i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah Tuhan Yang maha Pengasih dan Penyayang yang
telah melimpahkan anugerah kepada kita semua, sehingga buku pedoman penulisan
karya tulis ilmiah tahun akademik 2021/2022 dapat tersusun.
Buku pedoman ini dapat digunakan oleh mahasiswa dan pembimbing dalam
proses penyusunan proposal hingga hasil akhir karya tulis ilmiah di Program Studi
Keperawatan Waingapu. Buku panduan ini merupakan pedoman umum yang
meliputi; pedoman umum pembimbing, dewan penguji, pelaksanaan ujian,
penilaian KTI, pengumpulan KTI, tatacara penulisan KTI, serta format karya tulis
ilmiah.
Ahirnya besar harapan kami semoga buku panduan ini bermafaat sebagai
panduan bagi pembimbing maupun mahasiswa dalam menyusun karya tulis ilmiah
di Program Studi Keperawatan Waingapu
ii
DAFTAR ISI
iii
Metode studi kasus ............................................................................................ 16
Etika implementasi studi kasus .......................................................................... 16
BAB V KERANGKA PENULISAN DAN CONTOH KARYA TULIS ILMIAH ..................20
Kerangka penulisan karya tulis ilmiah................................................................ 20
Kerangka penulisan proposal KTI ....................................................................... 20
Kerangka penulisan KTI (Pelaporan Proposal) ................................................... 21
Penjelasan dan contoh karya tulis ilmiah .......................................................... 23
BAB VI EVALUASI KARYA TULIS ILMIAH ............................................................37
Seminar proposal ............................................................................................... 37
Ujian sidang........................................................................................................ 38
Penulisan karya tulis ilmiah ............................................................................... 39
BAB VII TEKNIK PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH .............................................40
Bahan ................................................................................................................. 40
Format naskah ................................................................................................... 40
iv
BAB 4 PEMBAHASAN.......................................................................................54
BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN .........................................................................56
Simpulan ............................................................................................................ 56
Saran .................................................................................................................. 56
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................58
LAMPIRAN ......................................................................................................59
Lampiran 1 : contoh halaman judul ................................................................... 59
Lampiran 2 : contoh pernyataan keaslian tulisan .............................................. 60
Lampiran 3 : contoh lembar persetujuan .......................................................... 61
Lampiran 4 : contoh lembar persetujuan .......................................................... 62
Lampiran 5 : contoh lembar pengesahan .......................................................... 63
Lampiran 6 : contoh penjelasan mengikuti penelitian (PSP) ............................. 64
Lampiran 7 : contoh lembar informend consent ............................................... 65
v
BAB I
PENDAHULUAN
1
mahasiswa Program Studi Keperawatan Waingapu dalam rangkaian
kegiatan yang terstruktur dengan tujuan memberikan kesempatan pada
mahasiswa untuk menyusun laporan secara komprehensif sebagai
penugasan akhir pendidikan. Dalam pedoman KTI ini secara khusus akan
memaparkan tentang bentuk studi kasus atau literature review dengan
harapan dapat membantu pembimbing dalam mengarahkan mahasiswa
dan membantu mahasiswa dalam menyusun karya ilmiah sebagai tugas
akhir program Program Studi Keperawatan Waingapu .
2019
2
1.3 Deskriptor Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Level
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia, yang selanjutnya disingkat
KKNI, adalah kerangka penjenjangan kualifikasi kompetensi yang dapat
menyandingkan, menyetarakan dan mengintergrasian antara bidang
pendidikan dan bidang pelatihan kerja serta pengalaman kerja dalam
rangka pemberian pengakuan kompetensi kerja sesuai dengan struktur
pekerjaan di berbagai sektor. Berdasarkan KKNI tersebut maka kualifikasi
kompetensi lulusan Diploma III adalah pada level 5.
Adapun deskripsi Level 5 KKNI adalah sebagai berikut :
1. Mampu menyelesaikan pekerjaan berlingkup luas, memilih metode
yang sesuai dari beragam pilihan yang sudah maupun belum baku
dengan menganalisis data, serta mampu menunjukan kinerja dengan
mutu dan kualitas yang terukur.
2. Menguasia konsep teoritis bidang pengetahuan tertentu secara
umum, serta mamapu memformulasikan penyelesaian masalah
procedural.
3. Mampu mengelola kelompok kerja dan menyusun laporan tertulis
secara komprehensif.
4. Bertanggungjawab pada pekerjaan sendiri dan dapat diberi
tanggungjawab atas pencapaian hasil kerja kelompok.
Berdasarkan Deskriptor KKNI dan sesuai dengan Kurikulum Diploma III
Keperawatan Indonesia, maka Karya Tulis Ilmiah (KTI) adalah struktur
mata kuliah wajib yang harus diikuti oleh mahasiswa semester akhir
Program Studi Keperawatan Waingapu .
3
kompetensi yaitu praktik profesional, legal, etis, dan peka budaya;
pemberian asuhan dan manajemen keperawatan; serta
Pengembangan kualitas personal dan profesional.
2. Rumusan capaian pembelajaran pada Program Studi Keperawatan
Waingapu yang menjadi acuan penyusunan karya tulis Ilmiah sebagai
Tugas Akhir adalah:
1) Mampu mengumpulkan data, menganalisa dan merumuskan
masalah, merencanakan, mengimlementasikan dan
mengevaluasi, mendokumentasikan, menyajikan informasi
asuhan keperawatan (CP.K.05)
2) Mendokumentasikan, menyimpan, mengamankan, dan
menemukan kembali data untuk menjamin kesahihan dan
mencegah plagiasme. (CP.KU.8)
1.5 Tujuan
1. Tujuan Umum
Sebagai pedoman bagi pembimbing dan untuk memberikan panduan
bagi mahasiswa Program Studi Keperawatan Waingapu dalam
penyusunan karya tulis ilmiah dengandesain studi kasus.
2. Tujuan Khusus
a. Dipahaminya alur penyusunan KTI.
b. Dipahaminya desain studi Kasus deskriptif.
c. Dipahaminya kerangka acuan penyusunan KTI.
d. Dipahaminya teknik penulisan KTI.
4
dengan fokus studi pada kasus yang di laporkan secara komprehensif atau
prosedur keperawatan tertentu sesuai masalah keperawatan dan rencana
tindakan serta dapat menggunakan literature review.
5
BAB II
KARYA TULIS ILMIAH
6
2.2 Model KTI
Dalam pedoman ini, yang dimaksud model KTI bagi mahasiswa
Program Studi Keperawatan Waingapu adalah
1. Studi kasus.
Studi kasus berorientasi pada prosedur tindakan keperawatan tertentu
yang dilakukan pada individu, keluarga dan masyarakat (kelompok
khusus).
