Anda di halaman 1dari 18

6

BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Teori Sistem Udara Pejalan Mesin Induk


Menurut H. Nurdin untuk mesin induk di atas kapal, baik diesel 4-tak maupun
2-tak digunakan udara untuk start engine, udara ini diproduksi dari air
compressor dan ditampung di bejana udara (air reservoir). Tekanan kerja untuk
udara start ini dimulai dari tekanan 25-30 bar. Menurut SOLAS, bahwa untuk
mesin digerakkan langsung tanpa reduction gear (gear box) harus dapat distart 12
kali tanpa mengisi lagi, sedangkan untuk mesin-mesin dengan gear box dapat di
start 6 kali.
Menurut Anthoni Corder (1973) pada umumnya, sistem start dibagi menjadi
2 kategori, yaitu Direct dan indirect, direct yaitu starting dilakukan dengan
perlakukan langsung terhadap ruang bakar/piston dengan menyuplay tekanan
udara keruang bakar sehingga piston akan bergerak. Sedangkan untuk indirect
yaitu starting engine yang dilakukan dengan perlakuan terhadap crankshaftnya
atau flywheelnya yaitu dengan memutar flywheel menggunakan motor.
Menurut Dr. Gunawan Hanafi sistem starting yang digunakan pada main
engine di kapal sering menggunakan media udara bertekanan yang disuplai
kedalam silinder karena kebanyakan mesin yang digunakan berukuran besar.
Penginjeksian udara bertekanan ini dilakukan dengan urutan yang sesuai untuk
arah putaran yang disyaratkan. Suplai udara bertekanan di simpan dalam tabung
udara (air receiver) yang siap digunakan setiap saat. Sistem starting umumnya
dilengkapi dengan katup pembalik (interlocks valve) untuk mencegah start jika
segala sesuatunya tidak dalam kondisi kerja. Udara bertekanan di produksi oleh
kompresor dan disimpan pada tabung (air receiver). Udara bertekanan lalu di
suplai oleh pipa menuju automatic valve dan kemudian ke katup udara start
silinder. Pembukaan katup start akan memberikan udara bertekanan ke dalam
silinder. Pembukaan katup silinder dan automatic valve dikontrol oleh pilot air
system. Pilot air ini diberi dari pipa besar dan menerus ke katup pengontrol yang
dioperasikan dengan lengan udara start pada engine. Jika lengan ini dioperasikan,

6
7

suplai pilot air mampu membuka automatic valve. Pilot air untuk arah operasi
yang sesuai juga disuplai ke distributor udara. Alat ini umumnya digerakkan
dengan camshaft dan memberi pilot air ke silinder kontrol dari katup start. Pilot
air lalu disuplai dalam urutan yang sesuai dengan operasi mesin.Katup udara
pejalan dipertahankan tertutup oleh pegas jika tidak digunakan dan dibuka oleh
pilot air yang langsung memberi udara bertekanan ke dalam silinder. Sebuah
interlock didalam automatic valve yang menghentikan pembukaan katup jika
turning gear engine menempel. Katup ini mencegah udara balik yang telah
dikompresikan oleh mesin kedalam system.
Sistem starting umumnya dilengkapi dengan katup pembalik (interlocks
valve) untuk mencegah start jika segala sesuatunya tidak dalam kondisi kerja.
Udara bertekanan di produksi oleh kompresor dan disimpan pada tabung (air
receiver). Udara bertekanan lalu di suplai oleh pipa menuju automatic valve dan
kemudian ke katup udara start silinder. Pembukaan katup start akan memberikan
udara bertekanan ke dalam silinder. Dan berikut ini merupakan pengelompokan
dari sistem udara pejalan antara lain :
1. Starting dengan Udara Bertekanan
Starting dengan udara bertekanan menggunakan udara bertekanan 28-30 bar
pada botol udara bertekanan yang dihasilkan oleh kompresor udara di kamar
mesin. Hal-hal yang perlu diperhatian dalam pengoperasian udara pejalan antara
lain :
a. Mesin Penggerak Utama yang dihidupkan dengan udara bertekanan
dilengkapi dengan paling tidak dua kompresor. Satu diantaranya
berpenggerak independen dari main engine, dan harus mampu mensuplai
50% dari total kapasitas yang diperlukan.
b. Kapasitas total udara start dalam tabung harus dapat diisi dari tekanan
atmosfir sampai tekanan kerja 30 bar dalam waktu 1 jam.
c. Tabung udara disediakan dua dengan ukuran yang sama dan dapat
digunakan secara independen.
d. Kapasitas total tabung harus memperhatikan paling tidak dapat digunakan
start 12x baik maju atau mundur untuk mesin yang reversibel dan tidak
8

