Anda di halaman 1dari 19

AGAMA ISLAM

RANA KARUNIAWATI 119390022

Arsitektur Lanskap
Teknologi Infrastruktur dan Kewilayahan
Institut Teknologi Sumatera
2020

ALLPPT.com _ Free PowerPoint Templates, Diagrams and Charts


Hubungan dan Keterkaitan Antara Islam dan Ilmu Pengetahuan

Jaman keemasan Islam yang berlangsung selama periode Abbasiyah di Baghdad (750-1258) dan Umaiyah di Spanyol (755-1492), tinggal ke-
nangan belaka. “Pada jaman orang-orang Eropa masih menyelam dalam kebiadaban yang teramat gelap, Baghdad dan Cordova, dua kota rak-
sasa Islam telah menjadi pusat peradaban yang menerangi seluruh dunia dengan cahaya gilang gemilangnya.” demikian kata Dr. Gustave Le
Bone. Dalam permulaan abad pertengahan tak satu bangsapun yang lebih besar sumbangannya untuk proses kemajuan manusia selain dari
bangsa Arab. Mahasiswa-mahasiswa Arab sudah asyik mempelajari Aristoteles tatkala Karel Agung bersama pembesar-pembesarnya masih
asyik belajar menulis namanya. Disekitar abad X, Cordova adalah kota kebudayaan yang ternama di Eropa dengan Konstantinopel dan Bagh-
dad merupakan kota-kota pusat kebudayaan didunia.

Demikianlah sekilas pandangan bila kita mempercayai sejarah jaman keemasan Islam dimasa lampau. Ataukah sejarah tersebut telah mendustai
kita ? Kepada mereka yang menjadi pekerjaannya silahkan mengadakan penelitian kembali, dan kepada mereka yang mempercayai catatan se-
jarah itu bangga dan bergembira hatilah. Lalu bertanyalah: Kenapa sedemikian mengagumkannya Islam dimasa itu ? Dan kenapa golongan Is-
lam sekarang ini bisa dipecundangi oleh golongan lain sedemikian hinanya ? Sekian banyak lagi pertanyaan kita ajukan, tetapi kepada siapa ?

Barangkali belum pernah Islam menghadapi bencana yang lebih besar dari apa yang mereka hadapi pada dewasa ini. Begitu besar tantangan
yang yang harus dihadapinya sehingga dia dipaksa “menyerah kalah” kepada “Tuhan dunia” yang baru. *Tuhan dunia yang baru itu tak lain
daripada kaum Imperialisme, Materialisme, kelompok Eksistensialis, Orientalis dan Atheis serta Skeptik. Manusia tidak lagi percaya bahwa
Tuhan adalah “penyelamat bumi dan langit” yang Maha Sempurna bahkan sebagian besar orang Islam sendiri sudah tidak pula mempercayai-
Nya.
Mereka mencari ide-ide baru dalam rangka menyusun sistem kenegaraan yang mereka pikir sangat ideal. Mereka menggali pula “penda-
pat” baru untuk menata masyarakat. Dan semua golongan itu mereka temukan dalam kepada golongan yang telah disebutkan diatas. Lalu
mereka memuja isi kepala (otak) penemu-penemu ide baru itu dan mereka pikir dengan demikian mereka telah menemukan tatanan baru.

Satu pertanyaan: Jika manusia telah menemukan tatanan baru yang disebut Ideal itu benar adanya, mengapa kejadiannya malah seba-
liknya? Bukan masyarakat ideal yang mereka temui tetapi malah keadaan masyarakat yang kacau balau ! Diluar kawasan Islam telah ter-
jadi konfrontasi antara ilmu dengan agama. Hal itu terjadi dalam jaman tengah dibarat. Setiap keterangan ilmu yang tidak sepaham dengan
gereja segera dibatalkan oleh Kepala Gereja. Itulah yang terjadi pada Astronom Nicholas Copernicus (1507) yang menghidupkan kembali
ajaran orang-orang Yunani dijaman purba yang mengatakan bahwa bukan matahari yang berputar mengelilingi bumi sebagaimana ajaran
gereja dan tercantum pada Yosua 10:12-13, melainkan bumi yang berputar dan mengedari matahari.

