ma’rif, 1985) h. 251
38
Akmal Hawi, Kompetensi Guru Pendidikan Agama Islam, (Jakarta : PT.Raja
Grafindo Persada, 2014) h. 122.
41

merupakan cara kerja yang sistematis untuk


memudahkan pelaksanaan kegiatan untuk mencapai
suatu tujuan dan menegaskan bahwa dalam proses
pelaksanaan pendidikan Agama Islam dibutuhkan,
agar dapat mengantarkan tercapainya tujuan
pendidikan. 39
a. Metode Ceramah
Metode ceramah merupakan pembelajaran
yang sangat popular dikalangan para pendidik,
dan metode ini dalam pelaksanaannya pendidik
bisa menyampaikan materi agama dengan cara
persuasive dan memberikan motivasi baik
beupa kisah nabi dan keteladanannya.
b. Metode tanya Jawab
Metode tanya jawab merupakan metode
pembelajaran yang menekankan cara
pencapaian materi dalam pembelajaran oleh
guru dengan cara mengajukkan pertanyaan
kepada peserta didik dan peserta didik
menjawabnya. Dan metode tanya jawab
merupakan metode yang tepat untuk
meningkatkan kualitas interaksi antar siswa
dan membantu anak didik untuk dapat
mengetahui isi pembelajaran dan dapat saling
menghargai perbedaan.
c. Metode resitasi

39
Muhaimin, Upaya Mengefektifkan Pendidikan Agama Islam di Sekolah,
(Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2001) 12
42

Suatu metode pengajaran dengan


mengharuskan siswa membuat resume dengan
kalimat sendiri, dalam pembahasan materi PAI
hal tersebut bisa berupa resensi buku atau
makalah dan metode ini juga bisa
dikombinasikan dengan metode diskusi yang
menyenangkan

C. Sekolah Alam
1. Pengertian Sekolah Alam
Sekolah alam adalah sekolah dengan konsep
pendidikan berbasis alam semesta, dan sekolah adalah
sekolah yang unik. Lingkungan sekolah alam natural
dengan bangunan sekolah yang hanya berupa rumah
panggung yang biasa yang biasa disebut sebagai saung
yang dikelilingi oleh berbagai kebun, bunga, dan kolam
ikan atau tempat outbound, bukan suasana gedung yang
bertingkat dan megah sebagai ruang kelas. Sejak dini
anak-anak sudah dikenalkan dengan kehidupan nyata,
anak-anak sekolah alam dibebaskan untuk tidak
berseragam, justru menggunakan pakai bermain lengkap
dengan sepatu bootnya, yang membuat mereka bebas
untuk bereksplorasi dengan lingkungannya. Keberagaman
dipandang sebagai sesuatu yang unik di sekolah alam, dan
keseragaman tidak dipandang dari apa yang dikenakan,
tetapi pada ahlak, perilaku dan sikap serta semangat
belajar dan rasa ingin tau mereka.
43

Dasar konsep tersebut berangkat dari nilai-nilai al-


Qur’an dan Sunnah, yang menyatakan bahwa hakikat
penciptaan manusia adalah untuk menjadi kholifah di
muka bumi. Dengan begitu, para penggegas sekolah alam
yakin bahwa hakikat tujuan pendidikan adalah membantu
anak didik tumbuh menjadi manusia yang berkarakter,
menjadi manusia yang tidak saja mampu memanfaatkan
apa yang tersedia di alam, tetapi juga mmapu dan
mencintai serta memelihara lingkungannya, pengetahuan
bukanlah barang yang harus kita miliki. Pengetahuan
adalah sebuah fungsi dan kita harus mempelajari semua
pengetahuan yang membantu kita menjadi lebih baik,
belajar adalah proses menggunakan pengetahuan sebagai
penuntun perjalanan menjadi mendekati kesempurnaan
secara konstan karena proses yang tidak pernah berakhir
dan belajar adalah salah satu proses kehidupan yang tidak
pernah selesai dan dari situlah yang menjadikan landasan
sekolah alam. 40
Menurut Silvia Tabah, fasilitas pendidikan dengan
konsep pengembangan pendidikan karakter secara alami,
dan sekolah Alam tetaplah bernilai positif sebagai upaya
menumbuhkan kemandirian sejak dini, dan membuka
kesadaran kreatif seluas mungkin serta dan memberikan
pembelajaran soal kerja sama. 41
2. Model Pembelajaran Sekolah Alam

40 Jurdika Kimia, Jurdika Kimia, Fmipa, UNF, 6, no. 1 (2007). h.187


41
“Silvia Tabah”, Model Pendidikan Karakter yang baik, 1, no 2, (2017) : h. 1
44

salah satu bentuk lembaga pendidikan (sekolah)


alternatif di Indonesia yang dimulai dan dirintis pertama
kali pada tahun 1998 di Ciganjur terus mengalami
perkembangan dan mendapatkan respon positif dari
masyarakat. Secara kuantitas, jumlah sekolah alam terus
mengalami perkembangan, sampai pada tahun 2016
tercatat lebih dari 2000 sekolah alam diberbagai daerah
tanah air. Sebagian besar diantaranya termasuk sebagai
sekolah formal yang mendapatkan yang mendapatkan izin
operasional dari dinas pendidikan setempat. 42. Model
pembelajaran sekolah alam yang disampaikan secara aktif
dan menyenangkan karena secara lahiriah anak lebih suka
berada dalam ruangan yang informal yaitu terbuka dan
bebas dibandingkan dengan suasana yang formal yaitu
tertutup dengan lingkungan yang terbatas. Dalam
berkreasi dilingkungan sekolah yang terbuka dan bebas
anak dapat menikmati waktu sekolah mereka sehingga
pengembangan nilai kreativitas dan kemampuan dirinya
menjadi lebih efektif. Cara pengembangan pendidikan
yang utama adalah dengan memberikan kepercayaan dan
sikap positif pada diri anak terhadap lingkungannya
karena pengembangan intelektualitas, emosional dan
kecerdasan spiritual sangat dipengaruhi oleh lingkungan
alam sekitar, dengan cara demikian dan anak dapat
mengembangkan nilai kepemimpinanya, memiliki emosi
yang stabil, dan dapat bekerja dalam suatu kelompok.

42 Fauzi, Pembentukan dan Transformasi Core Values di Sekolah Alam, 1 Juni 2018,
h. 18
45

Dengan metode belajar aktif, anak diharapkan dapat


mengatur kegiatan belajar setiap hari memberikan fasilitas
dan berfungsi sebagai narasumber ilmu pengetahun,
dengan metode berpetualang dengan alam bebas, anak
diharapkan dapat menerapkan proses belajar mengajar
secara keseluruhan dan dapat menciptakan suatu
perkembangan bakat secara fisik dengan menggabungkan
nilai emosi pada dirinya dan kerja kelompok bersama
teman-temannya. 43
3. Kegiatan Sekolah Alam
Kegiatan yan g ada di sekolah Alam yaitu :
a. Outbound
Outbound merupakan kegiatan pembelajaran
yang dilakukan diluar kelas atau alam terbuka,
dalam bentuk permainan yang menggabungkan
anatara intelegensi, fisik, dan mental dan
outbound bertujuan untuk membantu peserta
didik agar memiliki sikap percaya diri, kerja
sama tim, keberanian, keuletan, kesabaran dan
membentuk jiwa kepemimpinan. 44 Dan
kegiatan outbound yaitu meluncur dengan tali,
berjalan diatas tali, panjat tebing, jarring laba-
laba, arum jeram menyelusri sungai.
b. Berkebun dan bertenak
Kegiatan berkebun dilaksanakan di lahan
yang telah disediakan oleh pihak sekolah alam.

43 “Silvia Tabah”, Model Pendidikan Karakter yang baik, 1, no 2, (2017) : h. 17


44 “Silvia Tabah “, Model pendidikan Karakter di sekolah alam, 1, No 2 (2017) h. 26
46

Dilahan ini siswa-siswi praktek langsung


bagaimana cara menanam. Pada saat panen
siswa-siswi dapat memetik langsung hasil dari
kerja keras mereka selama ini dan setelah itu
mereka dapat menjual hasil kepada setiap orang
tua yang menjemput anaknya pulang sekolah,
siswa-siswi juga dapat membawa hasil panen
tersebut kerumah masing-masing untuk
diberikan kepada orang tua untuk dimasak.
Sedangkan untuk kegiatan berternak, menurut
Perdana dan Wahyudi sekolah alam biasanya
memelihara beberapa hewan ternak seperti
ayam, kambing, kelinci, dan lele. Semua ini
merupakan laboratorium alam tempat anak-anak
memenuhi rasa ingin tahunya serta
menumbuhkan kecintaan mereka terhadap alam
dan mahluk ciptaan tuhan.
c. Outhing
Merupakan kegiatan luar sekolah yang lebih
dari sekedar berdamarwisata atau rekreasi.
Kegiatan ini bertujuan untuk mengenalkan dan
mendekatkan anak-anak didik pada proses
terhadap sesuatu dan bukan terpaku pada hasil
atau nilai.
d. Market Day
Kegiatan ini merupakan hari dimana anak-
anak di didik dan diajarkan melakukan kegiatan
jual beli, baik itu dalam bentuk makanan yang
47

telah disediakan oleh orang tua dari rumah atau


berbagai kerajinan tangan yang telah dibuat
orang tua atau anak itu sendiri, dalam kegiatan
ini semua anak, atau orang tua serta murid dan
guru dapat membeli apa saja yang diperjual
belikan.
e. Audiensi
Kegiatan ini bertujuan untuk menumbuhkan
ide-ide kreatif dari setiap anak didik
f. Out Tracking Fun Adventure
Kegiatan ini merupakan kegiatan tahunan
sekolah alam berupa camping bersamaan dengan
berbagai aktivitas outbound di alam terbuka.
Kegiatan ini bertujuan untuk melatih
ketangguhan, kekuatan, kemandirian rasa
tanggung jawab dan keberanian setiap anak
didik.45
4. Komponen Sekolah Alam
Menurut Mogensen dan Mayer ada 4 komponen yang
ada di sekolah alam yaitu :
1. Pendidikan dan pedagogi
Sekolah alam memiliki cara yang berbeda
untuk mengorganisasikan dan melaksanakan
kegiatan belajar mengajar, dalam proses belajar
mengajar siswa siswa sekolah alam belajar melalui
pengalaman alamiah. Melakukan kegiatan dan
berbagai aktivitas lain yang berbeda dengan

45 Silvia Tabah, Model pendidikan Karakter di sekolah alam, 1, No 2 (2017) h. 18


48

sekolah yang ada pada umunya, siswa juga di


ajarkan untuk memahami masalah lingkungan
seperti penghijauan dan lain sebagainya. Semua
hal tersebut bertujuan agar siswa sekolah alam
memiliki kecintaan dan kepedulian terhadap alam
2. Hubungan Internal
Sekolah merupakan suatu kesatuan, tidak
terpisah antara satu kelas dengan kelas lainnya.
disekolah alam siswa diberikan kesempatan untuk
bekerja dan berdiskusi dengan guru dalam
merencanakan kegiatan kegiatan belajar mengajar.
Ada keseimbangan partisipasi antara siswa, guru,
dan anggota lain yang terdapat di komunitas
sekolah, termasuk orang tua siswa. Pengawasan
terhadap peningkatan kualitas sekolah alam
dilakukan oleh pihak sekolah alam sendiri maupun
dari sekolah lainnya.
3. Hubungan eksternal46
Sekolah alam biasanya berhubungan langsung
dengan masyarakat sebagai contoh, masyarakat
dapat mendukung kegiatan sekolah alam dalam
finansial, siswa sekolah alam menggunakan
lingkungan diluar sekolah alam sebagai arena
belajar. Berinteraksi langsung dengan masyarakat
untuk memperoleh informasi kegiatan dengan
tema pelajaran yang sedang dipelajari selain itu,
sekolah alam juga membangun kerjasama dengan

