Anda di halaman 1dari 10

AKTUALISASI METAFISIKA

DALAM KEHIDUPAN MANUSIA DI ABAD 21


(Disajikan pada Diskusi Ilmiah Fakultas Filsafat UNPAB Sabtu, 27
November 2010)
Oleh:
U.N. Lukman Hakim
Staf Pengajar Universitas Pembangunan Panca Budi Medan
ABSTRAK
Dalam exact metaphysic Prof. Dr. H. Kadirun Yahya 1982, dimensi yang
tertinggi
dapat
menguasai
dimensi
yang
rendah.
RUH>BATIN>JIWA>TUBUH. Untuk dapat mampu melaksanakan tugas
sebagai KHALIFAH di bumi, manusia harus memiliki pembinaan kwalitas
kopetensi seoptimal mungkin. Dari empat komponen diri pribadi manusia,
yang belum mendapat perhatian Dikti Barat adalah kompetensi/substan
roh/rohani. Dikti Barat selalu mengemukakan bahwa masalah Para
Psikologi dan Psikologi sudah bagian dari kopetensi rohaniah oleh
karenanya manusia masih tetap misteri dalam dirinya, untuk itulah
pembahasan pada makalah ini adalah Metafisika yang menyangkut
kehidupan manusia dan Ketuhanan dalam kehidupan manusia diabad 21
Kata kunci : Metafisika
LATAR BELAKANG MASALAH
Sejak akhir abad 20 menuju abad kemajuan IPTEK cenderung menuju
kecanggihan yang super modern. Terlebih-lebih bidang komunikasi/informatika
sangat luar biasa maju. Kecendrungan ini pasti akan berkembang terus dalam
semua lini IPTEK terutama bagi kepentingan umat manusia didunia makin terjadi
ketimpangan yang semakin menyolok antara masyarakat yang miskin dan yang
kaya semakin terlihat jurang perbedaannya.
Setelah selesai perang dunia II yang diakhiri dengan jatuhnya Bom Atom/
Nuklir dikota Hirosima dan Nagasaki di Jepang, ternyata perdamaian didunia
tidak juga tercapai, timbulnya pernga dingin antar liberalisme dan komunisme
saling mencari pengaruh bersifat mendunia dan bergejolak di mana-mana,
disamping bangsa-bangsa yang terjajah bergerak berusaha memerdekakan diri
yang di pelopori oleh bangsa Indonesia, bahkan sampai sekarang diabad 21
gejolak tersebut masih terus berjalan seperti di Palestina oleh penindasan Israel,
Tibet, beberapa Negara di Afrika antar Negara dan antar suku, di timur tengah
Irak, Afganishtan dll.
Di Indonesia sendiri setelah memperoleh kemerdekaannya terus-menurus
bergejolak mencari jati diri pemberontakan komunisme, RMS, DI/TII, PRRI
PERMESTA. Yang berakhir gejolaknya pada pemerintahan orde baru yang
melahirkan politik monopoli system, yang menimbulkan gejolak baru reformasi
berkedok demokrasi yang tidak jelas arahnya seolah-olah ingin menyingkirkan
Pancasila yang sangat kodrati itu (baca Mendarah Dagingkan Pancasila oleh Bpk

