Anda di halaman 1dari 7

Nama Kelompok 5 (MD) :

- Lia Sifatun Nadhiro (161110001887)


- Yashinta Dwi Septiani (161110001889)
- Febri Tri Utari (161110001891)
- M. Ivan Fardianto (161110001892)
- Vina Markhatun Nisa (161110001893)

Ilustrasi 1. Memilih Teman Hidup

Seorang pengusaha muda yang tampan, popular serta senantiasa dikelilingi para gadis,
ternyata memiliki masalah berat untuk memilih teman hidup. Dari sekian banyak gadis yang
dekat dengannya, diam-diam sang pengusaha telah tertarik pada empat orang gadis guna
menjalin hubungan serius. Masalahnya, sang pengusaha muda tersebut tentunya tidak dapat
menjalin hubungan serius sekali dengan empat gadis, apalagi untuk menjalani teman hidup.
Untuk memilih salah satu, tentunya sang pengusaha muda harus memikirkannya dengan
matang sebelum mengambil keputusan yang sangat penting ini, dan tidak boleh salah pilih
istri.
Dalam mengambil keputusan tersebut, ada beberapa pertimbangan yang dibuat si pengusaha
muda, diantaranya adalah sebagai berikut:
- Sang penguasaha muda menyadari bahwa keputusan memilih istri hanya dilakukan sekali
dalam seumur hidup. Dengan demikian, bila si pengusaha muda salah pilih, dia akan
menyesal untuk selamanya. Atau, dengan kata lain, pengambil keputusan ini
mengandung risiko yang sangat besar karena kita tidak tahu pasti apakah yang akan
terjadi dalam bahtera perkawinan tersebut dalam sekian tahun mendatang.
- Sang pengusaha muda juga menyadari bahwa dia hanya ingin beristri satu orang saja.
Oleh karenanya, dia dihadapkan untuk memilih salah satu di antara empat gadis yang
menarik hatinya, sebut saja namanya Ana, Bela, Ceila dan Dila.
- Sang pengusaha menyadari bahwa hakikat atau tujuan dari pernikahan yang utama
adalah mencari kebahagiaan yang optimal.
Untuk mencapai hakikat atau tujuan pernikahan tersebut, sang pengusaha mempunyai
ukuran-ukuran atau parameter-parameter yang menurutnya akan dapat membuat bahagia
dalam perkawinan, antara lain sebagai berikut:
(1) Kondisi fisik calon istri: kecantikan, kesehatan, dan kemampuannya memperoleh
keturunan.
(2) Sifat calon istri: kecocokan, keserasian, atau kebersamaan dalam berbagai hal (idealnya
dalam semua hal)
(3) Latar belakang keluarga.
Berdasarkan parameter-parameter tersebut, sang pengusaha muda mengambil keputusan
untuk memilih seorang gadis sebagai teman hidup, yang diharapkan dapat memaksimalkan
kebahagiaan perkawinannya.
Pertanyaan selanjutnya adalah: apakah keputusan sang pengusaha muda yang sudah
didasarkan framework tersebut akan luput dari kesalahan? Artinya, apakah dia akan
mendapatkan kebahagiaan seperti yang diharapkan? Jawabannya adalah belum tentu, karena
keputusan yang diambilnya berdasarkan informasi yang ada sekarang. Yang pasti, dia sudah
memilih keputusan yang terbaik diantara yang ada dengan menggunakan informasi yang dia
miliki pada saat pengambilan keputusan. Untuk memudahkan analisis, ringkasan
permasalahan tentang faktor yang perlu diperhatikan dalam pengambilan keputusan tersebut
disajikan sebagai berikut:
Ringkasan permasalahan:
Apa : memilih teman hidup
Frekuensi : satu kali dalam hidup
Alternatif pilihan : Ana, Bela, Ceila dan Dila
PIlihan feasible : satu istri
Dasar pertimbangan : kecocokan, prospek, keadaan fisik
Risiko : perceraian, kematian

