Anda di halaman 1dari 9

KONSEP PROYEK KONSTRUKSI

(DIFINISI PROYEK, SIKLUS PROYEK,


PEMAHAMAN KONSEP MANAJEMEN
PROYEK, MANAJEMEN KONSTRUKSI
DAN SUPERVISI)

Latar belakang

Konsep Adalah Kata yang berasal dari bahasa latin conceptum, yang artinya sesuatu yang

dipahami. Aristoteles dalam bukunya "The classical theory of concepts" menyatakan bahwa

konsep merupakan penyusun utama dalam pembentukan pengetahuan ilmiah dan filsafat

pemikiran manusia

Soedjadi (2000:14) menyatakan bahwa pengertian konsep adalah ide abstrak yang dapat

digunakan untuk mengadakan klasifikasi atau penggolongan yang pada umumnya dinyatakan

dengan suatu istilah atau rangkaian kata.

Proyek Adalah suatu usaha yang dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu jelas waktu

mulai dan akhir, jelas anggaran, jenis rangkaian serta syarat pekerjaan / aktivitas yang akan

diselesaikan.

(Lewis, 2005) menyatakan Proyek yaitu sebuah usaha yang dilakukan dengan cara

bertanggung jawab untuk menghasilkan sebuah produk, jasa, yang menghasilkan suatu hasil

tertentu

Konstruksi (construction) yang berarti membangun.

Proyek Konstruksi yaitu suatu rangkaian kegiatan yang dilakukan hanya satu kali dan

umumnya dengan jangka waktu yang pendek (Ervianto, 2005)


Untuk mengetahui sebab terjadinya keruntuhan jembatan Tenggorong, maka

diperlukan tinjauan lapangan untuk meneliti penyebabnya. Permasalahan konstruksi yang

diperoleh dari hasil penelitian selanjutnya dapat dijadikan pedoman dalam pembangunan

selanjutnya.

Pengertian Konsep Proyek Konstruksi

Penyusun atau pemikiran manusia untuk mewujudkan suatu usaha yang dilakukan untuk

mencapai tujuan tertentu jelas waktu mulai dan akhir, jelas anggaran, jenis rangkaian serta

syarat pekerjaan / aktivitas yang akan diselesaikan dalam membangun.

Siklus Proyek

Proyek merupakan suatu pekerjaan yang ada awal dan pasti ada akhir. Dalam sebuah proyek

dikenal siklus proyek / project life cycle. Apa itu?


Seperti gambar di atas, project life cycle terdiri dari 4 tahap, yaitu :
1. Project Initiation.
2. Project Planning.
3. Project Execution.
4. Project Closure.
Proyek merupakan suatu pekerjaan yang ada awal dan pasti ada akhir. Dalam sebuah proyek

dikenal siklus proyek / project life cycle. Apa itu?


Seperti gambar di atas, project life cycle terdiri dari 4 tahap, yaitu :
1. Project Initiation.
Project Initiation adalah tahap inisiasi. Output tahap inisiasi diantaranya project charter, atau

dokumen proyek yang berisikan nama proyek, budget proyek dan penunjukan manager

proyek, dokumen ini dijadikan acuan dasar oleh manejer proyek untuk melakukan proses

proyek selanjutnya.

2. Project Planning.
Tahap perencanaan merupakan tahap yang paling penting yang membutuhkan banyak waktu

dan personel yang terlibat sesuai dengan besar kecilnya proyek. Output dari tahap ini

diantaranya struktur dan tim proyek, gambar detail disain, skop pekerjaan, data teknis, jadwal

proyek, jadwal pekerja, jadwal material / pembelanjaan, prosedur-prosedur, dan hal-hal detail

lainnya. Tahap perencanaan ini merupakan kunci keberhasilan tahap proyek selanjutnya.

