Anda di halaman 1dari 5

B .

Aktifitas sterilisasi terhadap the persisters (bakteri semi dormant)

1.Ekstra sekuker,jenis obat yang di gunakan adalah rifamfisin dan Isoniazid

2.Intraseluler,untuk slowly growing bacili di gunakan Rifamfisin dan Isoniazid,untuk

Very slowly growing bacili,di gunakan pirazinamid

c. Aktifitas bakteriostatis,obat-obatan yang mempunyai aktifitas bakteriostastis

terhadap bakteri tahan asam

1.Ekstraseluler,jenis obat yang di gunakan Etambutol(E) asam paru amino solistik

(PAS) dan sikrosin

2. Intraseluler,kemungkinan masi dapat di musnahkan oleh Isoniazid dalam keada

daan dan telah terjadi ressistensi sekunder

Pengobatan Tuberkulosis paru terbagi menjadi dua fase yaitu fase interaktif (2-3)
bulan dan fase lanjutan(4-7) bulan.Panduan obat yang di gunakan terdiri dari obat
utama dan obat tambahan.Jenis obat utama yang di gunakan sessuai dengan
rekomondasi WHO adalah Rifamfisin,Isoniazid,Pirazinamid,dan Etambutol(Depkes
RI,2014) untuk keperluan pengobatan perlu di buat batasan kasus terlebih dahulu
berdasarkan lokasi TB paru,berarti ringannya penyakit,hasil pemeriksaan
bakteriologis,asupan sputum dan riwayat pengobatan sebelummnya di samping itu
perlu pemahaman tentang strategi penanggulnagan TB paruyang di kenal sebagai
Directly Observed Treatment Short Course(DOTSC)

DOTSC yang di rekomondasikan oleh WHO terdiri atas 5 komponen yaitu :

a. Adanya komitmen politis berupa dukungan para pengambil keputiusan dalam


penanggulangan TB paru
b. Diagnosa TB paru melalui pemeriksaan sputum secara mikroskopis langsung
c. Pengobtan TB paru dengan panduan OAT jangka pendek di bawah
pengawasan langsung oleh pengawas menelan obat (PMO)
d. Kesinambungan ketersediaan panduan OAT janglka pendek yang
cukup,pancatatan dan pelaporan yang baku.

7.Komplikasi

Komplikasi pada penderita tuberkulosis stadium lanjut

a. Hemostastis berat ( perdarahan dari saluran nafas bawah) yang dapat


mengakibatkan kematian karena syok hipopalemik atau tersumbatnya jalan
nafas.
b. Kolaps dari lobus akibat retradisi bronkial
c. Bronkiestatis (pelebaran bronkus setempat)
d. Pneumotorak ( adanya udara di dalam rongga pleura)
e. Penyebaran infeksi ke organ seperti otak,tulang ginjal dan sebagainya
f. Insufisiensi kardio pulmoner
g. Pembesaran kelenjar
h. Pleuritis Tuberkulosis
i. Efusi pleura
j. Tuberkulosis milier
k. Meningitis Tuberkulosis

8. Pencegahan

1. Preventif antara lain

a. Penyuluhan kepada masyarakat apa itu TBC

b. Pemberitahuan baik melalui spanduk dan iklan tentang bahaya TBC,cara

penularan dan faktor risiko

c. Mensosialisasikan BCG di masyarakat

2 .Preventif

a. Vaksinasi BCG
b. Menggunakan I Isoniazid (INH)
c. Membersihkan lingkungan dari tempat kotor dan lembab

B.KONSEP DASAR KEPERAWATAN

1.Pengkajian

Data yang perlu di kaji pada asuhan keperawatan dengan TB paru

a. Data pasien
Penyakit TB paru dapat menyerang manusia mulai dari usia anak sampai
dewasa dengan perbandingan yang hampir sama antara laki-laki dan
perempuan.penyakit ini biasanya banyak di temukan pada pasien yang tinggal
di daerah de ngan kepadatan tinggi sehingga masuknya cahaya matahari
kjedalam rumah sangat minim.TB paru pada anak dapat terjadi pada usia
berapapun,namun usia paling umum adalah antara 1-4 tahun.Anak-anak lebih
sering mengalami TB di luar paru-paru(ektrapulmonari) di banding TB paru
dengan perbandingan 3:1.TB di luar paru-paru usia < 3 tahun angka
kejadian(prevalensi) TB paru pada usia 5-12 tahun cukup rendah,kemudian
meningkat setelah usia dewasa sering di sertai lubang /kavitas pada paru-paru
b. Riwayat kesehatan
Keluhan yang sering muncul antara lain :
1) Demam,subfebris (febris 40⁰C-41⁰C) hilang timbul
2) Batuk : Terjadi karena adanya iritasi pada bronkus,batuk ini terjadi untuk
membuang/mengeluarkan produksi radang yang di mulai dari batuk kering
sampai dengan batuk purulent( menghasilkan sputum)
3) Sesak nafas,bila sudah lanjut di mana infiltarsi sedang samapi setengah
paru-paru
4) Keringat malam
5) Nyeri dada,jarang di temukan,nyeri akan timbul bila infiltrasi radang samapi
le pleura sehingga menimbulkan pleuritis
6) Malaise,di temukan berupa anorexia,nafsu makan menurun,berat badan
menurun,sakit kepala,nyeri otot,berkeingat malam hari
7) Sianosis,sesak nafas,kolaps,merupakan gejala atelektosis,bagaian dada
pasien tidak bergerak pada saat bernafas dan jantung terdorong ke sisi yang
sakit
8) Perlu di tanyakan dengan siapa pasien tinggal,karena biasanya penyakit ini
muncul bukan karena biasanya penyakit ini muncul bukan karena sebagai
penyakit infeksi menular

C.Riwayat kesahatan dahulu

1) Pernah sakit batuk yang lemah dan tidak sembuh-sembuh

2) Pernah berobat tetapi tidak sembuh

3) Pernah berobat tetapi tidak teratur

4) Riwayat kontak dengan penderita TB paru

5) Daya tahan tubuh yang menurun

6) Riwayat vaksinasi yang tidak teratur

7) Riwayat putus obat

C,Riwayat Kesehatan
Keluarga biasanya pada keluarga pasien di temukan ada yang menderita TB
paru,biasanya ada kelurga yang menderita penyakit keturunan seperti
hipertensi.Diabetes melitus,jantung dan lainnya.
a) Riwayat kesehatan sebelumnya
1) Kapan pasien mendapatkan pengobatan sehubungan dengan sakitnya
2) Jenis,warna dan dosis obat yang
3) Bepa lama pasien menjalani pengobatan sehubungan dengan
penyakitnya
4) Kapan pasien mendapatkan pengobatan terakhir
1) Riwayat pekerjaan
Jenis pekerjaan,waktu dan tempat bekerja,jumlah penghasilan
2) Aspek psikososial
merasa di kucilkan,tidak dapat berkomunikasi dengan bebas,menarik
diri,biasanya pada kelurga yang kurang mampu,masalah berhubungan
dengan kondisi ekonomi,untuk sembuh perlu waktu yang lama dan biaya
yang banyak,masalah tentang mendapatkan pekerjaan,pasien tidak
bersemangat dan putus harapan

f. Faktor pendukung
1) Riwayat lingkungan
2) Pola nutrisi,kebiasaan merokok,minum alkohol,istrahat dan
tidur,kebersihan
3) Tingkat pengetahuan,pendidikan pasien dan keluarga tentang
penyakit,pencegahanpengobatan dan perawatannya.

g. Pemeriksaan fisik
Kondisi umum,biasanya Ku sedang atau buruk
TD : normal ( kadang rendah karena kurang istrahat)
N : pada umunya nadi pasien meningkat.
Pernafasan biasanya nafas pasien meningkat (normal 16-20x/m)
Suhu : Biasanya kenaikan suhu ringan pada malam hari,suhu mungkin
tinggi,atau tidak teratur,sering kali tidak ada demam
1) Kepala infeksi biasanya wajah tampak pucat,wajah tampak
meringis,konjungtiva anemia,sclera tidak ikterik,hidung tidak
simetris,mukosa bibir kering,biasanya adanya pergerakan trakea
2) Thorak infeksi : kadang terlihat reaksi interkosta dan tarikan dinding
dada,biasanya pasien lemah,perkusi biasanya saat perkusi terdapat suara
pekat,auskutasi biasanya terdapat ronki
3) Abdomen
Inspeksi : Biasanya tanap simetris
Palpasi : Biasanya tidak ada pembesaran hepar
Perkusi : biasanya terdapat suara tymapni
Auskultasi: biasanya bising usus pasien tidak terdengar
4) Eksteremitas atas biasanya CRT > 3 detik,akral terasa dingin,tampak
pucat,tidak ada edema
h .Pemeriksaan daignostik
1.)Kultur sputum : microbacterium TB positif pada tahap akhir penyakit
2) tes Tuberkulin : Mantox test reaksi positif(indurasi 10-15 mm terjadi 48-72
jam)
3.Fhoto thoraks : infiltrasi kasi awal pada area paru atas,pada tahap
dini,tampak gambaran bercak-bercak sepertoi awan dengan batas tidak
jelas,pada batas kavitas bayangan,berupa cincin pada kalsifikasi tampak
bayangan bercak padat dengan desain.

Anda mungkin juga menyukai