PENYUSUN
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA
SURABAYA
2020
i
LEMBAR PENGESAHAN
MENGESAHKAN
DEKAN FAKULTAS KEPERAWATAN
NAMA : ...........................................................................
NRP : ......................................
PADA TANGGAL...................................................................SAMPAI
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan pada Tuhan Yang Maha Pengasih atas segala rachmat
dan karuniaNya, sehingga buku Modul Praktik Profesi Keperawatan Gerontik bagi
peserta Pendidikan Profesi Ners dapat diselesaikan.
Praktik profesi Ners merupakan tahapan proses adaptasi untuk dapat menerima
pendelegasian kewenangan secara bertahap dalam melakukan asuhan keperawatan
profesional sehingga preseptee mampu melaksanakan fungsi dan peran sebagai Ners.
Modul ini disusun untuk dipergunakan preseptee agar dapat diperoleh kejelasan
tentang kegiatan yang harus dilakukan di Puskesmas, Posyandu Lansia dan wilayah
kerja Puskesmas serta di Panti Werda, dan bagi preseptor dapat dipergunakan
sebagai acuan dalam memberikan bimbingan kepada preseptee.
Mengingat pentingnya modul ini yang menjelaskan tentang kegiatan yang harus
dilakukan oleh preseptee, maka hendaknya setiap preseptee Pendidikan Profesi Ners
Fakultas Keperawatan Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya, selalu
mengacu pada Modul Praktik ini.
Kami menyadari bahwa modul ini sangat sederhana, masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi
penyempurnaan modul ini.
Sebagai akhir kata saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan dorongan dalam penyusunan modul ini.
DESKRIPSI MODUL
Modul ini merupakan salah satu bentuk media pembelajaran yang dapat
digunakan oleh preseptee sebagai pedoman dalam melakukan praktik profesi
keperawatan gerontik pada tatanan nyata di puskesmas, posyandu lansia dan wilayah
kerja puskesmas serta panti werda. Dalam modul ini dipaparkan informasi tentang
kompetensi yang akan dicapai, pelaksanaan kegiatan, dan evaluasi pembelajaran
praktik lapangan sehingga preseptee dapat menerapkan seluruh rangkaian praktik
lapangan program profesi keperawatan gerontik dengan jelas dan terarah.
Modul ini dipergunakan oleh preseptee yang sedang menempuh Program
pendidikan Profesi Ners Fakultas Keperawatan Universitas Katolik Widya Mandala
Surabaya, bidang Keperawatan Gerontik pada semester genap (II) Tahun Akademik
2019-2020.
1
KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN PROFESI NERS KEPERAWATAN
GERONTIK
Preseptee mampu:
1. Mengkaji kebutuhan dan masalah keperawatan gerontik.
2. Menganalisa data, menentukan masalah kesehatan dan masalah keperawatan
gerontik.
3. Menetapkan prioritas kebutuhan kesehatan dan masalah keperawatan gerontik.
4. Merumuskan diagnose keperawatan gerontik yang diurutkan sesuai prioritas.
5. Menyusun perencanaan asuhan keperawatan gerontik.
6. Melaksanakan implementasi keperawatan gerontik.
7. Melaksanakan promosi kesehatan sesuai dengan kebutuhan dan masalah
kesehatan/keperawatan.
8. Melakukan evaluasi terhadap proses dan hasil asuhan keperawatan gerontik
yang telah dilakukan.
TEMPAT PRAKTIK
Dari tempat mahasiswa masing – masing
PRESEPTOR
Preseptor dari Fakultas Keperawatan Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya,
1) Ninda Ayu Prabasari P.,S.Kep.Ns.M.Kep
2) Nia Novita Sari S.Kep.Ns.,M.Kes.
3) Dr. Siti Nur Kholifah, M.Kep.Sp.Kom.
2) Minarti, M.Kep.Sp.Kom.
RANCANGAN KEGIATAN
No Waktu Kegiatan
1 10 – 16 Agustus Praktik Keperawatan Gerontik di Komunitas
2020 1) Pengkajian Keperawatan Gerontik di komunitas (1 kasus
/mhsw) mengambil kasus lansia yang tinggal dengan keluarga.
2) Perumusan Diagnosis Keperawatan Gerontik.
3) Merencanakan Keperawatan Gerontik
4) Melaksanakan Tindakan Keperawatan Gerontik.
5) Evaluasi Praktik Keperawatan Gerontik.
6) Menyelesaikan Laporan asuhan Keperawatan Gerontik di
Komunitas.
2 10 – 22 Agustus Praktik Keperawatan Gerontik di Panti
2020 1) Mahasiswa melakukan pengkajian data-data kesehatan bio-
13 Agustus 2020 psiko-sosial-kultural-spiritual di panti
Mini loka karya
18- 19 Agustus 2020 2) Menganalisa data dan merumuskan diagnosa keperawatan
Ujian keperawatan gerontik
Gerontik 3) Menyusun rencana keperawatan gerontik
21 Agustus 2020 4) Melaksanakan mini loka karya di panti
Evaluasi dan 5) Melaksanakan tindakan keperawatan gerontik pada kelompok
Penutupan di panti
6) Masing – masing preseptee memberikan asuhan keperawatan
satu (1) klien lansia yang tinggal dipanti .
7) Evaluasi keperawatan gerontik di panti
8) Ujian Asuhan Keperawatan Gerontik
9) Laporan Praktik di Panti dikumpulkan.
