Anda di halaman 1dari 21

Jurnal Biology Education Vol. 4 No.

1 April 2015

INVENTARISASI TANAMAN YANG DI GUNAKAN SEBAGAI OBAT


PENYAKIT KULIT DI GAMPONG ALUE KECAMATAN NISAM
KABUPATEN ACEH UTARA

Oleh :
1
Jailani, 2 Rasyidah
1
Dosen Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Serambi Mekkah
2
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Serambi Mekkah

ABSTRAK
Penelitian ini berjudul inventarisasi tanaman yang digunakan sebagai obat penyakit kulit
di Gampong Alue Kecamatan Nisam Kabupaten Aceh Utara. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui tumbuhan apa saja yang digunakan sebagai obat penyakit kulit di
Gampong Alue Kecamatan Nisam Kabupaten Aceh Utara. Objek dalam penelitian
adalah berbagai jenis tumbuhan yang dijadikan sebagai obat penyakit kulit. Data
diperoleh melalui observasi dan wawancara. Selanjutnya data yang diperoleh akan
dianalisis secara deskripsi yang ditabulasikan untuk diambil kesimpulan. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa (1) terdapat 17 jenis tanaman yang bisa dijadikan
sebagai obat penyakit kulit yaitu belimbing wuluh (Averrhoa belimbing L), Jeruk nipis
(Citrus aurantifolia), Ketepeng cina (Cassia alata L), Lengkuas (Alpinia galangal),
papaya (Carica papaya), Tapak dara (Vinca rosea), Daun sirih (Piper betle. L),
Brotowali (Tinospora crispa), pegagan (Cantela asiatica), sirsak (Annona muricata L),
Lidah buaya (Aloe vera), mengkudu (Morinda citrifolia), kunyit (Curcuma domestica),
sambiloto (Adrographis paniculata), Asam jawa (Tamarindus indica L) Cocor bebek
(Kalanchoe pinnata), dan Bayam (Alternanthera amoena Voss). (2) Bagian tumbuhan
yang digunakan adalah buah, daun, batang dan rimpang. Sedangkan cara meramu obat
penyakit kulit adalah dengan cara ditumbuk, direbus, bahkan bisa dipakai langsung
tanpa meramunya terlebih dahulu. Kemudian dioleskan pada bagian kulit yang sakit.

Kata kunci: inventarisasi tanaman dan obat penyakit kulit

PENDAHULUAN tumbuhan obat mulai terlihat. (Swarsi,


Indonesia adalah salah satu negara 2013: 28)
yang kaya akan sumber daya alamnya, Tumbuhan tidak dapat
baik yang ada dilaut maupun di daratan. dipisahkan dengan kehidupan manusia
Salah satu kekayaan didarat adalah dan organisme lainnya, karena tumbuhan
kekayaan nabati yang memang sudah adalah sebagai sumber penyediaan
ada hampir diseluruh pulau. Dewasa ini, makanan dan perlindungan, disamping
pemanfaatan tumbuhan tidak hanya itu juga dapat dijadikan sebagai bahan
dibidang tertentu saja, bahkan minat obat-obatan. Tanaman obat sudah
masyarakat dari segi kesehatan terhadap banyak sekali digunakan oleh manusia
sejak zaman dahulu. Bahkan dipercaya
Jurnal Biology Education Vol. 4 No. 1 April 2015

mempunyai khasiat yang lebih ampuh Cara menggunakan obat


dari pada obat-obatan, namun tradisional juga ada beberapa macam,
perkembangan zaman dan semakin yaitu dimakan langsung, diminum,
meningkatnya pengetahuan manusia dibalurkan, diteteskan, ditempelkan,
tentang ilmu kedoktoran dan banyak dikumur atau digunakan untuk mencuci.
masyarakat yang beralih ke obat dokter. Seperti yang dikemukan oleh ( Latief,
Penggunaan bahan alami, 2012: 54) yaitu efek samping obat
khususnya tanaman untuk pengobatan tradisional umumnya kecil sekali,
pada saat ini cenderung meningkat, bahkan hampir tidak ada bila di
apalagi dengan maraknya issue ‘back to bandingkan dengan obat modern, yang
nature’. Tanaman obat yang diolah selalu terikat oleh dosis. Ini dapat
sebagai obat tradisional sejak jaman dipahami karena bahan baku obat
dahulu telah banyak digunakan oleh tradisional asli (alami) sering kali juga
manusia, terutama masyarakat menengah dapat berfungsi sebagai makanan atau
kebawah, namun dewasa ini dengan minuman.
adanya kemajuan dibidang teknologi, Selama sepuluh tahun terakhir,
banyak jenis tanaman obat yang sudah tumbuhan obat telah menjadi topik
diolah dan dikemas secara modern. kepentingan umum. Hingga saat ini
(Sangat, 2010: 34). diperkirakan banyak negara berkembang
Pengetahuan mengenai pengobatan yang sebagian besar masyarakatnya
tradisional tersebut pada umumnya sangat mempercayai tabib dan tumbuhan
diwariskan secara turun-temurun dari obat sebagai sarana pemenuhan
generasi kegenerasi. Setiap daerah atau kebutuhan kesehatan. Bersamaan dengan
suku bangsa memiliki ciri khas masing- ini, banyak orang di negara berkembang
masing dalam hal pengobatan kembali pada pengobatan tradisional
tradisional, hal ini disebabkan oleh tetapi sebagai pengobatan yang saling
kondisi alamnya, khususnya melengkapi dengan pengobatan modern.
ketersediaan tumbuh- tumbuhan yang (Zhang, 2013: 12)
berkhasiat obat di masing-masing Berdasarkan uraian diatas, penulis
daerah, juga perbedaan falsafah budaya ini melanjutkan penelitian di Gampong
dan adat istiadat yang melatar Alue Kecamatan Nisam Kabupaten Aceh
belakanginya. (Peneng, 2010: 16). Utara, berjudul “Inventarisasi Tanaman
Masyarakat hingga saat ini masih yang Digunakan Sebagai Obat Penyakit
memanfaatkan tumbuhan alam untuk Kulit Di Gampong Alue Kecamatan
mengobati berbagai penyakit, bahkan Nisam Kabupaten Aceh Utara”.
masyarakat yang menggunakan obat-
obatan kimia / sintesis, saat ini mulai RUMUSAN MASALAH
banyak yang tertarik untuk Adapun yang menjadi rumusan
menggunakan obat-obatan tradisional masalah dalam penelitian ini adalah
yang berasal dari bahan berkhasiat obat tumbuhan apa saja yang digunakan
dalam perawatan kesehatan. (Syukur dan sebagai obat penyakit kulit di Gampong
Hernani, 2002: 43).

187
Jurnal Biology Education Vol. 4 No. 1 April 2015

Alue Kecamatan Nisam Kabupaten Aceh Alue Kecamatan Nisam Kabupaten Aceh
Utara ? Utara.