2. Literature Review
Literature Review merupakan tinjauan iteratur membahas informasi
yang dipublikasikan dalam bidang subjek tertentu dan informasi dalam
jangka waktu tertentu pula.
3. Deskriptif
Penelitian deskriptif merupakan merupakan prosedur penelitian untuk
menggambarkan suatu objek sesuai karakteristiknya dengan
menggunakan analisa univariat.
7
2.4 Penguji Karya Tulis Ilmiah
Penguji KTI Program Studi Keperawatan Waingapu adalah dosen
tetap yang telah ditunjuk oleh isntitusi untuk menjadi penguji selama
proses uji dan revisi laporan KTI, yang bertugas dan bertanggung jawab
sepenuhnya baik dari segi substansi maupun metodologi penulisan ilmiah.
Persyaratan Penguji
1. Terdaftar sebagai dosen tetap/home base Program Studi Keperawatan
Waingapu
2. Penguji KTI adalah dosen Program Studi Keperawatan Waingapu
dengan jabatan fungsional minimal AA, memiliki bidang keahlian
sesuai dengan bidang keilmuan yang diuji.
8
BAB III
PROSES PENYUSUNAN KARYA TULIS ILMIAH
9
3.2 Langkah Kedua
1. Mahasiswa melakukan proses penyusunan proposal KTI sesuai dengan
waktu yang sudah ditentukan.
2. Proposal dinyatakan layak untuk diseminarkan jika telah melalui
proses konsultasi/ bimbingan dan lulus similarity test dengan rentang
30-35 % dan bimbingan kepada pembimbingan sebanyak 5- 6 kali.
3. Selanjutnya mahasiswa mengajukan seminar proposal kepada bagian
administrasi akademik prodi untuk persiapan kelengkapan seminar
proposal.
4. Berkas proposal rangkap 3 dengan cover mika plastik warna biru
dimasukkan ke map amplop plastik warna biru dengan ditulis identitas
mahasiswa di sampul map plastik ( Nama, Nim, Judul, Pembimbing).
5. PendaftAran ujian dilakukan 3 hari sebelum tanggal pelaksanaan
6. Ujian proposal KTI dihadiri 2 orang penguji, Jika pada kondisi tertentu
penguji berhalangan hadir maka jadual ujian proposal kti dapat di ganti
hari.
7. Apabila hasil seminar proposal dinyatakan layak maka dapat
dilanjutkan ke tahap selanjutnya.
10
3. Mahasiswa melakukan pengumpulan data setelah memenuhi syarat-
syarat administratif.
4. Hasil KTI dinyatakan memenuhi syarat untuk diujikan jika telah
melalui proses bimbingan,lulus similarity test dengan rentang 30-35
%. Dan 4 kali bimbingan selama penyusun laporan, telah disetujui oleh
pembimbing dan dinyatakan layak untukdipertahankan di hadapan
penguji.
11
9. KTI yang sudah diperbaiki dimintakan persetujuan dan pengesahan
penguji.
12
Adapun langkah-langkah / proses penyusunan karya tulis ilmiah seperti
pada diagram 3.1
Pemetaan peminatan dan Pengajuan tema (judul penelitian)
Perbaikan
Maksimal 2 Minggu Cek
Unit Penjamin Mutu
Direktur dan disahkan oleh :
1. TimPenguji
2. Ketua
14
2. Dilakukan secara survei, karena itu studi kasus deskriptif sering disebut
sebagai studi kasus survei.
3. Bersifat mencari informasi faktual & dilakukan secara detail.
4. Mengidentifikasi masalah-masalah atau untuk mendapatkan justifikasi
kedaan dan praktik-praktik yang sedang berlangsung.
5. Mendeskripsikan tentang subyek yang sedang dikelola oleh kelompok
orang tertentu dalam waktu yang bersamaan.
15
4.6 Metode Studi Kasus
Adapun metode studi kasus, sebagai berikut :
1. Mengidentifikasi masalah dan merumuskan latar belakang studi kasus.
2. Merumuskan dan membuat batasan masalah.
3. Merumuskan tujuan dan manfaat studi kasus.
4. Menghimpun informasi dan teori-teori sebagai dasar menyusun
kerangka konsep studi kasus.
5. Menentukan desain studi kasus.
6. Menentukan subyek studi kasus.
7. Menentukan fokus studi dan definisi operasional.
8. Menentukan lokasi dan waktu studi kasus.
9. Menentukan tehnik pengumpulan data.
10. Menentukan alat pengumpulan data yang akan digunakan.
11. Melaksanakan pengumpulan data.
12. Melakukan pengolahan dan analisis data.
13. Menarik kesimpulan.
14. Menyusun dan mempublikasikan laporan studi kasus.
16
masalah etika karena sebelum memulai pengumpulan data untuk studi
kasus, penelitian telah melakukan langkah-langkah antisipatif dengan
memenuhi beberapa prinsip etika penelitian salah satunya adalahijin/
persetujuan penelitian. Pertimbangan etik dalam penelitian ini
dilaksanakan dengan memenuhi prinsip-prinsip the five right of human
subjects in research (Macnee, 2004).
Lima hak tersebut meliputi hak untuk self determination; hak
terhadap privacy dan dignity; hak terhadap anonymity dan confidentiality;
hak untuk mendapatkan penanganan yang adil dan hak terhadap
perlindungan dari ketidaknyamanan atau kerugian.
1. Hak untuk self determination, klien memiliki otonomi dan hak untuk
membuat keputusan secara sadardan dipahami denganbaik, bebas dari
paksaan untuk berpertisipasi atau tidak dalam penelitian ini atau untuk
mengundurkan diri dari penelitian ini.
2. Hak terhadap privacy dan dignity berarti bahwa klien memiliki hak untuk
dihargai tentang apa yang mereka lakukan dan apa yang dilakukan
terhadap mereka serta untuk mengontrol kapan dan bagaimana
informasi tentang mereka dibagi dengan oranglain.
Proses pengumpulan data juga beresiko mengungkap pengalaman klien
yang bersifat sangat rahasia bagi pribadinya, peneliti menginformasikan
bahwa klien juga berhak untuk tidak menjawab pertanyaan wawancara
yang mungkin menimbulkan rasa malu atau tidak ingin diketahui oleh orang
lain. Jika klien merasa tidak nyaman untuk berpartisipasi lebih lanjut, klien
diperkenankan untuk mengundurkan diri dari proses penelitian kapanpun ia
inginkan. Semua ini dilakukan oleh semua peneliti untuk menghormati
prinsip privacy dan dignity.
1. Hak anonymity dan confediantiality, maka semua informasi yang didapat
dari klien harus dijaga dengan sedemikian rupa sehingga informasi
17
individual tertentu tidak bisa langsung dikaitkan dengan klien, dan klien
juga harus dijaga kerahasiaan atas keterlibatannya dalam penelitian ini.