Kasus individu:
1) Mahasiswa membuat 1 kasus semu lansia yang tinggal di panti werdha pada
asuhan keperawatan gerontik lengkap ( panduan terlampir).
2) Mengidentifikasi masalah kesehatan lansia yang tinggal di panti werdha .
3) Melakukan pengumpulan data dan memperioritaskan masalah kesehatan dan
keperawatan gerontik.
4) Menganalisa data dan memprioritaskan masalah kesehatan/keperawatan
gerontik, SDKI, masing – masing laporan kasus minimal 4 masalah keperawatan
(diagnosis keperawatan) pada masing – masing kasus semu yang dibuat.
5) Menyusun rencana pemecahan masalah bersama lansia dan keluarga, dengan
menggunakan SLKI dan SIKI, intervensi dengan minimal 2 dari masalah
keperawatan yang ditemukan menggunakan intervensi berbasis hasil penelitian
pada setiap kasus yang dikerjakan oleh mahsiswa.
6) Melaksanakan tindakan keperawatan bersama lansia dan keluarga untuk
mengatasi masalah kesehatan/keperawatan lansia dalam keluarga.
7) Melakukan evaluasi asuhan keperawatan gerontik dan menyusun rencana tindak
lanjut.
8) Membuat laporan asuhan keperawatan gerontik
9) Ujian Asuhan Keperawatan Gerontik (individu)
10) Diagnosis medis kasus tidak boleh sama dengan gerontik di komunitas. Jenis
penyakit di diskusikan dengan pembimbing terlebih dahulu
EVALUASI
Penilaian terhadap perseptee meliputi:
DAFTAR PUSTAKA
Meridean L.Maas, dkk. 2011. Asuhan Keperawatan Geriatrik. Jakarta: EGC.
Mubarak, W.I., Nurul Ch., Bambang A.S. 2010. Ilmu Keperawatan Komunitas
2: Konsep dan Aplikasi. Jakarta: Salemba Medika.
Stanhope, Marcia & Ruth, N.K. 2010. Praktik Keperawatan Komunitas. Jakarta:
EGC
DAFTAR NAMA PESERTA PENDIDIKAN PROFESI NERS
1. IDENTITAS KLIEN:
Nama : .....................................................................................................
Umur : .....................................................................................................
Agama : .....................................................................................................
Alamat asal : ....................................................................................................
Tanggal datang : .................................... Lama Tinggal di Panti .........................
2. DATA KELUARGA:
Nama : ....................................................................................................
Hubungan : ....................................................................................................
Pekerjaan : .....................................................................................................
Alamat : ..............................................................Telp : ...........................
Obat-obatan:
FUNGSI FISIOLOGIS
1. Kondisi Umum
Ya Tidak
Kelelahan :
Perubahan BB :
Perubahan nafsu makan :
Masalah tidur :
Kemampuan ADL :
KETERANGAN : .............................................................................................
.............................................................................................
2. Integumen
Ya Tidak
Lesi / luka :
Pruritus :
Perubahan pigmen :
Memar :
Pola penyembuhan lesi :
KETERANGAN : ....................................................................................................
....................................................................................................
3. Hematopoetic
Ya Tidak
Perdarahan abnormal :
Pembengkakan kel. :
limfe
Anemia :
KETERANGAN : .....................................................................................................
4. Kepala
Ya Tidak
Sakit kepala :
Pusing :
Gatal pada kulit kepala :
KETERANGAN : ........................................................................................................
........................................................................................................
5. Mata
Ya Tidak
Perubahan :
penglihatan
Pakai kacamata :
Kekeringan mata :
Nyeri :
Gatal :
Photobobia :
Diplopia :
Riwayat infeksi :
KETERANGAN : .................................................................................................................
.................................................................................................................
6. Telinga
Ya Tidak
Penurunan pendengaran :
Discharge :
Tinitus :
Vertigo :
Alat bantu dengar :
Riwayat infeksi :
Kebiasaan membersihkan telinga :
Dampak pada ADL : ..................................................................................
KETERANGAN : ..................................................................................
..................................................................................
7. Hidung sinus
Ya Tidak
Rhinorrhea :
Discharge :
Epistaksis :
Obstruksi :
Snoring :
Alergi :
Riwayat infeksi :
KETERANGAN : ...........................................................................................................
...........................................................................................................
8. Mulut, tenggorokan
Ya Tidak
Nyeri telan :
Kesulitan menelan :
Lesi :
Perdarahan gusi :
Caries :
Perubahan rasa :
Gigi palsu :
Riwayat Infeksi :
Pola sikat gigi : ................................................................................................
KETERANGAN : ................................................................................................
................................................................................................
9. Leher
Ya Tidak
Kekakuan :
Nyeri tekan :
Massa :
KETERANGAN : .................................................................................................................
.................................................................................................................
10. Pernafasan
Ya Tidak
Batuk :
Nafas pendek :
Hemoptisis :
Wheezing :
Asma :
KETERANGAN : .............................................................................................................
.............................................................................................................
11. Kardiovaskuler
Ya Tidak
Chest pain :
Palpitasi :
Dipsnoe :
Paroximal nocturnal :
Orthopnea :
Murmur :
Edema :
KETERANGAN : .......................................................................................................
.......................................................................................................
12. Gastrointestinal
Ya Tidak
Disphagia :
Nausea / vomiting :
Hemateemesis :
Perubahan nafsu makan :
Massa :
Jaundice :
Perubahan pola BAB :
Melena :
Hemorrhoid :
Pola BAB : ...................................................................................................
