THESIS
Disusun oleh:
Dosen7 9 Pembimbing:
Dr. dr. Fauzul Husna, M.Biomed
2. Apakah pemberian ekstrak etil asetat daun sirih merah (Piper crocatum
Ruiz & Pav.) dapat menurunkan kadar kolesterol total darah tikus putih
(Rattus norvegicus) jantan strain Wistar yang hiperkolesterolemia?
1. Manfaat praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bukti ilmiah bagi masyarakat
tentang penggunaan daun sambung dan daun sirih merah sebagai pengobatan
alternatif untuk hiperkolesterolemia.
2. Manfaat akademis
Diharapkan penelitian ini dapat menjadi acuan bagi peneliti lainnya
terhadap pengembangan ekstrak daun sambung dan daun sirih merah sebagai anti
hiperkolesterolemia
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Daun Sambung memiliki bentuk daun jorong, ujung atas dan bawah
berbentuk runcing, tepi daun bergerigi, permukaan atas dan bawah daun
berwarna hijau dengan ukuran panjang daun 6,4-11,8 cm, lebar 3,3-5,9 cm,
tulang daun menyirip, tekstur daun berbulu halus dan kedudukan daun tunggal
berhadapan.11 Daunnya juga tumbuh berpasangan di sepanjang batang dan
Tanaman sirih merah (Piper crocatum Ruiz & Pav.) Termasuk famili
Piperaceae, dengan ciri tanaman daun bagian bawah berwarna merah pekat dan
mengkilap. Secara empiris, daun ini sudah digunakan sejak dulu oleh masayarakat
untuk mengobati berbagai penyakit. Daun ini dapat dimanfaatkan dalam bentuk
daun segar atau sudah dijadikan ekstrak. Uji fitokimia menunjukkan bahwa daun
sirih merah mengandung alkaloid, saponin, tannin, dan flavonoid. Kegunaan sirih
merah secara tradisional adalah sebagai antidiabetes mellitus, mengobati hepatitis,
batu ginjal, menurunkan kolesterol, mencegah stroke, asam urat, hipertensi, radang
liver, radang prostat, radang mata, keputihan, maag, kelelahan, nyeri sendi, dan
memperhalus kulit.
2.2.1 Taksonomi
Taksonomi tanaman sirih merah adalah sebagai berikut
Kingdom : Plantae
Sub Kingdom : Tracheobionta
Super Divisio : Spermatophyta
Divisio : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Sub Kelas : Magnoliidae
Ordo : Piperales
Familia : Piperaceae
Genus : Piper
Species : Piper crocatum Ruiz & Pav.13
2.2.2 Morfologi Tanaman
Daun sirih merah berbentuk jantung dengan bagian ujung yang
meruncing dan tidak merata. Tepinya rata, permukaan mengkilap, tidak
berbulu. Bagian atas daun ini berwarna hijau dengan corak putih keabu-
abuan dan bagian bawahnya berwarna merah hati cerah. Jika daun ini
dirobek, maka akan keluar lendir yang rasanya pahit dengan aroma yang
wangi.
2.3 Kolestrol
Kolesterol merupakan molekul organik kompleks multisiklik yang
membentuk struktur membran fosfolipid, membuat vitamin D, menyusun
hormon- hormon steroid, dan menghasilkan asam empedu yang berguna
dalam proses emulsi lemak.
diperoleh dari makanan atau disebut kolesterol eksogen dan dari tubuh
sendiri atau disebut kolesterol endogen. Pada dasarnya semua jaringan
dengan sel berinti seperti hati, usus, dan beberapa jaringan lainnya
dengan sel berinti dapat mensintesis kolesterol.
Lipid
Peningkatan kolesterol
plasma
Hiperkolesterolemia
Menurunkan kadar
kolesterol darah
Keterangan :
2.7 Hipotesis
2. Pemberian ekstrak etil asetat daun sirih merah (Piper crocatum Ruiz &
Pav.) dapat menurunkan kadar kolesterol total darah tikus putih (Rattus
norvegicus) jantan strain Wistar yang mengalami hiperkolesterolemia.
Keterangan :
O : Jumlah sampel tikus putih /Rattus norvegicus
P1 : Kelompok kontrol negatif
P2 : Kelompok kontrol positif (Simvastatin 0,18 mg)
P3 : Kelompok ekstrak ekstrak daun sambung (60 mg/kg BB)
P4 : Kelompok ekstrak etil asetat daun sirih merah (E2ADSM 1 g/kgBB)
P5 : Kelompok kombinasi ekstrak daun kyrinyuh dan ekstrak etil asetat daun
sirih merah
Q1 : Pengukuran kadar kolesterol darah P1 Pretest
Q2 : Pengukuran kadar kolesterol darah P2 Pretest
Q3 : Pengukuran kadar kolesterol darah P3 Pretest
Q4 : Pengukuran kadar kolesterol darah P4 Pretest
Q5 : Pengukuran kadar kolesterol darah P5 Pretest
R1 : Perlakuan pada P1
R2 : Perlakuan pada P2
R3 : Perlakuan pada P3
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Keterangan :
k : Jumlah kelompok
n : Jumlah Subyek penelitian
Usaha dalam mengantisipasi adanya hewan coba yang drop out atau
cacat selama aklimatisasi dapat dilakukan koreksi dengan rumus sebagai
berikut :
n’ = n + 20%
n’ = 5+ 1
n’ = 6
Keterangan :
n’ : Besar sampel/ulangan setelah dikoreksi
Dari kalkulasi di atas, didapatkan jumlah subyek penelitian
perkelompok adalah 6 ekor hewan coba. Total tikus putih jantan yang
digunakan sebanyak 30 ekor yang dibagi 5 kelompok.
3.3.2 Kriteria Subyek penelitian
Subyek penelitian didapat dari populasi yang memenuhi kriteria
sebagai berikut :
a. Kriteria Inklusi
1. Tikus putih (Rattus norvegicus) jantan strain Wistar
2. Umur 3-4 bulan dengan berat badan 150-250 gram
3. Tikus bergerak secara aktif (kondisi sehat dan tidak cacat)
b. Kriteria Eksklusi
1. Tikus dengan berat badan <150 gram
2. Tikus abnormal/cacat.
3.4 Variabel Penelitian
1) Variabel Bebas : Ekstrak daun sambung (chromolaena
odorata (l.) dan ekstrak etil asetat daun
merah (Pipe crocatum Ruiz & Pav.)
1000 gr
1000 gr
Dosis ekstrak etil asetat daun sirih merah yang dibutuhkan untuk
hewan coba disesuaikan dengan berat badan masing-masing.
1000 gr
1000 gr