Anda di halaman 1dari 113

TIPS & TRIK MENJAWAB SOAL UJI

KOMPETENSI KEPERAWATAN
SUDARMAN
0
Seorang laki-laki usia 27 tahun diantar ke UGD dengan kondisi
memegang lehernya. Menurut keluarga, pasien tersedak
setelah makan kue. Hasil pengkajian wajah pasien sianosis,
mata melotot, sulit bernafas dan suara tidak keluar. Perawat
melakukan abdominal trust namun kue tidak keluar dan
pasien jatuh pingsan.
• Apakah tindakan yang tepat pada kasus tersebut?
A. Melakukan chest trust
B. Melakukan back blow
C. Memasang endotracheal tube
D. Membaringkan pasien dan melakukan kompresi dada
E. Menahan posisi tubuh pasien tetap berdiri dan lanjutkan
abdominal trust
00
Seorang perempuan usia 27 tahun kehamilan 30 minggu
diantar ke UGD dengan kondisi memegang lehernya.
Menurut keluarga, pasien tersedak setelah makan kue.
Hasil pengkajian wajah pasien sianosis, mata melotot,
sulit bernafas dan suara tidak keluar.
• Apakah tindakan yang tepat pada kasus tersebut?
A. Melakukan chest trust
B. Melakukan back blow
C. Melakukan abdominal trust
D. Memasang endotracheal tube
E. Membaringkan pasien dan melakukan kompresi dada
LATIHAN 1
Seorang laki-laki usia 27 tahun diantar ke UGD dengan
keluhan luka bakar sejak 1 jam yang lalu. Hasil pengkajian
luka bakar pada seluruh kepala,wajah dan leher, dada, perut,
punggung atas, paha kiri. BB 60 kg. Perhitungan cairan
menggunakan formula baxter
• Berapakah total kebutuhan cairan pasien pada tersebut?
A. 10800 cc
B. 4320 cc
C. 2160 cc
D. 6000 cc
E. 3000 cc
• Cara menghitung LLB/persentase dengan
menggunakan Rule Of Nine
• Seluruh, kepala, wajah dan leher = 9%, Dada
9%, Perut 9%, Punggung atas 9%, Paha kiri 9%.
Luas Luka Bakar keseluruhan 45%
• Rumus menghitung kebutuhan cairan dengan
Formula Baxter
• 4cc x(Luas Luka Bakar (LLB) x BB (kg)= 4 x 45 x
60 = 10800 cc
LATIHAN 2
• Seorang laki-laki usia 27 tahun diantar ke UGD dengan
keluhan luka bakar sejak 1 jam yang lalu. Hasil pengkajian
luka bakar pada seluruh kepala,wajah dan leher, dada,
perut, punggung atas, paha kiri. BB 60 kg. Perhitungan
cairan menggunakan formula baxter.
• Berapakah tetes cairan permenit yang harus diberikan pada
8 jam pertama?
a. 257 tetes/menit
b. 600 tetes/menit
c. 360 tetes/menit
d. 630 tetes/menit
e. 602 tetes/menit
• Cara menghitung LLB/persentase dengan menggunakan Rule Of
Nine
• Seluruh, kepala, wajah dan leher = 9%, Dada 9%, Perut 9%,
Punggung atas 9%, Paha kiri 9%. Luas Luka Bakar keseluruhan 45%
• Rumus menghitung kebutuhan cairan dengan Formula Baxter
• 4cc x(Luas Luka Bakar (LLB) x BB (kg)= 4 x 45 x 60 = 10800 cc
• ½ harus diberikan pada 8 jam pertama = 5400 cc
• ½ harus diberikan pada 16 jam berikutnya
• Kejadian luka bakar sudah 1 jam. Berarti sisa 7 jam.
• Rumus jitu menghitung tetesan infus jika menggunakan infus
makro
• Kebutuhan cairan : (Jam pemberian yang diinginkan x 3)
• 5400 : (7x3) = 5400 : 21 = 257 (dibulatkan mnejadi 257 TPM)
LATIHAN 3
Seorang laki-laki usia 27 tahun diantar ke UGD dengan
keluhan luka bakar sejak 1 jam yang lalu. Hasil pengkajian
luka bakar pada seluruh kepala,wajah dan leher, dada, perut,
punggung atas, paha kiri. BB 60 kg. Perawat sudah
memberikan cairan pada 8 jam pertama pasca kejadian luka
bakar. Perhitungan cairan menggunakan formula baxter.
• Berapakah kebutuhan cairan pasien pada 16 jam
berikutnya?
A. 10800 cc
B. 5400 cc
C. 2160 cc
D. 6000 cc
E. 3000 cc
• Cara menghitung LLB/persentase dengan
menggunakan Rule Of Nine
• Seluruh, kepala, wajah dan leher = 9%, Dada 9%, Perut
9%, Punggung atas 9%, Paha kiri 9%. Luas Luka Bakar
keseluruhan 45%
• Rumus menghitung kebutuhan cairan dengan Formula
Baxter
• 4cc x(Luas Luka Bakar (LLB) x BB (kg)= 4 x 45 x 60 =
10800 cc
• ½ harus diberikan pada 8 jam pertama = 5400 cc
• ½ harus diberikan pada 16 jam berikutnya = 5400cc
LATIHAN 4
Seorang laki-laki usia 27 tahun diantar ke UGD dengan
keluhan luka bakar sejak 1 jam yang lalu. Hasil pengkajian
luka bakar pada seluruh kepala,wajah dan leher, dada, perut,
punggung atas, paha kiri. BB 60 kg. Perawat sudah
memberikan cairan pada 8 jam pertama pasca kejadian luka
bakar. Perhitungan cairan menggunakan formula baxter.
• Berapakah kebutuhan cairan pasien pada 8 jam kedua?
A. 10800 cc
B. 5400 cc
C. 2700 cc
D. 6000 cc
E. 3000 cc
• Cara menghitung LLB/persentase dengan
menggunakan Rule Of Nine
• Seluruh, kepala, wajah dan leher = 9%, Dada 9%, Perut
9%, Punggung atas 9%, Paha kiri 9%. Luas Luka Bakar
keseluruhan 45%
• Rumus menghitung kebutuhan cairan dengan Formula
Baxter
• 4cc x(Luas Luka Bakar (LLB) x BB (kg)= 4 x 45x 60 =
10800 cc
• ½ harus diberikan pada 8 jam pertama = 5400 cc
• ¼ pada 8 jam kedua = 2700 cc
LATIHAN 5
• Seorang anak laki-laki usia 7 tahun diantar ke
UGD dengan keluhan luka bakar akibat siraman
air panas. Hasil pengkajian didapatkan luka bakar
pada dada, perut dan kedua ekstremitas bawah.
Berapakah luas luka bakar pada kasus tersebut?
A. 45 %
B. 36 %
C. 35 %
D. 37 %
E. 38 %
• Dada dan perut 18 % + kedua ektremitas
bawah + 27 = 45%
• Rule of nine pada anak kepala dan leher
depan belakang 18%, dada dan abdomen
18%, punggung dan pinggang 18%, ektremitas
atas kiri 9%, ektremitas kiri atas 9%, perineum
1%, ekstremitas bawah kanan 13,5% dan
ektremitas bawah kiri 13,5%.
LATIHAN 6
Seorang anak laki-laki usia 7 tahun diantar ke UGD
dengan keluhan luka bakar akibat siraman air panas. Hasil
pengkajian didapatkan luka bakar pada dada, perut dan
kedua ekstremitas bawah, BB 26 kg. Perhitungan cairan
menggunakan rumus Baxter. Berapakah volume cairan
yang harus diberikan pada 8 jam pertama?
A. 2340 ml
B. 1170 ml
C. 4680 ml
D. 2600 ml
E. 4500 ml
• Dada dan perut 18 % + kedua ektremitas bawah +
27 = 45%
• Rumus menghitung kebutuhan cairan pada anak
menggunakan formula baxter
• 2 ml x LLB % x BB (kg) : 2
• 2 x 45 x 26 = 2340 ml
• ½ diberikan pada 8 jam pertama
• ½ diberikan pada 16 jam berikutnya
2340 : 2 =1170 ml
LATIHAN 7
Seorang perempuan usia 36 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dengan
diagnosis stroke non hemoragik. Hasil pengkajian pasien nampak
lemah,kurus, disfagia, kesadaran apatis, pucat, hemiparase dextra, tersedak
dan reflex muntah saat menelan makanan. Pasien akan dilakukan
pemasangan NGT. TD 140/90 mmHg, nadi 100 x/menit, napas 22 x/menit,
suhu 36,8 oC.
• Apakah masalah keperawatan yang tepat pada kasus tersebut?
A. Perfusi jaringan perifer tidak efektif
B. Hambatan komunikasi verbal
C. Gangguan mobiltas fisik
D. Risiko aspirasi
E. Defisit nutrisi
• Data yang mendukung disfagia, tersedak dan
reflex muntah saat menelan makanan. Kondisi
ini dapat mengakibat risiko aspirasi.
LATIHAN 8
Seorang perempuan 24 tahun diantar ke UGD dengan
kondisi penurunan kesadaran akibat jatuh gedung
bertingkat.Hasil pengkajian ditemukan pasien sesak
nafas, benjolan kepala, jejas pada leher. Perdarahan aktif
dicurigai sumbernya dari punggung belakang, posisi
pasien supine. Apakah teknik mengubah posisi pasien ?
A. Minta bantuan keluarga pasien
B. Miringkan posisi pasien dengan hati-hati
C. Miringkan tubuh pasien dengan teknik log roll
D. Mengangkat kaki terlebih dahulu kemudian miringkan
E. Memasang neck collar kemudian miringkan tubuh
pasien
LATIHAN 9
Seorang laki-laki usia 27 tahun diantar ke UGD dengan kondisi
memegang lehernya. Menurut keluarga, pasien tersedak
setelah makan kue. Hasil pengkajian wajah pasien sianosis,
mata melotot, sulit bernafas dan suara tidak keluar. Perawat
menganjurkan pasien batuk, tapi pasien tidak mampu
melakukannya.
• Apakah tindakan yang tepat pada kasus tersebut?
A. Melakukan chest trust
B. Melakukan back blow
C. Melakukan kompresi dada
D. Melakukan abdominal trust
E. Memasang endotracheal tube
01
Seorang perempuan usia 40 tahun dirawat di ruang interna dengan
keluhan sesak nafas. Pasien didiagnosis tuberculosis. Hasil anamnesis
pasien mengeluh nyeri dada saat bernapas dan nafsu makan
menurun.Hasil pemeriksaan fisik ditemukan batuk berlendir, sputum
