Anda di halaman 1dari 53

PENERAPAN METODE TAKRIR

DALAM MENINGKATKAN KUALITAS HAFALAN AL-QUR’AN


SANTRI DI PONDOK PESANTREN DAR EL FIKR SERUA DEPOK

Skripsi

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan (S. Pd)

Oleh:

Khoirun Nisa’ Aulia

NIM: 18311916

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT ILMU AL-QUR`AN (IIQ) JAKARTA

1444 H/2022 M
PENERAPAN METODE TAKRIR

DALAM MENINGKATKAN KUALITAS HAFALAN AL-QUR’AN


SANTRI DI PONDOK PESANTREN DAR EL FIKR SERUA DEPOK

Skripsi

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan (S. Pd)

Oleh:

Khoirun Nisa’ Aulia

NIM: 18311916

Dosen Pembimbing:

Dr. Syahidah Rena, M. Ed

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT ILMU AL-QUR`AN (IIQ) JAKARTA

1444 H/2022 M
i

PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi dengan judul “Penerapan Metode Takrir Dalam
Meningkatkan Kualitas Hafalan Al-Qur’an Santri Dipondok Pesantren
Dar El Fikr Serua Depok” yang disusun oleh Khoirun Nisa’ Ailia Nomor
Induk Mahasiswa: 18311916 telah diperiksa dan disetujui untuk diujikan ke
sidang munaqasyah.

Jakarta, 08 Agustus 2022


Pembimbing,

Dr. Syahidah Rena, M. Ed


ii

LEMBARAN PENGESAHAN
Skripsi dengan judul “Penerapan Metode Takrir Dalam
Meningkatkan Kualitas Hafalan Al-Qur’an Santri Di Pondok Pesantren
Dar el Fikr Serua Depok” oleh Khoirun Nisa’ Aulia dengan NIM
18311916 telah diujikan pada sidang Munaqasyah Fakultas Tarbiyah Institut
Ilmu Al-Qur’an (IIQ) Jakarta pada tanggal 19 Agustus 2022. Skripsi telah
diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
(S. Pd).

No Nama Jabatan Tanda Tangan

1 Esi Hairani, M. Pd Ketua Sidang

2 Reksiana, M.A. Pd Sekretaris Sidang

Penguji I
3 Dr. KH. Ahmad Fathoni, M. Ag

4 Siti Istiqomah M. Pd Penguji II

5 Dr. Syahidah Rena, M. Ed Pembimbing

Jakarta, 19 Agustus 2022

Mengetahui

Dekan Fakultas Tarbiyah IIQ Jakarta

Dr. Esi Hairani, M. Pd


iii

PERNYATAAN PENULIS

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Khoirun Nisa’ Aulia

NIM : 18311916

Tempat/ Tgl. Lahir : Jombang, 20 Januari 2000

Menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Penerapan Metode Takrir


Dalam Meningkatkan Kualitas Hafalan Al-Qur’an Santri Dipondok
Pesantren Dar El Fikr Serua Depok” adalah benar-benar hasil karya saya
kecuali kutipan-kutipan yang sudah disebutkan. Kesalahan dan kekurangan
di dalam karya ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab saya.

Jakarta, 10 Agustus 2022

Penulis

Khoirun Nisa’ Aulia


MOTTO
َ ْ ُ َ ْ َ َ ْ َّ َ ْ ْ ُ ْ ُ َ ُ َ ُ َ ْ َ ْ
َّ ْ ْ َ َ ٰ ُ ْ َ ٰ َّ
‫ِان هذا الق ْران يه ِدي ِلل ِتي ِهي اقوم ويب ِشر المؤ ِم ِنين ال ِذين يعملون‬
َ

َ ْ َ ْ ُ َ ََّ ٰ ّٰ
ً ْ ً
ۙ‫الص ِلح ِت ان لهم اجرا ك ِبيرا‬

“Sesungguhnya Al-Qur’an ini memberi petunjuk ke (jalan) yang paling lurus


dan memberi kabar gembira kepada orang-orang mukmin yang
mengerjakan kebajikan bahwa bagi mereka ada pahala yang sangat besar”
(Q.S Al-Isra’ [17] 9)

v
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis persembahkan kehadirat Allah SWT. Tuhan
Yang Maha Esa karena atas izin-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi
yang berjudul “Penerapan Metode Takrir Dalam Meningkatkan Kualitas
Hafalan Al-Qur’an Santri di Pondok Pesantren Dar el Fikr Serua Depok”.
Shalawat berbingkiskan salam penulis hadiahkan kepada Rasulullah
Muhammad SAW, beserta keluarga dan sahabatnya yang telah menunjukkan
jalan ilmu, iman dan membimbing akhlak umat manusia sehingga sampai hari
ini insya Allah manusia yang istiqamah menerima dan menjalankan
petunjuknya senantiasa berada dalam kebenaran.
Penyusunan skripsi ini bertujuan untuk memperoleh gelar sarjana
pendidikan (S. Pd). Penulisan skripsi ini dapat penulis selesaikan dengan
adanya dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu dengan kerendahan hati,
penulis ucapkan banyak terima kasih dan penghormatan yang tak terhingga
kepada:
1. Rektor Institut Ilmu Al-Qur`an (IIQ) Jakarta. Ibu Dr. Hj. Nadjematul
Faizah, S.H., M. Hum.
2. Wakil Rektor II Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ) Jakarta. Bapak Dr. M.
Dawud Arif Khan, SE., M.Si., Ak., CPA.
3. Wakil Rektor III Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ) Jakarta.Ibu Dr. Romlah
Widayati, M.Ag.
4. Dekan Fakultas Tarbiyah Institut Ilmu Al-Qur`an (IIQ) Jakarta. Ibu Dr.
Esi Hairani, M.Pd.
5. Kaprodi Pendidikan Agama Islam (PAI) Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ)
Jakarta.Ibu Reksiana, MA.Pd.
6. Dosen pembimbing skripsi Ibu Dr. Syahidah Rena, M.Ed., yang senantiasa
sabar, tekun dan terus memotivasi, memberikan semangat dan bimbingan
terbaiknya kepada penulis untuk keberhasilan penulisan skripsi ini.

vi
7. Seluruh Dosen Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ) Jakarta yang telah
memberikan usaha terbaiknya untuk menyalurkan ilmu yang kelak akan
menjadi bekal penulis dalam bermasyarakat.
8. Staf fakultas dan perpustakaan Institut Ilmu Al-Qur`an (IIQ) Jakarta yang
sigap dan ramah dalam memberikan pelayanan bagi mahasisi IIQ Jakarta.
9. Seluruh instruktur tahfiz Institut Ilmu Al-Qur`an (IIQ) Jakarta, terutama
kepada bapak Dr. KH. Ahmad Fathoni, Lc., M.A., Ibu Hj. Muthmainnah,
M.A., Ibu Ummul Khoir, Kak Herlin Misliani, Ibu Romlah dan Ibu Hj.
Istianah Imron, Dra. Hj. Azizah Burhan, M.A semoga Allah memuliakan
dan menggangkat derajat beliau di dunia dan akhirat, aamiin.
10. Terimakasih tak terhingga dan rasa syukur yang tak ternilai melebihi
bahagianya penulis memiliki kedua orang tua yang selalu memberikan doa
dan dukungan terbaiknya untuk penulis selama penulis menimba ilmu,
kedua orang tua tercinta Bapak Mulyadi dan Ibu Nur Ismiatik, yang
menjadi alasan utama penulis tetap semangat menuntut ilmu, serta
memberikan mereka kebahagiaan dunia dan akhirat.
11. Adek-adek kandung saya M. Maftuh Kirom dan M. Indra Saputra yang
selalu mensuport penulis dalam berbagai hal. Serta seluruh keluarga besar
penulis yang selalu mendo’akan proses demi proses yang penulis lalui.
12. Pesantren Takhassus IIQ Jakarta dan kampus IIQ Jakarta yang sudah
menjadi saksi bisu perjuangan selama 4 tahun lamanya menjadi
mahasiswa dan mahasantri.
13. Terimakasih tak terhingga kepda bapak KH. Hadi Hadiyatullah dan Ibu
Iftitahur Rahmah beserta putra tercintanya Gus Haikal Masyis yang
menjadi keluarga dan orang tua kedua penulis. Dua sosok baik serta selalu
sabar menyima’ hafalan al-Qur’an penulis sampai penulis menyelesaikan
hafalannya. Serta do’a dan ridho yang beliau beri dari langkah demi
langkah selama penulis di Pondok Pesantren Dar el-Fikr.

vii
14. Kaka kamar Pengurus ka Ajriyah S. Pd, ka Wardah Hasna’a S. Ag dan ka
Aaz Azkiyah S. Ag, ka Elsa Kholisah S. Ag, ka Tsanil Kumala Sari S. pd,
Hermanida S. Ag dan tati tazkiya terimakasih untuk selalu mendengarkan
keluh kesah, sedih, senang penulis. Yang manjadi saksi bisu jatuh dan
bangkitnya penulis dalam segala persoalan. Serta yang selalu mensuport
penulis dalam menyelesaikan skripsi. Nurus Syafika, Dewi Rasfati Putri,
Fitri puji, Dewi Rizki, Siti Mawarni, Hilwa Ziyadah serta adik-adik
Akhwat Tangguh Pondok Pesantren Dar el-Fikr yang sudah penulis
anggap seperti keluarga kedua.
15. Amanda Syahputri dan Meria Ulva Selaku teman seperjuangan di IIQ
Jakarta dan di pondok pesantren Dar el Fikr Serua Depok yang sama-sama
berjuang untuk mendapatkat gelar Sarjana dan semoga kita mendapatkan
keberkahan ilmu dari Allah AWT.
16. Teman-teman tarbiyah PAI A, khususnya Safirotul Aini, Saydah
Humaeroh, Balqis Setia Ningsih dan teman-teman bimbingan dari Ibu Dr.
Syahidah Rena, M. Ed yang sama-sama berjuang, saling memotivasi dan
saling bertukar fikiran mengenai skripsi. Sampai kita bisa mencapai titik
ini. dan juga teman-teman angkatan 2018, yang sudah bekerjasama dan
berkontribusi dalam berbagai hal. Semoga kita menjadi alumni Institut
Ilmu Al-Qur’an Jakarta yang dapat membumikan al-Qur’an.
17. Lely Khusnul Khowatim, Umi Masitah, Herlis Nur Afisah, Siti Nur Faizah
sebagai sahabat yang selalu memberikan doa dan semangat kepada penulis
dimanapun penulis berada.
18. Seluruh pihak yang terlibat dalam pencapaian proses penyelesaian skripsi
ini, semoga Allah membalas jasa dan perjuangan kalian serta senantiasa
dalam naungan Allah SWT.
Semoga kebaikan kalian selama membersamai penulis Allah balas berkali
lipat dengan balasan yang baik. Dalam penulisan ini tentunya terdapat

viii
kekurangan, untuk itu penulis mengaharapkan kritik dan saran untuk
perbaikan kedepannya, semoga penelitian ini membawa manfaat dan wawasan
bagi pembaca dan penulis, Aamin yaa Robbal ‘Aalamiin.