KETERANGAN : ...................................................................................................
...................................................................................................
13. Perkemihan
Ya Tidak
Dysuria :
Frekuensi : ...................................................................................................
Hesitancy :
Urgency :
Hematuria :
Poliuria :
Oliguria :
Nocturia :
Inkontinensia :
Nyeri berkemih :
Pola BAK : ...................................................................................................
KETERANGAN : ...................................................................................................
...................................................................................................
Reproduksi (perempuan)
Lesi :
Discharge :
Postcoital bleeding :
Nyeri pelvis :
Prolap :
Riwayat menstruasi : ..............................................................................................
Aktifitas seksual :
Pap smear :
KETERANGAN : ..............................................................................................
..............................................................................................
15. Muskuloskeletal
Ya Tidak
Nyeri Sendi :
Bengkak :
Kaku sendi :
Deformitas :
Spasme :
Kram :
Kelemahan otot :
Masalah gaya berjalan :
Nyeri punggung :
Pola latihan : ............................................................................................
Dampak ADL : ................................................................................................
KETERANGAN : ...............................................................................................
................................................................................................
16. Persyarafan
Ya Tidak
Headache :
Seizures :
Syncope :
Tic/tremor :
Paralysis :
Paresis :
Masalah memori :
KETERANGAN : ................................................................................................
................................................................................................
6. LINGKUNGAN :
Kamar :...............................................................................................................
Total nilai 30
Interpretasihasil :
24 – 30 : tidakadagangguankognitif
18 – 23 : gangguankognitifsedang
0 - 17 : gangguankognitifberat
Kesimpulan :…………………………………………………………………………………
3. Tes Keseimbangan
Time Up Go Test
No Tanggal Pemeriksaan Hasil TUG (detik)
1
2
3
Rata-rata Waktu TUG
Interpretasi hasil
Interpretasi hasil:
Apabila hasil pemeriksaan TUG menunjukan hasil berikut:
>13,5 detik Resiko tinggi jatuh
>24 detik Diperkirakan jatuh dalam kurun waktu 6 bulan
>30 detik Diperkirakan membutuhkan bantuan dalam mobilisasi dan
melakukan ADL
(Bohannon: 2006; Shumway-Cook,Brauer & Woolacott: 2000; Kristensen, Foss &
Kehlet: 2007: Podsiadlo & Richardson:1991)
4. Kecemasan, GDS
Pengkajian Depresi
Jawaban
No Pertanyaan Ya Tdk Hasil
1. Anda puas dengan kehidupan anda saat ini 0 1
2. Anda merasa bosan dengan berbagai aktifitas dan kesenangan 1 0
3. Anda merasa bahwa hidup anda hampa / kosong 1 0
4. Anda sering merasa bosan 1 0
5. Anda memiliki motivasi yang baik sepanjang waktu 0 1
8. Anda takut ada sesuatu yang buruk terjadi pada anda 1 0
7. Anda lebih merasa bahagia di sepanjang waktu 0 1
8. Anda sering merasakan butuh bantuan 1 0
9. Anda lebih senang tinggal dirumah daripada keluar melakukan 1 0
sesuatu hal
10. Anda merasa memiliki banyak masalah dengan ingatan anda 1 0
11. Anda menemukan bahwa hidup ini sangat luar biasa 0 1
12. Anda tidak tertarik dengan jalan hidup anda 1 0
13. Anda merasa diri anda sangat energik / bersemangat 0 1
14. Anda merasa tidak punya harapan 1 0
15. Anda berfikir bahwa orang lain lebih baik dari diri anda 1 0
Jumlah
(Geriatric Depressoion Scale (Short Form) dari Yesafage (1983) dalam
Gerontological Nursing, 2006)
Interpretasi : Jika Diperoleh skore 5 atau lebih, maka diindikasikan depresi
5. Status Nutrisi
Pengkajian determinan nutrisi pada lansia:
Alat Skrining yang dapat digunakan untuk mengkaji fungsi sosial lansia
1. Identitas : berisi nama, umur, dan alamat pasien sesuai kartu identitas. Tanggal datang
di panti dan lama tinggal. Dapat dilihat dari data milik panti.
2. Data Keluarga : berisi identitas anggota keluarga klien yang bertanggung jawab
terhadap diri klien dalam pengambilan keputusan terkait pembiayaan, permasalahan
lansia
3. Status kesehatan sekarang:
- Keluhan utama : keluhan yang dirasakan paling mengganggu oleh klien
- Pengetahuan, usaha yang dilakukan untuk mengatasi keluhan: informasi
mengeni pengobatan, aktifitas dan terapi dalam mengatasi keluhan yang telah
diketahui atau dilakukan oleh klien
- Obat-obatan : obat-obatan, herbal dan jamu yang dikonsumsi oleh klien dalam
kurun waktu 2 minggu terakhir dan pada saat pengkajian dilakukan
4. Age Related Changes: perubahan terkait proses penuaan. Perubahan yang terjadi
meliputi aspek fisik, psikososial dan psipiritual. Pengisian pada aspek fisik
menggunakan 2 pilihan yatiu “YA” dan “TIDAK”, perawat dapat memilih pilihan yang
sesuai dengan kondisi klien dengan menggunakan tanda “centang” (√). Berikut ini
adalah penjelasan terhadap aspek fisik, yaitu:
A. Kondisi Umum
Kelelahan :kondisi yang ditandai oleh kapasitas berkurang untuk beraktifitas, biasanya
disertai dengan perasaan letih dan lemah. Kelelahan dapat akut dan datang mendadak
atau kronis.
