Anda di halaman 1dari 6

Buah Dari Kesungguhan

Semangat dan kesungguhan anak-anak pedesaan dalam menuntut Ilmu demi masa depannya sangatlah tinggi. Halangan dan rintangan selalu membuat mereka putus asa. Arya adalah anak yang tekun belajar dan berbakti kepada kedua orang tuanya. Arya mempunyai banyak sahabat dan teman-teman yang lainnya yang selalu saling mengisi hari-hari dengan perbuatan yang berguna. Arya dan yosi adalah sahabat akrab dan juga teman sekelas mereka semasa kelas lima. Suatu pagi Arya dan sahabatnya Yosi pergi tepi hutan untuk mencari kayu bakar untuk bahan bakar memasak ibu mereka. Saat mereka sedang beristirahat dibawah pohon yang rindang, Arya Berkata : Pohon ini sangat Berjasa yajika tak ada pohon ini wah bagaimana nasib manusia. uh. Kumat lagi deh penyakit kamu yang suka berhayal itukata Yosi Aku bukannya berhayal tapi ini kenyataan kata Yosi menimpali Ya. Karena dibawah pohon nyaman jika siang-siang begini dan terlindung panas matahari yang menyengat kulit jawab Arya mantap. Kau memang benar,tapi maksudku kenapa dibawah pohon nyaman dan sejuk? Itu. Inti pernyataanku Balas Yosi. Kini Arya ingat akan pelajaran akan Ilmu Pengetahuan Alam minggu lalu disekolah. BeginiSiang hari dibawah pohon sangat nyaman karena selain terlindung dari sinar matahari,, kita juga menghirup oksigen yang segar dan banyak sebab pada siang hari tumbuhan mengeluarkan oksigen dan menghirup karbon dioksida dan oksigen sangat dibutuhkan untuk pernafasan kita. Tapi ingat pada malam hari tumbuhan menghisap oksigen dan mengeluarkan karbon dioksida. Karena itulah kita dilarang begadang di luar rumah karena hal itu akan menganggu kesehatan kita Kata Arya. Siang ini, Arya membayangkan wajah ibu yang cerai menyambut kedatangannya. Apalagi membayangkan masakan yang akan disantapnya nanti. Keluarganya adalah keluarga yang sangat sederhana.tetapi mereka merasa bahagia karena meraka menikmati hidup dengan rasa syukur. Ibu, bagi mereka adalah menyesuk hati. Ibu selalu ceria,bibir ibu selalu tersenyum tidak pernah sekalipun keluar dari mulutnya kata-kata kasar apalagi kata-kata kotor. Ibu Arya, ingin anaknya sekolah setinggi-setingginya agar menjadi orang yang sukses. Kedatangan guru baru yaitu bu Darma membuat anak-anak menjadi lebih semangat dalam belajar. Seperti mengajak untuk membasmi lalat-lalat di desa tersebut. Mulanya bu Darma mengajak untuk membakar sampah-sampah di belakang rumah masing-masing dan mereka akan bergotong royong untuk membakar semua sampah-sampah ditempat umum dan dibelakang sekolah mereka. Untuk sampah kaca, akan mreka kubur di dalam tanah. Sebelum bergotong royong Arya dan teman-temannya mengadakan kampanye untuk mengajak warga sedesa termaksuk orang tua mereka bergotong royong dan meminta dukungan dari mereka. Minggu depan mereka akan mengadakan gotong royong. Sebelumnya Arya sempat mengatakan hal itu kepada ayah,ibu dan adiknya inah. Sekeluarga Arya pun setuju dan akan ikut dalam gotong royong tersebut. Mereka pun sepakat untuk melaksanakan sekaligus membantu hal tersebut. Hari ini adalah hari minggu yang telah dinanti oleh Arya dan teman-temannya. Karena hari ini mereka melaksanakan pekerjaan yang telah direncanakan bersama yaitu memusnahkan sampah. Nah,seandainya sampah-sampah itu telah dimusnahkan maka tak ada lagi lalat yang menemani saat kamu makan seperti ini. Kata ibu sambil melirik Arya yang sedang menikmati sarapannya.

Mudah-mudahan saja demikian,sampah-sampah dibelakang rumah kita sudah bersih,karena ditempat lain masih banyak maka tetap masih banyak lalat-lalat yang menggangu,jawab Arya. wah,ternyata semangat mereka tinggi juga. Kalau begitu Arya mesti cepat-cepat menemuai teman-teman yang lain. Masa kami yang punya rencana justru terlambat. yasudahlah selesaikan dulu makanya,jangan ter buru-buru yaBu,dibelakang sekolah,memang sih agak jauh kebelakang tapi jika ingin berkebun maka sangat menggangu kami belajar,kata ibu. siapa yang memimpin kalian bekerja?Tanya ibu lagi. ya, tentu saja bu darma yang mengkoordinasi di tambahi lagi kakak-kakak yang tergabung dalam karang Taruna. Mereka berjanji akan membantu kami,jelas Arya. sudah ya bu, Arya pergi dulu nanti terlambat ni. Baru saja Arya melangkahkan kakinya keluar ternyata Budi,Rini,Dewi,dan Yosi telah keluar berjalan kearah rumahnya. Kelima anak itu berangkat menuju rumah bu darma. Mereka berjalan dengan perasaan yang senang dan semangat yang tinggi. Tak lam kemudian mereka sampai dirumah bu darma.Ternyata kedatangan mereka kalah cepat dengan teman-temannya yang lain. Dirumah bu darma telah berkumpul puluhan anak-anak kelas lima dan adik-adik kelas mereka di tambah lagi kakak-kakak karang taruna desa suka maju. Mereka merasa agak mali karena keterlambatan mereka. Bu darma pun tampak telah siap dengan pakaian kerja dan alat-alat ditangannya. maaf bu, kami terlambat,kata Ibu Budi tersipu. Tidak apa-apa lagi pula pekerjaan kan belum dimulai,jawab bu darma. baiklah kalau begitu,ibu langsung membagi kelompok-kelompok kita. Semua ibu bagi menjadi tiga kelompok,kelompok pertama dipimpin oleh Teja dan teman-temannya bertugas di daerah pinggiran jalan umum desa kita. Anggotanya kalian boleh bawa anak-anak kelas enam. Kelompok kedua dipimpin oleh Budi dan teman-temannya bertugas di belakang sekolah kalian beranggotakan teman-teman kelas sekalian kalian sendiri. Dan kelompok yang terakhir dipimpin oleh ibu sendiri,kita bertugas di mesjid atau musolah dan tempat umum lainnya. Anggota ibu adalah semua yang tidak termaksud kelompok satu dan dua,Jelas bu darma. Kelompok Budi,Arya dan teman-temannya yang mendapat tugas membersihkan sekolah telah mulai bekerja. Lebih kurang mereka beranggotakan 20 orang. Mereka segera melakukan kerja bakti dengan semangat. Sampah-sampah yang dirubung lalat itu di gundukkan di beberapa tempat anak-anak itu kemudian bekerja giat. Satu gundukan dikerjakan oleh 4 orang anak. Mereka saling membantu dan bekerja sama dengan baik. uh lalat-lalat ini banyak sekali, apa mereka tidak pusing mencium bau yang busuk begini.Dewi berceloteh. :w ahpertanyaanmu anehwi. Lha wong bau sampah ini seperti bau goring ikan bagi mereka,yatentu saja mereka mengerumuminya dengan gembira,ini sudah kodratnya wi,jawab toni sekenanya. Wahpekerjaan kita lancer juga ya,kata ani. YaKarena kita melakukannya bersama-sama. Pekerjaan seberat apapun jika kita kerjakan bersama akan cepat selesai dan terasa ringan,jawab budi. sekarang apalagi yang kita lakukan?Tanya toni.

Kita bagi menjadi dua kelompok. Laki-laki membuat lubang untuk tempat pembuangan sampah dan membuat lubang untuk mengubur sampah-sampah kaca yang telah kita kumpulkan tadi. Sedangkan kelompok perempuan mulai membakar sampah-sampah itu,usul budi. beberapa teman kalian telah pulang untuk istirahat. Tinggal kelompok kaloan yang masih disini,ini tugas kalian memang agak berat. Ibu percaya pada kalian sehingga ibu tugaskan kalian disini,lanjut bu darma lagi. ohYa bu,tampaknya setelah kami bersihkan tempat ini jadi bagus. Bagaimana jika tempat ini nantinya kita manfaatkan,tiba-tiba dewi mengajukan usul. Itulah yang sedang ibu rencanakan karena tempat ini masih lingkungan sekolah,maka tempat ini akan kita jadikan apotik hidup,jelas ibu darma. Tadi ada sirih,kunyit,jahe,dan banyak lagi,kegunaanya apa bu Tanya yosi kalau sirih saya tau bu, biasanya ibu suka mengambil daun sirih untuk mengobati memar,mengobati mimisan karena sirih bias menghentikan pendarahan pada hidung. Dan satu lagi sirih berguna untuk menghilangkan bau badan yang tidak enak. Jadi jika ketiak kamu bau bias dihilangkan dengan minum air sirih rebus atau dioleskan pada ketiakmu jika mandi,lelas rini. wahketiak siapa yang bau mungkin ketiak kamu sendiri,balas Yosi kesal sudahlah yang jelas penjelasan rini tadi juga benar. Sedangkan pertanyaan yosi tadi mengenai jahe,kunyit dan lainnya juga banyak kegunaanya. Misalnya kunyit berguna untuk menghilangkan rasa sakit perut,jahe selain itu untuk memar juga enak untuk diminum sebagai penghangat tubuh agar peredaran kita lancer,jelas bu darma lagi. Rencana pembuatan apotik hidup pada lokasi tempat pembuangan sampah itu ternyata mendapat dukungan dari semua siswa juga guru-guru yang lainnya. Musim panen baru saja usai,saat inilah biasanya yang selalu ditunggu-tunggu oleh anak-anak di desa suka maju. Jika sawah telah dipanen maka mereka akan bebas mencari hewan yang membawa keberuntungan bagi mereka. Demikian juga halnya dengan Arya dan teman-temannya. Biasanya mereka mendapatkan uang saku dari usaha mereka menjual belut dari hasil tangkapan mereka. Setelah belajar beberapa jam pelajaran akhirnya waktu pulang pun tiba. Anak-anak SD suka maju bertebaran keluar dari kelas masing-masing. Sungguh pemandangan yang asik jika diperhatikan tingkah-tingkah laku mereka. Mereka pun pulang menuju rumah dan memulai aktivitas mereka masing-masing. Adapun membantu orangtuanya mencari kayu bakar,mengantar nasi untuk ayah mereka atau mengerjakan pekerjaan dapur bagi anak perempuan. Lewat waktu magrip,kelima anak-anak itu berkumpul dirumah Arya. Mereka telah benarbenar mempersiapkan rencana mereka. Mereka tinggal menjemput bu darma yang akan ikut serta. Arya berjalan palin depan diikuti oleh dewi,rini,bu darma,yosi,dan terakhir oleh budi yang juga memegang senter. Nyala senter mereka terang sekali menyinari jalan yang mereka lalui. mulai sekarang kita berjalan sambil memperhatikan lubang-lubang pada pematang,kata budi Lubang apa?Tanya Bu darma. Lubang-lubang tempat sarang belut bu, jawab dewi

oh..begitu,jawab bu darma. Lubang-lubang itu bukan lubang belut bu,lubang besar yang menganga itu biasanya lubang kepiting,atau lubang tikus bias juga lubang ular.budi menjelaskan. ih,tak terbayangkan jika ketemu ular atau tikus mala mini,kata rini merinding. Mereka memulai memancing dengan cara memasukkan pancing pada lubang-lubang belut itu. Mereka memegang pancing satu-satu. Tak terkecuali bu darma,tampak wajahnya senang sekali,tampaknya bu darma menarik kailnya sekuat tenaga tapi tarikan dari dalam lubang sepertinya tidak mau kalah. yahdapat!bu darma berseru riang. Hampir saja bu darma jatuh saat menarik pancingnya. wahbelutnya sangat besar,pantas tarikannya kuat,kata bu darma sangat senang. busaya juga dapat! teriak dewi Dan rini dari ujung pematang sawah. wahBagaimana cara melepaskannya dari kail ini.,kata bu darma. Belut itu kemudian dilepaskan dari kail. Memang arya,yosi dan budi sudah terbiasa memancig belut,mereka terkadang menjual belut hasil tangkapan mereka pada seseorang untuk dijual dikota. Belut yang masih hidup biasanya harganya lebih mahal disbanding dengan belut yang sudah mati. Itulah sebabnya mereka membawa tempat pelastik yang bias diisi air agar belut tidak mati. Mungkin mereka kembali asik memancing belut,tak terasa hari sudah malam.bagi bu darma ini adalah pengalaman yang sangat menarik. Ia semakin lihai memancing belut dan sudah hafal dengan lubang belut. Kini bu darma mendapatkan 4 ekor belut. Hal ini baginya sangat menyenangkan. Wadah yang mereka bawa hamper separuh terisi oleh belut-belut hasil tangkapan mereka. Lelah tampaknya tak pernah mengusik mereka. Mereka pun kembali asik dengan pancing masing-masing. Terkadang terdengar jeritan gembira mereka saat mendapatkan belut. Saking asiknya mereka tak menyadari seseoarang telah berdiri dihadapan Arya, yosi dan bu darma. Ketiganya terkejut. Kendati rini dan dewi masi senang memancing belut,tetapi mereka tak bias menolak ajakan bu darma. Akhirnya mereka pulang bersama-sama ayah budi. Hasil tangkapan mereka malam itu cukup banyak. Bagi penduduk desa suka maju makan dengan lauk belut bukanlah hal yang aneh. Tapi bagi bu darma jarang sekali ia mengkonsumsinya. Karena kota sangatlah sukar mencari belut yang segar dijual. Belut adalah hewan yang enak dimakan dan gizinya sangat tinggi. Itu yang diketahui bu darma dari pelajaran dulu. Bagi para petani di desa ini belut merupakan lauk yang hamper tipa hari mereka konsumsi.nanti jika ibu suka lauk belut, kami akan mengirimnya selalu untuk ibu, kata ayah budi dalam perjalanan pulang. Sang waktu berjalan tanpa terasa,hari demi hari,minggu demi minggu dan bulan pun berlalu. Saat ini ulangan caturwulan 2 telah berakhir,detik-detik penerimaan raport pun ditunggu oleh anak-anak SD suka maju dengan perasaan was-was. Arya telah menikmati makan siangnya ketika inah tiba-tiba mengeluh karena tak ada lauk yang biasa yang jadi kesukaanya bukan halnya belut tapi saat itu juga biasanya adalah saat ia agak sulit di mana persediaan makanan hamper habis,apalagi bagi yang mendapatkan hasil panen sedikit. Biasanya para penduduk desa mencari alternative lain demikian juga halnya dengan keluarga arya,walau tahun ini berhasil panen agak memuaskan. Jika musim hujan tiba maka penduduk mulai menanam padi di sawah,maklumlah sawah mereka adalah sawah tadah hujan.

Sudahlah jangan mengeluh terus, masa tak ada lauk saja kamu sudah mengeluh. Ibu kan selalu mengajarkan pada kita agar selalu mensyukuri nikmat yang ada. Nanti kak Arya akan mencari belut di daerah dekat rawa. Mungkin disana ada belutnya, lagi pula masih ada sawah yang berlumpur walaupun agak jauh dari desa kita, kata Arya membujuk adiknya. Kedua kakak beradik itu memang selalu mendapat nilai yang bagus pada raport mereka. Keduanya memang mempunyai cita-cita yang tinggi. Tapi tampaknya kedua orangtuanya agak kurang mampu untuk memenuhi kebutuhan sekolah mereka. Namun hal itu tak menjadi soal bagi keduanya untuk meraih masa depan mereka. Mereka selalu menabung jika memperoleh uang. Tadinya ibu berfikir begitu. Tapi ibu piker ada hal yang lebih penting untuk ibu lakukan di sini bersama kalian. Lagi pula minggu kemaren ibu sudah pulang kerumah orangtua ibu di kota,jawab bu darma. Arya dan inah menuju rumah mereka setelah berpamitan pada bu darma. Sepanjang jalan hari arya bertanya-tanya ada hal apa kiranya hingga bu darma tidak memanfaatkan liburan dan lebih memilih tinggal di desa yang sepi ini. Pagi itu matahari bersinar cerah, secerah wajah anak-anak SD suka maju. Acara pembagian raport dimulai setelah anak-anak menikmati bekalnya masing-masing. Memang menjadi teradisi mereka jika hari penerimaan raport diadakan makan bersama gurunya.mereka dengan iklas menyisihkan bekal mereka untuk sang guru yang telah mendidik mereka selama ini. Nahanak-anak silahkan kalian lihat hasil belajar kalian selama ini,nilai itu adalah nilai kalian sendiri. Dan ingat nilai raport kalian bukan semata-mata nilai dari ulangan umum. Akan tetapi gabungan dari nilai ulangan harian,nilai tugas,dan pekerjaan rumah lalu nilai tingkah laku kalian sehari-hari,barulah ditambah nilai umum kalian beberapa hari yang lalu, demikian penjelasan bu darma pada anak didiknya. Hari ini ayah beli sarden,karena ayah tau pasti nilai kalian bagus. Ini adalah hadiah untuk kalian,hari ini kita makan dengan lauk sarden. Sekali-kali kan tidak apa,kata ayah setelah tiba di dekat anak-anaknya sambil mulai melihat hasil belajar putra-putrinya.wajahnya tersenyum setelah melihat raport anak-anaknya seakan melupakan semua kekalahan di wajahnya. Itulah kebahagiaan seoarang ayah jika melihat keberhasilan putra-putrinya. Ibu mengumpulkan kalian disini ingin mengajak kalian dan juga keluarga kalian. Kalian adalah contoh untuk teman-teman kalian. Jika kalian berhasil, dan kalian wajib menularkan ilmu kalian itu kepada teman kalian itu yang lain berminat dengan usaha kalian itu. Jika usaha kalian berhasil kalian bias menghasilkan uang yang sangat berguna untuk kalian nanti untuk melanjutkan sekolah,jelas bu darma memulai rencananya. Nah marilah kita memulai. Bu darma diam sesaat lalu melanjutkan,menurut jenisnya belut itu ada tiga macam. Tetapi yang palin dikenal di Indonesia hanya ada dua macam yaitu belut sawah yang bahasa latinnya Monopterus albus dan belut rawa yang dalam bahasa latinya synbrenchus. Makanan belut sawah saat kecilnya adalah jasad-jasad renik yang berada di bagian terdangkal setelah dewasa belut-belut ini makan serangga,cacing,siput,dan berudu katak. Cara memelihara atau beternak belut ini adalah sangatlah sederhana kita cukup menyediakan medianya berupa bak atau drum sebagian tempat berkembang biaknya. Jika tak seperti berternak ikan yang memerlukan kolam luas. Tanpa terasa waktu liburan berakhir sudah Arya, Budi dan Yosi pagi itu melangkahkan kakinya dengan perasaan yang gembira karena mereka telah menyiapkan media tempat beternak belut.

Memang ternyata yang ada saat itu selain teman-teman Arya juga terdapat beberapa orang dewasa yang juga ingin menyaksikan ketidakpercayaan mereka selama ini. Hal ini tidak menggangu acara panen area dan kawan-kawannya. Sejak itu desa suka maju mendapatkan mata pencaharian sampingan sebagai peternak belut. Dengan berternak belut tertolonglah perekonomian mereka yang selama ini kekurangan jika musim kemarau tiba. Saat ini mereka telah duduk di kelas enam. Dan bu darma tetap menjadi guru nkelas mereka. Bu darma bagi mereka bukan hanya guru tetapi jembatan yang akan menghantarkan mereka meraih cita-citadan bukan hanya mereka yang tertolong tapi hamper semua penduduk desa suka maju. Demikian halnya dengan keluarga arya,kini mereka tak lagi memanen satu drum sebulan tapi tiga drum satu bulannya. Sungguh kemajuan yang luar biasa. Tapi kesuksesan tak membuat mereka lengah untuk bersyukur kepada Tuhan. Mereka menyadari bahwa semua nikmat yang di peroleh adalah rahmat yang diturunkan hambanya yang mau berikhatiar.

Anda mungkin juga menyukai