Anda di halaman 1dari 26

UPAYA PENCEGAHAN GEJALA DIABETES

SEJAK DINI

Karya Tulis Ilmiah


Di Susun Untuk Memenuhi Tugas Mulok (Riset)

Disusun oleh : Kelompok 3

1. Amalia
2. Lola Salma
3. Miranti Azizah
4. Putri Maulidah
5. Risya Az-Zahra
6. Syifa An Hadiniyah

JURUSAN IPS KELAS XI IPS 1


MADRASAH ALIYAH NEGERI 2 KOTA
BANJARMASIN
JL. PRAMUKA KOMP. SEMANDA RT.20 NO.28
KOTA BANJARMASIN
HALAMAN PENGESAHAN KARYA TULIS ILMIAH

A. JUDUL KARYA TULIS ILMIAH : Upaya Pencegahan Diabetes Sejak Dini


B. KETUA PENELITAN :

Nama Lengkap : Risya Az Zahra


NISN : 0068872095
Sekolah : MAN 2 KOTA BANJARMASIN
Alamat Rumah : Jalan A. Yani KM. 9 Bumi Daya Turangga 2
No Telpon/HP : 083195915692
Alamat e-mail : risyeay@gmail.com

C. ANGGOTA PENELITIAN : 1. Amalia 0061821073


2. Lola Salma 0061264268
3. Miranti Azizah 0066816863
4. Putri Maulidah 0061556132
5. Risya Az- Zahra 0068872095
6. Syifa An Hadiniyah 0066541387
D. GURU PEMBIMBING
a. Nama : Jamiatur Rasyidah,S.Si
b. NIP :
c. Alamat :
d. No Telpon/Hp :
Banjarmasin, 9 Agustus 2022

Menyetujui,

Kepala Madrasah Guru Pembimbing

Abdul Hadi Jamiatur Rasyidah

iii
LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA TULIS ILMIAH

Kami yang membuat Surat Pernyataan ini :

1. Amalia 0061821073
2. Lola Salma 0061264268
3. Miranti Azizah 0066816863
4. Putri Maulidah 0061556132
5. Risya Az Zahra 0068872095
6. Syifa An Hadiniyah 0066541387

1. Menyatakan bahwa Karya Tulis Ilmiah yang saya tuliskan benar-benar bersumber dari
kegiatan yang telah saya lakukan :
 Penulis telah melaukan mini riset, penyebaran angket, berkaitan dengan Upaya
Pencegahan Diabetes Sejak Dini
 Topik yang diambil dalam penelitian

 Tempat dilaksanakan penelitian

2. Naskah Karya Tulis Ilmiah ini belum pernah diterbitkan / dipublikasikan

3. Naskah ini belum pernah diikutsertakan dalam perlombaan / kompetisi Karya Tulis
Ilmiah

Demikian Surat Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran untuk dapat digunakan
sebagaimana mestinya.

Banjarmasin, 9 Agustus 2022


Mengetahui,
Kapala Madrasah Guru Pembimbing Ketua Tim Peneliti

Abdul Hadi Jamiatur Rasyidah Risya Az Zahra

iv
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim,
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, Segala puji
bagi Allah SWT, Tuhan Semesta Alam. Shalawat Serta salam tercurah kepada
junjungan kita Nabi Muhammad SAW, keluarga, para sahabat dan pengikut beliau
hingga akhir zaman, Aamiin. Dengan kasih sayang dan kekuatan-Nya jualah penulis
mampu menyelesaikan laporan penelitian ini.
Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih dan
penghargaan yang sebesar-besarnya kepada:
1) Ibu Jamiatur Rasyidah, S.Si, selaku guru pembimbing yang telah bersedia
atas pemikiran, waktu, nasihat dan literaturnya untuk memberikan
bimbingan dan pengarahan kepada penulis hingga penelitian ini dapat
terselesaikan.
2) Ayah dan Ibu serta saudaraku yang tercinta yang telah memberikan
nasihat, bantuan moril maupun materi dan segala dorongan, pengertian
serta do’anya.
3) Semua pihak yang telah memberikan dukungan kepada penulis yang tidak
mungkin disebut satu persatu.
Kiranya hanya Allah SWT. yang dapat membalas semua kebaikan mereka.
Penulis sadar bahwa dalam penulisan laporan penelitian ini masih terdapat banyak
kekurangan baik dari segi teknik penyajian penulisan, maupun materi penulisan
mengingat keterbatasan ilmu yang dimiliki. Oleh karena itu, sangat diharapkan segala
bentuk kritik dan saran dari semua pihak demi penyempurnaan laporan penelitian ini.
Akhir kata penulis secara pribadi berharap penelitian ini bisa memberikan manfaat
khususnya bagi penulis dan bagi para pembaca pada umumnya.

Banjarmasin, Juli 2022

Kelompok 3

iv
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................................................1

HALAMAN PENGESAHAN...................................................................................................

HALAMAN PERNYATAAN...................................................................................................
......................................................................................................................