Untuk menjamin kerahasiaan (confidentiality), maka peneliti menyimpan
seluruh dokumen hasil pengumpulan data berupa lembar persetujuan
mengikuti penelitian, biodata, kaset rekaman dan transkip wawancara
dalam tempat khusus yang hanya bisa diakses oleh peneliti. Dalam
penyusunan laporan penelitian, peneliti menguraikan data tanpa
mengungkap indentitas klien (anonymous).
18
singkat tentang penelitian yang meliputi tujuan penelitian, prosedur
penelitian, durasi keterlibatan klien, hak-hak klien dan diharapkan dapat
berpartisipasi dalam penelitian ini. Klien yang menyatakan setuju untuk
berpartisipasi dalam penelitian ini kemudian menandatangani lembar
persetujuan.
19
BAB V
KERANGKA PENULISAN DAN CONTOH KARYA TULIS ILMIAH
Pada bagian ini akan diuraikan secara rinci hal-hal yang harus dituliskan dalam
Karya Tulis Ilmiah lengkap beserta contohnya.
5.1 Kerangka Penulisan Karya Tulis Ilmiah
Kerangka penulisan proposal maupun Karya Tulis Ilmiah untuk studi
kasus deskriptif, baik desain studi kasus maupun survei terdiri dari: 1)
Bagian Awal, 2) Bagian Inti 3) Bagian Akhir.
20
b. BAB II TINJAUAN PUSTAKA
a) Teori dasar yang relevan (dapat terdiri dari beberapa sub bab
yang relevan)
b) Kerangka konsep pemikiran penelitan (untuk desain studi
kasussurvei saja)
c. BAB III METODE PENELITIAN
a) Jenis/Desain/Rancangan Penelitan
b) Subyek Penelitan
c) Fokus Penelitan
d) Definisi Operasional
e) Instrumen Penelitan
f) Metode Pengumpulan Data
g) Lokasi & Waktu Penelitan
h) Analisis Data dan Penyajian Data
i) Etika Penelitan
3. Bagian Akhir
a. DaftarPustaka
b. Lampiran
c. Jadwal Kegiatan
d. Informasi & Pernyataan Persetujuan (informed consent)
e. Bukti Proses Bimbingan
f. Instrumen,dst
21
d. Halaman Persetujuan
e. Halaman Pengesahan Penguji
f. Halaman Kata Pengantar
g. Halaman Abstrak (Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris)
h. Halaman Daftar Isi
i. Halaman Daftar Tabel
j. Halaman Daftar Gambar
k. Halaman Daftar Lampiran
l. Daftar Arti Lambang, Singkatan dan Istilah
2. Bagian Inti
a. BAB I: PENDAHULUAN
a) Latar Belakang Masalah
b) Rumusan Masalah
c) Tujuan studi Kasus
d) Manfaat Studi Kasus
b. BAB II: TINJAUAN PUSTAKA
Teori dasar yang relevan (dapat terdiri atas sub-sub bab sesuai
dengan topik studi kasus)
c. BAB III: METODE STUDI KASUS
a) Jenis/Desain/Rancangan Studi Kasus
b) Subyek Studi Kasus
c) Fokus Studi
d) Definisi Operasional Fokus Studi
e) Instrumen Studi Kasus
f) Metode Pengumpulan Data
g) Lokasi Dan Waktu Studi Kasus
h) Analisi Data dan Penyajian Data
i) Etika Studi Kasus
22
5.4 Penjelasan dan Contoh Karya Tulis Ilmiah
Pada bagian ini diuraikan tentang penjelasan serta contoh-contoh
Penulisan Proposal Studi Kasus maupun Laporan Studi Kasus (KTI).
1. Bagian Awal
Bagian awal meliputi :
a. Halaman Sampul Depan
Halaman Sampul Depan merupakan sampul dari Karya Tulis Ilmiah
yang memuat hal berikut secara berurutan.
a) Judul Karya Tulis Ilmiah
b) Nama Lengkap Penulis (Mahasiswa ), tanpa kata “oleh”
c) NIM (Nomor Induk Mahasiswa)
d) Logo Institusi
e) Tahun Penulisan Laporan
Judul diketik dalam huruf capital (font 12 Times New Roman),
dengan spasi tunggal harus singkat, tepat, informatif ( jumlah kata
dalam judul berkisar 5 sampai 20 kata). Apabila judul tidak dapat
dibuat menjadi judul yang singkat, maka dapat dibuat Sub Judul di
bawah Judul Pokok dengan huruf kecil dalam kurung ( ) dan
merupakan kalimat penjelasan. Halaman sampul depan dicetak di
atas hard cover berwarna sesuai kebijakan institusi.
b. Halaman Sampul Dalam
Halaman Sampul Dalam memiliki kemiripan dengan sampul
Halaman Depan. Perbedaannya adalah :
a) Di bawah Judul ditulis prasyarat : Karya Tulis Ilmiah ini disusun
sebagai salah satu persyaratan menyelesaikan Program
Pendidikan Diploma III Keperawatan.
b) Dicetak di atas kertas putih yang sama dengan kertas naskah
KTI.
23
c. Pernyataan Keaslian Tulisan
24
telah banyak membantu dalam mempersiapkan, melaksanakan
dan menyelesaikan penulisan Karya TulisIlmiah.
Tulisan Kata Pengantar diketik dengan huruf kapital, simetris
di batas atas bidang pengetikan dan tanpa tanda titik. Teks kata
pengantar diketik dengan spasi ganda ( dua spasi ). Panjang teks
tidak lebih dari dua halaman kertas ukuran A4. Kemudian, pada
akhir teks dicantumkan kata “Penulis” tanpa menyebut nama
terang, dan ditempatkan di pojok kanan bawah.
f. Abstrak
Abstark hanya untuk Hasil Studi Kasus. Pada bagian awal dan
terpisah dari teks Abstrak, dicantumkan judul Karya Tulis Ilmiah
secara lengkap (termasuk sub judul) yang diketik dengan huruf
kecil kecuali huruf-huruf pertama dari masing-masing kata dan
bukan kata penghubung. Nama penulis Karya Tulis Ilmiah
dicantumkan di bawah judul, diikuti dengan tahun lulus Ujian Karya
Tulis Ilmiah yang diketik dalam tanda kurung. Di bawah nama
dituliskan nama Program Studi (tidak boleh disingkat) dan nama
institusi Kemudian dicantumkan nama Dosen Pembimbing Utama
dan Pendamping lengkap dengan gelar akademiknya.
Dalam abstrak dicantumkan kata kunci yang ditempatkan
di bawah nama dosen pembimbing. Jumlah kata kunci ini
sekitar lima buah. Kata kunci diperlukan untuk komputerisasi
sistem informasi ilmiah. Dengan kata kunci, kita bisa
menemukan judul-judul karya tulis beserta abstraknya
dengan mudah.
