1 April 2015
Oleh :
1
Jailani, 2 Rasyidah
1
Dosen Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Serambi Mekkah
2
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Serambi Mekkah
ABSTRAK
Penelitian ini berjudul inventarisasi tanaman yang digunakan sebagai obat penyakit kulit
di Gampong Alue Kecamatan Nisam Kabupaten Aceh Utara. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui tumbuhan apa saja yang digunakan sebagai obat penyakit kulit di
Gampong Alue Kecamatan Nisam Kabupaten Aceh Utara. Objek dalam penelitian
adalah berbagai jenis tumbuhan yang dijadikan sebagai obat penyakit kulit. Data
diperoleh melalui observasi dan wawancara. Selanjutnya data yang diperoleh akan
dianalisis secara deskripsi yang ditabulasikan untuk diambil kesimpulan. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa (1) terdapat 17 jenis tanaman yang bisa dijadikan
sebagai obat penyakit kulit yaitu belimbing wuluh (Averrhoa belimbing L), Jeruk nipis
(Citrus aurantifolia), Ketepeng cina (Cassia alata L), Lengkuas (Alpinia galangal),
papaya (Carica papaya), Tapak dara (Vinca rosea), Daun sirih (Piper betle. L),
Brotowali (Tinospora crispa), pegagan (Cantela asiatica), sirsak (Annona muricata L),
Lidah buaya (Aloe vera), mengkudu (Morinda citrifolia), kunyit (Curcuma domestica),
sambiloto (Adrographis paniculata), Asam jawa (Tamarindus indica L) Cocor bebek
(Kalanchoe pinnata), dan Bayam (Alternanthera amoena Voss). (2) Bagian tumbuhan
yang digunakan adalah buah, daun, batang dan rimpang. Sedangkan cara meramu obat
penyakit kulit adalah dengan cara ditumbuk, direbus, bahkan bisa dipakai langsung
tanpa meramunya terlebih dahulu. Kemudian dioleskan pada bagian kulit yang sakit.
187
Jurnal Biology Education Vol. 4 No. 1 April 2015
Alue Kecamatan Nisam Kabupaten Aceh Alue Kecamatan Nisam Kabupaten Aceh
Utara ? Utara.
TUJUAN PENELITIAN
Berdasarkan permasalahan diatas ALAT DAN BAHAN
maka penelitian ini bertujuan untuk Adapun alat dan bahan yang
mengetahui tumbuhan apa saja yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
digunakan sebagai obat penyakit kulit di 1. Buku panduan tentang
Gampong Alue Kecamatan Nisam tumbuhan obat-obatan
Kabupaten Aceh Utara. 2. Buku catatan
3. Peralatan tulis menulis
MANFAAT PENELITIAN 4. Camera
Hasil penelitian ini dapat 5. Kantong plastik
bermanfaat :
a. Bagi peneliti, dapat menambah TEKNIK PENGUMPULAN DATA
pengalaman dan wawasan dalam Teknik pengumpulan data dalam
menerapkan ilmu pengetahuan yang penelitian ini adalah:
diperoleh di lapangan khususnya 1. Dengan cara pengamatan langsung
dalam bidang study biologi. terhadap objek penelitian dengan
b. Bagi seluruh masyarakat, diharapkan menggunakan sistem jelajah.
dapat bahan informasi tentang obat- Pengambilan data dilakukan di Desa
obatan Alue Kecamatan Nisam Kabupaten
c. Dapat membudidayakan tanaman Aceh Utara. Dengan menggunakan
tradisional yang berkhasiat di sekitar alat dan bahan penelitian berupa
perkarangan rumah. camera dan peralatan tulis menulis.
2. Sampel tanaman yang diambil dari
METODE lapangan dan bersamaan dengan
Penelitian ini dilakukan pada pelaksanaan kegiatan wawancara
empat dusun di Gampong Alue dengan masyarakat di Gampong
Kecamatan Nisam Kabupaten Aceh Alue Kecamatan Nisam Kabupaten
Utara, yaitu Dusun Alue Meuh, Dusun Aceh Utara, yang di wawancarai
Alue Barat, Dusun Teumpok yaitu masyarakat
Teungoh, dan Dusun Teupok Binjee. 3. Secara umum wilayah penelitian di
Waktu penelitian dilaksanakan pada Desa Alue Kecamatan Nisam
tanggal 17 Juni sampai dengan 26 Juni Kabupaten Aceh Utara, luasnya
2014 sekitar 2000 Ha. Keadaan topografi
Objek penelitian digunakan di Desa Alue Kecamatan Nisam
dalam penelitian ini adalah berbagai Kabupaten Aceh Utara, umumnya
jenis tumbuhan yang dapat digunakan terdiri dari hutan sebelah utara dan
sebagai obat penyakit kulit di Gampong selatan luasnya 800 Ha, kebun
sebelah barat luasnya 920 Ha, sawah
188
Jurnal Biology Education Vol. 4 No. 1 April 2015
189
Jurnal Biology Education Vol. 4 No. 1 April 2015
Tabel: 4.1 Nama Ilmiah dan Nama Daerah Tanaman Yang di jadikan Sebagai Obat
Penyakit Kulit.