TUJUAN PENELITIAN
Berdasarkan permasalahan diatas ALAT DAN BAHAN
maka penelitian ini bertujuan untuk Adapun alat dan bahan yang
mengetahui tumbuhan apa saja yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
digunakan sebagai obat penyakit kulit di 1. Buku panduan tentang
Gampong Alue Kecamatan Nisam tumbuhan obat-obatan
Kabupaten Aceh Utara. 2. Buku catatan
3. Peralatan tulis menulis
MANFAAT PENELITIAN 4. Camera
Hasil penelitian ini dapat 5. Kantong plastik
bermanfaat :
a. Bagi peneliti, dapat menambah TEKNIK PENGUMPULAN DATA
pengalaman dan wawasan dalam Teknik pengumpulan data dalam
menerapkan ilmu pengetahuan yang penelitian ini adalah:
diperoleh di lapangan khususnya 1. Dengan cara pengamatan langsung
dalam bidang study biologi. terhadap objek penelitian dengan
b. Bagi seluruh masyarakat, diharapkan menggunakan sistem jelajah.
dapat bahan informasi tentang obat- Pengambilan data dilakukan di Desa
obatan Alue Kecamatan Nisam Kabupaten
c. Dapat membudidayakan tanaman Aceh Utara. Dengan menggunakan
tradisional yang berkhasiat di sekitar alat dan bahan penelitian berupa
perkarangan rumah. camera dan peralatan tulis menulis.
2. Sampel tanaman yang diambil dari
METODE lapangan dan bersamaan dengan
Penelitian ini dilakukan pada pelaksanaan kegiatan wawancara
empat dusun di Gampong Alue dengan masyarakat di Gampong
Kecamatan Nisam Kabupaten Aceh Alue Kecamatan Nisam Kabupaten
Utara, yaitu Dusun Alue Meuh, Dusun Aceh Utara, yang di wawancarai
Alue Barat, Dusun Teumpok yaitu masyarakat
Teungoh, dan Dusun Teupok Binjee. 3. Secara umum wilayah penelitian di
Waktu penelitian dilaksanakan pada Desa Alue Kecamatan Nisam
tanggal 17 Juni sampai dengan 26 Juni Kabupaten Aceh Utara, luasnya
2014 sekitar 2000 Ha. Keadaan topografi
Objek penelitian digunakan di Desa Alue Kecamatan Nisam
dalam penelitian ini adalah berbagai Kabupaten Aceh Utara, umumnya
jenis tumbuhan yang dapat digunakan terdiri dari hutan sebelah utara dan
sebagai obat penyakit kulit di Gampong selatan luasnya 800 Ha, kebun
sebelah barat luasnya 920 Ha, sawah

188
Jurnal Biology Education Vol. 4 No. 1 April 2015

sebelah timur luasnya 80 Ha dan Nisam Kabupaten Aceh Utara. Langkah


perkarangan luasnya 200 Ha. Jumlah pertama yang dilakukan adalah
penduduk 280 kk. mengumpulkan data yang dilakukan
dengan cara pengamatan langsung
terhadap objek penelitian dengan
TEKNIK ANALISIS DATA menggunakan sistem jelajah.
Data dan informasi yang telah Pengumpulan data ini dilaksanakan
terkumpul dianalisis secara deskriftif selama 10 hari dari mulai tanggal 17
dengan tujuan untuk membuat deskripsi Juni sampai 26 Juni 2014.
gambaran secara sistematis terhadap Dari hasil penelitian yang menulis
penelitian yang dilakukan, kemudian melakukan di Gampong Alue Kecamatan
ditabulasikan untuk diambil kesimpulan. Nisam Kabupaten Aceh Utara, diperoleh
Isi tabel adalah jenis tumbuhan (%), 17 jenis tumbuhan yang berkhasiat
bagian tumbuhan yang dimanfaatkan sebagai obat penyakit kulit, yaitu
(%), jenis dan manfaat tumbuhan obat- belimbing wuluh (Averrhoa belimbing L),
obatan. Jeruk nipis (Citrus aurantifolia),
Ketepeng cina (Cassia alata L),
Rumus : P = x 100 % Lengkuas (Alpinia galangal), papaya
(Carica papaya), Tapak dara (Vinca
Sumber: (Anas Sudjono, 2005: 43)
rosea), Daun sirih (Piper betle. L),
Keterangan:
Brotowali (Tinospora crispa), pegaga
P = Persentase
(Cantela asiatica), sirsak (Annona
F = Frekuensi
muricata L), Lidah buaya (Aloe vera),
N = Sampel
mengkudu ( Morinda citrifolia), kunyit
(Curcuma domestica), dan sambiloto
HASIL DAN PEMBAHASAN
(Adrographis paniculata), Asam jawa
Secara geografi wilayah penelitian
(Tamarindus indica L), Cocor bebek
di Desa Alue Kecamatan Nisam
(Kalanchoe pinnata), Bayam
Kabupaten Aceh Utara, luasnya sekitar
(Alternanthera amoena Voss). Untuk
2000 Ha. Keadaan topografi di Desa
lebih jelas nama daerah, jenis dan bagian
Alue Kecamatan Nisam Kabupaten Aceh
tanaman yang digunakan sebagai obat
Utara, umumnya terdiri dari hutan
penyakit kulit dapat dilihat pada tabel
sebelah utara dan selatan luasnya 800
berikut ini.
Ha, kebun sebelah barat luasnya 920 Ha,
Pemberian nama ilmiah dari jenis-
sawah sebelah timur luasnya 80 Ha dan
jenis tanaman berikut ini penulis peroleh
perkarangan luasnya 200 Ha. Jumlah
berdasarkan sumber pada Swarsi (2013),
penduduk 280 KK.
Anggana (2011), dan untuk memperkuat
Dalam meninventarisasi tanaman
hasil penelitian penulis melihat di media
yang digunakan sebagai obat penyakit
seperti internet.
kulit di Gampong Alue Kecamatan

189
Jurnal Biology Education Vol. 4 No. 1 April 2015

Tabel: 4.1 Nama Ilmiah dan Nama Daerah Tanaman Yang di jadikan Sebagai Obat
Penyakit Kulit.
No Jenis Tanaman Bahasa Latin Perawakan

1 Belimbing Averrhoa bilimbing Pohon


wuluh Citrus aurantifolia
2 Jeruk nipis Cassia alata L Pohon
3 Ketepeng cina Alpinia galanga
Carica papaya Herbal
Lengkuas Vinca rosea
4 Piper betle. L Herbal
Papaya Tinospora crispa
5 Centela asiatica Pohon
Tapak dara Annona muricata L
6 Daun sirih Aloe vera Herbal
7 Brotowali Semak
8 Semak
Pegagan
9 Semak
Sirsak
10 Pohon
Lidah buaya
11 Semak
12 Mengkudu Morinda citrifolia Pohon
Curcuma domestica
13 Kunyit Andrographis Semak
paniculata
14 Sambiloto Tamarindus indica Herbal
L
15 sam jawa Kalanchoe pinnata Pohon
Alternanthera
16 Cocor bebek amoena Voss Semak

