Anda di halaman 1dari 16

PERTEMUAN, OL. 13.

METAFISIKA EKSAKTA

A. MENGENAL METAFISIKA EKSAKTA


Metafisika Eksakta merupakan gagasan dan buah pikiran dan inovasi dari guru besar
UNPAB Prof. Dr. H. KadirunYahya yang seiring dengan terbitnya buku Metafisika I, II dan
III, dan beberapa buku karangan lainnya, banyak mengundang berbagai pertanyaan dan
tanggapan positive yang luar biasa dari para teknolog, ilmuawan dan ulama dari berbagai
lapisan dunia.

Walaupun pada mulanya para ulama menanggapi biasa-biasa saja, namun sebahagian
para teknokrat dan ilmuawan menanggapi serius, karena dalam materi dari metafisika
tersebut mengandung pelajaran teknologi Al Qur’an.

Sejak zaman dahulu hingga sekarang ini, belum diketahui atau belum ditemui ilmu
yang cukup sempurna, yang mampu secara memuaskan memberi penerangan bagi para
cendekiawan agama. Sehingga untuk hal tersebut Prof. Dr. H. Kadirun Yahya menggagas
metafisika eksakta yang merupakan suatu kajian dalam ilmu yang membahas masalah-
masalah metafisika yang bersifat abstrak, transendens dan ghaib keberadaannya, melalui
pendekatan ilmu eksakta (fisika, kimia, matematika dll).

Metafisika eksakta belum sepenuhnya diterima pada sebagian pemikiran ummat yang
masih sederhana, sehingga agama belum memungkinkan diterangkan secara ilmiah yang
sempurna, Namun dengan meningkatnya sains, dengan temuan-temuan ilmiah yang mampu
diuraikan secara lebih memuaskan, maka metafisika eksakta kini sudah menjadi rujukan para
Sarjana dan Pasca Sarjana dalam penulisan-penulisan ilmiah pada saat menerangkan tentang
beberapa yang dianggap khilafiah bagi sebagian umat beragama.

Sejauh ini walaupun metafisika eksakta sudah puluhan tahun diungkapkan dan
diterangkan, menurut pendapat penulis hampir semua sepakat, namun sayangnya masih
banyak juga para ulama yang tetap menerangkan agama melalui metodologi ilmu sosial dan
falsafah dan belum memakai metodologi ilmu eksakta.

Kemajuan ilmiah pada zaman milenial atau zaman now ini begerak sedemikian cepat,
yang tak mampu untuk ditolak lagi, seluruh bidang baik berupa sosial maupun ilmiah
teknologi bergerak maju dan dapat diakses oleh selurah umat manusia di media sosial secara
mudah. Sehingga jika umat beragama tidak mampu mensejajarkan agama dengan ilmu
pengatuan yang berbasis ilmiah teknologi, maka lambat laun agama akan bergeser menjadi
budaya.

B. PENGERTIAN METAFISIKA EKSAKTA


Jika Prof. Dr. Armada Riyanto mengatakan, ”Metafisika merupakan sebuah
pemahaman realitas yang kongkrit”.

Prof. Dr. H. Kadirun Yahya mengatakan, ”Metafisika Eksakta adalah suatu kajian dalam
ilmu metafisika yang membahas masalah-masalah metafisika yang bersifat abstrak,
transenden dan ghaib keberadaannya melalui pendekatan ilmu eksakta”, (fisika, kimia,
matematika dll), sehingga ”Believe in God is no longer mere a believe but it has become to
be a science, Religion is science of the highest dimension”.

Jika sekiranya ilmu eksakta umpamanya ilmu fisika kita Lanjutkan, kita tingkatkan
sehingga masuk ke dalam ilmu bilghoibi, ke dalam ilmu Kerohanian, maka akan
terungkaplah, akan di “discover" apa itu agama, akan jelaslah segala rahasia-rahasia yang
selama ini dianggap sebagai kegaiban yang misterius, kini dapat dimengerti dengan nyata dan
rieel. Sehingga keimanan manusia beragama menjadi kokoh

Kokoh terhadap serangan-serangan atheisme dan manusia-manusia yang tidak


percaya terhadap agama , terhadap simpang siurnya ilmu tentang agama. Bahkan akan jelas
kelihatan bahwa agama itu adalah hukum-hukum rieel seperti hukum physika, kimia dan
sebagainya, hanya martabat dan dimensinya jauh lebih tinggi serta absolut dan sempurna.

Tetapi analoginya secara syari’i sama saja. Bila kita patuhi, kita ikuti hukum-hukum
itu dengan seksama maka tersedia bagi kita kurnia yang sebesar-besarnya yang disebut
"pahala". Coba kita lihat, berabad-abad lamanya para sarjana mengadakan riset dan
percobaan/ percobaan / eksperimen-eksperimen terhadap alam semesta sehingga menguasai
rahasia-rahasia hukum-hukum alam jagad raya, umpamanya dalam bidang elektronika.

