Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

BIOGRAFI KI BAGUS HADI KUSUMO


MAKALAH INI BUAT UNTUK MEMENUHI TUGAS
(UAS)

Oleh
Kelompok 9
Siti Ruhu Salamah (2130511067)
Chalvin Febrian (2130511068)
Muhammad akbar perdian (2130511084)
Fauzan Muzhafar Ramdhani(2130511052)

Kelas : 3B
Dosen pengampu : Ika Sofia Rizqiani

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS SAINS DAN


TEKNOLOGI UNIVERSITAS MUHAMADIYAH SUKABUMI
KATA PENGANTAR

Puji serta syukur kami panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan Karunia dan Rahmat-Nya, sehingga kami mampu menyelesaikan makalah ini
dengan tepat pada waktunya. Makalah ini berhasil tersusun berkat kerjasama dalam
kelompok yang sangat baik, dan berkat bantuan dari pihak-pihak lain yang senantiasa
membantu kami.
Tak lupa juga kami ucapkan terima kasih kepada dosen bidang studi yang telah
memberikan arahan kepada kami sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik.
Kami ucapkan pula terima kasih sebanyak-banyaknya kepada teman-teman yang sudah ikut
berpartisipasi meluangkan waktunya untuk sekedar membantu kami.
Penyusun menyadari bahwa masih terdapat kekurangan maupun mungkin
kesalahan dalam penyusunan makalah ini sehingga penyusun mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat membangun untuk perbaikan di masa yang akan datang dari seluruh
pembaca.
Akhir kata, Penyusun mengucapkan terima kasih dan mohon maaf jika terdapat
kesalahan dalam penyusunan laporan ini

Sukabumi,10 januari 2023


Tertanda

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................................2
DAFTAR ISI........................................................................................................................................3
BAB I....................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN................................................................................................................................4
A. Latar Belakang........................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah...................................................................................................................4
C. Tujuan Makalah......................................................................................................................5
D. Manfaat Penelitian...................................................................................................................5
BAB 2....................................................................................................................................................6
PEMBAHASAN...................................................................................................................................6
A. Riwayat hidup Ki Bagoes hadikoesoemo...............................................................................6
B. Perjalanan Hidup Ki Bagoes Hadikoesoemo.........................................................................6
C. Kiprah & Pendidikan..............................................................................................................8
D. Pencapaian hidup dan karya ki bagoes hadikoesoemo........................................................8
E. Karya – Karya Tulis ki Bagoes hadikoesoemo......................................................................9
F. Penghargaan.............................................................................................................................9
BAB 3..................................................................................................................................................10
PENUTUP..........................................................................................................................................10
A. Kesimpulan............................................................................................................................10
B. Dokumentasi wawancara......................................................................................................11
C. Link wawancara....................................................................................................................13
D. DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................13
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ki Bagoes Hadikoesoemo adalah seorang tokoh penting dalam sejarah Indonesia


yang memiliki peran yang besar dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. Ia
memperlihatkan bakat dan minat yang kuat terhadap ilmu pengetahuan dan seni. Ia juga
memiliki jiwa kepemimpinan yang tinggi dan selalu berusaha untuk memperjuangkan
hak-hak rakyat Indonesia.

Perjalanan hidup Ki Bagoes Hadikoesoemo sangat dipengaruhi oleh peristiwa-


peristiwa penting dalam sejarah Indonesia, terutama perjuangan kemerdekaan
Indonesia. Ia merupakan salah satu pemimpin pergerakan nasional yang aktif dalam
mengajak rakyat Indonesia untuk memperjuangkan kemerdekaan. Selain itu, ia juga
terlibat dalam berbagai organisasi nasional dan internasional yang memperjuangkan
hak-hak rakyat Indonesia.

