Anda di halaman 1dari 26

PROYEK PEMBANGUNAN DEKOST DRAMAGA RIVERSIDE

BAB 2
MANAJEMEN PROYEK KONSTRUKSI

A. Uraian Umum
Manajemen proyek konstruksi dapat diartikan sebagai suatu proses dari
perencanaan, pengaturan, kepemimpinan, dan pengendalian dari suatu proyek oleh
para anggotanya dengan memanfaatkan sumber daya seoptimal mungkin untuk
mencapai target yang telah ditentukan. Dengan adanya manajemen proyek maka,
wewenang dan tanggung jawab dari pihak – pihak yang terlibat dalam proyek,
sehingga tidak terjadi overlapping. (Chairil Nizar, 2011).
Dalam sebuah pembangunan suatu proyek memiliki tujuan akhir dalam
memanajemen proyek tersebut antara lain:
a. Tepat waktu.
b. Tepat kuantitas (dimensi proyek).
c. Tepat kualitas (standar mutu).
d. Tepat biaya (sesuai biaya rencana).
e. Tercapainya K3 dengan baik.
Manajemen konstruksi yang baik dibutuhkan agar tercipta sistem organisasi proyek
yang efisien. Adapun manajemen konstruksi yang baik, yaitu :
a. Merencanakan proyek secara efektif.
b. Mengidentifikasi kendala-kendala.
c. Merencanakan kemungkinan mengadopsi salah satu cara agar proyek dapat
mencapai sasaran.
d. Perencanaan sumber daya yang sesuai dengan fungsinya.
Manajemen mengenal suatu urutan pelaksanaan yang menggambarkan bahwa
ada tindakan-tindakan manajemen untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan
sebagai suatu proses. Secara umum fungsi manajemen meliputi penetapan
tujuan/sasaran yang diikuti dengan perencanaan (planning), pengorganisasian
(organizing), pelaksanaan (actuating), pengendalian (controlling), dan evaluasi
(evaluating). Jika seluruh tahapan tersebut diilustrasikan sebagai bentuk input,
proses, dan output, maka :

LAPORAN KERJA PRAKTIK 2022 – YAN MARTIN 8


PROYEK PEMBANGUNAN DEKOST DRAMAGA RIVERSIDE

a. Sumber daya yang tersedia merupakan input.


b. Fungsi-fungsi manajemen sebagai proses.
c. Tujuan yang dicapai merupakan output.
Manajemen mengenal suatu urutan pelaksanaan yang menggambarkan bahwa
ada tindakan–tindakan manajemen untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan
sebagai suatu proses. (Bambang Pujiyono, 2008).

PLANNING
(PERENCANAAN)

EVALUATING ORGANIZING
(EVALUASI) (ORGANIASI)

CONTROLING ACTUATING
(PENGENDALIAN) (PELAKSANAAN)

Gambar 2.1 Skema Manajeman Proyek


(Sumber: Data Penulis 2022)

1. Planning
Planning (perencanaan) adalah perumusan strategi untuk suatu kegiatan
maupun alternatifnya dengan analisis kondisi yang biasanya menggunakan
metode SWOT. Analisis SWOT adalah metode analisis perencanaan strategis
yang digunakan untuk memonitor dan mengevaluasi lingkungan perusahaan
baik lingkungan eksternal dan internal untuk suatu tujuan bisnis tertentu.
SWOT merupakan akronim dari kata: kekuatan (Strengths), kelemahan
(Weaknesses), peluang (Opportunities), dan ancaman (Threats) dalam suatu
proyek atau suatu spekulasi bisnis. (Freddy Rangkuti, 2002).
Keempat faktor itulah yang membentuk akronim SWOT. Atau sebuah
pemikiran tentang rencana suatu kegiatan dengan cara pengambilan keputusan
yang mengandung data, informasi, asumsi maupun fakta kegiatan yang akan

LAPORAN KERJA PRAKTIK 2022 – YAN MARTIN 9


PROYEK PEMBANGUNAN DEKOST DRAMAGA RIVERSIDE

dipilih dan dilakukan pada masa yang akan datang. Bentuk planning antara
lain:
a. Menetapkan tujuan dan sasaran yang akan dicapai.
b. Menyusun rencana untuk jangka panjang dan jangka pendek.
c. Menyumbang strategi dan prosedur pengoperasian.
d. Menyiapkan pendanaan serta standar kualitas yang diharapkan.

2. Organizing
Organizing (pengorganisasian) adalah tindakan yang dilakukan setelah
ditetapkannya tujuan – tujuan dan penyusunan perencanaan dengan cara
mempersatukan suatu kegiatan manusia dengan bidang pekerjaannya masing –
masing yang saling terkait satu sama lain serta berinteraksi dengan
lingkungannya sehingga diharapkan akan dapat melaksanakan rencana yang
telah ditetapkan. (Ricky W. Griffin, 2004)
Bentuk tindakan–tindakan yang dilakukan antara lain :
a. Menetapkan daftar tugas.
b. Menyusun lingkup kegiatan.
c. Menyusun bagan/urutan kegiatan.
Berdasarkan tindakan–tindakan di atas, kemudian disusunlah struktur
organisasi. Manfaat yang didapatkan dari organizing adalah sebagai pedoman
pelaksanaan fungsi di mana pembagian tugas, hubungan tanggung jawab, dan
delegasi kewenangan dapat terlihat jelas.

3. Actuating
Actuating (pelaksanaan) merupakan suatu tindakan untuk menyelaraskan
seluruh anggota organisasi dalam kegiatan pelaksanaan pekerjaan agar seluruh
anggota organisasi dapat saling bekerjasama dalam mencapai tujuan bersama.
(Ricky W. Griffin, 2004).
Hal – hal yang dapat dilakukan antara lain :
a. Mengkoordinasikan pelaksanaan pekerjaan.
b. Mendistribusikan pembagian tugas, wewenang, dan tanggung jawab.
c. Memberikan pengarahan, penugasan dan motivasi.
Manfaat dari actuating adalah menciptakan keseimbangan tugas, hak, dan
kewajiban dari masing–masing bagian dalam suatu organisasi dan mendorong

LAPORAN KERJA PRAKTIK 2022 – YAN MARTIN 10


PROYEK PEMBANGUNAN DEKOST DRAMAGA RIVERSIDE

terciptanya efisiensi serta kebersamaan dalam bekerja untuk mencapai tujuan


bersama. Keberhasilan dalam mencapai tujuan tersebut sangat dipengaruhi
oleh gaya kepemimpinan yang diterapkan.

4. Controlling
Controlling (pengawasan) merupakan suatu tindakan pengawasan yang
diperlukan untuk memelihara aturan–aturan yang telah ditetapkan dengan cara
mengukur, menganalisa, dan mengevaluasi kualitas pekerjaan sehingga
dihasilkan kualitas kerja yang baik. (Ricky W. Griffin, 2004).
Tindakan–tindakan tersebut antara lain :
a. Membandingkan hasil terhadap standar kualitas.
b. Mengevaluasi penyimpangan yang terjadi.
c. Memberikan saran–saran untuk perbaikan.
d. Menyusun laporan kegiatan.
Berdasarkan tindakan–tindakan di atas, controlling pada umumnya dibuat
suatu tolak ukur, seperti anggaran, standar mutu, jadwal penyelesaian
pekerjaan, dan lain–lain. Manfaat controlling adalah memperkecil
kemungkinan kesalahan yang terjadi dari segi kualitas, kuantitas, biaya, dan
waktu. Apabila terjadi suatu penyimpangan di luar batas toleransi, maka akan
segera dilakukan perbaikan.