Di dalam teks abstrak disajikan secara padat inti sari Karya Tulis
Ilmiah yang mencakup latar belakang, tujuan studi kasus, metode
yang digunakan, hasil-hasil yang diperoleh, kesimpulan yang dapat
25
ditarik, dan saran yang diajukan. Teks abstrak dietik dengan spasi
tunggal (satu spasi) dan panjangnya tidak lebih dari 200 kata,
merupakan satu paragraf ditulis dalam bahasa Indonesia dan bahas
Inggris.
g. Daftar Isi
Daftar isi merupakan petunjuk bagi pembaca tentang topik
tertentu dalam Karya Tulis Ilmiah dan nomor halaman. Daftar isi
memuat judul besar (bab), judul kecil (sub bab atau sub-sub bab).
Diketik dengan spasi tunggal jika lebih dari satu baris dan disertai
nomor halamannya.
h. Daftar Lampiran
Daftar lampiran memuat nomor urut lampiran, judul lampiran,
nomor halaman letak lampiran. Judul lampiran yang memerlukan
lebih dari 2 baris diketik dengan spasi tunggal, antara judul
lampiran yang satu dengan judul lampiran yang lain diberi jarak 2
spasi.
i. Daftar Tabel
Daftar Tabel memuat nomor urut tabel, judul tabel, nomor
halaman letak tabel. Judul tabel yang memerlukan lebih dari 2 baris
diketik dengan spasi tunggal, antara judul tabel yang satu dengan
judul tabel yang lain diberi jarak 2spasi.
j. Daftar Gambar
Daftar Gambar memuat nomor urut gambar, judul gambar,
nomor halaman letak gambar. Judul gambar yang memerlukan
lebih dari 2 baris diketik dengan spasi tunggal, antara judul gambar
yang satu dengan judul gambar yang lain diberi jarak 2 spasi.
26
i. Daftar Istilah dan Singkatan
27
disusun secara singkat, padat dan jelas, dituangkan dalam
28
bentuk kalimat tanya.
29
Penulis, yang mungkin akan dikembangkan untuk studi
kasus lebih lanjut
30
Contoh Sub Judul Bab 2
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Pustaka
2.1.1 Gambaran pemberian teknik relaksasi nafas dalam terhadap
penurunan nyeri pada pasien post operasi katarak
2.1.1.1 Pengertian
2.1.1.2 Fisiologi nyeri
2.1.1.3 Teknik relaksasi nafas dalam
2.1.1.4 Dst sesuai kebutuhan (dikembangkan tergantung jumlah
variabel judul)
2.1.2 Gambaran pemberian diet nutrisi pada diabetes melitus
terhadap penurunan gula darah sewaktu
2.1.2.1 Pengertian
2.1.2.2 Gangguan Nutrisi pada diabetus Melitus
2.1.2.3 Pengaturan diet nutrisi pada diabetes melitus
2.1.2.4 Edukasi nutrisi pada diabetes melitus
2.1.2.5 Dan seterusnya sesuai kebutuhan
31
dilaksanakan.
b) Subyek Studi Kasus
Untuk studi kasus tidak dikenal populasi dan sampel,
namun lebih mengarah kepada istilah subyek studi kasus oleh
karena yang menjadi subyek studi kasus sekurang-kurangnya
dua klien (individu, keluarga, atau masyarakat kelompok
khusus) yang diamati secara mendalam. Subyek studik kasus
perlu dirumuskan kriteria inklusi dan eksklusi.
c) Fokus Studi
Fokus studi adalah kajian utama dari masalah yang akan
dijadikan titik acuan studi studi kasus.
d) Definisi Operasional
Pada bagian ini berisi tentang penjelasan/definisi yang
dibuat oleh peneliti tentang fokus studi yang dirumuskan
secara operasional yang akan digunakan pada studi kasus dan
bukan merupakan definisi konseptual berdasarkan literatur.
32
e) Tempat dan Waktu
Pada bagian ini berisi penjelasan tentang tempat/lokasi
studi kasus maupun waktu yang digunakan.
f) Pengumpulan Data
Prosedur pengumpulan data dan instrumen pengumpulan
data yang digunakan dalam studi kasus, diuraikan pada bagian
ini. Penyusunan bagian awal instrumen dituliskan karakteristik
responden : umur, pekerjaan, sosial ekonomi, jenis kelamin,
dll. Jenis instrumen yang sering digunakan pada ilmu
keperawatan diklasifikasikan menjadi 5 bagian (Nursalam,
2003), yaitu:
Biofisiologis (pengukuran yang berorientasi pada
dimensi fisiologi manusia, baik invivo maupun
invitro).
Observasi (terstruktur dan tidak terstruktur) Observasi
dapat dilaksanakan dengan menggunakan beberapa
model instrumen, antara lain :
Catatan Anecdotal : mencatat gejala-gejala khusus
atau luar biasa menurut urutan kejadian.
Catatan Berkala : mencatat gejala secara berurutan
menurut waktu namun tidak terus menerus.
Daftar Cek List : menggunakan daftar yang memuat
nama observe disertai jenis gejala yangdiamati.
Wawancara (terstruktur dan tidak terstruktur)
Kuesioner ( pengumpulan data secara formal
untuk menjawab pertanyaantertulis)
Skala Penilaian
33
g) Penyajian Data
Penyajian data disesuaikan dengan desain studi kasus
deskriptif yang dipilih. Untuk studi kasus, data disajikan secara
struktural/narasi dan dapat disertai dengan cuplikan
ungkapan verbal dari subyek studi kasus Yang merupakan data
pendukungnya.
h) Etika Studi Kasus
Jelaskan etika yang harus ditaati oleh peneliti dalam
melaksanakan suatu studi kasus. Jika perlu, terutama jika studi
kasus ini dianggap dapat membahayakan responden, maka
peneliti juga harus mencantumkan ethical clearance.
34
Masyarakat). Pemaparan tentang variabel studi kasus atau
jika fokus studi harus dipaparkan secara mendalam atau
intensif dari hasil studi kasus baik melalui wawancara
maupun observasi atau pengukuran lain yang bisa di
dapatkan dari subyek studi kasus maupun sumber-sumber
lain yang dapat dipertanggung jawabkan (perawat atau
anggota keluarga yang terkait).
b) Pembahasan
Pembahasan atas temuan-temuan studi kasus yang
telah dikemukakan di dalam hasil studi kasus, mempunyai
arti penting bagi keseluruhan kegiatan studi kasus. Adapun
tujuan pembahasan adalah : menjawab masalah studi kasus
dengan merujuk bagaimana tujuan studi kasus dapat
dicapai. Pembahasan menjelaskan dan mengintegrasikan
keterkaitan temuan-temuan dalam studi kasus dengan
teori yang mendasari dalam Bab 2. Pembahasan akan
menjadi lebih menrik dan relevan jika di dalamnya
dicantumkan juga temuan-temuan orang lain yang sudah
lebih dulu melakukan studi kasus dan mendukdung hasil
studi kasus yang disajikan. Dapat juga dicantumkan hasil
studi kasus orang lain yang berbeda sehingga penulis
mampu memberikan penjelasan teoritis.
c) Keterbatasan
Pada bagian ini uraikanlah tentang hal-hal yang
mempengaruhi hasil studi kasus. Keterbatasan studi kasus,
meliputi aspek teoritis, metodologis maupun hal-hal yang
menghabat jalannya studi kasus.