Galileo Gelilei yang membela teori tersebut pada tahun 1633 diancam hukuman bakar seandainya dia tidak mencabut kembali teori terse-
but oleh Inkuisisi, yaitu organisasi yang dibentuk oleh gereja Katolik Roma yang menyelidiki ilmu klenik sehingga sikap gereja yang kaku
itu telah menimbulkan tuduhan bahwa agama menjadi penghalang bagi kemerdekaan berpikir dan kemajuan ilmu. Dari keadaan demikian
terjadilah berbagai pemberontakan dari dalam. Pada tahun 1517 terjadi reformasi yang dipelopori oleh Martin Luther sehingga menim-
bulkan kelompok Protestan. Pada tahun 1992, yaitu setelah 359 tahun kecaman kepada Galileo dilontarkan oleh pihak gereja, akhirnya
gereja Katolik Roma secara resmi mengakui telah melakukan kesalahan terhadap Galileo Gelilei dan Paus Yohanes Paulus II sendiri telah
merehabilitasinya. Rehabilitasi diberikan setelah Paus Paulus menerima hasil studi komisi Akademis Ilmu Pengetahuan Kepausan yang
dia bentuk 13 tahun sebelumnya dengan tugas menyelidiki kasus itu. Komisi ini memberitahukan, anggota Inkuisisi yang mengecam
Galileo telah berbuat kesalahan. Mereka menetapkan keputusan secara subjektif dan membebankan banyak perasaan sakit pada ilmuwan
yang kini dipandang sebagai bapak Fisika Eksperimental itu.
“Kesalahan ini harus diakui secara jantan sebagaimana yang Bapa Suci minta”, demikian kata ketua Komisi Kardinal Paul Poupard pada Paus
Paulus dalam suatu upacara. Paulus Yohanes dan beberapa pendahulunya mengakui bahwa gereja melakukan kesalahan, tapi para ilmuwan
mengkritik Vatican karena tidak bergerak cepat untuk meluruskan masalah itu secara resmi.
Allah Swt telah menentukan bahwa kesadaran manusia datangnya berangsur, bertahap sesuai dengan perkembangan peradaban yang Dia tetap-
kan lebih dahulu. Dalam hal pentafsiran kitabullah, umat Islam tidak bisa terpaku hanya kepada penafsiran atau penterjemahan AlQur’an yang
sudah ada saja, sebab seiring dengan perkembangan tata bahasa dan pengertian serta perkembangan dari peradaban ilmu dan tekhnologi, maka
akan banyak pula istilah-istilah yang lebih tepat didalam pengartian suatu ayat. Bahasa Arab adalah bahasa yang indah, penuh khasanah seni,
makna serta arti dan sebagainya. Setiap orang boleh mengungkapkan makna kitab suci AlQur’an. Karenanya penafsiran AlQur’an bukan mo-
nopoli para imam dan mudjtahid (pemimpin agama dan pemegang wewenang tertinggi dalam bidang hukum). Islam bukanlah agama yang
penuh misteri, begitupun AlQur’an sebagai kitab sucinya, yang hanya dapat dimengerti oleh sekelompok jemaah tertentu.
Rasulullah Muhammad Saw tidak meninggalkan dunia yang fana ini kecuali setelah ia menyampaikan amanat dan menunaikan risalahnya Ra-
sulullah kemudian meminta para keluarganya, pengikutnya dan semua sahabat-sahabatnya untuk menyebarluaskan dan menyampaikan ajaran-
ajaran Ilahi yang telah mereka peroleh darinya. Bahwa AlQur’an seharusnya dipandang sebagai sumber dari segala keilmuan, tidak perlu
dipermasalahkan lagi bagi umat Islam. Banyak kaum intelegensia Muslim yang mengungkapkan bagaimana penemuan-penemuan ilmiah yang
paling mutakhir sekalipun ada diungkapkan dengan bahasa simbolik atau juga nyata dalam AlQur’an. Secara apriori mengasosiasikan Qur-an
dengan Sains modern adalah mengherankan, apalagi jika asosiasi tersebut berkenaan dengan hubungan harmonis dan bukan perselisihan antara
Qur-an dan Sains. Bukankah untuk menghadapkan suatu kitab suci dengan pemikiran-pemikiran yang tidak ada hubungannya seperti ilmu
pengetahuan dan teknologi merupakan hal yang paradoks bagi kebanyakan orang pada jaman ini ?
Sesungguhnya orang yang membaca AlQur’an secara teliti dalam upaya memahami bagaimana pendiriannya terhadap Sains, ia akan men-
dapatkan sekumpulan ayat-ayat yang jelas, terbentang menurut empat bagian yang semua aspeknya mengarah kepada masalah ilmiah.
1. Masalah-masalah yang berkaitan dengan hakikat Sains dan arah serta tujuannya mengenai apa yang dapat diketahui dengan filsafat
Sains dan teori makrifat.
2. Metode pengungkapan tentang hakikat-hakikat ilmiah yang bermacam-macam.
3. Menampakkan sekumpulan hukum-hukum dan peraturan-peraturan dilapangan Sains yang bermacam-macam, terutama fisika, ge-
ographi dan ilmu hayat.
4. Menghimbau manusia agar mempergunakan hukum-hukum dan peraturan-peraturan tersebut.
Semua ayat AlQur’an itu diturunkan mengandung hal-hal yang logis, dapat dicapai oleh pikiran manusia, dan AlQur’an itu dijadikan mu-
dah agar dapat dijadikan pelajaran atau bahan pemikiran bagi kaum yang mau memikirkan sebagaimana yang disebut dalam Surah Al-
Qamar ayat 17 : “Dan sesungguhnya telah Kami mudahkan AlQur’an untuk pelajaran, maka adakah orang yang mengambil
pelajaran ?” (QS. 54:17).
“Dan sesungguhnya Kami telah mendatangkan Kitab kepada mereka, Kami jelaskan dia (kitab itu) atas dasar ilmu pengetahuan; menjadi
petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman.” (QS. 7:52).
Surah 3, Ali Imran ayat 7 menyatakan bahwa AlQur’an terbagi atas dua babak : Muhkamat dan Mutasyabihat..
Yang Muhkamat adalah petunjuk hidup yang mudah dimengerti yang terdapat didalam AlQur’an, termasuk didalamnya masalah halal-
haram, perintah dan larangan serta hal-hal lainnya dimana ayat-ayat tersebut dapat dipahami oleh siapa saja secara gamblang dan mudah
tanpa memerlukan pemikiran-pemikiran yang berat. Sedangkan Mutasyabihat adalah hal-hal yang susah dimengerti karena berupa keteran-
gan tentang petunjuk banyak hal yang mesti diteliti dan merangkaikan satu sama lain hingga dengan begitu terdapat pengertian khusus ten-
tang hal yang dimaksudkan, termasuk didalamnya adalah dapat diungkapkan melalui kemajuan teknologi dan cara berpikir manusia.

