Anda di halaman 1dari 8

ISSN 2407-635X Pengaruh Kecepatan Terhadap Biaya Angkutan Kapal Tanker

PENGARUH KECEPATAN TERHADAP


BIAYA ANGKUTAN KAPAL TANKER

Denny J.Najoan Aprilya Bomadayanti Ariesta Yosi Pahala


ITL Trisakti ITL Trisakti ITL Trisakti
Dennynajoan@gmail.com p3m@itltrisakti.ac.id yopahala@gmail.com

ABSTRACT
The aim of this research is to prove the effect of speed to the cost of transportation. The
research problems are how much the effect of the ship speed, how much the cost for
distributing fuel, how much the fuel consumption, what threat factors that will influence the
cost, and operational design in ship distribution. The analysis of the data used linear
regression statistical analysis, correlation coefficient analysis, the determinant coefficient
analysis and hypothesis test. The samples of the data were 32 voyage ships. The result shows
that the ship speed is fast, in fact it is faster than guaranteed speed so that it gives impact to
the fuel cost due to the increase of fuel consumption.

Keywords: ship speed, transportation cost, distribution, bunker

PENDAHULUAN bahan bakar yang dimiliki oleh Pertamina,


Pendistribusian BBM di Indonesia itu maka perusahaan harus melakukan sewa
paling rumit dibandingkan negara manapun kapal terhadap perusahaan swasta lain
di dunia. Pertamina harus memenuhi diantaranya adalah MT. Olyvia .T type Small
kebutuhan BBM ratusan juta penduduk 2 dengan kapasitas angkutan sekitar 7000
Indonesia di belasan ribu pulau. Untuk KL. Dalam sebulan MT. Olyvia .T rata-rata
mencapainya perlu kiat khusus. Kapal laut mampu menyelesaikan sekitar 3-4 voyage
menjadi moda utama yang digunakan untuk dengan sekali angkut sekitar 7000 KL BBM.
mengangkut BBM dari terminal utama Untuk pendistribusian BBM agar stock
menuju Depot Pertamina hampir diseluruh tetap terjaga dengan batas level aman
wilayah Indonesia. Untuk seluruh kegiatan tidaklah semudah yang kita bayangkan.
pendistribusian baik crude, LPG dan BBM, Seringkali terjadi keterlambatan kapal tiba di
dalam setahun itu ada sekitar 17 ribu depot-depot Pertamina yang dikarenakan
perjalanan kapal yang harus dimonitor adanya banyak faktor, diantaranya adanya
Pertamina . Jadi, dalam sebulan ada sekitar faktor cuaca ekstrim pada bulan-bulan
1.400 perjalanan atau 45 perjalanan kapal tertentu, kerusakan mesin kapal, antrian jetty
dalam sehari yang harus dikendalikan di loading port, proses clearance out kapal
Pertamina. dan lain-lain. Kapal harus ditunda
Lonjakan konsumsi cukup besar terjadi pengirimannya bila cuaca buruk, sedangkan
pada produk BBM (Primadi, Kaoy, & sudah siap dan telah dilakukan inspeksi
Yuliantini, 2017) untuk pesawat (avtur) yang standar keamanan dan keselamatan
mencapai 13,8% dari rata-rata konsumsi pengiriman bahan bakar. Hal-hal tersebut di
normal. Kenaikan juga terjadi pada BBM atas sangat mempengaruhi biaya angkut
jenis pertalite yaitu 14,94%, premium 5,11%, kapal yang disewa atau yang sering disebut
polar 9,15%, pertamax 11,6% hanya sebagai kapal charter, karena semakin lama
pertamax Dex yang mengalami penurunan kapal berada di perjalanan baik yang
19,87%. Kegiatan perjalanan kapal otomatis disebabkan oleh cuaca buruk atau gangguan
bertambah. Keterbatasan kapal pengangkut kerusakan mesin kapal sehingga

