Anda di halaman 1dari 2

APRESIASI KARYA SENI

Judul : Ruang Tamu

Karya : Elsa Elena M.

Tahun : 2022

Ukuran : A4 (210 mm x 297 mm)

Media : Kertas Gambar dan Pensil Warna

“Ruang Tamu” adalah karya perspektif dari Elsa Elena. Dia memilih untuk menggunakan dua
titik lenyap pada karya nya yang satu ini. Elsa sudah berhasil dalam menggambarkan ruang tamu
karena sudah meletakkan benda-benda yang memang sewajarnya ada. Contohnya adalah sofa
dengan alas kayu sebagai dasarnya, meja kopi, tanaman besar pada pot beserta tanaman lain yang
didominasi oleh bunga, karpet pada bawah meja, lemari kabinet kayu dan lampu di ujung
ruangan. Selain itu juga ada empat kotak di dinding yang berperan sebagai jendela.
Karya Elsa “Ruang Tamu” ini teksturnya semu namun kurang simetris. Simetris berarti
seimbang tidak hanya dari kanan dan kiri namun juga dari keseimbangan peletakkan benda pada
ruangan. Pada bagian lemari kurang sesuai penempatannya karena melebihi batas garis lantai dan
bisa dianggap tidak mengikuti arah titik lenyap sehingga terlihat mengambang dan agak
mengganjal. Pada bagian jendela juga terlihat kurang detail sehingga bisa membuat orang yang
melihatnya mengira bahwa kotak-kotak tersebut adalah lukisan yang tidak tampak gambarnya.
Untuk komposisi sudah terlihat nyaman dilihat namun masih ada banyak area yang terkesan
kosong.

Selain konsep perspektif, Elsa juga menggunakan teknik arsiran yaitu pointilisme atau
menggunakan titik-titik untuk menambah kesan bayangan pada karya. Arsiran itu ia letakkan
pada bagian bawah dan samping sofa, bawah meja, pot tanaman dan bawah lemari. Konsep dasar
dari pointilisme adalah penggunaan titik-titik secara cermat agar terlihat konsisten dan tidak
berantakan. Di karya “Ruang Tamu”, Elsa menggunakan arsiran yang sudah cukup bagus namun
masih terlihat kaku karena bayangannya terlalu ‘mampat’ sehingga terlihat tidak natural. Pada
bagian lemari juga sebaiknya jika banyak diarsir karena cahaya berasal dari sudut ruangan
seberang lemari. Bayangan di bawah pot juga tidak terlihat karena tidak ada arsiran pada bagian
tersebut.

Diluar kedua hal tersebut, ada unsur pewarnaan menggunakan pensil warna. Karya perspektif
Elsa menggunakan warna yang cenderung hangat yaitu cokelat, kuning, orange, dan lainnya.
Namun, ada juga penggunaan warna yang dingin seperti ungu dan hijau yang berhasil membuat
ruangan tersebut menjadi lebih bervariasi warna nya dan tidak monoton. Teknik pewarnaannya
sudah cukup baik namun arah pewarnaannya tidak stabil alias tidak konsisten karena ada yang
mengarah ke kanan lalu ke atas dan seterusnya. Pewarnaan seperti ini cenderung menghasilkan
hasil pewarnaan yang sedikit kasar. Untuk gelap terang yang didasarkan pada pensil warna,
gradasi nya sudah cukup baik namun masih kurang menonjol.

Dengan demikian, dapat dilihat bahwa karya “Ruang Tamu” milik Elsa sudah berhasil
menggambarkan ruang tamu yang nyaman untuk digunakan. Walaupun teknik pewarnaan dan
pengasiran serta peletakan objek nya masih ada kurangnya, pemilihan warna, penggunaan
perspektif, dan pemilihan objeknya sudah sangat baik.

Pengapresiasi: Elisabeth Hutoyo / XII MIPA 2 / 1O

Anda mungkin juga menyukai