Anda di halaman 1dari 9

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

TEMATIK TERPADU

Sekolah : SD Swasta Masehi No 1 Kabanjahe


Kelas/Semester : IV (empat) / I (satu)
Tema : Berbagai Pekerjaan
Sub Tema : 2 (Pekerjaan di sekitar kita)
Pembelajaran Ke : 6 (enam)

A. Kompetensi Inti (KI)


1. Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam
berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat,
membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan
Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, sekolah, dan
tempat bermain.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan logis, dalam
karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan
yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.
B. Kompetensi dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi *)
Bahasa Indonesia
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.5 Menguraikan pendapat pribadi tentang 3.5.1. Menilai unsur cerita (pesan Moral)
isi buku sastra (cerita, dongeng, dan menggunakan pendapat pribadi
sebagainya) 3.5.2 Membedakan sikap baik dan tidak baik
berdasarkan teks
4.5 Mengomunikasikan secara lisan dan 4.5.1 Manyajikan penilaian unsur cerita
tulisan pendapat pribadi tentang isi buku (pesan moral) berdasarkan pendapat
sastra yang dipilih sendiri dan dibaca pribadi
yang didukung oleh alasan 4.5.2 Mengelompokkan sikap baik dan sikap
buruk yang ada disekitar

PPKn
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
1.1 Menerima makna hubungan bintang, -
rantai, pohon beringin, kepala banteng,
dan padi kapas pada lambang negara
“Garuda Pancasila” sebagai anugerah
Tuhan Yang Maha Esa.
1.2 Menghargai kewajiban dan hak warga -
masyarakat dalam kehidupan sehari-hari
dalam menjalankan agama.
3.1 Memahami makna hubungan symbol 3.1.1 Memahami hubungan symbol dengan
dengan sila-sila Pancasila. makna sila-sila Pancasila sebagai satu kesatuan
dalam kehidupan sehari-hari
3.1.2 Menyebutkan simbol-simbol pancasila
4.1 Menjelaskan makna hubungan symbol 4.1.1 Menceritakan hubungan symbol dengan
dengan sila-sila Pancasila sebagai satu makna sila-sila Pancasila sebagai satu kesatuan
kesatuan dalam kehidupan sehari-hari. dalam kehidupan sehari-hari
4.1.2 Memahami nilai-nilai Pancasila

C. Tujuan Pembelajaran
 Dengan membaca teks tentang ‘Taman Bermain yang Hilang’, siswa mampu menilai
unsur cerita (pesan moral) berdasarkan pendapat pribadi dengan tepat.
 Setelah membaca teks tentang ‘Taman Bermain yang Hilang’, siswa mampu menyajikan
pendapat pribadi tentang unsur cerita (pesan moral) dengan percaya diri.
 Dengan membaca teks tentang ‘Taman Bermain yang Hilang’, siswa mampu
membedakan antara sikap yang baik dan tidak baik terkait nilai-nilai yang terkandung
dalam Pancasila dengan benar
 Setelah membaca teks tentang ‘Taman Bermain yang Hilang’, siswa mampu menyajikan
hasil analisis tentang sikap yang baik dan sikap yang tidak baik terkait dengan nilai-nilai
yang terkandung dalam Pancasila secara perinci.

D. Materi Pembelajaran
 Teks Cerita
 Simbol-simbol sila Pancasila
E. Metode Pembelajaran
Tanya Jawab, Diskusi,
F. Langkah-langkah Pembelajaran

Kegiatan Deskripsi kegiatan Alokasi


Waktu
Pendahuluan  Guru dan siswa masuk ruangan kelas 10 menit
 Guru Mengkondisikan kelas (Mengatur
tempat duduk, mengecek kehadiran siswa
 Guru menyapa dan memberi salam kepada
siswa
 Salah satu seorang siswa diminta untuk
memimpin doa
 Menyanyikan lagu wajib
 Melakukan literasi kepada siswa
 Mengingatkan kembali pelajaran
sebelumnya dan mengaitkan ke pelajaran
yang akan disampaikan
 Menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan
dan tujuan pembelajaran hari ini.

Inti Mangamati 35 menit


 Guru membagi siswa ke dalam beberapa
kelompok
 Guru membagikan kembali cerita tentang
“Taman bermain yang hilang” kepada setiap
kelompok dan Siswa membaca kembali
cerita tersebut.
 Guru meminta siswa / setiap kelompok
menuliskan pesan moral dari cerita tersebut
pada kolom yang telah disediakan.