KATA PENGANTAR...............................................................................................................

DAFTAR ISI.............................................................................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN.........................................................................................................
1.1 Latar Belakang..............................................................................................................
.......................................................................................................................................
1.2 Rumusan Masalah.........................................................................................................
1.3 Tujuan Penelitian...........................................................................................................
1.4 Manfaat Penulisan.........................................................................................................
1.5 Batasan Masalah............................................................................................................
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA................................................................................................
2.1 Teori Gejala....................................................................................................................
2.2 Teori Diabetes Melitus...................................................................................................
2.3 Proses Diabetes Melitus.................................................................................................
2.4 Faktor Penyebab Diabetes Melitus.................................................................................
2.5. Faktor Resiko Diabetes Melitus.....................................................................................
BAB 3 METODE PENELITIAN..............................................................................................
3.1 Pendekatan Penelitian.....................................................................................................
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian.........................................................................................
3.3 Objek Penelitian.............................................................................................................
3.4 Subjek Penelitian............................................................................................................
3.5 Metode Pengumpulan Data............................................................................................
3.6 Instrumen Penelitian.......................................................................................................
BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.............................................................
4.1 Hasil Penelitian..............................................................................................................
4.2 Pembahasan....................................................................................................................

v
vi
BAB I
PENDAHULUAN

1. 1 Latar Belakang
Diabetes Melitus (DM) adalah penyakit gangguan metabolik yang disebabkan

oleh gagalnya organ pankreas dalam memproduksi hormon insulin secara memadai.

Penyakit ini bisa dikatakan sebagai penyakit kronis karena dapat terjadi secara

menahun. Berdasarkan penyebabnya diabetes melitus di golongkan menjadi tiga jenis,

diantaranya diabetes melitus tipe 1, tipe 2 dan diabetes melitus gestasional (Kemenkes

RI, 2020). Diabetes melitus tipe 1 disebabkan karena reaksi autoimun yang

menyebabkan sistem kekebalan tubuh menyerang sel beta pada pankreas sehingga

tidak bisa memproduksi insulin sama sekali. Sedangkan diabetes melitus tipe 2 terjadi

karena akibat adanya resistensi insulin yang mana sel-sel dalam tubuh tidak mampu

merespon sepenuhnya insulin. Diabetes gestasional disebabkan karena naiknya

berbagai kadar hormon saat hamil yang bisa menghambat kerja insulin (International

Diabetes Federation, 2019). Maka dari itu, untuk mengetahui bahwa seseorang

mengidap penyakit diabetes melitus dapat ditegakkan melalui pemeriksan klinis

berupa pemeriksaan kadar gula darah.

Kemajuan teknologi dewasa ini, terbukti membawa dampak negatif dalam hal

kesehatan. Orang-orang masa kini, cenderung memiliki kesadaran yang rendah

terhadap pola makan yang sehat. Ketika memilih makanan, orang lebih mencari

makan yang enak rasanya daripada makan dengan kekayaan nutrisinya. Padahal

makanan yang “enak” biasanya memiliki kadar nutrisi yang rendah, terlalu banyak

lemak, tinggi kolesterol, terlalu banyak gula, terlalu banyak garam, menggunakan

1
bahan pengawet. Kurangnya aktivitas fisik akibat kecanggihan teknologi yang

menggantikan peran olahraga dan layanan yang serba cepat dan instan.

Fenomena saat ini khususnya remaja yang berusia 15-17 tahun, obesitas

menjadi hal yang umum dan sangat berisiko untuk terkena penyakit Diabetes Mellitus

(DM), walaupun pada mulanya DM hanya menyerang orang-orang yang berusia

lanjut. Sayangnya, sebagian besar remaja tidak menyadari hal ini, dan menganggap

obesitas sebagai hal yang umum, apalagi dengan adanya konsepsi bahwa mereka

masih muda, masih dalam masa pertumbuhan, dan bahwa penyakit DM adalah

penyakit yang menurun dari orang tua, menyebabkan remaja menganggap remeh

penyakit ini, padahal DM lebih banyak diakibatkan oleh gaya hidup yang tidak sehat

daripada oleh faktor keturunan (Cahaya, 2012).

Faktor sosial ekonomi, serta adanya perubahan gaya hidup diduga telah

menyebabkan peningkatan kasus–kasus penyakit tidak menular di Indonesia,

termasuk DM. Perilaku makan tidak sehat, konsumsi alkohol, stress serta minimnya

aktivitas fisik, merupakan faktor–faktor risiko penyakit degeneratif disamping faktor

risiko lain seperti umur, jenis kelamin dan keturunan (Irawan, 2010).

Kurangnya aktivitas fisik dan obesitas menyebabkan terjadinya resistensi

insulin, yang mana kondisi resistensi insulin merupakan penyebab terjadinya DM,

khususnya DM tipe 2. Menurut Tandra (2008), semakin kurang gerak badan, 30

persen semakin mudah seseorang terkena DM. Olahraga atau aktivitas fisik

membantu kita untuk mengontrol berat badan. Glukosa darah dibakar menjadi energi,

dan sel-sel tubuh menjadi lebih sensitif terhadap insulin. Peredaran darah menjadi

lebih baik, dan risiko terjadinya DM tipe 2 akan turun sampai 50 persen.