Ki Bagoes Hadikoesoemo merupakan sosok yang disegani dan dihormati oleh


masyarakat Indonesia karena keberanian, ketegasan, dan dedikasinya terhadap
perjuangan kemerdekaan Indonesia. Ia merupakan salah satu tokoh yang memiliki andil
besar dalam sejarah Indonesia dan perjalanannya merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari sejarah Indonesia.

B. Rumusan Masalah

a. Bagaimana riwayat hidup Ki Bagoes Hadikoesoemo sejak kecil hingga akhir


hayatnya?
b. Apa saja prestasi yang telah dicapai oleh Ki Bagoes Hadikoesoemo selama
hidupnya?
c. Bagaimana peran Ki Bagoes Hadikoesoemo dalam perjuangan kemerdekaan
Indonesia?
d. Bagaimana minat Ki Bagoes Hadikoesoemo terhadap ilmu pengetahuan dan
sejarah serta apa saja kontribusinya dalam bidang tersebut?
C. Tujuan Makalah

Makala ini dibuat untuk memenuhi tugas Kemuhammadiyahan yang telah


diberikan kepada kelompok kami. Selain itu penyusunan makalah ini juga dibuat agar
mahasiswa maupun pembaca dapat mengenal lebih dalam mengenai sosok Ki Bagoes
Hadikoesoemo, seorang tokoh nasional yang memiliki peran penting dalam perjuangan
kemerdekaan Indonesia serta memiliki minat yang kuat terhadap ilmu pengetahuan dan
sejarah. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk memberikan informasi tentang
perjalanan hidup Ki Bagoes Hadikoesoemo sejak kecil hingga akhir hayatnya, termasuk
prestasinya yang telah dicapainya selama hidupnya.

D. Manfaat Penelitian

a. Memperkenalkan tokoh Ki Bagoes Hadikoesoemo kepada masyarakat yang mungkin


belum familiar dengan sosoknya.
b. Memberikan informasi tentang perjalanan hidup Ki Bagoes Hadikoesoemo sejak kecil
hingga akhir hayatnya, termasuk prestasinya yang telah dicapainya selama hidupnya.
c. Menambah pengetahuan tentang peran Ki Bagoes Hadikoesoemo dalam perjuangan
kemerdekaan Indonesia.
d. Menambah wawasan tentang minat dan kontribusi Ki Bagoes Hadikoesoemo terhadap
ilmu pengetahuan dan sejarah.
e. Menjadi sumber informasi yang bermanfaat bagi para peneliti yang ingin mengetahui
lebih dalam mengenai sosok Ki Bagoes Hadikoesoemo.
BAB 2

PEMBAHASA

A. Riwayat hidup Ki Bagoes hadikoesoemo

Ki Bagoes Hadikoesoemo (ER, EJT: Ki Bagus Hadiqum; 24 November 1890


– 4 November 1954) adalah tokoh BPUPKI. Ia dilahirkan R. Hidayat di desa Kauman
pada tanggal 11 Rabi'ul Akhir 1308 H (24 November 1890). Ki Bagus adalah anak
ketiga dari lima bersaudara Raden Kaji Lurah Hasyim, seorang abdi dalem (pejabat)
muslim di kraton Yogyakarta. Beliau juga merupakan tokoh Muhammadiyah yang
memegang peranan penting bagi Muhammadiyah. Ia mengenyam pendidikan sekolah
umum (sekarang SD) dan pendidikan agama di pesantren tradisional Wonokromo di
Yogyakarta.
Pengetahuannya tentang sastra Jawa, Melayu, dan Belanda didapat dari
seorang bernama Ngabehi Sasrasoeganda, dan Ki Bagus juga belajar bahasa Inggris
dari tokoh Ahmadiyah bernama Mirza Wali Ahmad Baig. Selain itu, Ki Bagus pernah
menjadi Ketua Majelis Tabligh (1922), Ketua Majelis Tarjih, anggota MPM
Hoofdbestuur Komisi Muhammadiyah (1926) dan Ketua PP Muhammadiyah (1942-
1953). Ia juga aktif terlibat dalam pendirian klub judi bernama Setambul. Selain itu,
bersama teman- temannya, ia mendirikan perkumpulan bernama Kauman Voetbal
Club (KVC) yang kemudian dikenal dengan nama Persatuan Sepak Bola Hizbul
Wathan (PSHW).
Pada tahun 1937, Mas Mansoer mengundang Ki Bagus menjadi Wakil Presiden PP
Muhammadiyah. Ketika Jepang memaksa KH Mas Mansoer menjadi presiden Putera
(Pusat Rakyat) pada tahun 1942, Ki Bagus menggantikan posisi presiden
Muhammadiyah yang ditinggalkannya.[1] Jabatan itu dipegangnya hingga tahun
1953. Sebagai pimpinan Muhammadiyah, ia menjadi anggota BPUPKI dan PPKI.
Pada masanya, ia banyak membahas tentang dasar negara, khususnya Piagam Jakarta.