Jakarta, 10 Agustus 2022

Penulis

Khoirun Nisa’ Aulia

ix
PEDOMAN LITERASI
Transliterasi adalah suatu penyalinan dengan penggantian huruf dari
abjad yang satu ke abjad yang lain. Dalam penulisan skripsi di Institut Ilmu
Al-Qur’an (IIQ) Jakarta, transliterasi Arab-Latin mengacu kepada SKB
Menteri Agama RI, Menteri Pendidikan dan Menteri Kebudayaan RI No.
158/1987 dan No. 0543b/U/1987 tertanggal 22 Januari 1988.
1. Konsonan

Huruf
Nama Huruf Latin Nama
Arab
‫ا‬ Alif Tidak dilambangkan Tidak dilambangkan

Ba B Be
‫ب‬
Ta T Te
‫ت‬
‫ث‬ Ṡa ṡ
es (dengan titik di atas)

‫ج‬ Jim J Je

‫ح‬ Ḥa ḥ
ha (dengan titik di bawah)

‫خ‬ Kha Kh Ka dan ha

Dal D De
‫د‬
‫ذ‬ Żal Ż
zet (dengan titik di atas)

Ra R Er
‫ر‬
Zai Z Zet
‫ز‬
Sin S Es
‫س‬
Syin Sy Es dan ye
‫ش‬

x
‫ص‬ Ṣad ṣ
es (dengan titik di bawah)

‫ض‬ Ḍad ḍ
de (dengan titik di bawah)

‫ط‬ Ṭa ṭ
te (dengan titik di bawah)

‫ظ‬ Ẓa ẓ
zet (dengan titik di bawah)

‫ع‬ ‘ain ‘
Koma terbalik (di atas)

‫غ‬ Gain G Ge

‫ف‬ Fa F Ef

‫ق‬ Qaf Q Ki

‫ك‬ Kaf K Ka

‫ل‬ Lam L
El

‫م‬ Mim M
Em

‫ن‬ Nun N En

‫و‬ Wau W We

‫هـ‬ Ha H Ha

‫ء‬ Hamzah ‘ Apostrof

‫ي‬ Ya Y
Ye

2. Konsonan Rangkap karena tasydīd ditulis rangkap:

َ ‫مت ُ َعدَ ِّدَة‬ Ditulis muta‘addidah


‫ِّعدَّة‬ Ditulis ‘iddah

xi
3. Tā’ marbūtah di akhir kata
a. Bila dimatikan, ditulis h:

َ‫ِّح ْك َمة‬ Ditulis ḥikmah

َ‫ِّج ْزيَة‬ Ditulis Jizyah

(Ketentuan ini tidak diperlukan terhadap katakata Arab yang


sudah terserap ke dalam bahasa Indonesia seperti zakat, shat
dan sebagainya, kecuali dikehendaki lafal aslinya).

b. Bila Ta’ Marbūtah diikuti dengan kata sandang “al” serta


bacaan kedua itu terpisah, maka ditulis dengan h.

karāmah al-
َ‫ْ َك َ َرا َمة‬ Ditulis
‫اْل ْو ِّليَا َء‬ auliyā’

c. Bila Ta’ Marbūtah hidup atau dengan harakat, fathah,


kasrah dan dammah ditulis t

‫رطفالَةكاز‬ Ditulis zakāt al-fiṭr

4. Vokal Pendek

َََ Fathah Ditulis A


َِّ Kasrah Ditulis I

ََُ Dhammah Ditulis U

5. Vokal Panjang
1. Fatḥah + alif Ditulis Ā
‫جاهلي َة‬ Ditulis Jāhiliyyah
2. Fatḥah + ya’ mati Ditulis Ā
‫تنسى‬ Ditulis Tansā

xii
3. Kasrah + ya’ mati Ditulis Ī
Karīm
‫كريم‬ Ditulis

4. ḍammah + wawu mati Ditulis Ū


Furūd
‫فروض‬ Ditulis

6. Vokal Rangkap
1. Fatḥah + ya’ mati Ditulis Ai

‫بينك َم‬ Ditulis Bainakum


2. Fatḥah + wawu mati Ditulis Au

‫قول‬ Ditulis Qaul

7. Vokal Pendek yang berurutan dalam satu kata, dipisahkan dengan


apostrof

‫أأنت َم‬ Ditulis a’antum

‫اعدت‬ Ditulis u’iddat

‫لئنَشكرت َم‬ Ditulis la’in syakartum

8. Kata Sanding Alif + Lām


a. Bila diikuti huruf Qamariyyah

َ‫القران‬ Ditulis al-Qur’ān

َ‫القياس‬ Ditulis al-Qiyās

b. Bila diikuti huruf Syamsiyyah

xiii
‫السماء‬ Ditulis al-samā’

‫الشمس‬ Ditulis al-syams

9. Penulisan kata-kata dalam rangkaian


Ditulis menurut bunyi atau pengucapannya.

‫ض‬
َ ‫ذويَالفرو‬ Ditulis zawi al-furūd

‫أهلَالسنة‬ Ditulis ahl al-sunnah

xiv
DAFTAR ISI
PERSETUJUAN PEBIMBING ..................................................................... i
PERNYATAAN PENULIS ........................................................................... iv
MOTTO .............................................................................................................. v
KATA PENGANTAR .................................................................................... vi
PEDOMAN LITERASI ................................................................................. ix
ABSTRAK....................................................................................................... xix
BAB I PENDAHULUAN
A.Latar belakang ............................................................................................. 1
B.Permasalahan ............................................................................................. 11
1. Identifikasi masalah........................................................................ 11
2. Pembatasan masalah ....................................................................... 11
3. Perumusan masalah ........................................................................ 12
C.Tujuan penelitian ....................................................................................... 12
D.Manfaat penelitian .................................................................................... 12
E.Tinjauan pustaka ........................................................................................ 13
F.Sistematika penulisan ................................................................................ 19
BAB II LANDASAN TEORI
A.Menghafal Al-Qur’an ............................................................................... 21
1. Pengertian Al-Qur’an ..................................................................... 21
2. Pengertian menghafal Al-Qur’an ................................................... 24
3. Dalil keutamaan menghafal Al-Qur’an .......................................... 27
4. Syarat dan etika menghafal Al-Qur’an........................................... 32
5. Strategi dalam menghafal Al-Qur’an ............................................. 36
6. Keutamaan menghafal Al-Qur’an .................................................. 37
B.Metode ........................................................................................................ 38
1. Pengertian metode .......................................................................... 38
2. Macam-macam metode dalam menghafal Al-Qur’an .................... 39
C.Metode Takrir ............................................................................................ 43

xv
1. Pengertian metode takrir ................................................................ 43
2. Penerapan metode takrir dalam menghafal Al-Qur’an ................... 44
3. Manfaat metode takrir dalam menghafal Al-Qur’an ...................... 45
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis penelitian ............................................................................... 48
B. Pendekatan penelitian ......................Error! Bookmark not defined.
C. Tempat dan waktu penelitian ......................................................... 49
D. Subjek penelitian ............................................................................ 49
E. Sumber data penelitian ................................................................... 52
F. Teknik pengumpulan data .............................................................. 53
G. Teknik analisis data ........................................................................ 55
H. Pedoman observasi dan wawancara ............................................... 57
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum Pondok Pesantren Dar el Fikr Serua Depok......... 59
1. Identitas Pondok Pesantren Dar el Fikr .......................................... 59
2. Sejarah Singkat Pondok Pesantren Dar el Fikr .............................. 59
3. Visi dan Misi Pondok Pesantren Dar el Fikr .................................. 61
4. Struktur Organisasi Kepengurusan ................................................ 61
5. Data Tenaga Pendidik dan Data Santri .......................................... 62
6. Jadwal Kegiatan Pondok ................................................................ 63
7. Sarana Prasarana ............................................................................ 66
B. Analisis Penerapan Metode Takrir Dalam Meningkatkan Hafalan Al-
Qur’an Santri di Pondok Pesantren Dar el Fikr Serua Depok ................. 66
1.Proses Kegiatan Penerapan Metode Takrir di Pondok Pesantren Dar el
Fik.. ................................................................................................................. 66
2. Efektivitas penerapan metode takrir dalam meningkatkan hafalan Al-
Qur’an santri di pondok pesantren Dar el Fikr. ......................................... 73
3. Faktor pendukung dan penghambat penerapan metode takrir dalam
meninggkatkan hafalan Al-Qur’an santri di Pondok Pesantren Dar el
Fikr…………………………………………………………………………...78

xvi
BAB V PENUTUP
A.Kesimpulan ................................................................................................ 86
B.Saran ........................................................................................................... 87
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................... 88
LAMPIRAN..................................................................................................... 95
RIWAYAT HIDUP ...................................................................................... 111

xvii
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Alokasi Waktu Penelitian ............................................................ 48

Tabel 3.2 Kisi-kisi Wawancara .................................................................... 55

Tabel 3.3 Instrumen Wawancara ................................................................. 57

Tabel 3.4 Pedoman Observasi...................................................................... 58

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1: Transkrip Wawancara ............................................................. 96

Lampiran 2: Dokumentasi Pondok Pesantren ............................................ 106

Lampiran 3: Dokumentasi Kegiatan Pondok Pesantren ............................ 107

Lampiran 4: Dokumentasi Wawancara Guru Tahfidz ............................... 109

Lampiran 5: Dokumentasi Wawancara Santri ........................................... 110

xviii
ABSTRAK
Khoirun Nisa’ Aulia, NIM 18311916, Judul Skripsi “Penerapan Metode
Takrir Dalam Meningkatkan Kualitas Hafalan Al-Qur’an Di Pondok
Pesantren Dar El Fikr Serua Depok Program Studi Pendidikan Agama
Islam (PAI) Fakultas Tarbiyah Institut Ilmu Al-Qur’an Jakarta, 2022.
Penerapan metode takrir dalam memantapkan kualitas hafalan Al-Qur’an
santri yaitu sebagai salah satu cara untuk menjaga kualitas hafalan Al-Qur’an
dari kelupaan dengan mengunakan metode takrir yang diterapkan di pondok
pesantren Dar el Fikr. Metode takrir di pondok pesantren Dar el Fikr
mempunyai kegiatan rutin, baik dari kegiatan takrir harian, kegiatan takrir
mingguan dan kegiatan takrir bulanan, semua kegiatan takrir tersebut
bertujuan untuk menjaga hafalan Al-Qur’an, baik hafalan baru mauapun
hafalan yang sudah pernah dihafalakan dan disetorkan kepada guru tahfiz Al-
Qur’an.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan metode takrir,
efektivitas penerapan metode takrir serta untuk mengetahui faktor pendukung
dan faktor penghambat penerapan metode takrir dalam meningkatkan hafalan
Al-Qur’an santri di pondok pesantren Dar el Fikr
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
kualitatif dengan pendekatan deskriptif dengan sumber data primer diperoleh
dari teknik observasi lapangan dan wawancara kepada 10 orang responden
yang terdiri dari 2 orang wali santri, 4 orang santri, 3 orang guru tahfiz dan 1
orang pengasuh pondok pesantren Dar el Fikr. Sumber data sekunder
diperoleh dari buku, jurnal dan tulisan ilmiah lainnya yang mendukung teori
dalam penelitian. Sumber data dokumenter diperoleh dari, catatan lapangan
seperti, chat whatsApp dan foto yang diambil selama observasi berlangsung.
Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa usaha secara ketat dan istiqomah
dalam meningkatkan kualitas hafalan Al-Qur’an santri di Pondok Pesantren
Dar el Fikr, mempunyai kegiatan sebagai berikut yaitu: kegiatan harian,
mingguan dan kegiatan bulanan yang bertujuan untuk kelancaran hafalan baik
hafalan baru ataupun hafalan yang sudah pernah dihafalkan, metode takrir ini
terbilang efektif diterapkan di Pondok Pesantren Dar el Fikr, dengan semua
kegiatan-kegiatan yang bisa membatu para santri dalam kelancaran hafalan
Al-Qur’an, selain diterapkan dengan rutin dengan berbagai teknik, mentakrir
hafalan juga diujikan kepada guru penguji tahfiz sesuai dengan maqra’ yang
ingin diujikan oleh para santri, Faktor-faktor pendukung dan penghambat
penerapan metode takrir dalam meningkatkan hafalan Al-Qur’an santri
dipondok pesantren Dar el Fikr Serua Depok yaitu: faktor pendukung, (a)
Guru tahfiz merupakan sebuah fasilitator dalam mengontrol dan menyima’

xix
hafalan santri serta kegiatan santri, (b) Lingkungan menghafal yang kondusif
dan motivasi dari orang tua, teman yang membangun semangat dalam
menghafal. Adapun faktor penghambat ialah sebagai berikut: (a) Kondisi
santri yang meliputi, malas, rasa ngantuk berlebihan, susah untuk
menyesuaikan kegiatan pribadi dengan kegiatan pesantren serta menurunya
semangat dalam menghafal Al-Qur’an, (b) Minimnya tenaga pengajar seperti
guru tahfiz serta keterbatasan waktu.
Kata kunci: Penerapan Metode Takrir, Meningkatkan Hafalan Al-Qur’an.

xx
ABSTRAC
Khoirun Nisa' Aulia, NIM 18311916, Thesis Title "Application of Takrir
Method in Improving Al-Qur'an Memorizing at Dar El Fikr Islamic
Boarding School Serua Depok Islamic Religious Education Study
Program (PAI) Faculty of Tarbiyah Jakarta Institute of Al-Qur'an
Science, 2022.
The application of the takrir method in improving the memorization of the
Qur'an of students, namely as a way to preserve the memorization of the
Qur'an from forgetfulness by creating memorization creativity by using the
takrir method applied in the Dar el Fikr Islamic boarding school. the takrir
method at the Dar el Fikr Islamic boarding school has routine activities, both
from daily takrir activities, weekly takrir activities and monthly takrir
activities, all of these takrir activities aim to maintain the memorization of the
Qur'an, both new memorization and memorization that has been
memorizedand deposited to the tahfidz Al-Qur'an teacher.
This study aims to determine the application of the takrir method, the
effectiveness of the application of the takrir method and to determine the
supporting factors and inhibiting factors of the application of the takrir method
in improving the memorization of the Qur'an of students at the Dar el Fikr
Islamic boarding school.
The type of research used in this study is a qualitativ research with a
descriptive approach with primary data sources obtained from field
observations and interviews with 10 respondents consisting of 2 guardians of
students, 4 students, 3 teachers of tahfidz and 1 the caretaker of the Dar el Fikr
Islamic boarding school. secondary data sources are obtained from books,
journals and other scientific writings that support the theory in research.
Sources of documentary data were obtained from field notes such as
WhatsApp chat and photos taken during the observation.
The results of the study indicate that the application of the takrir method in
improving the memorization of the Qur'an of students at the Dar el Fikr
Islamic Boarding School has the following activities, namely: daily, weekly
and monthly activities aimed at smooth memorization, either new or new
memorization memorization that has been memorized, this takrir method is
quite effectively applied at the Dar el Fikr Islamic Boarding School, with all
activities that can help students in the fluency of memorizing the Qur'an, in
addition to being applied routinely with various techniques, memtakrir
memorization as welltested to the tahfidz examiner teacher in accordance with
the maqra' that the students want to test, the supporting and inhibiting factors
for the application of the takrir method in improving the memorization of the

xxi
Qur'an of students at the Dar el Fikr Islamic boarding school Serua Depok,
namely: supporting factors, (a) Teachers tahfidz isa facilitator in controlling
and observing students' memorization and student activities, (b) A conducive
memorization environment and motivation from parents, friends who build
enthusiasm in memorizing. As for the inhibiting factors, they are as follows:
(a) The condition of the students which includes, laziness, excessive
sleepiness, difficulty in adjusting personal activities with pesantren activities
and decreased enthusiasm in memorizing the Qur'an, (b) The lack of teaching
staff such as tahfidz teachers and limited time.
Keywords: Application of the Takrir Method, Improving Memorizing of the
Qur'an.

xxii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bagi umat muslim Al-Qur’an adalah kitab suci yang sangat
mulia, karena didalamya mengandung nilai-nilai yang sangat penting
untuk dijadikan suri tauladan dan sebagai pedoman hidup umat Islam.
Menurut Al-Imam As-Suyuti dalam Al-Itqan fii Ulumil Qur’an
berpendapat bahwa, kata Al-Qur’an secara bahasa tidak diambil dari
kata kerja manapun. Nama Al-Qur’an berasal dari Lauhul Mahfudz.
Allah SWT menurunkan kitab Al-Qur’an ini kepada Nabi Muhammad
SAW dan Allah SWT yang memberikan nama untuk kitab terakhir ini
dengan nama Al-Qur’an, seperti halnya dengan kitab-kitab terdahulu.
Secara istilah Al-Qur’an didefinisikan oleh ulama’
kontemprorer sebagai, “Firman Allah SWT, yang diturukan kepada
Nabi Muhammad SAW secara berangsur-angsur tidak hanya dalam
satu kali, tetapi Al-Qur’an diturunkan secara bertahap sesuai dengan
kasus dan peristiwa yang mendahuluinya, juga sejalan dengan tuntutan
situasi dan keadaan masyarakat yang menjadi obyek turunnya Al-
Qur’an.1
Al-Qur’an diturunkan melalui perantara malaikat Jibril As,
yang sampai kepada umat Nabi Muhammad secara mutawatir dan
secara mu’jizat, yang membacanya dihitung sebagai ibadah. Dan
Sebagian ulama’ kontemporer menambahkan “yang tertulis di mushaf-
mushaf”. Tugas seorang muslim adalah membaca, mempelajari,

1
Saihul Basyir, Kun Bil Qur’ani Najman (Jakarta: PT Elex Media Komputindo,
2021), h. 4.

1
2

merenungkan dan menghafalkannya. Hal ini ditegaskan oleh Allah,


dalam firman-Nya:2
َ َ ُ َ ٰ َ ً َ َّ ً َ ْ ُ ُ ٰ ْ ُ ْ ْ َ َ َ ُ َ ْ َ ْ ُ َ َ َ ْ َّ َ َ َ
‫احدةۛ كذ ِلكۛ ِلنث ِبت ِب ٖه‬
ِ ‫وقال ال ِذين كفروا لولا ن ِزل علي ِه القران جملة و‬

ْ َ ْٰ
َ‫ك بال َحق َو َا ْح َسن‬ َّ َ
َ َ َ ُْ َْ َ َ ً ْ َ ُ ٰ ْ ََّ َ َ َ َ ُ
ِ ِ ‫ن‬‫ئ‬ ‫ج‬ ‫ا‬‫ل‬‫ا‬ ‫ل‬‫ث‬
ِ ِ ٍ ِ ‫م‬ ‫ب‬ ‫ك‬ ‫ن‬‫و‬ ‫ت‬ ‫أ‬‫ي‬ ‫ا‬‫ل‬‫و‬ ٣٢ ‫ا‬‫ل‬ ‫فؤادك ورتلنه ت ْر ِتي‬

َْ
3
٣٣ ۗ‫تف ِس ْي ًرا‬

“Orang-orang yang kufur berkata, “Mengapa Al-Qur’an itu tidak


diturunkan kepadanya sekaligus?” Demikianlah, agar Kami
memperteguh hatimu (Nabi Muhammad) dengannya dan Kami
membacakannya secara tartil (berangsur-angsur, perlahan, dan
benar. Al-Qur’an tidak diturunkan sekaligus, tetapi secara berangsur-
angsur agar hati Nabi Muhammad saw. menjadi kuat dan mantap.
Tidaklah mereka datang kepadamu (membawa) sesuatu yang aneh,
kecuali Kami datangkan kepadamu kebenaran dan penjelasan yang
terbaik.” (Q.S. Al-Furqan [25]32-33).

Al-Qur’an sangat penting bagi umat manusia agar dapat


menuai keberkahan dari Allah SWT. Dan sebagai umat muslim
diharuskan untuk mempelajari Al-Qur’an menjadikan sumber hukum
dan pedoman bagi seluruh umat islam. Bahwasanya Al-Qur’an tidak
hanya menjadi petunjuk, dia juga menjadi penyejuk bagi jiwa-jiwa
yang gersang tanpa pelita terang benerang. Al-Qur’an selalu diyakini
sebagi obat dari segala macam penyakit dan kelak Al-Qur’an akan

2
Nur Khasanah, “Penerapan Metode Takrir Dalam Menghafal Al-Qur’an Di Pondok
Pesantren Edi Mancoro Gedangan Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang”, (Skripsi
Sarjana, Fakultas Tarbiyah Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri (Iain) Salatiga, 2018),
h. 2.
3
Kementrian Agama, Al-Qur’an dan Terjemah, (Jakarta: PT Panca Cemerlang,
2014) h. 363
3

menjadi penyelamat dan dapat memberikan syafaat bagi umat muslim


di hari kiamat.4
Al-Qur’an dipelajari bukan hanya sesuai redaksi dan pemilihan
kosakatanya akan tetapi juga kandungan yang terdapat tersurat dan
tersirat. Al-Qur’an layaknya sebuah permata yang berkilau dan
memancarkan cahaya bagi semua umat muslim dengan sudut pandang
yang berbeda-beda. Selalu menjadi penyejuk hati bagi siapa saja yang
ingin memikirkan dan merenungkan serta membacanya. Disamping itu
Al-Qur’an sebagai kitab suci yang menjadi pedoman hidup bagi setiap
muslim. Berbeda dengan kitab suci yang lain, maka Al-Qur’an adalah
kitab suci yang keaslian dan kemurniannya telah terjamin oleh Allah
SWT, yang tidak akan mengalami perubahan, penambahan, dan
pengurangan huruf atau ayat dari pertama kali Al-Qur’an diturunkan
kepada Nabi Muhammad SAW sampai hari kiamat nanti.5
Menghafal Al-Qur’an bukan pula semata-mata menghafal
dengan mengandalkan memori ingatan saja, akan tetapi termasuk
serangkaian proses yang harus dijalani oleh penghafal Al-Qur’an
setelah mampu menguasai hafalan secara utuh, sebab sebagai
tantangan dan godaan silih berganti akan menghadang dihadapan para
calon hafiz Al-Qur’an. Yaitu godaan pasangan, perekonomian,
penyakit dan orang tua, dan dengan kondisi mood yang berbeda-beda
dari munculnya rasa jenuh, bosan, malas sampai dengan kehilangan
konsentrasi sama sekali. Tak terkecuali munculnya ayat-ayat Al-

4
Amalia Shofiatul Izza, “Penerapan Metode Takrir Dalam Meningkatkan Hafalan
Al-Qur’an Di Pondok Pesantren Darussa’adah Desa Hadipolo Kecamatan Jekulo Kabupaten
Kudus”, (Skripsi Sarjana, Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Negri Kudus, 2020), h. 2
5
Lanni Nora, “Penerapan Metode Takrir Dalam Tahfiz Al-Qur’an Santriwati Di
Pondok Pesantren Muhammad Baqi Babussalam Basilam Baru Kecamatan Batang Angkola”,
(Skripsi Sarjana, Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri
Padangsidimpuan 2019), h. 2
4

Qur’an yang serupa dan berulang-ulang. Penghafal Al-Quran juga


berkewajiban menjaga dan memahami Al-Qur’an dengan baik dan
benar serta bertanggung jawab untuk mengamalkannya. Oleh karena
itu, proses menghafal Al-Qur’an dikatakan sebagai proses yang
panjang dikarenakan ada tanggung jawab yang di emban didalamya
oleh para penghafal Al-Qur’an yang akan melekat didalam dirinya
hingga akhir hayatnya. 6
Bagi mereka para penghafal Al-Qur’an, Allah menjanjikan
balasan yang tidak terkira. Balasan yang mungkin tidak hanya di
akhirat namum juga kemudahan-kemudahan dalam menjalani
kehidupan yang ada didunia. Nabi Muhammad SAW bersabda bahwa,
ahlul Qur’an adalah ahl Allah dari kalangan manusia. Meskipun
menghafal Al-Qur’an itu sulit dan membutuhkan waktu yang lama
untuk menghafalkanya, namun minat kaum muslim untuk
menghafalkan Al-Qur’an tidak pernah surut. Demikianlah cara Allah
SWT untuk menjaga keotentikan Al-Quran, yaitu dengan
kemukjizatan Allah SWT yang telah menggerakkan hati sebagian
seorang muslim untuk menghafal Al-Qut’an dan tidak mengharap
balasan pahala dari Allah SWT melainkan murni karna kecintaannya
terhadap Allah SWT dan firma-Nya yang terdapat di dalam Al-
Qur’an.7
Dalam proses belajar mengajar di dunia pendidikan, metode
jauh lebih penting dari pada materi. Kegiatan belajar mengajar bisa

6
Romadan, “Penerapan Metode Takrir Dalam Melestarikan Hafalan Al-Qur’an Di
Pondok Pesantren Al–Mubarak Al-Islami Litahfidzhil Qur’an Al-Karim Tahtul Yaman Kota
Jambi”, (Skripsi Sarjana, Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sulthan
Thaha Saifuddin Jambi 2020), h. 5
7
Fitriana Firdausi, “Optimasi Kecerdasan Majemuk Sebagai Metode Menghafal Al-
Qur’an (Studi Atas Buku “Metode Ilham: Menghafal Al-Qur’an Serasa Bermain Game”
Karya Lukman Hakim Dan Ali Khosim),” UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta 18, No. 2 (2017):
h. 52.
5

dikatakan tidak berhasil jika dalam prosesnya tidak menerapkan


sebuah metode. Begitu pula dengan kegiatan menghafal Al-Qur’an,
karena dengan adanya sebuah metode akan berfungsi untuk
memberikan kemudahan kepada para penghafal Al-Qur’an dalam
mengatasi kesulitan-kesulitan saat proses menghafal dan mengingat
kembali hafalan Al-Qur’an yang pernah dihafalkannya. Pada kondisi
saat ini telah banyak metode yang digunakan dalam menghafal Al-
Qur’an, dan telah banyak diterapkan di berbagai lembaga dari formal
hingga non formal, yaitu seperti metode ODOA (one day one ayat),
metode ODOP ( one day one page), metode wahdah, kitabah, sima’i
dan masih banyak lagi salah satunya adalah metode takrir.8 Kesulitan-
kesulitan dan tantangan yang dihadapi oleh para penghafal Al-Qur’an
telah melahirkan berbagai macam metode menghafal Al-Qur’an, salah
satunya yaitu metode takrir yang diharapkan memudahkan santri
dalam menghafalkan Al-Qur’an.
Metode takrir adalah salah satu cara agar informasi-informasi
yang masuk ke memori jangka pendek dapat langsung ke memori
jangka panjang, dengan pengulangan (rehearsal atau takrir) dan
merupakan salah satu metode dalam menghafal Al-Qur’an. Peneliti
berkeyakinan bahwa metode takrir, sangat penting dalam menghafal
Al-Qur’an, karena tanpa proses takrir (mengulang-ulang bacaan)
mustahil dapat menghafal Al-Qur’an, oleh karena itu semakin sering
mentakrir bacaan akan semakin mudah mengingat hafalannya.9

8
Diyana Handayani, “Penerapan Metode Takrir Dalam Penguatan Hafalan Al-
Qur’an Santriwati Di Yayasan Al-Iman Pondok Pesantren Hidayatullah Kebun Sari Ampenan
Kota Mataram”, (Tesis Tidak Diterbitkan, Magister Pendidikan Agama Islam Pascasarjana
Universitas Islam Negeri Mataram, 2020), h.4
9
Lanni Nora, “Penerapan Metode Takrir Dalam Tahfiz Al-Qur’an Santriwati Di
Pondok Pesantren Muhammad Baqi Babussalam Basilam Baru Kecamatan Batang Angkola”,
(Skripsi Sarjana, Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri
Padangsidimpuan 2019), h. 4
6

Pondok pesantren sebagai lembaga pendidikan mempunyai


peranan sangat penting di Indonesia sebab dalam menyikapi
perkembangan zaman saat ini tentunya pesantren memiliki sebuah
komitmen agar tetap konsisten dalam menyuguhkan pola pendidikan
yang mampu melahirkan sumber daya manusia (SDM) yang handal.
Lembaga tersebut tidak hanya identik dengan makna keislaman tetapi
juga mengandung tetapi juga mengandung makna keaslian Indonesia.
Lembaga pendidikan Islam tertua di Indonesia adalah pondok
pesantren.10
Pesantren merupakan sebuah wadah lembaga pendidikan
tradisional berbasis keagamaan yang mana para siswanya biasa disebut
dengan sebutan santri, dengan sistem belajar di bawah bimbingan guru
yang biasa disebut dengan Kyai. Eksistensi seorang Kyai dalam sebuah
pesantren menempati posisi yang central. Kyai merupakan titik pusat
bagi pergerakan sebuah pesantren. Tumbuh kembang lembaga
pendidikan pesantren di Indonesia serta merta tidak lepas dari peran
Kyai dan para tokoh agama yang senantiasa terus mensyiarkan agama
Islam hingga dipelosok negeri. Para Kyai dan tokoh agama berharap
anak muda yang di didik dalam pesantren mampu melahirkan generasi
penerus bangsa yang bermoral sesuai dengan norma-norma agama.
Hingga sekarang pesantren mampu bertahan ditengah-tengah
masyarakat dengan semua kalangan.11
Pondok pesantren Dar el Fikr adalah sebuah lembaga
pendidikan pesantren dimana para santri dapat mencari ilmu agama
dengan bimbingan guru yang lebih dikenal dengan sebutan Pak Kyai

10
Lutfiyah, Hasan Basari, “Strategi Pembelajaran Pondok Pesantren Dalam
Menghadapi Tantangan Era Revolusi 4.0”, Tamaddun 21, no. 2, (2020): h. 249
11
Maulida Qurratul Ain, “Peran Kepemimpinan Kyai Dalam Manajemen Strategi
Pendidikan Pesantren”, Leadership 1, no: 2, (2020): h. 4.
7

dan Ibu Nyai. Pesantren Dar el Fikr juga memiliki corak pesantren
semi tradisional-modern, di pesantren ini mengkaji kitab-kitab tentang
ilmu alat seperti nahwu dan shorof, ilmu fiqih, balaghah, ta’lim.
Pondok Pesantren Dar el Fikr juga menerapkan program tahfidz yang
dimana kegiatan menghafal dan mengulang hafalan atau takrir adalah
kegiatan rutin yang selalu dilakukan setiap harinya. Membaca Al-
Qur’an termasuk ibadah yang paling utama yang dijadikan sebagai
upaya untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, yang terdapat
dalam firman-Nya