Perubahan BB : kenaikan atau penurunan berat badan klien dibandingkan berat badan
sekarang dengan berat badan sebelum pengkajian
Perubahan nafsu makan : perubahan preferensi sesorang terhadap jenis makanan
tertentu yang ingin dikonsumsi.
Gangguan tidur :suatu kumpulan kondisi yang dicirikan dengan adanya gangguan
dalam jumlah, kualitas, waktu tidur pada seorang individu sesuai dengan kebutuhan
tidur lansia yaitu 6-7 jam per hari
Kemampuan ADL : kemampuan umum dalam mobilisasi (mandiri atau perlu bantuan
)
B. Integumen
Lesi / luka : kerusakan kontinyuitas kulit, mukosa membran dan tulang atau organ tubuh yang
lain (Kozier, 1995).
Pruritus : rasa gatal merupakan keluhan yang paling sering terdapat pada penderita dengan
penyakit kulit, dapat didefinisikan sebagai sensasi yang menyebabkan keinginan untuk
menggaruk(Djajakusumah, 2011).
Perubahan pigmen : adanya perubahan pigmen pada wajah
Memar : Memar adalah suatu perdarahan dalam jaringan bawah kulit/kutis akibat pecahnya
kapiler dan vena, yang disebabkan oleh kekerasan benda tumpul ( (Budiyanto, 1997).
Pola penyembuhan lesi :riwayat penyembuhan luka lama atau tidak
C. Hematopic
Perdarahan abnormal : apabila klien mengalami perdarahan abnormal dalam hal jumlah,
frekuensi dan lama maka data keterangan diisi dengan jumlah, frekuensi dan lama perdarahan
Pembengkakan kel. Limfe : pembengkakan yang terjadi pada kelenjar limfe,pada palpasi
temuan normal kelenjar limfe adalah tidak teraba
Anemia : penurunan jumlah massa eritrosit (red cell mass ) sehingga tidak dapat memenuhi
fungsinya untuk membawa oksigen dalam jumlah yang cukup ke jaringan perifer
(penurunan oxygen carrying capacity). Anemia ditunjukkan oleh penurunan kadar
hemoglobin, hematokrit atau hitung eritrosit ( red cell count )(Bakta, 2006).
D. Kepala
Sakit kepala: rasa tidak mengenakkan pada seluruh daerah kepala dengan batas bawah dari
dagu sampai kedaerah belakang kepala (daerah oksipital dan sebahagian daerah tengkuk)
(Sjahrir, 2008).
Pusing: sensasi rasa berat, berputar (“nggliyeng) pada kepala.
Gatal pada kulit kepala: sudah jelas
E. Mata
Perubahan penglihatan : apabila klien mengalami penurunan ketajaman penglihatan, dapat
dikaitkan dengan penyakit katarak, presbiopi, miopi, rabun senja, astigmatisma, kebutaan.
Pakai kacamata :pada kolom keterangan diisi dengan tipe lensa kacamata dan kekuatan lensa
apabila klien menggunakan kacamata
Kekeringan mata :kondisi ini terjadi karena produksi air mata yang tidak normal dan tidak dapat
melubrikasi permukaan bagian depan kornea. Disertai gejala: mata pedih, penglihatan buram,
tidak bisa mengeluarkan air mata saat menangis, ‘beleken’, mata merah(Silaen, 2014).
Nyeri : Nyeri pada area mata, dapat dikaitkan dengan adanya infeksi pada mata dan peningkatan
tekanan intra okuler. Pada kolom keterangan ditambahkan pengkajian nyeri PQRST.
Gatal : Gatal pada area mata apat dikaitkan ada benda asing dan infeksi
Photobobia :rasa tidak nyaman, takut, bahkan nyeri pada saat cahaya terang. Kondisi ini dapat
disebabkan karena gangguan, trauma, infeksi pada mata, gangguan pada saraf, ataupun
gangguan kejiwaan(Digre, 2006). Pada kolom keterangan apabila terdapat photopobia perawat
dapat mengisi keterangan lebih lanjut mengenai kapan, dimana, dan perasaan yang muncul
pada
saat melihat cahaya.
Diplopia : apabila klien mengalami penglihatan ganda
Riwayat infeksi : Diisi apabila klien pernah mengalami infeksi pada area mata dalam kurun
waktu 3 bulan terakhir.
Dampak ADL : Uraian yang berisi efek dari perubahan penglihatan dan gangguan mata pada
aktivitas setiap hari, misal: klien mengalami kesulitan mencari benda, klien menjadi sering
jatuh,
tidak bisa membaca lama, buram melihat jalan, dll.
F. Telinga
Penurunan pendengaran : terjadi penurunan pada ketajaman pendengaran lansia, dapat diketahui
dengan tes bisik, tes detik jarum jam, atau menggunakan garpu tala.
Discharge : ditemukan cairan (darah, pus, kotoran telinga) yang berasal dari telinga tengah dan
atau dalam
Tinitus :klien merasa mendengar suara dari telinga atau kepala, namun sumber suara tidak
jelas(American Tinnitus Association, 2010). Klien sering mengeluh telinga berdenging.