Vol. 4 No.2 Desember 2011

ISSN : 1979 - 5408

Prof DR.H. Kadirun Yahya, SS) sehingga sampai saat ini lahir kecendrungan baru
di Indonesia muncul sikap indifidualisme, kelompok, melahirkan peremodial,
otonomi daerah yang disimpangkan munculnya terorisme, korupsi hampir dalam
semua lini kehidupan, narkoba kriminalitas yang menonjol dsb. Yang hampir
kehidupan yang berfilsafat Pancasila hanya tinggal lambang , bangsa Indonesia
hampir kehilangan identitas diawal abad 21 ini, moral mental dan spiritual, dalam
filsafat metafisika pancasila yang dianut bangsa ini hampir sirna. Tuhan YME
telah memberikan peringatan-peringatan melalui amarah dalam alam lingkungan
hidupnya berupa banjir, tanah longsor, angin taufan, tsunami, gunung meletus
yang bersifat berkesinambungan agar manusia
khususnya di Indonesia yang 85 % muslim ini kembali kepada kodrat dan
fitrahnya sebagai KHALIFAH di bumi tidak lagi menzalimi sesamanya.
A. Apakah pengertian metafisika itu?
Istilah metafisika dicetuskan Andronicus kurag lebih 70 thn sebelum
masehi, seorang guru dari Rodesia / Asia barat yang berusaha meredaksikan 14
naskah ilmiah Aristoteles yang diberi judul oleh Androniecos dengan PRIMA
PHILOSOPHIA yang dikenal sekarang dengan FRIST PHILOSOPY sehingga
DIKTI BARAT sampai saat ini menganggap METAFISIKA dari filsafat.
ENCYCLOPEDIA OF BRITANICA mencatat : Problem in metaphysies
1. The existence of forms, catigories and particulars.
2. The existence of GOD.
3. The soul, mind and body.
4. Nature and external world.
5. Time and space.
6. The conception of spirit.
Jadi dari lingkup metafisika bukan hanya filsafat. Ia adalah juga SCIENCE
/ Ilmu pengetahuan. Metaphysic the secience of unlimited reality. Metaphysic the
sicence of the world as a whole. (ENCYCLOPEDIA OF BRITANICA).
PROF. Dr. H. SS. Kadirun Yahya menyebutkan dalam ceramah ilmiah
dalam Judicium PASCA SARJANA 1975 DI UNPAB MEDAN MEDAN
mengajukan lingkup. METAFISIKA yang menyangkut manusia secara signifikan
adalah:
1. Agama & Kepercayaan.
2. Para Psikologi
3. Psikologi
4. Personalitas
5. Kesehatan
6. Filsafat
Dengan demikian dari kedua sumber diatas UNPAB tidak salah bila
metafisika ditinjau dari segi secience / ilmu pengetahuan bukan hanya philasaphy
/ filsafat. Jadi hanya DIKTI BARAT yang meninjaunya dalam fisafat prima
philosophia Bahkan Bpk. Prof. Dr.H.SS. Khadirun Yahya, Ma menulis naskah
ilmiah yang orisional dalam Capita Selecta I : II dan III mengajukan teori
Metafisika Eksaktanya yang dibuktikan dengan pratikum Metafisika Kerohanian /
603

Jurnal Ilmiah Abdi Ilmu

Vol. 4 No.2 Desember 2011

ISSN : 1979 - 5408

Thariqatullah sebagian dari theosofi Islam dalam IKHSAN ( ISLAM KAFIFAH.