kurang dari 6x start untuk engine non-reversibel. Jumlah start berdasar pada
mesin saat dingin dan kondisi siap start.
e. Jika sistem udara pejalan digunakan untuk starting auxilary engine,
mensuplai peralatan pneumatic, peralatan manoeuvering, atau tyfon
semuanya disuplai dari tabung udara maka harus dipertimbangkan dalam
perhitungan kapasitas tabung udara.

Gambar 1 : Starting Udara Bertekanan


(Sumber : (Somporn, 2015), Starting Udara Bertekanan, Jakarta)

2. Starting dengan Listrik


Starter yang sumber tenaganya berasal dari arus listrik, motor starter harus
dapat menghasilkan momen yang besar dari tenaga yang kecil yang tersedia
pada baterai. Hal lain yang harus diperhatikan ialah bahwa motor starter harus
sekecil mungkin. Syarat baterai yang dapat digunakan untuk start mesin antara
lain :
9

a. Jika main engine distart dengan listrik maka harus tersedia dua baterai yang
independen. Rangkaian baterai ini direncanakan tidak dapat dihubungkan
pararel antara satu dengan yang lainnya karena masing-masing. Baterai
harus mampu untuk starting main engine dalam kondisi dingin. Total
kapasitas baterai harus cukup untuk operasi selama 30 menit tanpa
pengisian.
b. Jika dua atau lebih auxiliary engine di start dengan listrik paling tidak
tersedia dua baterai yang independen. Kapasitas baterai harus cukup paling
tidak 3x operasi start-up untuk setiap mesin. Jika hanya satu auxiliary
engine distart dengan listrik, satu baterai cukup.
c. Baterai start hanya boleh digunakan untuk starting (pemanas mula jika
perlu) dan untuk memonitor peralatan yang ada pada mesin.

Gambar 2 : Electrick Stater


(Sumber : RisaSetiawan, 2000, Electrick Stater, Jakarta)
10

3. Jalur Udara Bertekanan


Jalur udara bertekanan menggunakan pipa tekanan tinggi dengan kekuatan
tekan yang disesuaikan serta anti korosi, udara bertekanan di atas kapal
disalurkan sesuai reducing station valve sesuai kebutuhan tekanan. Jalur tekanan
yang terhubung ke kompresor dipasang dengan non-RV pada outlet kompresor.
Jalur udara start tidak boleh digunakan sebagai jalur pengisian untuk tabung
udara. Hanya selang/pipa dengan material yang sudah dites yang dapat dipasang
pada jalur starting diesel engine dimana tetap terjaga tekanannya. Jalur udara
start untuk setiap engine dilengkapi dengan non return valve dan penguras
drain). Sebuah safety valve harus dipasang dibelakang pada setiap katup
penurun tekanan (reducing valve). Tekanan tangki air dan tangki lainnya yang
dihubungkan ke sistem udara bertekanan dipertimbangkan sebagai tabung tekan
dan harus sesuai persyaratan standart menurut (Arwah, 2014). Syarat jalur udara
bertekanan antara lain :
a. Jalur tekanan yang terhubung ke kompresor dipasang dengan non-RV pada
outlet kompresor.
b. Jalur udara start tidak boleh digunakan sebagai jalur pengisian untuk tabung
udara.
c. Hanya selang/pipa dengan material yang sudah dites yang dapat dipasang
pada jalur starting diesel engine dimana tetap terjaga tekanannya.
d. Jalur udara start untuk setiap mesin dilengkapi dengan non return valve dan
penguras (drain).
e. Tyfons harus disambungkan pada dua tabung udara.
f. Sebuah katup pengaman harus dipasang dibelakang pada setiap katup
penurun tekanan(reducing valve).
g. Tekanan tangki air dan tangki lainnya yang dihubungkan ke sistem udara
bertekanan dipertimbangkan sebagai tabung tekan dan harus sesuai
persyaratan standar.
11