35
e. BAB 5 : Kesimpulan dan Saran
Pada bagian penutup inimemuat 2 (dua ) hal pokok, yaitu
kesimpulan dan saran.
a) Kesimpulan
Isi dari kesimpulan ialah yang terkait langsung dengan
rumusanmasalah dan tujuan studi kasus. Dengan kata lain,
kesimpulan studi kasus terkait secara substansif terhadap
temuan-temuan studi kasus yang mengacu pada tujuan
studi kasus yang telah ditetapkan sebelumnya. Kesimpulan
dapat juga ditarik dari hasil pembahasan, namun yang
benar-benar relevan dan mampu memperkaya temuan
hasil studi kasus yang diperoleh.
b) Rekomendasi
Rekomendasi yang diajukan hendaknya selalu
bersumber dari temuan studi kasus,pembahasan dan
kesimpulan hasil studi kasus.Dengan demikian rekomendasi
tersebut tidak keluar dari batas- batas lingkup dan implikasi
studi kasus.
Saran yang baik nampak dari rumusannya yang bersifat rinci
dan operasional. Artinya, jika orang lain hendak
melaksanakan saran itu, ia tidak mengalami kesulitan dalam
menafsirkan atau mengaplikasikannya. Disamping itu, saran
yang diajukan hendaknya telah spesifik dan dapat ditujukan
kepada pihak yang terkait.
f. Bagian Akhir
Bagian akhir dari Karya Tulis Ilmiah bisa membuat Daftar
Rujukan, Pernyataan KeaslianTulisan dan Lampran-Lampiran.
36
a) Daftar Rujukan
Bahan pustaka yang dimaksud dalamdaftar rujukan
harus sudah disebutkan dalam teks Karya Tulis Ilmiah.
Artinya, bahan pustaka yang hanya dipakai sebagai bahan
bacaan tetapi tidak dirujuk dalam teks karya tulis ilmiah
tidak boleh dimasukkan dalam daftar rujukan. Sebaliknya,
semua bahan pustaka yang disebutkan dalam batang tubuh
Karya Tulis. Ilmiah harus dicantumkan dalam daftar
rujukan. Tata cara penulisan daftar rujukan disesuaikan
dengan kebijakan institusi.
b) Lampiran-Lampiran
Lampiran-lampiran hendaknya berisi keterangan-
keterangan yang dipandang penting untuk Karya Tulis
Ilmiah seperti instrumen studi kasus, data mentah hasil
studi kasus, surat ijin, dan tanda bukti telah melaksanakan
pengumpulan data studi kasus, dan masih bisa ditambah
dengan hal yang lain. Keterangan penting itu ditaruh dalam
lampiran dengan maksud agar tidak mengganggu
kelancaran informasi yang terdapat dalam bagian inti Karya
Tulis Ilmiah. Untuk mempermudah pemanfaatannya, setiap
lampiran harus diberi nomor urut dengan menggunakan
angka Arab.
37
BAB VI
EVALUASI KARYA TULIS ILMIAH
38
6.2 Ujian Sidang
Ujian Sidang dilaksanakan setelah mahasiswa melalui proses
pengembalian data, bimbingan penulisan hasil serta telah dinyatakan layak
untuk diuji oleh pembimbing. Tim Penguji 2 orang terdiri dari penguji utama
dan anggota penguji. Anggota Penguji (Pada saat seminar proposal
pembimbing bertindak sebagai moderator). Proses Ujian dipimpin oleh
Ketua Penguji. Ketua Penguji ditetapkan sesuai ketetapan Direktur. Penguji
seminar proposal sama dengan Penguji Hasil.
Aspek yang dievaluasi adalah sistematika dan cara penulisan, isi
tulisan, penyajian dan responsi. Sistematika penulisan meliputi : kerangka
penulisan, kesinambungan antar alenia, anatar Bab KTI. Cara Penulisan
meliputi: penggunaan bahasa, susunan kalimat, pengetikan, penulisan
kutipan, penulisan sumber bacaan/daftar pustaka. Aspek isi tulisan,
meliputi keseluruhan bagian inti KTI mulai dari pendahuluan, tinajuan
pustaka dan metode studi kasus secara lengkap, hasil studi kasus dan
pembahasan serta kesimpulan dan saran. Pada proses penyajian, yang
dinilai adalah ketepatan waktu, kejelasan, penggunaan media dan
penampilan. Kemampuan mempertanggung jawabkan hasil dinilai dalam
aspek responsi yang meliputi: ketepatan menjawab, kemampuan
mengemukakan argumentasi, penguasaan dan penampilan selama tanya
jawab berlangsung.
Proses seminar berlangsung selam 1 jam, dengan rincian: 10 menit
untuk penyajian, 45 menit tanya jawab oleh 3 penguji (masing-masing 15
menit), dan 5 menit terakhir untuk penentuan Hasil Ujian Sidang.
Disamping itu penilain seminar proposal dan ujian sidang, juga diberikan
penilaian untuk proses pembimbingan mulai sejak awal penulisan proposal
sampai penyusunan hasil studi kasus oleh kedua orang pembimbing.
39
6.3 Penilaian Karya Tulis Ilmiah
Skor akhir merupakan keseluruhan dari nilai proses penulisan karya
tulis, penggunaan tata bahasa, keterkaitan antara judul dan isi karya tulis,
tata cara penggunaan referensi, dan penguasaan terhadap isi karya tulis.
Setiap bagian perlu diberikan pembobotan secara proporsional dan nilai
akhir karya tulis ilmiah diproleh dari rerata jumlah skor. Kemudian, nilai
akhir dialihkan menjadi huruf mutu mengacu kepada Standar Nasional
Pendidikan Tinggi.
40
BAB VII
TEKNIK PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH
7.1 Bahan
Proposal diketik pada kertas A4 80 gram ukuran kwarto (21 x 29,7
cm), dengan mempergunakan tinta hitam dan siap dikumpulkan sebagai
proposal Laporan akhir Karya Tulis Ilmiah diketik pada kertas A4 80 gram,
dengan mempergunakan tinta hitam dan siap dikumpulkan sebagai laporan
akhir KTI yang sah.