Jurnal Manajemen Bisnis Transportasi dan Logistik (JMBTL) Vol. 5 No. 1 September 2018
http://library. itl.ac.id/jurnal 33
Pengaruh Kecepatan Terhadap Biaya Angkutan Kapal Tanker ISSN 2407-635X

mengakibatkan penurunan kecepatan (speed) untuk menempuh jarak tertentu atau laju
kapal maka semakin banyak bahan bakar perjalanan yang biasanya dinyatakan dalam
(Najoan, Pahala, & Yunandyan, 2016) dan kilometer/jam (km/jam). Kecepatan
fresh water yang digunakan selain daripada merupakan jarak tempuh per satuan waktu.
itu semakin lama kapal berada di pelabuhan, Ini adalah seberapa cepat obyek bergerak.
maka semakin banyak biaya yang Sebuah kecepatan yang lebih tinggi berarti
dikeluarkan untuk pembayaran demurage suatu benda bergerak lebih cepat. Sebuah
serta biaya port charges. Oleh karena itu, kecepatan yang lebih rendah berarti itu
tujuan utama penelitian ini adalah untuk bergerak lebih lambat. Jika tidak bergerak
membuktikan pengaruh kecepatan kapal sama sekali, itu memiliki kecepatan nol.
terhadap biaya angkutan. Gerak suatu benda untuk mengubah
posisi (s) dari titik acuan ke titik akhir
KAJIAN PUSTAKA tentunya terjadi dalam selang waktu (t)
Kecepatan Kapal tertentu. Perubahan posisi benda dalam satu
Kecepatan digunakan untuk satuan waktu disebut dengan kecepatan (v).
menerangkan gerakan dari banyak kendaraan Kecepatan adalah ukuran tingkat di mana
pada suatu jalur gerak (Morlok, 1978). sebuah benda berubah posisinya terhadap
Kecepatan kapal merupakan faktor layanan waktu. Maka akan di peroleh hubungan jarak
penting dalam industri transportasi tempuh, selang waktu, dan kecepatan rata-
(Pangihutan, Thamrin, & Suparman, 2016). rata sebagai berikut
Kecepatan adalah waktu yang digunakan

S=vxt V=s/t t=s/v

Satuan kecepatan kapal ada dua (2), Cara untuk mengetahui posisi kapal
yaitu: 1) knot (kt) - unit yang digunakan Pertamina menggunakan sistem, yakni ketika
untuk mengukur kecepatan kapal. dokumen aktivitas kapal berupa Master
Kecepatan knot adalah sama dengan 1852 Cable (MC) didokumentasikan ke dalam
meter per jam atau 1 nm per jam. Kecepatan aplikasi Vessel Monitoring Information
dalam knot adalah kecepatan di atas tanah, System (VMIS).
dan tidak kecepatan dalam air. Kecepatan
di air bervariasi dengan faktor fisik lain Biaya Angkutan
seperti sungai (US Department of Milton, Usry, Hammer, dan Carter
Transportation, 2008); dan 2) nautical mile (2004) menyatakan biaya sebagai nilai tukar
(NM) - 1 mil laut sama dengan 1.852 meter. atau pengorbanan yang akan bermanfaat
Sebuah mil laut dinotasikan nm (US untuk memperoleh keuntungan. Hernanto
Department of Transportation, 2008). Jarak (1992) mendefinisikan biaya sebagai
antara loading port dan discharge port sejumlah uang yang dinyatakan dari sumber-
merupakan matriks kombinasi jarak dari sumber (ekonomi) yang dikorbankan (terjadi
masing-masing lokasi loading port dan dan akan terjadi) untuk mendapatkan sesuatu
discharge port yang telah diketahui. Jarak ini atau mencapai tujuan tertentu. Dapat
dapat digunakan sebagai acuan perhitungan disimpulkan bahwa biaya angkut adalah
untuk menentukan lamanya round trip day sejumlah uang yang dikorbankan dalam
(RTD). Round trip day (RTD), adalah waktu proses membawa, mengangkat atau
hari yang dibutuhkan kapal untuk menempuh mengirim untuk mendapatkan sesuatu.
satu kali perjalanan dari loading port menuju Freight Cost adalah waktu tempuh
discharge port lalu kembali lagi ke loading dikali dengan sewa kapal ditambah biaya
port. operasional dan biaya pelabuhan. Ongkos