kental berwarna putih kekuningan, sianosis, gelisah, terpasang O2 3
L/menit, bunyi nafas wheezing, TD 140/80 mmHg, frekuensi napas 26
x/menit, nadi 110x/menit, suhu 380C.
Apakah masalah keperawatan yang paling tepat pada kasus tersebut?
a. Nyeri akut
b. Hipertermi
c. Defisit nutrisi
d. Pola nafas tidak efektif
e. Bersihan jalan napas tidak efektif
• Data yang mendukung bunyi nafas wheezing,
batuk berlendir dan sputum kental. Bersihan
jalan nafas tidak efektif adalah ketidakmampuan
membersihkan secret atau obstruksi jalan nafas
untuk mempertahankan jalan nafas tetap bebas.
Data tambahan sesak nafas,sianosis, gelisah dan
takipnea/frekuensi nafas meningkat. Masalah
keperawatan bersihan jalan nafas tidak efektif
lebih mengancam nyawa manusia dan harus
menjadi prioritas untuk ditegakkan dibandingkan
dengan masalah keperawatan lainnya pada
pilihan jawaban di atas.
02
Seorang laki-laki berusia 50 tahun sedang dirawat di ruang perawatan
penyakit dalam mengeluh nyeri ulu hati seperti tertusuk-tusuk disertai nafsu
makan menurun, sulit tidur, mual dan muntah sejak 1 hari yang lalu. Pasien
didiagnosis gastritis. Hasil pemeriksaan fisik ditemukan pasien tampak lemah,
gelisah, diaforesis, wajah meringis dan skala nyeri 7. TD 130/90 mmHg,
frekuensi nadi 110 x/menit, frekuensi napas 22 x/menit dan suhu 36oC. Hasil
laboratorium didapatkan Hb 11 gr/dL.
Apa masalah keperawatan yang paling tepat pada kasus tersebut?
a. Risiko ketidakseimbangan cairan
b. Gangguan pola tidur
c. Intoleransi aktivitas
d. Defisit nutrisi
e. Nyeri akut
• Data yang mendukung nyeri ulu hati seperti
tertusuk-tusuk, skala nyeri 7, nyeri ulu hati,
skala 7, wajah meringis . Nyeri akut merupakan
pengalaman subjektif sensorik atau emosional
seseorang yang disebabkan oleh kerusakan
jaringan aktual/fungsional, secara onset
mendadak atau lambat dan skala ringan sampai
berat berlangsung < 3 bulan. Data tambahan
diaforesis, nafsu makan menurun, dan gelisah.
Masalah nyeri akut lebih mengancam nyawa
manusia dan harus lebih diprioritaskan
dibandingkan dengan masalah keperawatan
lainnya pada pilihan jawaban di atas.
03
Seorang perempuan berusia 40 tahun dirawat di ruang interna
dengan keluhan sesak nafas. Pasien didiagnosis tuberculosis.
Hasil anamnesa pasien mengeluh nyeri dada saat bernapas
dan nafsu makan menurun.Hasil pemeriksaan fisik ditemukan
batuk berlendir, sputum kental berwarna putih kekuningan,
sianosis, gelisah, bunyi nafas wheezing, terpasang oksigen 3
L/menit, TD 140/80 mmHg, frekuensi napas 26 x/menit, nadi
110x/menit, suhu 380C.
Apakah intervensi keperawatan yang harus ditegakkan pada
kasus tersebut?
a. Berikan tindakan nebulizer
b. Manajemen batuk efektif
c. Manajemen analgesik
d. Perawatan hipertermi
e. Terapi oksigen
04
Seorang perempuan berusia 21 tahun dirawat di ruang interna dengan
keluhan bengkak pada leher dialami sejak 7 bulan yang lalu. Hasil
anamnesa pasien memiliki riwayat hipertiroidisme, pasien mengeluh
cepat lelah dan tidurnya terganggu. Hasil pemeriksaan fisik tampak
benjolan di leher depan, nyeri pada tenggorokan terutama saat
menelan, skala 7, diaforesis, ekspresi wajah meringis. TD 130/90
mmHg, frekuensi napas 24 x/menit, frekuensi nadi 110 x/menit, suhu
38 0C.
Apakah masalah keperawatan yang harus ditegakkan pada kasus
tersebut?
a. Gangguan pola tidur
b. Intoleransi aktivitas
c. Nyeri kronis
d. Hipertermi
e. Nyeri akut
05
Seorang perempuan berusia 30 tahun dirawat di ruang penyakit
dalam dengan keluhan demam sejak 2 hari yang lalu. Pasien
didiagnosis demam thyfoid. Hasil pengkajian pasien mengeluh
demam disertai nyeri kepala, perut dan otot,perut kembung,
mual, muntah, BAB 3 kali sehari dengan konsistensi encer,
pusing, lidah tampak kotor, menggigil, kulit berwarna merah dan
teraba hangat. TD 100/60 mmHg, frekuensi nadi 110 x/menit,
napas 22 x/menit, suhu 39,2 oC.
Apakah masalah keperawatan yang harus ditegakkan pada kasus
tersebut?
a. Risiko kekurangan volume cairan
b. Defisit nutrisi
c. Hipertermia
d. Nyeri akut
e. Diare
06
Seorang perempuan berusia 30 dirawat di ruang penyakit dalam
dengan keluhan nyeri perut dan belum BAB sejak 1 minggu yang lalu.
Pasien didiagnosis demam thyfoid. Hasil pengkajian pasien mengeluh
nyeri kepala, perut dan otot , mual, muntah, pusing, batuk berlendir,
menggigil pada malam hari, lidah tampak kotor, tampak
lemah,peristaltik usus 2 x/menit, distensi abdomen, TD 100/70 mmHg,
frekuensi nadi 105 x/menit, napas 22 x/menit, suhu 37,7 oC.
Apakah masalah keperawatan yang harus ditegakkan pada kasus
tersebut?
a. Nyeri akut
b. Konstipasi
c. Hipertermia
d. Defisit nutrisi
e. Bersihan jalan nafas tidak efektif
07
Seorang laki-laki usia 25 tahun diantar ke UGD dengan keluhan demam
tinggi sejak 5 hari yang lalu. Hasil pengkajian ditemukan nyeri kepala,
mual, muntah, nafsu makan menurun, apatis, epistaksis, mukosa bibir
kering, konjungtiva anemis, mata cekung, akral dingin, rumple leed test
peteckie pada lengan, CRT > 3 detik. TD 80/60 mmHg, frekuensi nadi
120 x/menit, napas 24 x/menit, suhu 39,6 oC. Produksi urine 15
ml/Jam. BB 50 Kg.
Apakah masalah keperawatan yang harus ditegakkan pada kasus
tersebut?
a. Risiko syok
b. Hipertermia
c. Risiko defisit nutrisi
d. Perfusi perifer tidak efektif
e. Kekurangan volume cairan
08
Seorang laki-laki usia 25 tahun diantar ke UGD dengan
keluhan demam tinggi sejak 5 hari yang lalu. Hasil pengkajian
ditemukan nyeri kepala, mual, muntah, nafsu makan
menurun, apatis, epistaksis, mukosa bibir kering, konjungtiva
anemis, mata cekung, akral dingin, rumple leed test peteckie
pada lengan, CRT > 3 detik. TD 80/60 mmHg, frekuensi nadi
120 x/menit, napas 24 x/menit, suhu 39,6 oC. Produksi urine
15 ml/Jam. BB 50 Kg.
Apakah tindakan keperawatan yang harus dilakukan pada
kasus tersebut?
a. Memberikan analgetik
b. Memberikan antipiretik
c. Memberikan posisi syok
d. Memberikan kompres hangat
e. Memberikan resusitasi cairan infus
09
Seorang perempuan usia 35 tahun dirawat di ruang penyakit dalam
dengan kondisi sulit menelan makanan dan minuman. Pasien diagnosis
non hemoragik stroke. Hasil pemeriksaan fisik ditemukan pasien
tampah lemah, parase nervus XII. Perawat melakukan tindakan
pemasangan NGT untuk memenuhi kebutuhan nutrisi pasien. Selang
NGT dimasukan dengan mudah dan tanpa hambatan sampai batas
pengukuran.
Apakah tindakan keperawatan selanjutnya yang harus dilakukan?
a. Memastikan selang berada dalam lambung
b. Mengambil sampel cairan lambung
c. Memasukkan lagi selang 3 – 5 cm
d. Memfiksasi selang NGT
e. Memasukkan makanan
10
Seorang laki-laki usia 44 tahun diantar ke UGD dengan kondisi
penurunan kesadaran dialami sejak 30 menit yang lalu. Hasil
anamnesis, pasien riwayat stroke. Hasil pemeriksaan fisik ditemukan
keluar banyak lendir berbusa dari mulut, sianosis, bunyi nafas snoring,
GCS 9. Saat ini pasien berbaring dengan posisi supine dan kepala posisi
ekstensi. TD 150/90 mmHg, frekuensi nadi 130 x/menit, frekuensi
nafas 30 x/menit, dan suhu 380C.
Apakah tindakan keperawatan yang harus dilakukan pada kasus
tersebut?
a. Melakukan suction
b. Memberikan obat analgetik
c. Memberikan bantuan oksigen
d. Memberikan posisi semifowler
e. Memasang oropharingeal airway
11
Bayi laki-laki, usia 6 bulan diantar oleh ibunya ke poliklinik
dengan keluhan batuk berdahak dan pilek selama 3 hari. Hasil
pengkajian terdengar ronkhi di paru sebelah kanan, tampak
gerakan dinding dada, muntah dan anak malas menyusu,
frekuensi napas 58 x/menit, suhu 38 0C.
Apa masalah keperawatan yang harus ditegakkan pada kasus
tersebut?
a. Hipertermi
b. Defisit nutrisi
c. Pola nafas tidak efektif
d. Kekurangan volume cairan
e. Bersihan jalan napas tidak efektif
12
Seorang laki-laki usia 82 tahun dirawat di ruang ICU dengan diagnosis
post op hemoroid. Hasil pengkajian ditemukan mual, porsi makan tidak
dihabiskan, haus, nampak lemah,mukosa bibir pecah-pecah,
candidiasis oral, keluar darah dari anus, CRT > 3 detik, turgor kulit
lambat, terpasang O2 3 liter/menit, terpasang RL 10