Seandainya AlQur’an itu seluruhnya muhkamat, pastilah akan hilang hikmah yang berupa ujian sebagai pembenaran juga sebagai usaha un-
tuk memunculkan maknanya dan tidak adanya tempat untuk merubahnya. Berpegang pada ayat mustasyabih saja dan mengabaikan ayat
Muhkamat, hanya akan menimbulkan fitnah dikalangan umat. Juga seandainya AlQur’an itu seluruhnya mutasyabihat pastilah hilang
fungsinya sebagai pemberi keterangan dan petunjuk bagi umat manusia. Dan ayat ini tidak mungkin dapat diamalkan dan dijadikan sandaran
bagi bangunan akidah yang benar. Akan tetapi Allah Swt dengan kebijaksanaanNya telah menjadikan sebagian tasyabuh dan sisanya mus-
tayabihat sebagai batu ujian bagi para hamba agar menjadi jelas siapa yang imannya benar dan siapa pula yang didalam hatinya condong
pada kesesatanAllah Subhanahu Wata’ala berfirman : “(AlQur’an) ini adalah penerangan bagi seluruh manusia dan petunjuk serta pela-
jaran bagi orang-orang yang bertakwa.” (QS. 3:138)

Sejak jaman dahulu ajaran-ajaran pokok agama telah bercampur-aduk dengan keterangan-keterangan tentang mekanisme alam, baik yang
bercorak ilmiah rancu [pseudoscientific], mitos maupun yang bersifat legendaris. Intuisi dasar manusia menyatakan bahwa semua kebenaran
itu satu dan saling berkaitan satu sama lain karena itu orang mencampur-adukkan semua hal secara sembrono; fakta dicampur-aduk dan
dikacaukan begitu saja dengan nilai. Orang yang meyakini kebenaran suatu agama juga disuruh percaya begitu saja kepada segala macam
mitos penciptaan sehingga kebenaran agama tertutup. Sikap menentang para ilmuwan terhadap agama terutama disebabkan oleh adanya
perbedaan antara ilmu pengetahuan yang telah teruji mengenai alam dengan mitos-mitos alegorik yang dipaksakan untuk diyakini sebagai
[bukti-bukti] kebenaran tertulis mengenai fakta-fakta kosmologis dan historis yang ada.
Jasa yang diberikan oleh Sains kepada umat manusia antara lain terdiri dari pembebasan ajaran-ajaran pokok agama dari mitos-mitos yang
berselubung ilmiah. Dengan perkembangan Sains, maka hubungan antara Sains dan agama semakin jelas, sedang masalah-masalahnya juga
semakin jelas perbedaannya. Pada suatu kurun waktu Sains akan mencapai titik puncak tatkala ia berhasil menjadi filsafat sebagai supras-
truktur bagi keyakinan-keyakinannya yang tertinggi. Sains akan berkembang terus tanpa batas dan karena batas batas alam itu tidak ada
habisnya maka penemuan tentang rahasianya pun akan bertambah terus. Namun demikian postulat-postulat Sains yang tertinggi itu dicipta
sekali untuk seluruhnya, dan karenanya tidak dianggap merendahkan Sains jika teori-teori terdahulu ternyata digantikan oleh penjelasan-
penjelasan lain yang lebih memuaskan sejalan dengan perkembangan observasi dan eksperimen. Allah mengajarkan bahwa isi AlQur’an itu
tidak lain dari fitrah manusia, petunjuk bagi manusia untuk mengenal dirinya dan lingkungannya. Sayangnya umat Islam selama ini cen-
derung lari dan mengingkari kefitrahan yang dimaksudkan oleh AlQur’an itu sendiri. Kaum muslimin tidak lebih mengerti AlQur’an ke-
timbang orang diluar Islam sendiri. Agama Islam menjadi asing dalam lingkungannya sendiri, tepat seperti yang disabdakan oleh Rasulul-
lah.

AlQur’an hanyalah satu petunjuk yang menunjukkan bahwa Ilmu Allah terdapat dimana-mana, diluar dan dalam diri manusia itu sendiri.
Suatu petunjuk yang sempurna yang harus dikaji dengan otak, perasaan dan logika pengetahuan. Bukan sekedar menagih kepada Allah un-
tuk merealisasikan janji-Nya ! “Tidak sepatutnya bagi orang-orang yang mu’min itu keluar semuanya. Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap
golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama ? dan untuk memberi peringatan
kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya ?”(QS. 9:122).

Islam terlahir “TIDAK dengan bermahdzab” ,Islam adalah satu. Tidak ada Islam Hanafi, Islam Hambali atau Islam Syafe’I. Bahkan ‘Is-
lamMuhammad’ pun tidak pernah ada, apalagi Islam Ahmadiyah, Ahlussunnah serta Syiah !Islam adalah agama Allah, agama yang
berdasarkan fitrah manusia dan agama yang diturunkan kepada semua Nabi dan Rasul sebelum kedatangan Muhammad Saw.
Kondisi umat Islam secara konvensional sekarang ini telah menunjukkan umat yang terbelakang, cara berpikir yang tidak strategis tetapi
taktis, tidak mengambil prakarsa atau defensif, terbawa inisiatif kebudayaan dan apologetis yang menyebabkan umat Islam berada diluar
garis perjuangan. Dalam hal pentafsiran kitabullah, memahami isi kandungannya, umat Islam tidak bisa terpaku hanya kepada penafsiran/
penterjemahan serta logika orang-orang terdahulu yang yang sudah pernah ada semata, sebab seiring dengan perkembangan tata bahasa dan
pengertian serta perkembangan dari peradaban ilmu dan tekhnologi, maka akan banyak pula istilah-istilah yang lebih tepat didalam pengar-
tian suatu ayat, menganalisanya dengan Ilmu pengetahuan sekaligus memahaminya secara baik.

