Anda di halaman 1dari 12

BAB III

MODEL ANTRIAN

3.1. Pendahuluan
Teori antrian adalah teori yang menyangkut studi
matematis dari antrian-antrian atau baris-baris penungguan.
Tujuan utama teori antrian adalah mencapai keseimbangan
antara ongkos pelayanan dengan ongkos yang disebabkan oleh
adanya waktu menunggu tersebut.

3.2. Struktur Dasar Model Antrian

Pelanggan masuk Garis tunggu atau antrian . Pelanggan keluar


ke dalam sistem . dari sistem
.
S

Fasilitas peayanan

Sumber : Manajemen Kuantitatif untuk Bisnis (Operation


Research), Drs. Zulian Yamit, MSi, BPFE, Yogyakarta

Gambar 3.1 Struktur Sistem Antrian


3.3. Langkah-Langkah Dalam Analisa Sistem Antrian
1. Tentukan sistem antrian apa yang harus dipelajari
2. Tentukan model antrian yang cocok dalam
menggambarkan sistem
3. Gunakan formula matematik atau metode simulasi
untuk menganalisa sistem antrian

3.4. Komponen Dalam Sistem Antrian


1. Populasi masukan
Menentukan banyaknya pelanggan yang dapat
memasuki sistem antrian. Bisa terbatas, bisa tidak
terbatas.
2. Distribusi kedatangan
Menggambarkan bagaimana distribusi pelanggan
memasuki sistem.
3. Disiplin pelayanan
Menunjukkan pelanggan mana yang akan dilayani
lebih dulu, bisa menggunakan FCFS (first come first
serve), LCFS (Last come first serve), acak, ataupun
berdasarkan prioritas tertentu
4. Fasilitas pelayanan
Menentukan jumlah fasilitas pelayanan, apakah
hanya satu ataukah lebih dari satu fasilitas
pelayanan
5. Distribusi pelayanan
Menentukan lamanya waktu pelayanan yang bersifat
probabilistik dengan pola pelayanan yang mengikuti
distribusi tertentu
6. Kapasitas sistem pelayanan
7. Karakeristik sistem lainnya
Diasumsikan tidak ada pengingkaran (reneging).

3.5. Notasi dalam Sistem Antrian


Notasi yang digunakan dalam sistem antrian ini adalah
sebagai berikut :
1. n = jumlah pelanggan dalam sistem
2. Pn = probabilitas kepastian ada n pelanggan dalam
sistem
3.  = jumlah rata-rata pelanggan yang datang per
satuan waktu
4.  = jumlah rata-rata pelanggan yang dilayani per
satuan waktu
5. Po = probabilitas tidak ada pelanggan dalam sistem
6. p = tingkat intensitas fasilitas pelayanan
7. L = jumlah rata-rata pelanggan yang diharapkan
dalam sistem
8. Lq = jumlah rata-rata pelanggan yang diharapkan
menunggu dalam antrian
9. W = waktu yang diharapkan pelanggan selama
dalam sistem
10. Wq = waktu yang diharapkan pelanggan selama
menunggu dalam antrian
11. 1/ = waktu rata-rata pelayanan
12. 1/ = waktu rata-rata antar kedatangan
13. S = jumah fasilitas pelayanan

Hubungan yang terjadi:


a. L = W
b. Lq = Wq
c. W = Wq + 1/
d. L = Lq + p
3.6. Notasi Kendall
Notasi Kendal digunakan untuk menyatakan sistem
antrian yang dipakai, dengan notasi sebagai berikut :

(a/b/c):(d/e/f)
Keterangan :
a = distribusi kedatangan
b = distribusi pelayanan
c = jumlah fasilitas pelayanan (1,s,)
d = disiplin pelayanan
e = kapasitas sistem palayanan (N, )
f = jumlah sumber (N, )

3.7. Model-model dalam Sistem Antrian


3.7.1 Single-Channel Model (Model Saluran Tunggal)
3.7.1.1 Input Poisson dan Waktu Pelayanan Eksponensial
Rumus yang digunakan :
λ
1. p
μ
λ
2. Po  1 
μ