tetes/menit,ouput urine 20 cc/jam. TD 100/60 mmHg, frekuensi nadi
100 x/menit, napas 22 x/menit, suhu 37 oC, BB 65 kg, SaO2 99%. Hasil
pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb 8,4 gr/dL, albumin 2,7 gr/dL,
globulin 2,1 gr/dL.
Apa tindakan keperawatan yang harus dilakukan pada kasus tersebut?
a. Memasang NGT
b. Melakukan perawatan luka
c. Memberikan resusitasi cairan
d. Memasang simple mask 6 L/menit
e. Memberikan makanan sedikit tapi sering
13
Seorang laki-laki usia 82 tahun dirawat di ruang ICU dengan diagnosis
post op hemoroid. Hasil pengkajian ditemukan mual, porsi makan tidak
dihabiskan, haus, nampak lemah,mukosa bibir pecah-pecah,
candidiasis oral, keluar darah dari anus, CRT > 3 detik, turgor kulit
lambat, terpasang O2 3 liter/menit,terpasang RL 15 tetes/menit, ouput
urine 20 cc/jam. TD 100/60 mmHg, frekuensi nadi 100 x/menit, napas
22 x/menit, suhu 37 oC, BB 65 kg, SaO2 99%. Hasil pemeriksaan
laboratorium didapatkan Hb 8,4 gr/dL, albumin 2,7 gr/dL, globulin 2,1
gr/dL.
Apa masalah keperawatan yang harus ditegakkan pada kasus tersebut?
a. Defisit nutrisi
b. Pola nafas tidak efektif
c. Kekurangan volume cairan
d. Intoleransi aktivitas
e. Resiko infeksi
14
Seorang pasien perempuan dirawat di ruang ICU dengan kondisi
penurunan kesadaran akibat kecelakaan lalu lintas sejak 1 bulan yang
lalu. Hasil pengkajian ditemukan sianosis, sulit bernafas, bengkak dan
luka pada kelopak mata, bunyi nafas gurgling, terpasang neck collar,
ETT, OPA, ventilator, infus cairan dan NGT. TD 100/70 mmHg, nadi 120
x/menit, napas 28 x/menit, suhu 37 oC, SaO2 90%.
Apa masalah keperawatan yang harus ditegakkan pada kasus tersebut?
a. Resiko luka tekan
b. Pola nafas tidak efektif
c. Kerusakan integritas kulit
d. Bersihan jalan nafas tidak efektif
e. Perfusi jaringan cerebral tidak efektif
15
Seorang pasien perempuan dirawat di ruang ICU dengan kondisi
penurunan kesadaran akibat kecelakaan lalu lintas sejak 1 bulan yang
lalu. Hasil pengkajian ditemukan sianosis, sulit bernafas, bengkak dan
luka pada kelopak mata, bunyi nafas gurgling, terpasang neck collar,
ETT, OPA, ventilator, infus cairan dan NGT. TD 100/70 mmHg, nadi 120
x/menit, napas 28 x/menit, suhu 37 oC, SaO2 90%.
Apa tindakan keperawatan yang harus dilakukan pada kasus tersebut?
a. Melakukan suction
b. Memberikan posisi fowler
c. Memberikan syok position
d. Melakukan perawatan luka
e. Mengubah posisi pasien tiap 2 jam
16
Seorang pasien usia 24 tahun diantar ke UGD dengan kondisi
penurunan kesadaran akibat trauma kepala sejak 20 menit yang lalu.
Hasil pengkajian ditemukan pasien nampak gelisah, GCS 8, gerakan
motoric memberontak,menarik alat medis yang terpasang di
tubuhnya, sesak nafas, posisi semifowler, terpasang NRM 12 L/menit,
terpasang infus cairan, neck collar. TD 130/80 mmHg, nadi 130x/menit,
napas 26 x/menit, suhu 37,7 oC.
Apa tindakan keperawatan yang harus dilakukan pada kasus tersebut?
a. Melakukan restrain
b. Memberikan antipiretik
c. Memasang kateter urine
d. Memberikan posisi fowler
e. Mempercepat tetesan infus
17
Seorang pasien usia 24 tahun diantar ke UGD dengan kondisi
penurunan kesadaran akibat trauma kepala sejak 20 menit yang lalu.
Hasil pengkajian ditemukan pasien nampak gelisah, GCS 5, gerakan
motoric memberontak, sesak nafas, posisi semifowler, terpasang NRM
12 L/menit, terpasang infus cairan, neck collar. TD 130/80 mmHg, nadi
130x/menit, napas 26 x/menit, suhu 37,7 oC.
Apa masalah keperawatan prioritas yang harus ditegakkan pada kasus
tersebut?
a. Risiko jatuh
b. Pola nafas tidak efektif
c. Hambatan mobilitas fisik
d. Gangguan pertukaran gas
e. Perfusi jaringan serebral tidak efektif
18
Seorang laki-laki usia 45 tahun didapatkan tergeletak
tidak jauh dari gedung bertingkat. Hasil pemeriksaan fisik
didapatkan penurunan kesadaran, luka tusuk di bagian
punggung dan hanya terdengar suara yang tidak koheren
dan tidak berespon.
Apakah tindakan selanjutnya yang harus dilakukan?
a. Menilai respon
b. Meminta bantuan
c. Memberikan bantuan nafas
d. Melakukan resusitasi jantung paru
e. Mengkaji dan membebaskan jalan nafas
19
Seorang laki-laki berusia 20 tahun diantar ke UGD dengan
kondisi perdaharan aktif sejak 20 menit yang lalu. Hasil
pengkajian, fraktur terbuka pada extremitas kanan atas, akral
dingin, CRT > 3 detik, dan gelisah,TD 80/60 mmHg, frekuensi
nadi 130 x/menit, suhu 37,8 0C, pernafasan 22 x/menit, GCS
15.
Apakah tindakan keperawatan yang tepat pada kasus
tersebut?
a. Melakukan bebat tekan pada luka
b. Memberikan cairan infus 2 line
c. Memberikan bantuan oksigen
d. Menjahit luka pada abdomen
e. Memasang bidai
20
Seorang laki-laki berusia 20 tahun diantar ke UGD dengan kondisi
perdaharan aktif sejak 20 menit yang lalu. Hasil pengkajian ditemukan
GCS 15 fraktur terbuka pada 13/ tibia fibula, akral dingin, sesak nafas,
dan gelisah,mukosa bibir kering, turgor kulit lambat, CRT >3 detik, BB
= 50 kg, volume urine 12 cc/jam, TD 80/60 mmHg, frekuensi nadi 130
x/menit teraba lemah, suhu 37,8 0C, pernafasan 25 x/menit.
Apakah masalah keperawatan yang harus ditegakkan pada kasus
tersebut?
a. Gangguan mobilitas fisik
b. Pola nafas tidak efektif
c. Hipovolemia
d. Retensi urin
e. Hipotermia
19
Seorang laki-laki usia 40 tahun diantar ke UGD dengan kondisi
penurunan kesadaran dialami 10 menit yang lalu akibat kecelakaan lalu
lintas. Hasil pengkajian GCS 3, arteri karotis tidak teraba, tidak ada
pengembangan dada, sianosis, fraktur tertutup pada 1/3 radius ulna
dextra. Perawat melakukan tindakan resusitasi jantung paru selama 2
menit. Setelah dilakukan evaluasi jalan nafas paten, bernafas gasping
dengan frekuensi pernafasan 5x/menit.
Apakah tindakan keperawatan yang tepat pada kasus tersebut?
a. Memasang bidai
b. Memberikan kompresi 30 kali
c. Memberikan cairan infus 2 line
d. Memberikan recovery position
e. Memberikan bantuan napas 10 x/menit
20
Seorang laki-laki usia 40 tahun diantar ke UGD dengan kondisi
penurunan kesadaran dialami 10 menit yang lalu akibat kecelakaan lalu
lintas. Hasil pengkajian GCS 3, arteri karotis tidak teraba, tidak ada
pengembangan dada, sianosis, fraktur tertutup pada 1/3 radius ulna
dextra. Perawat melakukan tindakan resusitasi jantung paru selama 2
menit. Setelah dilakukan evaluasi, arteri karotis belum teraba
denyutannya.
Apakah tindakan keperawatan yang tepat pada kasus tersebut?
a. Mengecek arteri karotis
b. Memberikan kompresi 30 kali
c. Memberikan recovery position
d. Memberikan cairan infus 2 line
e. Memberikan bantuan napas 10 x/menit
21
Seorang laki-laki usia 40 tahun diantar ke UGD dengan kondisi
penurunan kesadaran dialami 10 menit yang lalu akibat kecelakaan lalu
lintas. Hasil pengkajian GCS 3, arteri karotis tidak teraba, tidak ada
pengembangan dada, sianosis, fraktur tertutup pada 1/3 radius ulna
dextra. Perawat melakukan tindakan resusitasi jantung paru selama 2
menit. Setelah dilakukan evaluasi pasien sadar, nadi 90 x/menit, jalan
nafas paten, frekuensi napas 20 x/menit.
Apakah tindakan keperawatan yang tepat pada kasus tersebut?
a. Mengecek arteri karotis
b. Memberikan kompresi 30 kali
c. Memberikan cairan infus 2 line
d. Memberikan recovery position
e. Memberikan bantuan napas 10 x/menit
22
Seorang laki-laki usia 30 tahun diantar ke UGD dengan kondisi
penurunan kesadaran akibat jatuh dari gedung bertingkat
dialami sejak 10 menit yang lalu. Hasil pengkajian tampak
bernafas tersengal-sengal, nampak gerakan intercostal, jejas
pada leher, luka terbuka pada kepala, GCS 5, CRT >2 detik,
sianosis, disertai keluar darah pada hidung. TD 100/70 mmHg,
frekuensi nadi 130 x/menit, pernafasan 6 x/menit, suhu 36 oC.
Apakah tindakan awal pada kasus tersebut?
a. Memberikan bantuan oksigen
b. Memberikan cairan infus
c. Mengontrol perdarahan
d. Memasang neck collar
e. Melakukan jaw trust
23
Seorang perempuan usia 30 tahun diantar ke UGD oleh polisi
lalu lintas dengan kondisi penurunan kesadaran akibat