46
Silvia Tabah, Model pendidikan Karakter di sekolah alam, 1, No 2 (2017) h.25
49

lembaga pendidikan dan organisasi lain, baik


ditingkat nasional maupun internasional. 47
4. Lingkungan fisik
Sekolah alam dirancang agar siswa bersama
dengan guru dapat memperaktekkan kegiatan-
kegiatan untuk mengatasi maslah lingkungan.
Contohnya: menghemat energi, manajemen
pembuangan sampah, daur ulan dan lain
sebagainya.48

47 Silvia Tabah, Model pendidikan Karakter di sekolah alam, 1, No 2 (2017) h.25


48 Silvia Tabah, Model pendidikan Karakter di sekolah alam, 1, No 2 (2017) h. 24
BAB III

METODE PENELITIAN

Dalam pembahasan bab 3 ini, peneliti menjelaskan mengenai lokasi dan


tempat penelitian yang dilakukan oleh peneliti. Serta membahas mengenai
jenis penelitian dan pendekatan dan sumber data atau subyek penelitian, serta
teknik pengumpulan data, teknik analisis data, dan pedoman wawancara.
Adapun pembahasan tersebut sebagai berikut :

A. Pendekatan Penelitian
Pendekatan penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif
adalah jenis penelitian yang temuannya tidak diperoleh melalui
prosedur kuantitatif, akan tetapi pendekatan kualitatif berusaha
mencakup informasi tentang fenomena utama yang di eksplorisasi
dalam penelitian yang digunakan untuk menjawab masalah penelitian
yang berkaitan dengan data berupa narasi yang bersumber dari
aktivitas wawancara, pengamatan, dan dokumentasi kegiatan 49.
B. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan penulis menggunakan penelitian
deskriptif kualitatif merupakan penggambaran temuan lapangan yang
natural atau apa adanya sesuai kondisi lapangan, dan pengambilan
data dalam bentuk gambar, kalimat dan kata, 50
Deskriptif kualitatif adalah penelitian yang di arahkan untuk
memberikan gejala-gejala, fakta-fakta atau kejadian-kejadian secara
sistematis dan akurat, dalam penelitian deskriptif cenderung tidak

49 Amir Hamzah, Metode Penelitian dan Pengembangan, (Malang : Literasi

Nusantara, 2019), h.158


50
Asep Kurniawan, Metode Penelitian Pendidikan,(Bandung : PT Remaja
Rosdakarya, 2018), h. 29

50
51

perlu mencari atau menerangkan saling hubungan dan menguji


hipotesis 51
Dalam penelitian ini peneliti berusaha untuk memahi
eksistensi kepala sekolah yang dilakukan untuk melihat adanya
kualitas pembelajaran pendidikan agama Islam berbasis alam.
C. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di lakukan di Sekolah Alam
Karawang yang berada di Jalan Pintu Air Desa Wadas Kecamatan
Teluk Jambe Timur Kabupaten Karawang. Penelitian memilih
lokasi tersebut dikarenakan sekolah alternatif pembelajaran
berbasis alam yang bernilai positif. Oleh karena itu, peneliti
memilih sekolah tersebut menjadi lokasi penelitian karena sesuai
dengan permasalahan yang ingin diteliti.
2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian dilaksanakan mulai dari bulan Februari
2021 sampai juli 2021. Observasi yang dilakukan peneliti
dilaksanakan selama pengenalan lapangan persekolahan (PLP)
yakni pada bulan Februari sampai awal Maret, adapun yang
dilakukan peneliti untuk mengumpulkan berbagai data yang
dibutuhkan melalui beberapa tahapan diantaranya:
Pada tanggal 14 april peneliti memberikan surat permohonan
izin kepada pihak sekolah dan pada tanggal 15 April pihak
sekolah memberikan jawaban atas surat yang diberikan sekolah
kepada peneliti.

51
Hardani dan Nurhikmatul, Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif,
(Yogyakarta : Penerbit Pustaka Ilmu, 2020), h. 54.
52

Pada tanggal 25 April peneliti kembali ke sekolah untuk


melihat kegiatan yang sedang berlangsung di kelas V SD alam
dalam pembelajaran pendidikan Agama Islam berbasis Alam
yaitu gardening atau menanam padi.
Pada tanggal 8 Mei peneliti meminta surat kepada pihak kamu
kamus untuk persyaratan izin ke sekolah yang ingin diteliti
Pada tanggal 10 Mei peneliti datang kesekolah untuk meminta
dokumen ke sekolah tentang Sejarah sekolah, Profil sekolah, Visi
dan Misi sekolah, Kurikulum, serta Orgnisasi Sekolah dan data
murid yang ada di SD Alam.
Pada tanggal 12 Mei peneliti datang kesekolah tetapi murid di
sekolah alam sedang berlangsungnya UTS (ujian tengah
semester) yang dilakukan di dalam kelas dan syarat untuk
mengikuti UAS (ujian akhir sekolah)
Pada tanggal 26 Mei peneliti datang kesekolah untuk melihat
langsung pembelajaran pendidikan agama berbasis alam yaitu
kegiatan di sekolah dengan pembelajaran Outing yaitu murid
belajar memberikan makanan kepada hewan.
Pada tanggal 5 juli peneliti datang kesekolah untuk
mewawancarai kepada kepala sekolah mengenai eksistensi
kepala sekolah dalam meningkatkan kualitas pembelajaran PAI
berbasis alam
Pada tanggal 6 Juli peneliti datang kesekolah untuk
melanjutkan mewawancarai guru mengenai kualitas pembelajaran
pendidikan berbasis alam serta hambatan dan solusi dalam
pembelajaran di SD Alam Karawang
53

Pada tanggal 10 Juli peneliti mewawancarai siswa dan siswi


kelas VI mengenai kualitas pembelajaran pendidikan agama
Islam berbasis Alam di SD alam karawang.
Tabel 3.1
Jenis Feb Mar Apr Mei Jul
Kegiatan
1 Observasi
Awal
2 Membuat
. Judul
3 Penyusunan
Rencana
Penelitian
4 Perbaikan
proposal
5 Observasi
6 Penyusunan
Instrumen
Pertanyaan
7 Wawancara
8 Pengumpul
an Data dan
Dokumenta
si
9 Penyusunan
Skripsi
54

D. Sumber Data dan Subyek Penelitian


Sumber data dalam penelitian ini adalah peneliti melihat
aktivitas pengawasan dalam meningkatkan kualitas pembelajaran
pendidikan Agama Islam berbasis alam yang dilakukan oleh kepala
sekolah dan guru di SD Alam Karawang, dan adapun sumber data
tersebut dibagi menjadi dua, yaitu sumber data primer dan sumber
data sekunder.
a. Sumber data primer
Sumber data primer yang diambil melalui wawancara
terstruktur yang dilakukan peneliti kepada pihak yang
terkait karena untuk mendapatkan informasi yang sesuai
dengan fakta dan kejadian yaitu :

a). Kepala Sekolah SD Alam karawang

b). Bagian Kurikulum SD Alam Karawang

c). 2 Fasilitator PAI SD Alam Karawang

d). 2 Siswi kelas VI di SD Alam Karawang.

b. Sumber data sekunder


Sumber data sekunder yaitu data yang diambil melaui
informasi resmi yang tersusun dalam bentuk dokumen,
dan sumber data yang diambil dengan tidak langsung
yaitu melalui prantara yaitu: jurnal, buku, skripsi yang
terkait tentang eksistensi kepala sekolah dalam
meningkatkan kualitas pembelajaran pai berbasis alam
yang sudah dipublikasikan.
c. Sumber data dokumenter
55

Sumber data dokumenter yaitu sumber data yang


diambil secara langsung di lapangan, karena untuk
menguatkan serta memberikan penjelasan terhadap
kejadian berdasarkan dokumen resmi, seperti foto
kegiatan dalam berlangsungnya kegiatan disekolah, audio
dalam wawancara ataupun dokumetasi berupa profil
sekolah, dan informasi yang di anggap relevan.
E. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian teknik pengumpulan data sangat
diperlukannya teknik pengumpulan data yang merupakan langkah
penting dalam mencapai keberhasilan
Peneliti menggunakan beberapa teknik kualitatif yaitu :
observasi, wawancara, dan dokumentasi
a. Observasi
Observasi merupakan teknik pengumpulan data yang
mempunyai ciri yang spesifik bila dibandingkan dengan
teknik yang lain, yakni wawancara dan kuesioner akan
tetapi wawancara dan kuesioner selalu berkomunikasi
dengan orang atau subyek. Akan teteapi pengumpulan
data menggunakan observasi tidak terbatas pada obyek
obyek yang lain. Dan teknik pengumpulan data dengan
observasi digunakan bila penelitian berkenaan bila
perilaku manusia, proses kerja, gejala gejala alam dan bila
responden yang di amati tidak terlalu besar. Dan
penelitian melakukan observasi dengan mengumpulkan
data, seperti jumlah siswa, organisasi dalam sekolah dan
jumlah guru yang ada di Sekolah Alam Karawang
b. Wawancara
56

Wawancara merupakan teknik pengumpulan data,


Karen auntuk menemukan permasalahan yang harus
ditelitu, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal
dari responden yang lebih mendalam jumlah repondennya
sedikit atau kecil. Dan teknik pengumpulan data ini
berdasarkan laporan tentang diri sendiri atau self-refort
52
atau pengetahuan dan keyakninan pribadi. Peneliti
melakun wawancara dengan kepala sekolah, dua guru PAI
dan dua siswi kelas VI di SD Alam Karawang
c. Dokumetasi
Dokumetnasi merupakan pedoman dokumentasi yang
memuat garis besar atau kategori yang yang akan dicari
data-data nya berupa buku, majalah, dokumen, peraturan-
peraturan, notulen rapat, catatan harapan, bahkan benda-
53
benda bersejarah, dan rekaman dalam bentuk audio.
Peneliti mengambil dokumentasi kegiatan belajar
mengajar, fasilitas sekolah, sarana dan prasarana.
F. Teknik Analisis Data

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara


sistematis data diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan
studi dokumentasi dengan cara mengorganisasikan data kedalam
kategori, yang menjabarkan kepada unit-unit yang melakukan
sintesis, menyusun kedalam pola, memilih yang mana yang penting
dan yang mana yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan
sehingga mudah dipahami.

52
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif dan kualitatif, (Bandung: Penerbit
Alfabeta, 2019), h.195
53
Amir Hamzah, Metode Penelitian dan Pengembangan, (Malang: Literasi
Nusantara Abadi,2019) h. 109
57

Menurut L.R Gay pada tahun 2009, analisis data merupakan


meringkas data dalam suatu cara yang akurat dan dan dapat
dipertanggung jawabkan. Sedangkan, menurut Bogdan analisis data
merupakan proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang
diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan dan bahan bahan
lain yang mudah dipahami dan temuannya dapat diinformasikan
kepada orang lain. 54

1. Reduksi data
Reduksi data merupakan data yang diperoleh di
lapangan di catat secara teliti dan rinci, untuk menghindari
penumpukan data, maka dilakukan reduksi data, yaitu
dengan merangkum, memilih hal pokok, memfokuskan
pada hal yang penting, mencari tema dan dan membuang
yang tidak perlu sehingga memberikan gambaran yang
lebih jelas dan mempermudah untuk melakukan
pengumpulan data.55
2. Penyajian data
Penyajian data merupakan penyajian yang dapat
dilakukan dalam bentuk tabel, grafik, phiechard,
pictogram dan sejenisnya.
Dalam penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk
uraian singkat, bagan dan hubungan antar kategori. 56
3. Kesimpulan atau verifikasi

54
Amir Hamzah, Metode Penelitian dan Pengembangan, (Malang: Literasi
Nusantara Abadi, 2019) h. 114
55
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif dan kualitatif, (Bandung: Penerbit
Alfabeta, 2019),h.
56
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif dan kualitatif, (Bandung: Penerbit
Alfabeta, 2019), h.
58

Kesimpulan atau verifikasi merupakan langkah


terakhir yang dikemukakan dan masih bersifat sementara
dan berubah jika ditemukan bukti-bukti yang kuat yang
mendukung tahap berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan
data yang dikemukakan pada tahap awal. Didukung
kembali oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten di
lapangan, dan kseimpulan yang dikemukakan merupakan
kesimpulan yang benar. 57
G. Pedoman Wawancara

Kisi-Kisi wawancara kepada kepala sekolah, guru, dan murid di SD


Alam Karawang mengenai kualitas pembelajaran pendidikan Agama
Islam berbasis Alam

Tabel 3.2

Fokus Sub fokus Indikator


Eksistensi Eksistensi 1. Tugas dan tanggung jawab kepala
kepala kepala sekolah
sekolah sekolah 2. Fakor eksistensi kepala sekolah
dalam yang mempengaruhi kualitas
meningkatkan pembelajaran
kualitas 3. Meningkatkan potensi belajar di
pembelajaran SD alam
pai berbasis 4. Hambatan dan solusi dalam
alam pelaksanaan pembelajaran
5. Cara meningkatkan kualitas guru

57
Amir Hamzah, Metode Penelitian dan Pengembangan, (Malang: Literasi
Nusantara Abadi, 2019) h.
59

di SD Alam
6. Pencapaian dalam program
pembelajaran.
7. Meningkatkan kualitas kegiatan di
SD alam
8. Program dan upaya dalam
meningkatkan prestasi siswa
9. Pengelolaan sistem administrasi
sekolah di SD alam
Eksistensi 1. Kurikulum yang bersifat alam
para guru 2. Keunggulan di kurikulum yang
bersifat alam
3. Peran dan fungsi kepala sekolah
4. Kinerja kepala sekolah dalam
meningkatkan kualitas
pembelajaran
5. Hambatan dan solusi dalam
pembelajaran pai
6. Sertifikasi kepala sekolah
Meningkatkan 1. Peran Guru pai dalam
kualitas meningkatkan proses pembelajaran
pembelajaran yang berbasis alam
pai berbasis 2. Keefektifan atau kecakupan Guru
alam di Sd pai di sd alam dalam kurikulum
alam yang berbasis alam
karawang
BAB IV

HASIL PENELITIAN

Dalam bab empat ini, peneliti menjelaskan mengenai gambaran


umum sekolah yang teliti dan membahas tentang hasil penelitian yang sudah
didapatkan dengan informasi wawancara melalui beberapa faktor
diantaranya, kepala sekolah, guru, kurikulum, dan siswa-siswi di sekolah SD
Alam Karawang, dan dikaitkan dengan teori yang digunakan pada bab
sebelumnya.

A. Sejarah Sekolah dan profil SD Alam Karawang


1. Sejarah Sekolah
Pada tahun 2007 didirikan sekolah dan itu sebenarnya bukan
sekolah alam melainkan SDIT dan dan jumlah siswa hanya 16
orang dan di dominasi dengan anak anak yayasan yaitu anak-anak
yang memang orang tua nya yang bersangkutan dengan yayasan
tersebut atau guru di yayasan, dan di bimbing oleh 2 orang guru,
dan tempat pembelajarannya menggunakan ruko (rumah toko) di
Perumnas blok I, seiring berjalannya waktu pada tahun 2009
yayasan baru menemukan satu konsep yaitu sekolah alam dan
pada tahun 2009 ketua yayasan bertemu dengan Banglenopo
adalah seorang fonder sekolah alam yang ada di Indonesia beliau
adalah pendiri sekolah alam yang mendirikan konsep sekolah alam
yang menyatukan semua pembelajaran yang ada dikelas dengan
akidah atau sikap seseorang.
Pada awal berdirinya sekolah alam waktu pembelajaran
dimulai dari jam 07.30 sampai jam 12.30 pada saat awal SD alam
karawang di dirikan dan sebelum pembelajaran dimulai anak anak
melaksanakan shalat dhua dan tahfidz, tahsin menggunakan

60
61

metode ummi pada tahun 2009. Setelah berjalannya waktu


akhirnya guru yang mengajar disekolah alam bertambah menjadi 7
berserta kepala sekolah, awal melaksanakan akreditasi pada tahun
2013/2014 dan mendapatkan nilai “A”. di Sekolah Alam karawang
meliputi TK, SD, SMP, dan SMA akan tetapi SMA itu home
scolling, dan untuk pembelajaran SMP tidak hanya dikelas saja
tetapi pembelajarannya bisa dilakukan diluar kelas atau movieng
class.
Sekolah alam bukan hanya belajar dikelas melainkan semua
pembelajaran yang di sekolah alam dikaitkan dengan pembelajaran
pendidikan agama Islam, tetapi untuk administrasi kedinasan ada
satu pembelajaran pai yang terkhususkan dan tempat
pembelajarannya di dalam kelas.
Dan pada tahun 2010 pembelajarannya di lakukan dikelas
tetapi kelasnya pun dalam bentuk saung dan memiliki siswa
sebanyak 50 rang. Dan pada tahun ke dua sekolah alam di anggap
sekolah yang aneh karena fasilitas yang kita miliki tanpa pintu dan
jendela dan anak-anak pun dalam pembelajaran alamnya seperti
bermain lumpur atau outbound, dan jumlah fasilitator yang ada di
SD alam sebanyak 18 orang, akan tetapi setiap kelas terdapat 3
fasilitator.

2. Profil Sekolah Alam Karawang


Tabel 4.1
Nama Sekolah Sekolah Dasar Alam Amani Karawang
Status Sekolah Swasta
Nama Yayasan Yayasan Islam Amani Karawang
NPSN 20271624
62

Alamat Sekolah Jl. Pintu Air Desa wadas Kecamatan


Teluk Jambe Timur Kabupaten Karawang
Tahun Operasional 2008 sampai sekarang
Akreditasi A
Tanggal Akreditasi 2013/2014
Status Tanah Tanah Pribadi
Website https://sekolahalamkarawang.sch.id/
Nomer Tlp 081280777194

3. Visi dan Misi SD Alam Karawang


a. Visi
Menjadi lembaga pendidikan dalam pengembangan SDM
(sumber daya manusia) di Kabupaten Karawang yang
berlandaskan Al-Qur’an dan As-Sunnah
b. Misi
1). Membangun karakter pemimpin yang berakhlak baik
dan kuat
2). Menyelenggarakan sistem pendidikan yang menguatka
logika dan mengembangkan akademik
3). Mengoptimalkan bakat dan kemampuan hidup citivis
sekolah
4). Membentuk generasi yang peduli terhadap alam dan
lingkungan sekitar
5). Menjadi sekolah terdepan yang berkonsep kearifan
lokal
6). Memberikan pelayanan prima kepada citivis Sekolah
Alam Karawang
63

c. Program di SD Alam
1. Ahlak Islamika dan Leadership (Scouting)
a. Tahsin
b. Tahfidz 2 juz
c. Qoilulah
d. Mentoring
e. Shalat berjama’ah dan dhua
2. KBM
a. WWP (program liburan)
b. K.13
c. Outing Class
d. Program Bahasa
e. Art dan Creativity
f. Perfomance
g. Library Visit
3. Scouting dan Leadership
a. Outbound
b. Ekspedisi Jelajah Nusantara
c. Supercamp dan Junior Camp
d. Renang
e. Backpacker
f. Memanah
4. Life Skill dan Bakat
a. Marketday
b. Cookingday
c. Berkebun
d. Partisipasi Perlombaan
e. Ekstrakulikuler
64

5. Sosial
a. Baksos
b. Home Visit
c. SSR
d. Infaq dan Donasi
d. Struktur Organisasi SD Alam

Tabel Struktur Organisasi Tenaga kerja dan Jabatan

Sekolah Alam Karawang


Tabel 4.2

NO NAMA JABATAN

1 Mahdi Habibi, S.Pd Direktur


2 Muhammad Sanusi, S.Pd Humas
3 Oyoi Yuliana Dewi, S.Pd Litbang
Manajer SD/Kepala
4 Imam Munanndar, S.Th.I
sekolah
Coordinator Tahsin
5 Supriyadi, SPd.I
dan tahfizh
Winda gracia Rizkiyawati,
6 Staf TU Keuangan
A. Md
Staf TU
7 Anisah, S.Pd
Administrasi
8 Mar’atus Solihah Staf TU Keuangan
Coordinator
9 Maulana sani
Scooting
10 Rizki Firdaus Koordinatos ICT
11 Budiman,S.Pd Koordinator liberary
65

12 Maryam Kirim, S.s Koodinator koperasi


13 Imas Hartati, S.Psi Koordintor Inklusi
14 Sanjaya, M.Pd Fasilitator SD 1
15 Rika Nurlaela,S.Ag Fasilitator SD 1
16 Maslihah, A.Md Fasilitator SD 2
17 Kartika, S.Pd Fasilitator SD 2
18 Bellina Novalinda, S.P Fasilitator SD 2
19 Nurjanah,S.Pd Fasilitator SD 3
20 Nuridha, S.Pd Fasilitator SD 3
21 Septi Ade Fatma, S.Pd Fasilitator SD 3
22 Elipa, S.Si Fasilitator SD 4
23 Zaki Khairul Anwar Fasilitator SD 4
24 Kiki Zakya Ulfah, S.Pd Fasilitator SD 4
25 Ratikah sari, S.Pd Fasilitator SD 5
26 Indri Aryanti, S.Pd Fasilitator SD 5
Muhammad Imam
27 Fasilitator SD 5
Zaenuddin, S.Pd.I
28 Puadah Ulpah S.pd Fasilitator SD 6
29 Riri Octiana Fajri, S.Pd Fasilitator SD 6
30 Reza Riswanidi Fasilitator SD 6

e. Data Guru dan Tenaga Kependidikan

Data Guru (Tabel 4.3)

1. Imam Munanndar, S.Th.I Kepala Sekolah SD Alam


2. Sanjaya, M.Pd Fasilitator kelas I
3. Rika Nurlaela,S.Ag Fasilitator kelas I
66

4. Maslihah, A.Md Fasilitator kelas II


5. Kartika, S.Pd Fasilitator kelas II
6. Bellina Novalinda, S.P Fasilitator kelas II
7. Nurjanah,S.Pd Fasilitator kelas III
8. Nuridha, S.Pd Fasilitator kelas III
9. Septi Ade Fatma, S.Pd Fasilitator kelas III
10. Elipa, S.Si Fasilitator kelas IV
11. Zaki Khairul Anwar Fasilitator kelas IV
12. Kiki Zakya Ulfah, S.Pd Fasilitator kelas IV
13. Ratikah sari, S.Pd Fasolitator kelas V
14. Indri Aryanti, S.Pd Fasilitator kelas V
15. Muhammad Imam Fasilitator kelas V
Zaenuddin, S.Pd.I
16. Puadah Ulpah S.pd Fasilitator kelas VI
17. Riri Octiana Fajri, S.Pd Fasilitator kelas VI
18. Reza Riswanidi Fasilitator kelas VI