5. Evaluating
Evaluating (evaluasi) merupakan kegiatan menilai kembali secara menyeluruh
suatu kegiatan yang telah selesai dilaksanakan sehingga dapat diketahui apakah
pekerjaan yang telah dilaksanakan sesuai dengan planning. (Ricky W. Griffin,
2004). Evaluasi dapat ditentukan kekurangan –kekurangan apa saja yang
terjadi, pada tahap mana dan solusi apa yang akan dilakukan selanjutnya.
Evaluasi juga memungkinkan terjadinya replanning, reorganizing, atau
peningkatan kualitas dari kinerja pelaksanaan dan pengawasan dalam proyek.
Jika seluruh tahapan tersebut diilustrasikan sebagai bentuk input, proses, dan
output, maka :
a. Sumber daya yang tersedia merupakan input.
b. Fungsi–fungsi manajemen sebagai proses.
c. Tujuan yang dicapai merupakan output.

LAPORAN KERJA PRAKTIK 2022 – YAN MARTIN 11


PROYEK PEMBANGUNAN DEKOST DRAMAGA RIVERSIDE

Sumber daya dalam sebuah proyek konstruksi dapat dikelompokan menjadi


manpower, material, machines, money, dan method (5M) yang disebut 5 unsur
manajemen, yaitu:
a. Manusia (Man).
b. Bahan (Material).
c. Mesin/Peralatan (Machines).
d. Metode/Cara kerja (Method).
e. Uang (Money).

MAN MATERIAL MACHINE METHOD MONEY


• MANUSIA • BAHAN • MESIN • METODE • UANG

Gambar 2.2 Sumber Daya Dalam Proyek Konstruksi


(Sumber : Buku Manajemen Proyek, 1997)

a. Manusia (Man)
Manusia sebagai sumber daya utama diartikan sebagai tenaga kerja baik yang
terlibat langsung maupun tidak terlibat langsung dengan pekerjaan konstruksi.
Tenaga yang terlibat langsung adalah tenaga kerja yang berada pada kelompok
pemberi pekerjaan (pengguna jasa), kelompok kontraktor (penyedia jasa), dan
kelompok konsultan (penyedia jasa). Berdasarkan kualifikasinya para tenaga
kerja tersebut dapat dikelompokkan ke dalam tenaga ahli dan tenaga terampil.
(Presthus Robert V. 1960).

b. Bahan (Material)
Bahan diartikan sebagai bahan baku natural maupun melalui pengolahan, dan
setelah diproses ditetapkan menjadi item pekerjaan sebagaimana dituangkan di
dalam dokumen kontrak. Bahan baku (tanah, batu, semen, pasir, besi beton,
dll.) dan bahan olahan (agregat, adukan beton, profil baja dll) merupakan
sumber daya yang harus diperhitungkan secara cermat, karena pengaruhnya di
dalam perhitungan biaya pekerjaan konstruksi sangat besar. Oleh karena itu
lokasi bahan baku perlu secara cermat ditetapkan berdasar jarak dan volume

LAPORAN KERJA PRAKTIK 2022 – YAN MARTIN 12


PROYEK PEMBANGUNAN DEKOST DRAMAGA RIVERSIDE

yang tersedia, memenuhi syarat menjadi bahan olahan. Survei untuk


mendapatkan informasi lokasi bahan baku perlu dilakukan, guna mendapatkan
data akurat sebagai masukan bagi kontraktor dalam menyiapkan penawaran,
maupun pada tahap pelaksanaan pekerjaan. (Presthus Robert V. 1960).

c. Mesin/ Peralatan (Machines)


Peralatan dalam pekerjaan konstruksi diartikan sebagai alat lapangan (alat
berat), peralatan laboratorium, peralatan kantor (misalnya komputer), dan
peralatan lainnya. Dengan menggunakan peralatan yang sesuai sasaran
pekerjaan dapat dicapai dengan ketepatan waktu yang lebih akurat, serta
memenuhi spesifikasi teknis yang telah dipersyaratkan. (Presthus Robert V.
1960).

d. Metode/Cara kerja (Method)


Metode atau cara kerja pada pelaksanaan konstruksi berarti cara atau jalan yang
ditempuh dalam menyelesaiakan suatu proyek konstruksi agar dapat berjalan
maksimal. Sehubungan dengan upaya ilmiah, maka metode menyangkut
masalah cara kerja untuk dapat memahami objek yang menjadi sasaran ilmu
yang bersangkutan. Fungsi metode berarti sebagai alat untuk mencapai tujuan.
(Presthus Robert V. 1960).

e. Uang (Money)
Uang merupakan sumber daya sangat penting dalam manajemen proyek.
Ketidakcukupan uang, sulit untuk mengharapkan penyelenggaraan manajemen
proyek sesuai dengan ikatan kontrak yang disepakati antara para pihak yang
menandatangani perjanjian kontrak. Seluruh kegiatan penyelenggaraan
pekerjaan konstruksi pada seluruh kelompok yang terlibat, memerlukan biaya
yang besarnya telah disepakati di dalam surat perjanjian kontrak. (Presthus
Robert V. 1960).
Jika terjadi ketidaksepakatan dalam pelaksanaan pekerjaan, biasanya
berdampak pada “nilai uang” yang harus disepakati, dokumen kontrak telah
mengatur tata cara penyelesaian hukum yang harus ditempuh. Uang sangat
penting karena seluruh kegiatan pekerjaan konstruksi memerlukan
pembiayaan, menyangkut rekruitmen manusia (tenaga kerja), penggunaan jasa

LAPORAN KERJA PRAKTIK 2022 – YAN MARTIN 13


PROYEK PEMBANGUNAN DEKOST DRAMAGA RIVERSIDE

tenaga kerja (tenaga ahli, tenaga terampil, tenaga non skill), penggunaan
peralatan (alat-alat berat maupun alat-alat laboratorium), pembelian bahan dan
material, pengolahan bahan dan material, baik bagi kelompok pengguna jasa
maupun penyedia jasa.
Jadi pengertian “uang” di dalam penyelenggaraan pekerjaan konstruksi (civil
works) bukan semata-mata untuk pembiayaan pelaksanaan konstruksi oleh
kontraktor, tetapi termasuk biaya yangharus dikeluarkan untuk konsultan
perencana, konsultan pengawas dan untuk pengguna jasa dalam suatu kurun
waktu yang telah disepakati.