Dan hasilnya sebagai “pahalanya" rahmat elektronika tidak dapat dipisahkan lagi dari
kehidupan modern dewasa ini. Bila pula riset dan percobaan-percobaan kita lanjutkan, Kita
tingkatkan ke dalam alam methaphysika maka mau tidak mau, bila kita penuhi rukun-rukun
dan syarat-syaratnya dengan metodenya yang tepat. Kita pun akan memperoleh energi alam
metaphysika yang jauh lebih dahsyat sebagai "'pahala"/kurnia, energi yang dapat
menghancurleburkan semua tenaga alam metaphysika yang bathil dan alam physika yang
bathil, karena alam metaphysika absolut adalah lebih halus dan lebih tinggi dimensinya dan
energinya (ingat saja rumus relativiteits theorie dari Einstein).
Sudah menjadi pengetahuan yang umum bahwa contoh-contoh energi metafisika antara lain
seperti kehebatan Nabi Allah Ibrahim menghancurkan Namrud, Nabi Musa menghancurkan
Fir’aun dan Nabi besar Muhammad SAW yang telah merobah gelap gulita zaman jahiliyah,
hanya dalam masa yang singkat, menjadi alam yang beradap atau dengan istilah terang
benderang yang cemerlang dimana terdapat “baldatun toyibatun warrabbun gafur". Nabi
Muhammad telah merobah manusia dan kemanusiaan yang nilai-nilai kehidupan yang
negatif, hidup dalam alam gelap gulita menjadi manusia-manusia yang memiliki nilai-nilai
positif yang beradab yang hidup dalam alam cemerlang.

Prof. Dr. H. Kadirun Yahya mengungkapkan seperti halnya ilmu kimia yang dulunya
juga dianggap misterius, tetapi menjadi ilmu yang nyata dan riel, setelah diletakkan dasar-
dasar ilmiahnya oleh sarjana-sarjana besar umpamanya: Lavoisier, Berzelius, Gay Lussac,
Avogadro, Proust, John Dalton, Rutherford, Niels Bohr, Arrhenius. Mendelejeff, Einstein dan
lain-lain sehingga sekarang telah dapat dimanfaatkan dan dinikmati oleh ummat manusia
modern dewasa ini, sehingga John Dalton berkata: “chemistry has proved to be a great
blessing for mankind and humanity” (kimia telah terbukti menjadi berkah besar bagi umat
manusia dan kemanusiaan), kami tambahkan "in this physical life” (dalam kehidupan fisik
ini).
Kemudian kami ucapkan; "Religion, Believe in God has proved to be greatest
blessing ever existed for mankind and humanity in this life and in the hereafter."( Agama,
Percaya kepada Tuhan telah terbukti menjadi berkah terbesar yang pernah ada bagi umat
manusia dan kemanusiaan di kehidupan ini dan di akhirat.).1 
Satu contoh lagi, betapa hebat energi metafisika Al Qur’an antara lain kelihatan dalam
satu Firman Tuhan Q.S. Alhasyr/ 59:21, Lau anzalnaa haadzal qur-aana ‘alaa jabalin lara-
aitahuu khaasyi'am mutashaaddi’am min khasyyatil laah wa tilkal amtsaalu nadhribuhaa lin
naasi la'allahum yatafakkaruun.

Artinya : “Andaikata Al Qur’an ini kami turunkan di atas sebuah gunung, akan kamu lihat
gunung itu tunduk dan pecah berantakan demi takutnya kepada Allah. Perumpamaan-
perumpamaan itu kami adakan untuk manusia agar mereka berpikir”.

Prof. Dr. H. Kadirun Yahya mengungkapkan betapa dahsyat kekuatan energi yang
tersimpan dalam Al Qur’an. Tetapi jika kita salah mengartikannya, dengan meletakkan satu
buah kitab Al Qur’an yang dibaca sehari-hari itu, maka jangankan satu buah, segudang pun
kita letakkan di atas bukit, bukan bukit yang akan hancur akan tetapi pasti kitab Alquran itu
yang akan rusak berantakan. Jadi bagaimana ini ? Al Qur’an mana yang dimaksud?

