V BAB V
RENCANA ANGGARAN BIAYA
HARGA JUMLAH
No. URAIAN PEKERJAAN VOLUME SATUAN HARGA
(Rp) (Rp)
Bekisting 58.42 m2 82,000.00 4,790,440.00
Plasteran + acian 58.42 m2 34,450.00 2,012,569.00
Water Proofing 71.76 m2 65,000.00 4,664,400.00
Sub Jumlah I.c 50,053,099.68
d. SALURAN PEMBAWA
Strukstur Beton K-300 0.32 m3 987,428.36 315,977.07
Pekerjaan Lantai Kerja K-300 1.20 m3 1,180,039.33 1,416,047.20
Pembesian 45.00 bh 76,000.00 3,420,000.00
Bekisting 3.60 m2 82,000.00 295,200.00
Plasteran + acian 3.60 m2 34,450.00 124,020.00
Water Proofing 1.28 m2 65,000.00 83,200.00
Sub Jumlah I.d 5,654,444.27
e. GRIT CHAMBER
Plat Lantai Beton K-300 5.61 m3 987,428.36 5,543,063.73
Pekerjaan Dinding Kerja K-300 7.82 m3 1,180,039.33 9,226,406.00
Pembesian 50.00 bh 76,000.00 3,800,000.00
Bekisting 73.96 m2 82,000.00 6,064,720.00
Plasteran + acian 73.96 m2 34,450.00 2,547,922.00
Water Proofing 89.82 m2 65,000.00 5,838,181.82
Sub Jumlah I.e 33,020,293.55
f. BAK EKUALISASI
HARGA JUMLAH
No. URAIAN PEKERJAAN VOLUME SATUAN HARGA
(Rp) (Rp)
HARGA JUMLAH
No. URAIAN PEKERJAAN VOLUME SATUAN HARGA
(Rp) (Rp)
Water stop 2.33 m1 121,099.00 281,555.18
Waterproofing beton 2.40 m2 96,486.72 231,809.34
Buis beton dia. 80 cm - 50 vm 2.00 bh 202,900.00 405,800.00
Tangga monyet 2.00 ls 750,000.00 1,500,000.00
Tutup Mainhole Dn 600 CI 2.00 bh 1,539,312.50 3,078,625.00
Pemasangan pipa SDR-41 dia. 10" dan Assesories 4.00 m1 827,267.72 3,309,070.88
Tee SDR-41 dia. 10" 2.00 bh 2,900,507.50 5,801,015.00
Gate Valve PVC dia. 10" 2.00 bh 514,910.00 1,029,820.00
Sub Jumlah I.j 17,341,460.06
k. SLUDGE DRYING BED
Plat lantai beton K-300,pembesian 80 kg 44.16 m3 1,180,039.33 52,106,111.75
Plat dinding beton K-300,pembesian 100 kg 105.98 m3 987,428.36 104,642,720.15
Plat atap beton K-300,pembesian 100 kg 44.16 m3 1,282,531.75 56,631,792.59
Water stop 47.10 m1 121,099.00 5,703,762.90
Waterproofing beton 94.20 m2 96,486.72 9,089,049.02
Buis beton dia. 80 cm - 50 vm 2.00 bh 202,900.00 405,800.00
Tangga monyet 2.00 ls 750,000.00 1,500,000.00
Tutup Mainhole Dn 600 CI 2.00 bh 1,539,312.50 3,078,625.00
Pemasangan pipa SDR-41 dia. 10" dan Assesories 4.00 m1 827,267.72 3,309,070.88
Tee SDR-41 dia. 10" 2.00 bh 2,900,507.50 5,801,015.00
Gate Valve PVC dia. 10" 2.00 bh 514,910.00 1,029,820.00
Sub Jumlah I.k 243,297,767.29
Jumlah Sub A 26,224,324,231.26
HARGA
JUMLAH HARGA
No URAIAN PEKERJAAN VOLUME SATUAN
(Rp) (Rp)
9 Pengadaan Genset 20kVa (silent) 1.00 unit 1,725,000.00 1,725,000.00
10 Grease Trap pada tiap kantin 25.00 unit 2,800.00 70,000.00
11 Diffuser fine bubble aerator 57.06 m2 450,000.00 25,678,529.76
Penambahan tawas Alum Sulfat Al2(SO4)3
12 untuk koagulasi-flokulasi di tiap 31,675.39 kg 3,250,000.00 102,945,008,832.12
laboratorium
Penambahan Zeolit untuk adsorpsi di tiap
13 10,120.99 kg 155,000,000.00 1,568,752,803,316.1
laboratorium
Penambahan Karbon Aktifuntuk adsorpsi di
14 10,120.99 kg 580,000.00 5,870,171,780.15
tiap laboratorium
15 Uji coba komisioning / operasional 1.00 ls 155,000,000.00 155,000,000.00
16 Pembuatan taman 24.00 m2 580,000.00 13,920,000.00
Sub Jumlah B 2,009,787,370,099.69
VI BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
1. Berdasarkan data dan perhitungan, debit air buangan yang dibuang ke badan
sungai terdiri atas empat, yaitu memiliki debit maksimum sebesar 0,78
m3/detik, debit rata – rata sebesar 0,52 m3/detik, debit minimum sebesar
0,17 m3/detik, dan debit puncak sebesar 0,988 m3/detik.