B. Data Teknis Proyek


Data teknis proyek pembangunan Stasiun Halim Kereta Cepat Jakarta-
Bandung adalah berdasarkan data – data yang di peroleh penulis selama melakukan
kerja praktek. Adapun data – data proyek pembangunan Stasiun Halim Kereta
Cepat Jakarta-Bandung adalah sebagai berikut :
1. Nama Proyek : Dekost Dramaga Riverside
2. Lokasi Proyek : Jl. Cilubang Balungbang Jaya, Bogor
3. Jumlah lantai : 7 lantai
4. Fungsi Bangunan : Hunian Tempat Tinggal
5. Pemilik Proyek : PT. Amanah Indonesia Reality
6. Kontraktor Utama : PT. Raja Tua
7. Luas Lahan : 1,8 ha
8. Luas Bangunan : 1080 m2 / lantai
9. Sifat Kontrak : Kontrak Turn Key
10. Mata Uang : Rupiah (Rp.)

C. Unsur – Unsur Pengelolaan Proyek


Proyek konstruksi adalah suatu rangkaian kegiatan yang hanya dilaksanakan
satu kali dengan durasi yang bervariasi, ada yang berjangka waktu pendek ada pula
yang berjangka waktu penjang tergantung dari jenis kegiatan yang dilakukan dan
seberapa rumit proesenya. Dalam rangkaian kegiatan tersebut terdapat suatu proses
yang mengolah sumber daya proyek menjadi suatu hasil kegiatan yang berupa
infrastruktur atau berupa bangunan. Agar proyek konstruksi dapat berjalan sesuai

LAPORAN KERJA PRAKTIK 2022 – YAN MARTIN 14


PROYEK PEMBANGUNAN DEKOST DRAMAGA RIVERSIDE

dengan yang diinginkan, maka dibutuhkan suatu organisasi proyek yang dapat
mengatur keseluruhan hingga berjalannya proyek tersebut. Berikut unsur – unsur
yang terlibat dalam suatu proyek konstruksi :

1. Pemilik Proyek (Owner)


Pemilik atau pemberi tugas adalah orang atau badan usaha yang memberikan
pekerjaan bangunan dan membayar biaya pekerjaan bangunan. Pemberi tugas
dapat berupa perorangan, badan atau instansi baik pemerintah maupun swasta.
Amanah Realty selaku pemilik Proyek Pembangunan Dekost Dramaga
Riverside mempunyai tugas dan kewajiban sebagai berikut:
a. Memiliki wewenang penuh dalam menentukan kontraktor dan konsultan
perencana dalam pembangunan proyek tersebut.
b. Menyelenggerakan pelelangan/tender.
c. Berhak mengambil keputusan atas pemasalahan yang terjadi selama proses
pembangunan proyek dengan bantuan pertimbangan dari konsultan
perencana serta konsultan pengawas.
d. Menyediakan sejumlah dana yang diperlukan untuk menyelesaikan
pembangunan proyek.
e. Menyiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan pembangunan
proyek, agar kontraktor dapat menyelesaikan pekerjaan tepat pada
waktunya, antara lain lokasi/ lahan, surat izin yang diperlukan untuk
melaksanakan pekerjaan, dan keterangan lain yang diperlukan.
f. Mengawasi pelaksanaan pekerjaan di lapangan.
g. Mengesahkan dokumen kontrak pembangunan proyek.
h. Menyetujui atau menolak jika ada pengurangan atau penambahan pekerjaan
saat pelaksanaan.
i. Menyetujui sub – kontraktor yang ditunjuk oleh kontraktor utama.
j. Menerima atau menolak hasil pekerjaan proyek pembangunan Dekost
Dramaga Riverside sesuai dengan spesifikasi teknis.

2. Konsultan Perencana
Konsultan perencana adalah orang atau badan hukum yang membuat
perencanaan lengkap dari suatu pekerjaan bangunan. Konsultan perencana

LAPORAN KERJA PRAKTIK 2022 – YAN MARTIN 15


PROYEK PEMBANGUNAN DEKOST DRAMAGA RIVERSIDE

dapat berupa perseorangan atau perseorangan yang berbadan hukum, atau


badan hukum yang bergerak dalam bidang perencanaan pekerjaan bangunan.
Rachnamatra selaku konsultan perencana dari Proyek Pembangunan Dekost
Dramaga Riverside mempunyai tugas dan kewajiban sebagai berikut :
a. Membuat sketsa gagasan/ pemikiran pertama yang akan didiskusikan
bersama dengan pemilik proyek untuk mendapatkan masukan-masukan.
b. Merealisasikan kebutuhan pemilik pekerjaan berkaitan dengan
pembangunan suatu proyek konstruksi Dekost Dramaga Riverside.
c. Melakukan perencanaan dan perancangan proyek sesuai dengan keinginan
pemilik proyek (owner), baik untuk perencanaan struktur, arsitektur,
mekanikal, elektrikal dan lain sebagainya yang meliputi gambar bestek,
Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS), hitungan struktur serta hitungan
anggaran dan biaya (RAB) berdasarkan peraturan-peraturan dan syarat yang
ada.
d. Merencanakan spesifikasi bahan dan alat yang digunakan sesuai dengan
peraturan dan syarat yang ada serta memberikan metode yang harus
diterapkan dalam pelaksanaan.
e. Memberikan saran, usulan dan pertimbangan kepada pengawas dan
pelaksana apabila terjadi permasalahan di lapangan selama proses
konstruksi.
f. Memberikan jawaban dan penjelasan kepada kontraktor mengenai hal-hal
yang kurang jelas dari gambar-gambar serta Rencana Kerja dan syarat-
syarat (RKS).
g. Membantu dalam pelelangan proyek seperti memberikan penjelasan dalam
rapat Penjelasan pekerjaan dan membuat berita acara penjelasannya.
h. Menghadiri rapat koordinasi pengelola/ pelaksana proyek secara berkala.
i. Mempertanggung jawabkan hasil perencanaan kepada pemberi tugas atau
pemilik proyek (owner).
Adapun wewenang Konsultan Perencana adalah :
a. Mempertahankan desain dalam hal adanya pihak – pihak pelaksana
bangunan yang melaksanakan pekerjaan tidak sesuai dengan rencana.

LAPORAN KERJA PRAKTIK 2022 – YAN MARTIN 16


PROYEK PEMBANGUNAN DEKOST DRAMAGA RIVERSIDE

b. Menentukan warna dan jenis material yang akan digunakan dalam


pelaksanaan pekerjaan konstruksi.

