SEJAK DINI
1. Amalia
2. Lola Salma
3. Miranti Azizah
4. Putri Maulidah
5. Risya Az-Zahra
6. Syifa An Hadiniyah
Menyetujui,
iii
LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA TULIS ILMIAH
1. Amalia 0061821073
2. Lola Salma 0061264268
3. Miranti Azizah 0066816863
4. Putri Maulidah 0061556132
5. Risya Az Zahra 0068872095
6. Syifa An Hadiniyah 0066541387
1. Menyatakan bahwa Karya Tulis Ilmiah yang saya tuliskan benar-benar bersumber dari
kegiatan yang telah saya lakukan :
Penulis telah melaukan mini riset, penyebaran angket, berkaitan dengan Upaya
Pencegahan Diabetes Sejak Dini
Topik yang diambil dalam penelitian
3. Naskah ini belum pernah diikutsertakan dalam perlombaan / kompetisi Karya Tulis
Ilmiah
Demikian Surat Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran untuk dapat digunakan
sebagaimana mestinya.
iv
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim,
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, Segala puji
bagi Allah SWT, Tuhan Semesta Alam. Shalawat Serta salam tercurah kepada
junjungan kita Nabi Muhammad SAW, keluarga, para sahabat dan pengikut beliau
hingga akhir zaman, Aamiin. Dengan kasih sayang dan kekuatan-Nya jualah penulis
mampu menyelesaikan laporan penelitian ini.
Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih dan
penghargaan yang sebesar-besarnya kepada:
1) Ibu Jamiatur Rasyidah, S.Si, selaku guru pembimbing yang telah bersedia
atas pemikiran, waktu, nasihat dan literaturnya untuk memberikan
bimbingan dan pengarahan kepada penulis hingga penelitian ini dapat
terselesaikan.
2) Ayah dan Ibu serta saudaraku yang tercinta yang telah memberikan
nasihat, bantuan moril maupun materi dan segala dorongan, pengertian
serta do’anya.
3) Semua pihak yang telah memberikan dukungan kepada penulis yang tidak
mungkin disebut satu persatu.
Kiranya hanya Allah SWT. yang dapat membalas semua kebaikan mereka.
Penulis sadar bahwa dalam penulisan laporan penelitian ini masih terdapat banyak
kekurangan baik dari segi teknik penyajian penulisan, maupun materi penulisan
mengingat keterbatasan ilmu yang dimiliki. Oleh karena itu, sangat diharapkan segala
bentuk kritik dan saran dari semua pihak demi penyempurnaan laporan penelitian ini.
Akhir kata penulis secara pribadi berharap penelitian ini bisa memberikan manfaat
khususnya bagi penulis dan bagi para pembaca pada umumnya.
Kelompok 3
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................................1
HALAMAN PENGESAHAN...................................................................................................
HALAMAN PERNYATAAN...................................................................................................
......................................................................................................................
KATA PENGANTAR...............................................................................................................
DAFTAR ISI.............................................................................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN.........................................................................................................
1.1 Latar Belakang..............................................................................................................
.......................................................................................................................................
1.2 Rumusan Masalah.........................................................................................................
1.3 Tujuan Penelitian...........................................................................................................
1.4 Manfaat Penulisan.........................................................................................................
1.5 Batasan Masalah............................................................................................................
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA................................................................................................
2.1 Teori Gejala....................................................................................................................
2.2 Teori Diabetes Melitus...................................................................................................
2.3 Proses Diabetes Melitus.................................................................................................
2.4 Faktor Penyebab Diabetes Melitus.................................................................................
2.5. Faktor Resiko Diabetes Melitus.....................................................................................
BAB 3 METODE PENELITIAN..............................................................................................
3.1 Pendekatan Penelitian.....................................................................................................
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian.........................................................................................
3.3 Objek Penelitian.............................................................................................................
3.4 Subjek Penelitian............................................................................................................