B. Perjalanan Hidup Ki Bagoes Hadikoesoemo

Ki Bagus Hadikusumo merupakan tokoh Pengurus Besar Muhammadiyah,


yang telah memimpin selama 11 tahun sejak 1942 sampai 1953. Ki Bagus terlahir
dengan nama R. Hidayat, putra ketiga dari Raden Haji Lurah Hasyim, seorang abdi
dalem putihan agama Islam di Kraton Yogyakarta. Sejak kecil Ki Bagus hidup di
tengah-tengah keluarga santri. Ia mulai memperoleh pendidikan agama dari orang
tuanya dan beberapa kiai di Kauman. Setelah tamat dari ‘Sekolah Ongko Loro’ (tiga
tahun tingkat sekolah dasar), Ki Bagus belajar di Pesantren Wonokromo, Yogyakarta.
Di pesantren ini, Ki Bagus banyak mengkaji kitab-kitab fiqih dan tasawuf.Meski
hanya lulusan sekolah rakyat, karena sejak kecil dididik untuk mengaji di pesantren
dan tekun mempelajari kitab-kitab terkenal akhirnya Ki Bagus menjadi orang alim,
mubaligh, dan pemimpin umat.
Hadirnya Ki Bagus Hadikusumo sebagai Ketua PB Muhammadiyah berawal
saat terjadi pergolakan politik internasional, yaitu pecahnya Perang Dunia II. Ki
Bagus diminta oleh KH. Mas Mansur untuk menggantikannya sebagai Ketua PB
Muhammadiyah pada Kongres ke-26 tahun 1937 di Yogyakarta karena Mas Mansur
dipaksa menjadi anggota pengurus Pusat Tenaga Rakyat (PUTERA) di Jakarta pada
1942. Sebelum menjadi Pengurus Besar, Ki Bagus juga pernah menjadi Ketua Majelis
Tabligh (1922), Ketua Majelis Tarjih, dan anggota Komisi MPM Hoofdbestuur
Muhammadiyah (1926). Selama berkiprah di Muhammadiyah ia juga berhasil
merumuskan pokok pemikiran KH. Ahmad Dahlan. Pokok pemikiran tersebut kini
menjadi dasar ideologi Muhammadiyah, yaitu Matan Kepribadian Muhammadiyah
dan Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah.Saat memimpin
Muhammadiyah, Ki Bagus Hadikusumo berani menentang perintah pimpinan tentara
Dai Nippon yang terkenal ganas dan kejam. Kala itu umat Islam dan warga
Muhammadiyah diperintahkan melakukan upacara kebaktian tiap pagi sebagai
penghormatan kepada Dewa Matahari. Ki Bagus juga sangat produktif dalam
menuliskan buah pikirannya. Buku-buku karyanya antara lain Islam sebagai Dasar
Negara dan Achlaq Pemimpin. Terdapat pula karya-karyanya yang lain, yaitu Risalah
Katresnan Djati (1935), Poestaka Hadi (1936), Poestaka Islam (1940), Poestaka
Ichsan (1941), dan Poestaka Iman (1954). Dari buku-buku karyanya tersebut
tercer•min komitmennya terhadap etika bahkan syariat Islam. Dari komitmen
tersebut, Ki Bagus termasuk seorang tokoh yang memiliki kecenderungan kuat untuk
pelembagaan Islam.
Ki Bagus Hadikusumo wafat di usia 64 tahun. Kemarin, Selasa, 10 November
2015 bertepatan dengan Hari Pahlawan, ia diberi gelar Pahlawan Nasional Republik
Indonesia oleh Presiden Joko Widodo.
C. Kiprah & Pendidikan