ًّ ْ ُ ٰ ْ َ َ َّ ْ ُ َ ْ َ َ َ ٰ َّ ُ َ َ َ ّٰ َ ٰ َ ْ ُ ْ َ َ ْ َّ َّ
‫اّٰلل واقاموا الصلوة وانفقوا ِِما رزقنهم ِسرا‬ ِ ‫ِان ال ِذين يتلون ِكتب‬

َ َّ ً َ َ ُ ً َ َ
12
٢٩ ۙ‫َّوعلا ِن َية َّي ْرج ْون ِتج َارة ل ْن ت ُب ْو َر‬

”Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca Kitab Allah (Al-


Qur’an), menegakkan salat, dan menginfakkan sebagian rezeki yang
Kami anugerahkan kepadanya secara sembunyi-sembunyi dan terang-
terangan, mereka itu mengharapkan perdagangan yang tidak akan
pernah rugi.” (QS. Fatir[35]:29)

Pondok pesantren Dar el Fikr ini masih tetap mempertahankan


metode takrir, dikarenakan sangat efektif dalam sebuah program
menghafal Al-Qur’an, kegiatan santri dalam mengahafal Al-Qur’an
masih dibimbing oleh pengasuh dan guru pembimbing pesantren
secara langsung, dari kegiatan ziyadah hafalan sampai kegiatan takrir.
Pesantren ini tidak memberikan batasan usia dalam menghafal Al-
Qur’an, dari mulai santri pelajar tingakat SD, SMP, SMA hingga

12
Kementrian Agama, Al-Qur’an dan Terjemah, (Jakarta: PT Panca Cemerlang,
2014) h. 437
8

perguruan tinggi, maupun santri yang hanya ingin berkontribusi di


dalam pondok pesantren tanpa pendidikan formal.
Pesantren Dar el Fikr ini lebih mementingkan kualitas hafalan
dibandingkan dengan kuantitas hafalan. Sebelum santri bisa
dinyatakan layak untuk menghafal Al-Qur’an terlebih dulu santri akan
di tes bacaan Al-Qur’anya, baik secara tajwid apakah termasuk layak
atau masih memerlukan bimbingan terlebih dahulu sebelum memulai
untuk menghafal Al-Qur’an, maka dari itu metode takrir ini diterapkan
oleh semua santri di Pondok Pesantren Dar el Fikr.
Banyak sekali keluhan dari para santri baik yang sedang
menghafal Al-Qur’an maupun yang sudah khotam Al-Qur’an mereka
merasa kesulitan dalam menghafal dan melancarkan hafalannya. Para
santri juga sering mengalami kendala yang dihadapi, salah satunya
yaitu: kondisi guru pembimbing tahfiz dan kondisi santri.
Kondisi guru pembimbing tahfiz yang mempunyai kesibukan
berbeda-beda dengan para santri, baik didalam pesantren maupun
kegiatan diluar pesantren yang sering bentrok kegiatan antara santri
dan guru pembimbing tahfiz, oleh karena itu pembimbing tahfiz harus
bisa menyesuaikan waktu kegiatannya dengan para santri dengan baik.
Dikarenakan menghafal Al-Qur’an harus dibawah bimbingan
langsung dari seorang guru tahfiz.
Kondisi santri yang tidak sama, seperti latar belakang para
santri yang heterogen dan tidak seluruhnya para santri berasal dari
keluarga yang benar-benar mengenal agama, dan ketika santri
mengalami permasalahan dengan teman hingga mengganggu dalam
proses menghafal Al-Qur’an, rendahnya kesadaran para santri dalam
mengulang-ngulang hafalan yang sudah dihafalnya dan juga kondisi
fisik atau kesehatan santri yang kadang kala kurang stabil, santri juga
9

kurang mampu dalam mengatur waktu antara menghafal baru dan


mengulang hafalan yang sudah dihafal dan waktu haid yang lama bagi
santri perempuan hingga mengakibatkan menurunnya semangat
mereka dalam kembali menghafal Al-Qur’an. Oleh karena itu, perlu
menerapkan metode takrir dalam proses menghafal dan menjaga
hafalan, yang mana metode ini adalah sebagai upaya memperbaiki,
menjaga hafalan yang sudah pernah dihafal agar tetap melekat dalam
hati para penghafal Al-Qur’an.
Metode takrir disini sangat membantu para santri untuk
menjaga hafalan Al-Qur’an, dan setiap harinya para santri pondok
pesantren Dar el Fikr mempunyai 2 waktu dalam mentakrir
hafalannya, yaitu: mulai dari ba’da subuh dan ba’da asar.
Pada waktu ba’da subuh para santri mentakrir hafalan yang
dilakukan berpasang-pasangan, dan diwaktu dhuha para santri
melakukan ziyadah hafalan ke pengasuh pondok pesantren Dar el Fikr
( Pak Kyai atau Bu Nyai ), setelah itu membaca ulang hafalan ziyadah
yang sudah disetorkan dengan menggunakan mic ( pengeras suara )
secara berpasangan, kegiatan sore ba’da asar para santri mentakrir
hafalan yang telah dihafal ke guru pembimbing tahfiz masing-masing
santri.
Perolehan rata-rata hafalan para santri Dar el Fikr yang
meghafal Al-Qur’an dengan menggunakan metode takrir, dalam sehari
santri menyetorkan ziyadah hafalan nya sebanyak satu kaca atau
halaman, kecuali hari sabtu dan minggu tidak ada kegiatan ziyadah
hafalan tetapi lebih difokuskan ke takrir hafalan. Dan dalam satu tahun
bisa mencapai 8 Juz setiap santrinya, dan dalam kurun waktu kurang
lebih 4 tahun santri dapat menyelesaikan hafalan Qur’an-nya dengan
kegiatan sekolah dan dengan kesibukan santri yang berbeda-beda.
10

Kegiatan takrir sima’an rutin yang diadakan oleh santri Dar el


Fikr dalam satu minggu dan satu bulan sekali yaitu: takrir sima’an
hafalan secara bil ghoib dengan berpasangan, setiap satu minggu sekali
diadakan sima’an bil ghoib berpasangan masing-masing santri
membaca 2 juz, dan agenda santri setiap satu bulan sekali di pondok
pesantren Dar el Fikr ini yaitu sima’an secara bil ghoib sebanyak 5 juz
dengan sekali duduk. Oleh karena itu metode takrir ini sangat baik
digunakan untuk para penghafal Al-Qur’an khususnya santri Dar el
Fikr, guna menjaga kualitas hafalan santri. Baik hafalan baru atau
hafalan yang sudah pernah disetorkan.
Salah satu untuk melestarikan hafalan Al-Qur’an dari kelupaan
ialah dengan menciptakan kreatifitas dalam mentakrir (membaca
berulang-ulang) hafalan secara teratur sambil. Upaya ini merupakan
faktor penting dalam rangka menjaga kalamullah (Al-Qur’an) yang
telah dihafal agar tidak hilang. Hal ini perlu di ingat bahwasanya,
menghafal Al-Quran lebih mudah dibandingkan dengan menjaga
hafalan itu sendiri. Sesuai hasil observasi yang peneliti lakukan pada
santri tahfidz Al-Qur’an di Pondok Pesantren Dar el Fikr yaitu, dengan
menggunakan metode takrir para santri bisa lebih mudah dan
istiqomah dalam menghafal Al-Quran, dan bisa membagi waktu antara
kegiatan belajar formal maupun non formal. Hal tersebut mendorong
peneliti untuk mengangkat tema ini menjadi sebuah skripsi dengan
judul: “Penerapan Metode Takrir Dalam Meningkatkan Kualitas
Hafalan Al-Qur’an Di Pondok Pesantren Dar El Fikr Kecamatan
Bojongsari Kota Depok”
11

B. Permasalahan
1. Identifikasi Masalah
a. Dibutuhkan metode menghafal yang tepat dalam
meningkatkan kualitas hafalan santri di pondok pesantren Dar
el Fikr.
b. Minimnya tingkat kedisiplinan santri dalam mentakrir hafalan
Al-Qur’an dipondok pesantren Dar el Fikr.
c. Diperlukan penyesuaian antara kegiatan guru tahfiz dengan
kondisi santri di pondok pesantren Dar el Fikr.

2. Pembatasan Masalah
Pembatasan masalah adalah pembatasan ruang lingkup yang
dilakukan dalam penelitian, di mana pembatasan masalah tersebut
meliputi tema/ topik, area atau wilayah yang diteliti, sumber
informasi, lokasi penelitian serta waktu penelitian.13 Dari hasil
identifikasi masalah di atas, agar tulisan ini lebih terfokus, terarah
dan sesuai dengan kemampuan penulis, maka penulis membatasi
masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini, batasan masalah
diuraikan pada poin-poin di bawah ini:
1. Tempat penelitian dibatasi di di Pondok Pesantren Dar el
Fikr.
2. Penerapan metode takrir dalam meningkatkan kualitas
hafalan Al-Qur’an.
3. Responden penelitian berjumlah 10 orang responden yang
terdiri dari 2 orang wali santri, 4 orang santri, 3 orang guru
tahfidz dan 1 orang pengasuh pondok pesantren Dar el Fikr.

13
Suryabrata, Langkah-langkah Penelitian, (Jakarta: Grasindo, 2000), h. 21
12

1. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, peneliti dapat merumuskan
beberapa permasalahan adalah:
a. Bagaimana proses kegiatan penerapan metode takrir dalam
meningkatkan hafalan Al-Qur’an di pondok pesantren Dar el
Fikr?
b. Apakah metode takrir efektif dalam meningkatkan hafalan Al-
Qur’an yang diterapkan di pondok pesantren Dar el Fikr?
c. Apa saja faktor pendukung dan penghambat penerapan metode
takrir di pondok pesantren Dar el Fikr?

C. Tujuan Penelitian
a. Untuk mengetahui bagaimana proses kegiatan penerapan
metode takrir dalam meningkatkan hafalan Al-Qur’an di
pondok pesantren Dar el Fikr.
b. Untuk mengetahui apakah metode takrir efektif dalam
meningkatkan hafalan Al-Qur’an yang diterapkan di pondok
pesantren Dar el Fikr.
c. Untuk mengetahui apa saja faktor pendukung dan penghambat
penerapan metode takrir di pondok pesantren Dar el Fikr.