Di zaman yang serba modern ini para remaja harus berhati-hati dalam

menerima budaya dari luar dan harus bisa memfilter/menyaring budaya dari luar

2
secara baik dan tepat. Untuk mencegah terjadinya peningkatan kasus DM diperlukan

adanya modifikasi dalam gaya hidup. Bentuk lain dari pencegahan ini adalah usaha

mencegah timbulnya kebiasaan baru dalam masyarakat atau mencegah generasi yang

sedang bertumbuh untuk tidak meniru atau melakukan kebiasaan hidup yang dapat

menimbulkan risiko terhadap beberapa penyakit. Sasaran pencegahan tingkat dasar

terutama pada kelompok masyarakat berusia muda dan remaja dengan tidak

mengabaikan orang dewasa dan kelompok manula (Pramono, 2012 dalam jessica).

Menurut Depkes RI (1997), gaya hidup sehat adalah segala upaya untuk menerapkan

kebiasaan yang baik dalam menciptakan hidup yang sehat dan menghindari kebiasaan

yang buruk yang dapat mengganggu kesehatan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana proses penyakit diabetes bisa menyerang tubuh manusia?
2. Bagaimana dampak negatif yang akan terjadi jika seseorang mempunyai penyakit
diabetes?
3. Bagaimana cara menghindari penyakit diabetes?

1.3 Tujuan Penelitian


1. Mengetahui proses penyakit diabetes bisa menyerang tubuh manusia.
2. Mengetahui dampak negatif yang akan terjadi jika seseorang mempunyai penyakit
diabetes.
3. Mengetahui cara mencegah penyakit diabetes

1.4 Manfaat Penulisan


Manfaat yang bisa di dapat dari penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Bagi Penulis
Dari hasil penelitian akan menjadi sumber pengetahuan yang baru bagi peneliti dan
data dasar bagi peneliti selanjutnya yang membahas topik yang sama.
2.Bagi Petugas Kesehatan

Manfaat untuk petugas kesehatan menjelaskan bagaimana hubungan tingkat sosial


ekonomi terhadap upaya pencegahan Diabetes Sejak Dini.

3
3.Bagi Institusi Pendidikan
Hasil dari penelitian ini diharapkan bisa menjadi acuan baru untuk para pendidik
mengenai pencegahan komplikasi terhadap penderita diabetes.
4.Bagi Masyarakat
Diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan sikap Pasien terhadap pencegahan
diabetes.
1.5 Batasan Masalah
1. Objek penelitian ini hanya terbatas untuk siswa-siswi MAN 2 kota Banjarmasin

2. Penelitian ini mencakup proses terjadinya diabetes, dampak diabetes dan cara
pencegahan penyakit diabetes

4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Teori Gejala


Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti kata gejala adalah
perihal (keadaan, peristiwa, dan sebagainya) (kbbi.web). Yang tidak biasa dan patut
diperhatikan. Contoh: Ahli bahasa sebaiknya mencatat segala gejala bahasa yang
terdapat dalam perkembangan bahasa indonesia sekarang. Arti lainnya dari gejala
adalah keadaan yang menjadi tanda-tanda akan timbulnya (terjadinya, berjangkitnya)
sesuatu.
2.2 Teori Diabetes Melitus
2.2.1 Definisi Diabetes Mellitus
Merupakan suatu kelompok penyakit metabolic dengan karakteristik gula
darah melebihi nilai normal. Diabetes adalah suatu penyakit dimana tubuh penderita
tidak bisa secara otomatis mengendalikan tingkat gula dalam darah. Pada tubuh yang
sehat pancreas melepas hormone insulin yang bertugas mengangkut gula melalui
darah ke otot-otot dan jaringan lain untuk memasok energi. Penderita diabetes tidak
bisa memproduksi insulin dalam jumlah yang cukup atau tubuh tidak mampu
menggunakan insulin secara efektif, sehingga terjadilah kelebihan gula didalam darah.
Kelebihan gula yang kronis di dalam darah ini menjadi racun bagi tubuh (Wirnasari,
2019).
2.2.2 Gejala dan Tanda-Tanda Awal
Adanya penyakit diabetes ini pada awalnya sering kali tidak dirasakan oleh
penderita. Beberapa keluhan dan gejala yang perlu mendapatkan perhatian :
1. Keluhan Fisik
a. Penurunan berat badan dan rasa lemah Penurunan berat badan yang berlangsung
dalam waktu yang relative singkat harus menimbulkan kecurigaan. Rasa lemah yang
menyebabkan penurunan prestasi disekolah dan lapangan olahraga juga mencolok.
Hal ini disebabkan glukosa dalam darah tidak dapat masuk ke dalam sel, sehingga sel
kekurangan bahan bakar untuk menghasilkan tenaga. Sumber tenaga terpaksa diambil
dari cadangan lain yaitu lemak dan otot. Dampaknya penderita kehilangan jaringan
lemak dan otot sehingga menjadi kurus.

5
b. Banyak kencing, karena sifatnya kadar glukosa darah yang tinggi akan
menyebabkan banyak kencing. Kencing yang sering dan banyak akan sangat
mengganggu penderita, terutama pada waktu malam hari.
c. Banyak minum, rasa haus amat sering dialami penderita karena sebanyak cairan
yang keluar melalui kencing. Keadaan ini justru sering disalah artikan, dikiranya
sebab rasa haus yaitu udara panas atau beban kerja berat. Jadi untuk menghilangkan
rasa haus itu penderita minum banyak.
d. Banyak makan, kalori dari makanan yang dimakan, setelah dimetabolisme menjadi
glukosa dalam darah tidak seluruhnya dapat dimanfaatkan, penderita selalu merasa
lapar.
2. Keluhan Lain
a. Gangguan saraf tepi atau kesemutan
Penderita mengeluh rasa sakit atau kesemutan terutama pada kaki di waktu malam,
sehingga mengganggu tidur.
b. Gangguan penglihatan
Pada fase awal penyakit Diabetes Mellitus sering dijumpai gangguan penglihatan
yang mendorong pendeita untuk mengganti kacamatanya berulang kali agar tetap
melihat dengan baik.
c. Gatal atau bisul Kelainan kulit berupa gatal
Biasanya terjadi di daerah kemaluan atau daerah lipatan kulit seperti ketiak dan
dibawah payudara. Sering pula dikeluhkan timbulnya bisul atau luka lecet karena
sepatu atau tertusuk benda tajam.
d. Gangguan ereksi
Gangguan ereksi ini menjadi masalah tersembunyi karena sering tidak secara terus
terang dikemukakan penderitanya. Hal ini terkait dengan budaya masyarakat yang
masih merasa tabu membicarakan masalah seks, apalagi menyangkut kemampuan
atau kejantanan seseorang.
e. Keputihan Pada wanita
Keputihan dan gatal merupakan keluhan yang sering ditemukan dan kadang- kadang
merupakan satu-satunya gejala yang dirasakan. (Wirnasari, 2019).
2.3 Proses Masuknya Penyakit Diabetes Melitus
Proses masuknya penyakit ini dimulai dari setiap kali makan karbohidrat,
tubuh akan memecahnya menjadi bentuk gula sederhana, termasuk glukosa. Glukosa

6
ini kemudian diangkut oleh darah menuju sel-sel tubuh yang akan digunakan sebagai
energi. Proses pengangkutan glukosa dari darah masuk ke dalam sel dilakukan oleh
hormon insulin yang dihasilkan oleh pankreas. Sederhananya, insulin berfungsi
sebagai pengatur kadar gula dalam darah. Sayangnya, orang dengan diabetes tidak
dapat membuat insulin atau tidak dapat merespon insulin dengan baik (resistensi
insulin). Akibatnya, pengangkutan glukosa ke dalam sel menjadi tidak tercukupi
sehingga glukosa menumpuk di dalam darah dan ini bisa kita lihat melalui hasil
pemeriksaan kadar glukosa darah yang tinggi.
Diabetes Melitus (DM) merupakan penyakit kronis yang ditandai dengan
meningkatnya kadar gula (glukosa) darah hingga di atas normal. Normalnya, makanan
yang kita konsumsi akan diproses oleh tubuh menjadi glukosa dan digunakan sebagai
energi. Hormon yang berfungsi untuk membantu glukosa diserap oleh sel-sel tubuh
adalah insulin. Hormon ini dihasilkan oleh pankreas.
Namun, pada pengidap diabetes, tubuh tidak menghasilkan jumlah insulin
yang cukup atau insulin tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Kondisi inilah yang
mengakibatkan peningkatan kadar gula dalam darah. Diabetes mellitus merupakan
penyakit serius yang tidak boleh disepelekan karena bisa menyebabkan komplikasi
kesehatan yang fatal, seperti penyakit jantung, gagal ginjal, kebutaan, amputasi,
bahkan kematian. (rsupelitahusada,2018)
2.4 Penyebab Penyakit Diabetes
Diabetes melitus terjadi saat kadar gula (glukosa) di dalam darah terlalu tinggi.
Kondisi ini terjadi saat jumlah hormon insulin dalam tubuh tidak mencukupi untuk
mengubah glukosa menjadi energi. Akibatnya, glukosa menetap di dalam darah.Sel
tubuh yang kebal terhadap insulin, atau resistensi insulin, juga menjadi penyebab
diabetes. Jika dibiarkan tanpa pengobatan, Anda bisa saja mengalami komplikasi
diabetes. Penyakit diabetes melitus ini dapat disebabkan oleh berbagai hal, mulai dari
faktor keturunan, pengaruh lingkungan hingga gaya hidup tidak sehat.
1. Faktor genetik.
Salah satu penyebab diabetes melitus yang tidak bisa dielakkan yaitu faktor
genetik. Itu sebabnya, diabetes sering disebut penyakit keturunan. Menurut American
Diabetes Association, diabetes melitus tipe 2 memiliki hubungan yang sangat kuat
dengan riwayat dan keturunan keluarga. Pasien diabetes tipe 1 pun memiliki risiko
serupa, tapi cenderung lebih kecil. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa risiko