Jumlah Siswa

Taebl 4.4

Kelas Laki-laki Perempuan


1 55 50
2 50 55
3 50 45
4 45 46
5 57 34
6 57 34
67

f. Sarana dan Prasarana


Tabel 4.5
Ruang kegiatan pembelajaran Jumlah
Kelas 12 kelas
Lab computer 1 kelas
Perpustakaan 1 kelas
Uks 1 kelas

Ruang Perkantoran Jumlah


Ruang Kepala Sekolah 1 Ruangan
Ruang Guru 1 Ruangan
Ruang Tata Usaha 1 Ruangan
Ruang Pos Satpam 1 Ruangan
Ruang Bk 1 Ruangan

Ruang Lainnya Jumlah

Danau 1
Lapangan Olahraga 1
Tempat Gardening 1
Toilet siswa dan Guru 1
Musholla 1
Tempat Parkir 1
Kantin 1
g. Metode Pembelajaran (Tabel 4.6)
1. Ahlak Islamika dan Leadership
68

2. Tahfidz dan Tahsin Menggunakan Metode Ummi


3. Belajar bersama Alam dan Art Creativity
4. Bahasa Sunda
5. Outbound
6. Gardening

h. Program Sekolah
Tabel 4.7
1. SOT (Sekolah Orang Tua)
2. Parent’s Metting
3. Konsultasi raport, portofolio KBM, Bakat, Narasi, dan Raport
Diknas
4. Parenting
5. Open House
6. Father’s day
7. Peringatan hari-hari besar
8. SAKA Cup
9. Expo dan Sains Fair
10. Pekan Budaya

B. Hasil dan Analisis Data Mengenai Kepala Sekolah dalam


Kualitas Pembelajaran pendidikan Agama Islam berbasis
alam di SD Alam Karawang
1. Proses pembelajaran pendidikan Agama Islam berbasis
Alam di SD Alam Karawang
Sekolah Alam Karawang merupakan sekolah yang
berbasis alam karena di dalam sekolah tersebut bukan hanya
69

pembelajaran yang didalam kelas (ruang kelas) melainkan


pembelajaran berbasis alam ( luar kelas) , disesuaikan dengan
materi yang akan disampaikan dan media yang akan
digunakan serta berlandaskan dengan Al-Qur’an dan Hadis
Pembelajaran berasal dari kata “pem” dan “an” yang
menunjukkan bahwa ada unsur dari luar yang disebutkan
dengan faktor eksternal yang bersifat intervensi agar terjadi
proses pembelajaran. Dan pembelajaran merupakan upaya
yang terjadi proses pembelajaran dari individu yang sedang
belajar serta pemahaman karakteristik internal individu yang
sedang belajar menjadi penting karena proses pembelajaran
merupakan aspek yang terintegrasi dari proses pendidikan. 58
pendidikan Agama Islam Menurut Zuhairani, pendidikan
Agama Islam adalah usaha sadar untuk membimbing kearah
pembentukan kepribadian peserta didik secara sistematik dan
pragmatis supaya hidup sesuai dengan ajaran Islam, sehingga
terjadinya kebahagiaan dunia akhirat. 59
Menurut Pendapat Komunitas Sekolah Alam yaitu
Pembelajaran Berbasis Alam merupakan membantu anak
didik tumbuh menjadi manusia yang berkarakter, yang tidak
hanya memanfaatkan apa yang tersedia di alam, akan tetapi
mampu mencintai dan memlihara lingkungannya karena pada
prinsipnya pengertian khalifah adalah sebagai wakil Allah di

58
Karwono Heni Mularsih, Belajar dan Pembelajaran serta Pemanfaatan Sumber
Belajar, (Jakarta: Rajawali Pres, 2012), h. 19-20.
59
Zuhairani metodelogi pembelajaran pendidikan Agama Islam (Malang : UIN
Press 2004) hlm 11
70

muka bumi yang diberi tugas oleh Allah Swt untuk mengelola
Alam dengan sebaik-baiknya. 60
Dalam wawancara peneliti bersama kepala sekolah SD Alam
Karawang pada tanggal 5 juli 2020 beliau mengatakan :
Proses pembelajaran bagi peserta didik yaitu
pembelajaran yang berbasis alam yang menerapkan nilai-nilai
akidah yang sering bersinergi dengan lingkungan sekitarnya,
dan mengaitkan pembelajaran yang di alam dengan
pembelajaran PAI yaitu tentang rasa syukur sehingga
terjadinya kebahagian dunia akhirat”. 61
Dengan hasil wawancara diatas dengan penjelasan
menurut Zuhairani, mengenai pembelajaran pendidikan agama
Islam itu mengajarkan kita untuk menjadi seseorang yang
lebih baik dalam berakhlak dan sesuai dengan ajaran Islam
agar mendapatkan kebahagian dunia akhirat.
Pendapat lain dari Menurut Tayar Yusuf mengartikan
pendidikan agama Islam sebagai Usaha sadar generasi tua
untuk mengalihkan pengalaman, pengetahuan, kecakapan dan
keterampilan sebagai generasi muda agar menjadi manusia
bertakwa kepada Allah. 62
Dengan adanya proses pembelajaran Pendidikan Agama
Islam berbasis alam untuk memberikan suasana pengalaman
belajar langsung dan membantu anak dalam mengembangkan
proses berfikir yang luas. Dan menanamkan kepada diri siswa

60
Komunitas Sekolah Alam, Perjalanan Menggapai Sekolah yang mendidik anak
menjadi manusia yang berkarakter, (Depok: PT Kawan Pustaka, 2005) h.
61
Wawancara Kepala Sekolah SD Alam Karawang, Imam Munandar S.Th,I 5 Juli
2020
62
Abdul Majid, Dian Andayani pendidikan Agama Islam berbasis Kompetensi
(bandung Remaja Rosdakarya 2004). h. 130
71

kepedulian yang ada di lingkungan alam serta memperoleh


proses pembelajaran yang lebih maksimal.
Hasil wawancara lainnya bersama guru Mata Pelajaran
Pendidikan Agama Islam. Fasilitator kelas 6 yaitu Ibu Pupu
Puadh pada tanggal 5 juli 2021 beliau mengatakan :
Proses pembelajaran Pendidikan berbasis alam yaitu
lebih ke praktek dan untuk teori nya tetap sama dalam buku
pedoman selain itu siswa lebih mandiri dan bertanggung
jawab terhadap lingkungan alam
Gambar 4.1
Proses pembelajaran Agama Islam berbasis alam
(outbound) tentang akidah ahlak yaitu mengajarkan
tentang ahlak dan kemandirian

Pembelajaran pendidikan Agama Islam berbasis alam


(outbound) tentang ahlak dan kemandirian, karena tempat
dimana anak-anak tumbuh sebagai manusia bahagia dengan
kebebasan dan mewujudkan siswa tersebut menjadi
kepribadian yang beriman, berakhlak, bermanfaat dan bahagia
72

Dokumen 4.2
Pembelajaran PAI berbasis Alam (outbound) dalam
pembelajaran Fikih tentang Syukur

Peneliti mengambil gambar di akun Instragram Sekolah


Alam Karawang, dan gambar di atas merupakan dokumentasi
istimewa yang di ambil sebelum masa pandemi dan fasilitator
mengajak siswa untuk mengenal lebih dekat lagi kepada alam
serta menghirup udara yang segar di lingkungan untuk
menghasilkan pembelajaran yang efektif dan menyenangkan.
Dokumentasi 4.3
Absensi Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam
kelas VI
73

Gambar 4.4

Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di dalam kelas.

Dokumentasi 4.4

Buku pendidikan Agama Islam yang digunakan di kelas VI


74

Dari data dan hasil wawancara kepala sekolah dan guru PAI
dapat disimpulkan bahwa proses pendidikan Agama Islam berbasis
alam itu penting karena dapat membentuk generasi yang peduli
terhadap alam dan lingkungan sekitar serta membangun karakter
yang kepribadiannya lebih kuat dan berakhlak baik serta menjadikan
siswa tersebut lebih bersyukur atas nikmat yang telah Allah berikan.

2. Tugas dan Peran Kepala Sekolah dalam Meningkatkan


Kualitas Pembelajaran Pendidikan Agama Islam berbasis
Alam.
Sebagaimana yang telah ditetapkan pada Pasal 3
Undang-Undang no 20 tahun 2003 bahwa Pendidikan
Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermatabat
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang
bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan
yang Maha Esa, berakhlak mulia sehat, berilmu, cakap,
75

kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis


serta bertanggung jawab. 63
SD Alam merupakan salah satu sekolah yang lembaga
pendidikan terbaik dalam pengembangan sumber daya
manusia dan membentuk generasi yang peduli terhadap alam
dan lingkungan sekitar, dalam kegiatan belajar mengajar di
Sekolah SD Alam bukan hanya guru yang berperan aktif
dalam pembelajaran melainkan murid juga harus berperan
aktif dalam pembelajaran agar tujuan dalam meningkatkan
kualitas pembelajaran tetap tercapai. Salah satunya pada mata
pelajaran pendidikan Agama Islam berbasis Alam.
Peneliti mewawancarai kepala sekolah mengenai tugas
dan peran kepala sekolah dalam meningkatkan kualitas
pembelajaran pendidikan berbasis alam di SD Alam karawang
pada tanggal 5 juli 2021 beliau mengatakan bahwa:
“ Dalam tugas dan peran kepala sekolah yaitu dengan
mengadakan tahap greading selama dua pekan sekali, selain
itu juga kepala sekolah mengadakan rapat satu minggu sekali
yang dilaksanakan pada hari jum’at dan selama satu tahun
guru full mendapatkan tahap greading yaitu khusus sekolah
alaman dan fasilitator ataupun OB, dan untuk meningkatkan
kualitas pembelajaran pendidikan berbasis yang dimulai dari
peningkatakan materi, dengan praktek serta membimbing dan

63
Indonesia, Sistem Pendidikan Nasional, 2018 Bab 1, LN Nomor 6 Tahun 2018
Pasal 1
76

memberikan arahan yang positif dan membentuk kepribadian


yang tangguh. ” 64

Pada hasil wawanacara diatas bersama kepala sekolah


senada dengan penjelasn Menurut Muhammad Fitrah yang
mengatakan bahwa tugas kepala sekolah itu Kepala sekolah
sebagai educator yaitu Kepala sekolah bertugas untuk
membimbing guru, tenaga kependidikan, siswa, mengikuti
perkembangan iptek, dan memberi teladan yang baik, Kepala
sekolah sebagai manajer. Yaitu Kepala sekolah sebagai
manajeral yaitu menyusun perencanaan, dan
mengkoordinasikan kegiatan, melakukan pengawasan,
melakukan evaluasi terhadap kegiatan mengadakan rapat,
mengambil keputusan, mengatur proses pembelajaran,
mengatur administrasi, dan mengatur tata usaha, siswa,
ketenagaan, sarana dan prasarana dan keuangan, Kepala
sekolah sebagai administrator yaitu Kepala sekolah
bertanggung jawab atas kelancaran segala pekerjaan dan
kegiatan administrative di sekolahnya. Adapun kepala sekolah
sebagai kategori administrasi pendidikan perlu melengkapi
wawasan kepemimpinan pendidikan dengan pengetahuan dan
sikap yang antisipatif terhadap perubahan yang terjadi dalam
kehidupan masyarakat, termasuk kebijakan pendidikan,
Kepala sekolah sebagai supervisior yaitu Supervisi adalah
kegiatan mengamati mengidentifikasi mana hal-hal yang
sudah benar, mana yang belum benar, dan mana pula yang
tidak benar, dengan maksud agar tepat dengan tujuan