AL. QURAN S. AL BAQARAH : 208)
Metafisika adalah sesuatu diatas atau sesudah fisika yang bersifat
transenden diluar atau diatas jangkauan pengalaman lahirlah manusia (Iskandar
Zulkarnain, dkk 2003)
Jadi metafisika terlihat lebih luas dan lebih dalam jika dibandingkan
dengan filsafat. Metafisika mencakup ilmu yang berlaku dialam semesta dan alam
akhrawi / akhirat berupa aqidah agama yang tidak mungkin hanya difilsafatkan.
Oleh karenanya pada analisa pembahasan pada makalah ini adalah metafisika
yang menyangkut kehidupan manusia dan ketuhanan. Sebagai hubungannya
dengan KHALIFAH dibumi yang telah ditunjuk Allah SWT/TYME berupa takdir,
kodrat, serta fitrahnya menuju masyarakat Baldatun thoibatun warabun gafur
B. Mengapakah metafisika perlu dibahas dalam aktualisasi kehidupan
manusia di abad 21 ini?
Pertanyaan diatas memang sangat perlu dibahas serta dianalisa secara
seksama baik dalam IPTEK maupun IMTAC setelah melihat dari latar belakang
masalah diatas, pertanyaan diatas sudah menjadi suatu masalah besar baik dari
dunia keberadaban/civiligation manusia maupun khusus di Indonesia manusia
sudah hampir melupakan takdir sebagai KHALIFAH, kodrat serta fitrahnya, yang
sejak zaman Nabi Adam AS. Sampai kiamat, jadi bukan hanya abad 21 saja.
(mudah-mudahan abad 21 ini dunia belum dikiamatkan Allah SWT).
Dengan usaha serta mengingatkan agar manusia sebagai subjek khalifah
dibumi yang bertugas mengatur / memanej bumi ini dengan segala yang ada
didalamnya bagi kebutuhan hidupnya maupun lingkungan manusia, makhluk yang
lain serta alam isi bumi ini ditugaskan dan diserahkan kepada manusia Paripurna /
Adam AS. Serta anak cucunya sampai kiamat, tetapi manusia juga tidak boleh
lupa bahwa sebagai makhluk dia diciptakan Allah SWT/TYME. Sebgai objek
yang wajib mengikuti aturan-aturan Penciptanya.
Dari mulai Adam As s/d sekarang telah diturunkan 4 kitab suci dan yang
terakhir ini Al- Quran yang isinya meluruskan kembali serta menyempurnakan
ketentuan dan peraturan agar Adam As, serta anak cucunya dalam memanej bumi
dan isinya dalam pengabdiannya kehadirat Allah SWT/TYME (Hablum Minallah
serta hablum minannas), tetap dalam koridor insaniyah yang Ilahiyah sebagai
Khalifah. Jadi setiap aktifitas manusia di muka bumi ini, termasuk yang tidak
mengakui anak cucu Adam AS mereka pasti anak cucu Adam AS, akan
mempetanggung jawabkan kepada penciptanya Allah SWT.
Dengan perkataan lain kompetensi profesional anak cucu Adam as, Tidak
boleh sekuler ( tidak ada hubungan aktifitasnya didunia ini dengan Allah
SWT/TYME) sebagai yang menciptakannya, oleh karenanya disariatkan Inna
amalul binniyat

C.

Bagaimanakah Aktualisasi Metafisika dalm kehidupan manusia Di


Abad 21?
Jurnal Ilmiah Abdi Ilmu

604

Vol. 4 No.2 Desember 2011

ISSN : 1979 - 5408

Dalam menganalisa masalah diatas, terkait dengan pertanyaan B maka


KEY NOTE terletak pada the man behind the activity. Manusia yang
melakukan aktifitas profesionalnya dibumi dan pertiwinya.
Prof. Dr. H. Kadirun Yahya SS pernah menyampaikan What is the
dangerous thing in the world, not the gun, not the man behind the gun, but the
spirit and the soul of the man behind the gun jadi yang berbahaya didunia ini
bukan senjata, bukan manusia dibelakang senjata, tetapi semangat dan roh /
jiwanya yang berbahaya dibelakang orang tersebut.
Dengan perkataan lain bahwa unsur metafisika dari diri manusia itulah
yang dapat menyimpang dari fungsinya sebagai KHALIFAH yang wajib bersifat
saling asah, asih dan asuh. Oleh karenanya siapakah manusia paripurna /sempurna
tersebut, terlebih dahulu perlu dianalisa, kemudian kompetensi baik
profesionalnya yang metafisis sebagai KHALIFAH dibumi, kemudian berusaha
menghindari faktor yang mungkin menimbulkan bahaya yang mengakibatkan
kegagalannya sebagai KHALIFAH, yang mengakibatkan tidak tercapainya
masyarakat bal datun thoibatun warabbun gafur yang illahiah tersebut. Manusia
paripurna /sempurna pasti modern tetapi masyarakat modern belum tentu
paripurna.

BAGAN MANUSIA / INSAN : SUNSTANSI EKSISTENSI


MENURUT SCIENCES DAN RELIGION SAMAWI
605

Jurnal Ilmiah Abdi Ilmu

Vol. 4 No.2 Desember 2011

ISSN : 1979 - 5408

TUHAN YANG MAHA ESA / ALLAH SWT


Dzat Non Materi ? Absolut

PHYSIC & EXACT-META PHYSIC


(Prof. Dr. H. Kadirun yahya : 1973)

Roh/Ruh

SISI TYME/ ALLAH SWT/LANGIT


NON MATERI/METAFISIKA
A.RAMALI : 1956 ODEEM 120 HARI : HADIST NABI MUHAMMAD SAW
MALAIKAT RAHIM
HAM : 1. USIA + KAM : 1. MENYEMBAH
2. REZEKI
2. ABDI UBUDIAH

HANYA KE
HADIRAT
TYME/ALLAH
SWT
ROHANI/METAFISIKA

SUBSTAN
ZAT NON
MATERI
ESENSI,
RELATTIF

EFEK DAMPAK

1.

ROH / RUH

2.

DAPAT BESERTA ALLAH =, DALAM


NUR ILLAHI / ROH KUDUS - AN NUR 35
DAPAT BESERTA SELAIN ALLAH

BATIN/ METAFISIKA/PARAPSIKIS

__________
PARA PSIKIS
__________

1.
2.

NYAWA 3. SUKMA
SUKMA 4. SPIRIT/SEMANGAT SQ
(SPRITUAL QUESTIEN)DLL

NON ESENSI
RELATIF
EFEK
NON ESENSI
RELATIF

SUBSTAN

NON ESENSI
RELATIF

_ _ _ _ _ _
_ _ _ _ _ _ _
_ _ _ _ _ _ _ _
PSIKIS
_ _ _ _ _ _ _ _
_ _ _ _ _ _
_ _ _ _ _ _ __

______________
______________
________________
TUBUH
_______________
_____________
_____________

ORANG

TUA

/DAMPAK
JIWA/PSIKIS/METAFISIKA
1.
2.
3.
4.
5.
1.

PIKIR-IQ (INTELEGENCE QUESTIEN


RASA (EQ) EOTIONAL QUESTIEN
BAKAT-ABTITUTE
KEMAUAN-MOTIVATION
5SIKAP/ATTITUTE

KEPALA 2. PANCA INDRA 3. ORGAN-ORGAN


JASMANI/FISIKA
4. BADAN
5. EKSTREMITAS SUPERIOR
/INFERIOR TANGAN KAKI
6. DAGING/OTOT, TULANG, KULIT, JARINGAN
7. DARAH, KELENJAR, HORMONAL, AIR, DLL

SARI TANAH/ MATERI/BUMI


SARI TANAH/MATERI/BUMI
TANAH/ NYATA/ FISIKA
HAM : HAK AZASI MANUSIA
KAM : KEWAJIBAN AZASI MANUSIA

KOMPETENSI/KEMAMPUAN (DOMINAN)

Jurnal Ilmiah Abdi Ilmu

606

Vol. 4 No.2 Desember 2011

ISSN : 1979 - 5408

A. SUPRANATURAL SUPER EGO ILLAHIAH


1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

DIMENSI TERTINGGI
HIGHEST DIMENSION

RASUL
NABI
WALIULLAH/ROHANIWAN
RAHIB
PANDITA
INSAN KAMIL/HOLLYMAN
DLL

B. SUPRANATURAL-SUPER EGO INSANIAH


1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

DIMENSI LEBIH TINGGI


HIGHER DIMENSION

PARANORMAL
TELEPATI
AHLI KEBATINAN
SIHIR
HIPNOTIS
PERDUKUNAN
FILOSOF/S3/Dr/Ph.D

C. EGO
1. PARA
ILMUWAN/TEKNOKRAT,
S1,S2
2. PARA PROFESIONAL
3. SENIMAN, DLL

DIMENSI TINGGI
HIGH DIMENSION
D. FISIK

3 DIMENSI MAX
KEKUATAN/POWER/STRENGHT
3 DIMENSI LOW DIMENSION

1. KETERAMPILAN FISIK/SKILL
KECEKATAN
2.
3. KELENTUKAN/EGALITY
4. KETETAPAN/ECURICY
5.

KOORDINASI/COORDINATION
6. KECEPATAN/SPEED
7. FLEKSIBILITAS/FLEXIBILITY
8. KEBUGARAN JASMANI
PHYSICAL/KESEGARAN
FITNES
607

Jurnal Ilmiah Abdi Ilmu

Vol. 4 No.2 Desember 2011

ISSN : 1979 - 5408

9. DLL.
-

Dimensi tertinggi roh/rohaniah


Dimensi lebih tinggi batiniah
Dimensi tinggi psikis/jiwa
Dimensi rendah/tubuh

Dalam exact metaphysic Prof. Dr. H. Kadirun Yahya SS 1982, dimensi


yang tertinggi dapat menguasai dimensi yang rendah.
RUH>BATIN>JIWA>TUBUH.
Dalam bagan juga terlihat bahwa dominasi dari dimensi yang berbeda-beda pula
dominasi kompetensi/kemampuannya, untuk dapat efektif dan efisien agar
manusia mampu melaksanakan tugas sebagai KHALIFAH di bumi, yang paling
penting adalah pembinaan kwalitas kopetensi seoptimal mungkin seluruh
komponen manusia paripurna tersebut.
Dari ke 4 komponen diri pribadi manusia, yang belum mendapat perhatian
Dikti Barat kopetensi/substan roh/rohani; para psikologi atau ilmu jiwa
personalitas, di akui sebagai disiplin ilmu di abad 18 masehi. Dikti Barat selalu
mengemukakan bahwa masalah Para Psikologi dan Psikologi sudah bagian dari
kopetensi rohaniah oleh karenanya manusia masih tetap misteri dalam dirinya,
karena Dikti Barat tidak menggunakan kitab suci merupakan bagian dari
informasi ilmiah.
Oleh karena manusia diciptakan Allah SWT, maka logislah bila ingin
menjawab manusia paripurna secara sempurna maka di samping science maka
sumber dari kitab suci sangat urgen sebagai sumber ilmiah. Sangat banyak ayatayat yang menuntut manusia untuk menuntut ilmu.
Bahkan hadis Nabi
Muhammad SAW ada yang menyebutkan intinya sbb: Tuntutlah ilmu jika perlu
sampai ke negeri Cina Tentu tujuannya adalah ilmu pengetahuan bagi kebutuhan
profesional / keahlian yang berguna buat kehidupan didunia.
Tuntutlah ilmu dari buayan sampai keliang lahat Tentu intinya adalah Ilmu
pengetahuan yang berlaku dari kehidupan didunia sampai ke akhirat, bagi
kehidupan setelah kematian termasuk pertanggungjawabannya kepada yang
menugaskannya sebagai KHALIFAH dibumi.
Kedua hadist tersebut jelas sebagai petunjuk nabi bagi seorang muslim
yang akan mampu sebagai KHALIFAH yang profesional beriman serta bertaqwa.
Oleh karenanya pembinaan, pendidikan seorang KHALIFAH yag ber IPTEK, ber
IMTAQ adalah suatu tuntutan disepanjang masa sesuai dengan kondisi serta
situasi dari masa yang terus berubah serta mau, bukan hanya era abad 21 bahkan
seterusnya.
Pembahasan sangat yakin bahwa pendiri UNPAB dalam mendirikan surausurau gan perguruan seta UNPAB beliau benar-benar konsisten sebagai
KHALIFAH dibumi. Karena disamping pratikum serta aktifitasnya melaksanakan
proses-proses pendidikan dalam kerohanian Islam, beliau juga melaksanakan
pendidikan serta pengajaran umum dalam berbagai profesional diperguruan dan
UNPAB beliau menerapkan serta menciptakan Piagam Panca Budi.
Piagam panca budi yang berbunyi :
Jurnal Ilmiah Abdi Ilmu

608

Vol. 4 No.2 Desember 2011

ISSN : 1979 - 5408

1.
2.
3.
4.
5.

Sacrified and Devosion to GOD


Sacrified and Devision to mankind and Humanity
Sacrified and Devosion to the nation
Sacrified and Devosion to the country
Sacrified and Devosion to the state.
Beliau menerapkan kepada para aparat yang bertugas pada yayasan PDKY
dan pengertiannya ini disampaikan kepada seluruh Ikhwan, murid/siswa serta
mahasiswa Panca Budi sampai saat ini yang diteruskan oleh para penerus beliau
pada yayasan PDHKY.
Sacrified and Devosion to GOD
Berarti berabdi dan berjuang kepada Tuhan ?/ Allah SWT. Sebagai
sembah sujud kehadirat Tuhan YME. Beliau mendirikan surau-suru dengan
membimbing / mendidik ikhwan menciptakan insan-insan kamil melalui Tarbiah
Islamiah Ikhsan dengan metode Thariqatullah / Theosophy Islam lewat olah
rohani / Ziqrullah yang cecara ilmiah disebut metafisika kerohanian.
Dengan rohani / Ziqrullah yang benar objektif dibimbing oleh ahlinya/
mursyid realitasnya jelas, reliable konsisten dalam Thariqatullah muktabaroh, seta
shahih (sesuai dalam Al-Quran dan Al-Hadist), maka diharapkan arwah/rohaniah
(roh, bathin serta jiwanya) selalu ingat kehadirat Allah SWT dengan demikian
sang ikhsan yang akan memikul 6 rukun iman dan 5 rukun Islam (sebagai ISLAM
KAFFAH : Al-Baqarah : 208) akan terhindar dari keminafikan maupun kesirikan
yang berarti sholatnya akan mungkin mampu menghindarkan dirinya dari nahi
dan kemungkaran, karena ia akan mampu melaksanakan shalat yang khusuk
hanya mengingat Allah SWT, sebagai tiang agama, yang menurut Al-Quran inilah
oran yang menang.
Jadi, dengan proses pembelajaran melalui thariqatullah/ oleh mendekatkan
diri kehadirat Allah SWT maka otomatis parapsikis /batin seta psikis/jiwa melebur
dalam satuan termasuk fisik mengingat seta menyembah Alah SWT, yang
otomatis metafisika Ketuhanan mendominasi pribadi orang tersebut. (DEVIEN
GUIDANCE). Manusia inilah yang disebut insan kamil yang akan mampu atau
kompeten menjadi KHALIFAH dibumi. Dengan profesional yangdi kuasainya dia
mampu melanjutkan pengabdiannya kehadirat Allah SWT melalui Hablum
miannas yaitu abdinya kepada manusia dan kemanusiaan, abdinya kepada bangsa,
abdinya kepada tanah air seta abdinya keapada negara merupakan bagian ibadah
kehadirat Allah SWT.
Dengan perkatan lain orang yang dalam Islam Kaffah dengan sungguhsungguh berarti berahlaqul karimah hablum minallah dan hablum minan nash
yang secara ilmiah pribadi tersebut didominasi oleh unsur/komponen metafisika
yang mampu menciptakan masyarakat yang baladatun thoibatun warobal gafur
masyarakat gemarifah loh jinawi.
Tanpa penguasaan Metafisika Ketuhanan yang benar (objektif, releabel
serta valid) pada umat dari masyarakat awam, teknokrat mampu pimpinannya,
maka umat tidak mungkin mampu menjadi KHALIFFAH, yang berarti
masyarakat baldatun thoibatun warobal gafur menjadi selogan dan fatamorgana.
609

