Anda di halaman 1dari 10

MENGENAL METAFISIKA

EKSAKTA
Kelompok 14
Muhammad Aulia
Muhammad Arjunanta
Pengenalan tentang metafisika ekstakta
Metafisika eksakta merupakan gagasan dan buah pikiran dan inovasi dari guru
besar UNPAB prof. Dr. KadirunYahya, yang seiring dengan terbitnya buku
metafisika I,II,dan III, dan beberapa buku karangan lainnya, banyak mengundang
berbagai pertanyaan dan tanggapan positive yang luar biasa dari para teknolog,
ilmuawan dan ulama dari berbagai lapisan dunia. Walaupun pada mulanya para
ulama menanggapi biasa-biasa saja, namun sebahagian para teknorat dan
ilmuawan menanggapi serius, karena dalam materi dari metafisika tersebut
mengandung pelajaran teknologi alquran. Sejak zaman dahulu hingga sekarang
ini, belum diketahui atau belum ditemui ilmu yang cukup sempurna, yang
mampu secara memuaskan memberi penerangan bagi para cendekiawan agama.
Metafisika eksakta belum sepenuhnya diterima pada sebagian pemikiran ummat
yang masih sederhana, sehingga agama belum memungkinkan diterangkan
secara ilmiah yang sempurna, Namun dengan meningkatnya sains, dengan
temuan-temuan ilmiah yang mampu diuraikan secara lebih memuaskan, maka
metafisika eksakta kini sudah menjadi rujukan para Sarjana dan Pasca Sarjana
dalam penulisan-penulisan ilmiah pada saat menerangkan tentang beberapa yang
dianggap khilafiah bagi sebagian umat beragama.
Sejauh ini walaupun metafisika eksakta sudah puluhan tahun
diungkapkan dan diterangkan, menurut pendapat penulis
hampir semua sepakat, namun sayangnya masih banyak juga
para ulama yang tetap menerangkan agama melalui metodologi
ilmu sosial dan falsafah dan belum memakai metodologi ilmu
eksakta.Kemajuan ilmiah pada zaman milenial atau zaman now
ini begerak sedemikian cepat, yang tak mampu untuk ditolak
lagi, seluruh bidang baik berupa sosial maupun ilmiah
teknologi bergerak maju dan dapat diakses oleh selurah umat
manusia di media sosial secara mudah. Sehingga jika umat
beragama tidak mampu mensejajarkan agama dengan ilmu
pengatuan yang berbasis ilmiah teknologi, maka lambat laun
agama akan bergeser menjadi budaya.
Pengertian tentang metafisika ekstakta
metafisika eksakta yang merupakan suatu kajian dalam ilmu yang
membahas masalah-masalah metafisika yang bersifat abstrak,
transenden dan ghaib keberadaannya, melalui pendekatan ilmu
eksakta (fisika, kimia, matematika dll). sehingga Believe in God
is no longer mere a believe but it has become to be a science’
Religion is secience of the highest dimension
Jika sekiranya ilmu eksakta umpamanya ilmu fisika kita
Ianjutkan, kita tingkatkan sehingga masuk ke dalam ilmu
bilghoibi, ke dalam ilmu Kerohanian, maka akan terungkaplah,
akan di “discover" apa itu agama, akan jelaslah segala rahasia-
rahasia yang selama ini dianggap sebagai kegaiban yang
misterius, kini dapat dimengerti dengan nyata dan riel. Sehingga
keimanan manusia beragama menjadi kokoh.
Kokoh terhadap serangan-serangan atheisme dan manusia-manusia yang tidak
percaya terhadap agama , terhadap simpang siurnya ilmu tentang agama. Bahkan
akan jelas kelihatan bahwa agama itu adalah hukum-hukum rieel seperti hukum
physika, kimia dan sebagainya, hanya martabat dan dimensinya jauh lebih tinggi
serta absolut dan sempurna. Tetapi analoginya secara syari’i sama saja. Bila kita
patuhi, kita ikuti hukum-hukum itu dengan seksama maka tersedia bagi kita kurnia
yang sebesar-besarnya yang disebut "pahala". Coba kita lihat, berabad-abad
lamanya para sarjana mengadakan riset dan percobaan/ percobaan / experimen-
experimen terhadap alam semesta sehingga menguasai rahasia-rahasia hukum-
hukum alam jagad raya, umpamanya dalam bidang elektronika. Dan hasilnya
sebagai “pahalanya" rahmat elektronika tidak dapat dipisahkan lagi dari kehidupan
modern dewasa ini. Bila pula riset dan percobaan-percobaan kita lanjutkan, Kita
tingkatkan ke dalam alam methaphysika maka mau tidak mau, bila kita penuhi
rukun-rukun dan syarat-syaratnya dengan metodenya yang tepat. Kita pun akan
memperoleh energi alam metaphysika yang jauh lebih dahsyat sebagai
"'pahala"/kurnia, energi yang dapat menghancurleburkan semua tenaga alam
metaphysika yang bathil dan alam physika yang bathil, karena alam metaphysika
absolut adalah lebih halus dan lebih tinggi dimensinya dan energinya (ingat saja
rumus relativiteits theorie dari Einstein).
Sudah menjadi pengetahuan yang umum bahwa contoh-contoh energi
metafisika antara lain seperti kehebatan Nabi Allah Ibrahim menghancurkan
Namrud, Nabi Musa menghancurkan Fir’aun dan Nabi besar Muhammad
SAW, yang telah merobah gelap gulita zaman jahiliyah, hanya dalam masa
yang singkat, menjadi alam yang beradap atau dengan istilah terang
benderang yang cemerlang dimana terdapat “baldatun toyibatun warrabbun
gafur". Nabi Muhammad telah merobah manusia dan kemanusiaan yang
nilai-nilai kehidupan yang negatif, hidup dalam alam gelap gulita menjadi
manusia-manusia yang memiliki nilai-nilai positif yang beradab yang hidup
dalam alam cemerlang. Prof. Dr, Kadirun Yahya mengungkapkan Seperti
halnya ilmu kimia yang dulunya juga dianggap misterius, tetapi menjadi
ilmu yang nyata dan riel, setelah diletakkan dasar-dasar ilmiahnya oleh
sarjana-sarjana besar umpamanya Lavoisier, Berzelius, Gay Lussac,
Avogadro, Proust, John Dalton, Rutherford, Niels Bohr, Arrhenius.
Mendelejeff, Einstein dan lain-lain sehingga sekarang telah dapat
dimanfaatkan dan dinikmati oleh ummat manusia modern dewasa ini,
sehingga John Dalton berkata: “chemistry has proved to be a great blessing
for mankind and humanity", kami tambahkan "in this physical life".
Kemudian kami ucapkan; "ReIigion, Believe in God has proved to be
greatest blessing ever existed for mankind and humanity in this life and
in the hereafter". 
Satu contoh lagi, betapa hebat energi metafisika Alqur’an antara lain
kelihatan dalam satu Firman Tuhan Q.S. Alhasyr/ 59:21, Lau anzalnaa
haadzal qur-aana ‘alaa jabalin lara-aitahuu khaasyi'am mutashaaddi’am
min khasyyatil laah wa tilkal amtsaalu nadhribuhaa lin naasi la'allahum
yatafakkaruun.
Artinya : “Andaikata Al Qur’an ini kami turunkan di atas sebuah
gunung, akan kamu lihat gunung itu tunduk dan pecah berantakan demi
takutnya kepada Allah.Perumpamaan-perumpamaan itu kami adakan
untuk manusia agar mereka berpikir".
Metafisika eksakta dapat memberi jawaban dengan tegas dan exact.
Coba kita ambil perbandingan dengan ilmu electricity umpamanya,
dimana Edison pernah berkata kitabku ini membuat gelap gulita
menjadi terang benderang, Tentu di sini bukan benda "buku"
karangan Edison itu dimaksud, karena jika bukunya itu diletakkan
dalam gelap malahan ia yang akan hilang atau digelapkan orang.
Tetapi bila metode yang diterapkan Edison dalam bukunya untuk
membangkitkan energi electronika dan kemudian disalurkan
dengan bola-bola pijar lampu maka akan terpijarlah cahaya yang
cemerlang penghalau kegelapan. Demikian pulalah tenaga-tenaga
energi metaphysika yang tersimpan dalam Al Qur'an, jangankan
bukit yang sebuah benda mati akan hancur, bahkan dosa pun akan
hancur, setan pun akan hancur, pendeknya apa sajapun akan hancur
dihantam oleh energi yang terbit dari AlQuranul Karim jika
disalurkan melalui ayat-ayat dahsyat yang tepat.
Sekian terima kasih

Anda mungkin juga menyukai