64
Wawancara Kepala Sekolah SD Alam Karawang Imam Munandar S.T.h. I. 5 Juli
2021
77

memberikan pembinaan, Kepala sekolah sebagai leader


yaitu Kepemimpinan kepala sekolah merupakan salah satu
faktor yang dapat mendorong sekolah dapat mewujudkan visi,
misi, tujuan, dan sasaran sekolah melalui program-program
yang dilaksanakan secara terencana dan bertahap, Karena itu
kepemimpinan adalah kegiatan mempengaruhi orang lain agar
mau bekerja untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.,
Kepala sekolah sebagai innovator yaitu dalam rangka
melakukan peran dan fungsinya sebagai inovator, kepala
sekolah harus memiliki strategi yang tepat untuk menjalin
hubungan yang harmonis dengan lingkungan, menacari
gagasan baru, mengintegrasikan setiap kegiatan, memberikan
teladan kepada seluruh tenaga kependidikan di sekolah dan
mengembangkan model-model pembelajaran yang inovatif,
Kepala sekolah sebagai motivator yaitu, Kepala sekolah
harus memiliki startegi yang tepat untuk memberikan
motivasi kepada para tenaga kependidikan dalam melakukan
berbagai tugas dan fungsinya, karena kepala sekolah meyakini
dengan kemampuan membangun motivasi yang baik akan
membangun dan meningkatkan efektifitas dan efesiensi kerja.
65
dan menurut Nana Sudjana, kualitas pembelajaran
merupakan suatu gambaran yang menjelaskan mengenai baik
dan buruk hasil yang telah dicapai dalam proses pendidikan
yang dilaksanakan.66

65 Muhammad Fitrah,
66 Nana Sudjana, Proses Belajar Mengajar, (Jakarta: Rajawali Press, 1989), h.87
78

Hasil wawancara lainnya dengan fasilitator


Pendidikan Agama Islam kelas 6 yaitu Ibu Pupu Puadh S.pd
pada tanggal 5 juli 2021 mengatakan bahwa :
“ meningkatkan kualitas pembelajaran berbasis alam
perlunya mengikuti pelatihan yang sudah ditentukan oleh
manajement setiap bulannya, kalau saat pandemi ini yaitu
pelatihan workshop online”
Dan hasil wawancara lainnya Fasilitator pendidikan
Agama Islam kelas 5 yaitu Bapak Imam Zaenudin S.Pd.I pada
tanggal 6 juli 2021 beliau mengatakan bahwa:
“ Dengan cara praktek dan anak-anak lebih senang
belajar di luar atau berbasis alam”
Gambar 4.6
Pada tanggal 31 Januari, Sekolah mengadakan Webinar
Parenting dengan judul “ Peran Ayah dan Bunda dalam
Mengasuh Anak” bersama Ustad Adriano Rusfi, Psi.
b

Pada Gambar di atas merupakan Sekolah Alam


mengagendakan kembali parenting, dan mengundang Ustad
Adriano Rusfi, Psi. beliau adalah pisikolog konsultan SDM
dan pendidikan, praktisi pendidikan keluarga dan pendiri Aqil
Baligh Community
79

Gambar 4.7
Adanya Webinar Parenting judul tema yaitu
mendidik anak sesuai tahap perkembangannya.

Pada gambar diatas yaitu sekolah mengadakan


webinar yang dilaksanakan pada tanggal 20 Februari 2021
yang berlangsung di aplikasi zoom yang dibawakan oleh
Bapak Mego Husodo S.E,S.Psi. M.Fc. yang mengajarkan
bahwa menjadi seorang Fasilitator harus mengetahui dan
mengenal dunia anak sesuai dengan usianya, bukan hanya itu
menjadi orang tua juga harus paham dengan kondisi yang
sesungguhnya dan kebutuhan yang diperlui anak dengan
sesuai usianya.

Berdasarkan hasil dari wawancara dapat disimpulkan


bahwa tugas dan peran kepala sekolah dalam meningkatkan
80

kualitas pendidikan PAI berbasis alam itu kepala sekolah


mempunyai peran untuk memberikan bimbingan kepada
fasilitator khususnya pada bidang studi pendidikan Agama
Islam dan karyawan secara intensif dalam bidang
pengembangan dan perencanaan dan peran kepala sekolah
sebagai manajer, supervisior dan tugas lainnya di jalankan
dengan baik sehingga kualiras pembelajaran di sekolah alam
semakin baik dan meningkat.
3. Faktor Pendukung dan Penghambat dalam meningkatkan
kualitas pembelajaran pai berbasis alam
1). Faktor Pendukung dalam meningkatkan kualitas
pembelajaran pendidikan berbasis alam
Suatu program dalam meningkatkan kualitas
pembelajaran Pendidikan Agama Islam berbasis alam tidak
akan berjalan dengan lancar dan maksimal apabila tidak
tersedia faktor pendukung, dan mempriotitaskan
pemanfaatan alam sebagai media pembelajaran pendidikan
Agama Islam maka pembelajaran mudah di dapatkan dan
mudah mendapatkan sumber belajar yang terkait dengan
alam.
Berdasarkan hasil wawancara bersama kepala sekolah
SD Alam karawang yaitu Imam Munandar S.Th.I yaitu beliau
mengatakan :

“ faktor pendukung yaitu sekolah memprioritaskan


penggunaan alam sebagai media yaitu sumber daya alam
harus dimaksimalkan guru sebagai media pembelajaran, dan
yang kedua dan memudahkan siswa untuk berinteraksi
81

dengan alam seperti Outbound, Camping, gardening dan


ekspedisi. 67

Dalam wawancara lain bersama fasilitator pendidikan


Agama Islam kelas enam, mengenai faktor pendukung dalam
meningkatkan kualitas pembelajaran pendidikan Agama
Islam, dan Ibu Pupu Puadh beliau menjelaskan bahwa:
“faktor pendukung yaitu lingkungan alam sekitar dan
kemudian untuk materi itu dari buku paket dan youtube” 68
Dan wawancara lainnya, yaitu Fasilitator kelas lima
pendidikan Agama Islam mengenai faktor pendukung dalam
meningkatkan kualitas pembelajaran pendidikan Agama
Islam, yaitu Bapak Imam Zaenudin dan beliau menjelaskan
bahwa:

”faktor pendukung dalam pembelajaran berbasis alam


yaitu semua media pembelajaran yang ada di alam atau
outdor bisa dijadikan pembelajaran.
Gambar 4.8

Kegiatan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam


berbasis Alam (gardening) pembelajaran Fikih dengan
Menambahkan rasa syukur, yaitu dengan metode
pengelolaan hasil bumi

67
Wawancara Kepala Sekolah SD Alam Karawang, Imam Munandar S.Th. I. 5 Juli
2021
68
Wawancara Fasilitator kelas enam SD Alam Karawang, Pupu Puadh S.Pd, 6 Juli
2021
82

Pada Gambar di atas merupakan suasana pembelajaran


pendidikan berbasis Alam menggunakan media alam dengan
bercocok tanam atau bisa disebut juga dengan bertani. Dan
fasilitator menjelaskan cara menanam bibit padi, setelah
materi sudah selesai dijelaskan oleh fasilitator. Dan
fasilitator juga tidak lupa untuk mengingatkan siswa untuk
berdoa agar tanaman yang sedang kita tanam menjadi
tumbuh yang subur dan berkah.

Gambar 4.9

Hasil dari gardening menanam Padi dan Sarana dalam


melaksanakan kegiatan pembelajaran
83

Pada Gambar di atas yaitu hasil siswa dalam bercocok tanam


yaitu dengan menanam padi dan sarana dalam pembelajaran
gardening
84

Gambar 4.10

Kegiatan pembelajaran Alam berbasis Alam, selain


Gardening dan Outbound

Pada Gambar di atas kegiatan pembelajaran berbasis


Alam yang dilakukan di luar rungan. Kegiatan outing itu
mengenalkan kepada siswa atas ciptaan Allah yang ada di
muka bumi ini dengan memberikan makanan dan
menumbuhkan kecintaan terhadap mahluk Allah, kegiatan
ekspedisi yaitu fasilitator menjelaskan ciptaan Allah yang
indah dan menambahkan rasa syukur serta membentuk
generasi yang perduli terhadap alam dan sekitarnya.
Pembelajaran yang bisa di ambil dari backpacker yaitu
melatih siswa untuk membangun karakter yang kuat, serta
karakter pemimpin yang berakhlak baik.
85

Dari hasil wawancara Kepala sekolah dan guru


mengenai faktor pendukung dalam meningkatkan kualitas
pembelajaran pendidikan Agama Islam yaitu mendukung
siswa untuk berinteraksi dengan alam, dan memudahkan
siswa dalam memahami pembelajaran pendidikan Agama
Islam berbasis alam.

2). Faktor penghambat dalam meningkatkan kualitas


pembelajaran pendidikan Agama Islam berbasis alam

Selain faktor pendukung, ada juga faktor penghambat


dalam meningkatkan kualitas pembelajaran pendidikan
Agama Islam berbasis alam. Dari hasil observasi dan
wawancara yang peneliti lakukan di lapangan bahwa ada
beberapa faktor penghambat.

Dalam hal ini peneliti melakukan wawancara dengan


kepala yaitu bapak Imam Munandar S.Th.I sekolah
mengenai faktor penghambat dalam meningkatkan kualitas
pembelajaran pendidikan Agama Islam berbasis alam dan
beliau mengatakan bahwa” untuk faktor penghambat
biasanya cuaca yang tidak menentu.” 69

Dan wawancara lainnya, Fasilitator pendidikan Agama


Islam kelas lima yaitu bapak Imam Zaenudim S.Pd.I
mengenai kualitas pembelajaran pendidikan Agama Islam
beliau mengatakan bahwa” faktor penghambatnya yaitu

69
Wawancara Kepala Sekolah SD Alam, Imam Munandar S.Th. I, Karawang 5 Juli
2021
86

kondisi cuaca yang ekstrim dan diharuskan siswa untuk


melakukan pembelajaran di kelas.70

Selain wawancara dengan fasilitator kelas 5, peneliti


juga mewawancari fasilitator pendidikan Agama Islam kelas
6, mengenai kualitats pendidikan Agama Islam berbasis
alam dan belaiu mengatakan bahwa” faktor penghambat
yaitu kita tidak bisa melakukan kegiatan diluar kelas atau
berbasis alam karena faktor cuaca yang tidak mendukung.

Gambar 4.11

Hambatan dalam pelaksanaan pembelajaran pendidikan


Agama Islam berbasis Alam

Pada Gambar diatas bahwa hambatan dalam proses


pembelajaran pendidikan Agama Islam yaitu cuaca yang

70
Wawancara Guru PAI Sekolah SD Alam, kelas 5, Imam Zaenudin S.Pd.I,
Karawang 6 Juli 2021
87

tidak menentu mengakibatkan banjir di sekolah dan


pembelajaran di ganti memalui zoom atau wathsApp.