Jurnal Manajemen Bisnis Transportasi dan Logistik (JMBTL) Vol. 5 No. 1 September 2018
34 http://library. itl.ac.id/jurnal
ISSN 2407-635X Pengaruh Kecepatan Terhadap Biaya Angkutan Kapal Tanker

dan formula perhitungan distribusi oleh


suatu kapal tanker adalah sebagai berikut:

Freight Cost = (Charter rate x Time) + (bunker {at sea + in port}) +


(Port Charge {loading port + discharge port} )

Biaya Operasional Kapal adalah biaya melalui SK Direktur pemasaraannya. Adapun


yang dikeluarkan sehubungan dengan besarnya biaya berdasarkan kurs dollar
pengoperasian kapal dalam sebuah pelayaran, terhadap rupiah. Pada analisa pembahasan ini
yang dikelompokkan atas komponen biaya- menggunakan nilai kurs USD $ 1 = Rp
biaya selama kapal berada di pelabuhan dan 13331,5. Meninjau dari peraturan Pertamina
biaya kapal dari kapal melakukan kegiatan (Persero) yang baru mengenai data pribadi
pelayaran menurut Keputusan Menteri perusahaan, maka penelitian kali ini untuk
Perhubungan No. KM. 58 tahun 2003 terdiri menghitung besarnya biaya konsumsi
atas: 1) Biaya tetap yaitu biaya yang terjadi pemakaian bahan bakar kapal menggunakan
pada awal dioperasikannya suatu sistem acuan pada tarif Harga HSD (World Bunker
angkutan. Dalam hal ini biaya tetap adalah Prices) adalah $ 477,00
capital cost yang tidak tergantung pada Menurut Wahl dan Kristoffersen
bagaimana sistem angkutan dioperasikan. (2012) besar pemakaian bahan bakar kapal
Biaya tetap tergantung dari waktu dan tidak ditentukan oleh lamanya waktu kapal di laut
terpengaruh dengan penggunaan kendaraan. dan di pelabuhan, dan besar tenaga
Komponen biaya dari biaya tetap adalah penggerak kapal dan mesin bantu, pemakaian
biaya penyusutan kapal (depresiasi), biaya bahan bakar di laut (consumption at sea)
modal dan biaya asuransi; dan 2) Biaya tidak digunakan untuk mesin penggerak utama
tetap yaitu biaya yang berubah secara kapal dan mesin bantu kapal, sedangkan
proporsional dengan aktivitas bisnis. untuk pemakaian bahan bakar di pelabuhan
Komponen biaya variabel adalah biaya anak (consumption in port) digunakan untuk mesin
buah kapal (ABK), biaya pemakaian bahan bantu kapal. Besarnya konsumsi bahan bakar
bakar (BBM), biaya minyak pelumas, biaya minyak dapat langsung ditentukan dengan
air tawar (fresh water), biaya kapal di menggunakan persamaan berikut, dengan
pelabuhan (port charges), dan biaya reparasi, tambahan variabel sisa bahan bakar di kapal
maintenance, dan supply (RMS). (ROB, remaining on board), pemakaian
Besarnya harga bunker atau biaya bahan bakar di pelabuhan keberangkatan
bahan bakar mengacu berdasarkan harga (bunker ATD) dan kedatangan (ATA).
yang ditentukan oleh perusahaan Pertamina

Comsumption at Sea = ROB Bunker ATD – ROB Bunker ATA

Comsumption in Port = ROB Bunker ATA – ROB Bunker ATD

Total Comsumption = Comsumption at Sea + Comsumption in Port

Total biaya bahan bakar ditentukan yang diakibatkan pada saat melakukan
persamaan bunker cost = total konsumsi dikali kegiatan proses bongkar atau muat di
harga bahan bakar HSD. pelabuhan (Ilham & Darwan, 2015). Dalam
Biaya kapal di pelabuhan adalah biaya satu kali kapal melakukan round trip day