3.5 Metode Pengumpulan Data............................................................................................
3.6 Instrumen Penelitian.......................................................................................................
BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.............................................................
4.1 Hasil Penelitian..............................................................................................................
4.2 Pembahasan....................................................................................................................
v
vi
BAB I
PENDAHULUAN
1. 1 Latar Belakang
Diabetes Melitus (DM) adalah penyakit gangguan metabolik yang disebabkan
oleh gagalnya organ pankreas dalam memproduksi hormon insulin secara memadai.
Penyakit ini bisa dikatakan sebagai penyakit kronis karena dapat terjadi secara
diantaranya diabetes melitus tipe 1, tipe 2 dan diabetes melitus gestasional (Kemenkes
RI, 2020). Diabetes melitus tipe 1 disebabkan karena reaksi autoimun yang
menyebabkan sistem kekebalan tubuh menyerang sel beta pada pankreas sehingga
tidak bisa memproduksi insulin sama sekali. Sedangkan diabetes melitus tipe 2 terjadi
karena akibat adanya resistensi insulin yang mana sel-sel dalam tubuh tidak mampu
berbagai kadar hormon saat hamil yang bisa menghambat kerja insulin (International
Diabetes Federation, 2019). Maka dari itu, untuk mengetahui bahwa seseorang
Kemajuan teknologi dewasa ini, terbukti membawa dampak negatif dalam hal
terhadap pola makan yang sehat. Ketika memilih makanan, orang lebih mencari
makan yang enak rasanya daripada makan dengan kekayaan nutrisinya. Padahal
makanan yang “enak” biasanya memiliki kadar nutrisi yang rendah, terlalu banyak
lemak, tinggi kolesterol, terlalu banyak gula, terlalu banyak garam, menggunakan
1
bahan pengawet. Kurangnya aktivitas fisik akibat kecanggihan teknologi yang
menggantikan peran olahraga dan layanan yang serba cepat dan instan.
Fenomena saat ini khususnya remaja yang berusia 15-17 tahun, obesitas
menjadi hal yang umum dan sangat berisiko untuk terkena penyakit Diabetes Mellitus
lanjut. Sayangnya, sebagian besar remaja tidak menyadari hal ini, dan menganggap
obesitas sebagai hal yang umum, apalagi dengan adanya konsepsi bahwa mereka
masih muda, masih dalam masa pertumbuhan, dan bahwa penyakit DM adalah
penyakit yang menurun dari orang tua, menyebabkan remaja menganggap remeh
penyakit ini, padahal DM lebih banyak diakibatkan oleh gaya hidup yang tidak sehat
Faktor sosial ekonomi, serta adanya perubahan gaya hidup diduga telah
termasuk DM. Perilaku makan tidak sehat, konsumsi alkohol, stress serta minimnya
risiko lain seperti umur, jenis kelamin dan keturunan (Irawan, 2010).
insulin, yang mana kondisi resistensi insulin merupakan penyebab terjadinya DM,
persen semakin mudah seseorang terkena DM. Olahraga atau aktivitas fisik
membantu kita untuk mengontrol berat badan. Glukosa darah dibakar menjadi energi,
dan sel-sel tubuh menjadi lebih sensitif terhadap insulin. Peredaran darah menjadi
lebih baik, dan risiko terjadinya DM tipe 2 akan turun sampai 50 persen.
Di zaman yang serba modern ini para remaja harus berhati-hati dalam
menerima budaya dari luar dan harus bisa memfilter/menyaring budaya dari luar
2
secara baik dan tepat. Untuk mencegah terjadinya peningkatan kasus DM diperlukan
adanya modifikasi dalam gaya hidup. Bentuk lain dari pencegahan ini adalah usaha
mencegah timbulnya kebiasaan baru dalam masyarakat atau mencegah generasi yang
sedang bertumbuh untuk tidak meniru atau melakukan kebiasaan hidup yang dapat
terutama pada kelompok masyarakat berusia muda dan remaja dengan tidak
mengabaikan orang dewasa dan kelompok manula (Pramono, 2012 dalam jessica).
