BAB IV Lavender
BAB IV Lavender
Studi kasus ini dilakukan di Klinik Bersalin Bidan Wati Widana Jl.
Bogor, Jawa Barat 16114. Klinik ini melayani ibu dan anak seperti melayani
ibu bersalin maupun pemeriksaan ANC, Imunisasi, KB, serta pemeriksaan ibu
nifas. Terdapat fasilitas yang disediakan oleh klinik seperti Ruang Perawatan
(Ruang Perawatan 1 & 2), terdapat Ruang Bersalin, Ruang Periksa, Mushola
serta Kamar Mandi. Keadaan umum di ruang perawatan yaitu terdapat 3 bed,
1 kamar mandi, AC serta penerangan cahaya matahari dan lampu yang sudah
cukup dan setiap bed terdapat sampiran sehingga menjaga privasi antar klien.
Klien yang dijadikan responden adalah ibu post partum yang memiliki
namun setelah anaknya lahir dengan normal klien sangat bahagia walaupun
klien merasa nyeri karena saat persalinan mengalami robekan pada perineum
dengan grade 2, saat pengkajian klien termasuk ibu post partum hari-1. klien
masih tampak meringis saat akan berpindah posisi, klien cukup kooperatif, dan
saat diberikan pre test terkait lembar pengukuran intensitas nyeri klien
mengatakan skala nyerinya 5. Pada hari nifas ke-3 Ny.N masih mengeluh nyeri
38
39
secara mandiri namun sudah mulai belajar mandiri seperti pergi ke kamar
mandi.
melahirkan anak pertama dan kedua dan Saat persalinan klien mengalami
robekan pada perineum dengan grade 2. Saat pengkajian klien termasuk ibu
post partum ke 30 menit, klien sangat kooperatif serta tampak bahagia atas
kelahiran anak ketiganya walaupun klien masih merasakan nyeri, perih dan
tidak nyaman di bagian luka jahitan, serta klien tampak meringis saat
berpindah posisi. Pada hari ke 3 nifas klien masih terbatas dalam melakukan
aktivitas secara mandiri namun sudah bisa berjalan sendiri untuk buang air
sampai pembukaan akhir, saat persalinan berakhir pun klien merasa nyeri
hilang timbul, dan nyerinya tearsa saat berpindah posisi, pada hari ke 3 nifas
Ny.AM masih mengeluh nyeri sehingga aktivitas klien masih terbatas dan
klien belum memulai aktivitasnya sebagai guru namun klien sudah bisa
berjalan sendiri untuk buang air kecil dan buang air besar ke kamar mandi
pekerjaan, dan paritas. Hasil ulasan deskriptif data umum berupa table
Tabel 4.1
Karakteristik Responden berdasarkan Usia, Pendidikan, Pekerjaan
dan Paritas di Ruang Perawatan Klinik Bersalin Bidan Wati Widana
Kota Bogor pada tanggal 4-9 April 2022. (n=3)
No Karakteristik Responden
Ny.N Ny.A Ny.AM
1 Usia 23 Th 38 Th 28 Th
2 Pendidikan Terakhir SMA SMA S1
3 Pekerjaan Karyawan Swasta IRT Guru
4 Paritas P1A0 P3A0 P1A0
berusia >25 tahun sejumlah 2 ibu dan Sebagian kecil responden berusia
sejumlah 1 ibu, sebagian ibu bekerja sebagai karyawan swata dan guru
dan sebagian kecil responden tidak bekerja atau ibu rumah tangga dan
2. Data Khusus
Data khusus responden dalam studi kasus ini dilakukan pada tanggal 4
pada bagian luka jahitannya, merasa tidak nyaman serta terasa perih di luka
jahitan, merasa sulit untuk berpindah posisi, saat nyeri timbul klien tampak
Tabel 4.2
Distribusi frekuensi responden berdasarkan intensitas nyeri sebelum
dilakukan relaksasi aromaterapi di Klinik Bersalin Bidan Wati Widana
Pada Tanggal 4-9 April 2022. (n=3)
1. Nyeri Ringan 0 0
2. Nyeri Sedang 2 66,7
3. Nyeri Berat 1 33,3
Jumlah 3 100
Berdasarkan tabel 4.2 menunjukkan bahwa intensitas nyeri yang diukur
relaksasi aromaterapi yaitu nyeri sedang 2 orang (66,7%) dan nyeri berat
Tabel 4.3
Distribusi frekuensi responden berdasarkan intensitas nyeri setelah
dilakukan relaksasi aromaterapi di Klinik Bersalin Bidan Wati Widana
pada tanggal 4-9 April 2022. (n=3)
3. Nyeri Berat 0 0
Jumlah 3 100
aromaterapi dilakukan selama 6 hari yaitu 4-9 April 2022 dalam durasi
Tabel 4.4
Distribusi frekuensi responden berdasarkan perkembangan intensitas
nyeri sebelum dan setelah dilakukan relaksasi aromaterapi di Klinik
Bersalin Bidan Wati Widana pada tanggal 4-9 April 2022. (n=3)
Sebelum Sesudah
Responde Keteranga
No Kategori Kategori
n Skor Skor kecemasan n
kecemasan
Ada
1. Ny. N 5 Sedang 2 Ringan penurunan
Ada
2. Ny. A 8 Berat 4 Sedang penurunan
Ada
3. Ny. AM 6 Sedang 3 Ringan penurunan
Tabel 4.5
Distribusi frekuensi responden berdasarkan perkembangan Tanda-
Tanda Vital sebelum dan setelah dilakukan relaksasi aromaterapi di
Klinik Bersalin Bidan Wati Widana pada tanggal 4-9 April 2022.
(n=3)
Ny. N Ny. A Ny Am
TD Sebelum 135/90 160/100 130/90
(mmHg) Sesudah 110/70 130/80 120/80
N Sebelum 95 100 98
(x/menit) Sesudah 80 90 88
RR Sebelum 21 22 22
(x/menit) Sesudah 20 20 20
Berdasarkan tabel 4.4 menunjukkan pengukuran pemeriksaan tanda-
Terhadap Penurunan Intensitas Nyeri Perineum Pada Ibu Post Partum di Klinik
Maka pada bab ini peneliti akan melakaukan pembahasan lebh lanjut.
Aromaterapi
luka jahitannya, merasa tidak nyaman serta terasa perih di luka jahitan,
merasa sulit untuk berpindah posisi, saat nyeri timbul klien tampak
Nyeri yang dirasakan ini dapat terjadi karena adanya proses penghantaran
nyeri dan sel syaraf aferen atau neuron sensori, serabut konektor atau neuron
rasa nyeri.
Aromaterapi
minggu terbukti adanya penurunan skala nyeri nyeri pada responden yang
nyeri pada skala nyeri sedang hingga berat dengan menggunakan kuisioner
46
negative terhadap fungsi dan pengalaman awal menjadi seorang ibu. Oleh
sering menimbulkan efek samping dan kadang tidak memiliki kekuatan efek
berada pada nyeri sedang (35,7%), setelah diberi intervensi menjadi nyeri
relaksasi aromaterapi.
dalam sehari pada tiap tiap respondennya, maka hasi; nilai rerata nyeri yang
kategori nyeri sedang yang kemudian turun menjadi 2,2 dengan kategori
nyeri ringan. hal ini membuktikan bahwa terjadinya penurunan nyeri setelah
pengukuran hari pertama dan kedua <a:0,05, maka ada pengaruh significant
E. Keterbatasan Penelitian
Pada saat intervensi dilakukan kepada ibu post partum dengan nyeri
atau tidak terlalu banyak orang agar pasien bisa rileks saat relaksasi aromaterapi
berlangsung namun saat intervensi ada satu pasien yang keluarganya sering
relaksasi aromaterapi.