kecelakaan lalu lintas dialami 20 menit yang lalu. Hasil
pengkajian terdengar suara gurgling, nampak jejas pada leher
dan trauma pada dada, GCS 10, TD 130/70 mmHg, nadi 87
x/mnt, napas 27 x/menit dan suhu 37 0C.
Apakah tindakan prioritas pada kasus tersebut?
a. Melakukan head tilt dan chin lift
b. Memberikan bantuan oksigen
c. Memasang endotracheal tube
d. Memasang neck collar
e. Melakukan suction
23
Seorang perempuan usia 30 tahun diantar ke UGD oleh polisi
lalu lintas dengan kondisi penurunan kesadaran akibat
kecelakaan lalu lintas dialami 20 menit yang lalu. Hasil
pengkajian terdengar suara stridor, nampak jejas dan trauma
pada dada, luka terbuka dan perdarahan pada abdomen, GCS
5, TD 130/70 mmHg, nadi 87 x/mnt, napas 27 x/menit dan
suhu 37 0C. Terpasang neck collar
Apakah tindakan prioritas pada kasus tersebut?
a. Melakukan bebat tekan pada luka
b. Memberikan bantuan oksigen
c. Memasang endotracheal tube
d. Melakukan perawatan luka
e. Melakukan suction
24
Seorang perempuan usia 35 tahun diantar ke ruang UGD dengan
keluhan patah tulang akibat jatuh dari pohon sejak 30 menit yang lalu.
Hasil pengkajian, pasien nampak khawatir dan banyak bertanya
dengan keadaannya, mengatakan nyeri skala 5 saat digerakkan, sulit
menggerakkan kakinya,fraktur tertutup pada 1/3 radius ulna sinitra,
bengkak, ekspresi wajah meringis, luka lecet dan nampak darah pada
wajah.TD 130/90 mmHg, frekuensi nadi 100x/menit, pernafasan
21x/menit,suhu 36,6oC.
Apakah tindakan keperawatan yang tepat kasus tersebut?
a. Memberikan obat analgetik
b. Melakukan teknik suction
c. Memberikan bantuan o2
d. Memasang bidai
e. Merawat luka
25
Seorang perempuan usia 22 tahun diantar ke UGD oleh
keluarganya dengan kondisi penurunan kesadaran akibat
kecelakaan lalu lintas 20 menit yang lalu. Hasil pengkajian
nampak cedera pada kepala, mukosa bibir sianosis, gelisah,
terdengar bunyi nafas gurgling, perdarahan pada telapak
tangan, GCS 4, CRT > 3 detik, TD 110/60 mmHg, frekuensi nadi
100x/menit, pernafasan 10 x/menit, suhu 36,4oC.
Apakah masalah keperawatan prioritas pada kasus tersebut?
a. Resiko perfusi serebral tidak efektif
b. Resiko ketidakseimbangan cairan
c. Bersihan jalan nafas tidak efektif
d. Perfusi perifer tidak efektif
e. Kerusakan integritas kulit
26
Seorang perempuan usia 35 tahun diantar ke ruang UGD dengan
keluhan patah tulang akibat jatuh dari pohon sejak 30 menit yang lalu.
Hasil pengkajian, pasien nampak khawatir dan banyak bertanya
dengan keadaannya, mengatakan nyeri skala 5 saat digerakkan, sulit
menggerakkan kakinya,fraktur tertutup pada 1/3 radius ulna sinitra,
bengkak, ekspresi wajah meringis, luka lecet dan nampak darah pada
wajah.TD 130/90 mmHg, frekuensi nadi 100x/menit, pernafasan
21x/menit,suhu 36,6oC.
Apakah masalah keperawatan prioritas pada kasus tersebut?
a. Ansietas
b. Nyeri akut
c. Defisit pengetahuan
d. Gangguan mobilitas fisik
e. Kerusakan integritas kulit
27
Seorang laki-laki usia 60 tahun diantar ke UGD dengan keluhan lemah
dan pusing dirasakan sejak 30 menit yang lalu. Pasien riwayat diabetes
mellitus tipe II. Hasil pengkajian pasien merasa haus, mukosa bibir
kering, mata cekung, turgor kulit lambat, batuk dan tampak kurus.
Hasil pemeriksaan glukosa plasma sewaktu 300 mg/dL, pH darah 7,
keton serum (+), TD 90/60 mmHg, frekuensi nadi 120 x/menit teraba
lemah, frekuensi nafas 22 x/menit dan suhu 38oC.
Apakah masalah keperawatan prioritas pada kasus tersebut?
a. Bersihan jalan nafas tidak efektif
b. Intoleransi aktivitas
c. Hipervolemia
d. Defisit nutrisi
e. Hipertermia
28
Ada 5 orang korban masuk bersamaan di UGD. Pasien I, luka memar
dan nyeri di kepala bagian frontal, fraktur terbuka 1/3 proksimal di
paha kanan. Pasien II, luka lecet pada daerah kepala, tangan dan kaki
bagian kiri. pasien III, luka bakar derajat 1 sebesar 5% pada punggung,
terdapat luka pada daerah kepala. Pasien IV, luka memar pada kepala
bagian temporal dan tampak somnolen. Pasien V, nadi tidak teraba,
pupil midriasis total bilateral dan rigor mortis.
Manakah pasien yang masuk prioritas pertama ?
a. Pasien I
b. Pasien II
c. Pasien III
d. Pasien IV
e. Pasien V
29
Seorang perempuan berusia 36 tahun diantar polisi ke UGD
dengan dalam keadaan pingsan sejak 10 menit yang lalu. Hasil
pengkajian pasien diperoleh membuka mata ketika diberi
rangsang nyeri pada dada, suara tidak jelas, tangan dan kaki
fleksi abnormal. Hasil pemeriksaan tekanan darah 110/80
mmHg, frekuensi nadi 100 x/menit, pernapasan 20 x/menit.
Berapakah skor GCS pada kasus tersebut?
a. E2V2M2
b. E2V2M3
c. E2V3M3
d. E2V3M4
e. E2V3M5
• 1. Reaksi membuka mata :
• Membuka mata dengan spontan :4
• Membuka mata dengan rangsang suara :3
• Membuka mata dengan rangsang nyeri :2
• Tidak membuka mata dengan rangsang nyeri :1
• 2. Reaksi verbal :
• Menjawab dengan benar :5
• Bingung, disorientasi waktu, tempat dan ruang : 4
• Keluar kata dengan rangsang nyeri :3
• Keluar suara tidak membentuk kata :2
• Tidak keluar kata dengan rangsang apapun :1
• 3.Reaksi motorik :
• Mengikuti perintah :6
• Melokalisir rangsang nyeri :5
• Menarik tubuh bila ada rangsang nyeri :4
• Reaksi fleksi abnormal dengan rangsang nyeri :3
• Reaksi ekstensi abnormal dengan rangsang nyeri :2
• Tak ada gerakan dengan rangsang nyeri :1
30
Seorang perempuan usia 40 tahun diantar ke UGD dengan keluhan
nyeri dada sebelah kanan dialami sejak 30 menit yang lalu. Hasil
pengkajian didapatkan pasien mengeluh sesak nafas, batuk dan sulit
mengeluarkan lendir, mual, muntah, edema pada kedua kaki, bunyi
ronchi pada kedua lapang paru. TD 130/90 mmHg, frekuensi napas 30
x/menit, frekuensi nadi 120 x/menit, suhu 37,9 0C.
Apakah masalah keperawatan yang harus ditegakkan pada kasus
tersebut?
a. Nyeri akut
b. Risiko defisit nutrisi
c. Pola nafas tidak efektif
d. Kelebihan volume cairan
e. Bersihan jalan nafas tidak efektif
31
Seorang laki-laki usia 34 tahun sedang dirawat di ruang ICU dengan
kondisi multiple fraktur. Hasil pengkajian, kondisi klien mengalami
coma, tampak jejas pada dada dan bernafas gasping. Kondisi pasien
semakin memburuk. Keluarga menanyakan kondisi pasien kepada
perawat.Perawat yang sedang shift menjelaskan kepada keluarga
bahwa kondisi pasien terus membaik dengan alasan agar keluarga
tidak khawatir.
Apakah prinsip etik yang dilanggar perawat pada kasus tersebut?
a. Justice
b. Veracity
c. Otonomi
d. Beneficience
e. Nonmaleficience
32
Tiga (3) orang pasien masuk di ruang UGD secara bersamaan. Pasien A
perempuan berusia 15 tahun yang juga adik kandung perawat yang
bertugas mengalami demam sejak 1 hari yang lalu. Pasien B laki-laki
berusia 12 tahun mengalami sesak nafas dialami sejak 20 menit yang
lalu. Pasien C perempuan berusia 22 tahun masuk dengan keluhan
lemas. Perawat yang bertugas menangani pasien A terlebih dahulu
dengan alasan adik kandung. Apakah prinsip etik yang dilanggar
perawat pada kasus tersebut?
a. Justice
b. Veracity
c. Otonomi
d. Beneficience
e. Nonmaleficience
33
Seorang perempuan berusia 30 tahun masuk diantar ke UGD
dengan kondisi perdarahan akibat luka robek di bagian lengan
kiri dialami 15 menit yang lalu. Perawat yang sedang shift
langsung menghentikan perdarahan dengan cara balut
tekan. Setelah itu, luka dibersihkan dengan NaCl 0,9 %
kemudian menjahit luka tersebut.
• Apakah prinsip etik yang diterapkan perawat pada kasus
tersebut?
a. Justice
b. Veracity
c. Otonomi
d. Beneficience
e. Nonmaleficience
34
Seorang laki-laki berusia 50 tahun masuk ke UGD dengan keluhan tidak
BAK dialami sejak 5 jam yang lalu. Perawat sedang melakukan
pemasangan kateter setelah melakukan persetujuan pada pasien. Pada
saat memasukkan selang kateter ke dalam uretra, nampak keluar urine
pada selang kateter. Perawat langsung mengembangkan balon
kateter. Pasien secara spontan berteriak kesakitan dan tampak
banyak darah pada selang kateter.
Apakah prinsip etik yang dilanggar perawat pada kasus tersebut?
a. Justice
b. Veracity
c. Otonomi
d. Beneficience
e. Nonmaleficience
35