Menurut Depkes RI (1997), gaya hidup sehat adalah segala upaya untuk menerapkan
kebiasaan yang baik dalam menciptakan hidup yang sehat dan menghindari kebiasaan
3
3.Bagi Institusi Pendidikan
Hasil dari penelitian ini diharapkan bisa menjadi acuan baru untuk para pendidik
mengenai pencegahan komplikasi terhadap penderita diabetes.
4.Bagi Masyarakat
Diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan sikap Pasien terhadap pencegahan
diabetes.
1.5 Batasan Masalah
1. Objek penelitian ini hanya terbatas untuk siswa-siswi MAN 2 kota Banjarmasin
2. Penelitian ini mencakup proses terjadinya diabetes, dampak diabetes dan cara
pencegahan penyakit diabetes
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
5
b. Banyak kencing, karena sifatnya kadar glukosa darah yang tinggi akan
menyebabkan banyak kencing. Kencing yang sering dan banyak akan sangat
mengganggu penderita, terutama pada waktu malam hari.
c. Banyak minum, rasa haus amat sering dialami penderita karena sebanyak cairan
yang keluar melalui kencing. Keadaan ini justru sering disalah artikan, dikiranya
sebab rasa haus yaitu udara panas atau beban kerja berat. Jadi untuk menghilangkan
rasa haus itu penderita minum banyak.
d. Banyak makan, kalori dari makanan yang dimakan, setelah dimetabolisme menjadi
glukosa dalam darah tidak seluruhnya dapat dimanfaatkan, penderita selalu merasa
lapar.
2. Keluhan Lain
a. Gangguan saraf tepi atau kesemutan
Penderita mengeluh rasa sakit atau kesemutan terutama pada kaki di waktu malam,
sehingga mengganggu tidur.
b. Gangguan penglihatan
Pada fase awal penyakit Diabetes Mellitus sering dijumpai gangguan penglihatan
yang mendorong pendeita untuk mengganti kacamatanya berulang kali agar tetap
melihat dengan baik.
c. Gatal atau bisul Kelainan kulit berupa gatal
Biasanya terjadi di daerah kemaluan atau daerah lipatan kulit seperti ketiak dan
dibawah payudara. Sering pula dikeluhkan timbulnya bisul atau luka lecet karena
sepatu atau tertusuk benda tajam.
d. Gangguan ereksi
Gangguan ereksi ini menjadi masalah tersembunyi karena sering tidak secara terus
terang dikemukakan penderitanya. Hal ini terkait dengan budaya masyarakat yang
masih merasa tabu membicarakan masalah seks, apalagi menyangkut kemampuan
atau kejantanan seseorang.
e. Keputihan Pada wanita
Keputihan dan gatal merupakan keluhan yang sering ditemukan dan kadang- kadang
merupakan satu-satunya gejala yang dirasakan. (Wirnasari, 2019).
2.3 Proses Masuknya Penyakit Diabetes Melitus
Proses masuknya penyakit ini dimulai dari setiap kali makan karbohidrat,
tubuh akan memecahnya menjadi bentuk gula sederhana, termasuk glukosa. Glukosa
6
ini kemudian diangkut oleh darah menuju sel-sel tubuh yang akan digunakan sebagai
energi. Proses pengangkutan glukosa dari darah masuk ke dalam sel dilakukan oleh
hormon insulin yang dihasilkan oleh pankreas. Sederhananya, insulin berfungsi
sebagai pengatur kadar gula dalam darah. Sayangnya, orang dengan diabetes tidak
dapat membuat insulin atau tidak dapat merespon insulin dengan baik (resistensi
insulin). Akibatnya, pengangkutan glukosa ke dalam sel menjadi tidak tercukupi
sehingga glukosa menumpuk di dalam darah dan ini bisa kita lihat melalui hasil
pemeriksaan kadar glukosa darah yang tinggi.
