Anda di halaman 1dari 2

PERHABATAN KURA-KURA, KANCIL DAN MONYET

Penulis : DEVI ASTRIA, S.Pd

Pada suatu hari ada dua orang sahabat kura-kura dan kancil duduk di sebuah pohon
yang rindang di sebuah hutan. Mereka berdua adalah sahabat akrab, dimana ada kancil disitu
ada kura-kura begitu pula sebaliknya. Pada hari itu cuaca sangat terik, mereka berdua pun
merasa kan kehausan dan kepanasan yang teramat sangat. Mereka bedua berusaha mencari
cara apa kira-kira pelepas dahaga di siang hari ini. Kura-kura pun tak sengaja melihat
sebatang pohon kelapa yang sedang berbuah. Lalu kura-kura berkata, “Kancil, coba kamu
lihat disana ada sebatang pohon kelapa, menurut mu itu bisa tidak melepas dahaga kita
sepertinya buah kelapa itu sungguh lezat dan airnya segar untuk melepas dahaga. Tapi
bagaimana ya cara kita untuk mendapatkan buah kelapa tersebut?” Jawab kancil, “Iya ya,
benar kelapa itu terlihat segar dan sepertinya kalau kita meminum airnya bisa
menghilangkan rasa haus kita dan tentunya menyegarkan tenggorokan. Tetapi kita tidak bisa
memanjat pohon ya, terus kita harus apa?”

Kura-kura berkata, “Sebentar, coba kita lihat di sekitar dulu apa ada teman kita si
Monyet yang biasa pandai memanjat pohon itu, siapa tau dia bisa menolong kita mengambil
kelapa tersebut.” Kancil pun berlari-lari memutari sekitar hutan, dan dia mendapati monyet
sedang asyik menikmati memakan buah pisang. Kancil berkata,”Monyet, kamu sibuk atau
tidak? Bolehkah kami meminta tolong?” Jawab monyet, “Hm, sebenarnya aku tidak juga
terlalu sibuk, hanya lagi menikmati makanan ini. Ada apa kancil?” Kancil memohon, “Kami
mau memetik kelapa dari pohonnya tetapi kami tidak bisa memanjat, sementara kami haus,
dapatkah kami meminta tolong kepada monyet untuk mengambilkan buah kelapa itu? Jawab
monyet, “Baiklah, aku bisa menolong kalian, tetapi dengan syarat bisa kah kalian
menolongku membakar sampah-sampah yang ada di dekat pohon tempat tinggalku
sementara aku memetik kelapa untuk kalian, soalnya aku dari kemarin kerepotan
membersihkan dan membakarnya sendiri?” Kancil berkata, “Okay, siap Pak Bos. Sebentar
aku panggil kura-kura kesini supaya membantu ku membersihkan dan membakar sampah
disini.” Sementara itu dengan riang hati kancil memanggil kura-kura untuk bersama dia
membersihkan dan membakar sampah di sekitar tempat monyet tinggal. Monyet pun dengan
sukarela memetik kelapa untuk mereka berdua.

Saat kegiatan membersihkan sampah dan membakar sampah, baik kancil maupun
kura-kura dengan semangatnya masing-masing membantu monyet agar sekitar tempatnya
bersih dan indah dilihat. Kancil dengan sigapnya membersihkan sampah dan
mengumpulkan sampah ke dalam satu timbunan, akan tetapi saat bagian membakar sampah
diserahkan kepada kura-kura, kura-kura bersantai saja setelah membakar sampah, dia tidak
benar-benar memperhatikan dan tidak menjaga bakaran sampahnya. Sampah yang terbakar
dibiarkan begitu saja akibatnya malah berserakan kesana kemari tertiup angin, kancil sedikit
marah. Kancil berkata, “Kura-kura, kenapa kamu sedikit ceroboh, aku kan sudah capek-
capek mnegumpulkan timbunan sampah, kalau saat kamu membakarnya ya tetap dijaga
supaya apinya tetap merata dan sampah-sampah segera habis terbakar dan tidak berserakan
seperti ini.” Kura-kura menjawab, “Maaf aku sedikit teledor kancil, aku kira kalau dibiarkan
saja timbunan sampah itu tadi langsung habis terbakar. Baiklah aku bereskan ya pelan-
pelan.” Jawab kancil, “Okay kura-kura, aku maafkan, sini aku bantu juga ya.” Akhirnya
sampah pun sudah terbakar habis, tempat tinggal monyet bersih indah.

Beberapa waktu kemudian, monyet tiba, dia membawa beberapa buah kepala untuk
mereka nikmati. Monyet sambil berlari-lari kecil dengan wajah riang gembira. Monyet
senang melihat pemandangan tempat tinggalnya yang sudah bersih dan indah dilihat.
Monyet berkata, “Hai ini lihat aku sudah dapat buah kelapanya. Segar kan, masih muda-
muda dan aku rasa airnya juga manis. Terima kasih ya kancil dan kura-kura, kalian sudah
membantuku membersihkan sekitar tempat tinggalku.” Kura-kura dan kancil berkata
bersama, “Sama-sama monyet, kami pun berterima kasih sudah dipetikkan kelapa segar.
Indahnya bisa saling tolong menolong.” Kurakura pun berkata, “Aku juga belajar dari
kancil bahwa saat membakar sampah itu tidak boleh ditinggal sembarangan, nanti bukannya
bersih malah beterbangan kesana kemari oleh angin. Terima kasih kancil.” Kancil
menjawab, “Iya sama-sama kura-kura, soalnya aku sudah diajarakan ibuku dulu, kalau
membakar sampah harus diperhatikan jangan buru-buru ditinggal. Takutnya nanti malah api
sampah itu menyebar kesana kemari malah bisa bahaya untuk kita juga. Betul tidak semua?”
Monyet dan kura-kura mengangguk dan berseru bersama, “Setuju!!” Akhirnya mereka
bertiga tersenyum bersama, kemudian menikmati kelapa segar di siang hari yang terik.

Monyet berkata, “Hm, indahnya ya saling menolong segarnya dapat, bersihnya dapat”
senyum monyet senang. Kura-kura menimpali, “Benar sekali, selain itu kita bisa terus
bersahabat baik.” Kancil tersenyum, “Sahabat selamanya, saling berbagi, saling membantu
saat susah dan senang, okay?” Mereka bertiga saling berangkulan. Segarnya mereka
dapatkan persahabatan pun tetap terjalin dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai