Anda di halaman 1dari 16

PENGARUH LIKUIDITAS, KUPON, JANGKA WAKTU JATUH TEMPO

DAN SUKU BUNGA PASAR TERHADAP HARGA PASAR OBLIGASI


BERPERINGKAT RENDAH DAN HARGA PASAR OBLIGASI
BERPERINGKAT TINGGI

Endri Purnomo
Novi Puspitasari
Email : endri1001@gmail.com
Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Jember

ABSTRACT
This paper aims to determine the effect of liquidity, coupon, maturity and
market interest rates on the market price of low rated bonds and the market price of
high rated bond. This study conducted on banking companies issuing bonds in the
Indonesia Stock Exchange in the period 2011-2015. Low rated bonds taken out of
bonds that are rated between A- to CCC as many as 52 sample data, while the high-
rated bonds taken out of bonds that are rated AAA and AA + as many as 124 sample
data. The method used in this research is multiple linear regression analysis. The
results of partial testing showed that liquidity, coupon and maturity of no significant
impact on the market price of low rated bonds. The same results were obtained on a
partial test in high rated bonds, the liquidity and maturities have no significant
impact on the market price of the high rated bond. however, the coupons have a
significant effect on the market price of high rated bond. Variable market interest
rate can not be processed because the data is constant so as not to do regression
testing.
Keywords: Liquidity, coupon, maturity, market interest rates and bond market price.

BAB 1. PENDAHULUAN pihak investor,keuntungan yang


Instrumen keuangan yang diperoleh ketika membeli obligais
paling populer diperjualbelikan adalah adalah memperoleh kupon yang tetap
obligasi (surat utang) dan saham. secara berkala sesuai dengan
Melakukan investasi dalam bentuk perjanjian sampai waktu jatuh tempo.
obligasi lebih tepat dilakukan investor Return yang berupa capital gain juga
yang kurang menyukai risiko dan mungkin diperoleh oleh pemegang
berorientasi pada pendapatan tetap. obligasi. Apabila obligasi dibeli pada
Keuntungan bagi pihak perusahaan harga pari dan dijual pada harga
yang menerbitkan obligasi diantaranya premium maka akan memberikan
adalah biaya modal setelah pajak yang capital gain bagi pemegangnya.
rendah dan kontrol terhadap operasi Penelitian yang dilakukan oleh
perusahaan oleh pemegang saham Monica (2007) menemukan bahwa
tidak mengalami perubahan. Bagi likuiditas, kupon dan jangka waktu

34
35

jatuh tempo obligasi memiliki Berdasarkan latar belakkang


pengaruh yang signifikan terhadap tersebut, menjadi alasan bagi penulis
perubahan harga obligasi (return untuk melakukan penelitian lebih
obligasi). Penelitian tentang pengaruh lanjut dengan judul “Pengaruh
suku bunga pasar terhadap harga pasar likuiditas, kupon, jangka waktu jatuh
obligasi dilakukan oleh Gusti (2014) tempo dan suku bunga pasar terhadap
yang menemukan bahwa tingkat harga pasar obligasi berperingkat
bunga pasar secara signifikan rendah dan harga pasar obligasi
berpengaruh terhadap perubahan harga berperingkat tinggi”
obligasi. Perumusan masalah dalam
Perbedaan penelitian ini penelitian ini yang pertama adalah
dengan penelitian sebelumnya adalah Apakah likuiditas berpengaruh
pengaruh variabel bebas terhadap signifikan terhadap harga pasar
variabel terikat diteliti dengan obligasi berperingkat rendah dan
membedakan obligasi dari berperingkat tinggi di Bursa Efek
peringkatnya yaitu untuk mengetahui Indonesia. Kedua, apakah tingkat
bagaimana variabel bebas tersebut bunga kupon (coupon) berpengaruh
dapat mempengaruhi variabel terikat signifikan terhadap harga pasar
pada obligasi berperingkat rendah dan obligasi berperingkat rendah dan
obligasi berperingkat tinggi. berperingkat tinggi di Bursa Efek
Kelompok obligasi dengan peringkat Indonesia. Ketiga, apakah waktu jatuh
AAA dan AA+ dimasukkan kedalam tempo (maturity) berpengaruh
kelompok obligasi berperingkat tinggi signifikan terhadap harga pasar
sedangkan obligasi dengan rating A- obligasi berperingkat rendah dan
hingga D dimasukkan kedalam berperingkat tinggi di Bursa Efek
kelompok obligasi berperingkat Indonesia. Keempat, apakah suku
rendah, untuk obligasi dengan bunga pasar (BI Rate) berpengaruh
peringkat AA- hingga A tidak signifikan terhadap harga pasar
dimasukkan kedalam sampel dengan obligasi berperingkat rendah dan
maksud agar perbedaan rating tersebut berperingkat tinggi di Bursa Efek
bisa lebih terlihat. Indonesia. Kelima, apakah penga
apakah pengaruh dari Likuiditas,
36

