Anda di halaman 1dari 14

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1 Mekanisme Transaksi Pada Agen BRILink Teratai Cell

BRILink merupakan produk baru yang diluncurkan olh PT. Bank

Rakyat Indonesia (Persero) Tbk pada tahun 2014, dengan adanya program ini

pihak Bank BRI berharap masyararakat dapat lebih mengenal, mengetahui

dan dapat menggunakan layanan jasa perbankan tanpa harus ke Kantor

Cabang ataupun Kantor Unit Bank BRI. Masyarakat tidak perlu lagi bersusah

payah untuk mengantri dalam antrian yang panjang di kantor Bank BRI.

Agen BRILink merupakan bentuk kerjasama antar bank BRI dengan

nasabah BRI. Agen BRILink dapat melayani transaksi perbankan bagi

masyarakat secara real time online karena agen BRILink dilengkapi dengan

EDC (Electronik Data Capture) dimana perangkat ini EDC ini merupakan

salah satu perangkat dari BRI dengan konsep sharing fee. Selain itu BRILink

didukung oleh provider telekomunikasi EDC yang digunakan untuk

melakukan pelayanan jasa perbankan.

Berdasarkan hasil wawancara dengan pemilik Agen BRILink Teratai

Cell yang menceritakan bagaimana persyaratan menjadi agen BRILink

diantaranya telah memiliki usaha yang berjalan minimal 2 (dua) tahun dan

memiliki rekening tabungan atau giro BRI. Selain itu agen juga harus

memiliki lokasi usaha permanen dan dikenal baik oleh masyarakat. Modal

awal agen BRILink sebesar Rp. 10.000.000,- dan memiliki saldo di rekening
tabungan sebagai dana untuk memenuhi kebutuhan transaksi nasabah atau

masyarakat.

Masih berdasarkan hasil wawancara, pemilik usaha menjelaskan jika

usaha yang didirikan ini berawal dari sebuah counter handphone pada tahun

2016. Pada saat itu tempat usaha ini masih berupa bangunan semi permanen.

Kemudian seiring waktu berjalan karena merasa lokasi usaha merupakan

tempat yang strategis karena dekat dengan lingkungan kampus (PGSD Unja,

STIE-GK,STIP_GK dan IAI Nusantara) serta dekat dengan RS. Mitra Medika

Muara Bulian, dekat dengan lingkungan perumahan penduduk, maka

dibangunlah tempat usaha ini menjadi bangunan permanen. Dan ini

merupakan salah satu syarat bergabung menjadi agen BRILink.

Pada akhir tahun 2018 pemilik usaha mulai ikut bergabung menjadi

Agen BRILink. Karena watu itu usaha yang dijalankan sudah berjalan selama

2 tahun. Syarat untuk menjadi agen BRILink harus memiliki usaha minimal 2

tahun. Untuk modal usaha diperoleh dari modal sendiri yang dikumpulkan

dari hasil usaha counter HP.

Transaksi melalui agen BRILink yang sering digunakan oleh

masyarakat adalah untuk layanan jasa perbankan antara lain tarik tunai,

transfer antar bank, pembayaran angsuran pinjaman BRI, pembayaran uang

kuliah, pembelian pulsa, token listrik, pencairan PKH, pencairan BLT

UMKM dan lain-lain.

Alur transaksi yang sering digunakan oleh nasabah ataupun

masyarakat adalah sebagai berikut:


Gambar 2

Alur Transaksi Agen BRILink

Agen BRILink dan Struk TRX dan Uang


Nasabah
EDC Tunai

Adapun alur transaksi pada Agen BRILink adalah sebagai berikut:

1. Alur transaksi tarik tunai

a. Nasabah datang ke agen BRILink dengan membawa kartu ATM

untuk melakukan transaksi tarik tunai.

b. Untuk tarik tunai agen BRILink memilih menu transfer sesama BRI,

lalu menggesek kartu ATM nasabah dan masukan nomer rekening

agen.

c. Kemudian agen BRILink akan memasukan jumlah uang yang

diinginkan oleh nasabah.

d. Kemudian agen BRILink meminta nasabah masukan nomor PIN

ATM, untuk menjaga keamanan rekening nasabah ketika mengetik

nomor PIN tutuplah dengan tanngan.

e. Kemudian akan muncul konfirmasi

f. Setelah itu agen BRILink akan menyerahkan jumlah uang tunai yang

ditarik dan struk transaksi kepada nasabah sebagai bukti transaksi


g. Setelah itu nasabah membayar biaya administrasi transaksi tarik tunai

kepada agen BRILink.