Dari hasil wawancara mengenai hambatan dalam


meningkatkan kualitas pembelajaran berbasis alam penulis
dapat menyimpulkan bahwa adanya hambatan menjadikan
kepala sekolah dan fasilitator berusaha meminimalisir faktor
hambatan tersebut dengan adanya evaluasi setiap perpekan
dan fasilitator atau kepala sekolah memudahkan dalam
memudahkan kegiatan pembelajaran.

4. Solusi kepala sekolah dan guru dalam meningkatkan kualitas


pembelajaran pai berbasis alam
Untuk meningkatkan kualitas pembelajaran adanya
faktor pendukung dan penghambat, adanya pemecahan atau
penyelesaian dalam suatu hambatan tersebut yaitu dengan
adanya solusi dan rapat yang dilakukan setiap perpekan satu
kali
Hasil dari wawancara kepala Sekolah yaitu Imam
Munandar S.Th.I mengenai solusi dalam meningkatkan
kualitas pembelajaran pendidikan Agama Islam yaitu beliau
mengatakan bahwa :
“ Solusi dalam meningkatkan kualitas pembelajaran
pendidikan Agama Islam yaitu dengan pelatihan-pelatihan
dari mulai guru atau pun tenaga kerja disekolah karena bukan
hanya guru yang butuh akan tetapi tenaga kerja di sekolah
88

seperti OB pun sangat membutuhkan agar ahlak dan


leadership nya lebih baik lagi” 71
Wawancara lain yaitu dengan fasilitator pendidikan
Agama Islam kelas 5 yaitu Bapak Imam Zaenudin S.Pd.I di
SD Alam Karawang mengenai solusi dalam meningkatkan
kualitas pembelajaran pendidikan Agama Islam berbasis alam
beliau mengatakan bahwa :
“ terus belajar melalui media internet atau referensi
baca buku dan mengikuti pelatihan yang sudah di jadwal
disekolah atau secara mandiri” 72
Selain wawancara dengan kepala sekolah dan
fasilitator pendidikan Agama Islam, peneliti juga
mewawancarai fasilitator pendidikan Agama Islam kelas 6
yaitu Ibu Pupu Puadh S.pd beliau mengatakan bahwa :
“ Guru senantiasa mencari materi atau metode yang
menarik sehingga bisa membuat anak tersebut lebih paham
dan tidak jenuh terhadap pembelajaran yang sedang
berlangsung” 73
Gambar 4.12
Solusi kepala sekolah untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran

71
Wawancara Kepala Sekolah SD Alam, Imam Munandar S.Th.I, Karawang 5 Juli
2021
72
Wawancara Fasilitator Pendidikan Agama Islam SD Alam kelas V, Imam
Zaenudin S.Pd.I, Karawang 6 Juli 2021
73
Wawancara Fasilitator Pendidikan Agama Islam kelas VISD Alam, Pupu Puadh
S.Pd, Karawang 5 Juli 2021
89

Melalui rapat yang dilakukan setiap perpekan


sehingga kepala sekolah mengetahui apa saja hambatan yang
menjadi dalam kelas dalam proses pembelajaran dan
hambatan saat pembelajaran online yang melalui zoom atau
WhatsApp agar pencapaian pembelajaran lebih baik dan
maksimal
Gambar 4.13
Adanya Webinar Parenting judul tema yaitu
mendidik anak sesuai tahap perkembangannya.
90

Dari hasil wawancara kepala Sekolah dan fasilitator


bahwa dalam meningkatkan kualitas pembelajaran perlunya
dukungan dari kepala sekolah yaitu dengan adanya pelatihan
untuk fasilitator dan meningkatkan wawasan bagi fasilitator
dengan mencari materi atau metode dalam pembelajaran
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dalam kesimpulan ini dapat dinyatakan bahwa Eksistensi
kepala sekolah dalam meningkatkan pembelajaran pendidikan Agama
Islam dapat dilihat dari beberapa aspek diantaranya bahwa tugas dan
peran kepala sekolah sebagai manajer karena kepala sekolah sudah
menyusun perencanaan dan mengkoordinasikan kegiatan dan
melakukan evaluasi yaitu dengan mangadakan rapat setiap seminggu
sekali yang dilakukan pada hari jum’at dan diadakannya webinar dua
pekan sekali untuk fasilitator yang ada di sekolah alam, dan untuk
menjabat sebagai kepala sekolah hanya satu tahun dan bergilir karena
setiap fasilitator di wajibkan bertanggung jawab sebagaimana
menjadi leader yang bertanggung jawab atas tugas yang diberikannya
tesebut. akan tetapi kalau untuk kedinasan sama seperti sekolah pada
umumnya yaitu jabatannya selama 3 tahun.
Pada kegiatan pembelajaran di SD Alam karawang salah
satunya yaitu pembelajaran pendidikan Agama Islam berbasis alam
pada kelas VI yang sangat menyenagkan karena siswa dapat
berinteraksi langsung dengan alam seperti kegiatan gardening,
outbound, outhing oleh karenanya keunggulan tersebut tetap
dipertahankan oleh kepala sekolah sebagai bentuk dari eksistensinya
selama menjabat dalam meningkatkan kualitas pembelajaran PAI
berbasis alam di SD Alam karawang.
Dalam Eksistensi kepala sekolah dalam meningkatkan
kualitas pembelajaran berbasis alam bahwa tugas dan peran kepala
sekolah sudah berjalan dengan baik meskipun ada beberapa faktor

91
92

atau kendala selama kegiatan pembelajaran. dan pada masa pandemi


seperti ini hasil kegiatan pembelajaran berbasis alam mencapai 70
persen, dikarenakan tidak boleh untuk berkerumunan dan harus
mematuhi protokol kesehatan.
B. Saran
Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah di amati peneliti ada
beberapa saran penulis ajukan yaitu :
a. Sekolah hendaknya melengkapi fasilitas-fasilitas yang belum
ada disekolah
b. Fasilitator untuk lebih kreatif dalam menggunakan alam
sebagai media pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA

Abdul, Dian. pendidikan Agama Islam berbasis Kompetensi. Bandung:


Remaja Rosdakarya, 2004.

Abdullah, Munir, Menjadi kepala Sekolah Efektif, Yogyakarta: Ar-Ruzz


Media, 2008.

Ahmad, tafsir. Filsafat Pendidikan Islam Integrasi Jasmani, Rohani dan


kalbu memanusiakan manusia. Bandung : Remaja Rosdakarya, 2006.

Akmal, Hawi. Kompetensi Guru Pendidikan Agama Islam, Jakarta : PT.Raja


Grafindo Persada, 2014.

Akmal, Hawi. Kompetensi Pendidikan Agama Islam. Jakarta : PT Raja


Grindo, 2014.

Amir, Hamzah. Metode Penelitian dan Pengembangan, Malang: Literasi


Nusantara Abadi, 2019.

Amrullah, Ahmad. Dimensi Hukum Islam dalam Sistem Hukum Nasional,


Jakarta: Gema Insani Pres, 2016.

Asep, Kurniawan. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : PT Remaja


Rosdakarya, 2018.

Dessy, Anwar. Kamus lengkap Bahasa Indonesia, Surabaya:Amelia,2003

Fauzi, Pembentukan dan Transformasi Core Values di Sekolah Alam, 1 Juni


2018

Hanafiah, Suhana. konsep strategi pembelajaran. Bandung PT Rafika


Aditama, 2010.

93
94

Hardani, Nurhikmatul. Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif,


Yogyakarta : Penerbit Pustaka Ilmu, 2020.

Hasan, Basri. Kepemimpinan Kepala Sekolah. Bandung: Pustaka Setia,


2014,

Hendiyat, Wasty. Kepemimpinan Dalam Pendidikan Surabaya : PT Usaha


Nasional, 1982.

Indonesia, Sistem Pendidikan Nasional, 2018 Bab 1, LN Nomor 6 Tahun


2018 Pasal 1

Jamal, Amani Tips Menjadi Kepala Sekolah Profesional. Yogyakarta: Diva


Pres, 2012.

Jurdika Kimia, Jurdika Kimia, Fmipa, UNF, 6, no. 1, 2007.

Kamus Besar Bahasa Indonesia, Depdikbud, 1983,

Karwono, Heni. Belajar dan Pembelajaran serta Pemanfaatan Sumber


Belajar, Jakarta: Rajawali Pres, 2012.

Komunitas Sekolah Alam, Perjalanan Menggapai Sekolah yang mendidik


anak menjadi manusia yang berkarakter, Depok: PT Kawan Pustaka, 2005

Muhaimin, Nuansa baru pendidikan Islam .Jakarta: PT Raja Graffindo


Persada 2006.

Muhaimin, Upaya Mengefektifkan Pendidikan Agama Islam di Sekolah,


Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2001.
95

Nana, Sudjana. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Press, 1989.

Nasrudin Razak, Dienul Islam. Bandung: Al-Ma’rif, 1985

Silvia Tabah, Model pendidikan Karakter di sekolah alam, 1, No 2, 201)

Sudarwa, damin. Inovasi pendidikan dalam Upaya peningkatan


profesionalisme tenaga kepribadian . Bandung: Pustaka Setia, 2010

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif dan kualitatif. Bandung: Penerbit


Alfabeta, 2019.

Sukardjo, Ukim, Landasan pendidikan dan konsep aplikasi. Jakarta: PT


Rajagrafindo Persada, 2015

Suryosubroto, Beberapa aspek dasar kependidikan. Jakarta : Rineka Cipta,


1990.

Teguh, Triyanto. pengantar pendidikan, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2014.

Tim Penyusun Diknas, Kamus Besar Bahasa Indonesia . jakarta: Balai


Pustaka, 2005

Wawancara Fasilitator Pendidikan Agama Islam kelas VISD Alam, Pupu


Puadh S.Pd, Karawang 5 Juli 2021

Wawancara Fasilitator Pendidikan Agama Islam SD Alam kelas V, Imam


Zaenudin S.Pd.I, Karawang 6 Juli 2021

Wawancara Kepala Sekolah SD Alam, Imam Munandar S.Th.I, Karawang 5


Juli 2021

Wijoyono, Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Jakarta : Departeman


pendidikan dan kebudayaan, 1989.
96

Yogi, Irfan. Peran Kepala Sekolah sebagai manajer. Pardjono 3, no 1, 2015


Zuhairani, metodelogi pembelajaran pendidikan Agama Islam. Malang : UIN
Press 2004.
97

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran 1 : Daftar Observasi

Tanggal Pengamatan : Februari, Maret, April, Mei, Juni, Juli

Tempat : Sekolah SD Alam Karawang

Pengamat : Nadia Nurul Kamilah

Kegiatan : Observasi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam


berbasis Alam

Situasi yang diamati : Pembelajaran PAI berbasis alam yaitu gardening


98

Lampiran II : (transkip wawancara)

Transkip Wawancara Dengan Kepala Sekolah SD Alam Karawang

Nama : Imam Munandar, S.Th.I

Jabatan : Kepala Sekolah SD Alam Karawang

Tempat : Di sekolah SD karawang

Hari atau tanggal : Senin, 5 Juli 2021

Jam : 10.00 wib

Penulis : Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Kepala sekolah : Waalaikum salam warahmatullahi wabarakatuh

Penulis : Bagaimana sejarah singkat di SD alam?