17 Bayam Semak

Sumber: Hasil Penelitian di Gampong Alue Kecamatan Nisam Kabupaten Aceh Utara,
Tahun 2014

190
Jurnal Biology Education Vol. 4 No. 1 April 2015

Tabel: 4.2 Jenis Tumbuhan Sebagai Obat Penyakit Kulit Yang di Manfaatkan Oleh
Masyarakat di Gampong Alue Kecamatan Nisam Kabupaten Aceh Utara
No Perawakan Jumlah Persen (%)
1 Pohon 6 35.30
2 Herbal 4 23.53
3 Semak 7 41.17
Total 17 100

Berdasarkan hasil penelitian,


tumbuhan semak paling banyak Grafik
Semak Pohon Herbal
digunakan oleh masyarakat Gampong
Alue sebesar 41,17 % dari 17 jenis
tumbuhan obat yang digunakan sebagai 23.53 %
obat penyakit kulit. Untuk lebih jelas 41.17 %
dapat kita lihat grafik di bawah ini:
35.30
%

Sedangkan jenis dan bagian


tanaman yang digunakan sebagai obat
penyakit kulit dapat dilihat pada tabel
4.3 dibawah ini.

Tabel : 4.3 Jenis dan Bagian yang Digunakan Sebagai Obat Penyakit Kulit
Penyakit Jenis Tanaman Yang Digunakan Bagian Tanaman yang
Kulit Digunakan
Penyakit Belimbing wuluh (Averrhoa bilimbis L) Biji
panu Jeruk nipis ( Citus aurantifolia)
Ketepeng cina ( Cassia alata L) Buah
Lengkuas ( Alpinia galangal
Daun

Rimpang
Penyakit Papaya ( Carica papaya ) Daun
luka bakar Tapak dara ( Vinca rosea )
Bayam (Alternanthera amoenas Voss) Daun

Daun
Penyakit Daun sirih (Piper betle. L) Daun

191
Jurnal Biology Education Vol. 4 No. 1 April 2015

Bisul Brotowali ( Tinospora crispa)


Cocor bebek (Kalanchoe pinnata) Batang

Daun
Pegagan ( Centela asiatica) Seluruh
Sirsak (Annona muricata L)
Asam jawa (Tamarindus indica L) bagian

Daun

Buah
Sumber : Hasil Penelitian di Gampong Alue Kecamatan Nisam Kabupaten Aceh Utara,
Tahun 2014
PEMBAHASAN rimpangnya. Kesemua tumbuhan ini
Berdasarkan hasil penelitian di diramu dengan cara dioleskan dibagian
Gampong Alue Kecamatan Nisam kulit yang sakit.
Kabupaten Aceh Utara, diperoleh 17 Sebagian kecil dari jenis tanaman
jenis tumbuhan yang berkhasiat sebagai diatas oleh masyarakat Gampong Alue
obat penyakit kulit, yaitu Kecamatan Nisam Kabupaten Aceh
Belimbing wuluh (Averrhoa Utara, telah mengetahui manfaat dari
bilimbi L), Jeruk nipis (Citrus tumbuhan tersebut diantaranya adalah
aurantifolia), Ketempeng cina (Cassia lidah buaya yang digunakan untuk
alata L), Lengkuas (Alpinia galangal), mengobati jerawat dan penyubur
Pepaya (Carica papaya), Tapak dara rambut, jeruk nipis untuk
(Vinca rosea), Daun sirih (Piper betle menghilangkan ketombe, lengkuas
L), Brotowali (Tinospora crispa), untuk mengobati penyakit panu,
Pegagan (Centela asiatica), Sirsak ketepeng cina untuk mengobati kurap,
(Annona muricata L), Lidah buaya mengkudu untuk mengobati kulit
(Aloe vera), Mengkudu (Morinda bersisik, asam jawa digunakan untuk
citrifolia), Kunyit (Curcuma mengobati gatal berupa bintik-bintik
domestica), Asam jawa (Tamarindus merah bergelumbung air, dan bisul.
indica L) ,dan Sambiloto (Andrographis Brotowali digunakan untuk mengobati
paniculata), Cocor bebek (Kalanchoe gatal-gatal dan kudis, pegagan untuk
pinnata), Bayam (Alternanthera mengobati campak, papaya untuk
amoena Voss). Semua jenis tumbuhan mengobati luka bakar dan kutil. Daun
ini terdapat diperkarangan rumah sirih untuk mengobati bisul, luka bakar,
masyarakat baik dihalaman rumah, di jerawat. Tapak dara untuk mengobati
tepi jalan, dibelakang rumah, dikebun, bisul dan luka bakar. (Hasil wawancara
sawah, maupun dijadikan sebagai bahan dengan masyarakat Gampong Alue
bumbu masakan. Bagian dari tumbuhan Kecamatan Nisam Kabupaten Aceh
yang digunakan sebagai obat penyakit Utara, 2014).
kulit adalah daun, buah, batang, dan