3. Pelaksana/ Kontraktor
Kontraktor adalah orang atau badan hukum yang menerima dan melaksanakan
pekerjaan bangunan menurut biaya yang telah tersedia dan melaksanakan
sesuai dengan peraturan dan syarat-syarat serta gambar-gambar rencana yang
telah ditetapkan. Untuk mendapatkan pekerjaan kontraktor harus menjadi
pemenang lelang atau ditunjuk langsung oleh pemberi tugas/ pemilik proyek.
Dalam pelaksanaannya kontraktor dapat menunjuk sub-sub kontraktor untuk
membantunya dalam pekerjaan tertentu dengan sepengetahuan pemberi tugas.
Yang bertindak selaku kontraktor utama (main contractor) pada Proyek
Pembangunan Gedung Apartemen Dekost Dramaga Riverside adalah PT. Raja
Tua. Tugas dan tanggung jawab kontraktor utama pada proyek konstruksi
secara umum adalah :
a. Melaksanakan pekerjaan yang diberikan sesuai dengan peraturan dan
spesifikasi yang telah direncanakan dan ditentukan di dalam kontrak serta
mematuhi peraturan yang berkaitan dengan penyelenggaraan bangunan
berupa gambar-gambar kerja, Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS).
b. Mengoordinasi secara langsung dan melakukan pengawasan kepada sub
kontraktor.
c. Mengadakan perhitungan kembali ukuran-ukuran yang dianggap
meragukan dalam membuat gambar detail pelaksanaan (shop drawing),
serta perbaikan gambar kerja dan gambar akhir pekerjaan (as built drawing).
d. Menyediakan tenaga kerja, peralatan kerja dan bahan-bahan sesuai dengan
yang disyaratkan dan mengacu pada gambar serta spesifikasi set
memperhatikan waktu, biaya, kualitas dan pekerjaan keamanan.
e. Membayar semua biaya pelaksanaan, misalnya upah buruh, sewa alat dan
peralatan, serta kerusakan yang terjadi selama proses pelaksanaan.
f. Membuat laporan kemajuan pekerjaan harian, mingguan, bulanan yang
harus disetujui dan diserahkan kepada konsultan pengawas disertai
keterangan mutu bahan, alat dan hasil tes laboratorium.

LAPORAN KERJA PRAKTIK 2022 – YAN MARTIN 17


PROYEK PEMBANGUNAN DEKOST DRAMAGA RIVERSIDE

g. Memberitahukan masalah yang timbul di lapangan serta berkonsultasi


kepada perencana dan pengawas.
h. Menerima sejumlah biaya pelaksanaan proyek seperti yang telah ditetapkan
dalam dokumen kontrak.
i. Mengikuti atau menghadiri rapat-rapat koordinasi yang diselenggarakan
oleh pengelola / pelaksana proyek secara berkala.
j. Memilih serta mengawasi sub-kontraktor untuk melaksanakan pekerjaan
tertentu dengan persetujuan konsultan pengawas.
k. Sepenuhnya bertanggung jawab atas kegiatan pembangunan dan metode
pelaksanaan pekerjaan di lapangan.
l. Menyelesaikan dan menyerahkan hasil pekerjaan.
m. Menjamin dan menjaga keamanan, ketertiban selama pelaksanaan proyek.
Fungsi kontraktor dalam pekerjaan ini adalah sebagai pelaksana pembangunan.
Di dalam menjalankan fungsi tersebut, maka kontraktor harus selalu berpegang
pada prinsip waktu, yaitu pekerjaan dapat diselesaikan dengan tepat waktu atau
lebih cepat dengan pemakaian material yang seefisien mungkin tetapi kualitas
atau mutu harus tetap memenuhi syarat serta dapat dipertanggungjawabkan
kekuatan dan keamanannya.

4. Sub – Kontraktor
Sub – Kontraktor adalah badan hukum atau perorangan yang ditunjuk oleh dan
menjadi tanggung jawab kontraktor untuk melaksanakan sebagian pekerjaan
setelah mendapat persetujuan tertulis dari owner. Tugas dan wewenang dari
sub – kontraktor adalah :
a. Melaksanakan pekerjaan yang diberikan oleh kontraktor sesuai dengan
gambar rencana, syarat – syarat serta peraturan yang telah ditetapkan.
b. Bertanggung jawab langsung terhadap kontraktor atas hasil pekerjaan.
c. Menerima sejumlah biaya pelaksanaan dari kontraktor sesuai dengan yang
tercantum dalam perjanjian kontrak.
d. Menyelesaikan dan menyerahkan pekerjaan kepada kontraktor.

D. Koordinasi Proyek

LAPORAN KERJA PRAKTIK 2022 – YAN MARTIN 18


PROYEK PEMBANGUNAN DEKOST DRAMAGA RIVERSIDE

Pengelolaan suatu proyek konstruksi membutuhkan pengetahuan manajemen


modern serta pemahaman tentang proses desain dan konstruksi. Proyek konstruksi
memiliki tujuan khusus dan kendala seperti kerangka waktu yang dibutuhkan untuk
penyelesaian. Dengan adanya hubungan kerja ini, diharapkan adanya kerja sama
yang baik antara pihak – pihak yang terkait, agar pekerjaan yang dilaksanakan tidak
saling tumpang tindih antara pihak yang satu dengan pihak yang lainnya, sehingga
terwujud hasil pelaksanaan sesuai dengan tujuan, tepat mutu dan tepat waktu.
Semua unsur arus berpedoman pada peraturan -peraturan yang telah ditetapkan
sebelumnya, baik secara teknis maupun administratif. Hubungan kerja tersebut
secara umum dapat dilihat dibawah ini:
1. Pemilik Proyek dengan Konsultan Perencana
Konsultan perencana ditunjuk oleh pemilik proyek, dimana konsultan
perencana memberikan jasa berupa perencanaan proyek yang meliputi masalah
– masalah teknis maupun administrasi kepada pemilik proyek dan hasil dari
perencanaan tersebut wajib ditunjukan kepada pemilik proyek, kemudian
pemilik proyek berkewajiban memberikan imbalan berupa biaya perencanaan
kepada konsultan perencana. Pemilik proyek memiliki hak untuk memberikan
perintah kepada konsultan perencana. Pemilik proyek dengan perencana juga
membahas tentang kontrak konstruksi. Kontrak konstruksi dalam proyek
pembangunan Dekost Dramaga Riverside menggunakan kontrak konstruksi
Turn Key.
2. Pemilik Proyek dengan Kontraktor Pelaksana
Terdapat ikatan kontrak antara pemilik proyek dengan kontraktor pelaksana,
dimana kontraktor pelaksana berkewajiban melaksanakan pekerjaan proyek
dengan baik dan hasilnya memuaskan serta dapat dipertanggung jawabkan
kepada pemilik proyek pada waktu penyerahan pekerjaan, kemudian pemilik
proyek berkewajiban membayar semua biaya pelaksanaan sesuai dengan yang
tertera didalam dokumen kontrak kepada kontraktor pelaksana agar proyek
berjalan lancar sesuai dengan ketentuan yang telah menjadi kesepakatan di
antara kedua belah pihak. Dalam pengamatan penulis bahwa pihak kontraktor
terus menjalin komunikasi ke owner secara berkala setiap harinya melalui
instan messenger dan mingguan melalui rapat mingguan. Hal tersebut