Manusia dianjurkan oleh Allah melalui Islam supaya berpikir dan merenungkan kekuasaan serta memperhatikan alam ciptaan-Nya. Karena
berpikir adalah merupakan salah satu dari fungsinya akal yang dimiliki oleh manusia. Jika akal tidak berfungsi, maka manusia telah kehi-
langan milik satu-satunya yang menjadikannya makhluk terbaik dan tidak dapat lagi berperan dalam kehidupan selaku manusia yang
berpredikat Khalifatullah fil ardl. Para cendikiawan telah sepakat bahwa pikiran yang bebas dan akal yang kreatif adalah pangkal kemajuan
umat manusia, sedangkan pikiran yang terbelenggu dan akal yang tidak berinisiatif dan hanya pandai meniru serta bertaqlid buta menjadi
penghambat kemajuan individu dan umat. Oleh sebab itulah Rasulullah Saw mengisyaratkan kepada umatnya tentang fungsi dan kegunaan
akal yang sebenarnya agar manusia tidak salah menempatkan derajat kemanusiaannya. Pada masa lalu, keterbatasan pengetahuan manusia
sering membuat mereka cepat lari pada “sesembahan” mereka setiap ada fenomena yang tak bisa mereka mengerti (misal petir, gerhana
matahari). Kemajuan ilmu pengetahuan alam kemudian mampu mengungkap cara kerja alam, namun tetap tidak mampu memberikan jawa-
ban, mengapa semua bisa terjadi.Ilmu alam yang pokok penyelidikannya materi, tak mampu mendapatkan jawaban itu pada alam, karena
keteraturan tadi tidak melekat pada materi. Contoh yang jelas ada pada peristiwa kematian. Meski beberapa saat setelah kematian, materi
pada jasad tersebut praktis belum berubah, tapi keteraturan yang membuat jasad tersebut bertahan, telah punah, sehingga jasad itu mulai
membusuk.
Bila di masa lalu, orang mengembalikan setiap fenomena alam pada suatu “sesembahan” (petir pada dewa petir, matahari pada dewa mata-
hari), maka seiring dengan kemajuannya, sampailah manusia pada suatu fikiran, bahwa pasti ada “sesuatu” yang di belakang itu semua, “s-
esuatu” yang di belakang dewa petir, dewa laut atau dewa matahari, “sesuatu” yang di belakang semua hukum alam. Kemampuan berfikir
manusia tidak mungkin mencapai zat Tuhan. Manusia hanya memiliki waktu hidup yang terhingga. Jumlah materi di alam ini juga ter-
hingga. Dan karena jumlah kemungkinannya juga terhingga, maka manusia hanya memiliki kemampuan berfikir yang terhingga. Sedan-
gkan zat Tuhan adalah tak terhingga (infinity). Karena itu, manusia hanya mungkin memikirkan sedikit dari “jejak-jejak” eksistensi Tuhan
di alam ini. Adalah percuma, memikirkan sesuatu yang di luar “perspektif” kita.

Inti dari semua penulisan yang baru anda baca diatas hanyalah satu kesepakatan, yaitu harus adanya keseimbangan didalam beragama, iman
dan akal merupakan perpaduan yang harmonis didalam Islam, seperti Hadis Nabi yang sering pula diungkapkan oleh K.H.Abdullah Gym-
nastiar : Jika ingin dunia maka milikilah ilmu, bila ingin akhirat miliki juga ilmu, bila ingin keduanya, maka pelajarilah ilmu .
Ilmu Syariat Allah

Yang ini notabene nya adalah pengetahuan tentang agama. Dan tidak ada kita tau bahwa tidak ada satu peradaban, tidak ada satu konsep
yang menghargai ilmu sebagai mana islam menghargai ilmu itu. Jadi penghargaan islam, penghargaan Allah swt kepada ilmu itu pada pun-
cak penghargaan. Sangat tinggi sekali islam menghargai ilmu, sehingga Allah swt sampai menegaskan bahwa diantara yang membedakan di-
antara manusia dengan mahluk mahluk lain adalah karena manusia itu punya ketinggian ilmu. Dan ilmu itu tentu punya tujuan. Kenapa
manusia dibekali ilmu? Tidak seperti mahluk lain. Seperti binatang mereka tidak punya lmu, kecuali ilmu untuk bertahan hidup, ilmu untuk
mempertahankan atau membela diri kemudian menghindarkan diri dari bahaya. Sementara manusia justru melejit pengetahuan keilmuannya
termasuk melampaui mahluk yang paling dekat dengan allah swt adalah malaikat. Dan ini terbukti ketika allah swt menegaskan bahwa adam
diberikan ilmu yang tidak diberikan kepada malaikat.

Allah swt mengajarkan kepada adam semua nama nama benda dan ini terbukti ketika malaikat diperintahkan untuk bersujud adam malaikat
semuanya bersujud memberi penghormatan karena keistimewaanilmu manusia ini. Kemudian malaikat baru mengetahui keistimewaan
manusia, nah inilah penghargaan allah swt terhadap ilmu. Kemudian alam semesta ini disebut juga dengan alam kenapa disebut dengan alam
diantara rahasia ini disebut dengan alam karena kita tau bahwa ilmu dengan alam itu satu akar kata sama. Puncak dari pada ilmu kemudian
alam dan alam semesta ini dinamakan dengan alam karena akan menguak dari pada pencipta alam semesta. Siapa pencipta alam semesta?
Tentu adalah allah swt sebagaimana yang kita baca tiap kali solat alhamdulillahirabil alamin segala puji bagi rab yang dia menguasai alam
semesta. Kemudian dengan tegas allah swt alam ini isinya langit dan bumi maka allah menyebutkan segala puji bagi allah swt yang mencip-
takan langit dan bumi. Nah, saya ingin mendudukan bahwa alam ini disebut alam karena didalam nya penuh dengan ilmu. Ilmu apa tujuan
kenapa alam disebut alam? Tapi jagad raya ini disebut dengan alam semesta ingin memberikan pesan bahwa disitu penuh dengan ilmu
pengetahuan. Apa tujuannya? Supaya mereka yang berilmu itu menguak siapa sebenarnya pencipta dibalik alam semesta itu.
Jadi begitulah yang ia menggunakan akalnya ia menggunakan ilmunya, maka dia akan tau siapa sebenarnya yang menguasai alam semesta. Nah
tentu tidak ada yang bias menguak rahasia alam semesta itu kecuali itu aladah manusiadan ayat ayat allahswt. Itukan ada 2, satu adalah ayat yang
hari ini kita sering baca ada ayat ada surat yang bentuknya adalah tulisan inilah ayat Al- quran. Yang membutuhkan tadabur-tadabur yang akan
menghasilkan ilmu. Ketika kita mentadaburi al-quran tulisannya kemudian bunyi perintahnya ayat nya kisah kisahnya kemudian semua. Se-
mua yang berkaitan al quran kita tadaburi maka akan menghasilkan ilmu. Ini ayat yang pertama.