2. Alur transaksi transfer tunai

a. Nasabah datang dengan membawa kartu ATM untuk melakukan

transfer tunai

b. Agen BRILink memilih menu transfer sesama BRI atau Bank lain

c. Kemudian agen BRILink menggesek kartu ATM nasabah dan

memasukan nomer rekening tujuan yang akan di transfer oleh

nasabah

d. Kemudian agen BRILink akan memasukan jumlah uang yang akan

ditransferkan oleh nasabah

e. Kemudian agen BRILink meminta nasabah masukan nomor PIN

ATM, untuk menjaga keamanan rekening nasabah ketika mengetik

nomor PIN tutuplah dengan tangan

f. Setelah itu agen BRILink menyerahkan struk transaksi kepada

nasabah sebagai bukti transaksi

Menurut pemilik usaha, dalam sehari nasabah ataupun masyarakat

yang melakukan transaksi sekitar 25 – 30 transaksi. Sekarang ini yang

melakukan transaksi tidak hanya mahasiswa ataupun masyarakat sekitar

tetapi juga sopir mobil batu bara yang lewat di wilayah Muara Bulian.

Berdasarkan hasil wawancara maka dapat penulis analisa bahwa

banyak nasabah atau masyarakat yang menggunakan agen BRILink untuk

melakukan transaksi perbankannya. Sistem pembayaran yang sering


digunakan nasabah bayar biaya administrasi di luar atau secara tunai dan

terkadang ada juga yang menggunakan sistem pembayaran dipotong langsung

dari kartu ATM masing-masing nasabah. Hal ini guna untuk memudahkan

nasabah dalam melakukan transaksi BRILink dan menarik minat nasabah

untuk menggunakan BRILink.

Dalam melakukan transaksi di BRILink nasabah dikenakan biaya

administrasi untuk setiap transaksi yang telah dilakukan seperti transaksi tarik

dan setor tunai, transfer sesama bank, transfer bank lain, pembayaran listrik,

telepon, pembayaran angsuran motor dan pembayaran angsuran pinjaman.

Mengenai sistem pembayaran administrasi menurut keterangan dari pemilik

usaha tidak adanya ketentuan berapa jumlah biaya administrasi yang

dikenakan nasabah, hanya saja BRI memberikan biaya tarif standar dengan

agen BRILink sedangkan untuk tambahan biaya administrasi secara penuh

diserahkan pada masing-masing agen BRILink, sehingga agen BRILink dapat

mencapai target minimal 200 transaksi/bulan sesuai ketentuan BRI.

Pihak BRI melakukan pengawasan seperti pemeliharaan mesin EDC

apabila ada yang rusak, gangguan pada saat melakukan transaksi dan apabila

terdapat agen BRILink yang menetapkan biaya administrasi terlalu mahal

sehingga menyebabkan agen BRILink tersebut tidak lancar transaksi per

bulan maka pihak BRI melakukan tindakan penarikan. Pemilik agen BRILInk

Teratai Cell menetapkan biaya administrasi terhadap nasabah yang

melakukan transaksi tarik tunai melalui BRILink Rp.500.000 s/d

Rp.1.000.000 dikenakan biaya sebesar Rp.5.000, nasabah yang melakukan


transaksi transfer sesama bank BRI dikenakan biaya sebesar Rp.7.000

sedangkan nasabah yang melakukan transaksi transfer pada bank lain

Rp.500.000 hingga Rp.1.000.000 dikenakan biaya sebesar Rp.18.000.

Masih menurut pemilik usaha penetapan biaya administrasi ini

disesuaikan dengan biaya operasional yang ditanggung oleh agen BRILInk

seperti biaya listrik dan biaya transportasi untuk melakukan setor tunai ke

kantor BRI, biaya operasional kertas, paketan internet, biaya sewa, biaya gaji

karyawan. Setelah melihat pemaparan di atas, dapat diketahui bahwa agen

BRILink mendapatkan keuntungan tambahan dari besaran angka fee

tambahan yang dibebankan nasabah secara penuh didapat berdasarkan

ketentuan dari para pihak agen BRILink. Semakin besar biaya yang

dibebankan nasabah, semakin besar pula keuntungan yang dihasilkan namun

disesuaikan dengan nominal transaksi yang dilakukan. Keuntungan tersebut

diperoleh agen BRILink untuk menutupi biaya-biaya yang telah dikeluarkan.