Kepala Sekolah : Pada tahun 2009 ketua yayasan bertemu dengan


Banglenopo adalah seorang fonder sekolah alam yang ada di Indonesia
beliau adalah pendiri sekolah alam yang mendirikan konsep sekolah alam
yang menyatukan semua pembelajaran yang ada dikelas dengan akidah atau
sikap seseorang.

Penulis : Apa saja visi dan misi yang ada di sekolah?

Kepala Sekolah : Visi : Menjadi lembaga pendidikan dalam


pengembangan SDM (sumber daya manusia) di Kabupaten Karawang yang
berlandaskan Al-Qur’an dan As-Sunnah.

Misi : Membangun karakter pemimpin yang berakhlak baik dan kuat,


Menyelenggarakan sistem pendidikan yang menguatka logika dan
mengembangkan akademik, Mengoptimalkan bakat dan kemampuan hidup
99

citivis sekolah, Membentuk generasi yang peduli terhadap alam dan


lingkungan sekitar, Menjadi sekolah terdepan yang berkonsep kearifan local,
Memberikan pelayanan prima kepada citivis Sekolah Alam Karawang

Penulis : Bagaimana cara bapak dalam meningkatkan prestasi di SD alam


?

Kepala sekolah : Di sekolah alam adalah salah satu sekolah ynag tellen
best dan tidak menuntut anak sama dalam meningkatkan prestasi atau
dibagian akademik karena setiap orang memiliki keunggulannya masing-
masing. Untuk meningkatkan dalam prestasi di sekolah alam yaitu sekolah
melihat siswa yang memang dilator belakangi yang mampu dan mempunyai
bakat, maka anak tersebut akan diikuti lomba dan sebelum mengikuti lomba
sudah konfirmasi kepada wali murid dan ketika dilomba kan anak targetnya
bukan menangkan, melainkan “mengalami” karena di sekolah alam yaitu
sekolah yang meng “alami” secara prinsip itu seperti pondasi dan yang
disebut pondasi yaitu yang penting kokoh dulu. Dan kalau prestasi itu seperti
interior atau berbentuk seperti hiasan, ketika anak-anak sudah kuat dalam
pondasinya dia akan mencapai prestasi mereka di level selanjutnya, ntah itu
di SMP, dan SMA. Prestasi yang ada d SD alam itu bukan anak tersibut
mengikuti lomba secara kedinasan dan menang tetapi yang terpenting di SD
alam itu siswa dapatb mengalami saja dan mengasah bakat prestasi nya saja.

Penulis : Apa motivasi bapak untuk dapat mempertahankan kualitas di


bidang prestasi yang ada di SD alam?

Kepala Sekolah : Motivasi saya yaitu, perkembangan, pendidikan,


pisikologi anak. Terhadap bakatnya, dan pengalaman serta anak-anak
merasakannya, dan bukan hasil dan saya juga memotivasi untuk diri saya dan
100

siswa bahwa “bintang tidak akan bersinar di tempat yang terang, akan tetapi
bintang itu akan bersinar ditempat yang gelap”.

Penulis : Bagaimana cara bapak untuk menilai kualitas seorang pendidik di


SD alam?

Kepala sekolah : Saya menilai dari ahlak, dan attitude karena kalau
seorang tersebut memiliki kinerja bagus tapi tidak memiliki ahlak dan
attitude yang baik maka kinerja yang dimiliki seorang tersebut tidak ada
harganya. Akan tetapi kalau seseorang memiliki kinerja yang tidak bagus
akan tetapi memiliki ahlak dan attitude yang baik maka seseorang tersebut
bisa dibantu untuk meningkatkan kinerjanya lebih baik.

Penulis : Siapa saja yang berperan dalam meningkatkan potensi belajar


anak?

Kepala Sekolah : Orang tua, guru dan pendidikan sekolah. Akan tetapi
yang paling berperan yaitu adanya dukungan dan support dari orang tua
karena waktu yang paling banyak dibandingkan pendidikan di sekolah dan
guru.

Penulis : Apa saja hambatan dalam pelaksanaan pembelajaran pai berbasis


alam?

Kepala Sekolah : Menurut ssya, kalau untuk hambatan pelaksanaan


pembelajaran pai itu tidak ada, karana kita bisa membaca ayat-ayat Allah
lebih luas dan ketika berada di alam dibandingkan dengan membaca di
dalam kelas. Dan ketika kita melanksanakan pembelajaran pai di alam itu
merasa bahwa ilmu Allah itu tidak bisa di ukur dengan apapun dan sebagai
Fasilitator atau guru bisa lebih mengarahkan anak-anak untuk berfikir luas.
101

Penulis : Bagaimana cara bapak untuk mengatasi sistem pembelajaran pai


berbasis alam yang tidak efektif ?

Kepala sekolah : Yang pertama, dengan memperbaiki metode yang


digunakan oleh seorang fasilitator atau guru, dan kami memerintahkan
kepada fasilitator atau guru untuk lebih dekat lagi kepada sang pencipta yaitu
Allah SWT, karena Allah yang akan memberikan pemahaman kepada kita
semua. Dan anak tersebut bisa memahami apa yang kita ajarkan karena allah
telah memberikan pemahaman atas anak tersebut, dan Allah

Penulis ; Apakah di SD alam menerima siswa yang berkebutuhan khusus?

Kepala sekolah : Menerima, akan tetapi sesuai dengan kemampuan


fasilitator atau guru, dan pihak sekolah tidak mau dzholim terhadap mereka.

Penulis : Apa saja metode yang digunakan untuk anak yang berkebutuhan
khusus?

Kepala Sekolah : Menggunakan metode sesuai dengan kebutuhan mereka.

Penulis : Bagaimana cara bapak meningkatkan kualitas


pembelajaran PAI di SD alam Karawang?

Kepala sekolah : Menurut saya, untuk meningkatkan kualitas pembelajaran


pendidikan berbasis alam yaitu dengan mangadakan tahap grading selama
dua tahun, yang dimulai dari peningkatakan materi, dengan praktek serta
membimbing dan membentuk kepribadan yang yang lebih kearah dan lebih
baik kedepannya.

Penulis : Apa saja faktor pendukung dan penghambat dalam melaksanakan


pembelajaran PAI berbasis alam?
102

Kepala sekolah : Untuk faktor penghambat biasanya cuaca yang tidak


menentu. Dan faktor pendukung yaitu sekolah memprioritaskan penggunaan
alam sebagai media yaitu sumber daya alam harus dimaksimalkan guru
sebagai media pembelajaran, dan yang kedua dan memudahkan siswa untuk
berinteraksi dengan alam seperti Outbound, Camping, gardening dan
ekspedisi

Penulis : Solusi dalam meningkatkan kualitas pendidikan agama Islam


berbasis alam?

Kepala Sekolah : Lebih meningkatkan pelatihan-pelatihan dari mulai guru


atau pun tenaga kerja disekolah karena bukan hanya guru yang butuh akan
tetapi tenaga kerja di sekolah seperti OB pun sangat membutuhkan agar
ahlak dan leadership nya lebih baik lagi.

Penulis : Bagaimana cara bapak dalam melaksanakan tugas dan fungsi


sebagai kepala sekolah?

Kepala Sekolah : Dalam tugas dan peran kepala sekolah yaitu dengan
mengadakan tahap greading selama dua pekan sekali, selain itu juga kepala
sekolah mengadakan rapat satu minggu sekali yang dilaksanakan pada hari
jum’at dan selama satu tahun guru full mendapatkan tahap greading yaitu
khusus sekolah alaman dan fasilitator ataupun OB, dan untuk meningkatkan
kualitas pembelajaran pendidikan berbasis yang dimulai dari peningkatakan
materi, dengan praktek serta membimbing dan memberikan arahan yang
positif dan membentuk kepribadian yang tangguh.
103

Lampiran III : (transkip wawancara)

Transkip Wawancara Dengan Guru Pendidikan Agama Islam (1) SD


Alam Karawang

Nama : Pupu Puadah, S.Pd

Jabatan : Guru Pendidikan Agama Islam kelas VI SD Alam


Karawang

Tempat : Di sekolah SD karawang

Hari atau tanggal : Senin 5 Juli 2021

Jam : 01.00 WIB

Penulis :Apakah yang membedakan metode pembelajaran pai berbasis


alam dengan Pembelajaran yang ada dikelas?

Guru PAI : Pembelajaran yang dilakukan di dalam kelas dalam penyampain


meteri nya sesuai dengan buku pedoman dan metode yang digunakan yaitu
ceramah, dan movie class, dan tanya jawab. Dan untuk metode pembelajaran
berbasis alam yaitu dengan praktek langsung ke alam yang tempatnya berada
di sekeliling sekolah tetapi selama pandemic pembelajaran yang berbasis
alam dihentikan sementara dan digantikan dengan pembelajaran di dalam
kelas dengan sub dan materi yang sama.

Penulis : Apakah proses pembelajaran PAI berbasis alam lebih efektif


dibandingkan dengan proses pembelajaran yang dilakukan di dalam kelas?

Guru PAI : Untuk pandemi saat pembelajaran PAI berbasis alam dalam
proses pembelajaran pendidikan Agama Islam berbasis alam tidak efektif
karena tidak boleh untuk berkerumunan, dsn untuk pembelajaran berbasis
104

alam saat ini digantikan dengan school visit itu pun dibatasi dengan empat
kelompok dan satu kelompoknya berisi delapan siswa.

Penulis : Apakah ada siswa yang tidak menyukai pembelajaran pendidikan


berbasis Alam?

Guru PAI : Ada, akan tetapi tidak banyak hanya satu atau dua orang saja
dikarenakan siswa tersebut dikategorikan tidak suka kotor-kotoran dan
sedangkan pembelajaran berbasis alam harus siap dalam kotor-kotoran.

Penulis : Bagaimana cara ibu mengatasi siswa yang tidak suka pendidikan
Agama Islam berbasis alam ?

Guru PAI : Yang dilakukan seorang guru yaitu memberikan motivasi kepada
siswa yang tidak menyukai pembelajaran berbasis alam dan memberikan
arahan.

Penulis : Seberapa besarkah tingkat prestasi anak dalam proses


pembelajaran PAI berbasis alam?

Guru PAI : 80 persen, karena dalam dalam proses pembelajaran PAI


berbasis alam ini menjadikan siswa lebih mandiri dan dan menumbuhkan
jiwa kepemimpinan.

Penulis : Apakah ada hambatan dalam proses pembelajatan Pendidikan


Agama Islam berbais alam?

Guru PAI : Sebelumnya ada pandemic Insya Allah tidak ada hambatan,
karena kita semua bertatap muka langsung dan berkegiatan langsung dengan
aktif dan semuanya sudah tetsampaikan dengan anak-anak.
105

Penulis : Bagaimana kinerja kepala sekolah dalam meningkatkan kualitas


pembelajaran dan upaya keberhasilan dalam bidang kurikulum atau
academic?

Guru PAI : Yang pertama kepala sekolah memberikan pelatihan kepada


gurunya, dan sosialisasi yang dilakukan perpekan.

Penulis : Apakah peran dan fungsi kepala sekolah sudah berjalan dengan
efektif atau belum?

Guru PAI : Alhamdulilah untuk peran dan fungsi kepala sekolah sudah
berjalan dengan efektif

Penulis : Apakah kepala sekolah SD Alam sudah mendapatkan sertivikasi


atau belum?