ia mendapat pendidikan sekolah rakyat (kini SD) dan pendidikan agama di


pondok pesantren tradisional Wonokromo Yogyakarta. Kemahirannya dalam sastra
Jawa, Melayu, dan Belanda didapat dari seorang yang bernama Ngabehi
Sasrasoeganda, dan Ki Bagus juga belajar bahasa Inggris dari seorang tokoh
Ahmadiyyah yang bernama Mirza Wali Ahmad Baig.
Selanjutnya Ki Bagus pernah menjadi Ketua Majelis Tabligh (1922), Ketua
Majelis Tarjih, anggota Komisi MPM Hoofdbestuur Muhammadijah (1926), dan
Ketua PP Muhammadiyah (1942-1953). Ia sempat pula aktif mendirikan
perkumpulan sandiwara dengan nama Setambul. Selain itu, bersama kawan-
kawannya ia mendirikan klub bernama Kauman Voetbal Club (KVC), yang kelak
dikenal dengan nama Persatuan Sepak Bola Hizbul Wathan (PSHW).Pada tahun
1937, Ki Bagus diajak oleh Mas Mansoer untuk menjadi Wakil Ketua PP
Muhammadiyah.
Pada tahun 1942, ketika KH Mas Mansoer dipaksa Jepang untuk menjadi
ketua Putera (Pusat Tenaga Rakyat), Ki Bagus menggantikan posisi ketua umum
Muhammadiyah yang ditinggalkannya.[1] Posisi ini dijabat hingga tahun 1953.
Semasa menjadi pemimpin Muhammadiyah, ia termasuk dalam anggota BPUPKI dan
PPKI. Ia pernah berdebat sengit terkait dasar negara terutama terkait Piagam Jakarta.
[2][3]

D. Pencapaian hidup dan karya ki bagoes hadikoesoemo

Jabatan pertama yang ia pegang adalah sebagai Ketua Majelis Tabligh, lalu Ketua
Majelis Tarjih, dan posisi puncak, Ketua Pengurus Besar (PB) Muhammadiyah. Ia
menjabat sebagai Ketua PB selama 11 tahun, sejak 1942 sampai 1953. Ki Bagus
Hadikusumo juga menjadi salah satu pendiri Majelis Syuro Muslimin Indonesia
(Masyumi) di Yogyakarta pada November 1943. Dalam partai tersebut Ki Bagus
Hadikusumo memegang jabatan sebagai wakil ketua sampai pada tahun 1950. Adanya
Ki Bagus Hadikusumo sebagai ketua Muhammadiyah, berawal dari terjadinya
pergolakan politik internasional, yaitu pecahnya Perang Dunia II. Ketua
Muhammadiyah sebelumnya, KH Mas Mansur, memintanya untuk menggantikan
posisinya, karena Mansur dipaksa untuk menjadi anggota Pusat Tenaga Kerja Rakyat
(PUTERA).
Saat menjabat sebagai Ketua Muhammadiyah, Ki Bagus Hadikusumo sering
berbincang dengan Jepang agar para siswa Muhammadiyah tidak terlalu patuh akan
Jepang. Perjuangan Ki Bagus Hadikusumo tidak hanya ada dalam Muhammadiyah,
tetapi juga dalam partai politik yang berbasis Islam. Selain dalam organisasi dan
partai Islam, Ki Bagus Hadikusumo juga terlibat dalam sidang-sidang Badan
Penyelidikan Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). Dalam
sidang-sidang tersebut Ki Bagus Hadikusumo memperjuangkan agar Islam menjadi
pilar dalam dasar negara. Ia berperan dalam penyusunan isi Mukadimah UUD 1945.
Pada butir pertama dalam Mukadimah UUD 1945 tertulis, "Negara berdasarkan atas
Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluknya".

E. Karya – Karya Tulis ki Bagoes hadikoesoemo

• Islam Sebagai Dasar Negara dan Achlaq Pemimpin


• Risalah Katresnan Djati (1935)
• Poestaka Hadi (1936)
• Poestaka Islam (1940)
• Poestaka Ichsan (1941)
• Poestaka Iman (1954).

F. Penghargaan

Setelah meninggal, pemerintah Republik Indonesia menetapkannya sebagai Pahlawan


Perintis Kemerdekaan Nasional Indonesia oleh Presiden Jokowi pada tahun 2015.[4]


BAB 3

PENUTUP

A. Kesimpulan

Ki Bagus Hadikusumo (Ki Bagoes Hadikoesoemo) adalah Pahlawan Nasional


Indonesia (Keppres No. 116/TK/2015, tanggal 4 November 2015). Beliau juga
sebagai Wakil Ketua PP Muhammadiyah tahun 1937. Semasa menjadi pimpinan
Muhammadiyah, ia termasuk dalam anggota BPUPKI dan PPKI.Ki Bagus
Hadikusumo sangat besar perannya dalam perumusan Mukadimah UUD 1945
dengan memberikan landasan ketuhanan, kemanusiaan, keberadaban, dan keadilan.
Beliau merupakan tokoh Muhammadiyah dari Daerah Istimewa Yogyakarta. Ia
pernah menjabat sebagai Ketua Pengurus Besar (PB) Muhammadiyah selama sebelas
tahun, dari 1942 hingga 1953.
Dalam sidang-sidang Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan
Indonesia (BPUPKI). Ia bersama tokoh Islam lainnya berjuang agar Islam dijadikan
dasar negara yang akan didirikan. Pada 18 Agustus 1945, Panitia Persiapan
Kemerdekaan Indonesia (PPKI) dibentuk setelah BPUPKI dibubarkan.Ia bersama
Wakil Ketua PPKI Mohammad Hatta mengadakan pertemuan khusus dengan
beberapa tokoh Islam. Sesudah perang kemerdekaan berakhir, Ki Bagus
menyumbangkan tenaga dan pikirannya untuk bangsa dan negara sebagai anggota
DPR mewakili Masyumi.
B. Dokumentasi wawancara
C. Link wawancara

https://youtu.be/EqWMtzvNKxc

D. DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Bagoes_Hadikoesoemo

https://www.kompas.com/stori/read/2021/07/30/080000679/ki-bagus-hadikusumo--
kiprah-dan- karyanya?page=all#:~:text=Selain%20aktif%20di%20dunia%20politik,)
%2C%20Poe staka%20Islam%20(1940)

Arifin, MT (1990). Muhammadiyah: Potret yang Berubah. Yogyakarta: Suara


Muhammadiyah. ISBN 978-602-6268-01-3.

Darban, Ahmad Adaby (2000). Sejarah Kauman: Menguak Identitas Kampung


Muhammadiyah. Yogyakarta: Tarawang. ISBN 978-979-8681-26-4.

Aprianto, Iwan Dwi; Yulianto, Andrian Eka (Desember 2019). "Askar Perang Sabil
dalam Revolusi Fisik di Yogyakarta Tahun 1945-1949". Jurnal Walasuji. 10 (2). ISSN
2502-2229.

Anda mungkin juga menyukai