No Jenis Tanaman Bahasa Latin Perawakan
17 Bayam Semak
Sumber: Hasil Penelitian di Gampong Alue Kecamatan Nisam Kabupaten Aceh Utara,
Tahun 2014
190
Jurnal Biology Education Vol. 4 No. 1 April 2015
Tabel: 4.2 Jenis Tumbuhan Sebagai Obat Penyakit Kulit Yang di Manfaatkan Oleh
Masyarakat di Gampong Alue Kecamatan Nisam Kabupaten Aceh Utara
No Perawakan Jumlah Persen (%)
1 Pohon 6 35.30
2 Herbal 4 23.53
3 Semak 7 41.17
Total 17 100
Tabel : 4.3 Jenis dan Bagian yang Digunakan Sebagai Obat Penyakit Kulit
Penyakit Jenis Tanaman Yang Digunakan Bagian Tanaman yang
Kulit Digunakan
Penyakit Belimbing wuluh (Averrhoa bilimbis L) Biji
panu Jeruk nipis ( Citus aurantifolia)
Ketepeng cina ( Cassia alata L) Buah
Lengkuas ( Alpinia galangal
Daun
Rimpang
Penyakit Papaya ( Carica papaya ) Daun
luka bakar Tapak dara ( Vinca rosea )
Bayam (Alternanthera amoenas Voss) Daun
Daun
Penyakit Daun sirih (Piper betle. L) Daun
191
Jurnal Biology Education Vol. 4 No. 1 April 2015
Daun
Pegagan ( Centela asiatica) Seluruh
Sirsak (Annona muricata L)
Asam jawa (Tamarindus indica L) bagian
Daun
Buah
Sumber : Hasil Penelitian di Gampong Alue Kecamatan Nisam Kabupaten Aceh Utara,
Tahun 2014
PEMBAHASAN rimpangnya. Kesemua tumbuhan ini
Berdasarkan hasil penelitian di diramu dengan cara dioleskan dibagian
Gampong Alue Kecamatan Nisam kulit yang sakit.
Kabupaten Aceh Utara, diperoleh 17 Sebagian kecil dari jenis tanaman
jenis tumbuhan yang berkhasiat sebagai diatas oleh masyarakat Gampong Alue
obat penyakit kulit, yaitu Kecamatan Nisam Kabupaten Aceh
Belimbing wuluh (Averrhoa Utara, telah mengetahui manfaat dari
bilimbi L), Jeruk nipis (Citrus tumbuhan tersebut diantaranya adalah
aurantifolia), Ketempeng cina (Cassia lidah buaya yang digunakan untuk
alata L), Lengkuas (Alpinia galangal), mengobati jerawat dan penyubur
Pepaya (Carica papaya), Tapak dara rambut, jeruk nipis untuk
(Vinca rosea), Daun sirih (Piper betle menghilangkan ketombe, lengkuas
L), Brotowali (Tinospora crispa), untuk mengobati penyakit panu,
Pegagan (Centela asiatica), Sirsak ketepeng cina untuk mengobati kurap,
(Annona muricata L), Lidah buaya mengkudu untuk mengobati kulit
(Aloe vera), Mengkudu (Morinda bersisik, asam jawa digunakan untuk
citrifolia), Kunyit (Curcuma mengobati gatal berupa bintik-bintik
domestica), Asam jawa (Tamarindus merah bergelumbung air, dan bisul.