Seorang perempuan berusia 33 tahun dirawat di ruang


perawatan dengan kondisi anemia. Pada saat visite perawat,
pasien menanyakan hasil pemeriksaan darahnya. Perawat
yang bertugas berjanji kepada pasien tersebut bahwa akan
datang menyampaikan hasil pemeriksaan darahnya pada 15
menit sebelum pergantian shift. Tepat 15 menit sebelum
pergantian shift, Ners datang ke pasien menjelaskan hasil
pemeriksaan darah.
Apakah prinsip etik yang diterapkan perawat pada kasus
tersebut?
a. Justice
b. Fidelity
c. Veracity
d. Confidentiality
e. Accountability
36
Seorang laki-laki berusia 22 tahun dirawat di ruang perawatan interna
dengan diagnosis HIV AIDS. Pasien dipindahkan di ruang perawatan
khusus dengan alasan menghindari penularan kepada pasien lain.
Pasien lain bertanya kepada perawat “Mengapa pasien itu dipindahkan
ke ruang perawatan khusus?” Perawat menjelaskan kepada pasien
yang lain bahwa pasien yang tadi dipindahkan karena terinfeksi HIV
AIDS.
Apakah prinsip etik yang dilanggar perawat pada kasus tersebut?
a. Justice
b. Fidelity
c. Veracity
d. Confidentiality
e. Accountability
37
Seorang pasien laki-laki usia 24 tahun sedang dirawat di ruang
bangsal penyakit dalam. Pasien akan dilakukan pemasangan
kateter. Perawat menganjurkan pasien relaksasi napas dalam
saat memasukkan selang kateter. Pasien lain melihat tindakan
pemasangan kateter yang dilakukan oleh perawat karena
tidak memasang sampiran.
Apakah prinsip etik yang dilanggar perawat pada kasus
tersebut?
a. Justice
b. Fidelity
c. Veracity
d. Confidentiality
e. Accountability
38
Seorang perempuan usia 28 Tahun P1A0 post SC hari ke 2 di
rawat di ruang nifas dengan keluhan nyeri pada payudara.
Hasil pengkajian payudara bengkak, keras, dan teraba hangat,
TD 120/80 mmHg, frekuensi nadi 88x/menit, suhu 38,70C,
Frekuensi napas 22x/menit. Pasien takut bergerak karena takut
jahitannya lepas.
Apakah intervensi keperawatan pada kasus tersebut?
a. Lakukan kompres hangat dan dingin secara bergantian
b. Ajarkan tehnik distraksi untuk mengurangi nyeri
c. Anjurkan untuk mobilisasi bertahap
d. Anjurkan untuk memerah ASI
e. Lakukan massase payudara
39
Seorang perempuan berusia 28 tahun G0P0A0 riwayat
menikah 2,5 tahun yang lalu, datang ke poliklinik ANC
dengan keluhan nyeri pada daerah perut setiap hari
pertama menstruasi. Pasien bertanya kepada perawat
dan mengungkapkan kekhawatirannya tidak bisa
memiliki keturunan. Pasien juga mengeluh kadang-
kadang susah tidur.
• Apakah masalah keperawatan yang paling tepat pada
kasus tersebut ?
a. Pola koping tidak efektif
b. Kurang pengetahuan
c. Gangguan pola tidur
d. Nyeri akut
e. Ansietas
39
Seorang perempuan usia 30 tahun,G1P0A0 usia kehamilan 39
minggu datang ke ruang bersalin dengan keluhan mules pada
perut. Hasil pengkajian pembukaan serviks 10 cm, ketuban
utuh, kepala sudah tampak pada vulva, his 4x10 menit durasi
40 detik. TD 120/80 mmHg, frekuensi nadi 80 x/menit,
frekuensi napas 20 x/menit, suhu 38 0C.
Apakah langkah selanjutnya yang dilakukan oleh perawat?
a. Sokong perineum dengan menggunakan kain steril
b. Lakukan pengeluaran bahu
c. Tunggu putaran paksi luar
d. Persiapkan alat partus
e. Lakukan amniotomi
40
Seorang laki- laki dirawat di ICU dengan kondisi penurunan kesadaran
sejak 2 hari yang lalu dengan diagnosa medis tuberculosis. Hasil
pengkajian GCS 6, sulit bernafas, sianosis, penggunaan otot bantu
nafas, CRT > 3 detik, terdapat lendir pada mulut, bunyi nafas gurgling,
terpasang ventilator,infus, ETT, oksigen, dan kateter, TD 150/90 mmHg,
frekuensi nafas 27 X/menit, nadi 110 x/menit, Suhu 36,8oc. Perawat
melakukan suction.
• Apakah yang harus dievaluasi setelah melakukan tindakan
keperawatan pada kasus tersebut?
a. Bunyi nafas
b. Warna lendir
c. Tekanan darah
d. Saturasi oksigen
e. Otot bantu pernafasan
41
Seorang laki-laki usia 25 tahun diantar ke UGD dengan kondisi
luka bakar akibat ledakan kompor gas panas sejak 20 menit
yang lalu. Hasil pemeriksaan fisik luka di bagian punggung,
abdomen, dada dan seluruh ekstremitas. TD 90/60 mmHg,
frekuensi nadi 110 x/menit, pernapasan 28 x/menit, suhu 35,8
oC.