5.2 Penerapan Sistem Informasi Penerimaan Kas pada Agen BRILInk


Teratai Cell

Agen BRILink memiliki buku khusus untuk mencatat transaksi atau

dikenal dengan istilah pembukuan. Pembukuan agen BRILink tidak terlalu

rumit, hanya saja agen BRILink harus mampu memahami point-point yang

sudah mengcover semua transaksi, baik transaksi harian maupun bulanan.

Pembukuan yang diterapkan agen BRILink juga memudahkan pemilik

untuk mengetahui sharing fee dan berapa keuntungan yang diperoleh selama

periode tertentu. Adapun pada agen BRILink Teratai Cell pembukuan memuat

point-point antara lain: pembukuan untuk transfer, tarik tunai, setor tunai,
pembelian pulsa, token listrik, biaya ke nasabah oleh agen BRILink (biaya

administrasi).

Menurut pemilik Agen BRILink Teratai Cell pembukuan agen

BRILink berfungsi sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui dan memastikan jumlah transaksi yang sudah

dilakukan setiap hari dan setiap bulan tanpa harus mencetak dari mesin

EDC maupun website portal BRILink, pencatatan ini dilakukan pada

setiap transaksi.

2. Pembukuan ini digunakan untuk menyimpan file rekening nasabah. Hal

ini dilakukan karena nasabah kerap kali menanyakan apakah agen

BRILink menyimpan nomor rekeningnya pada saat akan melakukan

transaksi.

3. Untuk mencatat rincian transaksi yang sudah pernah agen BRILink

lakukan. Tujuannya untuk input ke file catatan keuangan dari agen

BRILink.

Adapun buku pembukuan agen BRILink ada 2 (dua) macam

pmbukuan, yaitu pembukuan modal dan keuntungan serta pembukuan

transaksi agen BRILink.

1. Pembukuan Modal dan Keuntungan

Pembukuan modal dan keuntungan ini digunakan agar pencatatan

keuangan tertata rapi, agen BRILink diwajibkan membuat catatan

keuangan harian baik itu masuk dan keluar. Adapun isi pembukuan modal
dan keuntungan ini berupa tabel yang berisi modal dan keuntungan (laba)

agen BRILink yang diperoleh.

Format pembukuan modal dan keuntungan agen BRILink terdiri

atas kolom hari dan tanggal, nomor transaksi, saldo rekening BRI, uang

cash, total, modal, laba penghasilan. Adapun cara pengisiannya adalah

mengisi hari dan tanggal, saldo rekening BRI, uang cash jika nasabah

melakukan transaksi dengan uang cash kemudian jumlahkan pada kolom

total.

Untuk menghitung keuntungan agen BRILink menggunakan rumus

total dikurangi modal. Sedangkan untuk fee diberikan pada periode

tertentu oleh pihak bank BRI, sehingga fee merupakan keuntungan yang

di dapat oleh agen BRILink.

2. Pembukuan transaksi

Pembukuan transaksi digunakan untuk mencatat semua transaksi

seperti transfer, tarik tunai, setor tunai, pembelian pulsa, pembelian token

listrik, biaya ke nasabah oleh agen BRILink (biaya admin) dan lain-lain.

Pembukuan bersifat harian atau pun bulanan, serta pembukuan juga

bersifat mempermudah transaksi bagi pelanggan yang sering melakukan

transfer ke nomor rekening tertentu. Sehingga nasabah tidak perlu

menyebutkan nomor rekening kembali, karena agen memiliki

pembukuannya.

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi diatas maka dapat penulis

simpulkan jika pembukuan agen BRILink terdiri dari 2 pembukuan yaitu


pembukuan modal dan keuntungan serta pembukuan transaksi harian ataupun

bulanan. Hal ini sudah memenuhi sistem informasi akuntansi, karena

pembukuan yang dilakukan sudah mengumpulkan, mencatat, menyimpan dan

memproses data untuk menghasilkan informasi bagi pemilik usaha.

5.3 Sistem Informasi Penerimaan Kas Yang Dilakukan Oleh Agen Brilink
Sudah Sesuai Dengan Prinsip Akuntansi Berterima Umum (PABU)

Peran Akuntansi Sebagai Penyedia Informasi serta Jawaban yang

Terkait dengan Keuangan. Peran mendasar dari akuntansi di dalam suatu

bisnis yaitu tentu saja kemampuannya dalam menyediakan berbagai informasi

serta jawaban yang relevan dengan berbagai macam kegiatan keuangan suatu

perusahaan.

Peran akuntansi dalam sebuah perusahaan sangatlah diperlukan,

mengingat semua perusahaan membutuhkan pengelolaan data yang akurat

yang bisa menunjang perusahaan. Akuntansi juga memberikan informasi

kepada pihak-pihak yang berkepentingan untuk mengetahui kinerja ekonomi

dan kondisi perusahaan. Maka dari itu sangat penting sekali peran akuntansi

dalam perusahaan ataupun pengguna akuntansi itu sendiri. Pihak-pihak yang

berkepentingan menggunakan laporan akuntansi sebagai sumber informasi

utama untuk pengambilan keputusan. Sebagai suatu sistem informasi,

akuntansi sangatlah diperlukan baik oleh pihak intern perusahaan, maupun

dari luar perusahaan. kemajuan suatu perusahaan dapat dilihat dari proses

akuntansi perusahaan tersebut. Jika proses akuntansinya tersusun dengan baik

dan benar sesuai dengan bukti-bukti yang ada, maka kemungkinan besar

perusahaan tersebut merupakan perusahaan yang baik, begitu pula sebaliknya.


Berdasarkan uraian hasil wawancara dan observasi yang dilakukan

penulis pada Agen BRILink Teratai Cell dimana pembukuan yang dilakukan

berdasarkan pada pembukuan yang ditetapkan oleh bank BRI. Pembukuan

yang diberlakukan oleh agen BRILink ada 2 (dua) yaitu pembukuan modal

dan keuntungan serta pembukuan transaksi harian.

Kedua pembukuan ini sudah mencakup semua laporan yang

dibutuhkan oleh pemilik usaha, dari kedua pembukuan ini semua informasi

yang dibutuhkan oleh pemilik usaha tentang keuangan agen BRILink sudah

dapat diperoleh dengan baik.

Jika berdasarkan prinsip akuntansi berterima umum (PABU) yang

merupakan seperangkat prinsip akuntansi, standar dan prosedur yang yuridis,

teoritis, dan praktis yang digunakan perusahaan untuk menyusun laporan

keuangan mereka. PABU ini dibentuk oleh 2 pedoman yaitu: pedoman yang

ditentukan secara resmi oleh badan yang berwenang dalam bentuk standar

akuntansi atau juga pedoman-pedoman yang baik dan tengah banyak

dipraktikkan dapat digunakan sebagai acuan bila hal tersebut tidak

bertentangan dengan kerangka konseptual atau didukung berlakunya secara

autoritatif.

Adapun prinsip-prinsip akuntansi berterima umum (PABU)

diantaranya:

1. Pengukuran

Pengukuran atau penilaian adalah penentuan jumlah rupiah sebagai unit

pengukur suatu objek yang terlihat dalam suatu transaksi.


2. Pengakuan

Pengakuan ialah suatu jumlah rupiah ke dalam sistem akuntansi sehingga

jumlah tersebut akan mempengaruhi suatu pos dan terefleksi dalam

laporan keuangan.

3. Penyajian

Pengungkapan berarti pembeberan hal hal informatip yang di anggap

penting dan bermanfaat bagi pemakai selain apa yang dapat dinyatakan

melalui laporan keuangan utama dan cara cara penyampaiannya.

4. Pengauditan

Pengauditan ialah membahas prinsip, prosedur, dan teknik pengauditan

laporan keuangan untuk member pendapat tentang kewajaran penyajian

laporan keuangan. PABU yang dikenakan pada perusahaan sehingga

investor memiliki tingkat minimum konsistensi dalam laporan keuangan

yang mereka gunakan ketika menganalisis perusahaan untuk tujuan

investasi. Penutup PABU hal-hal seperti pengakuan pendapatan, neraca

klasifikasi barang dan pengukuran saham yang beredar. Perusahaan

diharapkan untuk mengikuti aturan PABU ketika melaporkan data

keuangan mereka melalui laporan keuangan.