7
seorang anak terkena penyakit diabetes akan lebih besar ketika ibunya juga memiliki
penyakit ini. Jika kedua orangtuanya memiliki diabetes, risiko anak mengalami
diabetes setelah dewasa bahkan bisa mencapai 50 persen. Para ahli menduga bahwa
ada gen khusus penyebab diabetes melitus yang bisa diturunkan dari orangtua ke
generasi-generasi selanjutnya.
2. Faktor usia
Selain genetik, faktor usia juga bisa menjadi salah satu penyebab penyakit
diabetes melitus. Seiring bertambahnya usia, risiko Anda untuk terkena penyakit
diabetes tipe 2 pun semakin meningkat. Usia sebenarnya tidak hanya meningkatkan
risiko penyakit diabetes, tapi juga berbagai penyakit kronis lainnya, seperti penyakit
jantung dan stroke. Ini karena penyakit kronis dan usia memang saling berhubungan
satu sama lain. Semakin tua, fungsi tubuh juga akan mengalami penurunan, termasuk
cara tubuh mengolah gula darah. Fungsi sel penghasil insulin pada pankreas kian
menurun dan respons sel tubuh terhadap insulin juga tidak sebaik dulu. Faktor
penyebab diabetes melitus yang menyerang seiring berjalannya waktu ini, membuat
dokter merekomendasikan pasiennya yang berusia 45 tahun atau lebih untuk
mengikuti pemeriksaan gula darah secara rutin.
3. Gangguan autoimun.
Pertambahan usia memang menjadi salah satu faktor risiko diabetes melitus.
Namun, anak-anak dan remaja juga bisa mengalami penyakit ini. Diabetes tipe 1
merupakan jenis diabetes yang paling umum menyerang penderita berusia muda.
Penyakit ini disebabkan oleh hilangnya kemampuan tubuh untuk memproduksi
hormon insulin. Banyak anak-anak yang mengidap diabetes tipe 1 mengalami
gangguan autoimun. Sistem imun mereka justru menyerang dan merusak sel pankreas
yang menjadi tempat pembentukan insulin. Rusaknya sel-sel pankreas menyebabkan
organ ini tidak dapat mengeluarkan hormon insulin yang cukup atau berhenti total
memproduksi hormon tersebut sepenuhnya.
4. Resistensi insulin.
Kombinasi antara faktor keturunan penyakit dan gaya hidup yang buruk dapat
menjadi penyebab resistensi insulin. Resistensi insulin adalah kondisi saat sel-sel
tubuh tidak merespon insulin dengan benar alias “kebal”. Padahal, insulin berfungsi
membantu sel tubuh menyerap gula dalam darah. Jika tubuh tidak mampu menyerap
gula, kadar gula darah akan terus meningkat dan inilah yang menjadi penyebab
diabetes tipe 2. Mungkin saja menghasilkan cukup hormon insulin untuk menyalurkan

8
glukosa ke dalam sel-sel tubuh. Namun, tubuh belum tentu “mengenali” insulin
dengan benar sehingga gula tetap menumpuk di dalam darah. Jika kondisi ini terus
dibiarkan, risiko terkena penyakit diabetes tipe 2 akan semakin tinggi. Jadi, bisa
disimpulkan bahwa resistensi insulin merupakan penyebab diabetes melitus tipe 2.
5. Kondisi medis tertentu.
Ada banyak penyebab diabetes melitus yang mungkin tidak pernah Anda duga
sebelumnya. Dalam beberapa kasus kemunculan penyakit diabetes bisa dipicu oleh
beberapa penyakit berikut.
 Sindrom polikistik ovarium (PCOS). PCOS bisa menyebabkan kenaikan berat
badan dan obesitas. Berat badan yang tidak terkontrol dapat meningkatkan risiko
resistensi insulin dan kondisi prediabetes.
 Pankreatitis atau radang pankreas. Peradangan dapat mengganggu fungsi sel
pankreas dalam menghasilkan hormon insulin yang penting untuk menjaga gula
darah tetap normal.
 Sindrom Cushing. Kondisi ini meningkatkan produksi hormon kortisol yang
akhirnya ikut meningkatkan kadar glukosa darah.
 Glucagonoma. Penyakit ini bisa jadi penyebab diabetes melitus karena tubuh
tidak bisa menghasilkan hormon insulin yang cukup. (hellosehat,2021)
2.5 Faktor Resiko Diabetes Melitus
Tiap jenis diabetes mellitus memiliki faktor risiko yang berbeda-beda. Berikut
ini faktor-faktor risiko diabetes tipe 1:
 Memiliki anggota keluarga yang mengidap diabetes tipe 1
 Terkena infeksi virus
 Orang berkulit putih dipercaya lebih berisiko mengalami diabetes tipe 1
dibandingkan ras lain
 Bepergian ke daerah yang jauh dari khatulistiwa (ekuator)
 Usia. Meskipun diabetes tipe 1 bisa muncul pada usia berapapun, tapi
penyakit ini banyak dialami oleh anak-anak berumur 4–7 tahun dan 10–14
tahun.
Sedangkan faktor risiko diabetes mellitus tipe 2 adalah sebagai berikut:
1. Mengalami obesitas atau kelebihan berat badan.
2. Memiliki riwayat keluarga dengan diabetes tipe 2.
3. Kurang aktif bergerak. Aktivitas fisik bisa membantu seseorang untuk mengontrol
berat badan, membakar glukosa sebagai energi, dan membuat sel tubuh lebih