Metafisika eksakta dapat memberi jawaban dengan tegas dan exact. Coba kita ambil
perbandingan dengan ilmu electricity umpamanya, dimana Edison pernah berkata “Kitabku
ini membuat gelap gulita menjadi terang benderang”. Tentu di sini bukan benda "buku"
karangan Edison itu dimaksud, karena jika bukunya itu diletakkan dalam gelap malahan ia
yang akan hilang atau digelapkan orang. Tetapi bila metode yang diterapkan Edison dalam
bukunya untuk membangkitkan energi electronika dan kemudian disalurkan dengan bola-bola
pijar lampu maka akan terpijarlah cahaya yang cemerlang penghalau kegelapan.
Demikian pulalah tenaga-tenaga energi metaphysika yang tersimpan dalam Al Qur'an,
jangankan bukit yang sebuah benda mati akan hancur, bahkan dosa pun akan hancur, setan
pun akan hancur, pendeknya apa sajapun akan hancur dihantam oleh energi yang terbit dari
Al Quranul Karim jika disalurkan melalui ayat-ayat dahsyat yang tepat.
Sehingga seorang sarjana physika Barat Steven Hawking, seorang physicus yang
brilliant dewasa ini mengumpulkan data-data tentang energi Al Qur’an dalam bukunya, yang
berjudul : The subatomic world in the Qur’an. Energi tersebut di atas tidak hanya dapat
menghancurkan tetapi sekaligus / pada saat itu "menerbitkan / menggantinya" dengan sesuatu
yang hebat dan positif.

1Ibid, h, 4
Prof. Dr. H. Kadirun Yahya mengatakan lihatlah apa yang telah dipraktekkan Nabi
Muhammad, dari merubah zaman jahiliyah, negatif hitam pekat. Bahkan kalau manusia
seluruh dunia itu jujur, bahwa ajaran nabi Muhammad inilah yang merubah Dark Ages
menjadi zaman modern yang kita nikmati sekarang. Dimana kita bisa lihat zaman kita ini
bagaikan sebuah zaman yang menjelma menjadi dunia adabiyah dan berilmu pengetahuan,
yang positif bersih, putih sebagai cangkokan dari surga di dunia, walaupun ditengah-tengah
kehidupan kita masih terjadi berbagai kejahatan dan kezaliman.

Apa itu the dark ages? Adalah Zaman Kegelapan yang buruk dimana pada saat itu
kebebasan untuk memegang kepercayaannya dikekang habis-habisan. Orang-orang yang
tidak mau mengikuti agama dan kepercayaan penguasa dihabisi. Bukan hanya itu, Dark Ages
juga membuat mandeknya perkembangan ilmu pengetahuan. Dimana jika ada penemuan-
penemuan ilmu pengetahuan yang tidak sesuai dengan agama yang sedang berkuasa pada sat
itu, langsung ditolak.

Buku Nicolaus Copernicus yang mengumumkan pada penguasa Barat bahwa Bumi
mengelilingi matahari dilarang beredar. Galileo Galilei yang memiliki temuan yang sama
bahkan dipenjara oleh komite inkuisisi sampai akhir hayatnya. Alasannya karena kitab yang
dipegang penguasa mengatakan bumilah yang menjadi pusat semesta. Ini yang membuat
jarang sekali penemuan di Eropa pada masa kegelapan. Pada zaman kegelapan ini, kebebasan
untuk memegang kepercayaannya dikekang habis-habisan. Orang-orang yang tidak mau
mengikuti agama dan kepercayaan penguasa akan dihabisi.Sampai saat ini, penduduk Eropa
masih mengenang pahitnya pemaksaan agama ini.

Di Andalusia, Selatan Spanyol, pernah ada museum inquisisi yang bernama Seville


Castillo San Jorge. Museum ini merupakan tempat penyiksaan terhadap orang-orang zaman
itu yang menolak dengan sadar kepercayaan penguasa.

Jika kita mencari kata kunci “museum inquisition” internet”, akan muncul banyak
foto cara-cara penyiksaan yang sangat tidak manusiawi, yang terlalu mengerikan. Belum lagi
inkuisisi di negara-negara lainnya yang mengerikan juga. Tragedi kemanusiaan besar-besaran
ini membuat bangsa Barat trauma akan adanya negara agama. Sampai sekarang, oleh sebab
itu penduduk Eropa sangat anti dengan gagasan konsep agama memegang kekuasaan
kembali.
Namun sebenarnya dunia hampir seluruhnya mengetahui bahwa zaman Kegelapan
Eropah ialah merujuk kepada zaman pertengahan. Zaman pertengahan Eropah ini adalah abad
ke 5 sehingga abad ke 15 Masihi. Untuk lebih tepat lagi ialah dari tahun 476 Masihi hingga
ke tahun 1492 Masihi tahun ini dicatatkan di dalam sejarah Eropah sebagai zaman kegelapan.
Kapan berakhirnya zaman kegelapan ini?

Berakhirnya zaman kegelapan ini adalah dengan penaklukan Granada oleh tentara
Islam pada tahun 1492 dan juga dengan penaklukkan Constantinople oleh Turki pada 1453,
sehingga ajaran yang dibawakan oleh nabi Muhammad menghapuskan ajaran-ajaran doktrin
yang megakibatkan terjadinya zaman kegelapan.