192
Jurnal Biology Education Vol. 4 No. 1 April 2015

Kesesuian atau kecocokan bahan kepentingan dan fungsinya yang bisa di


baku ramuan tradisional untuk pilih dari beberapa jenis tumbuhan obat
mengobati suatu penyakit memang yaitu: Belimbing wuluh (Averrhoa
didasarkan pada pengalaman turun bilimbi L), Jeruk nipis (Citrus
temurun. Obat tradisional ini dianggap aurantifolia), Ketempeng cina (Cassia
cukup manjur untuk mengobati alata L), Lengkuas (Alpinia galangal),
berbagai macam penyakit. Selain itu Pepaya (Carica papaya), Tapak dara
efek samping negative yang terkandung (Vinca rosea), Daun sirih (Piper betle
dalam ramuan tradisional ini sangat L), Brotowali (Tinospora crispa),
kecil dibandingkan dengan obat medis Pegagan (Centela asiatica), Sirsak
modern.alasannya adalah bahan (Annona muricata L), Lidah buaya
bakunya sangat alami atau tidak bersifat (Aloe vera), Mengkudu (Morinda
kimiawi. citrifolia), Kunyit (Curcuma
Selain itu pengelolaan ramuannya domestica), Asam jawa (Tamarindus
juga tidak rumit, sehingga dapat dibuat indica L) ,dan Sambiloto (Andrographis
sendiri tanpa memerlukan peralatan paniculata), Cocor bebek (Kalanchoe
khusus dan biaya yang besar. pinnata), Bayam (Alternanthera
Umumnya, bahan baku ramuan amoena Voss.
tradisional yang digunakan sebagai obat Pencegahan dan penyembuhan
penyakit kulit berupa bahan tanaman penyakit serta pemulihan kesehatan.
segar, dan penanganannya hanya Keuntungan obat tradisional yang
dengan ditumbuk, direbus bahkan bisa dirasakan langsung oleh masyarakat
lansung dipakai tanpa meramunya adalah mudah diperoleh dan bahan
terlebih dahulu. Dalam hal ini bakunya dapat ditanam di perkarangan
Thomas (dikutip dalam laporan erlina, sendiri, murah dan dapat diramu sendiri
2003: 2) bahwa:” Obat-obatan di rumah. (Soedibyo, 2008 : 12).
tradisional dalam menggunakan bahan Usaha pengobatan melalui
ramuan dari tumbuhan tertentu yang penggunaan tumbuhan obat sangat perlu
mudah diperoleh dari perkarangan dilakukan oleh masyarakat, sehingga
rumah, juga tidak mengandung resiko tumbuhan obat dapat diramu menjadi
yang dapat membahayakan bagi obat tradisional yang dapat
sipemakai dan dapat dikerjakan atau dimanfaatkan untuk penyembuhan
dibuat oleh siapa saja walaupun dalam penyakit bagi masyarakat. Tanaman
keadaan mendadak. obat di perkarangan rumah penduduk
Obat tradisional adalah obat yang perlu dipelihara dengan baik sehingga
terbuat dari bahan alami terutama masyarakat lebih mengenal jenis
tumbuhan dan telah digunakan secara tanaman yang dapat dijadikan sebagai
turun temurun secara empirik. Secara obat tradisional. Manfaat dan kegunaan
umum di dalam tumbuhan obat obat tradisional sangat banyak sekali
(rimpang, akar ,batang, daun, jika masyarakat bisa meramu dan
bunga, dan buah). Bahan ramuan menggunakan jenis-jenis tanaman yang
tumbuhan obat dibuat sesuai berkhasiat. (Depkes RI, 2011: 32).

193
Jurnal Biology Education Vol. 4 No. 1 April 2015

Tumbuhan obat tradisional, Kemudian dioleskan pada bagian


sangatlah penting dalam keluarga. kulit yang sakit.
Dengan menanam obat-obatan di
perkarangan, selain di manfaatkan
untuk obat dapat juga ditata dengan
baik sebagai penghias perkarangan. SARAN
Perkarangan rumah menjadi tampak 1. Mengingat pentingnya tanaman
asli dan penghuninya dapat tradisional yang digunakan untuk
memperoleh obat-obatan yang mengobati berbagai macam
diperlukan untuk menjaga kesehatan. penyakit, hendaknya masyarakat
( Budiyanto, 2007 : 16) dapat membudidayakan tanaman
tersebut, sehingga nantinya dapat
diwariskan secara turun temurun
KESIMPULAN kepada keluarga.
1. Terdapat 17 jenis tumbuhan yang 2. Hendaknya seluruh masyarakat
berkhasiat sebagai obat penyakit dapat membudidayakan tumbuh-
kulit, yaitu Bilimbing wuluh tumbuhan yang berkhasiat sebagai
(Averrhoa belimbi L), Jeruk nipis obat sehingga dapat meningkatkan
(Citrus aurantifolia), Ketepeng cina penghasilan keluarga.
(Cassia alata L), Lengkuas (Alpinia 3. Khususnya kepada ibu-ibu
galanga), Pepaya (Carica papaya), sekiranya dapat memanfaatkan
Daun sirih (Piper betle L), Tapak tumbuh-tumbuhan tradisional untuk
dara (Vinca rosea), Brotowali mengobati berbagai macam
(Tinospora crispa), Pegagan penyakit, khususnya untuk
(Centela asiatica), Sirsak (Annona mengobati penyakit kulit. Sehingga
muricata L), Lidah buaya (Aloe nantinya masyarakat akan tahu
vera), Mengkudu (Morinda manfaat dari tumbuh-tumbuhan
citrifolia), Kunyit (Curcuma yang ada disekitar mereka dan
domestica), Asam jawa dapat dimanfaatkan sebagai obat
(Tamarindus indica L), dan berbagai macam penyakit.
Sambiloto (Andrographis
paniculata), Cocor bebek DAFTAR PUSTAKA
(Kalanchoe pinnata), Bayam Anggana,A,F.(2011). Kajian
(Alternanthera amoena Voss). Etnobotani Masyarakat di
2. Bagian tanaman yang digunakan Sekitar Taman Nasional Gunung
adalah berupa buah, daun, batang, Merapi. Institut Pertanian
dan rimpangnya. Bogor. Indonesia
3. Cara meramu obat penyakit kulit Anas Sudjono. (2005). Pengantar
dengan cara ditumbuk, direbus, Statistik Pendidikan. Raja
bahkan bisa dipakai langsung tanpa Grafindo. Jakarta.
meramunya terlebih dahulu.

194
Jurnal Biology Education Vol. 4 No. 1 April 2015

Budiyanto. (2007). Lingkungan Rumah Seminar Nasional Sains dan


Yang Asli. Pustaka Nasional. Teknologi V Lembaga
Jakarta. Penelitian Universitas Lampung
Depkes. RI.(2011). Sistem Kesehatan 19-20 November 2013. Diakses
Nasional. Departemen Tanggal 26-03-2014.
Kesehatan Republik Indonesia. Sangat. (2010) . Penyakit dan
Jakarta. Tumbuhan Obat Indonesia (
Peneng. (2010). Inventarisasi Etnofitomedika). Yayasan Obor
Tumbuhan Berkhasiat Obat Indonesia. Jakarta. Jurnal
Tradisional. Prosiding Seminar Biosaintifika Vol. 2 No. 2,
Konservasi September 2010. Diakses
Tumbuhan Usada Bali dan Perannya Tanggal 03-06-2014
Dalam Mendukung Ekowisata. Syukur, C dan Hernani. (2002).
Jurnal Bumi Lestari, Volume 13 Budidaya Tanaman Obat
No. 1, Februari 2013. Diakses Komersil. Penerbit Swadaya.
Tanggal 03- 06 – 2014 Jakarta. Jurnal Seminar Nasional
Soedibyo. (2008). Pendayagunaan Sains dan Teknologi V Lembaga
Tanaman Obat. Prodiding Penelitian Universitas Lampung
Forum Komunikasi Ilmiah. 19-20 November 2013. Diakses
Hasil Penelitian Plasma Nutfah Tanggal 26-03-2014
dan Budidaya Tanaman Obat. Zhang, X. (2013). Monograph On
Pusat Penelitian dan Selected Medicinal Plants Vol. I.
Pengembangan Tanaman WHO.Geneva. Jurnal Seminar
Industri. Bogor Nasional Sains dan Teknologi V
Swarsi. (2013). Pengobatan Tradisional Lembaga Penelitian Universitas
Pada Masyarakat Daerah Bali. Lampung 19-20 November
Derpartemen Pendidikan dan 2013. Diakses Tanggal 26-03-
Kebudayaan. Jakarta. Jurnal 2014.

195
Jurnal Biology Education Vol. 4 No. 1 April 2015

PERBEDAAN TINGKAT LAJU OSMOSIS ANTARA UMBI SOLONUM


TUBEROSUM DAN DOUCUS CAROTA

Oleh:

Yahya
Dosen Kopertis Wil. I dpk FKIP Unigha Sigli

ABSTRAK

Telah dilakukan Penelitian tentang tingkat laju Osmosis antara umbi kentang dan
wartel, serta bagaimana perbandingan laju osmosis antara kedua umbi tersebut.
Penelitian ini dilakukan pada bulan januari 2014 di LAB MIPA Universitas Jabal
Ghafur, dengan tujuan untuk memperoleh data secara kuantitatif mengenai
perbandingan tingkat laju osmosis antara umbi ketang Solonum tuberosum dan umbi
wortel Doucus Carota. Metode yang digunakan adalah metode dieskriptif, kuantitatif
dengan menggunakan uji-t (t-test).Parameter penelitian adalah berat umbi setelah
diendam selama dua jam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat laju osmosis
antara keduanya memperlihatkan perbedaan secara signifikan. Besar tingkat laju umbi
kentang adalah 3,37 gram/2 jam dan umbi wortel 22,20 gram/2 jam.Uji banding dengan
menggunakan t-test diperoleh bahwa besarnya nilai t-hitung 4,18 dan t-tabel 2,04. Hal
ini menunjukkan t-hitung 4.18 > t-tabel 2.04 pada taraf signifikant α = 0,05. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan tingkat laju
osmosis antara umbi kentang dan umbi wortel.

Kata Kunci: laju osmosis, umbi solonum tuberosum, umbi donocus carota
PEDAHULUAN yang sesuai. Konsentasi zat-zat akan
Makhluk hidup mengalami poses terkendali, sel dapat memperoleh
metabolisme, salah satunya adalah masukan zat-zat dari ion-ion yang
transportasi. Seperti halnya manusia diperlukan. Serta membuang zat-zat
tumbuhanpun memerlukan zat-zat dari yang tidak dibutuhkan lagi oleh tubuh.
luar untuk kelangsungan hidupnya. Perpindahan molekul atau ion melewati
Untuk itu dalam mewujudkan membran disebut tranport lewat
keserasian dalam tubuh, setiap makhluk membran (Syamsuri, 1999 : 22).
hidup perlu adanya sirkulasi zat. Zat-zat yang diperlukan melewati
Dimana sirkulasi zat ini terjadi dalam membran melalui transpor aktif dan
gerakan sitoplasma atau dalam bentuk pasif.Tanspor aktif terjadi transpor zat
diffusi dan osmosis. Proses dengan menggunakan energi dari sel.
pengangkutan zat-zat dari dalam dan Sedangkan tranportasi pasif trerjadi
keluar sel disebut transportasi, secara spontan dan tidak menggunakan
Pada sel tumbuhan terdapat energi. Antara keduanya dalam tubuhh
membran sel yang berfungsi untuk tumbuhan terjadi secara bergantian.
mengatur keluar masuknya zat. Dengan Tumbuhan mengambil zat-zat dari
pengaturan itu sel akan memperoleh pH

196
Jurnal Biology Education Vol. 4 No. 1 April 2015

lingkungannya, sebagian dalam bentuk yang dipelajari di SMA, untuk


larutan dan sebagian dalam bentuk gas mempelari konsep tersebut lebih
CO2 dan O2 serta dalam bentuk ion medalam perlu kiranya dipertajam
garam-garam mineral yang terlarut di melaui praktek-praktek difusi dan
dalam air. osmosis. Makanya peneliti merasa perlu
Pada tumbuhan, air dan mineral melakukan penelitian mengenai Tingkat
diserap oleh akar dari dalam tanah. laju osmosis antara umbi kentang dan
Sedangkan gas-gas seperti O2 dan CO2 umbi wortel ini.
diambil oleh stomata daun dari udara
disekelilingnya. Air dan garam mineral RUMUSAN MASALAH
masuk ke akar melalui epidermis akar Berdasarkan latar belakan
secara difusi dan osmosa. Hal ini dapat masalah di atas, dapat dirumuskan
terjadi karena adanya perbedaan permasalahannya sebagai berikut:
konsetrasi sel-sel akar dan tanah di Bagaimana perbandingan tingkat laju
lingkungannya. osmosis umbi kentang Solanum
Difusi adalah penyebaran molekul tuberusum dan umbi wortel Danucus
suatu zat yang ditimbulkan oleh suatu carota.
gaya yang identik dengan energi kinetik
(Dwijoseputro, 1994 : 67). Kontrasi TUJUAN PENELITIAN
larutan itu sendiri merupakan Bertitik tolak pada latar belakang
banyaknya jumlah zat terlarut dalam masalah yang dikemukakan sebelumnya
pelarut. Cepat lambatnya difusi dan maka dapat diajukan tujuan penelitian
osmosis dipengaruhi oleh beberapa sebagai berikut: untuk memperoleh data
faktor antara lain perbedaan secara kuantitatif mengenai
konsentrasi, suhu, tekanan, dan matrik perbandingan tingkat lajunya osmosis
atau bahan penyusun (Salisburi dan umbi kentang Solanum toberosum dan
Ross, 1996 : 235). umbi wortel Dacus carota.
Umbi adalah salah satu jenis
tanaman yang mengalami peristiwa HIPOTESIS PENELITIAN
difusi dan osmosis, Umbi merupakan Hipotesis yang diajukan adalah:
bagian tanaman yang terbentuk di terdapat perbedaan tingkat laju osmosis
dalam tanah (Rukmana, 1995 : 18). umbi kentang Solanum tuberosum dan
Misalnya umbi kentang Solonum umbi wortel Danucus carota.
tubeyang rosum dan umbi wortel
Danucus carota yang memiliki LANDASAN TEORETIS
karakteristik tumbuh hampir sama yaitu Morfologi Tanaman Kentang dan
sangat menyukai daerah dingin dan Wortel
lembab sebagai tempat tumbuhnya, Kentang merupakan jenis
kisaran suhu antara 15,5 – 21o C dan tanaman semusim dan berumur pendek
membutuhkan pH 5,5 – 6,5. karena hanya sekali berreproduksi,
Konsep transportas pada setelah itu mati, berbentuk perdu dan
tumbuhan merupakan salah satu matari semak (Rukmana, 1995 :17). Batangnya

