KELAS : 3
NO ABSEN : 4
1. Rencong (Aceh)
Bentuknya memang kecil, tapi senjata tradisional yang satu ini sangat
populer di berbagai daerah bahkan hingga negara tetangga. Bentuknya
seperti kuku macan dan cara menggunakannya pun butuh keahlian khusus.
Untuk perlindungan diri, senjata ini bisa menimbulkan luka yang sangat
fatal.
4. Golok (Jakarta)
Orang Betawi asli pasti masih punya senjata tradisional ini di rumahnya.
Golok sudah bukan lagi sekadar senjata tradisional asal Jakarta, tapi sudah
menjadi salah satu harta untuk masyarakat aslinya. Senjata tradisional ini
pun masih sering digunakan untuk seni bela diri silat Betawi yang dibawakan
pada acara-acara adat.
Bentuk kujang sangat melengkung unik dengan pisau yang bermotif. Hal ini
yang membuat senjata ini banyak jadi benda koleksi sekarang. Beberapa
orang sering menyebut kujang sebagai goloknya orang Sunda. Senjata ini
masih sering digunakan untuk atraksi seni bela diri.
6. Keris (Jawa)
Bentuk keris yang berliku ini dimaksudkan untuk menimbulkan luka yang
fatal saat digunakan sebagai senjata perlindungan diri. Keris pun masih
dianggap memiliki kekuatan sampai sekarang. Beberapa masyarakat masih
melakukan upacara adat untuk keris pada waktu-waktu tertentu.
7. Celurit (Madura)
Bentuknya yang seperti bulan sabit ini membuat celurit juga sering disebut
sabit oleh sebagian masyarakat. Senjata tradisional asal Madua ini sering
dijadikan alat perlindungan diri atau perkakas untuk memotong rumput.
Beberapa masyarakat Madura pun banyak yang masih menyimpan senjata
ini di rumah sebagai pajangan.
8. Badik (Sulawesi)
Badik merupakan senjata khas masyarakat Bugis dan sudah digunakan sejak
zaman penjajahan dulu. Bentuknya mirip dengan rencong asal Aceh, tapi
memiliki pisau yang lebih kecil. Keunikan dari senjata ini adalah sarungnya
yang memiliki motif khas dan menjadikannya sebuah senjata yang cantik
untuk dipajang.
9. Parang (Maluku)
Kamu pernah lihat uang pecahan Rp1.000 yang menampilkan pahlawan asal
Maluku, Thomas Matulessy. Pahlawan nasional itu membawa parang yang
melambangkan perlawanan terhadap penjajah pada masa lalu. Bentuk
pisaunya akan semakin melebar di bagian ujungnya, sedangnya bagian
pangkal yang dekat dengan gagang lebih kecil.