Kupon, Jangka waktu jatuh tempo dan Harga pasar obligasi berperingkat
Suku bunga pasar berbeda terhadap tinggi di Bursa Efek Indonesia.
Harga pasar obligasi berperingkat
rendan dan Harga pasar obligasi 2. TINJAUAN PUSTAKA
berperingkat tinggi. 2.1 Tinjauan Teori
Tujuan penelitian ini yang 2.1.1 Pasar Modal
pertama adalah menganalisis Menurut Bursa Efek Indonesia
signifikansi pengaruh likuiditas (2010), Pasar modal (capital market)
obligasi terhadap harga pasar obligasi merupakan pasar untuk berbagai
berperingkat rendah dan berperingkat instrumen keuangan jangka panjang
tinggi di Bursa Efek Indonesia. Kedua, yang bisa diperjualbelikan, baik surat
menganalisis signifikansi pengaruh utang (obligasi), ekuiti (saham), reksa
tingkat bunga kupon (coupon rate) dana, instrumen derivatif maupun
terhadap harga pasar obligasi instrumen lainnya.
berperingkat rendah dan berperingkat 2.1.2 Obligasi
tinggi di Bursa Efek Indonesia. Ketiga, Menurut Tjiptono (2012:12)
menganalisis signifikansi pengaruh Obligasi (bond) adalah surat berharga
jangka waktu jatuh tempo (maturity) yang menunjukkan bahwa penerbit
terhadap harga pasar obligasi obligasi meminjam sejumlah dana
berperingkat rendah dan berperingkat kepada masyarakat dan memiliki
tinggi di Bursa Efek Indonesia. kewajiban untuk membayar bunga
Keempat, menganalisis signifikansi secara berkala, dan kewajiban
pengaruh suku bunga pasar (Bi Rate) melunasi pokok utang pada waktu
terhadap harga pasar obligasi ynag telah ditentukan kepada pihak
berperingkat rendah dan berperingkat pembeli obligasi tersebut.
tinggi di Bursa Efek Indonesia. 2.1.3 Peringkat Obligasi
Kelima, menganalisis perbedaan Menurut Rudiyanto (2011)
signifikansi pengaruh Likuiditas, Peringkat/Rating adalah suatu
Kupon, Jangka waktu jatuh tempo dan penilaian yang terstandarisasi terhadap
Suku bunga pasar terhadap Harga kemampuan suatu negara atau
pasar obligasi berperingkat rendah dan perusahaan dalam membayar hutang-
hutangnya.
37

2.1.4 Harga Obligasi hasil bahwa Tingkat bunga pasar


Terdapat tiga kemungkinan harga secara signifikan berpengaruh negatif
pasar dari obligasi yang ditawarkan, terhadap perubahan harga obligasi,
yaitu Harga Obligasi sama dengan tingkat bunga kupon secara signifikan
nilai nominal Par (nilai Pari), Harga berpengaruh positif terhadap
Obligasi lebih besar dari nilai nominal perubahan harga obligasi dan jangka
at premium (dengan Premi) dan harga waktu jatuh tempo secara signifikan
Obligasi lebih kecil dari nilai nominal berpengaruh negatif terhadap
at discount (dengan Discount). perubahan harga obligasi.
2.2. Penelitian Terdahulu Penelitian lain dilakukan oleh
Ni Putu et. al (2016) Vikaria dan Nyoman (2013) yang
melakukan penelitian tentang meneliti tentang pengaruh likuiditas,
Pengaruh suku bunga, nilai tukar, waktu jatuh tempo, dan kupon obligasi
coupon rate, dan Likuiditas obligasi terhadap perubahan harga obligasi
terhadap harga pasar obligasi pada korporasi berperingkat rendah dan
Sektor keuangan. Dalam penelitian berperingkat tinggi. penelitian tersebut
tersebut ditemukan bahwa Suku bunga menemukan bahwa Likuiditas tidak
berpengaruh negatif signifikan berpengaruh signifikan terhadap
terhadap harga pasar obligasi, Nilai perubahan harga obligasi berperingkat
tukar berpengaruh negatif signifikan rendah namun Likuiditas berpengaruh
terhadap harga pasar obligasi, Coupon positif dan signifikan terhadap
rate berpengaruh positif signifikan perubahan harga obligasi korporasi
terhadap harga pasar obligasi dan berperingkat tinggi. Hasil berikutnya
Likuiditas obligasi berpengaruh menemukan bahwa Jangka waktu
negatif tidak signifikan terhadap harga jatuh tempo berpengaruh negatif dan
pasar obligasi. signifikan terhadap perubahan harga
Gusti (2014) melakukan obligasi berperingkat rendah namun
penelitian tentang Pengaruh tingkat Jangka waktu jatuh tempo tidak
bunga pasar, tingkat Bunga kupon dan berpengaruh signifikan terhadap
waktu jatuh tempo obligasi terhadap perubahan harga obligasi berperingkat
harga obligasi di bursa efek Indonesia. tinggi. Terakhir ditemukan bahwa
Dalam penelitian tersebut diperoleh Kupon tidak berpengaruh signifikan
38