Gambar 3 : Jalur Udara Bertekanan


(Sumber : (wahyuddin, 2011), Jalur Udara Bertekanan, Jakarta)

2.2 Komponen Sistem Udara Pejalan


Didalam sistem udara pejalan terdapat pesawat/bagian pendukung untuk
kelancaran pengoperasian udara start dan keamanan dalam pengoperasiannya.
Berikut ini bagian-bagian dan fungsi dari penataan sistem udara pejalan menurut
(Mohamad Wahyuddin, 2011) adalah sebagai berikut ini antara lain :
1. Kompresor
Mesin induk adalah instalasi mesin dalam kapal yang dipergunakan untuk
menggerakkan / memutar poros baling-baling sehingga kapal dapat bergerak,
sedangkan mesin bantu adalah motor yang dipergunakan untuk menggerakkan
generator listrik sehingga menghasilkan arus listrik yang kemudian digunakan
untuk pesawat-pesawat yang memerlukan tenaga tersebut, misalnya kompresor.
Kompressor adalah mesin untuk memampatkan udara atau gas. Secara umum
biasanya mengisap udara dari atmosfer, yang secara fisika merupakan campuran
12

beberapa gas dengan susunan 78% Nitrogren, 21% Oksigen dan 1% Campuran
Argon, Carbon Dioksida, Uap Air, Minyak, dan lainnya.

Gambar 4 : Kompresor
(Sumber : (Andrifata, 2009), Kompresor, Jakarta)

Kompresor udara darurat (Emergency air pressure system) memiliki


kompresor tersendiri (emergency compressor) yang bersifat independen (tidak
tergabung dengan main air compressor) yang memiliki penggerak berupa motor
diesel yang dapat dinyalakan dengan tangan, atau air compressor berpenggerak
manual dengan tangan.
Kompresor udara darurat mengisi emergency air receiver yang kapasitasnya
lebih kecil dari main air receiver. Udara bertekanan yang tersimpan pada
emergency air receiver ini digunakan untuk menyalakan auxiliary engine yang
menggerakkan generator.
13

Gambar 5 : Emergency Air Comprezssor


(Sumber: Muhnurasif, 2010, Emergency Air Compressor, Jakarta)

2. Botol angin (Main Air Receiver)


Main air receiver berfungsi untuk menyimpan udara bertekanan diperlukan
tabung udara dengan kemampuan menahan udara bertekanan tinggi hingga 30
bar. Pada tabung udara terdiri dari badan tabung, drain valve dan kepala tabung.
Pada kepala tabung terdapat main stop valve, safety valve dan auxiliary valve.
Safety valve berguna sebagai pengaman jika terjadi tekanan yang melebihi
tekanan yang disyaratkan oleh tabung, maka katup akan otomatis membuka.
Main stop valve berfungsi untuk menyalurkan udara bertekanan menuju ke
katup pejalan yang ada pada kepala silinder. Auxiliary valve dapat digunakan
sebagai sistem udara kontrol. Sistem udara kontrol biasanya mempunyai
tekanan sekitar 6 bar, sehingga diperlukan air reducer. Reducing station
berfungsi untuk mengurangi tekanan dari 30 bar menjadi 7 bar guna keperluan
untuk pembersihan turbocharger dan pengisian tekanan pada tanki hidrophore.
14

Gambar 6 : Botol Angin


(Sumber: (budisienyopornomo, 2015), Botol Angin, Jakarta)

3. Katup udara ( Air valve )


Menurut Anthoni Corder katub udara merupakan bagian penting dalam air
starting system supaya udara dapat di transfer tanpa adanya kebocoran, macam-
macam katup udara adalah sebagai berikut :
a. Main starting valve
Main starting valve berfungsi sebagai katup penyalur untuk pembagi ke
masing-masing kepala silinder dan penyalur udara untuk pejalan satu
komponen utama dalam sistem kontrol mesin diesel, yang ditujukan untuk
menghidupkan mesin utama. Itu terbuat dari katup bola pneumatik, penahan
katup, pengaturan penguncian dan jalur penghubung. Sebagaimana diperlukan
oleh aksinya, katup starter utama harus memiliki kekuatan yang memadai,
kinerja penyegelan tinggi, operasi on-off yang bebas dan perilaku penahan
yang baik.

.
15

Gambar 7 : Main Starting Valve


(Sumber: (alibaba, 2010), Main Starting Valve, Jakarta)

b. Reducing valve.
Berfungsi untuk mereduksi takanan keluaran dari main air receiver
sebesar 30 bar guna keperluan pengujian katup bahan bakar dan merupakan
sebuah komponen sistem hidrolik maupun pneumatik yang berfungsi untuk
mengatur besar tekanan fluida dari sistem sumber tekanan tinggi (seperti
pompa, kompresor, atau tangki reservoir) ke sistem pengguna bertekanan
rendah. Selalu bertugas menjaga tekanan fluida yang nilainya lebih rendah
daripada tekanan supply-nya, oleh karena itu tekanan fluida sebelum
melewati akan selalu lebih besar daripada tekanan sesudah melewati.
.
16

Gambar 8 : Reducing Valve


(Sumber : (dermanto, 2010), Reducing Valve, Jakarta)

c. Air starting valve


Air starting valve berfungsi untuk menyalurkan udara start kedalam
cylinder liner terdiri dari katup utama, piston, bushing dan spring yang
merupakan komponen utama dari starting valve. Katup utama akan membuka
jika udara kontrol menekan piston sehingga katup terbuka dan udara
bertekanan 30 bar masuk ke ruang bakar menekan piston. Hal tersebut
berlangsung berurutan sesuai dengan urutan firing order sampai terjadi
pembakaran di ruang bakar. Setelah terjadi pembakaran di ruang bakar maka
starting air control valve akan berhenti bekerja dan semua starting valve akan
menutup. Berfungsi sebagai katup penyalur untuk pembagi ke masing-masing
kepala silinder dan penyalur udara untuk menjalankan mesin.
17

Gambar 9 : Starting Air Valve


(Sumber: (bambang, 2019),Starting Air Valve, Jakarta)

Keterangan Gambar:
a. upper cover i. Key receptor
b. lower cover j. Piston
c. split pin k. Valve steam
d. nut l. Split pin
e. piston m. Castle nut
f. spring n. Valve recepror
g. cylinder o. valve
h. stopper ring p. Valve retainer
18

d. Distributor Valve
Distributor valve mengatur plunyer yang bekerja dan udara ini langsung
menggerakkan piston melalui air starting valve di cylinder head. Udara
supply ini diperoleh dari bejana udara. Jadi udara tersebut melaksanakan kerja
parallel, disamping mengatur ke distributor valve sekaligus untuk udara start
mendorong piston kebawah pada tekanan minimal 7 bar sesuai tekanan dalam
botol angin.

Gambar 10 : Distributor Valve


(Sumber : (akbar, 2010), Distributor Valve, Jakarta)

e. Reducing station valve


Berfungsi untuk mengurangi tekanan dari 30 bar menjadi 7 bar, guna
keperluan untuk pembersihan turbocharger beserta salurannya menuju mesin
induk.
19

Gambar 11 : Reducing Station


(Sumber : (afisena, 2008), Reducing Station, Jakarta)

2.3 Prinsip Kerja Sistem Udara Pejalan


Mesin utama yang digunakan untuk start dilakukan oleh udara bertekanan
dari tabung udara tekan, yang kemudian dimasukkan ke silinder dalam rangkaian
yang sesuai untuk arah yang dibutuhkan/disyaratkan. Cara kerja dari sistem ini
adalah dengan memampatkan udara yang disuplai oleh kompresor ke tabung
udara tekan. Udara bertekanan lalu disuplai oleh pipa menuju automatic valve dan
kemudian ke katup udara start silinder. Pembukaan katup start akan memberikan
udara bertekanan ke dalam silinder. Pembukaan katup silinder dan automatic
valve dikontrol oleh pilot air sistem. Pilot air ini diberi dari pipa besar dan
menerus ke katup pengontrol yang dioperasikan dengan lengan udara pejalan pada
mesin. Jika lengan ini dioperasikan, suplai pilot air mampu membuka automatic
valve. Pilot air untuk arah operasi yang sesuai juga disuplai ke distributor udara.
Menurut J.H Jusak (2005) Alat pada mesin ini digerakkan dengan cam shaft
dan memberi pilot air ke silinder kontrol dari katup pejalan. Pilot air lalu disuplai
20