197
Jurnal Biology Education Vol. 4 No. 1 April 2015

agak keras dan bersegi, akan tetapi tidak seolah-olah tidak kelihatan, sementara
begitu kuat hingga mudah roboh ke akar tunggang berongga dan dapat
tanah bila terkena angin kencang. berobah bentuk dan fungsi sebagai
Umumnya berdaun rimbun dan letak tempat menyimpan cadangan makanan
daunnya berselang seling. Bentuk daun yang disebut umbi (Samadi, 1997 : 10).
oval dengan ujung meruncing dengan Secara morfologi wortel memiliki daun
tulang-tulang daunnya menyirip seperti majemuk, anak daunnya berbentuk
duri ikan. Warna daun hijau muda lanset atau garis dengan bagian
sampai hijau tua hingga kelabu. pinggirnya melekat pada tangkai daun
Tanaman kentang memilki sistem yang ukurannya agak panjang, pangkal
perakaran tunggang dan serabut. Akar tangkai melebar menjadi upih, tanpa
tunggang dapat menebus tanah sampai daun penumpu bunga majemuk berupa
kedalam 4,5 M, sedangkan akar serabut payung majemuk atau tongkol. Secara
umumnya tumbah menyebar. Diantara anatomi umbi wortel tersusun atas
akar-akarnya ada yang berubahdan epidermis, jaringan pengangkut dan
fungsi menjadi umbi yang besar, bulat kambium. Pada wortel juga terdapat
atau lonjong sebagai gudang kantong yang mengandung minyak
karbohidrat dan mempunyai banyak pada ruang antar sel perisikel.
mata pada bagian ujungnya.
Susunan tubuh utama terdiri dari Kegunaan Kentang dan Wortel
stolon, umbi, batang, daun, bunga, biji, Kentang dan wortel memiliki
buah dan akar. Stolon merupakan tunas banyak faedahnya bagi manusia, baik
lateral yang tumbuh di ketiak daun di sebagai makanan pokok, makanan
bawah permukaan tanah. Stolon tumbuh ringan atau tambahan dan bahkan dapat
memajang dan melengkung. Pada juga dibuat sayuran, karena gizi yang
bagian ujungnya kemudian membesar cukup tinggi. Kentang banyak
dan membentuk umbi. Kelopak bunga mengandung vitamin B, C dan sedikit
terdiri dari daun kelopak yang vitamin A, selainitu kaya akan
berlekatan, mahkota yang berbentuk karbohidrat. Sementara kandungan
bintang, terompet atau corong. Benang utama kentang mencakup air 80%,
sari lima yang tertanam pada mahkota. karbohidrat 8% dan protein 12%.
Bakal buah menumpang dan Kandungan dan komposisi gizi umbi
beruang dua, tiap ruang banyak terdapat kentang (Solanum tuberosum) dalam
biji. Tangkai putik satu dan buahnya 100 gram bahan dapat dilihat dalam
berbentuk buni dan didalamnya berisi tabel berikut:
banyak biji. Secara anatomi umbi
kentang tersusun atas epidermis, kortek,
jaringan pengangkut yang terdiri dari
xilem dan floem, sedikit kambium serta
terdapat jaringan gabus.
Tanaman wortel juga merupakan
tanaman semusim, batang pendek

198
Jurnal Biology Education Vol. 4 No. 1 April 2015

Tabel 1.1 Kandungan Gizi Solanum tuberosum/100 gr bahan


No Kandungan Gizi Jumlah
1. Kalori 83 Kal.
2. Protein 2 gram
3. Lemak 0,1 grqam
4. Karbohidrat 19,10 gram
5. Kalsium 11,00 gram
6. Pospor 56,00 gram
7. Zat besi 0,7 gram
8. Vitamin B 0,11 gram
9. Vitamin 17,00 gram
10, Air 64 gram
Sumber : Direktorat Gizi Depkes RI. 1981

Wortel banyak mengandung banyak mengandung enzim pencernaan


karotin (Pro-vitamin A) yang dapat dan berfungsi diuretik. Dengan
mencegah penyakit rabun senja (buta mengkonsumsi umbi wortel dapat
ayam). Menurut hasil penelitian mencegah pembentukan tukak lambung
National Concer, 1991 menyatakan dan penyakit pencernaan, seperti
bahwa wartel mengandung senyawa pembentukan asam urat (Uric acid), dan
beta-carotin. Zat ini dapat mencegah pembentukan batu dalam saluran
Bensopiren penyakit kanker paru-paru kencing.
(Rukmana, 1995:14). Umbi wortel
Kandungan serta komposisi gizi wortel tiap 100 gram bahan dapat diamati dalqam tabel
berikut ini:
Tabel 2. Kandungan gizi Donocus carotin per 100 gram bahan
No. Kandungan Gizi Jumlah
1. Kalori 42 kal
2. Protein 1,2 gr
3. Lemak 0,3 gr
4. Karbohidrat 0,3 gr
5. Kalsium 39 gr
6. Pospor 37 gr
7. Zat Besi 0,8 gr
8. Vitamin A 12,00 gr
9. Vitamin B 0,06 gr
10. Vitamin C 6,00 gr
11. Air 88,20 gr
Sumber : Direktorat Gizi Depkes RI. 1981.

Demikian penting dan besarnya dalam makanan mengndung kedua


manfaat umbi kentang dan wortel, bila bahan tersebut mencukupi nilai gizi

199
Jurnal Biology Education Vol. 4 No. 1 April 2015

yang dikomsumsi sehari-hari, maka antara sel-sel akar dengan cairan yang
akan terjamin kesehatan tubuh. Untuk ada disekeliling akar. Sel-sel akar
membentuk tubuh dalam keadaan sehat mempunyai konsentarsi yang lebih
dan kuat diperlukan mengkonsumsi tinggi bila dibandingkan dengan
makanan yang cukup mengandung keadaan sekelilingnya. Hal ini dapat
nilai-nilaa gizi. Untuk itu diharapkan ditandai dengan semakin dalam
pada semua penduduk dapat mengolah masuknya sel-sel akar maka akan
makanannya sehari-hari dengan cukup semakin banyak terdapat penimbunan
bervariasi, sehingga nilai gizi garam sehingga semakin ke dalam
mendukung kesehatan yang baik. defisit tekanan difusi semakin besar.
Makin besar perbedaan konsentarsi
Pengertian Difusi dan Osmosa antara dua daerah maka makin tajam
Menurut Dwijoseputro (1994 : 34) gradasi konsentasi makin besar
Difusi adalah merupakan penyebaran kecepatan difusinya (Lovelss, 1991 :
molekul-molekul suatu zat yang 136).
ditimbulkan oleh energi kinetik. Salah satu bagian difusi adalah
Dimana molekul-molekul tersebut osmosis yaitu perpindahan air dari
cendrung menyebar ke segala arah larutan yang mempunyai konsentarsi
sampai terdapat suatu konsentrasi yang rendah ke larutan yang mempunyai
sama. Difusi zat terjadi dari suatu konsentrasi tingi melalui membran
tempat yang banyak mengandung semipermiabel. Osmosis adalah
molekul-molekul atau tempat yang berdifusinya zat pelarut dari larutan
konsentrasinya pekat menuju tempat yang konsentrasinya rendah ke larutan
yang sedikit mengandung molekul atau yang konsentrasinya tinngi melalui
konsentrasi rendah. selaput semipermiabel (Loveless, 1991 :
Jika pertikel suatu zat dapat 136). Osmosis adalah perpindahan ion
bergerak bebas tanpa terhambat oleh atau molekul zat dari kerapatan rendah
gaya tarik, maka dalam jangka waktu ke kerapatan tinggi melalui suatu
tertentu partikel-pertikel itu akan membran (Syamsuri, 1999 : 23).
tersebar merata dalam ruang yang ada.
Sampai distribusi merata seperti itu METODOLOGI PENELITIAN
terjadi akan terdapat banyak partikel Penelitian ini dilaksanakan di
yang bergerak dari daerah tempat Laboratoium Universitas Jabal Ghafur,
partikel lebih pekat ke daerah yang dilaksanakan pada tanggal 5 Januari
partikelnya kurang pekat, dan secara sampai dengan 20 Januari 2013.
menyeluruh gerakan partikel pada arah
tertentu disebut difusi (Loveless, 1991 : Variabel Penelitian
136). Pada penelitian ini tidak
Pada tumbuhan, air dan garam- melibatkan hubungan sebab akibat atau
garam mineral masuk ke dalam saling mempengaruhi, dan hanya
tumbuhan melalui epidermis akar, melihat perbedaan tingkat laju osmosis
dimana terdapat perbedaan konsentarsi atara umbi kentang dan wortel, maka

200
Jurnal Biology Education Vol. 4 No. 1 April 2015

variabelnya laju osmosis umbi kentang Rumus standar defiasi gabungan adalah:
dan laju osmosis umbi wortel.

ANALISA DATA
Analisa data yang dilakukan
secara kuantitatif dengan menggunakan Selanjutnya mengguna t=test :
t-test untuk membandingkan dua
macam viriabek umbi kentang dan
wortel. Uji t-test dengan mencari dua
besar nilai simpangan baku (Standar
deviasi) dari kedua perlakuan yang HASIL PENELITIAN
dilakukan dengan menggunakan rumus Setelah dilakukan pengamatan
: dan penimbangan berat umbi setelah 2
jam perendaman pada sampel penelitian
maka didapat data aebagai berikut:
.... Sudjana
1992 : 04
Tabel 3. Berat umbi setealah perendaman 2 jam
No Ulangan Berat awal Berat akhir
Umbi kentang umbi wortel
1 1 25,50 28,35 28,50
2 2 25,50 28,74 28,62
3 3 25,50 29,19 28,63
4 4 25,50 28,92 27,19
5 5 25,50 29,12 27,27
6 6 25,50 29,60 27,15
7 7 25,50 29,62 27,16
8 8 25,50 28,79 28,46
9 9 25,50 28,70 28,59
10 10 25,50 29,73 27,20
11 11 25,50 28,09 27,22
12 12 25,50 28,12 27,25
13 13 25,50 28,42 28,46
14 14 25,50 28,32 27,20
15 15 25,50 28,39 37,12
16 16 25,50 29,90 27,18

Untuk menghitung laju osmosis pada jam, merupakan berat akhir dikurangi
kedua umbi, dapat diamati berdasarkan berat awal, dapat dilihat dalam 4 berikut
banyaknya air yang berpindah ke umbi :
kentang maupun umbi wortel selama 2

201
Jurnal Biology Education Vol. 4 No. 1 April 2015

Tabel 4 : Laju osmosis umbi kentang dan wortel


Ulangan Umbi Kentang Umbi Wortel
1 2,85 3
2 3,24 3,12
3 3,89 3,13
4 3,42 3,69
5 3,62 1,77
6 4,1 1,65
7 4,12 1,66
8 3,29 2,86
9 3,2 3,09
10 4,25 1,7
11 2,59 1,72
12 2,62 1,75
13 2,96 2,95
14 2,82 1,7
15 2,79 1,62
16 4,4 1,68

Untu membandingkan kedua jenis umbi tersebut maka data sampel diratakan sebagai
berikut:
Tabel 5: Rata-rata laju osmosis umbi kentang dan umbi wortel
Ulangan Umni Kantang Umbi Wortel
1 2,85 3
2 3,24 3,12
3 3,89 3,13
4 3,42 3,69
5 3,62 1,77
6 4,1 1,65
7 4,12 1,66
8 3,29 2,86
9 3,2 3,09
10 4,25 1,7
11 2,59 1,72
12 2,62 1,75
13 2,96 2,95
14 2,82 1,7
15 2,79 1,62
16 4,4 1,68
total 53,9 35,19
Rata-rata 3,37 2,2

202
Jurnal Biology Education Vol. 4 No. 1 April 2015

Untuk melakukan Uji-t, maka data yang tertera pada tabel 5 di atas perlu
mengkombinasikan dalam tabel 6 berikut :
Tabel 6 : Konversi Data Untuk Dianalisis
Ulangan X Y X2 Y2
1 2,85 3.00 8.12 9.00
2 3,24 3.12 10.49 9.75
3 3,89 3.13 13.61 9.79
4 3,42 1.69 11.69 2.85
5 3,62 1.77 13.10 3.13
6 4,1 1.65 16.81 2.72
7 4,12 1.66 16.97 2.75
8 3,29 1.96 10.82 8.76
9 3,2 3.09 10.24 9.54
10 4,25 1.70 17.89 2.89
11 2,59 1.72 6.70 2.95
12 2,62 1.75 6.86 3.06
13 2,96 2.95 8.52 8.70
14 2,82 1.70 7.95 2.89
15 2,79 1.62 7.78 2.62
16 4,4 1.68 19.36 2.82
Total 53.988 35.19 186.91 84.20
Keterangan : X = Umbi Kentang
Y = Umbi Wortel

Selanjutnya data di atas dihitung untuk =


mendapatkan besarnya nilai Standar 0.59
Deviasi adalah sebagai berikut:
A. Standar Deviasi untuk perlakuan laju B. Standar Deviasi untuk perlakuan laju
osmosis umbi kentang : osmosis Umbi Wortel (X) sebagai
berikut:

= = 0.67
=

203
Jurnal Biology Education Vol. 4 No. 1 April 2015

C. Standar Deviasi Gabungan : PEMBAHASAN


Transportasi merupakan salah
satu bentuk kehidupan yang merupakan
ciri-ciri makhluk hidup, baik hewan
maupun tumbuhan. Misalnya dalam
peristiwa difusi dan osmosis dan ini
merupakan salah satu contoh
transportasi pada tumbuh-tumbuhan.
= Dinding sel hidup pada tumbuh-
= 0.78 tumbuhan selalu merembes dan kadang-
Setelah didapatkan Standar Deviasi kadang dikelilingi oleh larutan cair yang
gabungan antara (X) dan (Y) najka berhubungan dari satu sel ke sel
selanjutnya mencari nilai t-hitung untuk lainnya, sehingga membentuk suatu
dapat dibandingkan dengan besarnya jalinan pada seluruh tumbuh-tumbuhan.
nilai t-tabel pada taraf signifikant α = Selaput sitoplasma yaitu plasmolema
0.05. (selaput plasma) di sebelah luar dan
t-hitung = = = tonoplas (selaput vacuola) di sebelah
dalam, kedua-duanya sangat permiabel
terhadap air tetapi relatif tidak
= = 4.18
permiabel terhadap bahan terlarut.
Sehingga untuk lebih mudahnya seluruh
lapisan sitoplasma itu dapat dianggap
Tinjauan Hipotesis
sebagai membran sinambung dan
Setelah mendapatkan nilai t-
bersifat semipermiabel.
hitung maka dilanjutkan dengan
Untuk mengetahui perbedaan laju
mencari besarnya nilai t-tabel pada taraf
osmosis dalam sel, contoh umbi
signifikan α 0.05. Dari data tabel
kentang dan umbi wortel yang dibentuk
sebaran nilai t-tabel dengan dk = 30
dengan ukuran dan berat yang sama,
( + -2), karena besarnya nilai α
kemudian diletakkan dalam air murni
=0,05 maka taraf signifikan menjadi
dan di dalamnya diisi larutan hipertonis
0.975 didapatkan nilai t-tabel adalah
seperti larutan gula yang terlalu mudah
2.04.
menembus sel sebagai bahan terlarut.
Dari kriteria penjgujian terima Ho
Kedua umbi tersebut lalu
jika t-hitung < t-tabel dan tolak Ho jika t-
dibiarkan selama 2 jam agar terbentuk
hitung > t-tabel.Karena t-hitung = 4.18 > t-tabel
keseimbangan, kemudian dikeringkan
2.04 berarti tolak Ho terima Ha, dengan
dengan cepat diantara kertas tisu dan
demikian rumusan hipotesis yang
akhirnya ditimbang berat akhir.
diajukan: terdapat perbedaan tingkat
Dalam penelitian osmosis, umbi
laju osmosis umbi kentang Solanum
kentang dan umbi wortel bertindak
tuberosum dan umbi wortel Danucus
sebagai selaput atau membran. Air yang
carota diterima.
berada di luar umbi meresap ke dalam
melewati membran semipermiabel,

204
Jurnal Biology Education Vol. 4 No. 1 April 2015

sehingga air yang berada di dalam umbi contoh umbi-umbian lain, untuk
meningkat, akan tetapi tidak ada lagi mengetahui laju osmosisnya.
difusi gula ke air. Jelaslah kalau b. Dalam penelitian lain diperlukan
osmosis adalah proses perpindahan air alat dan metode yang lebih baik
dari larutan yang konsentrasinya rendah untuk mendapatkan hasil yang lebih
ke larutan yang konsentrasinya tinggi valid.
melalui membran semipermiabel. Umbi c. Di era penerapan KBK di sekolah-
bersifat semipermiabel karena hanya air sekolah diharapkan setiap guru
yang dapat melaluinya, sedangkan dalam mengajar agar
larutan gula tidak bisa melewati umbi, mempersiapkan satu kegiatan
karena umbi bersifat semipermiabel penelitian yang dapat dilaksanakan
terhadap larutan gula. dalam praktikum untuk tiap pokok
bahasan.
PENUTUP
Kesimpulan
Dari hasil analisis data yang DAFTAR PUSTAKA
dilakukan, dapat diambil beberapa Arikunto, S. 2000. Metode Penelitian.
kesimpulan sebagai berikut: Jakarta :Rineka Cipta.
1. Terdapat perbedaan laju osmosis Aksi Agraris Kanisius. 1976. Petunjuk
antara umbi kentang Solanum Praktis Bertanam Sayuran.
tuberosum dengan umbi wortel Yogyakarta : Kanisius.
Danucus carota. Direktorat Gizi Depkes RI. 1981.
2. Besarnya laju umbi kentang adalah Rukmana. 1995. Bertanam
3.37 gram/ 2 jam dan laju osmosis Wortel. Jakarta : Kanisius.
umbi wortel 2.20 gram/2 jam. Dari Dwijoseputro, D. 1986. Pengantar
uji banding sampel dengan bFisiologi Tumbuhan. Jakarta :
menggunakan uji-t didapatkan PT. Gramedia.
bahwa nilai t-hitung =4.18 dan nilai Hanafiah. 2000. Rancangan Percobaan
t-tabel = 2.04, berarti t hitung > t Tani dan Aplikasi. Palembang :
tabel pada taraf signifikan α 0.05 Fakultas Pertanian Universitas
maka hipotesis yang diajukan: Sriwijaya.
terdapat perbedaan tingkat laju Loveless, AR. 1991. Prinsip-Prinsip
osmosis umbi kentang Solanum Biologi Tumbuhan Untuk Daerah
tuberosum dan umbi wortel Tropik. Jakarta : PT. Gramedia.
Danucus carota dapat diterima.. Ndara, Umar, H. 2001. Metode
Penelitian Untuk Skripsi dan
Saran Tesis. Jakarta : Raja Grafindo.
Saran-saran yang peneliti berikan antara Rukmana, R. 1995. Bertanam Wortel.
lain sebagai berikut: Jakarta : Kanisius.
a. Perlu diadakan penelitian lanjutan Salisburi dan Ross. 1966. Fisiologi
dengan menggunakan lebih banyak Tumbuhan. Bandung : ITB.

205
Jurnal Biology Education Vol. 4 No. 1 April 2015

Sudjana. 1992. Metode Statistik. Syamsuri, I. 1999. Biologi 2000 Jilid 2.


Bandung : Tarsito. Jakarta : Erlangga.
Sunarjono, H. 1984. Kunci Bercocok Tjitrosoepomo, G. 2004. Taksonomi
Tanam Sayur-Sayuran Penting di Tumbuhan Spermatophyta.
Indonesia. Bandung : Sinar Baru. Yogyakarta : Gajah Mada
Samadi, B. 1977. Usaha Tani Kentang. Universty Press.
Yogyakarta : Kanisius. Umar, H. 2001. Metode Penelitian
Soesono, S. 1984. Kebun Sayur. Jakarta untuk Skripsi dan Tesis Bisnis.
: Kinta. Jakarta : Grafinda

206

Anda mungkin juga menyukai