D. Manfaat Penelitian
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan
informasi yang jelas dan dapat memberi manfaat secara praktis
maupun teoritis. Manfaat dari penelitian ini dibagi kedalam dua bentuk
yaitu:
1. Secara Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dan
menambah khazanah keilmuan terutama dalam ilmu Pendidikan
pesantren dan pengajaran tahfiz Al-Qur’an, khususnya di Pondok
13

Pesantren Dar el Fikr dan lembaga pendidikan tahfidz pada


umumnya.
2. Secara Praktis
a. Bagi Pondok Pesantren: Diharapkan dapat meningkatkan
mengetahui manfaat atas penerapan metode takrir dalam proses
pembelajaran tahfiz Al-Qur’an yang selama ini telah
diterapkan, dan untuk mengetahui hambatan-hambatan proses
pembelajaran tahfiz Al-Qur’an, kemudian dicarikan solusi
terbaik. Selain itu bagi lembaga pondok pesantren, dapat
mengambil contoh metode pembelajaran tahfiz Al-Qur’an
yang dinilai efektif untuk kemudian diterapkan oleh pengasuh
pondok kepada santri sehingga mencetak generasi penghafal
Al-Qur’an yang cerdas dan berkualitas.
b. Bagi Peneliti: Untuk menambah pengetahuan mengenai
metode takrir dalam menghafal Al-Qur’an dan sebagai
penelitian sejenis dimasa yang akan datang.
c. Bagi Umum: Untuk menambah ilmu pengetahuan mengenai
metode takrir yang unggul di Pondok Pesantren Dar el Fikr.

E. Tinjauan Pustaka
Berdasarkan pengamatan peneliti ada beberapa karya ilmiah
(skripsi) yang berkaitan dan selaras dengan tema penelitian, yang mana
dalam hal ini membahas mengenai penerapan metode takrir dalam
meningkatkan hafalan Al-Qur’an. Karya ini akan membantu peneliti
dalam menyusun dan menyelesaikan penelitian, dengan tujuan sebagai
pembanding antara penelitian yang dilakukan oleh orang lain dan
penelitian yang dilakukan oleh peneliti. Inilah beberapa tinjauan
pustaka diantaranya yaitu:
14

1. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Dewi latifatut tazkiyah dalam


skripsinya yang berjudul Penerapan Metode Tilawati Dalam
Menghafal Al-Qur’an Siswa di Madrasah Ibtidaiyah Al-Qur’an
Jabalkat Sambijajar Sumber Gempul Tulungagung, Madrasah ini
memiliki program unggulan yaitu menghafal
Al-Qur’an. Alasan dijadikan program unggulan dikarnakan karena
metode tilawati ini mudah diterima oleh anak-anak apalagi dalam
menghafal Al-Qur’an dan tentu anak akan lebih mudah
menghafalnya. Program ini ditargetkan bahwa setiap
naik kelas sudah selesai satu juz dan begitupun selanjutnya.
Program ini dimasukkan dalam jadwal belajar setiap harinya
setelah selesai sholat dhuha. Kira-kira 1,5 jam alokasi waktu yang
diberikan menghafal Al-Qur’an.14
Persamaan dalam penelitian ini dengan penelitian penulis yaitu
sama-sama mengunakan metode penelitian kualitatif dan memiliki
program unggulan yaitu menghafal Al-Qur’an. Perbedaan
penelitian ini dengan penelitian penulis yaitu, penelitian ini
menggunakan metode tilawati sedangkan penulis menggunakan
metode takrir dalam metode menghafal Al-Qur’an, perbedaan
tempat dalam penelitianya, penulis meneliti di Pondok pesantren
Dar el Fikr kecamatan Bojongsari Kota Depok, sedangkan skripsi
ini di Madrasah Ibtidaiyah Al-Qur’an Jabalkat Sambijajar Sumber
Gempul Tulungagung.
2. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Dudi Badruzaman dalam
jurnalnya yang berjudul, Metode Tahfidz Al-Qur’an Di Pondok

14
Dewi Latifatut Tazkiyah, “Penerapan Metode Tilawati Dalam Menghafal Al-
Qur’an Siswa di Madrasah Ibtidaiyah Al-Qur’an Jabalkat Sambijajar Sumber Gempul
Tulungagung”, (Skripsi Sarjana, Fakultas Tarbiyah Ilmu Keguruan Institut Agama Islam
Negeri (Iain) Tulungagung, 2019).
15

Pesantren Miftahul Huda Ii Kabupaten Ciamis, Mengungkapkan


bahwa kegiatan tahfiz Al-Qur’an pada Pondok Pesantren Miftahul
Huda II Kabupaten Ciamis merupakan kegiatan yang wajib diikuti
para santri. Dan pesantren ini menggunakan metode cukup variatif
dan baik. Ada yang menggunakan metode wahdah (menghafal per
ayat), metode sima’i (menyima’ bacaan Al- Qur’an), dan ada pula
yang memakai metode jama’i (menghafal bersama-sama).
Penerapan metode tersebut cukup efektif, karena di samping
memberikan kemudahan bagi santri, juga bisa membuat santri
cepat dalam menghafal dan hafalannya bisa lebih terjaga.15
Persamaan dalam penelitian ini dengan penelitian penulis
yaitu, setoran hafalan baru kepada ustadzah, sedangkan hafalan
lama sima’i secara berpasangan, dan sama-sama mengunakan
metode penelitian kualitatif. Perbedaan penelitian ini dengan
penelitian penulis yaitu penelitian ini menggunakan metode yang
bervariatif dalam menghafal Al-Qur’an seperti metode wahdah,
sima’i dan jama’, sedangkan penulis hanya mengunakan metode
takrir dalam penelitianya dan tempat penelitian, penulis meneliti di
pondok pesantren Dar el Fikr kecamatan Bojongsari Kota Depok,
sedangkan skripsi ini Di Pondok Pesantren Miftahul Huda Ii
Kabupaten Ciamis.
3. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Nadiatul ‘Ula Rantau dalam
skripsinya yang berjudul Implementasi Metode Turki Utsmani
Dalam Menghafal Al-Qur’an Di Pondok Pesantren Sulaimaniyah
(Uicci) Jakarta mengungkapkan bahwa, metode Turki Utsmani

15
Dudi Badruzaman, “Metode Tahfidz Al-Qur’an Di Pondok Pesantren Miftahul
Huda Ii Kabupaten Ciamis”, (Jurnal KACA Jurusan Ushuluddin STAI Al-Fithrah 9, no. 2
(2019).
16

memiliki istilah putaran, halaman lama, halaman baru. Ada 20


putaran, apabila sudah selesai putaran 20 maka sudah selesai
menghafal. Yang dimaksud halaman baru adalah halaman yang
akan di setorkan dan halaman lama berupa halaman yang sudah
disetorkan (Muraja’ah) oleh gurunya. Santri yang menghafal
menggunakan metode tersebut dapat mengafal lebih cepat dan
hafalannya lebih kuat.16
Persamaan dalam penelitian ini dengan penelitian penulis yaitu
mengulas mengenai ziyadah hafalan baru dan hafalan lama kepada
Guru (Ustadz/Ustadzah), latar belakang santri yang berbeda-beda
dan sama-sama mengunakan metode penelitian kualitatif.
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian penulis yaitu metode
yang digunakan, penulis menggunakan metode takrir sedangkan
penelitian ini menggunakan metode turki utsmani yang
mempunyai istilah sebutan dalam sistem tahfiznya adalah putaran
halaman baru dan halaman lama dan tempat penelitianya, penulis
meneliti di Pondok pesantren Dar el Fikr kecamatan Bojongsari
Kota Depok, sedangkan skripsi ini yaitu di Pondok Pesantren
Sulaimaniyah (Uicci) Jakarta.
4. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Mustafa dalam jurnalnya
yang berjudul Pengaruh Metode Menghafal Dan Motivasi Belajar
Siswa Terhadap Prestasi Menghafal Al-Qur’an. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui dan menguji data-data empirik terkait
pengaruh metode menghafal dan motivasi belajar siswa terhadap
prestasi menghafal Al-Qur’an secara terpisah maupun simulat

16
Nadiatul ‘Ula Rantau, “Implementasi Metode Turki Utsmani Dalam Menghafal
Al-Qur’an Di Pondok Pesantren Sulaimaniyah (Uicci) Jakarta”, (Skripsi Sarjana, Fakultas
Tarbiyah Pendidikan Agama Islam Institut Ilmu Al-Qur’an Jakarta, 2018).
17

yaitu di siswa kelas sembilan (9) SMP IT Darul Qur’an Bogor atau
pesantren terpadu Darul Qur’an Mulia. Sampel penelitian ini
adalah sebanyak 109 responden dari total 150 populasi kelas
sembilan (9) SMP pada semester ganjil tahun ajaran 2018-2019.
Hasil dari penelitian ini adalah: Pertama, terdapat pengaruh yang
positif dan signifikan antara metode menghafal dengan prestasi
menghafal Al-Qur’an siswa SMP IT Darul Qur’an dengan
koefisien korelasi (r) sebesar 0,458 dan koefisien determinasi R2
(R square) sebesar 0,9%. Arah pengaruh ditunjukan dengan
persamaan Y= 87,325+ 0,001 X1, berarti bahwa setiap
peningkatan satu unit metode menghafal akan mempengaruhi
peningkatan skor prestasi menghafal Al-Qur’an 0,027. Kedua,
terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara motivasi
belajar siswa dengan prestasi menghafal Al-Qur’an siswa SMP IT
Darul Qur’an dengan koefisien korelasi (r) sebesar 0,112a dan
koefisien determinasi R2 (R square) sebesar 1,2%. Arah pengaruh
ditunjukan dengan persamaan Ŷ = 81,226 + 0,060 X2. yang berarti
bahwa setiap peningkatan satu unit metode menghafal dan
motivasi belajar siswa akan mempengaruhi peningkatan skor
prestasi menghafal Al-Qur’an sebesar 0,060. Ketiga, terdapat
pengaruh metode menghafal dan motivasi belajar siswa terhadap
prestasi menghafal Al-Qur’an dengan koefisien korelasi atau
0,671x 0,671= 0,125) yang mengandung makna bahwa 12,5%
variabilitas variabel prestasi menghafal Al Qur’an dapat dijelaskan
oleh metode menghafal dan motivasi belajar siswa. Hal ini dapat
disimpulkan bahwa metode menghafal (X1) dan motivasi belajar
siswa (X2) secara bersama-sama memberikan pengaruh terhadap
prestasi menghafal Al-Qur’an (Y) sebesar 12,5 % sedangkan
18

sisanya 87,5% (100% - 12,5% = 87,5 %) ditentukan oleh faktor-


faktor yang lainnya.17
Persamaan dalam penelitian ini dengan penelitian penulis yaitu
mempunyai program yang di khususkan seperti menghafal Al-
Qur’an. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian penulis yaitu
metode penelitian penulis menggunakan kualitatif sedangkan
penelitian ini menggunakan metode survei dengan pendekatan
korelasional dan regresional terhadap data-data kuantitatif. Dan
perbedaan metode dalam menghafal Al-Quran, penulis
menggunakan metode takrir sedangkan penelitian ini
menggunakan metode menghfal Al-Qur’an yang meliputi metode
(tahfiz, wahdah dan kitabah).
5. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Himmatul Ulya dalam
skripsinya yang berjudul Implementasi Metode Hanifida Dalam
Menghafal Al-Qur’an Di Pondok Pesantren La Raiba Hanifida
Jombang Mengungkapkan bahwa Sebuah metode Hanifida, yang
mana metode tersebut tidak hanya mengkhususkan pada hafalan
yang diterapkan pondok-pondok Tahfiz pada umumnya, akan
tetapi juga pengembangan potensi dan kecerdasan otak anak.
Metode Hanifida adalam metode cepat di abad 21 yang bersifat
kontruktivis dan kontemporer, metode ini ditemukan oleh
pasangan Dra. Khoirul Idawati Mahmud, M. Pd. I dan Drs.
Hanifudin Mahadun, M. Ag. Nama Hanifida berasal dari nama