Mengkomunikasikan
 Guru meminta setiap kelompok / Siswa
mempersentasikan hasil dari pesan moral
yang telah mereka tulis dan kelompok lain
diminta memberikan komentar tentang pesan
moral tersebut. (Bergantian dengan
kelompok yang lain)

 Siswa diminta menuliskan sikap-sikap yang


baik dan sikap yang kurang baik pada cerita
tersebut dan menuliskan di lembar yang
sudah disediakan. (Mencoba)
 Siswa diminta untuk menyampaikan sikap-
sikap yang baik dan sikap yang kurang baik
Berdasarkan teks tersebut
(Mengkomunikasikan)
 Guru memberikan kartu kalimat kepada
setiap kelompok ( Kartu kalimat berisi sikap
baik dan buruk)
 Selanjutnya siswa mengelompokkan sikap
yang baik dan sikap yang tidak baik yang
mereka temukan di sekitar mereka sesuai
dengan kartu kalimat dan dikaitkan dengan
nilai-nilai Pancasila pada diagram yang
terdapat dalam buku siswa.
(Mencoba/Menalar)
 Siswa diminta mempresentasikan diagram
tersebut dalam kelompok.

Penutupan  Siswa dan Guru bersama sama 10 menit


menyimpulkan materi pembelajaran
 Guru memberikan gambaran tentang
pembelajaran pertemuan berikutnya
 Kegiatan pembelajaran diakhiri dengan
membaca doa.

G. Penilaian Pembelajaran
Bahasa Indonesia
Penilaian Pengetahuan
1. Sebutkanlah tokoh-tokoh yang ada pada cerita Taman Bermain yang Hilang.
2. Sebutkanlah 3 Contoh prilaku yang baik dan yang tidak baik di cerita tersebut.

No Nama Penilaian Sebagian Sebagian kecil Penilaian


terhadap pesan besar alasan alas -an penilaian diberikan
moral didasarkan penilaian terhadap terhadap pesan berdasarkan
kepada fakta yang pesan moral moral opini bukan
ada. didasarkan kepada didasarkan fakta dari
(Skor 4) fakta yang ada. kepada fakta cerita.
(Skor 3) yang ada
(Skor 2)

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
26
27
28
Menyajikan pendapat pribadi tentang unsur cerita dinilai dengan rubrik.
Kriteria Sangat Baik Baik Cukup Perlu
(Skor 4) (Skor 3) (Skor 2) Pendampingan
(Skor 1)
Penilaian Pesan Penilaian Sebagian Sebagian kecil alas Penilaian diberikan
Moral terhadap besar alasan -an penilaian berdasarkan opini
pesan moral penilaian terhadap pesan bukan fakta dari
didasarkan terhadap pesan moral cerita.
kepada fakta moral didasarkan didasarkan kepada
yang ada. kepada fakta fakta yang ada
yang ada.
Topik Topik-topik Sebagian besar Sebagian kecil Topik yang
yang di- topic yang topic yang disampaikan di
sampaikan disampaikan disampaikan luar cerita yang
sesuai dengan sesuai sesuai dengan ada.
cerita. dengan cerita. cerita.
Fakta Fakta Fakta pendukung Fakta pendukung Fakta yang
Pendukung pendukung yang yang disampaikan disampaikan tidak
yang disampaikan sebagian kecil sesuai cerita.
disampaikan sebagian besar sesuai dengan isi
seluruhnya sesuai dengan cerita.
sesuai dengan isi cerita.
isi cerita.

PPKn
Menganalisis sikap yang baik dan sikap yang tidak baik dan dikaitkan dengan nilai-
nilai Pancasila dinilai dengan penilaian diri menggunakan daftar periksa.

Kriteria Ya Tidak Catatan


Saya dapat menuliskan 5 sikap yang
baik sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.

Saya dapat menuliskan 5 sikap yang


tidak baik dan tidak sesuai dengan nilai-
nilai Pancasila.

Saya dapat menuliskan sedikitnya 3 ciri-


ciri sikap yang baik.

Saya dapat menuliskan kesimpulan.


H. Media/alat, Bahan dan Sumber Belajar
 Media : Teks Taman Yang Hilang,
 Bahan : Kertas
 Sumber Belajar : Buku Guru dan Buku Siswa, Cetakan Ke-3 (Edisi Revisi),
Tema : Berbagai Pekerjaan, Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan, Jakarta: 2016.