terhadap perubahan harga obligasi berperingkat tinggi dengan obligasi


berperingkat rendah namun Kupon berperingkat rendah.
berpengaruh positif dan signifikan 3.2 Metode Analisis Data
terhadap perubahan harga obligasi Metode analisis data pada
berperingkat tinggi. penelitian ini terdiri dari 4 tahap, yaitu
melakukan uji normalitas data, uji
3. METODE PENELITIAN asumsi klasik, pengujian hipotesis dan
3.1 Populasi dan Sampel uji chow test.
Teknik pengambilan sampel
yang digunakan dalam penelitian ini BAB 4. HASIL DAN
adalah metode purposive sampling. PEMBAHASAN
Adapun kriteria yang digunakan 4.1 Hasil Analisis Data
adalah sebagai berikut: Variabel bebas Bi Rate tidak
a. Perusahaan perbankan yang menjual dapat digunakan dalam semua tahap
obligasinya antara tahun 2011 pengujian karena masalah kelayakan
hingga tahun 2015 data. Sehingga variabel bebas dalam
b. Obligasi yang diperdagangkan lebih penelitian ini terdiri dari tiga variabel
dari satu bulan dalam satu tahun yaitu likuiditas, kupon dan jangka
dengan harga yang berfluktuasi waktu jatuh tempo. Tahapan pengujian
antara bulan pertama dan bulan data secara lebih rinci dijelaskan
selanjutnya. sebagai berikut.
c. Memiliki peringkat AAA dan AA+ 4.1.1 . Uji Normalitas Data
untuk mewakili obligasi Menggunakan Uji Kolmogorov
berperingkat tinggi. Perusahaan Smirnov
yang obligasinya memiliki Tabel. 4.1 Hail Uji Normalitas Data
peringkat A- hingga D mewakili Pada Obligasi Berperingkat Rendah
harga obligasi berperingkat rendah, Variab Nilai Kesimpulan
el Kolmog
sedangkan Obligasi dengan orov
peringkaat AA- hingga A tidak Smirnov
Y1i 0,611ts Berdistribusi
dimasukkan kedalam sampel untuk normal
X1i 1,093 ts Berdistribusi
memberi jarak antara obligasi normal
X2i 0,931 ts Berdistribusi
normal
39

X3i 0,599 ts Berdistribusi ditransformasikan kedalam bentuk z-


normal
keterangan : ts = tidak signifikan score.
4.1.2 Hasil Estimasi Analisis Regresi
Tabel 4.1 menunjukkan bahwa
Linier Berganda
semua nilai Kolmogorov Smirnov
Sebelum masuk kedalam
variabel obligasi berperingkat rendah
tahapan pengujian dilakukan analisis
bersifat tidak signifikan pada tingkat
regresi linier berganda. Analisis
signifikansi 1%, 5% dan 10%. Hal ini
regresi linier berganda digunakan
berarti bahwa semua variabel
untuk menguji adanya pengaruh
penelitian untuk obligasi berperingkat
variabel independen yaitu likuiditas,
rendah berdistribusi normal.
kupon dan jangka waktu jatuh tempo
Tabel. 4.2 Hasil Uji Normalitas Data
terhadap variabel dependen harga
Pada Obligasi Berperingkat
pasar obligasi.
Tinggi
a. Analisis Regresi Obligasi
Variab Nilai Kesimpulan
el Kolmogor Berperingkat Rendah
ov
Coefficientsa
Smirnov Model Unstandar T Sig.
Y2i 3,307*** Tidak dized
berdistribusi Coefficient
normal s
X1i 2,105*** Tidak B
(Constant
berdistribusi )
,965 25,988 ,000
normal 6,088E-
Likuiditas ,291 ,772
X2i 1,116ts Berdistribusi 005
normal 1 Kupon ,403 1,249 ,218
X3i 1,145 ts
Berdistribusi Jangka
Waktu -4,376E-
normal Jatuh 006
-,915 ,365
keterangan : ts = tidak signifikan, Tempo
b. Analisis Regresi Obligasi
*** = signifikan pada α = 1%, Berperingkat Tinggi
Tabel 4.2 menunjukkan bahwa nilai
Coefficientsa
kolmogorov smirnov bersifat Model Unstandar T Sig.
dized
signifikan pada tingkat signifikansi Coefficien
ts
1% yaitu pada variabel harga pasar B
(Constant) -3,143 -6,449 ,000
obligasi dan likuiditas. Hal ini berarti Zscore:
,047 ,595 ,553
Likuiditas
bahwa kedua variabel tersebut tidak
Kupon 36,360 6,888 ,000
berdistribusi normal. Variabel yang Jangka
Waktu Jatuh ,000 -,687 ,493
tidak berdistribusi normal Tempo
40