Guru PAI : Belum, karena untuk kepala sekolah pada tahun 2020 belum
mendapatkan sertivikasi dan harus ada pengajuan ke dinas dan memberikan
data yang sudah di tentukan oleh kedinasan yang memiliki syarat harus
sesuai dengan jurusannya.

Penulis : Apakah perencanaan workshett sudah berjalan atau belum?

Guru PAI : Belum terencana 100 persen dikarenakan adanaya situasi


pandemi seperti dan banyaknya kegiatan yang dilaksanakan di sd alam, maka
untuk sekarang workshettnya menyesuaikan dengan keadaan. Tetapi sebelum
adanya pandemi workshett nya berjalan sesuai dengan perencanaan yang
dibuat oleh guru dan sekolah.

Penulis : Bagaimana cara ibu dalam meningkatkan kualitas pembelajaran


berbasis alam?
106

Guru PAI : Dengan cara praktek dan anak-anak lebih senang belajar di luar
atau berbasis alam.

Penulis : Apakah faktor pendukung dan penghambat dalam melaksanakan


pembelajaran PAI berbasis alam?

Guru PAI : Faktor pendukung yaitu lingkungan alam sekitar dan kemudian
untuk materi itu dari buku paket dan youtube. Dan faktor penghambat yaitu
kita tidak bisa melakukan kegiatan diluar kelas atau berbasis alam karena
faktor cuaca yang tidak mendukung.

Penulis : Apa saja solusi ibu dalam meningkatkan kualitas pembelajaran


pendidikan Agama Islam berbasis alam?

Guru PAI : Guru senantiasa mencari materi atau metode yang menarik
sehingga bisa membuat anak tersebut lebih paham dan tidak jenuh terhadap
pembelajaran yang sedang berlangsung.
107

Lampiran IV : (transkip wawancara)

Transkip Wawancara Dengan Guru Pendidikan Agama Islam (1I) SD


Alam Karawang

Nama : Muhammad Imam Zaenudin S.Pd.I

Jabatan : Guru Pendidikan Agama Islam kelas V SD Alam


Karawang

Tempat : Di sekolah SD karawang

Hari atau tanggal : Selasa 6 Juli 2021

Jam : 11. 00 WIB

Penulis : Apakah yang membedakan metode pembelajaran pai berbasis alam


dengan Pembelajaran yang ada dikelas?

Penulis : Pembelajaran berbasis alam itu lebih banyak observasi nya


dibandingkan pembelajaran di dalam kelas, dan aktivitas gerak siswa pun
longgar dibandingkan di dalam kelas, serta untuk pencapaian materinya sama
yang hanya membedak hanya dari metode saja, dan metode digunakan di
dalem kelas biasanya menggunakan metode ceramah akan tetapi metode
yang digunakan di luar kelas menggunakan metode observasi terhadap
lingkungan.

Guru PAI : Apakah proses pembelajaran PAI berbasis alam lebih efektif
dibandingkan dengan proses pembelajaran yang dilakukan di dalam kelas?

Guru PAI : Iya, pembelajaran PAI berbasis alam lebih efektif karena proses
pembelajaran diluar kelas atau alam pembelajarannya nyata dalam
108

kehidupan sehari-hari di bandingkan pembelajaran di dalam kelas hanya


mengamati saja.

Penulis : Apakah ada siswa yang tidak menyukai pembelajaran pendidikan


berbasis Alam?

Guru PAI : Ada, tetapi tidak banyak melainkan hanya satu atau dua siswa
saja yang tidak menyukai pembelajaran berbasis dikarenakan tidak mau
kotor. Tetapi lebih banyak anak-anak yang suka pembelajaran berbasis alam
dibandingkan di dalam kelas.

Penulis : Bagaimana cara ibu mengatasi siswa yang tidak suka pendidikan
Agama Islam berbasis alam ?

Guru PAI : Guru tidak memaksa anak tersebut untuk mengikuti kegiatan
pembelajaran PAI berbasis alam, guru menyarankan untuk belajar dikelas
dengan materi yang sama, dan setelah itu guru memberikan workshett atau
lembaran pertanyaan untuk anak tersebut mengerjakannya. Dan setelah siswa
menyelasikan tugas yang diberikan guru siswa tersebut membacakan nya
dalam bentuk presentasi dan tanya jawab.

Penulis : Seberapa besarkah tingkat prestasi anak dalam proses


pembelajaran PAI berbasis alam?

Guru PAI : Prestasi untuk di SD Alam luar biasa karena jiwa-jiwa


kepemimpinan nya sudah ada, dan alhamdulilah lulusan dari SD alam
keterima di sekolah-sekolah pavorit dan mampuh bersaing dengan sekolah-
sekolah pada umumnya yang lain, bahkan ada nilai tersendiri untuk leader
ship nya lebih muncul di dalam diri seorang anak.

Penulis : Apakah ada hambatan dalam proses pembelajatan Pendidikan


Agama Islam berbais alam?
109

Guru PAI : Kalau untuk hambatan pasti ada, kondisi alam yang tidak
menentu yaitu turunnya hujan, bencana, keterbatasan pembiayaan.

Penulis : Bagaimana kinerja kepala sekolah dalam meningkatkan kualitas


pembelajaran dan upaya keberhasilan dalam bidang kurikulum atau
academik?

Guru PAI : Alhamdulilah sudah terencana dengan baik sesuai dengan


kurikulum yang ada di SD alam.

Penulis : Apakah peran dan fungsi kepala sekolah sudah berjalan dengan
efektif atau belum?

Guru PAI : Sudah efektif, karena menyesuaikan dengan kurikulum alamnya


sendiri, dan setiap pekan ada evaluasi dan menyakan program di dalam
kelas.

Penulis : Apakah perencanaan workshett sudah berjalan atau belum?

Guru PAI : Alhamdulilah sudah 80 persen sudah terencena dan sisanya yaitu
siswa nya ada yang sakit dan tidak masuk sekolah.

Penulis : Bagaimana cara bapak dalam meningkatkan kualitas pembelajaran


berbasis alam?

Guru PAI : Dalam meningkatkan kualitas pembelajaran berbasis alam


perlunya mengikuti pelatihan yang sudah ditentukan oleh manajement setiap
bulannya, kalau saat pandemi ini yaitu pelatihan workshop online

Penulis : Apakah faktor pendukung dan penghambat dalam melaksanakan


pembelajaran PAI berbasis alam?
110

Guru PAI : Faktor pendukung dalam pembelajaran berbasis alam yaitu


semua media pembelajaran yang ada di alam atau outdor bisa dijadikan
pembelajaran dan faktor penghambatnya yaitu kondisi cuaca yang ekstrim
dan diharuskan siswa untuk melakukan pembelajaran di kelas.

Penulis : Apa saja solusi ibu dalam meningkatkan kualitas pembelajaran


pendidikan Agama Islam berbasis alam?

Guru PAI : Terus belajar melalui media internet atau referensi baca buku
dan mengikuti pelatihan yang sudah di jadwal disekolah atau secara mandiri
111

Lampiran IV : (transkip wawancara)

Transkip Wawancara Dengan siswa kelas VI SD Alam Karawang

Nama : Tyas dan Shafira

Jabatan : Siswa kelas VI SD alam Karawang

Tempat : Via telpon (video call)

Hari atau tanggal : Minggu,

Jam : 09. 00 WIB

Penulis: menurut adek, Bagaimana cara guru dalam menyampaikan materi


pembelajaran pai berbasis alam?

Tyas : Mudah untuk dimengerti dan dipahami karena langsung praktek di


alamnya.

Shafira : Menurut saya, cara guru dalam menyampaikan pembelajaran PAI


berbasis alam lebih seru, lebih mudah dipahami,lebih menyenangkan karena
belajar sambil melihat keindahan alam.

Penulis : Apa saja metode yang dilakukan dalam pembelajaran di dalam


kelas dan berbasis alam?

Tyas : Untuk metode yang dilakukan di dalam kelas sama di luar kelas sama,
yang hanya membedakan hanyalah tempat dan kalau untuk pembelajaran di
alam itu langsung praktek

Shafira : Metode yang digunakan yaitu tanya jawab, diskusi dan pemberian
tugas itu untuk metode yang didalam kelas dan metode yang dilakukan di
luar kelas hanyalah praktek.
112

Penulis : Apa saja Media dan sarana dalam pendukung dalam pembelajaran
pendidikan Agama Islam berbasis alam?

Tyas : Media dalam pembelajaran biasanya menggunakan youtube dan


untuk pandemi skrg menggunakan aplikasi wattshap dan zoom, untuk sarana
nya yaitu masih d lingkungan sekolah seperti danau, dan tempat gardening

Shafira : Buku praktek dan lingkungan sekolah

Penulis : Apa saja kegiatan yang dilakukan di SD alam?

Tyas : Sebelumnya adanya pandemi kegiatan yang dilakukan di sekolah


yaitu baksos, penggalangan dana, pawai, dan shalat dhua.

Shafira : Tahsin, tahfidz, olahraga dan melakukan Sunnah seperti shalat dhua
dan membuat sampah yang tergeletak di sekitar sekolah

Penulis : Bagaiaman cara Kepala sekolah berkomunasi dengan siswa?

Tyas : Ramah dalam besikap dan suka menyapa siswa dan dekat dengan guru
ataupun siswa.

Shafira : Alhamduliah ramah, yaitu berinteraksi dengan siswa dan suka


menanyakan kabar kepada siswa ketika bertemu di lingkungan sekolah
maupun di luar sekolah
113

Lampiran 3 : Surat jawaban Perizinan Penelitian Skripsi


114

Lampiran 4 : Dokumentasi Foto

Danau Sekolah (Tempat Gardening)

Ruang Administrasi, Kepala Sekolah


115

Ruang Kelas Dan Lapangan


116

Kantin Sekolah

Hasil Gardening
117

Marketday
118

Foto Bersama Kepala Sekolah

Absen Siswa
119

Buku paket Pembelajarab Pendidikan Agama Islam kelas VI

Foto bersama Fasilitator PAI kelas V


120

Visi Misi Sekolah

Foto bersama Fasilitator PAI kelas VI


121

Foto bersama kelas VI saat wawancara


122

Lampiran 5: Hasil plagiarism


123

RIWAYAT HIDUP

Nadia Nurul Kamilah lahir dikota karawang,


pada tanggal 20 Agustus 1999. Anak pertama
dari tiga bersaudara pasangan dari bapak H ahsan
Kusairi S.Ag dan Ibu Hj Nurbaeti. penulis
menyelesaikan pendidikan dasar di TK Mathlaul
Anwar Teluk ambulu pada tahun 2010.

Setelah lulus dari TK penulis melanjutkan


melanjutkan di MTS Mathlaul Anwar dan tamat pada tahun 2013. Dan
setelah lulus dari MTS, penulis kemudian melanjutkan pendidikan di
Pesantren Daarul Qur’an Putri Cikarang dan lulus pada tahun 2017, dan
penulis melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi yaitu, di Institut Ilmu
Al-Qur’an (IIQ) Jakarta, dan penulis memilih fakultas Tarbiyah pada
program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI).

Dengan semangat yang tinggi serta support dari teman-teman dan usaha dan
doa dari keluarga tercinta, Alhamdulilah penulis akhirnya bisa
menyelesaikan skripsi ini dengan tepat waktu. Semoga skripsi ini dapat
memberikan manfaat bagi penulis serta pembaca dan memberikan kontribusi
yang positif untuk dunia pendidikan.

Anda mungkin juga menyukai