Jurnal Manajemen Bisnis Transportasi dan Logistik (JMBTL) Vol. 5 No. 1 September 2018
http://library. itl.ac.id/jurnal 35
Pengaruh Kecepatan Terhadap Biaya Angkutan Kapal Tanker ISSN 2407-635X

akan dikenai port charges dua kali. Yaitu Februari 2017. Arti voyage adalah
biaya port charges saat berada di loading perjalanan. Satu (1) voyage atau round trip
port dan saat di discharge port. Namun day (RTD) adalah waktu hari yang
dalam penelitian kali ini untuk menghitung dibutuhkan kapal untuk menempuh satu kali
besarnya biaya port charges menggunakan perjalanan dari loading port menuju
acuan pada tarif jasa pelabuhan Pelindo pada discharge port lalu kembali lagi ke loading
masing-masing pelabuhan yang di singgahi port. Sampel yang dipakai adalah sampel
oleh MT. OLYVIA .T. Port charges hanya jenuh sebanyak 31 voyage. Hipotesis
dibedakan untuk dua jenis, yaitu perhitungan penelitian ini adalah terdapat pengaruh
untuk kapal berbendera Indonesia dan kapal kecepatan kapal terhadap biaya angkutan.
berbendera asing. Variabel pada kapal yang Metode analisis data yang digunakan adalah
digunakan untk menghitung port charges regresi linier sederhana, koefisien korelasi,
adalah Gross Register Tonnage (GRT). Biaya analisis koefisien penentu dan uji hipotesis
ini ditentukan oleh Keputusan Menteri (Sugiyono, 2011, 2017).
Perhubungan tentang Kepelabuhanan dan
Keputusan Direksi Perum Pelabuhan II tahun HASIL DAN PEMBAHASAN
2000. A. Analisis Kecepatan MT. OLYVIA .T
Perjanjian kontrak kapal time charter Kapal MT. OLYVIA .T melayani rute
ini, Pertamina hanya menanggung beban perjalanan sebanyak 5 rute (September 2016
biaya sewa kapal (charter rate), biaya kapal – Februari 2017) dengan jumlah voyage 31
di pelabuhan (labuh, pandu, rambu, tambat, dan total bunker yang digunakan sebanyak
tunda) atau dalam istilah pelayaran lebih 937.006 metric tone (Tabel 1). Sebagian
dikenal dengan port charges, dan biaya besar voyage melayani untuk rute Balikpapan
pemakaian bahan bakar (bunker). Selebihnya – Benoa yaitu 13 voyage yang menggunakan
untuk biaya operasional kapal yang lain- bunker sebanyak 494.397 metric tone. Untuk
lainnya sesuai dengan klausal kontrak di Surabaya – Benoa sebanyak 7 voyage,
tanggung oleh pihak owner. dengan bunker sebanyak 186.317 metric
tone. Diikuti oleh rute perjalanan Ampenan –
METODE PENELITIAN Benoa 5 voyage menggunakan bunker 66.784
Penelitian ini menggunakan data metric tone. Berikutnya rute perjalanan
sekunder berupa data matriks kombinasi Benoa – Cilacap 3 voyage menggunakan
jarak dari lokasi loading port dan discharge bunker sebanyak 105.35 metric tone.
port pada Divisi Shipping Operation II Terakhir rute perjalanan Cilacap – Ampenan
Pertamina. Populasi penelitian adalah jumlah sebanyak 3 voyage dengan bunker sebanyak
voyage kapal bulan September 2016 – 84.158 metric tone.