4.1.3 Uji Asumsi Klasik dalam model regresi memiliki VIF < 2
a. Uji Multikolinieritas dan Tolerance > 0,1. Hal ini berarti
1). Uji Multikolinieritas Obligasi bahwa model regresi obligasi
Berperingkat Rendah berperingkat tinggi tidak melanggar
Tabel 4.3 Nilai Tolerance dan VIF asumsi tidak multikolinieritas.
Pada Obligasi Berperingkat b. Uji Heteroskedastisitas
Rendah 1). Uji Heteroskedastisitas obligasi
Variabel Tolerance VIF berperingkat rendah
Independen
Tabel 4.5. Uji glesjer obligasi
X1i 0,915 1,092
X2i 0,976 1,024 berperingkat rendah
X3i 0,896 1,116
Model T Sig.
Uji multikolinearitas pada
(Constant) 2,279 ,028
obligasi berperingkat rendah yang
X1 1,075 ,289
ditunjukkan pada Tabel 4.3
X2 -1,767 ,084
menunjukkan bahwa masing-masing X3 ,876 ,386
variabel independen memiliki VIF < 2
Uji heteroskedastisitas dalam
dan Tolerance > 0,1. Hal ini berarti
penelitian ini menggunakan uji glesjer.
bahwa model regresi obligasi
Hasil dari uji glesjer menunjukkan
berperingkat rendah tidak melanggar
bahwa model regresi pada obligasi
asumsi tidak multikolinieritas.
berperingkat rendah pada tabel 4.5
2). Uji Multikolinieritas obligasi bebas dari masalah heteroskedastisitas.
berperingkat tinggi 2). Uji Heteroskedastisitas obligasi
Tabel 4.4 Nilai Tolerance dan VIF berperingkat tinggi
Pada Obligasi
Berperingkat Tinggi Tabel 4.6. Uji glesjer obligasi
Variabel Tolerance VIF berperingkat tinggi
Independen
ZX1i ,995 1,005 Model T Sig.
X2i ,978 1,023
X3i ,974 1,026 (Constant) -,742 ,460

ZX1 1,039 ,301


Uji multikolinearitas pada
X2 1,178 ,241
obligasi berperingkat tinggi yang ada
X3 4,650 ,000
pada tabel 4.4 menunjukkan bahwa
masing-masing variabel independen
41

Hasil uji glesjer untuk obligasi Tabel. 4.7 Model Regresi Baru
berperingkat tinggi pada tabel 4.6 Obligasi Berperingkat Rendah
menunjukkan terjadi masalah
Model Unstand T Sig.
heteroskedastisitas pada variabel X3. ardized
Coefficie
Untuk mengatasi masalah nts
B
heterokedastisitas dilakukan dengan (Constant) ,816 25,667 ,000
6,948E-
Lag_X1 ,365 ,717
merubah model regresi kedalam 005
Lag_X2 ,509 1,599 ,117
bentuk semi-log, yaitu merubah -4,186E-
Lag_X3 -,895 ,376
006
variabel dependen menjadi bentuk
a. Dependent Variable: Lag_Y1
logaritma natural sedangkan semua
2). Uji Autokorelasi obligasi
variabel independen tetap.
berperingkat tinggi
c. Uji Autokorelasi
1). Uji Autokorelasi obligasi
Model Summaryb
berperingkat rendah R Std. Error of Durbin-

Model Summaryb Square the Estimate Watson

R Square Std. Error of Durbin- ,253 1,19113 1,398

the Estimate Watson


Nilai durbin-waston pada
,062 ,024142509 ,627
Uji autokorelasi dalam model regresi untuk obligasi

penelitian ini dilakukan dengan berperingkat tinggi adalah 1,398. Hal

menggunakan uji durbin-waston. Nilai ini berarti bahwa H0 ditolak atau telah

durbin-waston pada model regresi terjadi masalah autokorelasi. Oleh

untuk obligasi berperingkat rendah karena terjadi autokorelasi pada model

adalah 0,627. Hal ini berarti bahwa H0 regresi berperingkat tinggi maka

ditolak atau telah terjadi masalah diperlukan langkah-langkah

autokorelasi. Oleh karena terjadi pengobatan dengan menggunakan

autokorelasi pada model regresi metode Cochrane-orcutt sebanyak 3

berperingkat rendah maka diperlukan kali. Hasil pengobatan autokorelasi

langkah-langkah pengobatan dengan pada obligasi berperingkat tinggi

menggunakan metode Cochrane- ditujukan pada tabel 4.8.

orcutt sebanyak 3 kali iterasi. Hasil Tabel 4.8 Model Regresi Baru

pengobatan pada uji autokorelasi Obligasi Berperingkat Tinggi

ditunjukkan pada tabel 4.7.


