Anda di halaman 1dari 13

abu.suhaib01@gmail.

com
Salim bin Ali Ganim
Surabaya; 27-01-2022
 Definisi & beberapa kondisi
( Interseks # Transgender )
 Jenis-jenis banci yang tersamar
 Hukum terkait banci yang tersamar
 Proses penghitungan waris banci
tersamar
 Contoh kasus dan penyelesaiannya
 Banci yang tersamar (Interseks) adalah :
Seseorang (bayi) yang berkelamin
ganda dan tidak dapat diketahui
status jenis kelaminnya apakah laki-
laki atau perempuan.
dengan kata lain : terdapat dua alat
kelamin (laki-laki dan perempuan) tanpa
dapat dibedakan, atau tanda salah satu
jenisnya tidak jelas.
Interseks # Transgender
 Interseks adalah : kondisi dimana seseorang bayi
memiliki dua alat kelamin yang berbeda jenis. Atau dia
lahir dengan alat kelamin yang tidak dapat
diidentifikasi karena bentuknya yang “ambigu”.
Jadi Interseks adalah kondisi biologis dimana seseorang
anak sulit ditentukan jenis kelaminnya karena gangguan
hormonal dan penampilan jenis kelamin yang ambigu.
 Menentukan kelamin bayi interseks dinanti
sampai dewasa dengan ciri-ciri fisik yang
menonjol seperti haid, tumbuh payudara, tumbuh
jakun, kumis, mengeluarkan sperma.
 Beberapa macam banci yang tersamar, al :
1) Berkelamin ganda dan air seninya keluar dari
keduanya
2) Memiliki satu alat untuk mengeluarkan
kotorannya (BAK & BAB dari satu alat ini) dan
tidak memeliki jenis alat kelamin laki-laki atau
perempuan
3) Memiliki dubur (kemaluan belekang) yang
terpisah dan air seninya keluar dalam bentuk
air peluh yang deras tidak melalui kemaluan
4) Tidak meiliki kemaluan dari bawahnya, dia
hanyalah memuntahkan sesuatu yang dimakan
dan yang diminum.
 Banci yang tersamar –dalam bahasan Ilmu
Faraid/Waris- akan dijumpai pada empat
jalur berikut, yaitu :
1) Jalur bunuwwah (anak-cucu)
2) Jalur ukhuwwah (saudara-saudara)
3) Jalur ‘umuumah (paman-paman)
4) Jalur wala’ (membebaskan budak)
 Adapun jalur (ayah-ibu), (kakek-nenek),
dan (suami-istri), maka tidak akan dijumpai
dikarenakan statusnya yang jelas.
 Terdapat dua jenis hukum :
1) Jenis hukum yang tidak dibedakan antara
laki-laki dan perempuan , sehingga tidak
perlu adanya pengkhususan masalah banci
yang tersamar, seperti pada zakat Maal,
Fithrah dan sejenisnya.
2) Jenis hukum yang memiliki perbedaan
antara laki-laki dan perempuan
sebagaimana hukum warisan.
 Dalam hal ini cara yang ditempuh untuk
menyelesaikan masalah adalan ihtiyaath
(kehati-hatian).
1) Jika ahli waris sepakat menunda pembagian
hingga dewasa atau sampai ada kejelasan
banci tersamar (laki-laki/perempuan), maka
yang demikian hak mereka sesuai kesepakatan
2) Jika tidak bersepakat atau mengingginkan
disegerakan pembagian, maka banci diberikan
bagian 1/2 dari bagian laki-laki dan 1/2 dari
bagian perempuan (Jika tiada harapan sembuh).
 NB : Banci yang diketahui dengan jelas jenis
kelaminnya atau terdapat tanda-tanda dominan
seperti mengalami haid, tumbuhnya payudara,
keluar sperma, kencing dari kemaluan lk2/pr,
dll... Yang demikian bukan banci yang tersamar
 Terdapat dua keadaan banci yang
tersamar, masing-masing memiliki
proses penghitungan dan penyelesaian
yang berbeda.
 Dua keadaan banci yang tersamar, yaitu :
1) Ada harapan kejelasan jenis
kelaminnya, seperti dengan operasi.
2) Tidak ada harapan kejelasan jenis
kelaminnya, seperti wafat dalam
keadaannya.
Proses penghitungan waris banci tersamar
 Perhatikan 2 Estimasi kasus berikut serta ahli waris yang
bersama banci tersamar,… Seorang laki2 wafat, meninggalkan
ahli waris Ayah, 2 Anak Pr, Cucu Lk dr putra (banci)
Prediksi-1 Prediksi-2 Pusaka
(laki-laki) (perempuan)
6 6 600 Jt
Ayah 1/6 1 1/6 + A 1+1 100 Jt
2 Anak pr 2/3 4 2/3 4 400 Jt
Cucu Lk dalam Banci A 1 - 2 100 Jt
Dari 2 Estimasi diatas, terlihat jelas : Ditangguhkan
 Ayah diberikan haknya terkecil, yakni 1/6 saja.
 2 Anak Pr diberi haknya 2/3, karena mendapat bagian sama pada kedua
estimasi dan keadaan.
 Adapun bagian (1/6) untuk bagian banci yang tersamar (-jika estimasi
laki-laki), jika estimasi perempuan, maka sisa (1/6) ditambahkan ke ayah.
abu.suhaib01@gmail.com 10
‫ لَ ْو‬: ‫ال فِ ْي غَ ِد ِه‬ َ َ‫َح ٌد كِتَابًا فِ ْي يَ ْوِم ِه إَِلَّ ق‬َ ُ َ‫أ‬ ‫ب‬ ‫ت‬
ُ ‫ك‬
ْ ‫ي‬ ‫َل‬
َ ‫ه‬
ُ َّ
‫ن‬ َ
‫أ‬ ‫ت‬
ُ ‫َي‬
ْ ‫أ‬‫ر‬
َ ‫ “إ‬
‫ي‬ ِّ
‫ن‬ ِ
‫ َولَ ْو قُ ِّد َم َه َذا‬،‫س ُن‬ َ ‫ح‬ْ ‫ت‬
َ ‫س‬
ْ ‫ي‬
ُ ‫ن‬َ ‫ا‬ ‫ك‬
َ ‫ل‬
َ ‫ا‬ ‫ذ‬َ ‫ك‬
َ ‫د‬َ ‫ي‬
ْ‫ز‬ِ ‫ َولَ ْو‬،‫س ُن‬َ ‫َح‬
ْ ‫غُيِّ َر َه َذا لَ َكا َن أ‬
‫ َو َه َذا ِم ْن أَ ْعظَ ِم ال ِْعبَ ِر َو ُه َو‬،‫َج َم ُل‬ ْ ‫ َولَ ْو تُ ِر َك َه َذا لَ َكا َن أ‬،‫ض ُل‬ َ ْ‫لَ َكا َن أَف‬
.”‫ش ِر‬ ‫ْب‬
‫ل‬ ‫ا‬ ِ
‫ة‬ ‫ل‬ ‫م‬ ‫ج‬ ‫ى‬ ‫ل‬ ‫ع‬ ‫ص‬ ِ ‫ق‬ َّ
‫الن‬ ‫ء‬ِ ‫َل‬ ‫ي‬ِ ِ
َ َ ُْ َ َ َ ْ َ ْ ْ َ ٌ ْ ‫َدل‬
‫ت‬ ‫اس‬ ‫ى‬ ‫ل‬
َ ‫ع‬ ‫ل‬ ‫ي‬
 “Sesungguhnya tidaklah seseorang menulis sebuah karya
ilmiah kecuali esoknya ia berkata : andai saja ini dirubah
atau ditambah niscaya akan lebih baik, atau yang ini
dimajukan atau dihapus niscaya akan lebih indah, yang
demikian menunjukkan bahwa manusia tiada yang
sempurna, memiliki banyak kekurangan”.
Lihat : (Kasyfu Dhunun ‘an Asami al-Kutub wal-Funun.
Al-Hajj Kholifah).
abu.suhaib01@gmail.com 12
‫سالم بن علي غانم أبو صهيب األثري‪.‬‬
‫سورابايا؛ ‪ 20/01/2022‬م‬

‫‪abu.suhaib01@gmail.com‬‬ ‫‪13‬‬

Anda mungkin juga menyukai