Vertigo : Perasaan seolah-olah bergerak atau berputar, atau seolah-olah benda disekitarnya
bergerak atau berputar, yang biasanya disertai dengan mual dan kehilangan keseimbangan.
Alat bantu dengar : apabila klien menggunakan alat bantu dengar pada kolom keterangan
diuraikan lama pemakaian alat pendengaran
Riwayat infeksi :infeksi pada area telinga yang pernah dialami oleh klien dalam kurun waktu 3
bulan terakhir.
Kebiasaan membersihkan telinga : Apabila ada kebiasaan memebersihkan telinga, pada klom
keterangan dapat dijelaskan alat yang digunakan dan frekuensi membersihkan telinga
Dampak pada ADL : Uraian yang berisi efek dari penurunan pendengaran dan gangguan
telinga pada aktifitas setiap hari, misal: klien mengalami kesulitan dalam berkomunikasi, klien
mengalami gangguan keseimbangan.
G. Hidung Sinus
Rhinorrhea: Keluarnya cairan dari hidung, cairan yang seringkali keluar adalah cairan
serebrospinal.
Discharge : Sekret yang keluar dari hidung, pada kolom keterangan tambahkan uraian mengenai
warna sekret. Discharge ini dapat mengindikasikan adanya sinusitis, rhinitis alergi.
Epistaksis :atau dikenal dengan mimisan, keluarnya darah akibat pecahnya pembuluh darah
hidung. Kondisi ini dapat mengidikasikan trauma/benturan pada hidung dan hipertensi.
Obstruksi : sumbatan pada hidung karena benda asiang, polip, sinusitis, atau influenza.
Pemeriksaan dilakukan dengan uji kepatenan lubang hidung.
Snoring : terdengar bunyi mengorok, snoring muncul akibat jalan nafas tersumbat pangkal lidah
yang jatuh ke belakang.
Alergi : Adalah reaksi imunologik yang disebabkan karena interaksi antara antibodi/sel limfosit
yang spesifik terhadap alergen yang masuk (SMF Ilmu Penyakit Dalam FK Unair RSU Dr.
Soetomo, 1999). Pada kolom keterangan disebutkan klien alergi terhadap jenis makana, debu
atau benda lain, serta reaksi alergi yang muncul pada pernafasan (hidung tersumbat, discharge,
bersin, sesak nafas)
Riwayat infeksi : infeksi pada area hidung yang pernah dialami oleh klien dalam kurun waktu 3
bulan terakhir
H. Mulut, Tenggorakan
Nyeri telan : sudah jelas
Kesulitan menelan : sudah jelas
Lesi : lesi pada daerah mulut dan tenggorokan.
Perdarahan gusi : perdarahn gusi yang terjadi baik karena trauma, kondisi metabolik,
kekurangan vitamin C ataupun karena proses penuaan. Pada kolom keterangan tuliskan letak
perdarahn,
jumlah dan waktu terjadi perdarahan.
Caries : gigi berlubang
Perubahan rasa: rasa hilang total / tidak dapat merasakan (ageusia), rasa yang hilang sebagian
(hypogeusia), rasa yang terdistorsi (dysgeusia) seperti merasakan logam, atau rasa yang tidak
menyenangkan atau memuakkan (cacogeusia).
Gigi palsu : sudah jelas
Riwayat Infeksi: infeksi pada area hidung yang pernah dialami oleh klien dalam kurun waktu 3
bulan terakhir
Pola sikat gigi: diisi penjelasan kebiasaan menyikat gigi lansia, frekuensi menyikat gigi, alat,
dan jenis pasta gigi yang digunakan.
Keterangan: Pada kolom keterangan dapat ditambahkan kebiasaan klien yang dapat
mempengaruhi kesehatan mulut dan tenggorokan, misal merokok, atau mengunyah daun sirih.
I. Leher
Kekakuan : sudah jelas
Nyeri tekan : nyeri tekan pada kelenjar limfe di area leher.
Massa : sudah jelas
J. Pernafasan
Batuk : sudah jelas, pada kolom keterangan kaji lebih lanjut mengenai lama dan jenis batuk,
serta
usaha (pengobatan) yang telah dilakukan oleh lansia
Nafas pendek :merupakan salah satu tanda adanya gangguan pada pernafasan
Hemoptisis : batuk berdarah, pada kolom keterangan kaji lebih lanjut mengenai warna darah,
lama batuk, serta waktu terjadi hemoptisis
Wheezing : bunyi “ngik” nyaring pada saat ekspirasi, karena penyempitan salauran nafas atas.
Asma : penyakit inflamasi kronik saluran napas yang menyebabkan peningkatan hiperesponsif
jalan nafas yang menimbulkan gejala episodik berulang berupa mengi (nafas berbunyi ngik-
ngik), sesak nafas, dada terasa berat dan batuk-batuk terutama malam menjelang dini hari.
K. Kardiovaskuler
Chest pain: nyeri dada yang khas pada pasien PJK. Kaji lebih kanjut pada kolom keterangan
mengenai PQRST nyeri dada
Palpitasi : perasaan berdebar. Peningkatan denyut jantung atau kehilangan iramanya atau juga
iramanya bertambah cepat tanpa sebab dapat mengakibatkan pingsan atau perasaan pingsan,
tetapi biasanya pa lpitasi hanya menimbulkan rasa tidak enak dan rasa takut (Petch, 1995).