2. Air buangan yang dihasilkan memiliki parameter yang berada diatas
ambang batas baku mutu sehingga memerlukan pengolahan yang tepat
untuk menyisihkan parameter-parameter tersebut. Adapun parameter yang
perlu disisihkan yaitu Amoniak, BOD, COD, TSS, dan Total Coliform
dengan masing – masing memiliki konsentrasi sebesar 17 mg/L; 272,63
mg/L; 1500 mg/L; 188,67 mg/L; dan 1,5 × 106 /100 mL. Konsentrasi
tersebut melebih baku mutu yang ditetapkan di Permen LHK No. 68 Tahun
2016, yaitu ammonium sebesar 10 mg/L, BOD sebesar 30 mg/L, COD
sebesar 100 mg/L, TSS sebesar 30 mg/L dan Total Coliform sebesar
3000/100 mL.
3. Unit pengolahan air buangan yang direncanakan adalah sebagai berikut.
a. Pengolahan pendahuluan (Pre-Treatment) yaitu Sumur Pengumpul,
Screw Pump, Saluran Pembawa, Bar Screen, Comminutor, Grit
Chamber, dan Ekualisasi (TAR).
b. Pengolahan pertama (Primary Treatment) yaitu Primary Clarifier.
c. Pengolahan kedua (Secondary Treatment) terdiri dari Lumpur Aktif
Aerasi dan Secondary Clarifier.
d. Desinfeksi.
e. Pengolahan lumpur yaitu Sludge Drying Bed (SDB).
4. Konsentrasi akhir setelah diolah dengan unit yang direncanakan didapatkan
konsentrasi Amoniak, BOD, COD, TSS, dan Total Coliform masing -
masing sebesar 3,4 mg/L; 16,32 mg/L; 89,78 mg/L; 8,91 mg/L; 3,4 mg/L;
dan 1500/100 mL.
6.2 Saran
1. Bagi penghasil limbah
Produksi limbah sebaiknnya dapat dioptimalkan karena semakin besar debit
limbah maka semakin besar dimensi unit pengolahan shingga biaya yang
dikeluarkan semakin besar.
2. Bagi pemerintah
Pemerintah daerah sebaiknya dapat memperketat regulasi terkait air
buangan.
3. Bagi pemerintah
Perencanaan bangunan pengolahan air buangan sebaiknya memperhatikan
masalah lokasi yang konkrit untuk menyesuaikan layout dan dimensi serta
dibutuhkan lebih banyak studi pustaka dalam perencanaan.
Alimah, Iklima & Putro, Heru Purboyo Hidayat. 2012. Kajian Tingkat Konsumsi
Air Bersih PDAM di Provinsi Jawa Barat. Bandung: Institut Teknologi
Bandung.
Davis, Mackenzie L. 2010. Water and Wastewater Treatment Engineering: Design
Principle and Practice. McGraw-Hill Companies, Inc.
Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat Direktorat Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman.
2018. Pedoman Perencanaan Teknik Terinci Sistem Pengelolaan Air
Limbah Domestik Terpusat (SPALD-T) Buku B: Perencanaan Sub Sistem
Pengolahan Terpusat. Jakarta Selatan: Direktorat Jenderal Cipta Karya.
Hadiwidodo, Mochtar. 1999. Pengolahan Air Lindi Dengan Proses Kombinasi
Biofilter Anaerob - Aerob Dan Wetland. Semarang: UNDIP.
Hardjosuprapto, Moh.Masduki. 2000. Penyaluran Air Buangan (PAB) Volume II.
Bandung: ITB.
Indradi. 2011. Air Limbah (Waste Water). Fakultas Teknik Sipil, Universitas
Brawijaya Malang.
Metcalf and Eddy. 1991. Wastewater Engineering: Treatment, Disposal, and
Reuse, 3rd Edition. New York: Mc Graw Hill Company.
Metcalf and Eddy. 2003. Wastewater Engineering: Treatment and Reuse, 41
Edition. New York: Mc Graw Hill Company.
Moduto 1998. Drainase Perkotaan Volume I. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
Parker. 1978. From Theory to Practice to Theory: Consulting with College Faculty,
Volume 56; issue 7. New York.
Permen LHK No. 68 Tahun 2016 Tentang Baku Mutu Air Limbah Domestik
Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2021 Tentang Penyelenggaraan
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
Pribadi Unggul Muhammad. 2014. Alat Ukur Debit Parshall Flume pada Saluran
Terbuka. Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan,
Universitas Gunadarma.
Qasim, Syed R. 1985. Sewage Disposal Plants. New York: Holt, Rinehart, and
Winston.
Qasim. Syed R. 1999. Wastewater Treatment Plants. USA: Technomic.
Said, Nusaidaman. 2017. Teknologi Pengolahan Air Limbah. Jakarta: Erlangga.
Seelye, Elwyn E. 2000. Data Book for Civil Engineers, Design, John Wiley & Sons,
Inc, New York.
Suhardi. 2019. Rancang Bangun Propotipe Saluran Irigasi Skala Laboratorium.
Fakultas Pertanian, Universitas Jember.
Tchobanoglous. 2003. Wastewater Engineering: Collection, Treatment, Disposal.
New York.
Utami, A., Nugroho, N E., Febriyanti Salam V., Dkk. 2019. Evaluasi Air Buangan
Domestik Sebagai Dasar Perancangan Rehabilitasi Instalasi Pengolahan
Air Limbah (IPAL) Domestik Komunal Kampung Kandang, Desa
Condongcatur, Yogyakarta. Yogyakarta: Universitas Pembangunan
Veteran Yogyakarta.
Yenti, Sefni. 2011. Evaluasi Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Rumah Sait
St. Carolus Jakarta. Depok: Universitas Indonesia.