9
sensitif. terhadap insulin. Itulah mengapa, orang yang kurang beraktivitas fisik akan
lebih mudah terkena diabetes tipe 2.
1. Usia. Risiko terkena diabetes tipe 2 akan meningkat seiring bertambahnya usia.
2. Mengidap tekanan darah tinggi atau hipertensi.
3. Memiliki kadar kolesterol dan trigliserida yang tidak normal. Orang yang memiliki
kadar kolesterol baik atau HDL (high-density lipoprotein) yang rendah, tapi kadar
trigliseridanya tinggi lebih berisiko mengalami diabetes tipe 2. (halodoc,2019)
2.6 Dampak Negatif Diabetes Melitus
A. Sistem peredaran darah dan kardiovaskular
Kelebihan gula darah menurunkan elastisitas pembuluh darah dan
menyebabkannya menyempit, menghambat aliran darah. Hal ini dapat menyebabkan
suplai darah dan oksigen berkurang, meningkatkan risiko tekanan darah tinggi dan
kerusakan pembuluh darah besar dan kecil.
Penderita diabetes juga cenderung mengembangkan masalah jantung yang
lebih serius pada usia lebih dini. Komplikasi dari efek ini adalah serangan jantung,
stroke, dan penyakit arteri perifer. Selain itu, sirkulasi yang buruk bisa memengaruhi
kemampuan tubuh untuk sembuh saat ada luka atau infeksi. Ini karena suplai darah,
oksigen, dan nutrisi yang rendah.
B. Kerusakan saraf
Neuropati, atau kerusakan saraf, adalah komplikasi umum diabetes. Neuropati
dapat memengaruhi bagian mana pun dari sistem saraf. Bentuk yang paling umum
adalah neuropati perifer. Hal ini menyebabkan nyeri dan mati rasa pada ekstremitas,
khususnya kaki dan lengan. Selain itu, hilangnya sensasi yang terjadi dengan
neuropati dapat membuat seseorang lebih sulit untuk merasakan luka kecil.
Dikombinasikan dengan sirkulasi yang buruk, ini dapat menyebabkan komplikasi
yang parah. Misalnya, jika seseorang tidak melihat adanya lepuh di kaki mereka,
infeksi dapat berkembang dan memburuk dengan cepat.
C. Ginjal dan sistem kemih
Seiring waktu, kadar gula darah yang tinggi dapat merusak pembuluh darah di
ginjal. Kerusakan ini mencegah ginjal menyaring limbah dari darah. Akhirnya, gagal
ginjal bisa terjadi. Kondisi ini biasa disebut dengan nefropati diabetik
D. Penglihatan
Diabetes meningkatkan risiko sejumlah masalah mata. Beberapa di antaranya
dapat menyebabkan kehilangan penglihatan. Masalah jangka pendek termasuk

10
penglihatan kabur, karena gula darah tinggi. Komplikasi jangka panjang meliputi
glaukoma, retinopati diabetik, edema makula, dan katarak. (Adhi,2020)
a. Pencegahan Diabetes Melitus
Pencegahan yang dapat dilakukan adalah dengan perilaku pola makan yang
seimbang; yaitu prinsip pola makan rendah lemak, rendah gula, rendah natrium, dan
tinggi serat. Kemudian juga perilaku tetap menjaga aktifitas fisik dan berolahraga
secara teratur dengan intensitas sedang; dianjurkan untuk berolahraga setiap hari
selama 30 menit atau lebih selama setidaknya 5 hari seminggu.
Batasi konsumsi Panganan Manis, Asin, dan Berlemak atau GGL (gula, garam
dan lemak) tinggi; bahkan berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan nomor 30 tahun
2013 tentang Pencantuman Informasi Kandungan Gula, Garam dan Lemak serta
Pesan Kesehatan untuk Pangan Olahan dan Pangan Siap Saji. Penjelasannya adalah
bahwa konsumsi gula lebih dari 50 g (4 sendok makan), natrium lebih dari 2000 mg
(1 sendok teh) dan lemak/minyak total lebih dari 67 g (5 sendok makan) per orang per
hari akan meningkatkan risiko hipertensi, stroke, diabetes, dan serangan jantung.
(krakataumedika).