42

Model Unstandar t Sig. Tabel 4.10 Uji F Obligasi


dized
Coefficient Berperingkat Tinggi
s
B Model Sum of Df F Sig
(Constant) -4,990 -4,526 ,000 Squares .
Lag_ZX1 ,211 1,569 ,130 6,53 ,00
Regression 14,127 3
Lag_X2 48,769 4,069 ,000 4 2b
Lag_X3 ,000 1,298 ,207 Residual 16,576 23
a. Dependent Variable: Lag_LnZY2
Total 30,704 26
a. Dependent Variable: Lag_LnZY2
4.3.4 Uji Hipotesis b. Predictors: (Constant), Lag_X3, Lag_X2,
Lag_ZX1
Uji hipotesis pada penelitian Uji F pada obligasi
ini terdiri dari uji F, uji t, serta chow berperingkat tinggi pada tabel 4.10
test. Berikut dijelaskan hasil dari menunjukkan bahwa nilai Fhitung adalah
masing-masing uji tersebut. 6,534 dengan tingkat signifikansi
a. Uji F sebesar 0,002. Hal ini berarti bahwa
1). Uji F obligasi berperingkat rendah secara simultan perubahan Likuiditas,
Tabel 4.9 Uji F Obligasi Berperingkat Kupon dan Jangka waktu jatuh tempo
Rendah. berpengaruh terhadap perubahan harga
Model Sum of Df F Sig.
Squares
pasar obligasi berperingkat tinggi,
1,3 ,261 sehingga hipotesis di terima. Pasar
Regression ,002 3 b
85
Residual ,021 42 obligasi berperingkat tinggi,sehingga
Total ,023 45 hipotesis di terima.
a. Dependent Variable: Lag_Y1
b. Predictors: (Constant), Lag_X3, Lag_X2, b. Uji t
Lag_X1
Uji F pada model regresi 1). Uji t obligasi berperingkat rendah
obligasi berperingkat rendah Tabel 4.9 Hasil dari uji t pada model regresi
menunjukkan bahwa nilai Fhitung untuk berperingkat rendah pada Tabel 4.7
obligasi berperingkat rendah adalah menunjukkan bahwa Lag_Likuiditas,
1,385 dengan tingkat signifikansi Lag_Kupon dan Lag_Jangka waktu
sebesar 0,261. Hal ini berarti bahwa jatuh tempo tidak berpengaruh secara
secara simultan perubahan Likuiditas, parsial terhadap Lag_Harga pasar
Kupon dan Jangka waktu jatuh tempo obligasi berperingkat rendah pada
tidak berpengaruh terhadap perubahan tingkat signifikansi 1%, 5% dan 10%.
Harga pasar obligasi berperingkat 2). Uji t obligasi berperingkat tinggi.
rendah, sehingga hipotesis a ditolak. Hasil dari uji t regresi obligasi
2). Uji F obligasi berperingkat tinggi berperingkat tinggi pada Tabel 4.8
43

menunjukkan bahwa Lag_Z Likuiditas 4). Menjumlahkan nilai RSS1 dan


dan Lag_Jangka waktu jatuh tempo RSS2 dan didapatkan nilai RSSur
tidak berpengaruh secara parsial (unrestricted residual sum of
terhadap Lag_Harga pasar obligasi squares) 16,597
berperingkat rendah pada tingkat 5). Menghitung nilai F test dengan dan
signifikansi 1%, 5% dan 10%. diperoleh nilai sebesar 62,142585
Sedangkan Lag_Kupon berpengaruh 6). Nilai F hitung sebesar 62,142585
secara signifikan terhadap dibandingkan dengan niai F tabel
Lag_ZHarga pasar obligasi dengan df 3 dan 160 dan diperoleh
berperingkat tinggi. nilai sebesar 4,74 pada tingkat
c. Uji Chow Test signifikansi 1%, 2,66 pada tingkat
Uji chow test ini dilakukan signifikansi 5% dan 2,12 pada tingkat
untuk menguji apakah model regresi signifikansi 10%. Nilai F hitung lebih
untuk kelompok Oblgasi berperingkat besar dari F tabel sehingga hipotesis
rendah dan obligasi berperingkat nol ditolak dan menerima hipotesis a
tinggi memang berbeda. Berikut sehingga disimpulkan bahwa model
dijelaskan hasil dari uji chow test. regresi kelompok obligasi
1). Setelah melakukan regresi dengan berperingkat rendah dan model regresi
observasi total (obligasi kelompok obligasi berperingkat tinggi
berperingkat rendah dan obligasi memang berbeda.
berperingkat tinggi) didapatkan 4.4 Pembahasan
nilai RSSR/RSS3 (Restriced sum 4.4.1 Pengaruh Likuiditas Terhadap
of squares) sebesar 36,057 Harga Pasar Obligasi
2). Melakukan regresi pada obligasi a. Pengaruh Likuiditas Terhadap
berperingkat rendah dan Harga Pasar Obligasi Berperingkat
didapatkan nilai RSS1 (obligasi Rendah
berperingkat rendah) sebesar Hasil uji regresi menunjukkan
0,021. bahwa koefisien likuiditas terhadap
3). Melakukan regresi pada obligasi Harga pasar obligasi berperingkat
berperingkat tinggi dan rendah adalah sebesar 0,00000648
didapatkan nilai RSS2 sebesar dengan t hitung sebesar 0,365 dan Sig.
16,576. 0,717. Nilai Sig. yang dihasilkan lebih
44

