Anda di halaman 1dari 3

UJIAN AKHIR SEMESTER

MATA KULIAH : ISLAM DAN ILMU PENGETAHUAN KELAS: 6A & 6B

DOSEN : DR. ZAIMUDIN, M.AG. WAKTU: 07.30-09.30

Nama : Sekar Rahmawati

NIM : 11180163000044

Pendidikan Fisika 6B

SOAL:

1. Banyak hal yang dapat kita petik dalam perkuliahan Islam dan Ilmu
Pengetahuan, antara lain munculnya integrasi ilmu pengetahuan dan Islam yang
tidak memisah-misahkan antara keduanya. Silahkan saudara jelaskan hal ini
dengan media peristiwa yang terjadi pada alam semesta dan penegasan Islam
tentang hal yang sama. Saudara dapat memberikan penilain betapa dalam Islam
itu bila digabungkan ilmu pengetahuan dan ajaran Islam akan memberikan
kekuatan. Silahkan jelaskan, dan mengapa Islam tidak menghendaki adanya
sekularisme dan sekularisasi dalam ilmu pengetahuan.

2. Sains dalam Islam mengalami pasang surut pada periode klasik, pertengahan,
dan modern. Silahkan saudara bandingkan ketiga periode tersebut dalam
perkembangan ilmu pengetahuan dalam Islam. Di atas semua itu, mengapa
umat Islam kini mundur dan hanya mampu menjadi consumer society, dan
bagaimana mampu berhanjak untuk maju dalam bidang ilmu pengetahuan.

3. Sesuai dengan program studi saudara adalah Pendidikan Fisika. Kali ini saudara
diminta membuktikan hubungan dinamis dan positif Islam dan Fisika ini disertai
dengan bukti-bukti dari dalil naqli, dalil aqli, dan eksperimen yang dilakukan.

JAWABAN:

1. Teori bahwa besi magnet dapat digunakan sebagai pembangkit energi yang tak
ada habisnya, dengan dalil (QS 57:25) yang menyatakan bahwa Allah
menciptakan besi yang di dalamnya terdapat kekuatan yang hebat, yang
ditafsirkan sebagai energi Islam itu bukan mengekang, tapi Islam itu mengatur
dan membimbing.Dalam Islam ,menggali ilmu bukan semata-mata bertujuan
praktis, melainkan untuk mengenal Allah SWT. Ayat al-Qur’an begitu banyak
yang berbicara tujuan ilmu seperti untuk mengenal; tanda-tanda kekuasaan-
Nya, menyaksikan kehadiran-Nya di berbagai fenomena yang kita amati
mengagungkan Allah serta bersyukur kepada-Nya Dzat Tuhan tidak akan bisa
dikenali, kecuali melalui ciptaan-Nya. Maka sebenarnya usaha menggali ilmu
pengetahuan adalah jalan untuk mengenal Tuhan itu sendiri. Islam itu datang
bukan untuk merusak realitas yang ada, namun Islam datang untuk membenahi
semuanya agar lebih baik dari sebelumnya. Dan tentunya menyesuaikan dengan
realitas yang ada, asalkan semua itu tidak keluar dari koridor-koridor yang telah
diatur dalam al-Qur’an dan Hadits. Dalam Islam, sekularisme tidak dapat
diterima karena bertentangan dengan ajaran Islam. Karena menurut pandangan
Islam apabila sebuah urusan dipisahkan dari nilai-nilai keagamaan maka urusan
itu akan bertabrakan dengan nilai-nilai yang terdapat pada urusan yang lain.
Sains Barat mengklaim bahwa ilmu pengetahuan bersifat bebas nilai, sehingga
kaum akademisi Barat mempertahankan ide “sains untuk sains”. Mereka
menolak dan mengabaikan nilai-nilai moral dan menganggapnya sebagai relatif,
subjektif dan personal. Mereka juga menolak agama sebagai sumber ilmu
pengetahuan. Sebagai konsekuensinya, ilmu tersebut melahirkan saintis tanpa
iman. Ilmu pengetahuan tanpa keyakinan terhadap keesaan Tuhan akan
menyesatkan dan dapat melahirkan sikap anti terhadap agama. Atau, ilmu tanpa
hidayah dan hikmah hanya akan membuat para ilmuwan kian jauh dari
keimanan.
2. Keilmuan berkembang pada zaman Islam klasik (650-1250 M). Keilmuan ini
dipengaruhi oleh persepsi tentang bagaimana tingginya kedudukan akal seperti
yang terdapat dalam al-Qur`an dan hadis. Persepsi ini bertemu dengan persepsi
yang sama dari Yunani melalui filsafat dan sains Yunani yang berada di kota-kota
pusat peradaban Yunani di Dunia Islam Zaman Klasik, seperti Alexandria 9
(Mesir), Jundishapur (Irak), Antakia (Syiria), dan Bactra (Persia). Pada periode
pertengahan Masa kegelapan Barat itu sebenarnya merupakan masa
kegemilangan umat Islam, suatu hal yang berusaha disembunyikan oleb Barat
karena pemikiran ekonom Muslim pada masa inilah yang kemudian banyak
dicuri oleh para ekonom Barat. Pada saat itulah di Timur terutama di wilayah
kekuasaan Islam terjadi perkembangan ilmu pengetahuan yang pesat. Di saat
Eropa pada zaman Pertengahan lebih berkutat pada isu-isu keagamaan, maka
peradaban dunia Islam melakukan penerjemahan besar-besaran terhadap
karya-karya filosof Yunani, dan berbagai temuan di lapangan ilmiah lainnya.
Pengaruh ilmu pengetahuan Islam atas Eropa yang sudah berlangsung sejak
abad ke-12 M itu menimbulkan gerakan kebangkitan kembali (renaissance)
pusaka Yunani di Eropa pada abad ke-14 M. Berkembangnya pemikiran Yunani
di Eropa kali ini adalah melalui terjemahan-terjemahan Arab yang dipelajari dan
kemudian diterjemahkan kembali ke dalam bahasa latin Gerakan-gerakan itu
adalah kebangkitan kembali kebudayaan Yunani klasik (renaissance) pada abad
ke-14 M, rasionalisme pada abad ke 17 M, dan pencerahan (aufklärung) pada
abad ke-18 M. Zaman ini bermula dari abad 20 M dan masih berlangsung hingga
saat ini. Zaman ini ditandai dengan adanya teknologi-teknologi canggih, dan
spesialisasi ilmu-ilmu. Di atas semua itu, mengapa umat Islam kini mundur dan
hanya mampu menjadi consumer society? karena umat islam meninggalkan
nilai-nilai agamanya, Al-Qur’an dan syariahnya. Sedangkan umat yang lain
mencapai kemajuan karena menjauh dengan agamanya dan kemudian mencuri
kunci-kunci ilmu pengetahuan dari umat islam. Maka dari itu satu satunya cara
selain giat berusaha mencari ilmu, umat islam harus kembali kepada nilai-nilai
agamanya, serta Al-Qur’an dan syariahnya.
3. Gejala-gejala alam yang teramati oleh manusia yang akhirnya disimpulkan
menjadi sebuah teori atau ilmu jika dikaitkan dengan firman Allah swt atau ayat-
ayat Al Quran banyak sekali keterkaitannya. Al Quran telah memberikan
gambaran tentang fenomena-fenomena alam yang menunjukkan pada gejala
gejala fisis, baik itu tersirat maupun tersurat. Contohnya seperti pada Surah Al-
Imran ayat 190 yang artinya: “Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi,
dan pergantian malam dan siang terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi
orang yang berakal”. Perputaran bumi pada porosnya (rotasi bumi) yang secara
ilmiah telah dijelaskan oleh para ilmuwan membawa suatu akibat pada sisi-sisi
bumi yang berbeda pada saat-saat tertentu mengalami keadaan gelap dan pada
saat-saat yang lain mengalami keadaan terang, hal ini disebabkan karena pada
saat-saat tertentu posisi permukaan bumi mengalami perubahan terhadap
posisi matahari sebagai sumber cahaya bagi bumi. Hal tersebut terbukti.
Percobaan yang membuktikan adanya rotasi bumi. Foucault pendulum adalah
sebuah eksperimen yang dilakukan pada tahun 1851 oleh Léon Foucault. Dalam
eksperimen ini, digunakan sebuah bandul raksasa. Bandul tersebut akan
berayun untuk waktu lama, dan selama itu dapat diamati gerak memutar yang
diakibatkan oleh rotasi Bumi. Eksperimen ini membuktikan gerak rotasi Bumi.

Anda mungkin juga menyukai