17
Mustafa, “Pengaruh Metode Menghafal Dan Motivasi Belajar Siswa Terhadap
Prestasi Menghafal Al-Qur’an”, (Jurnal Islamic Education 2, no. 2 (2020).
19

penemu metode atas usul KH. Musthofa Bisri (Gus Mus)


Rembang.18
Persamaan dalam penelitian ini dengan penelitian penulis yaitu
sama-sama mengunakan metode kualitatif. Perbedaan penelitian
ini dengan penelitian penulis yaitu metode yang diterapkan dalam
menghafal Al-Qur’an, penelitian penulis menggunakan metode
takrir sedangkan penelitian ini menggunakan metode Hanifida dan
penelitian ini mempunyai teknik pembelajaran dengan strategi
Super Brain (Brain Based Learning) yang menekankan pada Long
Term Memory yang memfungsikan keseimbangan kedua belah
otak yaitu kanan dan kiri dengan memakai sistem asosiasi agar
hafalan seseorang itu menjadi sulit dilupakan.

F. Sistematika Penulisan
Analisis dalam penelitian ini akan disajikan dalam sistematis,
serta dapat dipahami, maka diperlukan susunan yang efektif dan
kemudian disajikan dalam beberapa bab dan sub bab. Sistematika
pembahasan dalam penelitian ini adalah.
BAB I PENDAHULUAN. Pada bab ini meliputi:
Pendahuluan yang berisi latar belakang masalah, permasalahan,
rumusan problem akademik, tinjauan pustaka, metode penelitian dan
sistematika pembahasan. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan arah
supaya peneliti ini tetap konsisten secara otomtis dengan riset.
BAB II KAJIAN TEORI. Pada bab ini meliputi: bab ini berisi
tentang uraian berbagai teori yang menjadi landasan teoritik penelitian
yang berkaitan dengan metode takrir

18
Himmatul Ulya “Implementasi Metode Hanifida Dalam Menghafal Al-Qur’an Di
Pondok Pesantren La Raiba Hanifida Jombang”, (Skripsi Sarjana, Fakultas Tarbiyah Dan
Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya 2020).
20

BAB III METODE PENELITIAN. Pada bab ini berisi


tentang: Tempat dan waktu penelitian, jenis dan metode penelitian,
sumber data penelitian, teknik dan instrumen pengumpulan data,
teknik analisis data, instrumen penelitian.
BAB IV HASIL PENELITIAN. Pada bab ini menyampaikan
tentag deskripsi tempat penelitian, dan hasil analisis penelitian.
BAB V PENUTUP. Meliputi kesimpulan dan saran-saran.
BAB V

PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti
tentang “Penerapan Metode Takrir dalam Meningkatkan Kualitas
Hafalan Al-Qur’an Santri di Pondok Pesantren Dar el Fikr Serua
Depok” dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Penerapan metode takrir di Pondok Pesantren Dar el Fikr
mempunai kegiatan sebagai berikut yaitu: kegiatan harian,
mingguan dan kegiatan bulanan yang bertujuan untuk kelancaran
hafalan baik hafalan baru ataupun hafalan yang sudah pernah
dihafalkan, semakin banyak pengulangan, maka semakin kuat
melekat hafalan Al-Qur’an didalam ingatan.
2. Efektivitas dalam penggunaan metode takrir yang diterapkan di
Pondok Pesantren Dar el Fikr memiliki manfaat untuk
meningkatkan hafalan Al-Qur’an para santri. Dan metode takrir ini
dirasa cukup efektif diterapkan di pondok pesantren Dar el Fikr
dengan semua kegiatan-kegiatan yang bisa membatu para santri
dalam kelancaran hafalan Al-Qur’an. maka secara otomatis lisan
akan melakukan gerakan secara reflek. Karena pada dasarnya
takrir Al-Qur’an harus dilakukan dengan cara konsisten dan
istiqomah dalam penerapkannya.
3. Faktor-faktor pendukung dan penghambat penerapan metode takrir
dalam meningkatkan hafalan Al-Qur’an santri dipondok pesantren
Dar el Fikr Serua Depok. Faktor pendukung, (a) Guru tahfiz
merupakan sebuah fasilitator dalam mengontrol dan menyima’

86
87

hafalan santri serta kegiatan santri, (b) Lingkungan menghafal


yang kondusif dan motivasi dari orang tua, teman yang
membangun semangat dalam menghafal. Adapun faktor
penghambat ialah sebagai berikut: (a) Kondisi santri yang meliputi,
malas, rasa ngantuk berlebihan, susah untuk menyesuaikan
kegiatan pribadi dengan kegiatan pesantren serta menurunya
semangat dalam menghafal Al-Qur’an, (b) Minimnya tenaga
pengajar seperti guru tahfiz serta keterbatasan waktu.

B. Saran
Berdasarkan pada hasil kesimpilan, maka dapat diajukan
beberapa saran terkait Penerapan Metode Takrir dalam Meningkatkan
Hafalan Al-Qur’an Santri di Pondok Pesantren Dar el Fikr Serua
Depok adalah sebagai berikut:
1. Kepada pengasuh Pondok Pesantren Dar el Fikr untuk menambah
tenaga pengajar tahfiz agar program mengahfal Al-Qur’an dapat
berjalan lancer tampa terkendala oleh minimnya tenaga pengajar.
2. Kepada guru tahfiz lebih meningkatkan kedisiplinan dalam waktu
mengajar dan mengontrol kegiatan hafalan serta selalu
memberikan arahan dan motivasi kepada para santri yang sedang
menghafal Al-Qur’an.
3. Kepada wali santri agar lebih konsisten dalam memberikan
semangat dan dorongan kepada anaknya yang sedang menghafal
Al-Qur’an, meskipun terkendala oleh jarak dan waktu.
4. Kepada para santri Dar el Fikr untuk lebih disiplin dan istiqomah
dalam mentakrir hafalan Al-Qur’an agar mendapatkan hasil yang
maksimal dan memuaskan.
DAFTAR PUSTAKA
Ain, Qurratul dan Maulida. “Peran Kepemimpinan Kyai Dalam Manajemen
Strategi Pendidikan Pesantren”, Leadership 1, no: 2, 2020.

Al-Bukhari, Imam Abdullah Muhammad bin Ismail dan Shahih Bukhari Juz
VI. Semarang: CV Asy Syifa’, 1993.

Al-Jauziyyah, Ibnu Qoyyim. Taman Para Pecinta. Jakarta: Katulistiwa Press,


2009.

Al-Qasami, Asy Sysikh Abdul Muhsin bin Muhammad. Afdhalu Thariqah Li


HIfdhil Qur’anil Karim. Boyolali: Mufid Arabic Learning Center,
2019.

Alvayed, Gilang. Efektivitas Inmplementasi Metode Kauny Quantum Memory


Dalam Meningkatkan Menghafal Al-Qur’an Kels VII Di MTSN 4
Sleman. Skrisi Sarjanah, Fakultas Agama Islam Universitas Islam
Indonesia, Yogyakarta, 2019.

Aminudin. dkk. “Pengaruh Kemampuan Memghafal Al-Qur’an Melalui


Metode Takrir Terhadap Religiusitas Siswa SMP Muhammadiyah 1
Kota Probolinggo”. Al-Muaddib 4, no.1, 2022.

An-Naisaburi, Muslim bin Al-Hajjaj al-Qusyairi. Ensiklopedia Hadis 3


Shahih Muslim 1. Jakarta: Almahira, 2012.

Badruzaman, Dudi. “Metode Tahfidz Al-Qur’an Di Pondok Pesantren


Miftahul Huda Ii Kabupaten Ciamis”. Jurnal KACA Jurusan
Ushuluddin STAI Al-Fithrah 9, no. 2. 2019.

Badwilan, Ahmad Salim. Kisah Inspiratif para Penghafal Al-Quran. Solo:


Darul Hadhroh Lin Nasyr Wat Tauzi, 2014.

88
89

Bandur, Agustinus. Penelitian Kualitatif. Bogor, Mitra Wacana Media, 2019.

Basyir, Saihul. Kun Bil Qur’ani Najman. Jakarta: PT Elex Media Komputindo,
2021.
Firdausi, Fitriana. “Optimasi Kecerdasan Majemuk Sebagai Metode
Menghafal Al-Qur’an (Studi Atas Buku “Metode Ilham: Menghafal
Al-Qur’an Serasa Bermain Game” Karya Lukman Hakim Dan Ali
Khosim),” UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta 18, No. 2. 2017.

Ghazali, M. Yusuf Amru. dkk. Buku Pintar Al-Quran Lingkar Kalam. Jakarta:
PT Elex Media Komputindo, 2020.

Gunawan, Imam. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Bumi Aksara, 2013.

Gusman, Burhanudin Ata. “Studi Tarhadap Implementasi Metode Takrir Bagi


Penghafal Al-Qur’an”. Jurnal: Saliha 4, no. 2. 2021.

Haleem, Muhammad Abdel. Memahami Al-Qur’an. Bandung: Marja’, 2002.

Handayani, Diyana. “Penerapan Metode Takrir Dalam Penguatan Hafalan


Al-Qur’an Santriwati Di Yayasan Al-Iman Pondok Pesantren
Hidayatullah Kebun Sari Ampenan Kota Mataram”, Tesis. Magister
Pendidikan Agama Islam Pascasarjana Universitas Islam Negeri
Mataram, 2020. Tidak Diterbitkan.