41
Spasi
1. Jarak antar baris yang satu dengan baris berikutnya adalah 1,5 (satu
setengah) spasi.
2. Jarak antara tajuk bab (PENDAHULUAN) dengan tajuk sub bab (Latar
Belakang) 2 spasi.
3. Jarak antara tajuk bab dan atau tajuk sub bab dengan baris pertama
adalah 2 spasi
4. Jarak antara alenia adalah 2 spasi, setiap alenia teks diketik menjorok
ke dalam lima ketukan.
5. Jarak antara teks baris terakhir dengan tajuk sub bab atau tajuk anak
sub bab adalah 3 spasi.
6. Jarak antara teks akhir maupun teks awal alenia selanjutnya dengan
judul ; tabel, grafik, diagram atau dengan gambar adalah 2,5 spasi.
7. Penulisan bab baru selalu dimulai dengan halaman baru.
Tajuk
Tiap tajuk diketik di halaman baru dengan huruf kapital yang di bolt (cetak
tebal) ditempatkan di tengah, dan tidak diberi garis bawah
42
2. Pengetikan abstract
Pada dasarnya sama dengan penulisan abstrak bahasa Indonesia,
tetapi abstrak dalam bahasa Inggris dicetak dengan huruf miring.
Ket: abstrak dalam bahasa Inggris untuk program D3 bersifat tentatif.
Nomor halaman
a. Penomoran halaman bagian awal Skripsi, mulai dari halaman “judul
bagian dalam” sampai dengan halaman “daftar lampiran”
menggunakan angka romawi kecil.
b. Halaman “judul bagian dalam” dan “halaman pengesahan” tidak
diberi nomor urut halaman, tetapi diperhitungkan sebagai halaman
i dan halaman ii tetapi nomor tersebut tidak dicantumkan (diketik).
c. Halaman abstrak sampai dengan halaman daftar lampiran diberi
nomor dengan angka romawi kecil, yang merupakan kelanjutan dari
halaman “judul bagian dalam” dan halaman “persetujuan
pembimbing”
d. Pada halaman yang bertajuk, mulai dari abstrak sampai dengan
daftar lampiran, nomor halaman diletakkan pada pias bawah persis
ditengah-tengah, yang berjarak 2 cm dari tepi bawah kertas.
e. Halaman naskah usulan proposal untuk Karya Tulis Ilmiah dan
Skripsi diberi nomor urut dengan angka arab, dimulai dengan angka
1 dan seterusnya (termasuk halaman rujukan dan lampiran). Semua
nomor halaman diketik pada setiap halaman (kanan atas).
Sedangkan untuk bab baru nomor halaman ditulis di bawah tengah.
43
diketik pada margin disebelah kiri. (Misal : Sub-bab ; 1.1. ……atau
1.2. ……..dst ; Anak sub bab: A, B, C. dst; Anak sub-sub bab : 1), 2),
3), dst).
44
kiri dan kanan (Centre). Judul dicetak tebal, misal: PENDAHULUAN
b. Sub Judul : huruf pertama ditulis dengan huruf kapital, diawali dari
tepi kiri, dan dicetak tebal, Mis : Latar Belakang
c. Anak sub judul ditulis dari tepi sebelah kiri, setelah diindensi (di-
tab) huruf pertamanya diketik dengan huruf kapital, diawali dari
tepi kiri, dan dicetak tebal. Mis : Tujuan Umum
d. Judul dalam tingkat yang lebih rendah ditulis seperti pada c, diikuti
langsung oleh kalimat pertama.
45
Panduan Literatur Review
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Latar belakang dalam penelitian merupakan pengantar informasi
tentang fakta, pengalaman peneliti, hasil penelitian orang lain atau teori
yang melatar belakangi masalah yang ingin diteliti untuk menjelaskan pada
pembaca bahwa masalah yang diteliti benar-benar penting untuk diteliti
(Notoatmojo, 2010).
Dalam latar belakang diuraikan pengenalan masalah secara umum.
Uraian dapat dimulai dengan memberikan gambaran tentang masalah
secara global diikuti dengan uraian secara nasional dan regional.
Pengenalan masalah mencakup luasnya masalah, penyebab masalah atau
faktor resikonya maupun konsekuensi (akibat) yang akan timbul dengan
adanya masalah tersebut. Diuraikan pula landasan teori yang digunakan.
Pada umumnya, pokok–pokok yang ditulis dalam latar belakang harus
mengandung 4 unsur yang tercantum secara tersirat dalam pengembangan
gagasan/masalah, antara lain :
1. Pentingnya masalah, yaitu menunjukkan pentingnya masalah untuk
diteliti.
2. Skala masalah, yaitu menunjukkan derajat pentingnya masalah
penelitian untuk diteliti dan dampak masalah penelitian bagi
kehidupan, yang didiskripsikan dengan jelas menggunakan bukti
otentik.
3. Kronologis masalah, pada latar belakang masalah ini dijelaskan proses
terjadinya masalah atau relevansi penelitian terdahulu/ada, serta
ditunjang dengan data empiris dari permasalahan penelitian yang akan
diteliti. Penelitian terdahulu berfungsi untuk memperkuat dan
46
memperkokoh sub bab landasan teori, agar teori–teori yang
dikemukakan pada landasan teori mempunyai bukti yang kuat karena
dapat dibuktikan secara empiris. Penelitian terdahulu tidak mutlak ada,
sebab penulisan literatur tentang penelitian terdahulu hanya wajib
dilakukan untuk laporan penelitian yang hanya menyadur hasil
penelitian oranglain.
4. Alternatif solusi masalah yang dapat dilakukan dalam penelitian.
Untuk mengungkap kronologis masalah sampai mengkerucut pada
satu pokok masalah yang jelas, fenomena yang diungkap dalam skripsi
dilengkapi dengan data yang lengkap
47
Rumusan masalah dalam penelitian hendaknya memiliki konsekuensi
terhadap relevansi maksud dan tujuan penelitian, kegunaan, kerangka
konsep dan metode penelitian. Selain harus jelas, rumusan masalah harus
diuraikan dengan pendekatan dan konsep sehingga dapat menjawab
masalah yang diteliti dan membuktikan dugaan atau hipotesis yang telah
dirumuskan. Rumusan masalah berupa pertanyaan masalah
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian merupakan tindak lanjut dari masalah penelitian
yang telah dirumuskan. Tujuan mencakup langkah–langkah dari penelitian
yang akan dilakukan. Tujuan hendaknya diuraikan secara singkat dan
menggunakan kata-kata yang positif (seperti: menjajaki, menguraikan,
mengidentifikasi, dan lain-lain)
48
D. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian harus diuraikan secara singkat dan jelas yang
menunjukkan manfaat untuk mengembangkan ilmu pengetahuan,
teknologi, seni pemecahan masalah, pengembangan institusi dan profesi
serta kesehatan masyarakat. Manfaat hasil penelitian dikaitkan dengan
manfaat untuk diri sendiri, manfaat praktis dan manfaat teoritis. Manfaat
praktis adalah implikasi hasil penelitian bagi kebijakan, perbaikan program,
pemecahan masalah program yang sedang berjalan dan masa mendatang.