Berdasarkan hasil penelitian pada Agen BRILink Teratai Cell tidak

melakukan pelaporan secara rinci seperti neraca ataupun laporan rugi laba

seperti pada umumnya, sehingga dalam proses penerapan akuntansi keuangan

pada Agen BRILink Teratai Cell belum sesuai pada Prinsip akuntansi

Berterima Umum (PABU) hal ini dikarenakan Agen BRILink Teratai Cell
tidak membuat buku besar, neraca saldo dan belum membuat laporan

keuangan.

Sedangkan sistem pencatatan penerimaan kas yang digunakan oleh

agen BRILink hanya melakukan pencatatan pada 2 (dua) buku yaitu

pembukuan modal dan keuntungan serta pembukuan transaksi harian. Agen

BRILink harus mempunyai buku khusus untuk mencatat transaksi atau

pembukuan. Adapun pembukuan agen BRIlink Teratai Cell adalah sebagai

berikut:

1. Pembukuan untuk mngetahui modal awal dan keuntungan bersih

Pembukuan ini merupakan catatan keuangan harian yang berisi modal

agen BRILink dan keuntungan yang diperoleh. Buku ini terdiri dari

kolom-kolom:

a. Hari dan tanggal

b. Saldo rekening BRI saat transaksi

c. Uang cash jika nasabah melakukan transaksi dengan uang cash

d. kolom total

Sedangakn cara menghitung keuntungan agen BRILink adalah omzet

dikurangi modal. Sedangkan Fee biasanya tidak masuk setelah transaksi,

namun diberikan pada periode tertentu oleh BRI.

2. Pembukuan Transaksi (transfer/tarik tunai/setor tunai dan lain-lain)

Pada pembukuan transaksi ini format disesuaikan dengan kebutuhan atau

jenis transaksi. Pencatatan ini bersifat harian/bulanan dan pencatatan ini

juga untuk mempermudah transaksi bagi pelanggan/nasabah yang sering


melakukan transfer ke nomor rekening tertentu. Jadi, agen tinggal melihat

nomor rekening yang sudah ada pada catatan di atas tanpa harus bertanya

lagi kepada nasabah

Bagi pemilik usaha dengan pembukuan yang sekarang ini digunakan

sudah dapat mengetahui berapa laba yang diperolehnya. Untuk perhitungan

fee agen BRILink dapat mengetahuinya melalui berbagai cara, antara lain:

1. Merchant BRILink Web. Pada laporan tersebur agen BRILink dapat

melihat semua transaksi beserta fee yang diperoleh dan hal ini bisa

dicocokkan dengan fee pada rekening tabungan BRI.

2. Melalui print out buku tabungan. agen harus mencetak rincian transaksi

melalui kantor Bank BRI terdekat agar bisa mengetahui berapa fee agen

BRILink yang didapatkan. Intinya agen datang langsung ke kantor BRI

terdekat dengan membawa buku tabungan. Selanjutnya petugas akan

mencetak semua transaksi pada rekening tabungan.

3. Melalui rekening Koran. Cara ini hampir sama dengan print out buku

tabungan. Namun, yang diberikan oleh pihak bank berupa rekening koran

untuk transaksi satu bulan. Cara ini tergolong lebih simpel daripada harus

mencetak buku tabungan setiap bulan, karena buku tabungan akan cepat

habis, pada rekening Koran sudah tercantum dengan jelas fee agen

BRILink.
4. Melalui saldo rekening

Cara ini sangat tidak direkomendasikan karena fee agen BRILink tidak

diberikan setiap transaksi. Melainkan diakumulasikan dan pemberian fee

nya tidak menentu kapan waktunya.

Berdasarkan uraian diatas apat disimpulkan bahwa cara yang paling

mudah untuk mengetahui sharing fee agen BRILink adalah melalui Merchant

BRILink Web. Agen tidak perlu print out buku tabungan atau cetak rekening

koran untuk sekedar mengecek fee yang didapatkan.

Anda mungkin juga menyukai