Kemudian yang kedua, adalah ayat alam semesta ini, semesta ini juga disebutdengan ayat. Tanda-tanda kekuasaan allah selain al-quran juga
alam semesta. Kenapa ini disebutkan sebagai ayat? karna akan menunjukan siapa sebenarnya yang menciptakan sebagaimana al-quran ia akan
sangat jelas sekali petunjuknya bahwa ini semuanya dari allah. Al-quran ini dari allah sebagaimana alam semesta ini dari allah swt. Maka disini-
lah kenapa alam semesta disebut juga dengan alam, karena satu akar dengan ilmu. Ini sumber ilmu tentu adalah alam semestayang puncak itu
adalah allah swt. Nah inilah penghargaan allah bahwa manusia dia diajari nama nama alam semesta semuanya yang itu yang diajarkan kepada
nabi allah adam.

Kemudian nanti dikembangkan jadilah ilmu pengetahuan. Dan siapa yang berilmu dia akan mudah hidupnya sampai ada ungkapan siapa yang
mengiginkan dunia dengan ilmu dan yang ingin akhirat dengan ilmu. Sebagaimana ungkapan ungkapan para ahli hikmah diantara keistimewaan
manusia itu karena ilmunya. Seandainya bukan karena ilmu tuntu manusia itu seperti binatang. Nah ini ungkapan seorang ulama alhi hikmah yang
menguak bagaimana manusia itu sama dengan binatang cara hidupnya yang membedakan hanya ilmu kalau manusia ternyata dia tidak berilmu
bahkan al-quran menyebutkan orang yang tidak berilmu, tidak menggunakan akal pikirannya itu sebagian besarmereka nanti akan jadi penghuni
neraka.

Jadi ketika penghuni neraka dimasukan kedalam neraka itu mereka berbondong bondong dilemparkan kedalam neraka antrian panjang. Mereka
ditanya oleh allah, ditanya oleh malaikat penjaga neraka. Apakah kalian tidak tau bahwa neraka adlah tempat yang paling tidak enak? Neraka ini
tempat yang paling menyengsarakan apakah kalian tidak tau? Kenapa kalian ngantri disini. Apa jawab calon penghuni neraka ini. Benar kami su-
dah tau sebenarnyaneraka ini tempat yang paling tidakenak, trus kenapa kalian antri disini. Kami ingkari berita berita tentang kesengsaraan ke-
sengsaraan neraka.
Trus apa penyebabnya mereka mengatakan seandainya dulu kami mendengar, kami menggunakan akal kami, kami mendengar kami
menggunakan akal ilmu nya di pakai, pengetahuannya dipakai. Maka kami tidak menjadi penghuni neraka. Dan jelas sekali bahwa
penghuni nerakaitu disebabkan karena mereka tidak menggunakan akal pikirannya untuk menggali ilmu, untuk berfikir. Nah ini berfikir
tentang apa? Tentang alam semesta, kalau tadi ayat al-quran itu membutuhkan tadabur supaya menghasilkan ilmu. Maka ayat alam
semesta ini bertafakur menggunakan akal pikiran. Tadabur menggunakan akal dengan hati nya, dengan lisannya.

Sementara alam semesta ini butuh mata, butuh akal, butuh hati. Jadi lisan ini untuk ayat yang tertulis al-quran yang diucapkan, dicerna
oleh akal kemudian dibenarkan oleh hati. Sementara ayat di alam semesta ini supaya menjadi ilmu ini butuh mata. Dia melihat keindahan
alam semesta itu, di fikirkan dan di cerna dengan otaknya kemudian dibenarkan dengan hatinya. Nah disinilah penghuni neraka itu seba-
gian besarnya mereka tidak mau menggunakan ilmu mereka. Kemudian di ayat yang lain allah menyebutkan mereka kami siapkan neraka,
didalam al-quran disebutkan penghuni neraka itu semua sebagian besar nya adalah penghuninya dari bangsa jin dan manusia. Apa sebab-
nya? Mereka punya hati, mereka tidak digunakan untuk berfikir untuk menggali ilmu, mereka punya telinganya pendengarannya tidak di-
gunakan untuk mendengar ayat ayat Allah yang diucapkan. Ayat al-quran, hatinya tidak melihat alam semesta ini sebagai tanda tanda
kekuasaan Allah. Telingganya tidak digunakan untuk mendengar ayat ayat allah yaitu al-quran.

Mereka punya mata, mereka itu seperti binatang, bahkan lebih sesat dari pada binatang. Nah apa yang menyamakan antara manusia den-
gan binatang? Yang menyamakan adalah karena mereka sama sama tidak punya ilmu. Nah kalau manusia ini ingin diapresiasi oleh allah
swt tidak ada pilihan lain kecuali mereka harus berilmu. Berilmu tentang apa? Tentang Allah. Kalau kita ini belajar ilmu alam maka
bagaimana ilmu alam ini menghasilkan pengetahuan kita tentang allah swt. Sementara sekarang orang yang memiliki ilmu sebesar
apapun, setinggi apapun dia belajar ilmu, ahli dalam segala ilmu, tapi kalau kemudian dia pisahkan antara ilmunya tidak disandarkan
kepada allah itu bukan dimaksud dari ilmu disini. Makanya sekali lagi bahwa ilmu itu harus mendekatkan diri kepada pemahaman syariat
menyandarkan semua kepada allah swt. Dan itulah yang disebut dengan ilmu yang kita maksud. Tujuan ilmu itu adalah mengenalkan
kepada siapa yang mengajari ilmu. Sumber ilmunya dari mana? Dari Allah swt.
Nah kemudian apresiasi yang lain bahwa islam sangat mengapresiasi para ahli ilmu terbukti bahwa mereka disandingkan dengan para nabi.
Sampai rasulullah sendiri yang mengatakan bahwa ulama itu pewaris para nabi. Jadi kemuliaan para nabi itu puncak kemuliaandan yang
mewarisi kemuliaan itu adalah para ulama. Dan para nabi itu tidak mewarisi harta benda. Ini yang kebalikan, kebalikan dari doktrit diluar
kaum muslimin diluar islam. Justru memuliakan setinggi tingginya harta materi. Tapi kalau didalam islam yang dimuliakan adlah ilmu bukan
harta bukan materi. Sampai dibarat itu ada namanya kelompok atau paham materialism. Ini bertentangan dengan sistem atau pemahaman
dalam syariat. Sama sekali didalam islam, allah swt justru menghinakan materi sehina hinanya yang dimuliakan itu ilmu. Makanya barat hari
ini kacau balau karena ukuran kemuliaan seseorang ada pada materi, seberapa kaya dia, seberapa banyak pengikutnya. Ini jelas doktrin doktrin
pemahaman pemahaman bukan dari islam dan ini bias jadi orang kafir menuhankan materi itu.

