Anda di halaman 1dari 8

TUGAS MATA KULIAH PERPAJAKAN

PAJAK DAN RETRIBUSI PROVINSI JAWA BARAT

Oleh

ADE NOVITASARI (40010417060055)

RIZKI AULIA F (400104170600

YESIKA DIVANIA (40010417060031)

D3 KEUANGAN DAERAH

SEKOLAH VOKASI

UNIVERSITAS DIPONEGORO

2017
SOAL DAN JAWABAN TENTANG PAJAK PROVINSI JAWA BARAT

 PAJAK KENDARAAN BERMOTOR


Tarif Pajak Kendaraan Bermotor sesuai Perda Jawa Barat Nomor 13 Tahun 2011:

a. Kepemilikan Pertama : 1,75%


b. Kepemilikan Kedua : 2,25%
c. Kepemilikan Ketiga : 2,75%
d. Kepemilikan Keempat : 3,25%
e. Kepemilikan Kelima & seterusnya : 3,75%
SOAL

1. Tuan Adon memiliki 1 (Satu) unit mobil jenis sedan dengan merk Toyota jenis
Avanza tahun 2013. Mobil tersebut di atas namakan dan beralamat di Kota Bandung
Jawa Barat. Koefisien bobot kendaraan menurut permendagri No. 29 Tahun 2012
adalah 1. Diketahui bahwa Harga Jual Kendaraan tersebut adalah Rp 160.000.000,00.
Hitunglah Jumlah pajak kendaraan bermotor yang harus di bayar oleh Tuan Adon!
JAWABAN
Diketahui:
- Harga Jual Kendaraan (NJKB) Rp 160.000.000,-
- Tarif pajak 1,75%
- Koefisiens bobot kendaraan 1
PKB = Dasar Pengenaan Pajak (NJKB) X Tarif Pajak
= 160.000.000 X 1,75 %
= 2.800.000

SOAL
2. Ibu Rina memiliki 2 (Dua) unit motor. Terdaftar dalam nama dan alamat yang sama di
Provinsi Jawa Barat. Harga Jual Kendaraan motor Ibu Rina adalah Rp 14.000.000,00
dan Rp 14.500.000,00. Koefisien Bobot kendaraan adalah 1.
Hitunglah berapa pajak progresif kendaraan bermotor yang harus dibayar oleh Ibu
Rina!
JAWABAN
Diketahui:
- Harga Jual Kendaraan (NJKB) motor 1 Rp 14.000.000,00
- Harga Jual Kendaraan (NJKB) motor 2 Rp 14.500.000,00
- Koefisien bobot kendaraan 1
Motor 1
PKB = Dasar Pengenaan Pajak (NJKB) × Tarif Pajak
= 14.000.000 X 1,75%
= 245.000
Motor 2
PKB = Dasar Pengenaan Pajak (NJKB) × Tarif Pajak
= 14.500.000 X 2,25%
= 326.250

Jadi pajak kendaraan bermotor yang harus dibayar oleh Ibu Rina adalah Rp 245.000,00 dan
Rp 326.250,00.

SOAL

3. Sebutkan kendaraan yang tidak dijadikan/dikecualikan objek Pajak Kendaraan


Bermotor!
JAWABAN
Kendaraan yang tidak dijadikan objek Pajak Kendaraan Bermotor yaitu:

 Kereta Api
 Kendaraan bermotor yang semata-mata digunakan untuk keperluan pertahanan dan
keamanan negara
 Kendaraan bermotor yang dimiliki dan/atau dikuasai kedutaan, konsulat, perwakilan
negara asing dengan asas timbal balik dan lembaga-lembaga internasional yang
memperoleh fasilitas pembebasan pajak dari pemerintah
 Objek pajak lainnya yang di tetapkan dalam peraturan daerah
 BEA BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR
Tarif BBNKB atas penyerahan pertama ditetapkan sebesar :

a. 10 % (sepuluh persen) untuk Kendaraan Bermotor orang pribadi, Badan, Pemerintah,


Pemerintah Daerah, TNI dan Polri;
b. 10 % (sepuluh persen) untuk Kendaraan Bermotor angkutan umum dan
c. 0,75 % (nol koma tujuh puluh lima persen) untuk Kendaraan Bermotor alat-alat berat
dan alat-alat besar.
Tarif BBNKB atas penyerahan karena warisan ditetapkan sebesar:

a. 0,1% (nol koma satu persen) untuk Kendaraan Bermotor orang pribadi
b. 0,1% (nol koma satu persen) untuk Kendaraan Bermotor angkutan umum dan
c. 0,075% (nol koma nol tujuh puluh lima persen) untuk Kendaraan Bermotor alat-alat
berat dan alat-alat besar.
SOAL

1. Ibu murni menerima warisan berupa 1 (satu) unit mobil merk Honda type CRV tahun
2016. Berdasarkan tabel harga pasaran adalah Rp 350.000.000,-.
Hitunglah Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor yang harus dibayar oleh Ibu Murni!
JAWABAN
BBNKB = Tarif Warisan × Dasar Pengenaan Pajak
= 0,1% × 350.000.000
= 3.500.000
Jadi BBNKB yang harus dibayar Ibu Murni adalah Rp 3.500.000,-