indica L) ,dan Sambiloto (Andrographis Brotowali digunakan untuk mengobati
paniculata), Cocor bebek (Kalanchoe gatal-gatal dan kudis, pegagan untuk
pinnata), Bayam (Alternanthera mengobati campak, papaya untuk
amoena Voss). Semua jenis tumbuhan mengobati luka bakar dan kutil. Daun
ini terdapat diperkarangan rumah sirih untuk mengobati bisul, luka bakar,
masyarakat baik dihalaman rumah, di jerawat. Tapak dara untuk mengobati
tepi jalan, dibelakang rumah, dikebun, bisul dan luka bakar. (Hasil wawancara
sawah, maupun dijadikan sebagai bahan dengan masyarakat Gampong Alue
bumbu masakan. Bagian dari tumbuhan Kecamatan Nisam Kabupaten Aceh
yang digunakan sebagai obat penyakit Utara, 2014).
kulit adalah daun, buah, batang, dan
192
Jurnal Biology Education Vol. 4 No. 1 April 2015
193
Jurnal Biology Education Vol. 4 No. 1 April 2015
194
Jurnal Biology Education Vol. 4 No. 1 April 2015
195
Jurnal Biology Education Vol. 4 No. 1 April 2015
Oleh:
Yahya
Dosen Kopertis Wil. I dpk FKIP Unigha Sigli
ABSTRAK
Telah dilakukan Penelitian tentang tingkat laju Osmosis antara umbi kentang dan
wartel, serta bagaimana perbandingan laju osmosis antara kedua umbi tersebut.
Penelitian ini dilakukan pada bulan januari 2014 di LAB MIPA Universitas Jabal
Ghafur, dengan tujuan untuk memperoleh data secara kuantitatif mengenai
perbandingan tingkat laju osmosis antara umbi ketang Solonum tuberosum dan umbi
wortel Doucus Carota. Metode yang digunakan adalah metode dieskriptif, kuantitatif
dengan menggunakan uji-t (t-test).Parameter penelitian adalah berat umbi setelah
diendam selama dua jam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat laju osmosis
antara keduanya memperlihatkan perbedaan secara signifikan. Besar tingkat laju umbi
kentang adalah 3,37 gram/2 jam dan umbi wortel 22,20 gram/2 jam.Uji banding dengan
menggunakan t-test diperoleh bahwa besarnya nilai t-hitung 4,18 dan t-tabel 2,04. Hal
ini menunjukkan t-hitung 4.18 > t-tabel 2.04 pada taraf signifikant α = 0,05. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan tingkat laju
osmosis antara umbi kentang dan umbi wortel.
Kata Kunci: laju osmosis, umbi solonum tuberosum, umbi donocus carota
PEDAHULUAN yang sesuai. Konsentasi zat-zat akan
Makhluk hidup mengalami poses terkendali, sel dapat memperoleh
metabolisme, salah satunya adalah masukan zat-zat dari ion-ion yang
transportasi. Seperti halnya manusia diperlukan. Serta membuang zat-zat
tumbuhanpun memerlukan zat-zat dari yang tidak dibutuhkan lagi oleh tubuh.
luar untuk kelangsungan hidupnya. Perpindahan molekul atau ion melewati
Untuk itu dalam mewujudkan membran disebut tranport lewat
keserasian dalam tubuh, setiap makhluk membran (Syamsuri, 1999 : 22).
hidup perlu adanya sirkulasi zat. Zat-zat yang diperlukan melewati
Dimana sirkulasi zat ini terjadi dalam membran melalui transpor aktif dan
gerakan sitoplasma atau dalam bentuk pasif.Tanspor aktif terjadi transpor zat
diffusi dan osmosis. Proses dengan menggunakan energi dari sel.
pengangkutan zat-zat dari dalam dan Sedangkan tranportasi pasif trerjadi
keluar sel disebut transportasi, secara spontan dan tidak menggunakan
Pada sel tumbuhan terdapat energi. Antara keduanya dalam tubuhh
membran sel yang berfungsi untuk tumbuhan terjadi secara bergantian.
mengatur keluar masuknya zat. Dengan Tumbuhan mengambil zat-zat dari
pengaturan itu sel akan memperoleh pH
196
Jurnal Biology Education Vol. 4 No. 1 April 2015
197
Jurnal Biology Education Vol. 4 No. 1 April 2015
agak keras dan bersegi, akan tetapi tidak seolah-olah tidak kelihatan, sementara
begitu kuat hingga mudah roboh ke akar tunggang berongga dan dapat
tanah bila terkena angin kencang. berobah bentuk dan fungsi sebagai
Umumnya berdaun rimbun dan letak tempat menyimpan cadangan makanan
daunnya berselang seling. Bentuk daun yang disebut umbi (Samadi, 1997 : 10).