dalam urutan yang sesuai dengan operasi mesin. Katup udara pejalan
dipertahankan tertutup oleh pegas jika tidak digunakan dan dibuka oleh pilot air
yang langsung memberi udara bertekanan ke dalam silinder. Sebuah interlock
didalam automatic valve yang menghentikan pembukaan katup jika turning gear
engine menempel. Katup ini mencegah udara balik yang telah dikompresikan
oleh mesin ke dalam sistem. Adapun penjelasan yang singkat dari prinsip kerja
udara pejalan untuk start engine baik pada saat kapal berangkat ataupun saat olah
gerak, dilaksanakan sebagai berikut :
1. Udara dari bejana udara minimal 20 kg/cm2 (20 bar) karena bila tekanan
udara dibawahnya, maka udara tersebut tidak mampu menekan piston
kebawah.
2. Katup tekan di bejana udara dibuka penuh, maka udara akan keluar ke main
starting valve. Setelah udara tersebut direduksi tekanannya hingga ± 10 bar.
3. Bila handle start ditekan kebawah, maka udara keluar dari sistem sebagian
masuk dulu ke distributor valve dan sebagian lagi ke cylinder head air
starting valve. Udara start ini diatur oleh distributor valve dengan tekanan 10
bar mana yang bekerja pada proses expansi (hanya ada 1 silinder yang
bekerja) melalui plunyer yang dihubungkan dengan firing ordernya (misalnya
motor diesel 4 tak adalah 1-3-2-5-8-6-7-4).
4. Distributor valve mengatur plunyer yang bekerja dan udara ini langsung
menggerakkan piston melalui air starting valve di cylinder head. Udara supli
ini diperoleh dari bejana udara. Jadi udara tersebut melaksanakan kerja
parallel, disamping mengatur ke distributor valve sekaligus untuk udara
pejalan mendorong piston kebawah pada tekanan minimal 7 bar sesuai
tekanan botol angin.
5. Udara pejalan dengan tekanan 30 bar disuplay oleh starting air compressor
menuju ke starting air receiver dan dari starting air receiver menuju ke air
inlet pada mesin. Melalui reduction station udara ditekan atau dimampatkan
pada tekanan 7 bar yang disuplai ke mesin sebagai:
a. Mengontrol udara untuk sistem manuver, dan untuk exhaust valve air
spring, melalui kontrol pemasukan udara.
21

b. Safety air untuk berhenti tiba-tiba (Emergency stop) melalui safety air inlet.
c. Melalui reducing valve disupplai udara yang dimampatkan pada tekanan 10
bar ke air inlet untuk turbocharge cleaning, dan volume yang sedikit di
gunakan untuk fuel valve testing unit.

Gambar 12 : Prinsip Kerja Udara Pejalan


(Sumber : (ardiansahab, 2011), Prinsip Kerja Udara Pejan, Jakarta)

2.4 Cara Pengoperasian Udara Pejalan


Mesin utama yang digunakan untuk start dilakukan oleh udara bertekanan
dari tabung udara tekan, yang kemudian dimasukkan ke silinder dalam rangkaian
yang sesuai untuk arah yang dibutuhkan/disyaratkan menurut (Ismailmyacob,
2015). Cara mengoperasikan udara pejalan ini adalah :
1. Persiapan Pengecekan
a. Semua bagian yang bergerak dari mesin harus diperiksa untuk
penyetelan dan penyeragaman dan pelumasan yang baik. Ini mencakup
katup, nok, penggerak katup, pompa bahan bakar, sistem injeksi bahan
bakar, pengatur alat pelumas, pompa minyak dan pompa pendingin.
22