Tabel 1 Round Trip Day MT. OLYVIA .T dan Bunker Consumption


Bunker Voyage /
No Route RTD
Consumption Frekuensi
1 Balikpapan - Benoa 494.397 49 day 15 jam 12 menit 13
2 Ampenan - Benoa 66.784 6 day 7 jam 18 menit 5
3 Cilacap - Ampenan 84.158 10 day 11 jam 48 menit 3
4 Benoa - Cilacap 105.35 10 day 6 jam 50 menit 3
5 Surabaya - Benoa 186.317 20 day 15 jam 6 menit 7
Total 937.006 97 day 12 jam 14 menit 31

Perhitungan kecepatan maksimum, Benoa), 11,22, 10.22 dan 10,57 (Ampenan –


minimum dan optimum setiap rute adalah Benoa), 10,32, 9,80 dan 10,12 (Ampenan –
11,01, 9,96 dan 10,44 (Balikpapan – Cilacap), 10,57, 10,02 dan 10,28 (Cilacap –

Jurnal Manajemen Bisnis Transportasi dan Logistik (JMBTL) Vol. 5 No. 1 September 2018
36 http://library. itl.ac.id/jurnal
ISSN 2407-635X Pengaruh Kecepatan Terhadap Biaya Angkutan Kapal Tanker

Benoa), dan 11,00, 10,51 dan 10,94 C. Analisis Pengaruh Kecepatan


(Surabaya – Benoa). Total jarak perjalanan Terhadap Biaya Angkut Kapal
yang ditempuh kapal MT. OLYVIA .T Total biaya angkut (freight cost) setiap
adalah 1662 NM dengan kecepatan rata-rata rute kapal MT. OLYVIA T adalah Rp
atau kecepatan optimum 10,47. 9.463.174.787,06 (Balikpapan – Benoa), Rp
1.654.635.004,89 (Ampenan – Benoa), Rp
B. Analisis Perhitungan Freight Cost 1.380.923.983,47 (Cilacap – Ampenan),
kapal MT. OLYVIA .T Rp2.285.121.709,37 (Benoa – Cilacap)
Biaya angkut yang terjadi adalah biaya dan Rp 4.669.681.764,05 (Surabaya –
bahan bakar, jasa pelabuhan dan sewa kapal. Benoa). Total biaya angkut maksimum
Perhitungan biaya bahan bakar (bunker sebesar Rp1.156.374.532,86 (Surabaya –
consumption) terdiri dari biaya bahan bakar Benoa) dengan kecepatan 11,35 speed dan
saat kapal di laut dan pelabuhan. Total jarak pelayaran 269 NM. Total biaya angkut
pemakaian dan biaya bahan bakar MT. minimum sebesar Rp162.520.984,.55
OLYVIA. T setiap rute adalah 494,397 (Benoa – Ampenan) dengan kecepatan 10,22
metric tone dan Rp3.144.404.224,56 dan jarak pelayaran 46 NM.Total biaya
(Balikpapan – Benoa), 66,784 metric tone operasional kapal adalah Rp
dan Rp424.751.549,33 (Ampenan – Benoa), 19,453,537,248.84.
28,466 metric tone dan Rp535.251.570,56 Kecepatan maksimum kapal adalah