• Apakah yang harus dikaji pertama kali untuk gejala syok


hipovolemik?
A. Produksi urine
B. Tekanan darah
C. Pernafasan
D. Akral
E. Nadi
42
Seorang perempuan usia 30 tahun diantar ke UGD dengan
kondisi penurunan kesadaran jatuh dari motor sejak 10 menit
yang lalu. Hasil pemeriksaan fisik ditemukan GCS 4, cedera
kepala, tidak terdapat muntahan, luka robek pada temporal
dan frontal, pupil anisokor, tidak ada pengembangan dada,
arteri karotis tidak teraba.
• Apakah tindakan keperawatan yang paling tepat dilakukan
pada kasus tersebut?
A. Melakukan resusitasi jantung paru
B. Melakukan bebat tekan pada luka
C. Melakukan head tilt dan chin lift
D. Memberikan cairan infus
E. Memasang neck collar
43
Seorang laki-laki usia 20 tahun diantar ke UGD dengan kondisi
penurunan kesadaran akibat kecelakaan lalu lintas sejak 10
menit yang lalu. Hasil pemeriksaan fisik bunyi nafas gurgling,
ada darah keluar dari hidung, luka lecet pada kepala, GCS 5,
sulit bernafas, sianosis, CRT >3 detik, frekuensi pernafasan 30
x/menit.Terpasang neck collar
• Apakah tindaakan keperawatan yang harus dilakukan pada
kasus tersebut?
a. Melakukan bebat tekan pada luka
b. Memberian bantuan oksigen
c. Memberikan perawatan luka
d. Mengukur tanda-tanda vital
e. Melakukan suction
44
Seorang laki-laki usia 46 tahun diantar ke UGD dengan kondisi
penurunan kesadaran akibat jatuh dari atap rumahnya sejak 10 menit
yang lalu. Hasil pengkajian fisik GCS 4, akral dingin, sianosis, CRT > 3
detik, perdarahan pada kepala, fraktur terbuka pada 1/3 tibia fibula
sinistra, sulit bernafas. TD 90/60 mmHg, frekuensi nadi 120 x/menit,
pernafasan 26 x/menit, suhu 37,9 oC. Terpasang neck collar.
Apakah tindakan keperawatan yang harus dilakukan pada kasus
tersebut?
a. Menjahit luka
b. Memasang bidai
c. Mengontrol perdarahan
d. Memberikan cairan infus
e. Memberikan bantuan oksigen
45
Seorang laki-laki usia 50 tahun ditemukan tergeletak di pinggir
jalan dengan kondisi tidak sadarkan diri dialami setelah
tertabrak mobil. Hasil pengkajian ditemukan GCS 3 luka di
abdomen dan femur sinistra, tidak ada ekspansi dada, arteri
karotis teraba denyutan lemah, tidak dtemukan bunyi nafas
tambahan. Perawat telah meminta bantuan ke rumah sakit.
Apakah tindakan kep yang tepat pada kasus tersebut?
a. Memberikan bantuan oksigen 10 x/menit
b. Memberikan balut tekan pada luka
c. Melakukan resusitasi jantung paru
d. Memberikan syok position
e. Memasang bidai
46
Seorang perempuan usia 45 tahun diantar ke UGD keluhan sulit
bernafas. Hasil pengkajian pasien mengatakan alergi debu, tampak
pucat pada mukosa bibir, lemah, tarikan aktif pada dinding dada,
terdengar bunyi nafas wheezing. TD 130/90 mmHg, frekuensi napas
27 x/menit, frekuensi nadi 130 x/menit, suhu 37,6oC. Pasien masih
sesak setelah mendapatkan tindakan nebulizer dan memberikan posisi
semifowler.
• Apakah tindakan keperawatan yang tepat pada kasus tersebut?
a. Melakukan pemeriksaan sputum
b. Memberikan bantuan oksigen
c. Memantau tanda-tanda vital
d. Membatasi pengunjung
e. Memasang infus
47
Seorang perempuan usia 25 tahun diantar ke UGD dengan kondisi
penurunan kesadaran akibat kecelakaan lalu lintas sejak 20 menit yang
lalu. Hasil pengkajian ditemukan GCS 5,arteri karotis masih teraba,
henti napas. Pasien akan dilakukan pemasangan ETT. Perawat telah
menjelaskan dengan baik indikasi dan tujuan pemasangan ETT pada
pasien namun keluarga tetap menolak tindakan tersebut.
• Apakah yang harus dilakukan perawat pada kasus tersebut?
A. Memberikan pernyataan penolakan tindakan yang ditanda
tangani keluarga pasien
B. Tetap melakukan tindakan pemasangan endotracheal tube
C. Menghentikan prosedur tindakan yang akan dilakukan
D. Merujuk pasien ke rumah sakit lain
E. Menyarankan keluarga berdiskusi
48
Seorang laki-laki usia 38 tahun diantar ke UGD dengan
keluhan susah BAK. Hasil pangkajian nyeri saat BAK dan urine
hanya menetes, takut bangun, tampak meringis mengeluh
takut bangun, selalu bertanya tentang penyakitnya,teraba
penonjolan pada simfisis dan nyeri bertambah saat ditekan.
• Apakah tindakan yang tepat pada kasus tersebut?
a. Membantu mengubah posisi tubuh
b. Menjelaskan tentang penyakitnya
c. Memberikan obat analgetik
d. Memberikan obat diurerik
e. Memasang kateter urine
49
Seorang laki-laki berusia 20 tahun diantar ke ruang UGD dengan
kondisi mengalami perdarahan akibat kecelakaan lalu lintas. Hasil
pemeriksaan fisik terdapat luka terbuka pada bagian pada abdomen
dan paha kiri disertai perdarahan masiv, akral dingin, tekanan darah
90/60 mmHg, frekuensi nafas 24 x/menit, nadi 110 x/menit, suhu 37
oC. Perawat telah melakukan bebat tekan pada luka.

• Apakah priotitas tindakan keperawatan yang dilakukan pada kasus


tersebut?
a. Mengangkat kaki lebih tinggi dari kepala 30 oC
b. Memberikan cairan infus 2 line
c. Melakukan heacting pada luka
d. Memberikan bantuan oksigen
e. Memasang bidai
50
Seorang laki-laki usia 25 tahun diantar ke ruang UGD dengan
keluhan sesak nafas sejak 30 menit yang lalu. Hasil anamnesis
keluarga mengatakan, pasien riwayat asma bronchial. Saat
dilakukan pengkajian, pasien nampak sianosis, diaphoresis,
cemas, dan batuk. Pemeriksaan TD 130/100 mmHg, frekuensi
nadi 110 x/menit, frekuensi nafas 28 x/menit, suhu 380C.
Pasien posisi fowler.
• Apakah tindakan keperawatan prioritas pada kasus ini?
a. Memberikan cairan infus
b. Mengajarkan batuk efektif
c. Memberikan obat antipiretik
d. Memberikan posisi semifowler
e. Memberikan oksigen kanul nasal 2-6 L/menit
51
Seorang perempuan usia 30 tahun diantar ke UGD oleh polisi
lalu lintas dengan kondisi penurunan kesadaran akibat
kecelakaan lalu lintas dialami 20 menit yang lalu. Hasil
pengkajian terdengar suara snoring, nampak jejas pada leher
dan trauma pada dada. TD 130/70 mmHg, nadi 87 x/mnt,
napas 27 x/menit dan suhu 37 0C. Terpasang neck collar
• Apakah tindakan yang harus dilakukan untuk mempatenkan
jalan nafas?
a. Melakukan suction
b. Melakukan jaw trust
c. Memasang orofaringeal tube
d. Memasang endotracheal tube
e. Melakukan head tilt dan chin lift
52
Seorang laki-laki usia 35 tahun masuk di UGD dengan keluhan
sesak nafas dan nyeri dada sejak 30 menit yang lalu. Hasil
pengkajian, pasien riwayat benturan dada, tekanan vena
jugularis meningkat,perkusi thoraks hipersonor, tampak sesak
nafas semakin bertambah. TD 90/60 mmHg, frekuensi nadi
130 x/menit, pernapasan 28 x/menit dan suhu 37,8oC, SaO2
93%. Pasien terpasang kanul oksigen 6 L/menit.
• Apakah tindakan yang tepat pada kasus tersebut?
a. Menganjurkan relaksasi nafas dalam
b. Memberikan simple mask 8 L/menit
c. Melakukan dekompresi needle
d. Melakukan kompres hangat
e. Memberikan cairan infus
51
Seorang perempuan usia 35 tahun diantar oleh keluarganya di
ruang UGD dengan kondisi penurunan kesadaran akibat
kebakaran sejak 30 menit yang lalu. Hasil pemeriksaan fisik
terdengar suara nafas stridor dan gelisah, luka bakar pada
wajah, leher, kepala, dan seluruh badan, GCS 4, TD 150/100
mmHg, frekuensi nadi 120 x/menit, pernafasan 28 x/menit
dan suhu 37,9 oC.
• Apakah tindakan yang paling tepat pada kasus tersebut?
a. Melakukan suction
b. Melakukan jaw trust
c. Memasang orofaringeal tube
d. Memasang endotracheal tube
e. Melakukan pemasangan infus
52
Seorang laki-laki berusia 35 tahun masuk ke UGD dengan keluhan nyeri dada
kiri dan sulit bernapas sejak 15 menit yang lalu. Hasil pengkajian sesak napas
berkurang saat duduk, khawatir, gelisah, lemah, diaphoresis, distensi vena
jugularis, edema pada kedua tungkai kaki,asites, bunyi perkusi paru pekak,
auskultasi jantung suara gallop S3, output urine sedikit. TD 180/100 mmHg,
frekuensi napas 25 x/menit, nadi 120 x/menit.
• Apakah masalah keperawatan yang tepat pada kasus tersebut?
a. Bersihan jalan napas tidak efektif
b. Kelebihan volume cairan
c. Pola nafas tidak efektif
d. Nyeri akut
e. Ansietas
53
Seorang laki-laki usia 50 tahun masuk di ruang UGD dengan
keluhan BAK tidak lancar dialami sejak 8 jam yang lalu. Pasien
mengatakan saat BAK hanya menetes sekitar 2 tetes dan nyeri
pada vesika urinaria. Hasil pemeriksaan fisik pasien nampak
cemas, distensi vesika urinaria, TD 130/90 mmHg, frekuensi
nadi 110 x/menit, pernafasan 22 x/menit dan suhu 37,7 oC.
Apakah masalah keperawatan prioritas pada kasus tersebut?
a. Gangguan eliminasi urine
b. Pola napas tidak efektif
c. Hipertermia
d. Kecemasan
e. Nyeri akut
54
Seorang laki-laki usia 80 tahun dirawat di ruang CVCU dengan
diagnosis CHF. Hasil pengkajian ditemukan pasien BAK sedikit,
edema pada ektremitas, distensi vena jugularis, asites,
lemah, TD 150/90 mmHg,frekuensi nadi 70 x/menit, napas 22
x/menit, SaO2 97%. Terpasang oksigen dan monitor.
• Apakah intervensi keperawatan yang tepat pada kasus
tersebut?
a. Batasi aktivitas pasien
b. Monitor balance cairan
c. Tinggikan kaki pasien sekitar 15oC.
d. Batasi intake cairan dan berikan diuretik
e. Anjurkan pasien ROM aktif pada ektremitas bawah
55
Seorang laki-laki usia 25 tahun di ruang CVCU dengan diagnosis CHF.
Hasil pengkajian pasien mengalami penurunan kesadaran secara tiba-
tiba, tidak ada sumbatan jalan nafas, pernafasan tidak teratur, CRT >3
detik, GCS 7, TD 140/100 mmHg, frekuensi nadi 120 x/menit, napas 30
x/menit, suhu 37,8oC, SaO2=50%. Hasil pemeriksaan AGD; pH=7.10,
PCO2=29 mmHg, HCO3=18 meq/L.
Apakah tindakan keperawatan yang tepat pada kasus tersebut?
a. Memberikan oksigen kanul nasal 6 L/menit
b. Memberikan oksigen simple mask 8 L/menit
c. Memberikan oksigen kanul nasal 2-3 L/menit
d. Memberikan oksigen rebreathing mask 10-12 L/menit
e. Memberikan oksigen non rebreathing mask 10-12 L/menit
56
Seorang laki-laki usia 25 tahun di ruang ICU dengan diagnosis post op
trepanasi. Hasil pengkajian pasien mengalami penurunan kesadaran
secara tiba-tiba, tidak ada sumbatan jalan nafas, pernafasan tidak
teratur, CRT >3 detik, GCS 7, TD 140/100 mmHg, frekuensi nadi 120
x/menit, napas 30 x/menit, suhu 37,8oC, SaO2=50%. Hasil pemeriksaan
AGD; pH=7.10, PCO2= 55 mmHg, HCO3=28 meq/L.
• Apakah tindakan keperawatan yang tepat pada kasus tersebut?
a. Memberikan oksigen kanul nasal 6 L/menit
b. Memberikan oksigen simple mask 8 L/menit
c. Memberikan oksigen kanul nasal 2-3 L/menit
d. Memberikan oksigen rebreathing mask 10-12 L/menit
e. Memberikan oksigen non rebreathing mask 10-12 L/menit
57
Seorang laki-laki berusia 35 tahun masuk ke UGD dengan keluhan nyeri
dada kiri dan sulit bernapas sejak 15 menit yang lalu. Hasil pengkajian
sesak napas berkurang saat duduk, khawatir, gelisah, lemah,
diaphoresis, distensi vena jugularis, edema pada kedua tungkai kaki,
asites, bunyi perkusi paru pekak, auskultasi jantung suara gallop S3,
output urine sedikit. TD 180/100 mmHg, frekuensi napas 25 x/menit,
nadi 120 x/menit.
• Apakah kriteria hasil yang harus dicapai pada kasus tersebut?
a. Output urine 0,5-1 cc/kg/BB/jam
b. Frekuensi nafas 16-20 x/menit
c. Pasien mandiri beraktivitas
d. Bunyi perkusi paru sonor
e. Edema dan asites hilang
58
Seorang perempuan berusia 25 tahun dengan G1P0A0
datang ke poliklinik ANC. Hasil pengkajian pasien
mengatakan HPHT 11 Maret 2017. TD 120/80 mmHg,
frekuensi nadi 80 x/menit, napas 19 x/menit, suhu 36,7
oC.

• Kapankah taksiran persalinan pada kasus tersebut?


a. 18 Desember 2017
b. 18 Desember 2018
c. 11 Oktober 2018
d. 11 Maret 2018
e. 11 Juli 2018
• Cara menghitung taksiran partus adalah HPHT
bulan Januari s.d Maret
• Tanggal +7, Bulan +9, Tahun +0
• Tanggal 11+7 = 18, Bulan 3+9 = 12
(Desember), Tahun 2017+0 = 2017
59
Seorang perempuan berusia 25 tahun dengan G1P0A0
datang ke poliklinik ANC. Hasil pengkajian pasien
mengatakan HPHT 11 Oktober 2017. TD 120/80 mmHg,
frekuensi nadi 80 x/menit, napas 19 x/menit, suhu 36,7
oC.

• Kapankah taksiran persalinan pada kasus tersebut?


a. 18 Juli 2018
b. 11 Juli 2018
c. 18 Juni 2018
d. 11 Juni 2018
e. 11 Oktober 2018
• Cara menghitung taksiran partus adalah HPHT
bulan April s.d Desember
• Tanggal +7, Bulan -3, Tahun +1
60
Seorang perempuan berusia 27 tahun dengan
G2P1A0 datang ke poliklinik ANC untuk
memeriksakan kehamilannya. Hasil pengkajian
HPHT 25 Mei 2016. Kapankah taksiran partus pasien
tersebut?
a. 4 Mei 2017
b. 25 Mei 2017
c. 4 Maret 2017
d. 4 Maret 2018
e. 25 Maret 2017
• Tanggal 25+7 = 32, Bulan 5-3 = 2 (Februari),
Tahun 2016+1 = 2017
• 32 Februari 2017. TP nya adalah 4 Maret 2017
karena bulan Februari hanya sampai tanggal
28. Jika dapat jawaban yang lewat tanggalnya
pada bulan tersebut, maka melangkah ke
bulan berikutnya.
61
Seorang perempuan usia 30 tahun dengan G2P1A0
datang ke poliklinik ANC pada tanggal 11 Agustus
2016. Klien mengatakan HPHT 5 Maret 2016.
• Berapakah usia kehamilan klien pada kasus
tersebut?
a. 3 bulan
b. 4 bulan
c. 5 bulan
d. 6 bulan
e. 7 bulan
• Tanggal kunjungan-HPHT
• (11-5) (8-3) (2016-2016)
• 6 hari 5 Bulan dibulatkan menjadi 5 bulan.
62
Seorang perempuan usia 26 tahun dengan G3P1A1 datang ke
poliklinik ANC memeriksakan usia kehamilannya. Hasil
pemeriksaan leopold 1 didapatkan jarak antara simfisis pubis
ke TFU 29 cm, leopold 2 punggung kanan. TD 110/70 mmHG,
frekuensi nadi 80 x/menit, napas 21 x/menit.
• Berapakah usia kehamilan pada kasus tersebut?
a. 29 minggu
b. 28 minggu
c. 27 minggu
d. 26 minggu
e. 25 minggu
64
Seorang perempuan usia 35 tahun dirawat di ruang penyakit
dalam dengan diagnosis tuberculosis. Hasil pemeriksaan fisik
nampak kurus, batuk berdahak bercampur darah terpasang
oksigen 4 L/menit. Perawat akan memberikan obat
streptomisin 1 g melalui intramuscular (IM). Perawat
membersihkan area injeksi dengan kapas alkohol dan
menusukkan jarum dengan cepat pada sudut 900C.
• Apakah tindakan selanjutnya yang harus dilakukan?
a. Mendorong plunger dengan perlahan dan lancar
b. Memberikan tekanan di area insersi jarum
c. Menganjurkan pasien nafas dalam
d. Menarik plunger dan aspirasi
e. Mengajak pasien berbicara
• Data yang mendukung menusukkan jarum
dengan cepat pada sudut 90 0C. setelah
melakukan tindakan ini, tindakan selanjutnya
adalah menarik plunger dan aspirasi untuk
melihat adanya aliran balik darah ke dalam
spuit dan memastikan apakah jarum berada di
dalam otot atau pembuluh darah. Sasaran
pemberian obat melalui injeksi intramuskuler
adalah ujung jarum tepat berada di dalam
otot.
63
Seorang laki-laki berusia 45 tahun mengalami nyeri dada sejak 1 jam
yang lalu. Klien mengatakan nyeri dada sebelah kiri menjalar ke lengan
kiri, jantung terasa berdebar- debar disertai perasaan mual, muntah,
sesak nafas, dan lelah. Hasil pemeriksaan fisik didapatkan akral dingin,
edema, distensi vena jugularis, CRT > 3 detik, sianosis. TD
150/90mmHg, frekuensi nadi : 110x/menit, frekuensi nafas 27 x/menit,
suhu 36 0C. Pemeriksaan EKG menunjukkan gelombang T terbalik dan
depresi segmen ST, ECHO : EF 40%.
Apakah masalah keperawatan yang tepat pada kasus tersebut?
a. Nyeri akut
b. Hipervolemia
c. Pola nafas tidak efektif
d. Penurunan curah jantung
e. Gangguan perfusi jaringan perifer
64
Seorang laki-laki berusia 45 tahun dirawat di CVCU mengalami nyeri
dada sejak 1 jam yang lalu. Klien mengatakan sesak nafas nyeri dada
sebelah kiri menjalar ke lengan kiri, jantung terasa berdebar-debar
disertai perasaan mual, muntah dan lelah. Hasil pemeriksaan fisik
didapatkan akral dingin,pitting edema pada kedua ekstremitas, distensi
vena jugularis, CRT > 3 detik, sianosis. TD 150/90mmHg, frekuensi nadi
: 110x/menit, frekuensi nafas 27 x/menit, suhu 36 0C. Pemeriksaan EKG
menunjukkan gelombang T terbalik dan depresi segmen ST, ECHO : EF
40%.
• Apakah intervensi keperawatan yang tepat pada kasus tersebut?
a. Berikan obat diuretik
b. Ajarkan teknik distraksi
c. Berikan bantuan oksigen
d. Monitor toleransi aktivitas pasien
e. Monitor perubahan tanda-tanda vital
65
Seorang perempuan usia 35 tahun dirawat di ruang penyakit dalam
dengan diagnosis tuberculosis. Hasil pemeriksaan fisik nampak kurus,
batuk berdahak bercampur darah terpasang oksigen 4 L/menit.
Perawat akan memberikan obat streptomisin 1 g melalui intramuscular
(IM). Perawat membersihkan area injeksi dengan kapas alkohol dan
menusukkan jarum dengan cepat pada sudut 900C. Saat melakukan
aspirasi, nampak adanya aliran darah ke dalam spuit.
• Apakah tindakan selanjutnya yang harus dilakukan?
a. Mendorong plunger dengan perlahan dan lancar
b. Memberikan tekanan di area insersi jarum
c. Memijat dan membersihkan area insersi
d. Mengganti area insersi jarum
e. Menarik jarum keluar
• Data yang mendukung saat melakukan aspirasi nampak
adanya aliran darah ke dalam spuit. Kondisi ini
menunjukkan bahwa jarum berada dalam pembuluh darah,
bukan di otot. Sementara sasaran pemberian obat IM
adalah ujung jarum tepat berada di dalam otot. Jadi, jika
darah keluar saat inspirasi, tindakan selanjutnya adalah
menarik jarum keluar dan tetapi tidak mengganti area
insersi jarum, kemudian memberikan tekanan di area
insersi, ulangi langkah injeksi. Jika tidak ada darah yang
keluar, dorong plunger dengan perlahan dan lancer. Hal lain
yang perlu diingat, injeksi IM tusukkan jarum dengan sudut
90o, injeksi ubcutan 45oC, intracutan/intradermal 10-15oC.
66
Seorang perempuan usia 40 tahun dirawat di ruang penyakit dalam
dengan diagnosis infeksi saluran kemih. Hasil pengkajian nyeri vesika
urinaria saat berkemih dan terpasang infus. Pertama kalinya pasien
akan diberikan terapi obat antibiotic ceftriaxone melalui intravena.
Perawat telah mengencerkan obat ceftriaxone di dalam vial dengan
menggunakan aquades 4ml.
• Apakah tindakan keperawatan selanjutnya harus dilakukan pada
pasien tersebut?
a. Menyambungkan spuit yang berisi obat dengan konektor
penghubung
b. Membersihkan konektor selang infus dengan kapas alkohol
c. Memasukkan obat ke dalam IV secara perlahan
d. Melakukan test alergi pada lengan bawah
e. Mengatur kecepatan tetesan cairan infus
Data yang mendukung pertama kalinya pasien
akan diberikan terapi obat antibiotic ceftriaxone
melalui intravena. Perawat harus memperhatikan
keamanan pasien dalam memberikan asuhan
keperawatan. Sebelum memberikan obat antibiotik
secara IV atau IM untuk pertama kalinya, maka
terlebih dahulu perlu dilakukan test alergi pada
lengan bawah melalui injeksi
intradermal/intracutan/skin test. Metode ini
merupakan metode uji diagnostic untuk
mengetahui adanya alergi terhadap obat antibiotik.
67
Seorang perempuan usia 25 tahun, GIP0A0 datang ke ruang
bersalin dengan keluhan mules sejak 6 jam yang lalu disertai
dengan pengeluaran lendir bercampur darah. Hasil
pemeriksaan: TFU 32 cm, punggung kanan, presentase kepala,
divergent 3/5, kontraksi 2x10 menit,durasi 20 detik, DJJ 142
x/mnt, porsio lunak, pembukaan 4 cm, ketuban utuh.
• Apakah intervensi yang dapat diberikan pada kasus di atas?
a. Memberikan makanan
b. Ajarkan teknik relaksasi
c. Lakukan massase sacrum
d. Menganjurkan pasien untuk berjalan-jalan
e. Menganjurkan pasien untuk tidur miring kiri
68
Seorang perempuan usia 25 tahun dengan G2P1A0 datang ke
poliklinik ANC ingin memeriksakan kehamilannya. Hasil
pemeriksaan leopold 1 didapatkan TFU 3 jari di atas umbilicus,
leopold 2 punggung kiri, leopold 3 presentasi bagian terbawah
kepala.
• Apakah pemeriksaan selanjutnya yang harus dilakukan?
a. USG
b. Urinalisis
c. Vagina toucher
d. Mengukur lingkar pangggul
e. Menghitung denyut jantung janin
• Setelah melakukan leopold 3 dengan palpasi presentasi
bagian terbawah, maka pemeriksaan selanjutnya adalah
menghitung DJJ untuk memastikan kondisi/keadaan janin
saat ini.
69
Seorang perempuan usia 33 tahun dengan G2P1A0 datang ke poliklinik
ANC. Hasil pengkajian didapatkan usia kehamilan 27 minggu, TFU 27 cm,
posisi janin puki, presentasi kepala dan konvergen. Berapakah taksiran berat
janin pada kasus tersebut?
a. 2325 gram
b. 2300 gram
c. 2700 gram
d. 2480 gram
e. 2500 gram
Belum masuk PAP
• (TFU-12) x 155
• (27-12) x 155 =15 x 155 = 2325 gram.
• Pada kasus ini belum masuk PAP. Data yang mendukung konvergen.
Konvergen adalah saat pemeriksa melakukan leopold 4, kedua tangan
pemeriksa masih bertemu yang menunjukkan bagian terendah janin
belum masuk PAP.
70
Seorang perempuan usia 33 tahun dengan G2P1A0 diantar ke ruang bersalin
karena menurutnya hari ini adalah taksiran persalinannya. Hasil pengkajian
didapatkan usia kehamilan 36 minggu, keluar lendir bercampur darah dari
jalan lahir TFU 36 cm, posisi janin puki, presentasi kepala dan sudah masuk
PAP. Berapakah taksiran berat janin pada kasus tersebut?
a. 3600 gram
b. 3768 gram
c. 3800 gram
d. 3786 gram
e. 3875 gram

Jika sudah masuk PAP


• (TFU-11) x 155
• (36-11) x 155 =25 x 155 = 3875 gram.

Anda mungkin juga menyukai