Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN IMPLEMENTASI PASCA PELATIHAN

PENINGKATAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN BERBASIS


EMPATI (EMPATHY BASED LEARNING) BAGI GURU SD
TAHUN 2022

DISUSUN OLEH:
Nama : HENI PRATIWI, S.Pd.
NIP : 199008022014032006

DINAS PENDIDIKAN PROVINSI DKI JAKARTA


SDN UTAN KAYU UTARA 07 (20108411)
Jalan Galur Sari RT 03 RW 07 Utan Kayu Utara
Matraman Jakarta Timur

1
LAPORAN IMPLEMENTASI PASCA PELATIHAN
PENINGKATAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN BERBASIS
EMPATI (EMPATHY BASED LEARNING) BAGI GURU SD
TAHUN 2022

I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam dunia pendidikan, kita menghadapi konsep unik dari empati
dan mendefinisikan kembali empati menjadi keterampilan yang harus
dikuasai. Meskipun empati seringkali dipandang sebagai atribut dalam
kepribadian seseorang, sebenarnya empati adalah sebuah keterampilan dan
sebaiknya diajarkan kepada siswa.
Sikap empati merupakan kunci agar seseorang dapat menjadi
anggota komunitas yang bertanggung jawab dan peduli. Misalnya, seorang
anak yang menunjukkan sikap empati lebih kecil kemungkinannya untuk
membully anak lain. Sikap empati juga dapat menjadi arah kesuksesan
akademis dan karir, karena sikap empati dapat membantu memahami dan
bekerjasama dengan orang lain.
Saat ini sudah banyak sekolah/institusi yang menyadari pentingnya
peranan empati dalam penguasaan keterampilan di dunia kerja dan konsep-
konsep yang berkaitan dengan empati semakin terintegrasi dan menjadi
standar-standar baru. Bahkan di beberapa negara, kata “perspektif” sudah
menjadi standar di beberapa mata pelajaran. Dalam membimbing pebelajar
untuk melihat perspektif, sekolah/institusi membantu jalur untuk berlatih
empati.
B. Tujuan
Tujuan Implementasi Pasca Pelatihan ini dilakukan adalah untuk
menumbuhkembangkan rasa empati peserta didik di lingkungan sekolah.
Dalam hal ini sesuai dengan materi yang akan disampaikan yaitu :
1. Peserta didik dapat menerapkan budaya antri dengan tertib di kehidupan
sehari-hari
2. Peserta didik dapat saling berbagi dengan teman, dalam hal ini berbagi
atau bertukar menu bekal makan bersama.

1
II. PELAKSANAAN
A. Waktu dan Tempat
Waktu : Selasa, 27 September 2022
Tempat : Di kelas, sekolah tempat Anda bertugas, atau tempat lain

B. Objek Implementasi Pasca Pelatihan


Peserta didik yang menjadi sasaran pengimplementasian pasca pelatihan
adalah seluruh peserta didik Kelas 1-A SDN Utan Kayu Utara 07 dengan
jumlah 32 siswa.

C. Tahapan Pelaksanaan Implementasi Pasca Pelatihan


1. Perencanaan
Tahapan perencanaan meliputi :
1. Penyusunan RPP sesuai dengan Kurikulum Merdeka yang
disesuaikan dengan konteks implementasi pembelajaran empati
2. Pemilihan media pembelajaran, yaitu pembatas/tanda garis antrian
dan bekal makan peserta didik.
3. Evaluasi pembelajaran, berupa tanya jawab dan refleksi kegiatan.
2. Pelaksanaan
Terdapat 2 materi implementasi yang diterapkan di sekolah:
1. Penerapan budaya mengantri
2. Makan bekal bersama (berbagi/bertukar bekal)
3. Evaluasi
Berikut ini evaluasi dari kegiatan implementasi pembelajaran berbasis
empati di sekolah :
NO Materi Kesulitan Manfaat
Implementasi
1 Budaya mengantri Pengkondisian awal Mengajarkan
peserta didik untuk kesabaran,
tertib berbaris. tanggungjawab,
kemnadirian dan
kedisiplinan.

2
2 Makan bekal Di awal kegiatan, Mengajarkan rasa
bersama beberapa peserta empati, berbagi,
(berbagi/bertukar didik masih terlihat dan saling
menu bekal) malu dan enggan melengkapi.
untuk berbagi.

III. HASIL IMPLEMENTASI PASCA PELATIHAN


Guru menerapkan budaya mengantri dan makan bekal bersama untuk melatih dan
menumbuhkan rasa empati anak terhadap sesama.
NO MATERI HASIL KET
IMPLEMENTASI
1 Budaya mengantri Peserta didik sangat tertib mengikuti instruksi
guru dan melaksanakan kegiatan mengantri
dengan penuh rasa sabar dan mandiri.

2 Makan bekal Peserta didik sangat antusias mengikuti kegiatan


bersama makan bekal bersama. Mereka saling berbagi dan
(berbagi/bertukar bertukar menu bekal dengan penuh rasa empati
menu bekal) dan keebrsamaan.

IV. PENUTUP
A. Simpulan
Dalam kegiatan implementasi pembelajaran berbasis empati, peserta didik
sangat tertib mengikuti kegiatan, antara lain sabar mengantri dan antusias
berbagi dan makan bekal bersama.
B. Saran-Saran
Kegiatan implementasi pembelajaran empati ini perlu diterapkan secara
kontinyu dan menjadi pembiasaan/ agenda rutin setidaknya 1 minggu
sekali di sekolah, agar jiwa empati anak senantiasa tumbuh dan makin
berkembang, untuk melatih mereka menghadapi fenomena sosial di
sekitarnya.

3
Peserta Pelatihan,

Heni Pratiwi, S.Pd.


NIP. 199008022014032006

4
LAMPIRAN
Dokumentasi foto pelaksanaan Implementasi Pasca Pelatihan

Kegiatan Implementasi Pembelajaran Berbasis Empati

Budaya Mengantri

5
Kegiatan Implementasi Pembelajaran Berbasis Empati

Budaya Mengantri

Anda mungkin juga menyukai