Anda di halaman 1dari 2

Nama : Nico saputra

Saya Ibu Wati, Seorang Ibu Rumah Tangga. Umur saya 45 tahun dan saya memiliki
seorang anak, Arya Kusuma.
Ia adalah orang yang paling saya cintai, waktu demi waktu. Arya berubah, dari yang
seorang periang dan penuh kasih sayang berubah menjadi pemurung dan penuh
kebencian. Dibalik itu, ada peristiwa kelam dibalik perubahan anakku

*15 tahun sebelumnya.......

Pada pagi hari yang cerah, Disebuah rumah yang sederhana, Terdapat percakapaan
seorang ibu dan anak yang tengah melakukan kegiatannya masing-masing.
"Ibuu, Dimana seragamkuu, apa ibu belum menyiapkannya untukku?" tanya Arya
kebingungan
"Iya naak, Ini sebentar ibu siapin dulu seragam-mu" ujar ibu membalas
"Jangan lama-lama ya bu, nanti aku rindu hahaha" Arya membalas dengan tawa dari
candaannya
"Hahaha, Iya sayang. Ibu siapkan dulu ya, kamu tunggu dulu sambil makan sarapan di
meja udah Ibu dimasakin tadi." Ibu menjawab dengan senyum dipipinya

Alih-alih suasana berganti, kini Arya berada di sekolah. Dia sekarang baru
merasakan bangku SMP. Ya, SMP Negeri 23 Parai. Sekolah yg dia incar selama berada
di Sekolah Dasar, ia kira dengan sekolah yang ia incar akan merubah Arya menjadi
orang yang lebih baik. Tetapi, dia salah. Itu adalah awal dari penderitaan Arya di
sekolah barunya.

"Akhirnya, aku bisa merasakan sekolah ini. Semoga aku berhasil menjadi orang
suksess" Ujar Arya semangat

Pada semester pertama, Arya tidak mendapat gangguan atau bullying, dia juga
mendapat beberapa teman. Tapi itu semua berbanding terbalik pada semester
berikutnya, Arya diincar oleh pentolan sejak pertama ia masuk sekolah. Tetapi, ada
guru yang sudah mengawasi mereka sejak pertama. Guru tersebut tidak mau menyergap
mereka terlebih dahulu sebelum mendapat banyak bukti.

"Hai Adek, Mau kemana?" Ujar seseorang


"Mau.. ke k-kantin bang" jawab Arya dengan perasaan tidak enak
"Ooh, pantes. Itu diliat banyak banget duitnya, abang minta ya?"
"J-jangan bang, ini sisanya untuk bayar uang sekolah"
"Yaah bayar uang sekolah ya? Tapi abang mah bodo amat, siniin duitnya, cepet" Ujar
orang itu kesal
"Jangan bang mohon, ini uangnya penting banget n-nanti ibu marah" Arya menjawab
dengan nada yang bergetar
"DUITNYA SINIIN YA SINIIN.BOB,TOM, COPET DUITNYA" Dua orang yang bersamanya
mengambil paksa duit Arya dengan cara keras. Menyebabkan badan arya lebam. Orang yg
melakukannya tidak lain tidak bukan adalah pentolan sekolah tersebut, yaitu Andre,
Bobby, dan Tommy. Mereka menjadi pentolan saat mereka naik ke bangku kelas 9

Hal ini terus dilakukan 3 orang itu hingga 1 bulan penuh, Ibu tentu merasa curiga,
khawatir, dan cemas karna melihat kondisi Arya yang sangat murung dan mendapat
beberapa luka ketika berpulang dari sekolahnya.