Kabanjahe, 12 Oktober 2017

Mengetahui
Kepala Sekolah Guru Kelas

ROSINAH BR GINTING, S.Pd DEWI SOPIANI BRSEMBIRING, S.Pd


NIP : 19600 3221980 12 2001 NIP : -
MATERI

Taman Bermain yang Hilang


Malam hari merupakan malam yang ditunggu oleh Kupi, kepiting kecil. Ia menikmati saat-saat berjalan perlahan di
gundukan pasir bersama ayahnya. Mereka menanti datangnya air pasang, yang akan membawa mereka ke dunia
yang berbeda. Ya, Kupi selalu menanti saat-saat mereka terhempas oleh air pasang, lalu tiba di hutan bakau. Nanti di
sana ia pasti akan bertemu dengan teman-teman kecilnya yang lain. Upi, si udang kecil, Kuro, si kura-kura, dan
teman-teman yang lebih besar seperti Bangau Cilik dan Momo si monyet. Di antara akar bakau mereka bisa bermain
kejar-kejaran, petak umpet, atau tidur di sela akar yang melintang. Seru sekali saat-saat itu.

Ada kalanya mereka berpisah, terbawa oleh pasang surut, kembali ke laut bebas. Namun, suatu hari mereka bertemu
lagi dan bermain bersama lagi. Suasana di hutan bakau tentu berbeda dengan suasana di laut lepas. Airnya pun
berbeda. Tidak asin seperti air laut, tetapi tidak juga tawar. Kupi tidak tahu apa namanya. Berbeda, tetapi Kupi dan
teman-teman tetap bisa bermain dengan nyaman.

Malam itu, di pesisir pantai, Kupi bertanya pada ayahnya. “Ayah, mengapa kita tidak lagi pernah bisa bertemu
dengan Bangau Putih, teman ayah? Aku juga sudah rindu bertemu dengan sahabat-sahabat kecilku. Aku sudah lama
sekali tidak bertemu dengan Upi, Kuro, Bangau Cilik, dan Momo. Mengapa sekarang susah sekali kita bertemu
dengan mereka ya?”

Sambil berjalan pelan di gundukan pasir, ayah kepiting menjelaskan perlahan. “Kupi, sayang sekali hutan bakau
tempatmu bermain sudah rusak. Ayah dengar dari Paman Nelayan, manusia di pesisir pantai sana ingin membuat
bangunan-bangunan yang tinggi menjulang. Butuh lahan yang lebih luas. Oleh karenanya mereka menebang habis
hutan bakau. Mereka bangun gedung tinggi menjulang ke langit di atas taman bermainmu dulu.” Ayah menjelaskan
perlahan. Sesungguhnya ia tidak ingin Kupi sedih. Tetapi bagaimana lagi? Ayah tidak ingin Kupi terus menanti
tanpa pasti.

Kupi tertunduk sedih. Pupus sudah harapannya bertemu lagi dengan sahabat- sahabat kecilnya.

“Mengapa manusia begitu jahat, ayah? Mengapa manusia tidak memikirkan kita, makhluk kecil di pesisir pantai?
Mengapa manusia hanya memikirkan dirinya sendiri?” Kupi meratap pelan, namun penuh amarah.

Ayah ingin menenangkan hati Kupi. Ia menambahkan, “Sebenarnya, ketika hutan bakau tempatmu bermain
ditebang, manusia pun menerima akibat buruknya, Kupi. Air laut akan semakin mudah mencapai daratan. Tidak ada
lagi pohon bakau yang menahan. Lama-kelamaan, air tanah di sekitar pantai akan menjadi air asin. Manusia ‘kan
tidak bisa minum air asin, Kupi.” Ayah berusaha menjelaskan panjang lebar.

Ayah kemudian menambahkan, “Dengan rusaknya pantai akibat penebangan bakau, kegiatan manusia pun menjadi
terganggu. Sekarang wisatawan yang berkunjung ke pantai ini semakin berkurang. Para pedagang yang dulu
berjualan di sekitar sini tidak ada lagi. Pemandu wisata yang biasa menjelaskan tentang keindahan pantai dan
hijaunya bakau pun sudah jarang terlihat. Nelayan yang biasa menjual hasil tangkapan mereka pun tinggal sedikit.”

Kupi tidak terhibur oleh penjelasan ayah. Pikirnya, biarkan saja manusia menerima akibat dari perbuatannya sendiri.
Manusia memang sering tidak bijak. Kupi hanya ingin berdoa, dan berdoa semoga suatu saat nanti hutan bakau akan
kembali. Semoga suatu saat nanti ada lagi taman tempatnya bermain. Semoga suatu saat nanti ia masih bisa bertemu
dengan sahabat-sahabat kecilnya. Kupi hanya bisa berdoa, semoga kelak manusia bisa bertindak lebih bijaksana.
Semoga!
Tuliskan Pesan Moral dari cerita tersebut :

Apakah pada cerita Taman Bermain yang Hilang kamu menemukan sikap-sikap yang baik dan
sikap yang kurang baik. Tuliskan pada kolom di bawah ini.

Sikap yang baik Sikap yang tidak baik

Anda mungkin juga menyukai