Anda di halaman 1dari 16

TEKNIS PAMERAN SENI RUPA (2)

Eka Ningrum Rakhmawati, S,Pd.


Sumber: Menimbang Ruang Menata Rupa Mikke Susanto
PUBLIKASI & PROMOSI
• Publikasi : membuat bahan berita/serangkaian tindakan untuk mencatat acara
tsb. (katalog, undangan, poster, baliho, banner)
• Promosi : kegiatan memperkenalkan/menyebarluaskan berita/publikasi tsb
atau memberitahukan kegiatan untuk meningkatkan volume pengunjung
(membuat siaran pers, mengundang wartawan, mengirim informasi lewat
email/website, membuat iklan)
Elemen Promosi : sasaran&target (kepada siapa) | pesan (kalimat/bahasa) yang
digunakan | saluran komunikasi | komunikator (siapa yang melakukan) |
bentuk&teknik anggaran
KATALOG
• Katalog memiliki fungsi: alat promosi |
dokumentasi “individu) | buah tangan
• Bentuk katalog : buku, leaflet, CD,
website, dsb)
• Produksi katalog melibatkan 3 kegiatan
yaitu:
Praproduksi, menyusun data karya-
menentukan menentukan deadline
penyelesaian
Produksi fisik, membuat desain-menata
dokumentasi karya-cetak katalog
Pascaproduksi, penyebaran/pengiriman
Format Katalog
• Logo (galeri, panitia, sponsor)
• Sambutan/Pengantar (panitia, galeri, kolektor,
rektor/guru, sponsor)
• Daftar kegiatan (misal seminar, kunjungan mitra,
kegiatan lomba, pasar seni, workshop, dsb)
• Uraian tentang tata cara membeli karya (bila
pameran profit/lelang)
• Dokumentasi karya (foto, data karya, deskripsi karya)
• Data nama perupa
• Susunan kepanitiaan
• Ucapan terima kasih
 Katalog sebagai Humas/Iklan, berisi hal-hal yang
berbau iklan/menunjukkan karya yang dijual. Katalog
ini merupakan katalog lelang/katalog fundraising.
 Katalog sebagai Media provokasi & kritik, media
penyampaian ideologi tertentu yang dipegang
perupa, berisi sanggahan terhadap perkembangan /
kritikan terhadap seseorang / fenomena tertentu.
 Katalog sebagai Sarana pendidikan, berisi informasi
dan pengetahuan yang didalamnya berisi kajian teori
ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan karya
yang dipamerkan.
 Katalog sebagai Penyampai berita dan perkembangan
sejarah, memiliki kekhasan dan menitikberatkan pada
persoalan bentuk kurasi, sajiannya bisa lebih banyak
tulisan bisa pula lebih banyak gambar. Biasanya untuk
pameran koleksi.
 Katalog sebagai Dokumentasi Perjalanan/Album Foto,
berisi tentang kesan-pesan pengunjung, foto proses,
ritual pameran, cukilan/kliping berita atau naskah
mengenai pameran, katalog semacam ini biasanya
dibuat seusai pameran.
 Katalog sebagai Karya Seni, katalog pada fungsi ini
memiliki “keindahan” sendiri, mempresentasikan
konsep kurasi selain karya yang dibuat, katalog bisa
berisi puisi, cerita pendek, berita situasi terkini tentang
tema yang diangkat dalam pameran.
Budget-Rencana Anggaran
• Tempat/Ruang/Venue (yang dibutuhkan dalam event
• Transportasi pameran profesional)
• Promosi •Fee Staf/panitia
• Kesekretariatan
•Asuransi
• Pengamanan
• Konservasi karya •Merchandise
• Pengepakan karya •Biaya tukang
• Instalasi dan sewa alat
• Special effect
• Dokumentasi
Jenis Pengepakan Karya
• Kotak/Peti Kayu : untuk karya yang konstruksinya riskan, karya
yang mudah pecah, karya yang secara perjanjian akan dikemas
dalam kotak kayu. Terutama karya tiga dimensi harus diukur
sebaik mungkin
• Soft Packing /Bantalan : alternatif yang murah, bermateri lembut
tetapi tidak mudah pecah, tahan goncangan. Jenis packing ini
gunakan plastik (bubble wrap) sbg bungkus karya. Prinsipnya
bahan pembungkus sifatnya lentur, kuat, dapat dipakai kembali,
tahan air.
• Rolling : bahan dan material memiliki kesamaan dg soft packing,
hanya cara yang dipakai adalah dg jalan menggulung karya (yg
tidak memiliki tekstur nyata yg sangat tebal, misal teknik
plotot/kolase)
DISPLAY RUANG dan MATERI
DESAIN RUANG-LANTAI, DISPLAY DAN SIRKULASI PENGUNJUNG
Sehubungan dengan penataan ruang, beberapa hal yang perlu perhatikan di antaranya:

1. Karya yang memiliki komposisi warna yang kuat tidak didekatkan dengan karya dengan komposisi warna yang lemah,
2. karya dengan komposisi warna yang kurang tidak diletakan pada ruang yang sedikit sinar karena akan semakin
memperlemah warna yang ada,
3. Pemberian cahaya lampu jangan sampai menyilaukan mata atau mengganggu pandangan orang yang melihatnya,
4. Pemasangan karya hendaknya sejajar dengan pandangan mata, tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah,
5. Pemasangan karya yang lebih tinggi dari tubuh penikmatnya harus dibuat condong ke bawah sehingga mudah
dinikmati,
6. Letakan beberapa pot bunga dan tanaman untuk memperindah dan menyegarkan ruangan,
7. Letakan karya tiga dimensi pada tempat yang bisa dilihat dari berbagai sudut pandang,
8. Pengelompokan karya harus memperhatikan ukurannya,
9. Jika tidak ada AC perlu menempatkan kipas angin untuk menghilangkan suasana panas,
DISPLAY RUANG dan MATERI
DESAIN RUANG-LANTAI, DISPLAY DAN SIRKULASI PENGUNJUNG
Cara Penempatan Karya Seni
Penataan karya yang dipamerkan dilakukan atas dasar pertimbangan berdasarkan jenis, ukuran, warna, tinggi-rendah pemasangannya.

Penataan cahaya ruang pameran dikelompokan menjadi pencahayaan secara khusus (pencahayaan terhadap karya dengan menggunakan spot-light) dan secara
umum (pencahayaan ruang pameran untuk kepentingan pengunjung membaca katalog, folder dan sebagainya). Pencahayaan terhadap karya ini diupayakan tidak
menyilaukan pandangan pengunjung.
DISPLAY RUANG dan MATERI
DESAIN RUANG-LANTAI, DISPLAY DAN SIRKULASI PENGUNJUNG
Arus Keluar Masuk dan Penempatan Panel
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dan dilakukan saat kegiatan
pameran, di antaranya:

1) Pengunjung diupayakan mengisi buku tamu,


2) Bila masih ada, pengunjung yang hadir diberi katalog,
3) Sewaktu-waktu panitia mengamati suasana ruangan seperti kondisi
pencahayaan, dan keutuhan karya yang dipamerkan;
4) Untuk memandu para pengunjung pameran dalam menikmati materi
pameran, maka peran Seksi Stand sebagai pemandu pameran perlu bekerja
secara profesional perlu memberikan arahan dan penjelasan kepada para
pengunjung;
5) pengunjung pameran hendaknya mengisi buku kesan dan pesan, hal ini
sangat berguna untuk menilai tanggapan pengunjung terhadap proses
pelaksanaan pameran dan karya yang dipamerkan.
DISPLAY RUANG dan MATERI
DESAIN RUANG-LANTAI, DISPLAY DAN SIRKULASI PENGUNJUNG
TATA CAHAYA
Beberapa hal dasar yang perlu diperhatikan pada tata lampu ruangan:
Lampu difokuskan pada objek
Lampu tidkamboleh difouskan pada lantai, dan dinding yang kosong
Pilih sudut 30-45° arah vertikal, sudut ini biasanya menciptakan tekanan efektif dengan penonjolan dan pola
bayangan alami
Jika memungkinkan, gunakan lighting saling bersilanagan dari kanan dan kiri atau alternatif dari arah
depan
Hati-hati dalam penanganan lighting agar tidak menyilaukan mata pengunjung
Spotlight harus segera difokuskan kembali bila lokasi dn display berubah
DISPLAY RUANG dan MATERI
MATERI KARYA
Sejumlah benda yang disajikan dalam pameran. Karya seni yang berbentuk fisik memrlukan energi ifisk yang lebih
dibanding karya non-sisikal. Panitia pameran menyadari prinsip karya seni yaitu : bentuk (dimensi), jasa (seni murni-seni
terapan), fungsi (sosial, personal), medium (alat, bahan dan teknik), desain (komposisi), tema (pokok isi), style (gaya),
dan aliran, selain itu juga ukuran karya seni yang dipamerkan. Peran kurator untuk menyeleksi dan memberlakukan
konsep teknis menjadi penting.
Jarak antar-karya dan jarak antara karya dan penikmat merupakan yang harus dipikirkan. Masalah jarak antar-karya,
pastikan karya yang dipamerkan mencukupi (tidak terlalu banyak/sedikit) agar tidak memforsir pikiran tim display untuk
membuat terobosan pada masalah jarak antar-karya.
Pemasangan karya dapat bergantung pada pengelompokkan karya yang disajikan. Kesulitan pemasangan karya muncul
ketika karya tsb di luar rencana dan aturan yang ditetapkan.
DISPLAY RUANG dan MATERI
LABELISASI
Pembuatan dan penempelan label dalam
pameran seni rupa di dalam ruang
galeri/museum:
Label harus seragam, gunakan kertas yang
baik dan dapat menempel pada dinding
(tetapi tidak bersifat merusak) atau
memakai pelindung kertas dari mika/PVC
bening.
Isi label, segala hal yang bersangkutan
dengan karya: nama perupa, judul, ukuran,
tahun, harga (bila perlu).
Letak label, tempat atau sisi yang sama
antara satu karya dengan karya lainnya.
ACARA PELAKSANAAN
Acara Utama Acara Pendukung
Pada acara utama terdapat hal • Kunjungan kemitraan
penting yaitu ritual pembukaan • Private view
pameran (opening ceremony). • Konferensi, Simposium, Diskusi
Ada yang memakai acara sambutan, • Kuliah umum
pertunjukkan namun adapula yang • Focus group
tidak memakai sama sekali. • Artist Talk (seniman)
Penyajian acara pembukaan • Pertunjukan Seni dan Performance art
biasanya diperlukan perjamuan • Pemutaran film
makan, pertunjukkan, keamanan • Workshop
terjamin, tempat duduk nyaman, • Perlombaan/permainan
pemandu karya (guide) ramah. • Bazaar seni/lelang benda seni
PEGENDALIAN/EVALUASI PAMERAN
Fungsi evaluasi: Mengukur penampilan keseluruhan tim, memastikan semua rencana/agenda
terlaksana sekaligus melacak dan meluruskan penyimpangan/konflik yang ada,
mempertimbangkan/menilai keberhasilan pameran, menghargai sejauh mana tim bekerja, hasil
evaluasi sebagai laporan kepada donatur/sponsor.
Metode yang kerap dipakai sebagai sarana evaluasi:
Wawancara
Buku kesan-pesan / Buku tamu (statistik tamu yang datang)
Laporan staf/volunteer
Dokumentasi (alat perekam)
Kliping (potongan berita dari media massa)
Website (respon yang mengakses/komentar yang diberikan)
Melihat dan memperbandingkan pengalaman organisasi/orang lain

Anda mungkin juga menyukai