LAPORAN KERJA PRAKTIK 2022 – YAN MARTIN 19


PROYEK PEMBANGUNAN DEKOST DRAMAGA RIVERSIDE

dikarenakan peran owner yang memiliki peran penting dalam pengambilan


keputusan. Oleh karena itu pihak kontraktor selalu memberikann update terkait
kemajuan dan permasalahan – permasalahan pada proyek.
3. Konsultan Perencana dengan Kontraktor Pelaksana
Untuk pengelolaan manajemen komunikasi dengan konsultan perencana,
berdasarkan wawancara serta pengamatan penulis. Pihak kontraktor PT Raja
Tua tidak menjalin koordinasi dengan pihak konsultan. Pihak konsultan
berkomunikaasi langsung dengan owner representative, komunikaasi yang
dijalin oleh kedua pihak tersebut juga tidak berkala dimana pihak owner
berkoordinasi dengan pihak konsultan hanya jika ada perubahan-perubahaan
besar pada proyek. Koordinasi tersebut bertujuan untuk owner repsentative
meminta pendapat serta persetujuan oleh konsultan terkait perubahan besar
tersebut.
Peran konsultan dalam proyek ini memiliki wewenang/keputusan yang besar
terkait perubahan-perubahan proyek, namun begitu konsultan tidak memiliki
minat terhadap jalannya atau kemajuan proyek.
4. Kontraktor Utama dan Sub – Kontraktor
Untuk pengelolaan manajemen komunikasi dengan pihak sub-kontraktor,
penulis mengamati bahwasanya pihak kontraktor berkoordinasi dengan pihak
tersebut secara berkala setiap minggu. Koordinasi dilakukan dengan Bapak
Budi selaku koordinator dari pihak CV Sejahtera Mandiri.
Sedangkan dengan pengelolaan manajemen komunikasi dengan sub-kon MEP
belum dilakukan komunikasi secara berkala – offline maupun online
dikarenakan pengerjaan masih dalam pekerjaan struktur. Mengutip wawancara
penulis, nantinya setelah pekerjaan struktur selesai maka pihak MEP akan
memiliki tempat direksi keet khusus untuk mengatur pengerjaan MEP. Direksi
tersebut berselebahan dengan direksi PT Raja Tua sehingga koordinasi antara
kedua pihak akan lebih mudah.
Peran sub-kontraktor dalam proyek tersebut cukup penting, hal tersebut
dikarenakan sub-kon memiliki wewenang dalam mengusulkan dan mengambil
keputusan yang akan berdampak proyek. Hal tersebut dikarenakan pihak sub-
kon memiliki minat yang tinggi akan kemajuan pada proyek.

LAPORAN KERJA PRAKTIK 2022 – YAN MARTIN 20


PROYEK PEMBANGUNAN DEKOST DRAMAGA RIVERSIDE

Secara keseluruhan, pengelolaan komunikasi yang dilakukan oleh pihak PT


Raja Tua secara internal maupun external sudah cukup baik, dikarenakan hal
sebagai berikut:
1. Selain media rapat, pihak PT Raja Tua juga menggunakan media-media
meliputi telepon maupun instan messenger untuk menjalin komunikasi dengan
pihak-pihak internal maupun external
2. Owner Representative, dikarenakan pada proyek ini PT Raja Tua langsung
berkoordinasi dengan owner yang sekaligus bertindak sebagai project manager
dalam proyek ini. Sehingga komunikasi serta koordinasi yang terjalin lebih
mudah.
Berikut garis koordinasi pada proyek Dekost Damaga Riverside Tower D :

Gambar 2.3 Alur Komunikasi Proyek Dekost Dramaga Riverside


(Sumber : Pengolahan Penulis, 2022)

E. Struktur Organisasi
Demi kelancaran dalam pelaksanaan pekerjaan di lapangan, kontraktor
pelaksana membentuk struktur organisasi di lapangan. Dengan adanya struktur
organisasi tersebut diharapkan tidak terjadi tumpang tindih antara tugas dan

LAPORAN KERJA PRAKTIK 2022 – YAN MARTIN 21


PROYEK PEMBANGUNAN DEKOST DRAMAGA RIVERSIDE

tanggung jawab, sehingga semua permasalahan yang timbul dapat ditanggulangi


secara menyeluruh, terpadu, dan tuntas dalam mencapai efisiensi kelancaran
pekerjaan, waktu, dan biaya yang seminimal mungkin.
Adapun struktur organisasi kontraktor pelaksana PT. Raja Tua dalam pelaksanaan
proyek pembangunan DeKOST Dramaga Riverside adalah sebagai berikut :

K. PROJECT P. MANAGER
Budiarto P Suhelli

HSE
ENGINEERING Samuel
Farid

ASISTEN HSE
DRAFTER Royan
Mahmud

MEKANIK SUPERVISOR B. UMUM IT


Simamora Ryo Michael Wilson

SURVEYOR
Yana ADMIN LOGISTIK
Habib Marvel

A.SURVEYOR
Ade OFFICE BOY
Egi

Gambar 2.4 Bagan Struktur Organisasi PT Raja Tua


(Sumber : Data Proyek, 2022)

Dalam organisasi kontraktor terdapat bagian-bagian yang mempunyai tugas


dan wewenang masing-masing. Dengan adanya susunan organisasi dan manajemen
yang baik dan teratur, maka dapat menjamin kualitas kerja dan sekaligus
mempertahankan nama baik perusahaan. Gambar di atas menjelaskan mengenai
uraian tugas dan tanggung jawab dari unsur-unsur yang terlibat dalam organisasi
pihak kontraktor adalah sebagai berikut :

LAPORAN KERJA PRAKTIK 2022 – YAN MARTIN 22


PROYEK PEMBANGUNAN DEKOST DRAMAGA RIVERSIDE

1. Project Manager (PM)


Jobdesk dari PM adalah membantu kepala divisi dalam merencanakan,
melaksanakan dan mengendalikan program kerja bidang produksi
(pelaksanaan kontrak konstruksi) sebagai bagian dari program kerja divisi,
untuk menghasilkan pelaksanaan kontrak konstruksi secara efektif dan efisien,
memenuhi batasan-batasan perencanaan dalam aspek sumber daya, biaya,
mutu dan waktu, serta memberikan kepuasan kepada pihak pengguna jasa.
Tugas pokok dari Kepala Proyek:
a. Memimpin pengelolaan proyek dengan melaksanakan tugas pokok proyek.
b. Mempersiapkan uraian rencana pelaksanaan proyek dan
mempresentasikannya di dalam rapat moving in.
c. Memimpin kegiatan pelaksanaan di lapangan dengan mendayagunakan
sumber daya secara optimal dan memenuhi persyaratan biaya, mutu dan
waktu.
d. Melakukan pengendalian kegiatan pelaksanaan di lapangan agar tercapai
proses dan produk usaha yang efisien dan produktif.
e. Menemu kenali dan mencari penyelesaian permasalahan yang terjadi
selama proses kegiatan yang terjadi di lapangan agar proyek dapat
diselesaikan untuk menjamin tercapainya laba usaha dan citra perusahaan.

2. Engineering
Fungsi jabatan adalah membantu kepala proyek dalam merencanakan,
melaksanakan dan mengendalikan program kerja bidang teknik dan
administrasi kontrak konstruksi sebagai bagian dari program kerja pelaksanaan
proyek untuk menghasilkan rencana pelaksanaan poyek yang optimal,
pengendalian pelaksanaan kontrak secara cermat dan tepat waktu, serta
pengendalian perolehan hak dan pelaksanaan kewajiban kontraktual
perusahaan secara efektif.
Tanggung jawab dan tugas Site Engineer adalah :
a. Mengendalikan Biaya Proyek agar bisa digunakan seefisien mungkin dan
menyiapkan konsep anggaran pelaksanaan proyek;

LAPORAN KERJA PRAKTIK 2022 – YAN MARTIN 23


PROYEK PEMBANGUNAN DEKOST DRAMAGA RIVERSIDE

b. Melakukan negosiasi dengan supplier tentang bahan yang akan digunakan


dalam proyek dengan prinsip menggunakan bahan seefesien mungkin
dengan tetap menjaga mutu bahan yang akan dipakai;
c. Bekerjasama dengan quality control dalam memilih metoda yang lebih
efesien dan menyiapkan dan melengkapi metode konstruksi dan program
kerja mingguan untuk pelaksanaan kerja di lapangan;
d. menyiapkan gambar kerja (shop drawing) untuk pedoman pelaksanaan kerja
di lapangan.