(Cilacap – Ampenan), 105,350 metric tone yaitu 11,39 (Benoa – Surabaya) dengan biaya
dan Rp670.034.375,33 (Benoa – Cilacap), Rp444.335.391,80, sedangkan kecepatan
dan 186,317 metric tone dan minimum 9,80 (Ampenan – Cilacap) dengan
Rp1.184.990.932,20 (Surabaya – Benoa). biaya Rp345.114.944,47. Total biaya
Jumlah total biaya dan pemakaian bahan maksimum dengan kecepatan 11,35
bakar kapal MT. OLYVIA .T adalah Rp (Surabaya – Benoa) terdiri dari port charges
5.959.432.651,98 dengan jumlah pemakaian (58,14%), charter rate (21,47%) dan bunker
bahan bakar selama di pelabuhan yakni (20,39%). Total biaya minimum dengan
881,314 metric tone. kecepatan 10,22 (Benoa – Ampenan) terdiri
Total biaya jasa pelabuhan (port dari bunker (46,48%), charter rate (38,98%)
charges) terdiri dari biaya saat kapal berada dan port charges (14,53%). Hasilnya
di pelabuhan (loading atau discharge), yaitu berbanding terbalik dengan rute Surabaya -
biaya jasa labuh, tambat, pandu dan tunda. Benoa.
Penetapan tarif tersebut berdasarkan Kecepatan maksimum kapal 11,39
Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM (Benoa – Surabaya) terdiri dari charter rate
15 tahun 2015. Total biaya jasa pelabuhan (47,36%), bunker (45,06%) dan port charges
MT. OLYVIA. T setiap rute adalah (7,59%). Kecepatan minimum 9,8
Rp2.892.487.734,50 (Balikpapan – Benoa), (Ampenan – Cilacap) terdiri dari charter
Rp796.151.367,30 (Ampenan – Benoa), rate (52,66%), bunker (42,44%) dan port
Rp123.836.723,.40 (Cilacap – Ampenan), charges (4,89%). Biaya yang mempengaruhi
Rp907.489.600,30 (Benoa – Cilacap) dan kedua kecepatan tersebut sama dengan
Rp2.065.386.424,10 (Surabaya – Benoa). urutan charter rate, bunker dan port
Biaya sewa kapal (charter rate) sesuai charges.
dengan isi kontrak kesepakatan perjanjian Kecepatan kapal terkait konsumsi
sewa kapal (charter party) - $5.160 atau bunker tidak selalu menjadi faktor
dalam rupiah senilai Rp 68,800,860.00 per terbesar yang mempengaruhi biaya
hari. Total biaya sewa kapal MT.OLYVIA.T angkutan kapal pendistribusian BBM.
- round trip day (RTD) – adalah Rp Namun berdasarkan dari hasil pengolahan
6.708.752.747,25. data yang telah dilakukan oleh penulis
menemukan bahwa, selain kecepatan kapal
ada faktor-faktor lain yang dapat

Jurnal Manajemen Bisnis Transportasi dan Logistik (JMBTL) Vol. 5 No. 1 September 2018
http://library. itl.ac.id/jurnal 37
Pengaruh Kecepatan Terhadap Biaya Angkutan Kapal Tanker ISSN 2407-635X

mempengaruhi biaya angkut, antara lain SIMPULAN


yaitu lamanya masa tunggu kapal untuk Hasil perhitungan kecepatan
sandar di pelabuhan sehingga berakibat maksimum dan minimum kapal subjek
pada pemakaian bahan bakar dan fresh penelitian untuk lima (5) rute adalah: 1)
water, biaya jasa pelabuhan yang besar 11,01 speed dan 9,96 speed dengan jarak
dan bergantung pada kecepatan waktu pelayaran 492 NM (Balikpapan-Benoa); 2)
bongkar muat, selain daripada itu cuaca 11,22 speed dan 10,22 speed dengan jarak
juga menjadi faktor penghambat untuk pelayaran 46 NM (Ampenan-Benoa); 3)
kapal beroperasi dan mempengaruhi biaya 10,32 speed dan 9,80 speed dengan jarak
sewa. pelayaran 450 NM (Ampenan-Cilacap); 4)
Pengukuran besar pengaruh kecepatan 10,57 speed dan 10,02 speed dengan jarak
kapal terhadap biaya angkut menggunakan pelayaran 405 NM (Cilacap-Benoa); dan
regresi linier sederhana. Persamaan regresi 11,40 speed dan 10,51 speed dengan jarak
linier sederhana pengaruh kecepatan kapal pelayaran 269 NM (Surabaya-Benoa). Total
terhadap biaya angkut adalah Y = (− Rp freight cost yang di keluarkan selama bulan
3,720,840.74) + Rp 373,808,659.25 X. Nilai September 2016 – Februari 2017 untuk 31
positif sebesar Rp 373,808,659.25 yang voyage adalah Rp19,453,537,248.84.
mengandung arti bahwa setiap ada Berdasarkan hasil analisis, terdapat
penambahan kecepatan kapal sebesar satu hubungan antara kecepatan kapal dengan
knot, maka akan menambah biaya angkutan besarnya pemakaian bahan bakar (bunker
kapal MT.OLYVIA.T sebesar Rp comsumption). Dapat disimpulkan bahwa
373,808,659.25 pada konstanta − Rp semakin besar kecepatan kapal di naikkan
3,720,840.74. maka akan semakin besar pula konsumsi
Pengukuran seberapa kuat dan arah bahan bakarnya. Persamaan pengaruh
hubungan kecepatan kapal dan biaya angkut kecepatan terhadap biaya angkutan kapal MT.
kapal menggunakan alat ukur statistik OLYVIA .T Pertamina Y = (− Rp
koefisien korelasi. Nilai r adalah 0,77 karena 3,720,840.74) + Rp 373,808,659.25 X. Setiap
besarnya r berada di interval 0,60 - 0,799 ada penambahan kecepatan kapal sebesar satu
pengaruh kecepatan terhadap biaya angkutan knot, maka akan menambah biaya angkutan
kapal MT.OLYVIA.T adalah kuat dan kapal MT.OLYVIA.T sebesar Rp
373,808,659.25 satuan knot pada konstanta (−
positif.
Rp 3,720,840.74).
Pengukuran besaran kontribusi
Koefisien korelasi (r = 0,77) bermakna
kecepatan kapal mempengaruhi biaya angkut
terdapat pengaruh yang kuat dan positif ara
menggunakan koefisien penentu (KP). Nilai
kecepatan kapal terhadap biaya angkutan
koefisien penentu sebesar 59,29%. Hal ini
kapal. Sedangkan koefisien penentu (KP =
menunjukkan bahwa 59,29% biaya angkutan
0,59) berarti 59,29% biaya angkutan kapal
kapal MT.OLYVIA.T dipengaruhi oleh
MT. OLYVIA pada Pertamina dipengaruhi
kecepatan kapal.
oleh kecepatan kapal. Sedangkan sisanya
Penelitian ini melakukan uji hipotesis
40,71% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain
terdapat pengaruh kecepatan kapal terhadap
yang dibahas dalam penelitian ini, antara lain
biaya angkutan dengan alat statistik uji t.
keadaan cuaca, biaya Jasa Pelabuhan yang
Hasil thitung 6, 4992 lebih besar dari pada ttabel
berbeda-beda di tiap Pelabuhannya
1,699 (α = 10 %, df = 29). Penelitian ini
(Balikpapan, Ampenan, Benoa, Surabaya,
menyimpulkan terdapat pengaruh kecepatan
dan Cilacap), bunker consumption dan lain
kapal signifikan terhadap biaya angkut kapal
sebagainya. Uji hipotesis menyimpulkan
MT.OLYVIA.T. Studi ini didukung
terdapat pengaruh yang signifikan dari
(Kadarisman, 2017) bahwa transportasi laut
kecepatan kapal terhadap biaya angkutan
sangat mengutamakan biaya terjangkau dan
kapal (thitung > ttabel atau 6,4992 > 1.699).
kecepatan.

Jurnal Manajemen Bisnis Transportasi dan Logistik (JMBTL) Vol. 5 No. 1 September 2018
38 http://library. itl.ac.id/jurnal
ISSN 2407-635X Pengaruh Kecepatan Terhadap Biaya Angkutan Kapal Tanker