3. Project Execution.

Tahap eksekusi biasanya dilakukan bersamaan dengan tahap kontrol. Tahap ini merupakan

tahap dilaksanakannya proyek, mulai dari pembelanjaan sampai konstruksi,mengacu pada

output dari tahap perencanaan. Output dari tahap ini diantaranya produk (hasil kerja proyek),

dokumen kontrol mulai dari kontrol administrsi, kontrol kualitas, kontrol tenaga kerja,

kontrol material, kontrol jadwal, sampai pada kontrol keuangan proyek, laporan-laporan,

risalah rapat, hasil tes dan inspeksi dan lain-lain yang menggambarkan pelaksanaan proyek.

Segala hal dalam tahap ini harus terdokumentasikan dengan baik untuk keperluan tahap

selanjutnya.

4. Project Closure.

Tahap closing atau penyelesaian proyek merupakan tahap akhir dari sebuah proyek, tahap ini

terdiri dari serahterima dan masa perawatan, serahterima umumnya dibagi dua tahap, tahap

pertama setelah pekerjaan konstruksi selesai dan siap digunakan dan selanjutnya setelah masa

perawatan selesai. Output dari tahap ini adalah final dokumen yang berisikan semua
dokumen kontrol dalam tahap konstruksi, gambar final (as built drawing), manual operasi dan

berita acara serah terima.

Pemahaman Manajemen Proyej

Apa Itu Manajemen Proyek?

Manajemen proyek terdiri dari dua kata yaitu Manajemen dan Proyek. Menurut Husen

(2009:2), manajemen adalah suatu ilmu pengetahuan tentang seni memimpin organisasi yang

terdiri atas kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengendalian terhadap

sumber-sumber daya terbatas dalam usaha mencapai tujuan dan sasaran yang efektif dan

efisien.

Manajemen merupakan proses terpadu dimana individu-individu sebagai bagian dari

organisasi dilibatkan untuk memelihara, mengembangkan, mengendalikan, dan menjalankan

program-program yang kesemuanya diarahkan pada sasaran yang telah ditetapkan dan

berlangsung terus menerus seiring dengan berjalannya waktu (Dipohusodo, 1996:2).

Sedangkan proyek adalah upaya yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan, sasaran dan

harapan-harapan penting dengan menggunakan anggaran dana serta sumber daya yang

tersedia, yang harus diselesaikan dalam jangka waktu tertentu (Dipohusodo, 1996:9).

Menurut Husen (2009:4), proyek adalah gabungan dari sumber-sumber daya seperti manusia

material, peralatan, dan modal/ biaya yang dihimpun dalam suatu wadah organisasi sementara

untuk mencapai sasaran dan tujuan.


Sebuah proyek adalah usaha yang kompleks, tidak rutin, yang dibatasi oleh waktu, anggaran,

sumber daya, dan spesifikasi kinerja yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan

pelanggan (Larson, 2006:3).

Berdasarkan definisi tersebut dapat disimpukan beberapa pengertian dari manajemen proyek.

Manajemen proyek adalah penerapan ilmu pengetahuan, keahlian dan keterampilan, cara

teknis yang terbaik dan dengan sumber daya yang terbatas, untuk mencapai sasaran dan

tujuan yang telah ditentukan agar mendapatkan hasil yang optimal dalam hal kinerja biaya,

mutu dan waktu serta keselamatan kerja (Husen 2009:4).

Menurut Ervianto (2005:21), manajemen proyek adalah semua perencanaan, pelaksanaan,

pengendalian, dan koordinasi suatu proyek dari awal (gagasan) hingga berakhirnya proyek

untuk menjamin pelaksanaan proyek secara tepat waktu, tepat biaya dan tepat mutu.

Pemahaman Manajemen Konstruksi

Apa itu Manajemen Konstruksi?

Manjemen Konstruksi adalah ilmu yang mempelajari dan mempraktikan aspek-aspek

manajerial dan teknologi industri konstruksi. Manajemen konstruksi juga dapat diartikan

sebagai sebuah modal bisnis yang dilakukan oleh konsultan konstruksi dalam memberi

nasehat dan bantuan dalam sebuah proyek pembangunan.

Construction Management Association of America (CMAA) menyatakan bahwa ada tujuh

kategori utama tanggung jawab seorang manajer konstruksi. Diantaranya perencanaan proyek

manajemen, manajemen harga, manajemen waktu, manajemen kualitas, administrasi kontrak,

manajemen keselamatan, dan praktik profesional.

Peran Manajemen Konstruksi


Apa itu Manajemen Konstruksi?

Manjemen Konstruksi adalah ilmu yang mempelajari dan mempraktikan aspek-aspek

manajerial dan teknologi industri konstruksi. Manajemen konstruksi juga dapat diartikan

sebagai sebuah modal bisnis yang dilakukan oleh konsultan konstruksi dalam memberi

nasehat dan bantuan dalam sebuah proyek pembangunan.

Construction Management Association of America (CMAA) menyatakan bahwa ada tujuh

kategori utama tanggung jawab seorang manajer konstruksi. Diantaranya perencanaan proyek

manajemen, manajemen harga, manajemen waktu, manajemen kualitas, administrasi kontrak,

manajemen keselamatan, dan praktik profesional.

Fungsi Manajemen Konstruksi.

Berikut ini adalah fungsi dari manajemen konstruksi diantaranya:

A. Perencanaan (Planning)

Fungsi manajemen konstruksi adalah menentukan apa yang harus dikerjakan dan

bagaimana mengerjakannya. Termasuk dalam pengambilan keputusan pada beberapa

pilihan yang berhubungan dengan proses pembuatan konstruksi

B. Mengorganisasi (Organizing)

Yaitu yang berhubungan denan usaha manajemen untuk menetapkan jenis

kegiatan/aktivitas yang diperlukan. Tujuan dari mengorganisasi ini supaya tugas atau

kegiatan yang telah direncanakan lebih mudah diatasi oleh para bawahannya karane

sudah tersistem dengan baik.

C. Penempatan Orang (Staffing)

Usaha pengembangan dan penempatan orang yang tepat dalam jenis pekerjaan yang

telah direncanakan adalah fungsi staffing.

D. Mengarahkan (Directing)
Fungsi lain dari manajemen konstruksi adalah directin atau dalam perusahaan disebut

dengan supervisi. Fungsi ini terkait dengan pembinaan motivasi dan memberikan

bimbingan pada bawahan untuk pelaksanaan tugas sesuai dengan perencanaan.

E. Mengontrol (Controlling)

Fungsi mengontrol ini bermanfaat menjamin perencanaan agar dapat terwujud secara

pasti. Proses ini dasarnya selalu memuat unsur: perencanaan yang diterapkan, analisa

atau penyimpangan-penyimpangan yang terjadi dan menentukan langkah yang perlu

dievaluasi.

Perbedaan Manajemen Proyek, Manjemen Konstruksi dan Supervisi

Perbedaan Manajemen Proyek, Manajemn Konstruksi dan Supervisi


Manajemen Proyek (Project Management)

Dalam jasa manajemen proyek ini ada 7 pentahapan pelaksanaan proyek yang menjadi

lingkup kerjanya, antara lain :

1. Tahap Gagasan Proyek

2. Tahap Studi Kelayakan

3. Tahap Pra Perencanaan

4. Tahap Perencanaan

5. Tahap Pra Konstruksi

6. Tahap Konstruksi

7. Tahap Pemeliharaan

Manajemen Konstruksi (Construction Management)

Dalam jasa manajemen konstruksi ini ada 4 pentahapan pelaksanaan proyek yang menjadi

lingkup kerjanya, antara lain :


1. Tahap Perencanaan

2. Tahap Pra Konstruksi

3. Tahap Konstruksi

4. Tahap Pemeliharaan

Pengawasan (Supervisi)

Dalam jasa pengawasan / supervisi ini ada 2 pentahapan pelaksanaan proyek yang menjadi

lingkup kerjanya, antara lain :

1. Tahap Konstruksi

2. Tahap Pemeliharaan

Anda mungkin juga menyukai