Diabetes Melitus (DM) merupakan penyakit kronis yang ditandai dengan
meningkatnya kadar gula (glukosa) darah hingga di atas normal. Normalnya, makanan
yang kita konsumsi akan diproses oleh tubuh menjadi glukosa dan digunakan sebagai
energi. Hormon yang berfungsi untuk membantu glukosa diserap oleh sel-sel tubuh
adalah insulin. Hormon ini dihasilkan oleh pankreas.
Namun, pada pengidap diabetes, tubuh tidak menghasilkan jumlah insulin
yang cukup atau insulin tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Kondisi inilah yang
mengakibatkan peningkatan kadar gula dalam darah. Diabetes mellitus merupakan
penyakit serius yang tidak boleh disepelekan karena bisa menyebabkan komplikasi
kesehatan yang fatal, seperti penyakit jantung, gagal ginjal, kebutaan, amputasi,
bahkan kematian. (rsupelitahusada,2018)
2.4 Penyebab Penyakit Diabetes
Diabetes melitus terjadi saat kadar gula (glukosa) di dalam darah terlalu tinggi.
Kondisi ini terjadi saat jumlah hormon insulin dalam tubuh tidak mencukupi untuk
mengubah glukosa menjadi energi. Akibatnya, glukosa menetap di dalam darah.Sel
tubuh yang kebal terhadap insulin, atau resistensi insulin, juga menjadi penyebab
diabetes. Jika dibiarkan tanpa pengobatan, Anda bisa saja mengalami komplikasi
diabetes. Penyakit diabetes melitus ini dapat disebabkan oleh berbagai hal, mulai dari
faktor keturunan, pengaruh lingkungan hingga gaya hidup tidak sehat.
1. Faktor genetik.
Salah satu penyebab diabetes melitus yang tidak bisa dielakkan yaitu faktor
genetik. Itu sebabnya, diabetes sering disebut penyakit keturunan. Menurut American
Diabetes Association, diabetes melitus tipe 2 memiliki hubungan yang sangat kuat
dengan riwayat dan keturunan keluarga. Pasien diabetes tipe 1 pun memiliki risiko
serupa, tapi cenderung lebih kecil. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa risiko
7
seorang anak terkena penyakit diabetes akan lebih besar ketika ibunya juga memiliki
penyakit ini. Jika kedua orangtuanya memiliki diabetes, risiko anak mengalami
diabetes setelah dewasa bahkan bisa mencapai 50 persen. Para ahli menduga bahwa
ada gen khusus penyebab diabetes melitus yang bisa diturunkan dari orangtua ke
generasi-generasi selanjutnya.
2. Faktor usia
Selain genetik, faktor usia juga bisa menjadi salah satu penyebab penyakit
diabetes melitus. Seiring bertambahnya usia, risiko Anda untuk terkena penyakit
diabetes tipe 2 pun semakin meningkat. Usia sebenarnya tidak hanya meningkatkan
risiko penyakit diabetes, tapi juga berbagai penyakit kronis lainnya, seperti penyakit
jantung dan stroke. Ini karena penyakit kronis dan usia memang saling berhubungan
satu sama lain. Semakin tua, fungsi tubuh juga akan mengalami penurunan, termasuk
cara tubuh mengolah gula darah. Fungsi sel penghasil insulin pada pankreas kian
menurun dan respons sel tubuh terhadap insulin juga tidak sebaik dulu. Faktor
penyebab diabetes melitus yang menyerang seiring berjalannya waktu ini, membuat
dokter merekomendasikan pasiennya yang berusia 45 tahun atau lebih untuk
mengikuti pemeriksaan gula darah secara rutin.
3. Gangguan autoimun.
Pertambahan usia memang menjadi salah satu faktor risiko diabetes melitus.