Jurnal Ilmiah Abdi Ilmu

Vol. 4 No.2 Desember 2011

ISSN : 1979 - 5408

Demikian pula termasuk milinium abad 21 ini pembahasan berdasar fakta


fakta yang terobservasi serta intuisi di peroleh, sulit sekali kemungkinan saat
sekarang ini manusia akan mampu menguasai dominasi Metafisika Ketuhanan
secara total konsistennya, manusia telah di dominasi oleh pancaran aura
duniawiyah semata termasuk sebagian umat Islam yang 85% di Indonesia ini
terkecuali Allah SWT berkehendak lain.
Moga-moga melalui metafisika kerohanian dengan metode thariqullah
akan dapat diakui bagian terakhir dari misteri tentang manusia dapat diterima.
Mudah-mudahan UNPAB akan mampu menciptakan teknokrat-teknokrat
yang relegiuous mnon sekuler secara tepat melalui Islam Kaffah dan Tujuh Nilai
Dasar, Nilai dalam Piagam Panca Budi.
D. Kemanakah Tujuan Pembahasan Metafisika Dalam Aktualisasi
Kehidupan Manusia Abad 21?
Tujuan Pembahasan metafisika dalam aktualisasi kehidupan manusia di
abad 21 adalah mencari metode system yang menyangkut ,asalah metafisika
terhadap manusia yang telah melupakan takdirnya sebagai KHALIFAH, termasuk
kodrat serta fitrahnya dalam melanjutkan tugas pengabdiannya kehadirat Allah
SWT. Tuhan Maha Pencipta yang kecendrungannya pada era ini, terlihat
penyimpangannya secara signifikan yang akan dapat menimbulkan kemurkaan
alam dan Sang Pencipta yang dapat menjurus kepada penderitaan manusia itu
sendiri seperti tercantum pada latar belakang masalah pada makalah ini dan
bahkan mungkin saja kemurkaan Allah SWT mencapai batas kehidupan
keberadaban/civiligation manusia berakhir, berupa kiamat total ataupun lokal.
Pada saat ini masih ada kesempatan umat manusia untuk memperbaiki
sikapnya dalam profesional menuju kepada Insaniyah uyang Illahiyah non sekuler
sebagai sebuah disiplin ilmu pengetahuan/science, karena empiris khusus
Kerohanian manusia telah dibuktikan berdasarkan Exact-Metaphysic oleh Bapak
Prof. DR. H. SS. Kadirun Yahya, MA pada laboratorium Metafisika Kerohanian
Beliau.
Mudah-mudahan dengan jumah kurang lebih 700 buah surau yang telah
berdiri dari Yayasan Bapak Prof. DR. H. SS. Kadirun Yahya, MA dapat
melahirkan ikhwan-ikhwan muslimat yang profesional dalam Islam Kaffah
sehingga dapat menjadi sebahagian jembatan bagi bangsa Indonesia dan Negara
RI menjadi masyarakat yang baldatun thoibatun warobul gafur gemarifah loh
jinawi. Kelak menjadi masyarakat aman tentram adil dan makmur Tata tentram
kerja raharja insya Allah. Sesuai dengan tuuan hakiki filsafat metafisika
Pancasila.
Demikian pula penyakit metafisik seperti penyusupan syactan (Al-Quran)
yang mengganggu ibadah umat, kerasukan syactan yang merusak moral-mental
umat (Dzabur/Masmur) menuju criminal serta kesurupan syectan (Injil) yang
merusak syaraf umat telah dapat diantisipasi oleh ikhwan-ikhwan umat dalam
Islam Kaffah.
Sehingga spritual pembangunan bangsa yang didominasi oleh nilai-nilai
metafisika Illahiyah (Roh, para psikis jiwa) yang mengandung energi metafisika
Jurnal Ilmiah Abdi Ilmu

610

Vol. 4 No.2 Desember 2011

ISSN : 1979 - 5408

positif sekaligs menggusur metafisika negative (penyusupan, kerasukan serta


kesurupan syaiton). Hanya faktor inilah yang masih menajdi harapan bangsa ini
untuk dapat bangkit dari ketepurukan bangsa pada abad 21 tersebut.
Daftar Pustaka
Al Quran dan Terjemah, Penerbit CV. ASSYFA, SEMARANG 1998
Bagus Lorensi, Metafisika ; PT. Gramedia ; Jakarta 1991
Encyclopedia Of Britanica
Ghulsani Mahdi, Filsafat-Sain Menurut Al Quran, Penerbit Mizan, Bandung
1991
Lembaga Al Kitab Indonesia, Al Kitab ; Jakarta : 1983
Ramali Ahma, Peraturan-peraturan Untuk Memelihara Kesehatan Dalam Hukum
Syara Islam, Penerbit Balai Pustaka, Jakarta, 1956
Yahya Kadirun, Cipta Selecta Tentang Agama Metafisika, Ilmu Eksakta I, II ;
Fakultas Kerohanian dan Metafisika ; UNPAB Medan 1982
Zuhri Muhammad (Terj), Kelengkapan Hadis Qusdi, CV. Toha Putra, Semarang,
1982
Zulkarnain Iskandar, dkk, Pengantar Metafisika; UNPAB, Medan 2003

611

Jurnal Ilmiah Abdi Ilmu

Anda mungkin juga menyukai