Dipsnoe : keluhan susahbernafas dengan disertai salah satu tanda peningkatan usaha nafas
(Nafas cuping hidung, peningkatan frekuensi nafas, dan tarikan otot bantu nafas). Pada kolom
keterangan jika didapatkan klien mengalami dispnoe lengkapi dengan tanda/gejala peningkatan
usaha nafas, serta suara nafas klien.
Paroximal nocturnal : Pada malam hari klien mengeluh sesak nafas.
Orthopnea : keluhan sesak nafas pada saat berbaring, berkurang dengan duduk dan berdiri.
Seringkali muncul pada pasien dengan gagal jantung.
Murmur : suara jantung tambahan atau abnormal yang terdengar pada saat auskultasi. Murmur
dapat menjadi indikasi penyakit katup jantung(National Heart Lung and Blood Isntitute, 2012).
Edema: bengkak, diakibatkan penumpukan cairan ekstraseluler. Pada klien gagal jantung kanan
sering ditemui manifestasi edema tungkai. Pada klien gagal jantung kiri manifestasi yang
muncul adalah edema paru dg keluahan sesak nafas. Pada kolom keterangan tuliskan letak
edema yang
dialami lansia
L. Gastrointestinal
Disphagia:
Nausea / vomiting:
Hemateemesis: muntah darah, pada kolom keterangan tambahkan uraian mengenai, jumlah,
frekuensi, warna dan jenis muntahan.
Perubahan nafsu makan : perubahan preferensi sesorang terhadap jenis makanan tertentu yang
ingin dikonsumsi.
Massa : apabila ditemukan benjolan pada daerah abdominal baik melelu observasi maupun
palpasi. Apabila ada temuan ini pada kolom keterangan perawat menjelaskan lebih lanjut
mengenai letak dan karakteristik benjolan.
Jaundice : warna kekuningan yang terlihat pada sklera, kulit dan membran mukosa karena
peningkatan bilirubin indirect diatas 3 mg per dL(Roche, 2004).
Perubahan pola BAB : diisi apabila ada perubahan frekuensi, waktu, cara (jongkok, duduk,
diatas
tempat tidur, dll) BAB dan konsistensi feses
Melena : Buang air besar berwarna hitam seperti ter atau aspal
Hemorrhoid : merupakan dilatasi varises pleksus vena submukosa anus dan perianus. Dilatasi ini
sering terjadi setelah usia 50 tahun yang berkaitan dengan peningkatan tekanan vena di dalam
pleksus hemoroidalis(Robbins, 2007).
Pola BAB : Penjelasan mengenai waktu, cara (jongkok, duduk, diatas tempat tidur, dll) BAB
dan
konsistensi feses
M. Perkemihan
Dysuria: rasa nyeri, terbakar dan tidak nyaman selama berkemih. Dysuria dapat
mengindikasikan gangguan pada perkemihan, tersering adalah infeksi saluran kencing (ISK)
(Ballentine, 2014).
Frekuensi: diisi berapa kali dalam 1 hari klien berkemih.
Hesitancy: kesulitan memulai berkemih atau pancaran kencing tidak stabil. Kondisi ini sering
terjadi pada lansia laki-laki dengan pembesaran prostat (Dugdale, 2011).
Urgency: rasa ingin berkemih secara tiba-tiba dan tidak tertahankan untuk menhan kencing,
kondisi ini berkaitan dengan ketidakmampuan otot dinnding kandung kemih berkontraksi.
Hematuria : kencing berwana merah darah. Kondisi ini dapat diindikasikan dengan trauma
uretra/ginjal, batu pada salauran kencing.
Poliuria : peningkatan pengeluaran urine ± 2,5-3 L/hari atau 40 ml/Kg/hari. Poliuri dapat
disebabkan oleh stres, ansietas, hipertiroid, demam, hipermetabolic, hiperparatiroid, Diabetes
Mellitus (Sarma, 2014)
Oliguria :penurunan pengeluaran urine hingga <500 ml/hari. Oliguria dapat menjado indikasi
awal adanya gangguan fungsi ginjal (Klahr dan Miller, 1998).
NocturiaPoliuria: peningkatan pengeluaran urine terutama terjadi pada malam hari karena
gangguan pengeluaran arginin vasopresin (Sarma, 2014).
Inkontinensia :pengeluaran urine yang tidak terkendali,karena gangguan urologi, neurologis,
psikologis, dan lingkungan. Serin terjadai pada lansia terutama karena kelemahan sfingter uretra
internal (Fernandes, 2010)
Nyeri berkemih : sudah jelas
Pola BAK : Penjelasan mengenai waktu, cara (jongkok, duduk, berdiri, dengan menggunakan
kateter, diatas tempat tidur, dll) BAK dan warna urine.
N. Reproduksi
Laki-laki
Lesi : lesi pada daerah perianal, penis dan scrotum
Disharge: sekresi cairan abnormal pada penis, misal: darah, nanah, cairan yang berbau
Testiculer pain: nyeri pada testis, baik nyeri tekan ataupun spontan
Testiculer massa: benjolan pada testis
Perubahan gairah sex : sudah jelas
Impotensi : ketidakmampuan yang persisten dalam mencapai atau mempertahankan fungsi
ereksi untuk aktivitas seksual yang memuaskan.
Perempuan
Lesi : lesi pada daerah perianal dan vagina
Discharge : sekresi cairan abnormal pada vagina, misal: darah, nanah, cairan keputihan yang
berbau
Postcoital bleeding : perdarahan yang keluar setelah coitus, dapat mengindikasikan cancer
cervix.