Namun, anak-anak dan remaja juga bisa mengalami penyakit ini. Diabetes tipe 1
merupakan jenis diabetes yang paling umum menyerang penderita berusia muda.
Penyakit ini disebabkan oleh hilangnya kemampuan tubuh untuk memproduksi
hormon insulin. Banyak anak-anak yang mengidap diabetes tipe 1 mengalami
gangguan autoimun. Sistem imun mereka justru menyerang dan merusak sel pankreas
yang menjadi tempat pembentukan insulin. Rusaknya sel-sel pankreas menyebabkan
organ ini tidak dapat mengeluarkan hormon insulin yang cukup atau berhenti total
memproduksi hormon tersebut sepenuhnya.
4. Resistensi insulin.
Kombinasi antara faktor keturunan penyakit dan gaya hidup yang buruk dapat
menjadi penyebab resistensi insulin. Resistensi insulin adalah kondisi saat sel-sel
tubuh tidak merespon insulin dengan benar alias “kebal”. Padahal, insulin berfungsi
membantu sel tubuh menyerap gula dalam darah. Jika tubuh tidak mampu menyerap
gula, kadar gula darah akan terus meningkat dan inilah yang menjadi penyebab
diabetes tipe 2. Mungkin saja menghasilkan cukup hormon insulin untuk menyalurkan
8
glukosa ke dalam sel-sel tubuh. Namun, tubuh belum tentu “mengenali” insulin
dengan benar sehingga gula tetap menumpuk di dalam darah. Jika kondisi ini terus
dibiarkan, risiko terkena penyakit diabetes tipe 2 akan semakin tinggi. Jadi, bisa
disimpulkan bahwa resistensi insulin merupakan penyebab diabetes melitus tipe 2.
5. Kondisi medis tertentu.
Ada banyak penyebab diabetes melitus yang mungkin tidak pernah Anda duga
sebelumnya. Dalam beberapa kasus kemunculan penyakit diabetes bisa dipicu oleh
beberapa penyakit berikut.
Sindrom polikistik ovarium (PCOS). PCOS bisa menyebabkan kenaikan berat
badan dan obesitas. Berat badan yang tidak terkontrol dapat meningkatkan risiko
resistensi insulin dan kondisi prediabetes.
Pankreatitis atau radang pankreas. Peradangan dapat mengganggu fungsi sel
pankreas dalam menghasilkan hormon insulin yang penting untuk menjaga gula
darah tetap normal.
Sindrom Cushing. Kondisi ini meningkatkan produksi hormon kortisol yang
akhirnya ikut meningkatkan kadar glukosa darah.
Glucagonoma. Penyakit ini bisa jadi penyebab diabetes melitus karena tubuh
tidak bisa menghasilkan hormon insulin yang cukup. (hellosehat,2021)
2.5 Faktor Resiko Diabetes Melitus
Tiap jenis diabetes mellitus memiliki faktor risiko yang berbeda-beda. Berikut
ini faktor-faktor risiko diabetes tipe 1:
Memiliki anggota keluarga yang mengidap diabetes tipe 1
Terkena infeksi virus
Orang berkulit putih dipercaya lebih berisiko mengalami diabetes tipe 1
dibandingkan ras lain
Bepergian ke daerah yang jauh dari khatulistiwa (ekuator)
Usia. Meskipun diabetes tipe 1 bisa muncul pada usia berapapun, tapi
penyakit ini banyak dialami oleh anak-anak berumur 4–7 tahun dan 10–14
tahun.
Sedangkan faktor risiko diabetes mellitus tipe 2 adalah sebagai berikut:
1. Mengalami obesitas atau kelebihan berat badan.
2. Memiliki riwayat keluarga dengan diabetes tipe 2.
3. Kurang aktif bergerak. Aktivitas fisik bisa membantu seseorang untuk mengontrol
berat badan, membakar glukosa sebagai energi, dan membuat sel tubuh lebih
9
sensitif. terhadap insulin. Itulah mengapa, orang yang kurang beraktivitas fisik akan
lebih mudah terkena diabetes tipe 2.
1. Usia. Risiko terkena diabetes tipe 2 akan meningkat seiring bertambahnya usia.
2. Mengidap tekanan darah tinggi atau hipertensi.
3. Memiliki kadar kolesterol dan trigliserida yang tidak normal. Orang yang memiliki
kadar kolesterol baik atau HDL (high-density lipoprotein) yang rendah, tapi kadar
trigliseridanya tinggi lebih berisiko mengalami diabetes tipe 2. (halodoc,2019)
2.6 Dampak Negatif Diabetes Melitus
A. Sistem peredaran darah dan kardiovaskular
Kelebihan gula darah menurunkan elastisitas pembuluh darah dan
menyebabkannya menyempit, menghambat aliran darah. Hal ini dapat menyebabkan
suplai darah dan oksigen berkurang, meningkatkan risiko tekanan darah tinggi dan
kerusakan pembuluh darah besar dan kecil.
Penderita diabetes juga cenderung mengembangkan masalah jantung yang
lebih serius pada usia lebih dini. Komplikasi dari efek ini adalah serangan jantung,
stroke, dan penyakit arteri perifer. Selain itu, sirkulasi yang buruk bisa memengaruhi
kemampuan tubuh untuk sembuh saat ada luka atau infeksi. Ini karena suplai darah,
oksigen, dan nutrisi yang rendah.
B. Kerusakan saraf
Neuropati, atau kerusakan saraf, adalah komplikasi umum diabetes. Neuropati
dapat memengaruhi bagian mana pun dari sistem saraf. Bentuk yang paling umum
adalah neuropati perifer. Hal ini menyebabkan nyeri dan mati rasa pada ekstremitas,
khususnya kaki dan lengan. Selain itu, hilangnya sensasi yang terjadi dengan
neuropati dapat membuat seseorang lebih sulit untuk merasakan luka kecil.
Dikombinasikan dengan sirkulasi yang buruk, ini dapat menyebabkan komplikasi
yang parah. Misalnya, jika seseorang tidak melihat adanya lepuh di kaki mereka,
infeksi dapat berkembang dan memburuk dengan cepat.
C. Ginjal dan sistem kemih
Seiring waktu, kadar gula darah yang tinggi dapat merusak pembuluh darah di
ginjal. Kerusakan ini mencegah ginjal menyaring limbah dari darah. Akhirnya, gagal
ginjal bisa terjadi. Kondisi ini biasa disebut dengan nefropati diabetik
D. Penglihatan
Diabetes meningkatkan risiko sejumlah masalah mata. Beberapa di antaranya
dapat menyebabkan kehilangan penglihatan. Masalah jangka pendek termasuk
10
penglihatan kabur, karena gula darah tinggi. Komplikasi jangka panjang meliputi
glaukoma, retinopati diabetik, edema makula, dan katarak. (Adhi,2020)
a. Pencegahan Diabetes Melitus
Pencegahan yang dapat dilakukan adalah dengan perilaku pola makan yang
seimbang; yaitu prinsip pola makan rendah lemak, rendah gula, rendah natrium, dan
tinggi serat. Kemudian juga perilaku tetap menjaga aktifitas fisik dan berolahraga
secara teratur dengan intensitas sedang; dianjurkan untuk berolahraga setiap hari
selama 30 menit atau lebih selama setidaknya 5 hari seminggu.
Batasi konsumsi Panganan Manis, Asin, dan Berlemak atau GGL (gula, garam
dan lemak) tinggi; bahkan berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan nomor 30 tahun
2013 tentang Pencantuman Informasi Kandungan Gula, Garam dan Lemak serta
Pesan Kesehatan untuk Pangan Olahan dan Pangan Siap Saji. Penjelasannya adalah
bahwa konsumsi gula lebih dari 50 g (4 sendok makan), natrium lebih dari 2000 mg
(1 sendok teh) dan lemak/minyak total lebih dari 67 g (5 sendok makan) per orang per
hari akan meningkatkan risiko hipertensi, stroke, diabetes, dan serangan jantung.
(krakataumedika).
11
BAB III
METODE PENELITIAN
13
Suharsimi Arikunto (2002), menyatakan bahwa instrumen penelitian adalah
alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar
pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap,
dan sistematis sehingga lebih mudah diolah. Berdasarkan teknik pengumpulan data
yang digunakan, maka instrumen penelitian ini menggunakan panduan kuesioner.
Berikut adalah soal survey dari penelitian :
1. Apakah anda rasa penyakit diabetes melitus ini sangat berbahaya?
a. Ya
b. Tidak
2. Apakah anda rasa penyakit diabetes melitus ini perlu dicegah sejak dini?
a. Ya
b. Tidak
3. Apakah anda setuju, makanan yang mengandung banyak gula menjadi salah
satu faktor penyebabnya diabetes melitus?
a. Ya
b. Tidak
4. Apakah luka infeksi di tubuh anda labat untuk kering?
a. Ya
b. Tidak
5. Apakah akhir-akhir ini anda sering melami luka infeksi?
a. Ya
b. Tidak
6. Apakah anda merasa sering kesemutan di kaki dan jari-jari atau ada sensasi mati
rasa?
a. Ya
b. Tidak
7. Jika anda mulai merasa terkena gejala penyakit diabetes melitus, apakah anda
sesegera mungkin untuk konsultasi ke dokter?
a. Ya
b. Tidak
8. Menurut anda apakah penyakit diabetes melitus dapat disembuhkan secara total?
a. Ya
b. Tidak
14
9. Menurut anda apakah diabetes melitus merupakan penyakit keturunan?
a. Ya
b. Tidak
10. Menurut anda apakah penyakit serangan jantung, stroke, dan gagal ginjal stadium
akhir, merupakan komplikasi diabetes yang berkembang secara bertahap?
a. Ya
b. Tidak
11. Apakah anda sudah mengurangi konsumsi makanan bergula (manis)?
a. Ya
b. Tidak
12. Apakah anda sudah rutin berolahraga?
a. Ya
15
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
100%
Apakah akhir-akhir ini
14 Laki-Laki
anda sering mengalami 0
19 Perempuan
luka infeksi?
Total : 33 orang
16
Apakah anda sering 55%
46%
merasa kesemutan di
6 Laki-Laki 8 Laki-Laki
kaki dan jari-jari atau
11 Perempuan 8 Perempuan
ada sensasi mati rasa?
Total 16 orang
Total ; 17 orang
21%
Menurut anda apakah 79%
5 Laki-Laki
penyakit serangan 9 Laki-Laki
2 Perempuan
jantung, stroke, dan 17 Perempuan
17
gagal ginjal stadium Total : 26 orang
Total : 6 orang
akhir, merupakan
komplikasi diabetes
yang berkembang
secara bertahap?
30%
Apakah anda sudah 70%
3 Laki-Laki
mengurangi konsumsi 11 Laki-Laki
7 Perempuan
makanan bergula 12 Perempuan
Total : 10 orang
(manis)? Total : 23 orang
4.2 Pembahasan
Gambar
18
4.2.1
Berdasarkan pendapat dari responden, pada penelitian ini sebagian besar responden
bertanggapan bahwa penyakit diabetes melitus ini sangat berbahaya yaitu sebanyak 32 orang 13
laki-laki dengan persentase 97%. Responden yang menganggap bahwa diabetes melitus ini tidak
berbahaya pun cukup terlibat dalam penelitian ini yaitu sebesar 3% atau 1 orang.
19