oval dengan ujung meruncing dengan Secara morfologi wortel memiliki daun
tulang-tulang daunnya menyirip seperti majemuk, anak daunnya berbentuk
duri ikan. Warna daun hijau muda lanset atau garis dengan bagian
sampai hijau tua hingga kelabu. pinggirnya melekat pada tangkai daun
Tanaman kentang memilki sistem yang ukurannya agak panjang, pangkal
perakaran tunggang dan serabut. Akar tangkai melebar menjadi upih, tanpa
tunggang dapat menebus tanah sampai daun penumpu bunga majemuk berupa
kedalam 4,5 M, sedangkan akar serabut payung majemuk atau tongkol. Secara
umumnya tumbah menyebar. Diantara anatomi umbi wortel tersusun atas
akar-akarnya ada yang berubahdan epidermis, jaringan pengangkut dan
fungsi menjadi umbi yang besar, bulat kambium. Pada wortel juga terdapat
atau lonjong sebagai gudang kantong yang mengandung minyak
karbohidrat dan mempunyai banyak pada ruang antar sel perisikel.
mata pada bagian ujungnya.
Susunan tubuh utama terdiri dari Kegunaan Kentang dan Wortel
stolon, umbi, batang, daun, bunga, biji, Kentang dan wortel memiliki
buah dan akar. Stolon merupakan tunas banyak faedahnya bagi manusia, baik
lateral yang tumbuh di ketiak daun di sebagai makanan pokok, makanan
bawah permukaan tanah. Stolon tumbuh ringan atau tambahan dan bahkan dapat
memajang dan melengkung. Pada juga dibuat sayuran, karena gizi yang
bagian ujungnya kemudian membesar cukup tinggi. Kentang banyak
dan membentuk umbi. Kelopak bunga mengandung vitamin B, C dan sedikit
terdiri dari daun kelopak yang vitamin A, selainitu kaya akan
berlekatan, mahkota yang berbentuk karbohidrat. Sementara kandungan
bintang, terompet atau corong. Benang utama kentang mencakup air 80%,
sari lima yang tertanam pada mahkota. karbohidrat 8% dan protein 12%.
Bakal buah menumpang dan Kandungan dan komposisi gizi umbi
beruang dua, tiap ruang banyak terdapat kentang (Solanum tuberosum) dalam
biji. Tangkai putik satu dan buahnya 100 gram bahan dapat dilihat dalam
berbentuk buni dan didalamnya berisi tabel berikut:
banyak biji. Secara anatomi umbi
kentang tersusun atas epidermis, kortek,
jaringan pengangkut yang terdiri dari
xilem dan floem, sedikit kambium serta
terdapat jaringan gabus.
Tanaman wortel juga merupakan
tanaman semusim, batang pendek
198
Jurnal Biology Education Vol. 4 No. 1 April 2015
199
Jurnal Biology Education Vol. 4 No. 1 April 2015
yang dikomsumsi sehari-hari, maka antara sel-sel akar dengan cairan yang
akan terjamin kesehatan tubuh. Untuk ada disekeliling akar. Sel-sel akar
membentuk tubuh dalam keadaan sehat mempunyai konsentarsi yang lebih
dan kuat diperlukan mengkonsumsi tinggi bila dibandingkan dengan
makanan yang cukup mengandung keadaan sekelilingnya. Hal ini dapat
nilai-nilaa gizi. Untuk itu diharapkan ditandai dengan semakin dalam
pada semua penduduk dapat mengolah masuknya sel-sel akar maka akan
makanannya sehari-hari dengan cukup semakin banyak terdapat penimbunan
bervariasi, sehingga nilai gizi garam sehingga semakin ke dalam
mendukung kesehatan yang baik. defisit tekanan difusi semakin besar.
Makin besar perbedaan konsentarsi
Pengertian Difusi dan Osmosa antara dua daerah maka makin tajam
Menurut Dwijoseputro (1994 : 34) gradasi konsentasi makin besar
Difusi adalah merupakan penyebaran kecepatan difusinya (Lovelss, 1991 :
molekul-molekul suatu zat yang 136).