besar daripada 0,10 sehingga H0 menemukan bahwa Likuiditas obligasi


ditolak dan Ha diterima, yang berarti berpengaruh positif signifikan
likuiditas tidak berpengarus secara terhadap harga pasar obligasi
signifikan terhadap Harga pasar berperingkat tinggi. Hal ini dapat
obligasi berperingkat rendah. Hasil disebabkan karena likuiditas obligasi
penelitian ini sesuai dengan penelitian di Indonesia masih sangat rendah jika
terdahulu yang dilakukan oleh Vikaria dibandingkan dengan Obligasi yang
Ekak dan Nyoman Abundanti (2013) ada dikawasan asia tenggara, sehingga
dan menemukan bahwa Likuiditas likuiditas tersebut belum mampu
obligasi tidak berpengaruh signifikan memberikan pengaruh pada harga
terhadap harga pasar obligasi pasar obligasi berperingkat tinggi.
berperingkat rendah. Hal ini dapat 4.4.2 Pengaruh Kupon Terhadap
disebabkan karena resiko yang Harga Pasar Obligasi
dimiliki oleh obligasi ber[eringkat a. Pengaruh Kupon Terhadap Harga
rendah yang cukup tinggi. Pasar Obligasi Berperingkat
b. Pengaruh Likuiditas Terhadap Rendah
Harga Pasar Obligasi Hasil uji regresi menunjukkan
Berperingkat Tinggi bahwa koefisien Kupon terhadap
Hasil uji regresi menunjukkan Harga pasar obligasi berperingkat
bahwa koefisien Likuiditas terhadap rendah adalah sebesar -0,0000004186
Harga pasar obligasi berperingkat dengan t hitung sebesar 0,895 dan Sig
tinggi adalah sebesar 0,509 dengan t 0,376. Nilai Sig. yang dihasilkan lebih
hitung sebesar 1,599 dan Sig. 0,117. besar daripada 0,10 sehingga H0
Nilai Sig. yang dihasilkan lebih besar ditolak dan Ha diterima, yang berarti
daripada 0,10 sehingga H0 diterima Kupon tidak berpengarus secara
dan Ha ditolak, yang berarti Likuiditas signifikan terhadap Harga pasar
tidak berpengarus secara signifikan obligasi berperingkat rendah. Hasil
terhadap Harga pasar obligasi penelitian ini sesuai dengan penelitian
berperingkat tinggi. Hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Vikaria
ini berbeda dengan penelitian yang Ekak dan Nyoman Abundanti (2013)
dilakukan oleh Vikaria Ekak dan yang menemukan bahwa kupon tidak
Nyoman Abundanti (2013) berpengaruh signifikan terhadap harga
45

pasar obligasi berperingkat rendah. 4.4.3 Pengaruh Jangka Waktu


Hal ini dapat disebabkan karena resiko Jatuh Tempo Terhadap Harga
yang tinggi pada obligasi berperingkat Pasar Obligasi
rendah sehingga investor tidak a. Pengaruh Jangka Waktu Jatuh
memperhitungkan kupon obligasi Tempo Terhadap Harga Pasar
berperingkat rendah. Obligasi Berperingkat Rendah
b. Pengaruh Kupon Terhadap Harga Hasil uji regresi menunjukkan
Pasar Obligasi Berperingkat bahwa koefisien Jangka waktu jatuh
Tinggi tempo terhadap Harga pasar obligasi
Hasil uji regresi menunjukkan berperingkat rendah adalah sebesar -
bahwa koefisien kupon terhadap harga 0,0000004186 dengan t hitung sebesar
pasar obligasi berperingkat tinggi -0,895 dan Sig. 0,376. Nilai Sig. yang
adalah sebesar 48,769 dengan t hitung dihasilkan lebih besar dari 0,10
sebesar 4,069 dan Sig. 0,000. Nilai sehingga H0 diterima dan Ha ditolak,
Sig. yang dihasilkan kurang dari 0,01 yang berarti jangka waktu jatuh tempo
sehingga H0 ditolak dan Ha diterima, tidak berpengarus secara signifikan
yang berarti Kupon berpengarus terhadap Harga pasar obligasi
secara signifikan terhadap Harga pasar berperingkat rendah. Hasil penelitian
obligasi berperingkat tinggi. Hasil dari tidak sesuai dengan penelitian yang
penelitian ini sesuai dengan penelitian dilakukan oleh Vikaria Ekak dan
yang dilakukan oleh Vikaria Ekak dan Nyoman Abundanti (2013) dan
Nyoman Abundanti (2013) yang menemukan bahwa Jangka waktu
menemukan bahwa kupon jatuh tempo berpengaruh signifikan
berpengaruh positif signifikan terhadap harga pasar obligasi
terhadap harga pasar obligasi berperingkat rendah. Obligasi dengan
berperingkat tinggi. Kupon yang tinggi masa jatuh tempo panjang sangat
akan menjadi daya tarik bagi investor, rentan terkena dampak dari suku
hal ini didukung oleh peringkat bunga pasar sehingga resiko yang
obligasi yang tinggi sehingga dihadapi investor menjadi tinggi,
menjamin obligasi tersebut aman. resiko ini menjadi semakin tinggi
dengan rendahnya peringkat suatu
obligasi.
46

b. Pengaruh Jangka Waktu Jatuh 4.4.4 Perbedaan Pengaruh


Tempo Terhadap Harga Pasar Likuiditas, Kupon Dan Jangka
Obligasi Berperingkat Tinggi Waktu Jatuh Tempo
Persamaan 4.7 menunjukkan Terhadap Harga Pasar
bahwa koefisien Jangka waktu jatuh Obligasi Berperingkat Rendah
tempo terhadap Harga pasar obligasi dan Harga Pasar Obligasi
berperingkat rendah adalah sebesar Berperingkat Tinggi.
0,000 dengan t hitung sebesar 1,298 Hasil pengujian chow test
dan Sig. 0,207. Nilai Sig. yang menunjukkan bahwa nilai F hitung
dihasilkan lebih besar dari 0,10 dari gabungan dua data yaitu obligasi
sehingga H0 diterima dan Ha ditolak, berperingkat rendah dan obligasi
yang berarti Jangka waktu jatuh tempo berperingkat tinggi adalah 62,142585.
tidak berpengarus secara signifikan Nilai F hitung tersebut berada di atas
terhadap harga pasar obligasi nilai F tabel, yaitu sebesar 4,74 pada
berperingkat tinggi. Hasil penelitian tingkat signifikansi 1%, 2,66 pada
ini mendukung penelitian terdahulu tingkat signifikansi 5% dan 2,12 pada
yang dilakukan oleh Vikaria Ekak dan tingkat signifikansi 10%. Hal ini
Nyoman Abundanti (2013) yang berarti bahwa model regresi kelompok
menemukan bahwa Jangka waktu obligasi berperingkat rendah dan
jatuh tempo tidak berpengaruh model regresi kelompok obligasi
signifikan terhadap harga pasar berperingkat tinggi memang berbeda.
obligasi berperingkat tinggi. obligasi 4.5 Keterbatasan Penelitian
yang memiliki masa jatuh tempo lebih Penelitian ini masih memiliki
panjang memiliki resiko terhadap suku banyak keterbatasan, diantaranya
bunga pasar namun juga memiliki adalah variabel suku bunga pasar
keuntungan yang lebih besar tidak dapat diolah kerana data yang
dibandingkan obligasi dengan masa konstan. Hal ini mengakibatkan hasil
jatuh tempo lebih pendek. Hal ini yang dibahas tidak dapat menguraikan
menjadikan investor tidak secara empiris pengaruh faktor makro
memperhatikan jangka waktu dari yaitu tingkat suku bunga pasar
obligasi tersebut namun lebih terhadap perubahan harga pasar
memperhatikan faktor lain. obligasi, baik obligasi berperingkat
47

rendah maupun obligasi berperingkat Harga pasar obligasi berperingkat


tinggi. rendah.
f. Hasil pengujian secara parsial
5. KESIMPULAN DAN SARAN
menunjukkan bahwa Jangka
5.1 Kesimpulan
waktu jatuh tempo tidak
Berdasarkan hasil analisis data
berpengaruh signifikan terhadap
dan pembahasan yang disajikan pada
Harga pasar obligasi berperingkat
Bab sebelumnya, diperoleh
tinggi.
kesimpulan sebagai berikut.
g. Berdasarkan dari hasil uji Chow
a. Hasil pengujian secara parsial
Test menunjukkan bahwa pengaruh
menunjukkan bahwa Likuiditas
variabel independen (likuiditas,
tidak berpengaruh signifikan
kupon dan jangka waktu jatuh
terhadap Harga pasar obligasi
tempo) berbeda terhadap harga
berperingkat rendah.
pasar obligasi berperingkat rendah
b. Hasil pengujian secara parsial
dan harga pasar obligasi
menunjukkan bahwa Likuiditas
berperingkat tinggi.
tidak berpengaruh signifikan
5.2 Saran
terhadap Harga pasar obligasi
Berdasarkan keterbatasan yang
berperingkat tinggi.
telah dipaparkan sebelumnya, maka
c. Hasil pengujian secara parsial
penelitian ini masih memerlukan
menunjukkan bahwa Kupon tidak
penyempurnaan di masa
berpengaruh signifikan terhadap
mendatang. Saran yang dapat
Harga pasar obligasi berperingkat
diberikan berkaitan dengan hasil
rendah.
penelitian ini adalah sebagai
d. Hasil pengujian secara parsial
berikut.
menunjukkan bahwa Kupon
a. Penelitian Selanjutnya (Akademis)
berpengaruh signifikan terhadap
Hasil penelitian ini perlu
Harga pasar obligasi berperingkat
dikembangkan agar manfaat yang
tinggi.
diperoleh bisa lebih besar. Salah
e. Hasil pengujian secara parsial
satu hal yang perlu ditambahkan
menunjukkan bahwa Jangka
dalam penelitian ini adalah
waktu jatuh tempo tidak
variabel-variabel baru yang dapat
berpengaruh signifikan terhadap
48