11
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Pendekatan Penelitan

Ditinjau dari jenis datanya pendekatan penelitian yang digunakan dalam


penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Adapun yang dimaksud dengan penelitian
kualitatif yaitu penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa
yang dialami oleh subjek penelitian secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam
bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan
memanfaatkan berbagai metode ilmiah (Moleong, 2007).
Adapun jenis pendekatan penelitian ini adalah deskriptif. Penelitian deskriptif
yaitu penelitian yang berusaha untuk menuturkan pemecahan masalah yang ada
sekarang berdasarkan data-data.
Jenis penelitian deskriptif kualitatif yang digunakan pada penelitian ini
dimaksudkan untuk memperoleh informasi mengenai partisipasi siswa kelas XI IPS 1
tentang Upaya Pencegahan Penyakit Diabetes Sejak Dini di MAN 2 Kota
Banjarmasin secara mendalam dan komprehensif. Selain itu, dengan pendekatan
kualitatif diharapkan dapat diungkapkan situasi dan permasalahan yang dihadapi
dalam kegiatan partisipasi siswa ini.
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian tentang partisipasi siswa dalam pembelajaran ini di laksanakan di
MAN 2 Kota Banjarmasin. Kegiatan penelitian ini dimulai dari tanggal 24 September
s.d 26 September 2022
3.3 Objek Penelitian
Objek penelitian dapat dinyatakan sebagai situasi sosial penelitian yang ingin
diketahui apa yang terjadi didalamnya. Pada objek penelitian ini, peneliti dapat
mengamati secara mendalam aktivitas (activity) orang-orang (actors) yang ada pada
tempat (place) tertentu (Sugiyono, 2007:215). Objek dari penelitian ini adalah
partisipasi siswa di MAN 2 kota banjarmasin.
3.4 Subjek Penelitian
Subjek penelitian merupakan sumber data yang diminta informasinya sesuai
dengan masalah penelitian. Adapun yang dimaksud sumber data dalam penelitian
adalah subjek dari mana data diperoleh (Suharsimi Arikuto, 2002).
Untuk mendapatkan data yang tepat maka perlu ditentukan informan yang memiliki
12
kompetensi dan sesuai dengan kebutuhan data (Purposive). Penelitian ini bertujuan
untuk Oleh karena itu diperlukan subjek yang memenuhi parameter yang dapat
mengungkapkan hal diatas sehingga memungkinkan data dapat diperoleh.
Parameternya adalah sebagai berikut :
1) Orangtua
Orang tua yang dimaksud adalah orang tua siswa kelas XI IPS 1 MAN 2 Kota
Banjarmasin yang dianggap mengetahui kegiatan partisipasi orang tua siswa di kelas
X IPS 1 dan sekolah.
2) Guru
Guru yang dimaksud adalah guru pengajar di kelas XI IPS 1 MAN 2 Kota
Banjarmasin yang berperan sebagai penghubung antara sekolah dengan orang tua
siswa di kelas.
4 Metode Pengumpulan Data
Menurut Sugiyono (2018) terdapat tiga hal utama yang mempengaruhi kualitas
data hasil penelitian, yaitu, kualitas instrumen penelitian, kualitas pengumpulan data
dan analisis data. Kualitas instrumen penelitian berkenan dengan validitas dan
reliabilitas instrumen dan kualitas pengumpulan data berkenaan dengan ketepatan
cara-cara yang digunakan untuk mengumpulkan data. Oleh karena itu instrumen yang
teruji validitas dan realibilitasnya, belum tentu dapat menghasilkan data yang valid
dan reliabel, apabila instrumen tersebut tidak digunakan secara tepat dalam
pengumpulan datanya.
Jenis data yang digunakan penelitian ini menggunakan pengumpulan data
primer, data primer yang dimaksud yaitu data asli yang dikumpulkan oleh periset
untuk menjawab masalah riset secara khusus, adapun teknik pengumpulan data dalam
penelitian ini berupa :
Kuesioner(Angket)
Sugiyono (2018) menyatakan kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang
dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis
kepada responden untuk menjawabnya. Teknik pengumpulan data ini dilakukan oleh
peneliti dengan penyebaran daftar pertanyaan (angket) melalui link google form
kepada siswa XI IPS 1 MAN 2 Kota Banjarmasin. Pengumpulan data ini
didasarkan atas dasar jawaban dan tanggapan responden terhadap pernyataan
yang diajukan oleh peneliti. Instrumen Penelitian

13
Suharsimi Arikunto (2002), menyatakan bahwa instrumen penelitian adalah
alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar
pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap,
dan sistematis sehingga lebih mudah diolah. Berdasarkan teknik pengumpulan data
yang digunakan, maka instrumen penelitian ini menggunakan panduan kuesioner.
Berikut adalah soal survey dari penelitian :
1. Apakah anda rasa penyakit diabetes melitus ini sangat berbahaya?
a. Ya
b. Tidak
2. Apakah anda rasa penyakit diabetes melitus ini perlu dicegah sejak dini?
a. Ya
b. Tidak
3. Apakah anda setuju, makanan yang mengandung banyak gula menjadi salah
satu faktor penyebabnya diabetes melitus?
a. Ya
b. Tidak
4. Apakah luka infeksi di tubuh anda labat untuk kering?
a. Ya
b. Tidak
5. Apakah akhir-akhir ini anda sering melami luka infeksi?
a. Ya
b. Tidak
6. Apakah anda merasa sering kesemutan di kaki dan jari-jari atau ada sensasi mati
rasa?
a. Ya
b. Tidak
7. Jika anda mulai merasa terkena gejala penyakit diabetes melitus, apakah anda
sesegera mungkin untuk konsultasi ke dokter?
a. Ya
b. Tidak
8. Menurut anda apakah penyakit diabetes melitus dapat disembuhkan secara total?
a. Ya
b. Tidak

14
9. Menurut anda apakah diabetes melitus merupakan penyakit keturunan?
a. Ya
b. Tidak
10. Menurut anda apakah penyakit serangan jantung, stroke, dan gagal ginjal stadium
akhir, merupakan komplikasi diabetes yang berkembang secara bertahap?
a. Ya
b. Tidak
11. Apakah anda sudah mengurangi konsumsi makanan bergula (manis)?
a. Ya
b. Tidak
12. Apakah anda sudah rutin berolahraga?
a. Ya

15
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian


Dari hasil pengumpulan data dengan metode kuesioner terstruktur yang yang
merupakan siswa-siswi XI IPS 1 MAN 2 Banjarmasin.
Hasil survei yang didapat sebagai berikut :
Pertanyaan Ya Tidak

Apakah anda rasa 97% 3%


penyakit diabetes melitus  13 laki laki
 1 laki laki
ini sangat berbahaya?  19 perempuan
Total : 32 orang

Apakah penyakit diabetes 100%


0
mellitus ini perlu dicegah  14 Laki-Laki
sejak dini?  19 Perempuan
Total 33 orang

Apakah anda setuju,


100%
makanan yang
0
 14 Laki-Laki
mengandung banyak
 19 Perempuan
gula menjadi salah satu
 Total 33 orang
faktor penyebabnya
diabetes mellitus?

100%
Apakah akhir-akhir ini
 14 Laki-Laki
anda sering mengalami 0
 19 Perempuan
luka infeksi?
Total : 33 orang

16
Apakah anda sering 55%
46%
merasa kesemutan di
 6 Laki-Laki  8 Laki-Laki
kaki dan jari-jari atau
 11 Perempuan  8 Perempuan
ada sensasi mati rasa?
Total 16 orang
Total ; 17 orang

Jika anda mulai 85%


15%
merasa terkena gejala  10 Laki-Laki
 4 Laki-Laki
penyakit diabetes  18 Perempuan
 1 Perempuan
melitus, apakah anda Total : 28 orang
Total : 5 orang
sesegera mungkin
untuk konsultasi ke
dokter?

Menurut anda apakah 61%


39 %
penyakit diabetes  8 Laki-Laki
 6 Laki-Laki
melitus dapat
 12 Perempuan  7 Perempuan
disembuhkan secara
Total : 20 orang Total : 13 orang
total?

Menurut anda apakah 61%


39 %
diabetes melitus  8 Laki-Laki
 6 Laki-Laki
merupakan penyakit
 12 Perempuan  7 Perempuan
keturunan?
Total : 20 orang Total : 13 orang

21%
Menurut anda apakah 79%
 5 Laki-Laki
penyakit serangan  9 Laki-Laki
 2 Perempuan
jantung, stroke, dan  17 Perempuan

17
gagal ginjal stadium Total : 26 orang
Total : 6 orang
akhir, merupakan
komplikasi diabetes
yang berkembang
secara bertahap?

30%
Apakah anda sudah 70%
 3 Laki-Laki
mengurangi konsumsi  11 Laki-Laki
 7 Perempuan
makanan bergula  12 Perempuan
Total : 10 orang
(manis)? Total : 23 orang

Apakah anda sudah 39%


61%
rutin berolahraga?
 7 Laki-Laki  7 Laki-Laki
 6 Perempuan  13 Perempuan
Total : 13 orang Total : 20 orang

4.2 Pembahasan

Gambar

18
4.2.1

Berdasarkan pendapat dari responden, pada penelitian ini sebagian besar responden
bertanggapan bahwa penyakit diabetes melitus ini sangat berbahaya yaitu sebanyak 32 orang 13
laki-laki dengan persentase 97%. Responden yang menganggap bahwa diabetes melitus ini tidak
berbahaya pun cukup terlibat dalam penelitian ini yaitu sebesar 3% atau 1 orang.

19

Anda mungkin juga menyukai