Hasil analisis terlihat kecepatan kapal Manajemen Bisnis Transportasi dan


cenderung lebih cepat dari guaranteed speed Logistik, 2(2), 276–286.
sehingga menimbulkan biaya tambahan
akibat pemakaian bahan bakar meningkat Pangihutan, A., Thamrin, M., & Suparman,
periode September 2016 – Februari 2017 A. (2016). Kualitas pelayanan jasa
adalah 937.006 metric ton, sehingga keagenan kapal dan komunikasi
besarnya biaya yang dikeluarkan adalah interpersonal pada services quality of
senilai Rp5.959.432.651,99. Oleh karena itu, ship agency services and interpersonal
studi lanjut dapat menguji pengaruh variabel communication in shipping companies.
speed optimum terhadap lonjakan pemakaian Jurnal Manajemen Transportasi dan
bahan bakar yang besar. Kecepatan optimum Logistik, 3(2), 217–225.
rute Balikpapan- Benoa saat ini adalah 10,44
speed dengan jarak pelayaran 492 NM. Rute Primadi, A., Kaoy, D. M., & Yuliantini, Y.
Ampenan-Benoa menggunakan kecepatan (2017). Strategi bisnis untuk
optimum yaitu 10,57 speed dengan jarak meningkatkan penjualan jasa
pelayaran 46 NM. Rute Ampenan-Cilacap pengiriman kargo freight forwarding.
menggunakan kecepatan optimum yaitu Jurnal Manajemen Bisnis Transportasi
10,12 speed dengan jarak pelayaran 450 dan Logistik, 3(3), 287–294.
NM. Selanjutnya untuk rute Cilacap-Benoa
menggunakan kecepatan optimum yaitu Keputusan Menteri Perhubungan No. KM.
10,28 speed dengan jarak pelayaran 405 NM. 58 Tahun 2003 tentang Komponen
Dan yang terakhir untuk rute Surabaya- Biaya Operasional Kapal.
menggunakan kecepatan optimum yaitu
10,94 speed dengan jarak pelayaran 269 NM. Milton, F., Usry, Hammer, Carter (2004).
Akuntansi Biaya Edisi 13. Jakarta:
DAFTAR PUSTAKA Salemba Empat.

International Safety Guide for Oil Tankers Morlok, E. K. (1978). Introduction to


and Terminals Fifth Edition 2006 Transportation Engineering and
chapter 11, 11.3 – 11.4, 187 – 196. Planning. New York: McGraw- Hill.

Hernanto, H. (1997). Akuntansi Biaya Edisi Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2009
Pertama. Yogyakarta: BPFE. tentang Kepelabuhanan. Peraturan
Pemerintah Nomor 69 Tahun 2001.
Ilham, C. I., & Darwan, W. (2015).
Keseimbangan antara pendapatan dan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM
biaya operasional kapal penyeberangan 15 tahun 2015 tentang Konsesi dan
lintas Jangkar-Kalianget. Jurnal Bentuk Kerjasama Lainnya.
Manajemen Transportasi dan Logistik,
2(1), 25–34. Sugiyono, S. (2011). Metode penelitian
kuantitatif dan R&D. Bandung:
Kadarisman, M. (2017).
Kebijakan
Alfabeta.
keselamatan dan keamanan maritim dalam
menunjang sistem transportasi laut.
Jurnal Manajemen Transportasi dan Sugiyono, S. (2017). Statistika untuk
Logistik, 4(2), 177–192. penelitian. Bandung: Alfabeta.

Najoan, D., Pahala, Y., & Yunandyan, K. .


(2016). Hubungan biaya material kapal
terhadap laba operasi. Jurnal

Jurnal Manajemen Bisnis Transportasi dan Logistik (JMBTL) Vol. 5 No. 1 September 2018
http://library. itl.ac.id/jurnal 39
Pengaruh Kecepatan Terhadap Biaya Angkutan Kapal Tanker ISSN 2407-635X

Wahl, M.E.B., & Kristoffersen, E. (2012).


Speed Optimization for Very Large
Crude Carrier (VLCCs) Potential
Saving and Effect of Slow Steaming,
Norwegian School of Economics.
Bergen.

Jurnal Manajemen Bisnis Transportasi dan Logistik (JMBTL) Vol. 5 No. 1 September 2018
40 http://library. itl.ac.id/jurnal

Anda mungkin juga menyukai