ditimbulkan oleh energi kinetik. Salah satu bagian difusi adalah
Dimana molekul-molekul tersebut osmosis yaitu perpindahan air dari
cendrung menyebar ke segala arah larutan yang mempunyai konsentarsi
sampai terdapat suatu konsentrasi yang rendah ke larutan yang mempunyai
sama. Difusi zat terjadi dari suatu konsentrasi tingi melalui membran
tempat yang banyak mengandung semipermiabel. Osmosis adalah
molekul-molekul atau tempat yang berdifusinya zat pelarut dari larutan
konsentrasinya pekat menuju tempat yang konsentrasinya rendah ke larutan
yang sedikit mengandung molekul atau yang konsentrasinya tinngi melalui
konsentrasi rendah. selaput semipermiabel (Loveless, 1991 :
Jika pertikel suatu zat dapat 136). Osmosis adalah perpindahan ion
bergerak bebas tanpa terhambat oleh atau molekul zat dari kerapatan rendah
gaya tarik, maka dalam jangka waktu ke kerapatan tinggi melalui suatu
tertentu partikel-pertikel itu akan membran (Syamsuri, 1999 : 23).
tersebar merata dalam ruang yang ada.
Sampai distribusi merata seperti itu METODOLOGI PENELITIAN
terjadi akan terdapat banyak partikel Penelitian ini dilaksanakan di
yang bergerak dari daerah tempat Laboratoium Universitas Jabal Ghafur,
partikel lebih pekat ke daerah yang dilaksanakan pada tanggal 5 Januari
partikelnya kurang pekat, dan secara sampai dengan 20 Januari 2013.
menyeluruh gerakan partikel pada arah
tertentu disebut difusi (Loveless, 1991 : Variabel Penelitian
136). Pada penelitian ini tidak
Pada tumbuhan, air dan garam- melibatkan hubungan sebab akibat atau
garam mineral masuk ke dalam saling mempengaruhi, dan hanya
tumbuhan melalui epidermis akar, melihat perbedaan tingkat laju osmosis
dimana terdapat perbedaan konsentarsi atara umbi kentang dan wortel, maka
200
Jurnal Biology Education Vol. 4 No. 1 April 2015
variabelnya laju osmosis umbi kentang Rumus standar defiasi gabungan adalah:
dan laju osmosis umbi wortel.
ANALISA DATA
Analisa data yang dilakukan
secara kuantitatif dengan menggunakan Selanjutnya mengguna t=test :
t-test untuk membandingkan dua
macam viriabek umbi kentang dan
wortel. Uji t-test dengan mencari dua
besar nilai simpangan baku (Standar
deviasi) dari kedua perlakuan yang HASIL PENELITIAN
dilakukan dengan menggunakan rumus Setelah dilakukan pengamatan
: dan penimbangan berat umbi setelah 2
jam perendaman pada sampel penelitian
maka didapat data aebagai berikut:
.... Sudjana
1992 : 04
Tabel 3. Berat umbi setealah perendaman 2 jam
No Ulangan Berat awal Berat akhir
Umbi kentang umbi wortel
1 1 25,50 28,35 28,50
2 2 25,50 28,74 28,62
3 3 25,50 29,19 28,63
4 4 25,50 28,92 27,19
5 5 25,50 29,12 27,27
6 6 25,50 29,60 27,15
7 7 25,50 29,62 27,16
8 8 25,50 28,79 28,46
9 9 25,50 28,70 28,59
10 10 25,50 29,73 27,20
11 11 25,50 28,09 27,22
12 12 25,50 28,12 27,25
13 13 25,50 28,42 28,46
14 14 25,50 28,32 27,20
15 15 25,50 28,39 37,12
16 16 25,50 29,90 27,18
Untuk menghitung laju osmosis pada jam, merupakan berat akhir dikurangi
kedua umbi, dapat diamati berdasarkan berat awal, dapat dilihat dalam 4 berikut
banyaknya air yang berpindah ke umbi :
kentang maupun umbi wortel selama 2
201
Jurnal Biology Education Vol. 4 No. 1 April 2015
Untu membandingkan kedua jenis umbi tersebut maka data sampel diratakan sebagai
berikut:
Tabel 5: Rata-rata laju osmosis umbi kentang dan umbi wortel
Ulangan Umni Kantang Umbi Wortel
1 2,85 3
2 3,24 3,12