Didalam islam justru ilmu yang harus dimuliakan, bahkan sebagian besar kaum muslimin, ulama ulama kaum muslimin mereka justru men-
gorbarkan harta mereka untuk mencari ilmu, bukan sebalik nya. Hari ini justru mereka mengorbankan ilmunya demi harta. Para ulama itu pe-
waris nabi dan nabi itu tidak mewariskan harta yang nabi wariskan adalah ilmu, Siapa yang mengambil ilmu itu sungguh ia telah mengambil
bagian yang sangat besar sekali dan kita sebagaimana allah swt memuliakan ilmu maka kita harus apresiasi sebesar-besarnya.

Para ulama hari ini, ini terbalik justru para ulama menjadi incaran pembulian, incaran pembantaian, pembunuhan. Ini negeri, negeri ini akan
hancur ketika mereka tidak memuliakan ilmu dan ahli ilmu, suatu negeri akan barokah ketika negeri itu menghormati para ulama nya,
menghormati ahli ilmu dan itu pasti kalau sebuah negeri itu memuliakan para ulama nya pasti akan barokah. Jangan jangan diantara kesem-
rawutan semakin bertambah waktu negeri ini bukan semakin membaik bukan semakin barokah tap justru semakin semrawut. Jangan jangan di-
antara penyebab nya karena penduduk nya masyarakatnya tidak begitu memuliakan para ulama.

Jangan sampai kita ini seperti orang kafir yang mereka menuhankan harta benda. Padahal allah swt sudah menghinakan mereka. Kita sebagai
orang beriman tidak boleh memuliakan harta melebihi kemuliaan ilmu. Bahkan para ulama itu kalau kita lihat sejarah mereka, mereka justru
adlah orang orang miskin. Jangan sampai justru kita nanti mengorbankan ilmu untuk harta.
Hakikat Manusia
Kita ini manusia tapi tidak pernah belajar tentang kita sendiri, tentu ini harus dipelajari ini penting sebab bagaimana kita menjadi manusia
kalau manusia sendiri tidak tau tentang dirinya sendiri. Makanya ada ungkapan siapa yang tau dirinya, maka dia yang tau hakikatnya dia
sendiri, dia akan mendorong tau tentang hakikat tuhannya dan disisi ungkapan ini tentu bias benar bias salah. Tapi kita ambil yang posi-
tifnya, tidak mungkin seseorang kalau dia tidak tau dirinya sendiri dia tidak akan pernah memposisikan sebagai hamba.

Kita ini hamba, maka kita harus tau gimana posisi kita dan hakikat kita manusia itu sebagai apa. Kita akan membicarakan hakikat manusia
setidaknya menitikberatkan pada 5 point tentang hakikat manusia. Poin yang pertama adalah sebagai mahluk. Point kedua adalah dimuliakan
Point yang ketiga, manusia punya tanggung jawab dan beban. Point ke empat, dia punya pilihan-pilihan. Point ke lima, dia akan mendap-
atkan balasan. Ini manusia, Jadi manusia harus paham, harus sadar. Dia akan punya kosekuensi atas pilihannya itu.

Point pertama, Makhluuq (yang diciptakan), Berada dalam fitrah Fitrah dapat membawa manusia ke arah kebaikan misalnya hati nurani
dapat membedakan mana yang baik, dan mana yang buruk. [QS Ar Ruum:30].  Lemah Sebagai makhluk, manusia juga lemah karena manu-
sia juga diciptakan dengan keterbatasan akal dan fisik. [QS An Nisaa’:48]. Bodoh Beban amanat yang begitu besar dari Allah, diterima oleh
manusia, disaat makhluk lainnya tidak menyanggupi amanat tersebut karena beratnya amanat tersebut. [QS Al Ahzab;72]d.       Memiliki ke-
butuhan Sebagai makhluk yang terbatas secara fisik dan kemampuan. Maka sangat mungkin manusia memiliki kebutuhan atau kehendak
kepada Allah. [QS Faathir:15]
Point yang kedua, manusia dimuliakan. Telah kami muliakan anak cucu adam. Allah tidak hanya memberi penghinaan tapi juga justru
dimuliakan. Penghormatannya allah menciptakan adam ditempat yang paling tinggi. Ketika allah swt membentuk membuat nya di surga.
Itu kemuliaan tersendiri sesuatu yang di buat di tempat istimewa ia pasti istimewa. Dan benar begitu ia benar benar diciptakan. kemudian
semua mahluk disurga malaikat, jin disuruh untuk sujud ini kemulian. Satu kita ini manusia lebih mulia dibandingkan malaikat, diband-
ingkan d engan jin padahal mereka semua itu mahluk yang lebih dulu. Manusia adalah mahluk yang di ciptakan paling terakhir, tetapi se-
mua mahluk berhikmat kepadanya, semua ciptaan di bumi diciptakan untuk manusia. Itu adalah kemuliaan. Kemudian manusia dikasih
ilmu oleh allah, manusia memiliki kecenderungan moral.