Nyeri pelvis : Nyeri pada panggul, disebabkan karena gangguan pada tulang pelvis (fraktur,
osteoporosis, dislokasi sendi panggul, dll)
Prolaps organ panggul : Kondisi ini menunjukkan penonjolan atau penurunan satu atau lebih
organ panggul ke dalam atau keluar dari vagina. Organ panggul terdiri atas rahim, vagina, usus,
dan kand-ung kemih. Prolaps organ panggul muncul karena kelemahan otot dan fascia.
Riwayat menstruasi : dijelaskan apabila klien masih menstruasi (lama menstruasi, teratur atau
tidak), apabila sudah menopouse dikaji sejak kapan menopouse terjadi.
Aktifitas seksual : diisi “ya” apabila klien masih melakukan hubungn seksual
Pap smear : sudah jelas. Apabila sudah pernah dilakukan pada olom keterangan ditambahkan
hasil pap smear terakhir.
O. Muskuloskeletal
Nyeri Sendi : sudah jelas, pada kolom keterangan ditambahkan pengkajian nyeri PQRST
Bengkak : sudah jelas, pada kolom keterangan dijelaskan letak dan karakteristik bengkak
Kaku sendi : sudah jelas, pada kolom keterangan dijelaskan letak dan waktu kaku sendi
Deformitas : Kelaina bentuk pada tulang, dapat mengindikasikan adanya fraktur, dekompresi,
osteoporosis
Spasme: merupakan kontraksiotot yang tidak disadari, sehingga otot tidak dapat berelaksasi.
Kram : Spasme otot yang terjadi terus menerus, seringkali menimbulkan nyeri. Kram otot dapat
diketahui melalui meraba atau melihat ada pengerasan otot.
Kelemahan otot : sudah jelas, ukur kekuatan otot dengan Manual Muscle Testing, pada kolom
keterangan tambahkan skor yang didapatkan
Masalah gaya berjalan : lihat postur tubuh, kelainan pada saat klien berjalan.
Nyeri punggung : sudah jelas, pada kolom keterangan ditambahkan pengkajian nyeri PQRST
Pola latihan : Jelaskan kapan dan lama aktifitas fisik yang selama ini dilakuakn oleh lansia
(olahraga, rehab mediak, senam)
Dampak ADL : Jelaskan dampak gangguan muskuloskeletal pada aktivitas lansia, misal berjalan
menjadi terseok, dll
P. Persyarafan
Headache
Seizures: kejang, pada kolom keterangan jelaskan karakteristik kejang (lama, kapan, gambaran
kejang).
Syncope : kehilangan kesadaran sementara dan disertai kehilangan/ketidakmapuan untuk
mengontrol postural tone (postur tubuh), dapat mengindikasikan kondisi hipoglikemia,
hipotensi, penurunan curah jantung dan ketdakseimbangan cairan dan elektroli.
Tic/tremor :gerakan berayun/bergerak secara tidak sadar pada ekstremitas atau seluruh tubuh,
kondisi ini mengindikasikan penyakit parkinson.
Paralysis : kelumpuhan, fungsi otot dan sarafmotorik/sensoris menghilang pada bagian
tubuh/seluruh tubuh. Pada kolom keterangan jelaskan bagian tubuh yang mengalami paralysis
Paresis : kelemahan, fungsi otot dan saraf motorik menurun pada bagian tubuh/seluruh tubuh.
Pada kolom keterangan jelaskan bagian tubuh yang mengalami paresis.
Masalah memori : tidak dapat mengingat kejadian masa lampau, benda kecil, atau peristiwa
yang
bru saja terjadi
DAFTAR PUSTAKA
Digre, K. B. (2006, - -). Shedding Light on Photophobia. Retrieved Maret 20, 2015, from
-: http://content.lib.utah.edu/utils/getfile/collection/ehsl-nam/id/746/filename/747.pdf
Djajakusumah, T. S. (2011, Oktober 22-23). An Approach to Manage Anogenital Pruritus.
Retrieved Maret 16, 2015, from PENATALAKSANAAN PRURITUS ANOGENITAL:
http://www.rsudrsoetomo.jatimprov.go.id
Dugdale, D. C. (2011, September 16). Urination - difficulty with flow. Retrieved Maret 20,
2015, from University of Maryland Medical Center:
http://umm.edu/health/medical/ency/articles/urination-difficulty-with-flow
Mayo Clinic Staff. (2014, Februari 21). Mayo CLininc. Retrieved Maret 23, 2015, from
Depressions (major Depressive Disorder): http://www.mayoclinic.org/
National Heart Lung and Blood Isntitute. (2012, Februari -). What is a heart
murmur? Retrieved Maret 20, 2015, from NIH-National Heart Lung and Blood
Institute: http://www.nhlbi.nih.gov/ health/health-topics/topics/heartmurmur
Roche, S. P. (2004, - -). Jaundice in the Adult Patient. Retrieved Maret 20, 2015, from
Americ an Family Physician : www.aafp.org/afp.
Sarma. (2014). Apiindia. Retrieved Maret 23, 2015, from Algorithmic Approach for the
Diagnosis of Polyuria: http://www.apiindia.org/medicine_update_2013/chap69
Silaen, K. H. (2014, - -). Rumah Sakit PGI CIkini. Retrieved Maret 18, 2015, from Dry Eye
(Mata Kering): http://www.rscikini.com/article/dry-eye-mata-kering
SMF Ilmu Penyakit Dalam FK Unair RSU Dr. Soetomo. (1999). Pedoman Diagnosis
dan Terapi Ilmu Penyakit Dalam FK Unair. Surabaya: SMF Ilmu Penyakit Dalam FK
Unair RSU Dr. Soetomo.