3 3,89 3,13
4 3,42 3,69
5 3,62 1,77
6 4,1 1,65
7 4,12 1,66
8 3,29 2,86
9 3,2 3,09
10 4,25 1,7
11 2,59 1,72
12 2,62 1,75
13 2,96 2,95
14 2,82 1,7
15 2,79 1,62
16 4,4 1,68
total 53,9 35,19
Rata-rata 3,37 2,2
202
Jurnal Biology Education Vol. 4 No. 1 April 2015
Untuk melakukan Uji-t, maka data yang tertera pada tabel 5 di atas perlu
mengkombinasikan dalam tabel 6 berikut :
Tabel 6 : Konversi Data Untuk Dianalisis
Ulangan X Y X2 Y2
1 2,85 3.00 8.12 9.00
2 3,24 3.12 10.49 9.75
3 3,89 3.13 13.61 9.79
4 3,42 1.69 11.69 2.85
5 3,62 1.77 13.10 3.13
6 4,1 1.65 16.81 2.72
7 4,12 1.66 16.97 2.75
8 3,29 1.96 10.82 8.76
9 3,2 3.09 10.24 9.54
10 4,25 1.70 17.89 2.89
11 2,59 1.72 6.70 2.95
12 2,62 1.75 6.86 3.06
13 2,96 2.95 8.52 8.70
14 2,82 1.70 7.95 2.89
15 2,79 1.62 7.78 2.62
16 4,4 1.68 19.36 2.82
Total 53.988 35.19 186.91 84.20
Keterangan : X = Umbi Kentang
Y = Umbi Wortel
= = 0.67
=
203
Jurnal Biology Education Vol. 4 No. 1 April 2015
204
Jurnal Biology Education Vol. 4 No. 1 April 2015
sehingga air yang berada di dalam umbi contoh umbi-umbian lain, untuk
meningkat, akan tetapi tidak ada lagi mengetahui laju osmosisnya.
difusi gula ke air. Jelaslah kalau b. Dalam penelitian lain diperlukan
osmosis adalah proses perpindahan air alat dan metode yang lebih baik
dari larutan yang konsentrasinya rendah untuk mendapatkan hasil yang lebih
ke larutan yang konsentrasinya tinggi valid.
melalui membran semipermiabel. Umbi c. Di era penerapan KBK di sekolah-
bersifat semipermiabel karena hanya air sekolah diharapkan setiap guru
yang dapat melaluinya, sedangkan dalam mengajar agar
larutan gula tidak bisa melewati umbi, mempersiapkan satu kegiatan
karena umbi bersifat semipermiabel penelitian yang dapat dilaksanakan
terhadap larutan gula. dalam praktikum untuk tiap pokok
bahasan.
PENUTUP
Kesimpulan
Dari hasil analisis data yang DAFTAR PUSTAKA
dilakukan, dapat diambil beberapa Arikunto, S. 2000. Metode Penelitian.
kesimpulan sebagai berikut: Jakarta :Rineka Cipta.
1. Terdapat perbedaan laju osmosis Aksi Agraris Kanisius. 1976. Petunjuk
antara umbi kentang Solanum Praktis Bertanam Sayuran.
tuberosum dengan umbi wortel Yogyakarta : Kanisius.
Danucus carota. Direktorat Gizi Depkes RI. 1981.
2. Besarnya laju umbi kentang adalah Rukmana. 1995. Bertanam
3.37 gram/ 2 jam dan laju osmosis Wortel. Jakarta : Kanisius.
umbi wortel 2.20 gram/2 jam. Dari Dwijoseputro, D. 1986. Pengantar
uji banding sampel dengan bFisiologi Tumbuhan. Jakarta :
menggunakan uji-t didapatkan PT. Gramedia.
bahwa nilai t-hitung =4.18 dan nilai Hanafiah. 2000. Rancangan Percobaan
t-tabel = 2.04, berarti t hitung > t Tani dan Aplikasi. Palembang :
tabel pada taraf signifikan α 0.05 Fakultas Pertanian Universitas
maka hipotesis yang diajukan: Sriwijaya.
terdapat perbedaan tingkat laju Loveless, AR. 1991. Prinsip-Prinsip
osmosis umbi kentang Solanum Biologi Tumbuhan Untuk Daerah
tuberosum dan umbi wortel Tropik. Jakarta : PT. Gramedia.
Danucus carota dapat diterima.. Ndara, Umar, H. 2001. Metode
Penelitian Untuk Skripsi dan
Saran Tesis. Jakarta : Raja Grafindo.
Saran-saran yang peneliti berikan antara Rukmana, R. 1995. Bertanam Wortel.
lain sebagai berikut: Jakarta : Kanisius.
a. Perlu diadakan penelitian lanjutan Salisburi dan Ross. 1966. Fisiologi
dengan menggunakan lebih banyak Tumbuhan. Bandung : ITB.
205
Jurnal Biology Education Vol. 4 No. 1 April 2015
206