b. Seluruh mesin dan permesinan harus diperiksa kalau ada mur longgar, baut
patah sambungan longgar dan kebocoran packing, sambungan atau katup.
Adalah baik untuk diingat bahwa tidak satupun yang seharusnya ketat
ternyata longgar dan tidak satupun yang seharusnya bebas ternyata
seret/ketat (macet).
c. Seluruh pipa dan katup untuk bahan bakar, minyak lumas , air dan udara
serta saluran harus diperiksa kalau tersumbat, kurang setelan, kebersihan
dan lain sebagainya ketiadaan benda asing dalam sistem pemipaan harus
diperiksa dengan sangat berhati-hati kususnya kalau mesin telah lama tidak
bekerja atau baru saja dipasang. Dalam kasus yang terahir dianjurkan untuk
menghembus keluar keseluruhan sistem pemipaan dengan udara tekan.
d. Sistem pendinginan harus diperiksa, dan kalau pompanya digerakan oleh
motor listrik, maka harus distart saluran hisap jarus dibuka untuk
memberikan air di dalam kacket mesin sebelun di start, jumlah yang tepat
dari sirkulasi air dapat diperiksa belakangan, sementara mesin dipanasi.
Kalau mesin mempunyai torak yang didinginkan minyak dengan minyak
pelumas yang dialirkan dengan pompa kusus (lub. Oil priming pump) start
pompa minyak dan setel tekanan sampai sebesar yang dinyatakan pada plat
nama atau yang diberikan dalam buku instruksi dari pembuat mesin.
e. Sistem bahan bakar harus diperiksa dalam segala hal, untuk memastikan
bahwa pipa bersih, ppmpa bekerja, dan terdapat penyediaan bahan bakar
didalam tangki. Pompa injeksi bahan bakar kemudian harus di pancing
(primed) dan udara atau air dikeluarkan dari saluran keluar katup atau nosel.
Harus berhati-hati untuk tidak menekan bahan bakar terlalu banyak kedalam
ruang bakar atau silinder agar tidak mendapat tekanan terlalu tinggi pada
penyalaan pertama yang menyebabkan katup pengeman meletup dan agar
minyak bahan bakar tidak masuk kedalam penampungan karter. Tetapi
pompa bahan bakar harus cukup dipancing sedemikian rupa sehingga setiap
saluran pengeluaran terisi penuh sampai nosel. Tuas kendali bahan bakar
disetel terbuka lebar sehingga injeksi akan start segera. Kendali pompa
bahan bakar ditempatkan pada posisi – ON
23

f. Katup pengaman yang biasanya dipasang pada tiap kepala silinder, harus
diperiksa, katup ini disetel untuk meletup pada kira-kira 750
sampai 1250 psi, tergantung pada tekanan maksimumun\ang
dibolehkan dalam mesin. Katup dihadapkan pada gas suhu tinggi dan
mempunyai kecenderungan untuk macet, pemeriksaan dapat dilakukan
dengan menekan pegas menggunakan batang pengungkit atau dengan
melepas baut dan melepas katup untuk diperiksa.
g. Udara start dalam botol angin harus diperiksa untuk mengetahui apakah
tekananya cukup, kalau tidak harus diisi dengan menghidupkan kompesor
udara start. Sistem pestart udara dari tangki sampai katup pengendali utama
start harus dibuka, setelah diperiksa setelah diperiksa bahwa katup
pengendali utama tertutup.
h. Nyalakan LO priming pump selama kurang lebih 5 menit. LO priming pump
berfungsi untuk mengeluarkan udara palsu dari sistem bahan bakar untuk
mencegah masalah seperti mesin sulit hidup.
2. Menstart (menyalakan)
Kalau pengecekan sudah dilakukan, maka penstarteran dengan udara pejalan
dapat dilakukan. Di antaranya yaitu :
a. Katup starter udara utama dibuka dan batang starter diatur menurut
petunjuk manual book.
b. Mesin harus diawasi, tidak boleh digunakan udara yang tidak perlu.
c. Lalu tekan tombol unuk menstart main engine.

Anda mungkin juga menyukai