Anda di halaman 1dari 1

Si Singamangaraja

XII

Si Singamangaraja XII dengan nama lengkap Patuan


Bosar Sinambela ginoar Ompu Pulo Batu (18 Februari
1845 – 17 Juni 1907) adalah seorang raja di Negeri Toba dan
pejuang yang berperang melawan Belanda.

Si Singamangaraja XII adalah keturunan seorang


pejabat yang ditunjuk oleh raja Pagaruyung yang
sangat berkuasa ketika itu, yang datang berkeliling di
kawasan utara Sumatera untuk menempatkan
pejabat-pejabatnya.
Penobatan Si Singamangaraja XII sebagai maharaja di
Negeri Toba bersamaan dengan dimulainya open door policy
(politik pintu terbuka) Belanda dalam mengamankan modal
asing yang beroperasi di Hindia Belanda, dan yang tidak
mau menandatangani Korte Verklaring (perjanjian pendek)
di Sumatera, terutama Kesultanan Aceh dan Toba, di mana
kerajaan ini membuka hubungan dagang dengan negara-
negara Eropa lainya.
Si Singamangaraja XII tewas pada 17 Juni 1907 saat
disergap oleh sekelompok anggota Korps Marsose
– sebuah pasukan khusus Belanda. Penyergapan
tersebut dipimpin oleh Hans Christoffel di kawasan
sungai Aek Sibulbulon, di suatu desa bernama Si
Onom Hudon, di perbatasan Humbang dengan
Dairi.[1] Si Singamangaraja XII menghadapi
pasukan Korps Marsose sambil memegang senjata
Piso Gaja Dompak.

Anda mungkin juga menyukai