mempengaruhi harga pasar obligasi untuk membelinya yang tentunya


selain dari variabel-variabel yang menguntungkan bagi emiten yang
telah dibahas disini, ditekankan menerbitkan obligasi tersebut.
variabel tersebut adalah variabel
makro seperti Kurs, SBI, Inflasi DAFTAR PUSTAKA
dan lain sebagainya. Bursa efek indonesia. 2010.
“Mengenal Pasar Modal”. di
b. Pihak Investor dan Emiten
unduh dari
Pihak investor dapat http://www.idx.co.id/id.id/bera
nda/informasi/bagiinvestor/pen
menjadikan penelitian ini sebagai
gantarpasa modal.aspx
acuan untuk berinvestasi di Bursa Efek Ekak, vikaria dan abundanti, nyoman.
2013. Pengaruh Likuiditas,
Indonesia. Investor dapat menilai
Waktu Jatuh Tempo, Dan
tentang faktor-faktor apa saja yang Kupon Obligasi Terhadap
Perubahan Harga Obligasi
berpengaruh terhadap harga pasar
Korporasi Berperingkat
obligasi. Hal ini sangat penting bagi Rendah Dan Berperingkat
Tinggi. Jurnal Ekonomi. Vol 2,
investor sebab kenaikan ataupun
No 12
penurunan harga pasar obligasi Darmadji, Tjiptono, dan Fakhruddin.
2012. Pasar Modal di
mempengaruhi keuntungan yang akan
Indonesia. Edisi 3. Jakarta
didapatkan dikemuadian hari. Jika .Salemba Empat.
Dewi, Ni Putu GK., Purbawangsa, Ida
harga jual yang meningkat dari harga
BA. dan Abundanti, Nyoman.
belinya maka investor akan menerima 2016. Pengaruh Suku Bunga,
Nilai Tukar, Coupon Rate, dan
Capital gain, sedangkan jika harga jual
Likuiditas Obligasi Terhadap
dari obligasi yang dimiliki lebih Harga Pasar Obligasi Pada
Sektor Keuangan. E-Jurnal
rendah dari harga belinya maka
Manajemen Unud, Vol. 5, No.
investro akan menanggung capital lost. 5, 2016: 2898 – 2927.
Gujarati,N. Damodar. 2013. Dasar-
Pihak emiten juga membutuhkan
Dasar Ekonometrika.Edisi
informasi terkait faktor-faktor apa saja 5.Buku 1. Jakarta: Salemba
Empat.
yang mempengaruhi harga pasar
Gujarati,N. Damodar. 2013. Dasar-
obligasi. Hal ini berkaitan dengan Dasar Ekonometrika.Edisi
5.Buku 2. Jakarta: Salemba
penerbitan obligasi yang akan
Empat.
dilakukan emiten. Obligasi yang I Gusti Ngurah Satria Wijaya.2015.”
Pengaruh Tingkat Bunga Pasar,
memiliki harga jual semakin tinggi
Tingkat Bunga Kupon Dan
tentu akan menarik minat investor Waktu Jatuh Tempo Obligasi
Terhadap Harga Obligasi Di
49

Bursa Efek Indonesia”.Tesis.


Program magister Program
studi manajemen Program
Pascasarjana Universitas
Udayana Denpasar.
Krisnilasari, M. 2007. Analisis
Pengaruh Likuiditas Obligasi,
Coupon dan Jangka waktu
Terhadap Perubahan Harga
Obligasi di Bursa Efek
Surabaya, Tesis, Program
Magister Manajemen
Universitas Diponegoro tidak
dipublikasikan.
Rudiyanto. 2011. “Mengenal Rating
Obligasi”
http://rudiyanto.blog.kontan.co.id/201
1/10/19/mengenal-rating-surat-hutang-
negara/ [11 mei 2016].

Anda mungkin juga menyukai