Harahap, Sri Belia. Strategi Penerapan Metode Ummi dalam Pembelajaran


Al-Qur’an. Scipindo Media Pustaka: Surabaya, 2019.

Hasan, Ahmad Baidhowi. Implementasi Ektrakulikuler Al-Qur’an Dalam


Meningkatkan Kemampuan Membaca Al-Qur’an Siswa Dimadrasah
Ibtidaiyah Negri 4 Jombang. Skripsi Sarjana Fakultas Agama Islam
Universitas Pesantren Tinggi Darul ‘Ulum Jombang.
90

Hasmiati. Strategi Pembelajaran Tahfidz Qur’an Dalam Meningkatkan


Kemampuan Menghafal Al-Qur’andipondok Pesantren Al-Madani
Lengkok. Skripsi Sarjana, Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan
Unuversitas Islam Negri Mataram, 2020.

Izza, Amalia Shofiatul. “Penerapan Metode Takrir Dalam Meningkatkan


Hafalan Al-Qur’an Di Pondok Pesantren Darussa’adah Desa
Hadipolo Kecamatan Jekulo Kabupaten Kudus”. Skripsi Sarjana.
Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Negri Kudus, 2020.

Khasanah, Nur. “Penerapan Metode Takrir Dalam Menghafal Al-Qur’an Di


Pondok Pesantren Edi Mancoro Gedangan Kecamatan Tuntang
Kabupaten Semarang”. Skripsi Sarjana. Fakultas Tarbiyah Ilmu
Keguruan Institut Agama Islam Negeri (Iain) Salatiga, 2018.

Lutfiyah dan Hasan Basari. “Strategi Pembelajaran Pondok Pesantren Dalam


Menghadapi Tantangan Era Revolusi 4.0”. Tamaddun 21, no. 2, 2020.
Makhyaruddin, Deden M. Rahasia Nikmatnya Menghafal Al-Qur’an. Jakarta:
PT Mizan Publika, 2013.

Mamik, Metodologi Kualitatif, (Sidoarjo: Zifatama, 2015)


Mustafa. “Pengaruh Metode Menghafal Dan Motivasi Belajar Siswa
Terhadap Prestasi Menghafal Al-Qur’an”. Jurnal Islamic Education
2, no. 2. 2020.

Mustafa. “Pengaruh Metode Menghafal Dan Motivasi Belajar Siswa


Terhadap Prestasi Menghafal Al-Qur’an”. Jurnal Islamic Education
2, no. 2. 2020.

Miswardi, Dycky. 9 Kunci Hafalan Al-Qur’an 30 Juz Seumur Hidup Insya


Allah. Semarang: Uwais Inspirasi Indonesia, 2019.
91

Muri Yusuf, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan penelitian


Gabungan, (Jakarta: Prenada Droup, 2014).
Najib, Mugni. Implementasi Metode Takrir Dalam menghafal Al-Quran Bagi
Santri Pondok Pesantren Punggul Nganjuk. Jurnal Pendidikan dan
Studi Keislaman 8, no. 3, 2018.

Nora, Lanni. “Penerapan Metode Takrir Dalam Tahfiz Al-Qur’an Santriwati


Di Pondok Pesantren Muhammad Baqi Babussalam Basilam Baru
Kecamatan Batang Angkola”. Skripsi Sarjana. Fakultas Tarbiyah Dan
Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri Padangsidimpuan, 2019.

Oktapiani, Marliza. Tingakat Kecerdasar Spiritual dan Kemampuan


Menghafal Al-Qur’an. Tazhib al- Akhlaq 1, no. 5, 2020.

Qomar, Nurul dan Farah Syah reza. Metode Penelitian Hukum Doktrinal dan
Non Dokktrinal CV. Social Politik Genius (SIGn). Makasar: Agustus
2020.

Qur’an dan Terjemah Kementrian Agama, (Jakarta: PT Panca Cemerlang, 2014)

Quraish Shihab, Muhammad, Tafsir Al-Mishbah, (Jakarta, Lentera Hati, 2002)

Rahmawati, Rina Dian Aisyah. Penerapan Metode Yanbu’a Pada Program


Tahfidz Al-Qur’an Dipondok Pesantren Hasbullah Tambak Beras
Jombang. Jurnal Education and Development 9, no. 4, 2021.

Ramdhan, Muhammad. Metode Penelitian. Surabaya: Cipta Media Nusantara,


2021.

Rantau, Nadiatul ‘Ula. “Implementasi Metode Turki Utsmani Dalam


Menghafal Al-Qur’an Di Pondok Pesantren Sulaimaniyah (Uicci)
Jakarta”. Skripsi Sarjana. Fakultas Tarbiyah Pendidikan Agama Islam
Institut Ilmu Al-Qur’an Jakarta. 2018.
92

Rasyid, Muhammad Makmun. Kemukjizatan Menghafal Al-Qur’an. Jakarta:


PT elex Media Komputindo, 2015.

Rofiqoh, Ainur. Implementasi Metode Wahdah Dalam Menghafal Al-Qur’an


di Pondok Pesantren Roudhotul Hidayah Induk Desa Pakis
Kecamatan Trowulan Kabupaten Mojokerto. Skripsi sarjana. Fakultas
Agama Islam Universitas Pesantren Tinggi Darul ‘Ulum Jombang,
2020.

Romadan. “Penerapan Metode Takrir Dalam Melestarikan Hafalan Al-


Qur’an Di Pondok Pesantren Al–Mubarak Al-Islami Litahfidzhil
Qur’an Al-Karim Tahtul Yaman Kota Jambi”.

Shomad, Abdul. “Penerapan Metode Takrir Dalam Menghafal Al-Qur’an Di


Ma’had Al-Mubarak Al-Islami Litahfizhil Qur’an Al-Karim Tahtul
Yaman Kecamatan Pelayangan Kota Jambi”. Skripsi Sarjana.
Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sulthan
Thaha Saifuddin Jambi 2020.

Shohib, Muhammad dan Muhammad Yusuf Surur. Para Penjaga Al-Qur’an.


Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an: Jakarta, September 2011.

Skripsi Sarjana. Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan Universitas Islam Negeri


Sulthan Thaha Saifuddin Jambi, 2020.

Supriono, Iwan Agus dan Atik Surdiani. Implementasi Kegiatan Menghafal


Al-Qur’an Siswa Di LPTQ Kabupaten Siak. Jurnal Islamic Education
Menejemen 4, no. 1, 2019.

Suganda, Ahmad. Studi Qur’an dan hadis. Bandung:CV Pustaka Setia, 2018.
Sunardi dan Kamaliatul Izzah Muqoddasah. Cara Mudah Menghafal Al-
Qur’an Melalui Metode Tarjim Dipondok Pesantren Tahfidz Al-
93

Qur’an Safinatul Huda Lii Bandung Diwek Jombang. Jurnal


Pendidikan Islam, Annaba 4, no. 2, 2018.
Sulianto. Penerapan Metode Menghafal Al-Qur’an Fami Bisyauqin Dan
Pengaruhnya Terhadap Santri Mahasiswa Dalam Memahami Al-
Qur’an Dipondok Pesantren Hamalatul Qur’an Jombang, Skripsi
Sarjana Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan Jurusan Pendidikan Agama
Islam, 2018.

Sukmadinata, Nana Syaodih. Metodologi Penelitian Pendidikan. Bandung:


PT.Remaja Rosdakarya, 2007.

Supriyono, Akutansi keperilakuan, (Yogyakarta: Gadjah Mada Universiti


Press, 2018),
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif, (Bandung: Alfabeta,
2019)

Sudaryono, Metodologi Penelitian, (Depok: PT. raja Grafindo Persada, 2018)


Tazkiyah, Dewi Latifatut. “Penerapan Metode Tilawati Dalam Menghafal Al-
Qur’an Siswa di Madrasah Ibtidaiyah Al-Qur’an Jabalkat Sambijajar
Sumber Gempul Tulungagung”. Skripsi Sarjana. Fakultas Tarbiyah
Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri (Iain) Tulungagung,
2019.

Tusuf, Muri. Metode Penelitian. Jakarta: Kencana, 2014.

Ummah, Wihdatul. Metode Menghafal Al-Qur’an Dilembaga Khusus Al-


Qur’an BLC Taman Royal 1 Tanggerang. Skripsi Sarjana Agama,
Fakultas Usuludin Universitas Islam Negri Syarif Hudayatullah, 2021.

Ulya, Himmatul. “Implementasi Metode Hanifida Dalam Menghafal Al-


Qur’an Di Pondok Pesantren La Raiba Hanifida Jombang”. Skripsi
94

Sarjana. Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan Universitas Islam Negeri


Sunan Ampel Surabaya, 2020.

Zaidun, Ahmad. Ringkasan Hadis Shahih Al-Bukhari. Jakarta: Pustaka


Amani, 2002.

Zunita, Nurma. Implementasi Adab Hamalatul Qur’an Dalam Kitab At-


Tibyan Karya Imam An-Nawawi Dipondok Pesantren Nurul Qur’an
Kajen Margoyoso Pati. Skripsi Sarjana Fakultas Ushuludin Dan
Humantiora Universitas Islam Negeri Walisonggo Semarang, 2018.
RIWAYAT HIDUP
Khoirun Nisa’ Aulia, lahir di Jombang 20 Januari 2000.
Penulis adalah anak Pertama dari tiga bersaudara dari
pasangan Bapak Mulyadi dan Ibu Nur Ismiatik. Saat ini
penulis bertempat tinggal di Desa Krobelah, Kec. Mojoagung,
Kab. Jombang, Jawa Timur. Penulis memulai Pendidikan di
RA Ainul Ulum pada usia 4 tahun dan menyelesaikan Pendidikan RA pada
usia 5 tahun. Kemudian menyelesaikan Pendidikan Madrasah Ibtidaiyah
Ainul Ulum pada tahun 2012 kemudian melanjutkan ke jenjang sekolah
menengah pertama di SMP Ainul Ulum dan lulus pada tahun 2015. Kemudian
dilanjutkan mondok di Pondok Pesantren Darul Falah 2 sekaligus sekolah di
Madrasah Aliyah Darul Falah di Cukir, Diwek, Jombang dan lulus pada tahun
2018. Pada tahun itu juga penulis melanjutkan pendidikannya Strata I di
Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ) Jakarta, Fakultas Tarbiyah, Prodi Pendidikan
Agama Islam.

111

Anda mungkin juga menyukai