3. Pn  1  pp n
p λ
4. L 
1 p μ  λ

λ2
5. Lq 
μμ  λ 
1
6. W
μ λ
λ
7. Wq 
μμ  λ 

3.7.1.2 Input Poisson dan Waktu Pelayanan Sembarang


Asumsi yang digunakan adalah waktu pelayanan rata-
λ
rata 1/ dan varians 2. Maka jika p  < 1, rumus yang
μ
digunakan:
λ
1. p
μ
2. Po  1  p
3. L  p  Lq

λ 2σ 2  p 2
4. Lq 
21- p
Lq
5. Wq 
λ
1
6. W  Wq 
μ
3.7.2 Multi-Channel Model (Model Saluran Banyak)
Dasar yang digunakan dalam multi-channel model
adalah sistem (M/M/s). Jumlah fasilitas pelayanan lebih dari
satu.
 = rata-rata tingkat pelayanan untuk setiap fasilitas
pelayanan
λ
p
μs
1

 λ λ
s 
     
 s 1  μ  μ 
1. Po      
n  0 n! s!1 λ  
  sμ  
  

 n
 λ 
  μ 
 (po), jika 0  n  s
 n!
2. Pn  
n
λ

  
  μ  (po), jika n  s
 s!s n -s
s
λ
Po  p
μ
3. Lq    2
s!1  p 

Lq
4. Wq 
λ

1
5. W  Wq 
μ

λ
6. L  λW  L q 
μ

3.7.3 Model Self Service Facilities


Model Self Service Facilities adalah sistem pelayanan
dimana pelanggan melayani dirinya sendiri. Model yang
digunakan adalah (M/M/∞), dimana tanda ∞ menunjukkan
jumlah pelayanan tak terbatas atau tidak perlu menunggu.
λ
1. p
μ

e p p n
2. pn  , n  0,1,2,3......
n!
3. L=p

1
4. W
μ

5. Lq = 0

6. Wq = 0

(dengan catatan e = 2,71828)


1. Di sebuah fasilitas swalayan,kedatangan terjadi dengan
mengikuti distribusi poission dengan rata-rata 50/jam. Waktu
pelayanan per langaganan berdistribusi eksponensial dengan
rata-rata 5 menit
a. Ekspektasi jumlah langganan pada fasilitas itu?
L=p
= 50/12 =
b. Persentase waktu menganggurnya fasilitas itu?

MODEL BIAYA MINIMUM

TC = SC + WC
Ket :
TC = biaya total per jam
SC = biaya pelayanan per jam
WC = biaya menunggu per pelanggan per jam

WC =  (Wcw) = (W) cw = Lcw

Contoh :
Sebuah perusahaan membeli bahan dari berbagai sumber.
Bahan tersebut diangkut dengan menggunakan truk dan rata-
rata setiap hari menerima kedatangan 1 truk. Pembongkaran
bahan dilakukan oleh sekelompok tenaga kerja baik langsung
maupun dengan menggunakan forklift. Kelompok tenaga kerja
memiliki n anggota dan dapat membongkar 0,8n truk per hari.
Biaya yang harus dikeluarkan ketika truk ditahan karena
sedang melakukan pembongkaran adalah Rp 300.000,-. Setiap
pekerja yang bertugas melakukan pemuatan menerima upah
sebesar Rp 105.000,- per hari.
Tentukan jumlah tenaga kerja apabila diasumsikan bahwa
tingkat kedatangan dan pelayanan mengikuti distribusi
poisson!
Penyelesaian :
=1
 = 0,8n
λ 1
L 
μ - λ 0,8n  1

300.000
TC = 105.000 (n) +
0,8n  1

300.000
TC n =2 = 105.000 (2) +
0,8(2)  1

= 710.000/hari

TC n=3 = 529.285/hari

TC n=4 = 556.360/hari

Anda mungkin juga menyukai