YAYASAN WIDYA MANDALA SURABAYA
UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA
SURABAYA FAKULTAS KEPERAWATAN
Jl. Raya Kalisari Selatan 1, lantai 8, Tower Barat, Pakuwon City, Laguna Surabaya,
Telp. (031) 99005299 ext 10853, Fax. (031) 99005278
Email: keperawatan@mail.wima.ac.id, fkep.wima@yahoo.co.id Website: http://www.wima.ac.id
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PERSETUJUAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR LAMPIRAN (materi HE)
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
1.2. Rumusan Masalah
1.3. Tujuan Penulisan
1.4. Manfaat Penulisan
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengertian
2.2. Etiologi
2.3. Patofisiologi
2.4. Web of Causation
2.5. Gejala Klinis
2.6. Pemeriksaan Diagnostik
2.7. Penatalaksanaan
2.8. Pengkajian
2.9. Diagnosa Keperawatan
2.10. Perencanaan Keperawatan
BAB 3. TINJAUAN KASUS
3.1. Pengkajian
3.2. Analisis Data
3.3. Diagnosa Keperawatan
3.4. Perencanaan Keperawatan
3.5. Implementasi Keperawatan
3.6. Evaluasi
BAB 4. PEMBAHASAN (kesenjangan, jurnal yang relevan, penghambat, pendukung)
4.1. Pengkajian dan Diagnosis Keperawatan
4.2. Intervensi dan Implementasi Keperawatan
4.3. Evaluasi Keperawatan
BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
5.2. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
27
YAYASAN WIDYA MANDALA SURABAYA
UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA
SURABAYA FAKULTAS KEPERAWATAN
Jl. Raya Kalisari Selatan 1, lantai 8, Tower Barat, Pakuwon City, Laguna Surabaya,
Telp. (031) 99005299, Fax. (031) 99005278
Email: keperawatan@mail.wima.ac.id, fkep.wima@yahoo.co.id Website: http://www.wima.ac.id
I. NILAI LAPORAN
Nilai Nilai yang
No Komponen Penilaian Keterangan
Maksimal Diperoleh
Sistematika Penulisan, Bahasa dan
1 10
Tata Tulis.
Ketepatan dan Kelengkapan
2 15
Pendahuluan
Ketepatan dan Kelengkapan Tinjauan
3 Pustaka (Konsep Medis, Konsep 15
Askep.)
Ketepatan dan Kelengkapan Tinjauan
Kasus (Pengkajian, Analisa data,
4 Skala Prioritas Masalah, Perumusan 20
Diagnosa Keperawatan, Intervensi
Kep, implementasi, evaluasi).
Ketepatan dan Kelengkapan
5 20
Pembahasan (Kasus, Teori, Jurnal)
Ketepatan Menyusun Kesimpulan dan
6 15
Saran.
Penggunaan Kepustakaan.
7 5
Jumlah Nilai Laporan
100
NILAI AKHIR LAPORAN LENGKAP : 50% Nilai Laporan + 50% Nilai Responsi =
……………………
NB : Penilaian dilakukan terhadap kelengkapan dan ketepatan isi serta responsi dari laporan
yang ditulis.
Surabaya, ...............................
Preseptor
( )
YAYASAN WIDYA MANDALA SURABAYA UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA SURABAYA FAKULTAS KEPERAW
G Responsi 20%
1. Pengetahuan sesuai kasus.
2. Perencanaan Keperawatan
3. Tindakan Keperawatan
4. Evaluasi
Surabaya, ....................................
Penguji
.....................................................
Contoh Cover Luar laporan lengkap kelompok gerontik komunitas
L
O
G
O
Oleh Kelompok
Mahasiswa Program Profesi Ners TA 2019/2020
Surabaya,..........................2020
…………………… ……………………
YAYASAN WIDYA MANDALA SURABAYA
UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA
SURABAYA FAKULTAS KEPERAWATAN
Jl. Raya Kalisari Selatan 1, lantai 8, Tower Barat, Pakuwon City, Laguna Surabaya,
Telp. (031) 99005299 ext 10853, Fax. (031) 99005278
Email: keperawatan@mail.wima.ac.id, fkep.wima@yahoo.co.id Website: http://www.wima.ac.id
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PERSETUJUAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR NAMA KELOMPOK MAHASISWA PROGRAM PROFESI NERS
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN (sesuaikan berdasarkan lampiran, Ex: Laporan lengkap asuhan
keperawatan gerontik dengan…… (judul) …. (Nama mhs))
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan Praktik
1.3 Manfaat Praktik
1.4 Metode Praktik
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
LAPORAN AKHIR PRAKTIK PROFESI NERS
L
O
G
O
Oleh Kelompok
Mahasiswa Program Profesi Ners TA 2019/2020
Surabaya,.........................2020
…………………… ……………………
PANDUAN KERANGKA PENULISAN KELOMPOK
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PERSETUJUAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR NAMA KELOMPOK MAHASISWA PROGRAM PROFESI NERS
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN (sesuaikan berdasarkan lampiran, Ex: Laporan lengkap asuhan
keperawatan gerontik dengan…… (judul) …. (Nama mhs))
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Penulisan
1.4 Manfaat Penulisan
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN