Anda di halaman 1dari 2

Nama Kelompok :

1. Oka Tias Munandar


2. Desi Safitri
3. Sriyana
4. Ana Rahma Wati
5. Santi

KESEPAKATAN MEMBAWA KECELAKAAN

Scene 1 :

Pada suatu hari di desa Rantah Berantah hiduplah lima sekawan yang selalu bersama yng bernama Seri,
Santi, Desi, Ana dan oka. Di des tersebut mereka mendapatkan kabar mengenai harta karun yang
tersimpan di dalam hutan. Setelah mencari harta karun selama lima hari, akhirnya mereka berhasil
menemukan harta karun tersebut.

Sri : (Sambil menunjuk) teman-teman lihatlah itu harta karun yang kita cari selama ini.

Desi : (terkejut) Wah benar! Ayo kita kesana!

(Sri, Desi, Ana, Santi dan Oka berjalan menghampiri harta karun itu)

Ana : Emas-emas ini sangat menyilaukan mata , ayo kita bawa sebelum diambil orang.

Scene 2:

Setelah harta karun itu mereka ambil, merekapun memutuskan untuk pulang. Diperjalanan …

Santi : Kita bias jadi manusia paling kaya sejagat raya dengan harta-harta ini.

Oka : Setiap hari kita bisa makan enak, tidur nyenyak bahkan pacarpun bisa banyak.

Sri : Benar banget mau beli apapun gak usah pakek ngutang lagi kayak biasanya.

Desi : dasar serakah, pikirannya cewek mulu, tapi emang bener sih, seharusnya dari dulu kita mencari
harta karun ini.

Ana : Ngomong-ngomong bisa makan enak nih, kalian lapar gak?

Santi : lumayan nih, cacing dalam perut udah mentak makan.

Oka : jarak ke desa masih sangat jauh, kalian masih kuat jalan?

Sri : Aku gak kuat, kakiku sudah lemas sejak tadi.

Oka : Ya udah aku saja yang beli makanan dan minumannya. Kalian tunggu di sini saja.

Scene 3:

Sri, Desi, Ana dan Santi memilih untuk menunggu dan beristirahat ditengah hutan. Sedangkan oka pergi
ke desa untuk membeli makanan. Sambil menunggu oka kembali, mereka berbincang-bincang.

Desi : Ngomong-ngomong harta kita kalau dibagi lima kok rasanya jadi sedikit ya.
Ana : iya rasanya gak adil gitu. Kalau kita gak kasih tau Oka, pasti harta ini jadi milik kita

Santi : Atau kita singkirkan saja Oka.

Sri : Singkirkan ? Maksudnya?

Desi : ya kita lenyapkan di adari dunia ini.

Ana : Astaga! Mengapa tidak terpikirkan dari dulu.

Santi : Ha ha ha … Siapa dulu dong, Jangan remehkan kecerdasanku ini.

Sri : lebih baik sekarang kita susun rencana sebelum dia kembali kesini.

Scene 4:

Mereka pun menyusun rencana untuk membunuh Oka. Sementara itu mari kita lihat apa yang terjadi
pada Oka.

Oka : (mengusap dahi) aduh capek banget ya, kenapa harus aku yang disuruh-suruh ?

Oka : Harusnya aku menolak permintaan mereka. Kebaikanku ini hanya pencitraan.

Oka : Mereka pasti sedang lelah karena aku anak yang baik, akan kubuat mereka istirahat selam-
lamanya (menatap botol yang di pegang).

Oka : tetanggaku bilang sianida ini ampuh mengatasi nyawa mereka. Jika aku berhasil menyingkirkan
mereka, maka harta itu akan menjadi milikku semua.

Scene 5:

Demikianlah mereka menyusun rencana kej mereka tersendiri. Begitu oka kembali, Sri segera
membunuh Oka dengan cara memukul bagian belakang kepala dengan sebatang kayu sehingga
membuatnya seketika jatuh dan tewas.

Desi : ayo cepat kita singkirkan dan sembunyikan mayatnya.

(lalu mayat Oka disembunyikan dengan cara di tutupi dengan ranting dan daun-daunan). Setelah itu …

Ana : Sungguh sangat melelahkan (menghela nafas)

Santi : Ayo kita makan, aku sudah sangat lapar.

Sri : (mengambil minuman) mari kita bersulang atas keberhasilan kita.

(Setelah mereka bersulang dan minum air yang sudah di beli dan diberi racun oleh Oka mereka pun
seketika sekarat dan akhirnya mati).

Penutup /Pesan Moral

Lima sekawan itu akhirnya mati. Itulah bagaimana keserakahan membuat orang lupa diri, menginginkan
lebih, dan akhirnya melakukan kejahatan. Namun, karma itu berlaku. Kejahatan yang ditabur maka
kejahatan pula yang akan di tuai.

Selesai …

Anda mungkin juga menyukai