Point ketiga, manusia sebagai mukhalaf atau yang dibebani hukum hukum, yang dibebani dengan larangan larangan. Apa bebannya?
Bebannya adalah taat kepada allah swt. Ibadah manusia secara umum diciptakan oleh allah untuk beribadah sebagai kosekuensi dari ke-
sempurnaan yang dimiliki nya. Khalifah allah mengetahui siapa sebenarnya manusia, sehingga allah tetap menjadikan manusia sebagai
khalifah dibumi walaupun malaikat tidak setuju (q.s al baqarah:30)

Point keempat, Mukhayyar (yang bebas mamilih), Manusia diberi kebebasan memilih untuk beriman atau kafir pada Allah. [QS Al
kahfi :29]

Point ke lima, Majziy (yang mendapat balasan), Surga Manusia diminta pertanggungjawaban atas segala sesuatu yang dilakukannya, Al-
lah menyediakan surga untuk mereka yang beriman dan beramal soleh yaitu mereka yang menjalankan perintah Allah dan menjauhi
larangannya. [QS As Sajdah:19, Al Hajj:14]b. Neraka Balasan di akhirat terhadap perbuatan manusia adalah bentuk keadilan yang Al-
lah berikan di akhirat.
Mereka yang tidak menjalankan perintah Allah mendapatkan hukuman yang setimpal yaitu dimasukkan ke dalam neraka. [QS As
Sajdah:20]> Pertanyaan-pertanyaan. Apakah menurut anda tugas manusia sebagai Khilafah sudah terlaksana? Jawab: Ya dan tidak, di satu
sisi ada manusia yang berbuat kerusakan dan pertumpahan darah dimana-mana. Namun ditempat lain manusia berusaha menjaga dan men-
jalankan amanah yang Allah berikan kepadanya. Mengapa Allah ciptakan surga & neraka? Mengapa Allah tidak menciptakan hukuman
yang lebih edukatif saja? Jawab: Allah ciptakan surga dan neraka karena memang segala sesuatu ada pasangannya. Sama seperti gelap dan
terang, jika dipikirkan lebih dalam, sesungguhnya gelap itu tidak ada. Gelap adalah keadaan dimana ketiadaan cahaya, dalam arti lain
terang. Maka mengapa Allah ciptakan neraka? Tentu saja agar setiap orang dapat merasakan ganjaran atas sesuatu yang telah ia lakukan.
Jika Allah hanya menciptakan surga, tanpa neraka.
Maka tidak ada seorang pun yang mengerti hakikat kenikmatan-kenikmatan yang Allah berikan di surga. Lalu mengapa Allah tidak mem-
beriakan hukuman yang lebih edukatif dari pada imbalan surga dan neraka? Bukankah sudah cukup peringatan yang Allah berikan selama
seseorang hidup di dunia? Allah sudah memberikan peringatan langsung melalui Al Qur’an. Tak hanya itu saja, Allah juga telah mem-
berikan peringatan untuk siapapun yang berpikir. Mengapa ibadah disebut sebagai beban? Jadi, manusia beribadah hanya karena beban?
Jawab: Allah menurunkan ibadah sebagai beban bagi manusia, sebagai syarat kesempurnaan seorang manusia. Mengapa disebut sebagai
syarat kesempurnaan? Karena manusia memiliki hawa nafsu yang mendorong seseorang manusia untuk melakukan hal-hal yang berten-
tangan dengan hati nuraninya. Namun ketika seorang manusia tetap melakukan ibadah, walaupun memiliki hawa nafsu, di sanalah nilai
kesempurnaannya.Manusia memang Allah berikan beban untuk beribadah, namun bagaimana menyikapinya, itu adalah urusan manusia,
apakah ia menganggapnya sebagai beban atau sebagai sebuah kebutuhan.
Agama dan Urgensinya

Kenapa ini penting? Sebab agama itu adalah aturan yang dijadikan oleh sekelompok manusia untuk mengatur, sebagai bahan dasar acuan mereka
hidup, itulah agama. Sehingga ini sangat penting karena satu kelompok manusia bahkan manusia pribadinya kalau tanpa aturan maka ia akan men-
galami sebuah kehancuran total.

Agama ini adalah sebuah keharusan sebagaimana allah swt disebutkan bahwa allah sebagai sang khaliq maka ialah yang akan mengatur mahluk.
Jadi pentingnya sebuah agama diilustrasikan sebagai sebuah prodak, kita punya hp. Prodak ini pasti ada buku petunjuk untuk menggunakan dan mer-
awat hp. Begitu juga dengan barang lainnya. Semua itu harus ada buku-buku petunjuknya dan itulah bukti bahwa prodak ini adalah prodak yang ori.
Kalau prodak yang tidak terlalu penting dari sisi manusia. Prodak kecil saja harus ada buku panduannya.

Maka allah swt pun ketika menciptakan alam semesta ini memberikan panduan, maka panduan alam semesta, sistem panduannya adalah islam.
Maka islam inilah yang menjadi sistem oleh allah swt berikan, al-quran ini lah sistemnya. Maka tidak ada sistem yang sesuai dengan penciptaan
mahluk alam semesta ini kecuali sistem yang datang dari allah swt. Makanya dengan tegas, Sesungguh nya hanya islam lah agama aturan di sisi allah
swt. Ini tegas dari agama agama yang ada itu bukan dari allah, sehingga sistem yang kalau dia buat itu kalau bias dikatakan adalah prodak illegal se-
hingga mereka tidak punya solusi jika ada permasalah-permasalahan yang serius didalam alam semesta ini.

