0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
5 tayangan3 halaman
Dokumen ini membahas faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan alat tangkap bubu di kapal KM. Detsef di Kecamatan Serasan Kabupaten Natuna Kepulauan Riau. Faktor-faktor tersebut antara lain pengalaman nelayan, perubahan iklim seperti suhu udara dan curah hujan, serta umpan dan waktu pengoperasian alat tangkap bubu. Faktor-faktor ini berpengaruh terhadap perbandingan keberhasilan
Dokumen ini membahas faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan alat tangkap bubu di kapal KM. Detsef di Kecamatan Serasan Kabupaten Natuna Kepulauan Riau. Faktor-faktor tersebut antara lain pengalaman nelayan, perubahan iklim seperti suhu udara dan curah hujan, serta umpan dan waktu pengoperasian alat tangkap bubu. Faktor-faktor ini berpengaruh terhadap perbandingan keberhasilan
Dokumen ini membahas faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan alat tangkap bubu di kapal KM. Detsef di Kecamatan Serasan Kabupaten Natuna Kepulauan Riau. Faktor-faktor tersebut antara lain pengalaman nelayan, perubahan iklim seperti suhu udara dan curah hujan, serta umpan dan waktu pengoperasian alat tangkap bubu. Faktor-faktor ini berpengaruh terhadap perbandingan keberhasilan
DETSEF DI KECAMATAN SERASAN KABUPATEN NATUNA KEPULAUAN RIAU
FIKI IDOLA 3202209014
DOSEN PENGAMPU SAJIDIN
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENANGKAPAN IKAN
JURUSAN ILMU KELAUTAN DAN PERIKANAN POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK 2023 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kabupaten Natuna merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Kepulauan Riau, Indonesia. Natuna merupakan kepulauan paling utara di selat karimata. Di sebelah utara, Natuna berbatasan dengan Vietnam dan Kamboja, diselatan berbatasan dengan Sumatra Selatan dan Jambi, di bagian barat dengan Singapura, Malaysia, Riau dan bagian timur dengan Malaysia Timur dan Kalimantan Barat. Natuna berada pada jalur pelayaran internasional Hongkong, Jepang, Korea dan Taiwan. Kabupaten ini terkenal dengan penghasil minyak dan gas.
Cadangan minyak bumi Natuna diperkirakan mencapai 14.386.470
barel, sedangkan gas bumi 112. 358. 680 barel. Sejarah kabupaten Natuna tidak dapat dipisahkan dari sejarah Kabupaten Kepulauan Riau, karena sebelum berdiri sendiri sebagai daerah otonomi, Kabupaten Natuna merupakan bahagian dan wilayah kepulaun Riau. Kabupaten Natuna di bentuk bedasarkan Undang-Undang No. 53 Tahun 1999 yang disahkan pada tanggal 12 Oktober 1999, dengan dilantiknya Bupati Natuna Drs. H, Andi Rivai Siregar oleh Menteri dalam negeri ad interm jenderal TNI Faisal Tanjung di Jakarta. Kabupaten Natuna di bentuk bedasarkan Undang-Undang No. 53 Tahun 1999. Selain letaknya yang strategis Kawasan pulau Natuna dan sekitarnya pada hakikatnya dikaruniai serangkaian potensi sumber daya alam yang belum di Kelola secara memadai atau ada yang belum sama sekali, yaitu: sumber daya perikanan laut yang mencapai lebih dari 1 juta ton per tahun dengan total pemanfaatan hanya 36% oleh yang hanya sekitar 4,3 % oleh Kabupaten Natuna. Bedasarkan data dari badan pusat Statistik (BPS) Kabupaten Natuna tahun 2019 jenis alat tangkap yang beroperasi di perairan Serasan Kabupaten Natuna berupa pancing ulur 369 unit, rawai 36 unit, bubu ikan 1351 unit, bubu kepiting 300 unit dan kelong 16 unit dari data diatas dapat kita lihat bahwa bubu adalah alat yang paling banyak di gunakan nelayan di Serasan Kabupaten Natuna. Usaha penangkapan ikan dengan menggunakan bubu sudah bukan merupakan teknologi yang baru bagi para nelayan, hal ini disebabkan karena bahan nya lebih mudah di peroleh, secara teknis mudah dioperasikan secara ekonomis bisa dijangkau oleh nelayan (Dollu et al. 2017) beberapa factor yang memperngaruhi keberhasilan alat tangkap bubu meliputi faktor pengalaman nelayan yang berperan penting dalam keberhasilan alat tangkap bubu, yang kedua adalah faktor perubahan iklim yang memperngaruhi produktivitas nelayan lewat suhu udara, curah ujan, dan tinggi gelombang yang ketiga adalah faktor umpan alat tangkap bubu dan bahkan waktu hauling pengoperasian alat tangkap bubu. Tentu nya dengan banyak nya faktor – faktor yang memperngaruhi keberhasilan alat tangkap bubu tersebut akan menghasilkan perbandingan keberhasilan yang berbeda-beda.