Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menetapkan tarif baru
untuk ojek online (ojol). Tarif itu terdiri dari batas atas dan batas bawah, dan terbagi dalam tiga zonasi.
Tarif di atas merupakan hasil yang didapat bersih ke pengemudi. Artinya, tarif tersebut merupakan penerimaan bersih
pengemudi ojol per kilometer. Kemudian, tarif tersebut ditambah dengan biaya yang dikenakan aplikasi ke pengemudi.
Tarif aplikasi yang ditetapkan Kemenhub maksimal 20 persen dari tarif total yang diberikan ke masyarakat.
Adapun, cara untuk menghitung besar biaya yang harus dibayar oleh penumpang adalah:
ZONA II Tarif batas bawah dan atas masing-masing menjadi Rp2.812 dan Rp3.312 per km
ZONA III Tarif batas bawah dan atas masing-masing menjadi Rp2.625 dan Rp3.250 per km.
Rumus lainnya, Kemenhub menetapkan pula biaya jasa minimal (flag fall) yang dibebankan ke penumpang untuk jarak
tempuh paling jauh 4 km. Jadi misalnya masyarakat hanya menggunakan ojol sepanjang 5 kilometer, maka tarif yang
dikenakan tarif jasa dalam rentang Rp 7.000 - Rp 10.000 (untuk Zona I) ditambah dengan tarif 1km berikutnya.
Pak Edo adalah driver Gojek yang beroperasi di daerah Depok. Di saat Pak Edo hendak kembali pulang, ternyata Pak
Edo mendapat pick up terakhir sejalan pulang. Customer tersebut hendak pergi ke RS Permata Depok dengan jarak 8
km. Ternyata Aplikator mengkehendaki biaya jasa sebesar Rp. 9000 dan dengan tarif batas bawah. Berapa uang yang
didapat Pak Edo pada orderan tersebut?
Pertanyaan 2: TEKS TARIF OJOL (Applying)
Anton sangat suka travelling, Pada Liburan sekolah ia hendak mengunjungi tempat wisata yang ada di Kotanya, yaitu
Kota Batu, Malang. Tetapi karena belum memiliki SIM, Anton tidak diperbolehkan untuk membawa motor sendiri,
sehingga ia ingin memanfaatkan Ojek Online saja. Berikut tarif penumpang ojol yang berlaku di Kota Batu Malang.
Jika Anton hanya mempunyai dana Rp. 100.000 untuk biaya naik
Ojol pulang-pergi, Apakah Anton bisa mengunjungi ketiga tempat
tersebut ?
o YA o TIDAK