Jadi sangat jelas bahwa berakhirnya zaman kegelapan itu karena adanya invansi Islam
dengan ajaran yang dibawa oleh Nabi Muhammad. Kenapa penulis menjadikan zaman
kegelapan Eropah ini menjadi rujukan, karena harapan penulis dunia harus berterimakasih
pada kehadiran manusia yang merubah zaman kegelapan menjadi zaman yang menjelma
menjadi dunia adabiyah dan berilmu pengetahuan, yang positif bersih, putih sebagai
cangkokan dari surga di dunia.

Sebagai bukti dari keilmiahan ungkapan ini sebagai contoh, khalifah Umar yang
begitu hebat namun jika orang tahu bahwa sebelum datangnya ajaran nabi Muhammad
kepadanya, dia adalah seorang yang hidup di zaman kegelapan bahkan dia pernah
membunuh, dan menguburkan hidup-hidup putri kandungnya sendiri serta yang berkeinginan
keras untuk membunuh nabi Muhammad. Kehidupanya selalu penuh dengan minum-
minuman keras dan penuh kejahilan. Akan tetapi pernahkah nabi Muhammad membalas atau
merasa dendam terhadap Umar?. Justru Umar dijadikannya sebagai sahabat, kenapa bisa
demikian? Karena Umar memahami ajaran Nabi Muhammad melalui unsur metafisika yang
dirasakannya langsung ketika ia hendak memukul adik perempuannya yang sedang membaca
Firman Tuhan dikala itu. Oleh sebab itu penulis juga mengajak kita semua untuk
memperhatikan dan menelaah seperti pertanyaan ini.

Prof. Dr. H. Kadirun Yahya mempertanyakan dalam Capita Selekta, Apakah ini sudah
dikuasai dan diperoleh umat beragama, yang dimasyhurkan dengan nama khalifah Allah di
atas bumi, terutama di zaman memuncaknya teknologi modern dewasa ini ?. Dimanakah
letaknya tenaga rahasianya sehingga Nabi Musa, Nabi Isa, Nabi Muhammad dan lain-lainnya
yang juga anak manusia seperti kita juga, memperoleh karunia dahsyat metafisika demikian?
Sehingga dapat menghancurkan musuh agama yang sedemikian tangguhnya atau
memang itu semua hanya untuk beliau-beliau saja, sehingga bagi kita hanya cerita menjelang
tidur atau di waktu istirahat, atau apakah Tuhan itu “berdiskriminasi “. Berbagai
permasalahan timbul yang harus dipecahkan, apa lagi dalam zaman hyper modern dewasa ini
yang teknologi sudah mencapai tingkat mutakhir sehingga alam pikiran manusia sedemikian
kritis dan tidak mau menerima semua itu begitu saja.
Prof. Dr. H. Kadirun Yahya menyayangkan bahwa segala-galanya itu akan tetap
tersuruk, tersirat, ter-rahasia, misterius, tersimpan dalam Al Qur’anul Karim dan lenyap
kembali tanpa dapat dimanfaatkan oleh kaum muslimin. Dan selama tidak dilakukan riset dan
percobaan-percobaan dengan menggunakan "Kunci" utamanya ilmu metafisika yang halus
dan tinggi, berasal dan berdasarkan serta bersumber pada Al Quranul Karim dan Hadits dan
ilmu pengetahuan exacta, maka umat beragama tidak akan menemukan yang tersimpan dalam
firman-firman Tuhan yang berada didalam Al Quran.
Prof. Dr. H. Kadirun Yahya mengatakan bahwa metafisika eksakta sekali-kali tidak
mancampuri soal dan cara ibadah. Sekali-kali tidak. Ibadah satu zarahpun tidak boleh
diganggu gugat dan terganggu. lbadah adalah "murni”, sebagaimana yang telah disampaikan
Allah SWT melalui Rasul Nya sarta telah tertuang nyata dalam Al Qur’an dan Hadist, Jadi
tegasnya metafisika hanya merupakan "Scientifical explanation" dari ayat-ayat Al Qur’an dan
Hadist-Hadist, yang antara lain meriset sehalus-halusnya dengan exact, satu hal yang maha
bernilai yaitu methoda untuk mendirikan "Sholatul Khasiin” dan bagaimana pula cara
terhayatinya "yakni dengan “tidak lalai berkekalan mengingat Allah dimana dan
bilamanapun”.
Semua ini adalah kunci-kunci dari ibadah dalam meraih"energi metaphysika"dari pada Allah
SWT, yang tersimpan dalam Al Qur’anul Karim, Dan sesuai dengan ilmu exacta semua ini
membutuhkan riset yang bertahun-tahun serta percobaan-percobaan yang tekun, teliti, dan
terus menerus yang dihimpun dalam satu kata "istiqomah” istilah dalam Al Quran, Hai ini
disebabkan karena masalah shalatul khasyi’in adalah masalah “to be or not to be” sebab Allah
SWT. satu noktah pun tidak mau mundur dari takaran bahwa shalat yang diterima adalah
"Shalatul khasyi'in” sedangkan hingga sekarang ini, dewasa ini belum ditemukan seorang
Ulama atau Mufti Besar sekalipun yang dapat menerangkan metode atau cara pelaksanaan
teknis bagaimana menegakkan shalatul khaasyiin, seolah-olah metode ini tidak ada terdapat
dalam Al Quran.
Metafisika eksakta berupaya mengaktualkan pelajaran agama dengan ilmiah eksakta,
sehingga agama Islam dapat di dakwahkan secara ilmiah. Seperti yang di ungkapkan Prof.
Dr. H. Kadirun Yahya, Kalau kita bicara tentang ilmiah, ilmiah ini sangat luas dan banyak
mengundang berbagai tanggapan kalau ilmiah itu di bidang sosial, tetapi kalau ilmiah itu di
bidang exacta dimana segala sesuatu tak dapat ditawar-tawar, karena ilmu exacta mernpunyai
mata sorot yang tajam yang riel sehingga segala macam khilafiah, segala macam yang
"tersembunyi“ dapat dikupas secara nyata, dan pada ilmu bidang exacta segala sesuatu dapat
diambil percobaan-percobaan, dan dapat dilihat perkembangannya.

C. MANFAAT DAN TUJUAN MEMPELAJARI METAFISIKA EKSAKTA


Dalam sebuah komentar Prof. Dr. H. Kadirun Yahya pada buku Capita Selekta
tentang Agama Metafisika Ilmu Eksakta, terlihat jelas bahwa metafisika eksakta ini manfaat
dan tujuannya sangat luas, diantaranya:

1. Membuktikan, bahwa agama adalah Hukum-hukum yang sempurna, yang nyata


menyelamatkan Hidup dan Kehidupan manusia Dunia dan Akhirat, dan yang mampu
membentuk insan-insan kamil.

2. Tidak mengganggu gugat satu zarah pun soal-soal ibadah, bahkan memperkokoh ibadah
dan amalan-amalan yang nawafil (amalan-amalan sunnah).

3. Merupakan Scientifical Explanation dari ayat-ayat suci Alquran dan hadis atas dasar ilmu
Exakta.

4. Meng-ungkapkan (me-ontdekken), bahwa I Believe in God is no longer more a Believe but


it has become to be a science; Religion is science of the highest dimension.

Chemistry, which was also Considered to be "Misterious" before, has proved to be a great
blessing for mankind and humanity in this life". Religion, Believe in God has proved to be
the greatest blessing ever existed for mankind and humanity in this life and in the hereafter.

5. Ternyata adalah sebagai/dapat disebut" yang mempertahankan dan mempertebal iman dan
tauhid kepada Allah Swt, dan berdiri kokoh sebagai batu karang atas dasar Exakta
menghadapi lawan Atheisme, Syirik-isme dan lain-lain.

6. Menerangkan Phenomena—Phenomena dalam Agama dan Mu'jizat para Rasul


diterangkan dengan llmu Exakta yang dalam dalam.

7. Jelas menunjukkan mana yang mu'jizat para Nabi, mana yang berupa Keramat para Solihin
dan Siddiqin dan mana pula yang berupa istidraj dari Sihir, Jin, Syetan ala Fir’aun, Bal’an bin
Bal’un, Basisa dan lain-lain.
8. Menunjukkan mana yang Tasauf Islam sejati, mana pula Aliran Kepercayaan Kebathinan
yang bathil, walaupun sama-sama memakai Ayat-ayat Al-Quran (perbandingan saja mana
Manusia yang asal Nikah, mana pula Manusia yang asal Zina, sedangkan semua proses
physis dan Manusia-physisnya pada zahirnya sama saja kelihatannya).

9. Menerangkan masalah yang paling sulit tetapi paling pokok dan paling bernilai, yaitu ;
bagaimana methode/pelaksanaan technis/menegakkan Shalatul Khaasyiin, atas dasar Al
Qur’an dan Hadist & Ilmu Eksakta (jangan lupa ilmu Eksakta membuat semua masalah
menjadi Objektif, tidak Subjektif).

10. dan lain-lain.


Metafisika eksakta berupaya mengungkapkan, men-Discover, menerangkan , bahwa kalaulah
Sarjana-Sarjana llmu fisika menemukan tenaga-tenaga dahsyat dari elemen-elemen Alam
(nature elementer), umpamanya air danau yang hening bening sunyi senyap yang dipakai
sehari-hari oleh orang-orang kampung hanya untuk mandi, mencuci dan lain-lain, dengan
metodologi yaitu dibuat pipa pesat dan perangkatnya yang mengeluarkan Tenaga Listrik
jutaan Volt ampere,
Atau tekanan-tekanan yang berjuta atmosfir, hanya dengan metode pemampatannya
saja yang pada gilirannya dapat pula menerbitkan tenaga tenaga atom, nuclear, hydrogen,
sinar lasser yang dahsyat-dahsyat dan lain-lain, maka paralel dengan itu, ilmu methaphysika
eksakta mengungkapkan men-discover, menjelaskan pula tenaga-tenaga yang lebih dahsyat,
lebih halus dan lebih hebat lagi yang keluar dari ayat-ayat suci alqur’an, yang sahari-hari
hanya dilagu-lagukan dalam musabaqah dangan lagu-lagu yang merdu oleh para Qori dan
Qori’ah,
Jika dengan Metodologi yang memenuhi rukun dan syaratnya yang jitu dan focus
akan mengeluarkan tenaga-tenaga yang "Unlimited" dahsyatnya dari getaran getaran "Maha
Ultra-sonoor" dari "Goddelljka isotopen yang absolut" yang akan sanggup menghadapi
tenaga-tanaga fisik dari atom dan nuclear dari Negara-Negara Super-power mana saja pun,
walaupun dari "Manusia" Mars sekalipun, Semua itu tergantung kepada metode pelaksanaan
teknisnya, sehingga mencapai getaran-getaran yang sebenarnya.
Coba kita dengarkan Firman Tuhan Q, S.Al-Jin/72: 16.

Wa allawistaqaamu ‘alat thariiqati la-asqainahum maa-an ghadaqaa

Artinya: "Dan bahwasanya jika mereka tetap berdiri di atas metode yang benar niscaya akan
Kami turunkan hujan (rahmat) yang lebat (nikmat yang banyak)"
Dengan ayat diatas, maka penting sekali umat manusia beragama dianjurkan untuk masuk
tarikat atau belajar tarikat.

D. KARAKTERISTIK METAFISIKA EKSAKTA


Dengan memakai rumusan metafisika eksakta dalam masalah metafisik Pendekatan formula
serta rumus dalam ilmu eksakta seperti matematika, fisika, kimia dll, membantu dan
mendukung secara pasti dalam pembahasan atau uraian dan analisa bagi realitas keberadaan
sesuatu di alam meta/transenden
Banyak lagi contoh kejadian dalam kehidupan sehari-hari dimana seperti pada orang
yang melzimkan membaca alquran, namun belum lagi bisa menghasilkan bukti yang benar
secara nyata dapat merubah karakter atau akhlaknya untuk senantiasa dapat terus menerus
melakukan kebaikan, baik kepada dirinya maupun terhadap manusia lain ataupun kepada
makhluk hidup diatas dunia ini. Maka bisa jadi agama hanya dipercayainya dalam alam
khayalnya, atau yang hanya ada dalam pikiran saja yang tak pernah berbekas dan berkesan
sedikitpun serta tak pernah dapat di aktualisasikan dalam kenyataannya.

Kebenaran dan manfaat dari firman Tuhan ini, harus mampu kita realisasikan setiap
waktu yang diperlukan. Bila hal ini terbukti, dapat merubah perilaku kita setiap saat sudah
mengaktualisasikan nilai-nilai kebaikan maka baru dapat dikatakan kita menang dan
BENAR.

Oleh hal tersebut metafisika eksakta sangat bermakna dan kebenaranya eksak yang bisa
kita ambil sebagai pelajaran pada kehidupan manusia yang ingin sukses.

E. KONSEPSI METAFISIKA EKSAKTA


Hidup adalah pengalaman, dan pengalaman adalah pelajaran .Yakni belajar utk masa
yang akan datang supaya jangan gagal lagi. Supaya jangan gagal lagi ada caranya ada
kuncinya yaitu besertalah dengan orang yang sudah sukses, dengan cara pindahkan sukses
yang dimiliki orang yang sudah sukses tersebut menjadi bagian dari kita. Misalnya dia sukses
berdagang, ya! kita tinggal copy paste saja segala yang dilakukanya, sepak terjangnya,
caranya sehari-hari, keuangannya, manajemennya, waktunya, insyaa allah hasilnya juga akan
sama.
Maksudnya dia sukses, kitapun ikut kesuksesan yang sama, walaupun tidak sama benar,
tapi logikanya bisa dikatakan mirif atau kembaranya dalam sukses berdagang.
Sukses berdagang seperti yang dijelaskan pada rumusan-rumusan diatas, dan berhasil
menjadi orang kaya nomor satu didunia bukanlah merupakan akhir dari sebuah kesuksesan.
Karena masih ada lagi kesuksesan yang lebih penting yakni, kesuksesan di hari kemudian.
Prof Dr Kadirun Yahya mengatakan kesuksesan yang utama adalah sukses nya anak manusia
itu beserta dengan yang maha sukses, yakni sukses beserta Tuhan. Atau mampu beserta dan
menyertakanTuhan dalam realita. Kalau mau beserta dengan Tuhan selalu menyebut
namanya
Nah,.”Menyebut namanya inilah yg paling sulit”, bukan “melafaskannya”, kalau
melapaskannya itu “mudah sekali,” bahkan sangat mudah, “anak kecil pun pandai”
Tapi itu “belum berguna”, karena Tuhan yang disebut masih mengambang dan misterius
atau tidak hadir dalam sebutan tersebut. Jadi bagaimana cara menyebut agar kita sukses
menyebut nama Tuhan, dan Tuhan berkenan hadir dalam sebutan tersebut. Inilah yang di
usahakan umat beragama diseluruh dunia. karena inilah tujuan ibadah semua umat
beragama diseluruh dunia.  Beserta Tuhan, berarti mendapatkan keridhoan Tuhan , berarti
tentu mendapatkan kehadiran Tuhan.
Kalau ini sudah dapat.. Tujuan sukses pun sudah dapat.. karena sukses mampu
beserta Tuhan berarti, identik dengan berada di surga karena surga itu berada disisi Tuhan.
Atau milik Tuhan. Dengan mengingatnya,.sama lah hal tersebut dengan menyebutnya, dan
sama jugalah hal tersebut dengan menyembahnya dan dengan itu semua namanya hadirlah
Dia.
Seluruh Ilmu yang hanya diketahui teorinya saja, termasuk ilmu “menyebut nama
Allah” tanpa menguasai cara/metode pelaksanaan teknis daripada prakteknya, belumlah dapat
dikatakan benar (masih dusta) dibutuhkan metafisika eksakta untuk mengkonsepkanya. Nilai
kebesaran dari suatu ilmu ialah, bila ilmu itu dapat menghasilkan dalam realitasnya manfaat
yang besar bagi kita dan umat manusia dalam hidup dan kehidupannya.
Prof. Dr. H. Kadirun Yahya dalam uraian pada buku Capita selekta mengungkapkan,
Umpamanya saja seseorang yang hanya mengetahui teori tentang llmu bela diri terhadap
serangan harimau.Tanpa berlatih dan di ajari oleh seorang guru Orang itu pasti akan tewas
jika diserang harimau, walaupun ia telah yakin (ilmul yakin) akan ilmu bela diri itu
Begitu juga orang yang selalu ataupun tiap hari melihat bela diri itu secara langsung,
dilatih di mukanya sendiri, dipertontonkan dalam arena adu tempur dengan macan dan
ternyata pemerannya menang, dan walaupun ia sendiri barangkali telah pula mempelajarinya
dan melatihnya sendiri ilmu itu tetapi belum tamat atau belum sempurna.
Maka besar sekali kemungkinannya ia pun akan kalah juga, kalau diserang harimau
walaupun ia telah ilmulyakin dan ainal yakin sepenuhnya terhadap ilmu itu

Menguasai ilmu bela diri sebagai senjata, sampai pada haqqul-yakin sama sekali
bukanlah sasaran dari mata kuliah metafisika eksakta ini bagi kita, tetapi llmu untuk
menguasai teknik BESERTA ALLAH sebagai pokok dan dasar segala ibadat, ini pastilah wajib
sekali bagi seluruh umat manusia ber agama! Karena kalau tidak dikuasainya kebesertaan
dengan ALLAH tersebut, tentulah manusia tersebut beserta dengan selain ALLAH.

Jika manusia beserta selain Tuhan mana mungkin ibadahnya tersebut ditujukan untuk
Tuhanya, tentulah untuk selain Tuhan. Pada umat yang ber agama islam yang dapat
menegakkan Shalat yang khusuk (Shalatul Khasiin, ) lah yang dapat dikatagorikan orang
yang menang. shalat khusuk dapat terlaksana jika manusia beserta dengan Allah karena
hanya beserta Allah yang maha suci yang dapat men-sucikan rohani kita dari kebersamaan
dengan selain Tuhan.
Jika manusia tidak beserta Tuhan berarti manusia tersebut beserta dengan selain
Tuhan atau dapat di pastikan manusia tersebut beserta dengan setan, atau dengan kata lain
bisikan yang dimasukkan iblis ada dalam diri kita. Sehingga kita tidak dapat sholat dengan
khusuk. Dengan perkataan lain : Dalam menegakkan Shalat, walaupun jasmani kita telah
disucikan dari segala macam najis, namun rohani kita masih disertai bisikan-biskan lblis
yang membuat manusia lalai dlam sholatnya
Rumus metafisika eksaktanya

(+ x - = - ) shalat ( yang hak ) digandeng yang bathil ( lblis ) = Tertolak, batal

Firman Tuhan QS. Al Mu’minuun/23 :1-2

Qad aflahal mukminuuna alladziina hum fii shalaatihim khaasyiuun

Artinya : "Sesungguhnya mendapat kemenanganlah orang-orang yang beriman, yaitu orang


yang khusyuk dalam Shalatnya".
Selama manusia tidak mampu khusuk, atau selama ia tidak mampu menguasai cara
meng”handling" Kalimah ALLAH , maka selama itu pulalah ia jadi anak jajahan iblis, dan
kalau ini berlarut-larut sampai ke-saktaratil maut, alangkah ruginya hidup cucu Adam yang
begini rupa! Tidak khusyuk berarti tidak menang, dan tidak menang berarti kalah, dan orang
yang kalah pastilah dijajah, selama-lamanya kita akan dijajahnya, ditipunya. diperbudaknya,
diperdayanya, dan akhirnya "dijualnya" ke neraka, kecuali bila kita mampu menegakkan
Shalat khusyuk atau sampai kita mampu “meng handling" Kalimah Allah tersebut.

Begitu kita pandai Shalat khusuk, barulah kita mulai menang (Al Mu’minuun ayat 1-2 ) itu
berarti barulah iblis mulai Iari, barulah mulai berjaya ucapan kita : "A`uudzu billahi minasy
syaithaanir rajiim " "dalam reaIitasnya", dalam haqqul yakin yang sebenar-benarnya.
Kalimah Allah Yang disalurkan/yang terbit daripada Allah SWT sendiri

Aflikasi pendekatan metafisika eksakta untuk keperluan interaksi hidup manusia dengan
menggunakan rumusan-rumusan matematika antara lain dapat juga pada pemecahan rahasia
metafisik yang ghaib.

Setan, iblis, hantu, jin dan lain-lain : =0

Dengan = Nama Allah atau Kalimah ALLAH asli langsung dari sumbernya dengan
potensi tak terhingga.

Sehingga dengan rumusan metafisika eksakta rahasia yang diuraikan dalam metafisika yang
masih ghaib diharapkan memudahkan kita memilih dengan hitungan yang eksak,
mempelajari, menguasai,dan memahirkan meraga sukmakan, petunjuk Tuhan dalam
firmanya, sehingga semua aflikasi petunjuk Tuhan itu keluar dari fisik atau tubuh kita
merupaka perilaku sesuai dengan perintah Tuhan yakni akhlak yang memiliki kebaikan-
kebaikan kira-kira seperti “sinkron” antar putaran mesin mobil dengan roda mobil. Jika
diselusuri lebih jauh lagi, ilmu Metafisika Eksakta , merupakan ilmu yang tersimpan dalam
ilmu Tasauf dan Sufi , merupakan ilmu yang sangat eksak, baik dalam teori, maupun dalam
praktek, yang saat ini menjadi perhatian para cendekiawan di seluruh dunia, terutama para
ahli ilmu eksakta dari lapisan agama apa saja pun

Dengan mempelajari ilmu metafisika eksakta:

a. Ucapan-ucapan para Rasul dapat diuraikan secara eksak.


b. Ilmu Metafisika eksakta seolah-olah menunjukkan cara pelaksanaan teknis
bagaimana metode, agar dapat mewarisi semua hasil-hasil, pahala-pahala yang
tertuang nyata dalam ayat-ayat seluruh kitab suci dan Al Hadis.

c. Akan jelaslah segala rahasia-rahasia yang selama ini dianggap sebagai kegaiban yang
misterius, kini dapat dimengerti dangan nyata dan rieel. Sehingga keimanan manjadi
kokoh.

Bahkan akan jelas kelihatan bahwa agama itu adalah hukum-hukum rieel seperti hukum
physika, kimia dan sebagainya, hanya martabat dan dimensinya jauh lebih tinggi serta absolut
dan sempurna

Dari uraian diatas, jelas bahwa Ilmu Metafisika eksakta sangat dibutuhkan bagi kehidupan
manusia dalam mengembangkan sains dan teknologi dan terlebih dibidang agama, dimana
dalam hal ini bahwa metafisika eksakta sekali-kali tidak mancampuri soal dan cara ibadah.
Ibadah satu zarahpun tidak boleh diganggu gugat lbadah adalah "murni”, sebagaimana yang
telah disampaikan Allah SWT melalui Rasul Nya sarta telah tertuang nyata dalam Al Qur’an
dan Hadist, Jadi tegasnya metafisika eksakta hanya merupakan "Scientifical explanation" dari
ayat-ayat AI Qur’an dan Hadist-Hadist.

Anda mungkin juga menyukai