Agama manapun itu sama sekali tidak akan pernah menyelesaikan masalah yang ada dialam semesta. Solusinya adalah kembali kepada agama allah
swt. Dan kerusakan-kerusakan didalam alam semesta ini karena banyak nya agama agama yang mengklaim bahwa mereka adalah agama yang benar,
padahal sama sekali tidak. Makanya ada satu kitab atau buku yang dilahirkan dari pemikiran ulama india yang ditulis oleh syeih ali anadawi dan be-
liau beli judul buku itu apa kelebihan alam semesta dengan kemunduran kaum muslimin. Kenapa alam semesta ini hancur, semua sistemnya beran-
takan dari sisi ekonominya penuh kedzoliman, kekerasan, pemaksaan, riba kemudian yang kuat akan semakin kuat, yang kaya semakin kaya, dan
yang lemah akan tertindas semakin hina.
Ini sistem ekonomi, begitu juga dengan sistem perpolitikan penuh dengan kedzoliman, penipuan, suap menyuap. Begitu juga dengan militer,
sisi social, dari sisi teknologi nya, semua nya menghancurkan. Ini karena mereka tidak menjadikan islam sebagai sistem. Kalau seandainya
semesta ini menggunakan islam sebagai islam, semuanya pasti alam semesta ini akan punya solusi-solusi dan pasti akan mengalami suatu
kemajuan yang dasyat. Sebagaimana kita tau, kalau agama agama yang ada ini mereka mengklaim bahwa adalah yang benar. Maka kita bias
buktikan dimana kebenaran islam, di sekian banyak di deretan ketika dibandingkan dengan agama-agama yang ada. Pertama bahwa islam ini
punya karakter-karakter yang ini nanti kita bias membuktikan inilah kesempurnaan islam.

Pertama bahwa islam ini punya karakter-karakter yang ini nanti kita bias membuktikan inilah kesempurnaan islam. Pertama, adalah islam se-
bagai agama yang datang dari allah. Bagaimana pembuktiannya? Ketika semua agama mengklaim mereka agama datang dari allah. Terutama
yahudi dan nasrani, mereka mengatakan kami agama dari allah. Sementara ada agama-agama yang dilahirkan dari pikiran dan ide-ide manu-
sia. Sementara agama agama yang lain itu datang dari rab, mereka hanya sekedar mengklaim saja, ini tuhan kami. Bukan dewa-dewa itu
bukan tuhan. Nah allah swt menegaskan ini agama islam itu datang dari allah. Maka kalau agama itu datang dari allah. Dia unsur nya harus
memenuhi kesempurnaan. Islam ini sempurna, luar biasa kesempurnaan islam. Nanti kita bias buktikan dimana kesempurnaan islam. Nah dari
sisi agama karakter yang pertama islam, agama islam ini adalah agama yang rabbaniyah datang dari allah kita bias melihat betapa manusia itu
memang butuh ketenangan jiwa, butuh kedekatan dengan rab mereka, maka allah mensyariatkan orang shalat, membaca al-quran, kemuadian
beribadah, beretika, kemesjid, berpuasa. Itu semua adalah syariat-syariat yang datang dari allah dan menenangkan jiwa. Itu dari sisi agama
datang dari allah, dari rab. Al-quran ini bias dibuktikan kalau ini datang dari allah. Pertama, bahwa dari sisi tulisannya, dari sisi makna nya,
dari sisi kalimat-kalimatnya ini tidak akan pernah ditemukan oleh fiksi. Al-quran yang hari ini kit abaca itu sebagaiman al-quran yang dulu
pernah dibaca oleh rasulullah, yang pernah turun pertama kali dimekkah, dibaca oleh para sahabat umar bin khatab. Tidak pernah ada revisi,
dimana ada kitab dimuka bumi ini, buku manapun tidak akan pernah lepas dari revisi. Ini salah satu bukti, karena apa islam allah sendiri su-
dah menegaskan bahwa allah yang menjaga al-quran ini dari kemurniannya, dari segala revisi dan cacatnya. Ini bukti yang pertama bahwa is-
lam ini sempurna.
Kemudian sisi yang kedua al-quran ini sangat bias dibuktikan dengan kebenarannya sampai hari ini ketika al-quran mengatakan bahwa al-
quran ini bias dihafal dengan mudahnya. Kalimat itu tentu tidak sederhana sebab kalau ini menghafal setebal ini, ini sulit menurut logika ini
sulit . tapi karena garansi al-quran sudah mengatakan ini bias dihafal dan ternyata ketika orang menghafal ini. Ternyata bukan hanya satu dua
tapi jutaan manusia menghafal al-quran ini. Jangankan yang beriman dengan al-quran bahkan banyak mereka yang tidak berimana dengan
al-quran mereka menghafal. Inilah kesempuraan al-quran semua yang ada dalam al-quran adalah benar dan itu bias dibuktikan. Katakan, apa
yang dikatakan al-quran tentang astronomi, tentang planet, tengtang air, tumbuhan, manusia, dan sebagainya. Semua itu berjalan sesuai den-
gan satu kaidah ilmiah ini semua bias dibuktikan. Ini bukti bahwa al-quran datang dari Allah.

Karakter yang kedua adalah islam ini sesuai dengan fitrah manusia, sebagai mana manusia. Manusia itu butuh makan , butuh minum, butuh
istirahat , butuh pasangan. Maka islam mengatur itu, ada agama yang justru dia mengkebiri fitrah manusia, ada agama yang tidak boleh
menikah, diagama apa? Tentu semua agama itu ada unsur manusia itu tidak boleh menikah. Kataka agamawan mereka, apakah pastor, budha,
pendeta, biarawati,dan pendeta semua agama mereka tidak boleh menikah. Kenapa? Karena menikah itu anggapan mereka adalah
berdasarkan dari nafsu. Masak agama mau masuk surga dasar nya adalah wahyu. Ini tidak masuk akal. Maka orang yang mau dapat surge
paling tinggi ya tidak boleh menikah.

Karakter yang ketiga adalah wasati, wasati tengah tengah, seimbang, jadi islam agama yang seimbang tidak ekstrim kanan tdak ekstrim kiri.
Tidak urusannya akhirat tapi melupakan dunia, karena hidup didunia. Maka harus seimbang antara dunia dan akhirat.

Islam agama dari allah, islam agama innasiah, islam adalah agama sempurnna, islam adalah agama seimbang, islam adalah agama
yang realistis.

Anda mungkin juga menyukai