3. Bagian Keuangan Proyek


Fungsi jabatan adalah membantu kepala proyek dalam merencanakan,
melaksanakan dan mengendalikan program kerja bidang kepegawaian,
akuntansi dan keuangan proyek sebagai bagian dari program kerja pelaksanaan
produksi untuk menghasilkan penyelenggaraan administrasi kepegawaian yang
tertib, pembukuan proyek yang tertib termasuk penyajian laporan keuangan
proyek yang akurat dan tepat waktu, pengelolaan sumber dan penggunaan dana
secara efisien dan efektif, serta pengelolaan pajak dengan tertib.
Tugas pokok dari bagian Keuangan Proyek :
a. Bersama dengan kepala bagian teknik dan administrasi kontrak menyusun
Cash- Flow Proyek.
b. Menyelenggarakan tata usaha surat-menyurat, inventarisasi, pemeliharaan
dan pengawasan terhadap bangunan kantor proyek beserta
perlengkapannya.
c. Menyelenggarakan tata usaha perjalanan dinas dan pemeliharaan kendaraan
bermotor.
d. Melakukan pengendalian likuiditas proyek dengan mengusahakan sumber
dana berupa pembayaran prestasi pekerjaan, dana dari perusahaan dan lain-
lain serta mengendalikan penggunaan dana proyek.
e. Menyelenggarakan verifikasi bukti pembayaran dan melakukan
pembayaran kepada pihak yang terkait.
f. Menyelenggarakan pembukuan dan menyusun laporan keuangan proyek,
laporan pertanggung jawaban secar berkala serta laporan tentang
kepegawaian.

LAPORAN KERJA PRAKTIK 2022 – YAN MARTIN 24


PROYEK PEMBANGUNAN DEKOST DRAMAGA RIVERSIDE

4. Surveyor
Surveyor adalah pekerjaan yang memiliki tugas umum berhubungan dengan
pengukuran sebuah banguanan. Keahlian yang satu ini sangat berperan penting
dalam pelaksanaan sebuah proyek sekaligus sebagai kunci pembuka karena
keberhasilan implementasi gambar rancang bangun kedalam dunia nyata
bergantung dari kemampuan seorang surveyor.
Adapun uraian tugas surveyor meliputi :
a. Menentukan titik batas area proyek dan koordinat gedung
b. Membaca gambar untuk diaplikasikan di lapangan dengan melihat ukuran
dan bentuk.
c. Mengevalusi kedalaman galian pondasi bangunan dan area lantai basement.
d. Memantau kedataran cor beton yang digunakan untuk lantai basement
maupun lantai – lantai di atasnya.
e. Menghitung ketinggian elevasi cor kolom beton untuk menaruk balok dan
plat lantai.
f. Mengukur penurunan gedung setiap hari atau seminggu sekali.

5. Supervisor
Supervisor adalah badan atau orang yang bertugas untuk mengawasi pekerjaan
proyek secara langsung di lapangan. Supervisor bertugas menghitung ulang
gambar kontrak yang dibuat oleh konsultan perencana, membantu pengawas
lapangan dalam pengawasi pekerjaan dan mengecek gambar dari kantor pusat.
Supervisor adalah bagian yang memiliki tugas dan tanggung jawab meliputi :
a. Mengendalikan dan memimpin pelaksaanan pekerjaan dilapangan sesuai
dengan persyaratan mutu, biaya dan waktu yang sudah ditetapkan.
b. Bersama bagian engineering menyusun metode pelaksanaan kontruksi dan
jadwal pelaksana pekerjaan.
c. Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan program kerja, gambar kerja,
metode kerja, dan juga spesifikasi teknik.
d. Mengadakan pengukuran dan pemeriksaan hasil kerja dilapangan.
e. Menerapkan program keselamatan kerja dan kebersihan dilapangan.

6. Drafter

LAPORAN KERJA PRAKTIK 2022 – YAN MARTIN 25


PROYEK PEMBANGUNAN DEKOST DRAMAGA RIVERSIDE

Drafter adalah orang yang membantu site engineer untuk membuat gambar
pelaksanaan yang mengacu pada gambar yang dibuat oleh konsultan
perencana.
Tugas dan tanggung jawab drafter adalah :
a. Menyiapkan shop drawing (gambar kerja).
b. Menyiapkan as built drawing.
c. Menyusun construction method.
d. Redesign jika diperlukan.
Wewenang drafter adalah:
a. Memberikan masukan kepada site engineer untuk penyajian gambar yang
baik dan informatif.
b. Menentukan penyajian gambar, dan notasi yang digunakan dengan
pesetujuan construction manager.

7. Bagian Umum
Tugas dan tanggung jawab bagian umum adalah :
g. Mempersiapkan dan menyediakan semua kebutuhan perlengkapan
administrasi dan alat – kantor untuk menunjang kelancaran proyek
kontruksi.
h. Membantu kepala pelaksana bagian proyek dan mengkoordinasi serta
mengawasi tata laksana administrasi.

8. Mekanik
Mekanik adalah bagian yang memiliki tanggung jawab dan tugas meliputi :
a. Bertanggung jawab untuk menghitung kuantitas dan kualitas hasi kemajuan
pekerjaan dilapangan.
b. Menguji, mengembangkan, memodifikasi dan menyesuaikan mesin dan
peralatan.
c. Memecahkan dan membahas masalah – masalah kompleks dengan
departemen supplier, sub – kontraktor dan pelanggan.
d. Merancang dan menerapkan modifikasi peralatan secara cost – effective.
e. Mengelola proyek dengan prinsip rekayasa dan teknik.