"Nak, kamu kenapa, Ibu melihat murung sekali wajahmu, ada masalah? Kalo ada bicara
sama Ibu, jangan sungkan sungkan nakku" Ibu bertanya dengan hati yang cemas
"Aku gakpapa bu, ini cuma letih makanya aku murung" Balas Arya bohong
"Ya Allah nakku, Ini tanganmu kenapa lebam semua? Toh kepalamu benjol begitu, kamu
diapain siapa yang ngelakuin?" Ibu bertanya dengan perasaan yang tambah cemas
"Gakpapa Ibu, Ini kepalaku kejedot dinding sama tanganku kena meja karna main gak
liat jalan hehe" Balas Arya
"Astaga naak... Jangan terlalu ceroboh ya sayang, ibu khawatir sama kamu, kalo ada
apa apa cerita ya jangan sungkan atau takut sama ibu" Jawab Ibu agak lega walau tau
Arya sedang berbohong
"Iya bu hehe" Balas Arya senyum dengan terpaksa
"Itu luka lebam-nya nanti Ibu obatin ya Arya, biar cepet sembuh" Ujar Ibu.

Setelah banyak peristiwa yang terjadi secara berulang ulang, saat ini, ke-3 orang
itu melakukan hal yang paling keji pada arya, tetapi....

"Duit" Ujar Andre


"Gaada bang" Balasnya
"Lu ngibul payah banget, dikantong lu apaan?" Tanya Andre kesal
"DIBILANG GAADA"
"Ngelawan lu sekarang? BOB,TOM,GERET DIA KE GUDANG" Balas Andre penuh amarah

Di gudang, dimana ke 3 orang itu menyiksa Arya, Tapi. Itu adalah penyiksaan
terakhir mereka pada Arya, karna akan ada hal ajaib yang akan merubah semua
penderitaan Arya dihari itu juga.

"LU ITU PANTESNYA GAK HIDUP SIALAN" Itu kata yang dikeluarkan Andre setiap kali
memukul tubuh Arya dengan kayu balok, Arya hanya bisa pasrah karna dia sudah tidak
berdaya dibuatnya.

"AKHIRNYA KALIAN BERTIGA TERTANGKAP BASAH!! DUGAAN SAYA SELAMA INI BENAR!! APA YANG
KALIAN LAKUKAN KEPADA ARYA!" Ketiga orang itu lari meninggalkan Arya yang lemas tak
berdaya.

Hal ajaib datang dengan sendirinya, Ya. Itu adalah salah satu guru yang telah lama
curiga kepada mereka dari sekolah tsb. Pak Ahmad, Ia sengaja mengikuti ke-3 orang
itu karna tau mereka akan melakukan hal ini. Pak Ahmad sempat merekam kejadian itu
karna akan menjadi bukti kuat terhadap yg mereka lakukan. Arya dibawa kerumah sakit
dan diberikan perawatan layak, sementara ke-3 orang itu dibawa ke kantor polisi
dengan kasus perundungan anak.

Silih berganti ke suasana rumah sakit, tepatnya ruangan Arya, Dimana Arya terbaring
lemas sementara Ibunya yang menangis melihat kondisi Anaknya.
"Maafin Ibu ya nak, Ibu gagal jaga Arya, Ibu gagal bimbing Arya, Ibu gagal jadi Ibu
Arya, maafin Ibu nak"
"Gapapa ibu, Ibu gak salah sama sekali, Ibu tenang aja. Kan Arya anak kuat" Ujar
Arya menenangkan Ibu nya
"Iya sayang, Arya anak kuat. Terimakasih ya pak telah membantu saya dan Anak saya
melewati masalah ini, saya gak tau harus membalas budi dari bapak bagaimana" Tanya
Ibu lega
"Tidak usah bu, saya ikhlas, saya juga sudah membayar perawatan Arya" Balas Pak
Ahmad
"Ya Allah pak, Gak usah repot repot, Uangnya saya ganti ya?"
"Tidak usah bu, saya ikhlas"
"Terima kasih ya pak, terima kasih."

Setelah kejadian itu, Arya memutuskan untuk pindah sekolah dan mendapat lingkungan
baru, Arya sudah kembali seperti dulu lagi, Arya yang periang dan penuh kasih
sayang, Kini. Arya telah memiliki istri & seorang anak, dan juga, Anak tersebut
sifatnya sangat mirip dengan Arya.

Anda mungkin juga menyukai