Manfaat teoritis berkaitan dengan sumbangannya terhadap pengembangan
dan penyempurnaan ilmu pengetahuan yang telah ada. Sebagai referensi
bagi penelitian selanjutnya.
49
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
Dalam bab ini diuraikan secara sistematik semua teori dan konsep yang
digunakan menyusun latar belakang, menentukan masalah, membangun
kerangka teori konsep, menentukan metode penelitian, dan memperkaya
pembahasan hasil penelitian. Pustaka yang dipakai sebagai acuan atau
sumber terdiri dari text book dan jurnal penelitian yang mutakhir.
Kumpulan pustaka yang memadai akan menjelaskan membantu peneliti
dalam memilih metode yang tepat, melaksanakan penelitian, dan
menyusun argumentasi dalam pembahasan. Pengacuan pustaka harus
tercantum dalam daftar pustaka. Kepustakaan yang diambil berasal dari
terbitan minimal 10 tahun terakhir untuk buku teks dan 5 tahun terakhir
untuk jurnal. Dalam studi kasus diuraikan telaah pustaka secara sistematik
dari kasus Hipertensi yang akan dilakukan asuhan keperawatan, secara
runtut yang menggambarkan kesinambungan (continuity of care). Penyusun
melakukan kajian mendalam tentang fakta, teori, konsep atau pendekatan
asuhan keperawatan kepada individu dan keluarga. Referensi bisa
didapatkan dari berbagai sumber informasi: textbook, jurnal hasil
penelitian, jurnal internet, makalah yang dapat dipertanggung jawabkan.
B. KerangkaTeori
Kerangka teori adalah skema yang menjelaskan ringkasan dari
landasan teori/ konsep-konsep yang digunakan dalam penyusunan skripsi.
Kerangka teori yang digunakan dalam suatu penelitian disusun dari hasil
sintesis tinjauan pustaka. Kerangka teori merupakan kerangka pikir yang
dipakai untuk menjawab masalah dan tujuan penelitian, disamping itu juga
50
digunakan untuk menyusun hipotesis penelitian. Kerangka teori akan
membantu peneliti dalam menghubungkan hasil penemuan dengan teori.
Kerangka teori digambarkan dalam bentuk skema dengan arah panah yang
jelas.
Langkah-langkah penyusunan kerangka konseptual adalah sebagai berikut:
1. seleksi dan definisikan konsep yang dimaksudkan
2. identifikasi teori yang dipergunakan sebagai dasar penelitian
3. gambarkan hubungan antar variabel dengan arah /garis:
a. Arah (direction) dari kiri ke kanan atau dari atas kebawah
b. Tempat (position). Apabila variabel A lebih besar pengaruhnya
terhadap variabel B maka A ditulis lebih dulu dari pada B, dengan
bentuk sebagai berikut :
A Y
B
c. Tanda dan simbol (sign & symbols). Dikotak putus-putus untuk
kumpulan konsep yang diteliti, digaris jelas untuk variabel dalam
kotak yang diteliti dan digaris putus-putus untuk variabel dalam
kotak yang tidak diteliti.
d. Keterangan untuk setiap tujuan penelitian:
a) Hubungan / hipotesis(A B)
b) Pengaruh(A B)
c) Sebab akibat (A B) (Nursalam,2003).
Dibawah skema wajib dituliskan sumber dari skema tersebut.
Penyusunan kerangka konseptual dapat berasal dari satu sumber
atau modifikasi/ penggabungan dari beberapa sumber. Bagian
akhir dari kerangka konseptual adalah uraian (narasi) untuk
menjelaskan teori tersebut.
51
BAB 3
METODOLOGI PENELITIAN
A. Diagram Alir
Secara sistematis langkah – langkah dalam menulis penelitian seperti
gambar berikut ini:
Studi literatur
Pengumpulan data
Konseptualisasi
Analisa
B. Studi Literatur
Jenis penelitian yang digunakan adalah studi literatur. Metode studi
literatur adalah serangkaian kegiatan yang berkenaan dengan metode
pengumpulan data pustaka, membaca dan mencatat, serta mengelolah
52
bahan penelitian (Zed, 2008:3).
Studi kepustakaan merupakan kegiatan yang diwajibkan dalam
penelitian, khususnya penelitian akademik yang tujuan utamanya adalah
mengembangkan aspek teoritis maupun aspek manfaat praktis. Studi
kepustakaan dilakukan oleh setiap peneliti dengan tujuan utama yaitu
mencari dasar pijakan/fondasi utnuk memperoleh dan membangun
landasan teori, kerangka berpikir, dan menentukan dugaan sementara atau
disebut juga dengan hipotesis penelitian. Sehingga para peneliti dapat
menggelompokkan, mengalokasikan mengorganisasikan, dan menggunakan
variasi pustaka dalam bidangnya. Dengan melakukan studi kepustakaan,
para peneliti mempunyai pendalaman yang lebih luas dan mendalam
terhadap masalah yang hendak diteliti.
Melakukan studi literatur ini dilakukan oleh peneliti antara setelah
mereka menentukan topik penelitian dan ditetapkannya rumusan
permasalahan, sebelum mereka terjun ke lapangan untuk mengumpulkan
data yang diperlukan (Darmadi, 2011)
C. Pengumpulan Data
Data yang digunakan berasal dari textbook, journal, artikel ilmiah,
literature review yang berisikan tentang konsep yang diteliti
D. Analisa
Memulai dengan materi hasil penelitian yang secara sekuensi
diperhatikan dari yang paling relevan, relevan, dan cukup relevan. Cara lain
dapat juga, misalnya dengan melihat tahun penelitian diawali dari yang
paling mutakhir, dan berangsung-angsur mundur ke tahun yang lebih lama.
Membaca abstrak dari setiap penelitian lebih dahulu untuk
memberikan penilaian apakah permasalahan yang dibahas sesuai dengan
yang hendak dipecahkan dalam penelitian.
53
Mencatat bagian-bagian penting dan relevan dengan permasalahan
penelitian, Untuk menjaga tidak terjebak dalam unsur plagiat, para peneliti
hendaknya juga mencatat sumber-sumber informasi dan mencantumkan
daftar pustaka. Jika memang informasi berasal dari ide atau hasil
penelitian orang lain.