9. Logistik

LAPORAN KERJA PRAKTIK 2022 – YAN MARTIN 26


PROYEK PEMBANGUNAN DEKOST DRAMAGA RIVERSIDE

Logistik adalah orang yang bertugas untuk membantu manager proyek dalam
mengatur mobilisasi alat dan material yang akan dipakai dalam proyek dan
mengurusi pengeluaran dan penerimaan bahan, kemacetan bahan dapat
berakibat pula terhadap kelancaran bahan. Sehingga apabila terjadi kemacetan
pekerjaan maka proyek akan mengalami keterlambatan.
Tugas dan tanggungjawab logistik adalah:
a. Melaksanakan schedule material yang dibuat oleh manager proyek dan
mengawasinya agar tidak terjadi penumpukan material dilapangan.
b. Membuat jadwal pengadaan bahan dan peralatan proyek bersama dengan
teknik & administrasi kontrak.
c. Mengawasi material yang akan masuk kelapangan agar sesuai dengan
jumlah, spesifikasi yang diminta danmenyelenggarakan pembelian bahan
yang telah diputuskan oleh kepala proyek sesuai dengan jadwal pengadaan
bahan dan prosedur pembelian.
d. Memilih lokasi dan mengatur penyimpanan material / bahan-bahan,
sehingga mutunya tetap terjaga dan menyelenggarakan administrasi
pergudangan tentang penerimaan, penyimpanan dan penggunaan bahan.
e. Bertangung jawab penuh atas jumlah barang yang diterima sesuai surat
pesanan, melaksanakan administrasi pemesanan dan pengiriman bahan.
f. Bertanggung jawab mengendalikan pengeluaran, pemasukan
barang/material yang harus mengikuti prosedur dan melakukan survei serta
memberikan informasi kepada kepala proyek tentang sumber dan harga
bahan dan sewa alat.
Wewenang logistik adalah:
a. Bertindak kemudian melapor melakukan klarifikasi kepada pemasok untuk
kemudian menerima atau menolak pasokan material yang tidak memenuhi
persyaratan kualitas maupun kuantitas.
b. Bertindak kemudian melapor berdasarkan pemeriksaan berkala, melarang
penggunaan material berkategori rusak atau mutu turun dan melakukan
pemisahan lokasi.

10. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

LAPORAN KERJA PRAKTIK 2022 – YAN MARTIN 27


PROYEK PEMBANGUNAN DEKOST DRAMAGA RIVERSIDE

Proses pembangunan proyek konstruksi pada umumnya merupakan kegiatan


yang banyak mengandung unsur bahaya terutama pada bidang struktur. Oleh
karenanya perlu diupayakan program-program yang dapat menjamin agar tidak
terjadi/meminimalisir kecelakaan kerja atau perlu juga diupayakan tindakan-
tindakan pencegahannya (preventif). Berikut adalah struktur organisasi K3 PT.
Raja Tua di proyek Pembangunan Gedung Apartemen Dekost Dramaga
Riverside – Bogor :

H.S.E

Samuel

Asisten H.S.E

Royen

Gambar 2.5 Struktur HSE PT. Raja Tua


(Sumber : Pengolahan Penulis, 2022)

Berikut adalah deskripsi pekerjaan yang dilakukan setiap bagian dalam K3 :


HSE (Health Safety Environment) :
a. Mengaudit dan melaksanakan perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan
kerja.
b. Memberikan peraturan – peraturan standart dalam setiap prosedur
pekerjaan.
c. Menjadi penyambung informasi perusahaan dengan pihak HSE di lokasi
proyek maupun di unit pekerjaan.
d. Bertanggung jawab atas kelancaran pelaksanaan proyek dari aspek HSE.
Asisten HSE :
a. Melakukan identifikasi serta pemetaan dari potensi bahaya yang berpeluang
terjadi pada lingkungan kerja.
b. Memastikan seluruh pekerja sadar akan kepentingan memakai Alat
Pelindung Diri.

LAPORAN KERJA PRAKTIK 2022 – YAN MARTIN 28


PROYEK PEMBANGUNAN DEKOST DRAMAGA RIVERSIDE

c. Memantau penerapan SOP sudah dilaksanakan dengan baik oleh seluruh


karyawan
d. Pemeriksaan rutin terhadap dampak dan bahaya pada pekerjaan yang
dilaksanakan.
Keselamatan dan kesehatan kerja di proyek, sangat penting artinya bagi
kelangsungan pelaksanaan pekerjaan. Jaminan keselamatan dan kesehatan
kerja sangat diperlukan untuk melindungi para pekerja dari segala
kemungkinan terjadinya kecelakaan kerja. K3 bertugas untuk mengandalikan
keselamatan, keamanan dan kesehatan kerja dalam sebuah proyek. Bertugas
menyiapkan alat pelindung diri, memberikan pengarahan kepada semua
pegawai, mengontrol lingkungan, memberikan rasa aman terhadap para
pekerja dan menyiapkan jalur evakuasi. Perencanaan K3 berkaitan dengan
penyusunan Safety Plan, Pengamanan Proyek (Security Plan), dan pengelolaan
ketertiban serta kebersihan proyek (House Keeping) dengan target ’zero
accident’ (tidak ada kecelakaan kerja).
a. Safety Plan
Safety Plan dibuat dengan mengikuti ketentuan-ketentuan maupun arahan
yang dikeluarkan oleh DEPNAKER selaku instansi yang melakukan kontrol
terhadap hal ini. Safety Plan mencakup antara lain penyusunan Safety
Management, Identifikasi bahaya kerja dan penanggulangannya, Rencana
penempatan alat-alat pengaman seperti : pagar, rambu-rambu K3 serta
rencana penempatan alat-alat pemadam kebakaran (tabung pemadam api).
b. Security Plan
Security Plan mencakup prosedur keluar masuk bahan proyek, prosedur
penerimaan tamu, identifikasi daerah rawan di wilayah sekitar proyek,
prosedur komunikasi di proyek.
c. Ketertiban dan Kebersihan Proyek
Pengelolaan kebersihan proyek adalah meliputi penempatanbak sampah,
lokasi penempatan dan jumlah toilet pekerja, pengaturan kantor dan jalan
sementara, gudang, los kerja, barak pekerja, dan lain-lain.
d. Identifikasi Masalah K3

LAPORAN KERJA PRAKTIK 2022 – YAN MARTIN 29


PROYEK PEMBANGUNAN DEKOST DRAMAGA RIVERSIDE

Identifikasi masalah K3 harus direncanakan dengan standar keamanan yang


sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Bagaimana cara
menanggulangi terjadinya kecelakaan dan bahaya kerja. Kemudian cara
pemecahan masalah dan penerapan solusi di lapangan.
e. Indeks Safety Performance
Penilaian Indeks Safety Performance didasarkan pada sasaran safety
proyek, dengan penilaian tersebut akan terukur tingkat keamanan dan
keselamatan kerja di lingkungan pekerjaan proyek.
f. APD (Alat Pelindung Diri)
Alat Pelindung Diri wajib dipakai oleh seluruh pekerja. APD adalah media
peralatan yang dipakai oleh para pekerja agar ketika waktu bekerja
setidaknya menjaga dirinya dari bahaya kecelakaan kerja. Rambu-rambu
peringatan di area proyek pun di pasang untuk menjaga kebersihan dan
ketertiban di area proyek.

F. Sistem Kontrak
Amanah Realty selaku owner Pada Proyek Pembangunan DeKOST Dramaga
Riverside melakukan kesepakatan dengan kontraktor utama yakni PT. Raja Tua
dalam hal kontrak pembayaraan yang akan dilakukan. Proyek Pembangunan
DeKOST Dramaga Riverside menggunakan sistem kontrak Turn Key.
Kontrak Turn Key adalah kontak di mana pihak kontraktor pelaksana setuju untuk
merancang sepenuhnya, membangun dan melengkapi manufaktur / bisnis / fasilitas
pelayanan dan baru akan menyerahkan hasil dari proyek itu setelah siap untuk
operasi, untuk mendapatkan remunerasi atau pembayaran.
Kontrak Terima Jadi (Turnkey) merupakan Kontrak Pengadaan Pekerjaan
Konstruksi atas penyelesaian seluruh pekerjaan dalam batas waktu tertentu dengan
ketentuan sebagai berikut:
a. Jumlah harga pasti dan tetap sampai seluruh pekerjaan selesai dilaksanakan
b. Pembayaran dapat dilakukan berdasarkan termin sesuai kesepakatan dalam
kontrak.
Kalau mekanismenya standar kontrak, persaingannya ketat. Tetapi dengan
sistem turn key project, itu win win solusion. Dari pihak pemilik proyek juga punya
keuntungan karena semua proyek ketika masih berlangsung pembangunannya tidak

LAPORAN KERJA PRAKTIK 2022 – YAN MARTIN 30


PROYEK PEMBANGUNAN DEKOST DRAMAGA RIVERSIDE

membebani pembukuannya. Beban akan menjadi ke pemilik proyek ketika itu


sudah beroperasi. Jika dilihat dari kacamata pelaksana proyek atau kontraktor,
selain margin yang lebih besar, perseroan juga dinilai mempunyai posisi tawar yang
lebih baik dimata pemilik proyek, jika bersaing dengan kontraktor yang
mengajukan skema kontrak standar. Memang buat kontraktor cash flow nya berat,
tapi margin nya baik. Ini lebih menguntungkan ketimbang cash flow nya tidak
berat tapi margin nya berdarah-darah. Banyak developer yang mencari kontraktor
yang bersedia mengerjakan proyek dengan sistem pembayaran turnkey terutama
developer pemula yang tidak punya modal yang cukup untuk membayar kontraktor
dengan sistem termin.
Dengan metode pembayaran turn key, pekerjaan pengembang akan menjadi
lebih mudah. Karena dengan metode ini, pengembang hanya memberikan surat
perintah kerja pada kontraktor agar kontraktor melakukan pembangunan properti
hingga selesai. Pada sistem ini, tugas lain pengembang juga hanya mengawasi
jalannya pembangunan agar properti yang dibangun sesuai dengan detail dan tempo
yang disepakati. Sedangkan pembelian material, pembayaran tukang, dan
sebagainya diurus langsung oleh kontraktor. Jadi, pengembang tidak perlu pusing
mengurus hal-hal tersebut. Namun, perlu dipahami bahwa pada sistem pembayaran
turn key biasanya nilai harga jasa akan lebih besar dibandingkan dengan sistem
pembayaran termin.

G. Pengendalian Proyek
Pengendalian proyek adalah suatu sistem untuk mengawasi pelaksanaan
proyek, agar pihak-pihak yang terlibat dalam proyek dapat berfungsi dan bekerja
secara optimal, efisiensi waktu dan tenagakerja. Pengendalian proyek tidak hanya
dilakukan pada satu aspek saja, melainkan pada semua aspek yang mempengaruhi
jalannya pembangunan. Pada pelaksanaan pembangunan ini pihak kontraktor
berusaha untuk mencapai unsur-unsur pengendalian proyek yaitu:
1. Pengendalian Kualitas Bahan dan Pekerjaan
Pengendalian kualitas bahan dilakukan dengan cara pemeriksaan dan
pengujian bahan bangunan yang dipakai dalam proyek. Sebagai contoh adalah
pengujian mutu beton yang digunakan dalam pengecoran dengan slump test

LAPORAN KERJA PRAKTIK 2022 – YAN MARTIN 31


PROYEK PEMBANGUNAN DEKOST DRAMAGA RIVERSIDE

dan uji kuat tekan. Untuk pekerja yang mengerjakan pekerjaan lebih dari jam
kerja maka mendapatkan kualitas pekerja yang lebih baik.
2. Pengendalian Biaya
Pengendalian biaya dimaksudkan agar biaya yang dikeluarkan proyek tersebut
sesuai dengan anggaran yang telah direncanakan dan telah disetujui.
Pengendalian biaya ini dilakukan dengan cara pengontrolan masing – masing
bagian pekerjaan dengan perhitungan dari analisa harga satuan. Dari
perhitungan dan pengontrolan setiap saat maka akan terlihat jika ada
penyimpangan yang tidak sesuai dengan anggaran yang direncanakan. Pada
pekerja yang mempunyai jam tambah maka biaya atau gaji yang dikeluarkan
pun diberikan dua kali lipat. Sehingga, karena usaha dari jam tambah tersebut
maka akan mempengaruhi pekerjaan yang selesai sesuai dengan waktunya atau
tidak memiliki keterlambatan.
3. Pengendalian Waktu
Pelaksanaan suatu proyek harus tepat waktu sesuai dengan rencana sehingga
mempunyai nilai ekonomis yang tinggi, Pengendalian waktu dimaksudkan
untuk mengetahui apakah proyek berjalan sesuai dengan waktu yang telah
direncanakan. Pengendalian waktu dilakukan dengan menggunakan Time
Schedule, Bar Chart dan Network Planning. Secara rinci dapat dijabarkan
sebagai berikut :
a. Time Schedule
Time schedule adalah suatu pembagian waktu terperinci yang disediakan
untuk masing-masing bagian pekerjaan, mulai dari permulaan sampai
dengan pekerjaan berakhir. Time schedule diperlukan oleh semua pihak
sebagai pedoman koordinasi dan kerjasama antar bagian pelaksana proyek
di lapangan. Dalam time schedule waktu pekerjaan diatur sedemikian rupa
sehingga setiap pekerjaan dapat berjalan baik dan lancar. Tetapi
pelaksanaan time schedule secara umum sering mengalami hambatan-
hambatan yang disebabkan oleh:
a. Keadaan cuaca yang tidak memungkinkan dilaksanakan pekerjaan.
b. Kesalahan yang dibuat pelaksana.
c. Ketidakteraturan penyediaan bahan.

LAPORAN KERJA PRAKTIK 2022 – YAN MARTIN 32


PROYEK PEMBANGUNAN DEKOST DRAMAGA RIVERSIDE

d. Perubahan-perubahan yang diinginkan pemberi tugas.


b. Bar Chart
Bar chart merupakan metode yang bersifat praktis dan sederhana yang
berfungsi untuk pengendalian proyek, sangat memudahkan pelaksana
proyek dalam mengerjakan bagian pekerjaannya. Bar chart yang dibuat
kontraktor harus diperiksa dan disetujui Direksi. Hal-hal yang dapat dilihat
pada suatu bar chart adalah:
a. Jenis-jenis pekerjaan yang ada di proyek.
b. Waktu yang disediakan untuk setiap jenis pekerjaan.
c. Kapan waktu pekerjaan harus dimulai dan dilaksanakan.
c. Network Planning
Network planning adalah sebuah gambar yang memperlihatkan susunan
urutan pekerjaan dan logika ketergantungan antara kegiatan yang satu
dengan yang lainnya serta rencana waktu pelaksanaannya berupa lintasan
kritis maupun yang bukan lintasan kritis. Lintasan kritis adalah lintasan
terpanjang yang menentukan waktu pelaksanaan pekerjaan proyek yang
apabila salah satu kegiatan terlambat, maka pelaksanaan pekerjaan yang lain
ikut terlambat.

LAPORAN KERJA PRAKTIK 2022 – YAN MARTIN 33

Anda mungkin juga menyukai