SOAL

2. Pada bulan Februari 2018 Tuan Andy membeli motor Harley Davidson dengan nilai
kendaraan Rp 375.000.000,- untuk koleksi pribadi.
Hitunglah Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor yang harus dibayar Tuan Andy!
JAWABAN
BBNKB = Tarif Pajak × DPP
= 10% × 375.000.000
= 37.500.000
Jadi BBNKB yang harus dibayar oleh Tuan andy untuk motornya adalah Rp 37.500.000,-
SOAL

3. Bagaimana sanksi yang akan diterima subjek pajak jika subjek pajak mengganti
bentuk dan mesin objek pajak yang tidak di laporkan?
JAWABAN

Sanksi yang akan diberikan merupakan sanksi administrasi berupa denda 25% dari pajak
terutang.

 PAJAK BAHAN BAKAR KENDARAAN BERMOTOR


SOAL

1. Jika harga Pertalite Rp 7.500/liter termasuk PPN & PBB-KB dengan ketentuan PBB-
KB adalah 5%. Hitunglah pokok dari PBBKB!
JAWABAN
Pokok PBB-KB = Tarif Pajak × Harga Jual
= 5% × 7.500
= Rp 375,00

SOAL
2. Jika harga bahan bakar premium sebesar Rp 6.000/liter termasuk PPN & PBB-KB.
Diketahui tarif pajak adalah 5%. Hitunglah pokok PBB-KB!
JAWABAN
Pokok PBB-KB = Tarif Pajak × Harga Jual
= 5% × 6.000
= Rp 300,00

SOAL
3. Berapa masa pajak dari Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor?
JAWABAN

Jangka waktu yang lamanya 1 bulan kalender dan digunakan sebagai dasar untuk menghitung
jumlah pajak yang terutang.
 PAJAK AIR PERMUKAAN
Tarif pajak air permukaan sesuai dengan Perda Jawa Barat Nomor 13 Tahun 2011 sebesar
10%.
SOAL

1. Rizki mempunyai sebidang sawah yang memerlukan pengairan 1000m3 perbulan.


Harga Nilai Perolehan Air (NPA) di tetapkan Rp 1000/m3. Faktor nilai air sebesar 3.
Berapa pajak air permukaan yang harus dibayar Rizki di bulan tersebut?
JAWABAN
Pajak Air Permukaan = Tarif pajak × NPA × Volume air yang di ambil
= 10% × 1000 × 1000
= Rp 100.000

SOAL

2. Doni memiliki pemanvingan yang cukup besar. Ia memerlukan 8.750 m3 per bulan.
Harga Nilai Perolehan Air (NPA) adalah 1000/m3. Doni terlambat melakukan
pembayaran pajak lebih dari 30 hari. Maka sanksi yang di kenakan berupa denda 2%
dari pajak terutang.
Berapa total pajak air permukaan yang harus dibayar doni?
JAWABAN
Pajak Air Permukaan = Tarif Pajak × NPA × Volume air yang di ambil
= 10% × 1.000 × 8.750
= Rp 875.000
Denda Pajak = Pajak terutang × Denda Pajak
= 875.000 × 2%
= Rp 892.500

SOAL
3. Bagaimana tata cara pembayaran khusus untuk pembangkit listrik tenaga air?
JAWABAN

Pembayaran pajak air permukaan dilaksanakan setiap bulan, dengan ketentuan apabila secara
teknis mengalami kesulitan, dapat dilaksanakan setiap triwulan dan tidak dikenakan sanksi
administratif.
 PAJAK ROKOK
Tarif pajak rokok sebesar 10% sesuai dengan Perda Jawa Barat Nomor 13 Tahun 2011.
SOAL

1. Rokok merk X dengan harga jual eceran (HJE) per batang Rp 3.000,- termasuk cukai
menggunakan tarif spesifik 40% per batang.
Hitunglah besaran cukai rokok & pajak rokok per batang!
JAWABAN
- HJE Rp 3.000,-
Cukai yang dibayar pengusaha = Tarif Spesifik × HJE
= 4% × 3.000
= Rp 1.200/btg
Pajak rokok yang harus dibayar pengusaha = Tarif Pajak × Cukai Rokok
= 10% × 1.200
= Rp 120/btg

SOAL

2. Pada tahun 2017 Departemen keuangan menargetkan penerimaan cukai tembakau dan
rokok dari Provinsi Jawa Barat mencapai Rp 30 Triliun.
Hitunglah besarnya penerimaan pemerintah Provinsi Jawa Barat dari Pajak Rokok
tahun 2017!
JAWABAN
- Cukai Rokok Rp 30.000.000.000.000,-
Pajak Rokok = Tarif Pajak × Cukai Rokok
= 10% × 30.000.000.000.000
= Rp 3.000.000.000.000
SOAL
3. Kewenangan apa saja yang dilakukan Gubernur dalam pemungutan pajak daerah?
JAWABAN

 Pendaftaran dan pendapatan


 Penetapan
 Penagihan
 Penyetoran
 Pembukuan dan pelaporan
 Keberatan dan banding
 Pembetulan
 Pengurangan
 Penetapan dan penghapusan/pengurangan

Anda mungkin juga menyukai