Membuat catatan, kutipan, atau informasi yang disusun secara
sistematis sehingga penelitian dengan mudah dapat mencari kembali jika
sewaktu-waktu diperlukan. (Darmadi, 2011).
54
BAB 4
PEMBAHASAN
55
bagaimana (tidak mengulang-ulang angka yang sudah dianalisa pada
bagian hasil).
b. Teori: hasil penelitian dikaitkan dengan teori yang relevan (apakah
memperkuat atau bertentangan)
c. Opini: merupakan pendapat/ pandangan peneliti terhadap komparasi fakta
dan teori yang ada termasuk keterbatasan penelitian yang dilakukan.
Adapun tujuan pembahasan adalah :
1. Menjawab masalah penelitian dengan merujuk bagaimana tujuan penelitian
dapat dicapai.
2. Menjelaskan temuan – temuan dalam penelitian berdasarkan teori yang
mendasarinya.
3. Mengintegrasikan temuan penelitian ke dalam kumpulan pengetahuan yang
tergambar pada setting teori di bab2.
4. Menjelaskan implikasi-implikasi lain dari hasil penelitian termasuk
keterbatasan pelaksanaan penelitian.
Dalam upaya menjawab masalah penelitian atau tujuan penelitian, harus
disimpulkan secara eksplisit sesuai dengan hasil – hasil yang diperoleh. Sementara
itu, penafsiran terhadap temuan penelitian dilakukan dengan menggunakan logika
dan teori-teori yang mendasarinya.
Dalam pembahasan juga perlu diuraikan lebih lanjut letak keterbatasan dan
hambatan penelitian yang dilakukan, yang ada akan menjadi salah satu landasan
untuk menyarankan perbaikan bagi penelitian sejenis dimasa yang akan datang.
56
BAB 5
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Simpulan berisikan konklusi, yang diuraikan secara singkat dan jelas
umum hasil akhir penelitian yang mengacu pada permasalahan dan tujuan
umum maupun tujuan khusus. Dalam menyusun suatu simpulan, dapat
menggunakan nomor atau ditulis sebagai satu kesatuan uraian. Jangan
menulis atau menyajikan pernyataan baru yang tidak sesuai dengan hasil
penelitian dan pembahasan. Simpulan merupakan sintesis dari pembahasan
yang sekurang- kurangnya terdiri atas:
1. Jawaban terhadap rumusan masalah dan tujua penelitian
2. Hal baru yang ditemukan dan prospek penemuan
3. Pemaknaan teoritik dari hal baru yang ditemukan (kalau ada).
Pada penulisan kesimpulan disarankan tidak hanya menyatakan ada
hubungan/ ada perbedaan atau ada pengaruh, tetapi perlu dijelaskan
makna dari hasil uji statistik namun simpulan bukan mengulang hasil
penelitian. Pada studi kasus, kesimpulan berisi uraian singkat dan jelas,
yang merupakan hasil akhir dari asuhan keperawatan, dan diarahkan secara
logis guna menjawab tujuan.
B. Saran
Saran yang diajukan hendaknya selalu bersumber dari temuan
penelitian, pembahasan, dan simpulan hasil penelitian. Dengan demikian
saran tersebut tidak keluar dari batas – batas lingkup dan implikasi
penelitian. Ditinjau dari segi teknis penelitian, bukan dana atau waktu
penelitian.
Saran yang baik nampak dan rumusannya yang bersifat rinci dan
57
operasional. Artinya, jika orang lain hendak melaksanakan saran itu, ia tidak
mengalami kesulitan dalam menafsirkan atau mengaplikasikannya.
Disamping itu, saran yang diajukan hendanya telah spesifik dan dapat
ditujukan kepada pihak yang terkait.
Saran merupakan implikasi hasil penelitian terhadap pengembangan
ilmu pengetahuan dan penggunaan praktis. Sekurang-kurangnya memberi
saran bagi penelitian selanjutnya sebagai hasil pemikiran penelitian atas
keterbatasan penelitian yang dilakukan. Pada studi kasus, Saran harus
mengacu pada manfaat asuhan keperawatan.
58
DAFTAR PUSTAKA
Widodo, D., Isnaeni, Utami, N.W. 2015. Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah
Mahasiswa D-III Keperawatan Malang. Politeknik Kesehatan Kemenkes
Malang: Tidak diterbitkan.
59
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1 : Contoh Halaman Judul
Karya tulis ilmiah ini disusun sebagai salah satu persyaratan untuk
..................................................
....................................
......................................................
.......................................
LOGO ISTITUSI
(JURUSAN / PRODI)
(INSTITUSI) (TAHUN)
60
Lampiran 2 : Contoh Pernyataan Keaslian Tulisan
Nama : .....................................................................
NIM : .....................................................................
ProgramStudi : .....................................................................
Institusi : .....................................................................
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa KaryaTulis Ilmiah yang saya tulis ini
adalah benar-benar merupakan hasil karya sendiri dan bukan merupakan
pengambil alihan tulisan atau pikiran orang lainyang saya akui sebagai hasil
tulisan atau pikiran saya sendiri.
Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan Karya Tulis Ilmiah
ini hasil jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.
......, ...........................20....
Pembuat Pernyataan
................................
Mengetahui :
................................... ..........................................
61
Lampiran 3 : Contoh Lembar Persetujuan
LEMBAR PERSETUJUAN
dengan judul
“....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
....................................................................................................................................”
62
Lampiran 4 : Contoh Lembar Pengesahan
LEMBAR PENGESAHAN
Dewan Penguji
Penguji I Penguji II
.................................... .................................
...............................................
63
Lampiran 5 : Contoh Lembar Konsultasi
NAMAPEMBIMBING :
PARAF
NO TANGGAL REKOMENDASI PEMBIMBING
PEMBIMBING
.........................................
64
Lampiran 6 : Contoh Penjelasan Mengikuti Penelitian (PSP)
PENJELASAN UNTUK MENGIKUTI PENELITIAN ( PSP )
5. Nama dan jati diri anda beserta seluruh informasi yang saudara sampaikan
akan tetap dirahasiakan.
PENELITI
.......................
65
Lampiran 7 : Contoh Lembar Informed Consent
INFORMED CONSENT
(Persetujuan menjadi Partisipan)
Saya yang bertandatangan dibawah ini menyatakan bahwa saya telah mendapat
penjelasan secara rinci dan telah mengerti mengenaipenelitian yang akan dilakukan
oleh .....................
dengan judul
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
Saya memutuskan setuju untuk ikut berpartisipasi pada penelitian ini secara
sukarela tanpa paksaan. Bila selama penelitian ini saya menginginkan
mengundurkan diri, maka saya dapat mengundurkan sewaktu-waktu tanpa sanksi
apapun.
............, ................2022
Yang memberikan Persetujuan
Saksi
....................................
66
66