Ilustrasi 2: Memilih Penerbangan

Misalkan kita hendak bepergian dari Jakarta menuju Medan dengan pesawat terbang.
Pilihannya adalah kita dapat menggunakan pesawat terbang dari perusahaan Garuda, Merpati,
Mandala, Bouroq, atau perusahaan lainnya. Dalam pengambilan keputusan ini, kita juga
dihadapkan pada beberapa pilihan yang ada dan hanya bisa memilih salah satu saja.
Biasanya, dalam memilih penerbangan ini, kita dihadapkan pada beberapa pertimbangan,
diantaranya: (1) Harga tiket, (2) Jadwal penerbangan yang sesuai dengan kebutuhan, (3)
Ketepatan waktu, (4) Keselamatan, (5) Pelayanan
Dalam pengambilan keputusan ini, kita juga dihadapkan pada komponen ketidakpastian
(uncertainty factor), seperti: Apakah pesawat yang kita naiki akan terlambat empat jam, atau
apakah penerbangannya akan selamat sampai di tempat tujuan.
Dari berbagai hal yang dijawabkan di atas, buatlah ringkasan persoalannya:
Apa : Memilih maskapai penerbangan
Frekuensi : Satu kali dalam penerbangan
Alternatif pilihan : Garuda, Merpati, Mandala, Bouroq.
Pilihan feasible : Satu maskapai penerbangan atau pesawat.
Dasar pertimbangan : Harga tiket, Jadwal penerbangan yang sesuai dengan kebutuhan,
Ketepatan waktu, Keselamatan dan Pelayanan
Risiko : Keterlambatan 4 jam, dan keselamatan sampai tujuan

Ilustrasi 3: Memilih sarana Investasi

Investasi mana yang mungkin menguntungkan? Apakah memilih investasi pada valuta asing
(valas), membeli tanah, investasi pada saham, atau menyimpan uang di bank? Dalam situasi
dolar yang bergejolak seperti saat ini, tidak ada orang yang tahu secara pasti apakah dolar
akan naik lagi ataukah sudah saatnya dolar akan turun. Oleh sebab itu, kita juga tidak tahu
pasti apakah membeli dolar lebih menguntungkan dibandingkan dengan membeli saham.
Begitu juga dengan harga saham yang sering dipengaruhi oleh gejolak politik yang sangat
fluktuatif belakangan ini. Sementara, dalam masa krisis ekonomi yang belum pulih ini, harga
property juga sangat lesu dan baru akan menggeliat sejalan dengan pulihnya keadaan
ekonomi kita. Ditambah lagi, suku Bungan tabungan maupun suku bunga deposito juga
rendah. Bagaimana memilih salah satu bentuk dari keempat pilihan yang ada agar
keuntungan yang kita peroleh semaksimal mungkin?

Berdasarkan pada ilustrasi tersebut, buatlah ringkasan persoalannya:


Apa : Memilih sarana invetasi.
Frekuensi : Memilih salah satu sarana investasi.
Alternatif pilihan : Valas, membeli tanah, saham, Bank.
Pilihan feasible : Satu sarana investasi.
Dasar pertimbangan : Suku bunga, keuntunga yang lebih tinggi, keadaan ekonomi.
Risiko : Harga jual menurun.
Ilustrasi 4: Memilih Rute Jalan

Sebuah perusahaan barang-barang elektronik di Jakarta yang memberikan pelayanan “siap


antar”, hendak mengantar barang yang telah di berli konsumen, yang tinggal di empat tempat
berbeda. Perusahaan tentunya menginginkan rute jalan yang nyaman dari keempat tempat
konsumen tinggal. Ada beberapa alternative jalan yang dapat ditempuh. Akan tetapi,
perusahaan tentunya menginginkan alternative rute jalan yang mempunyai karakteristik
sebagai berikut: (1) tidak macet, (2) turenya pendek, (3) aman, (4) dan sebagainya.

Dalam pengambilan keputusan ini, penguasaha sesungguhnya juga dihadapkan pada ketidak
pastian mengenai macet tidaknya jalan yang dipilih, atau aman tidaknya jalan yang akan
dilewati. Perusahaan tidak tahu pasti apa yang akan terjadi karena dihadapkan pada informasi
yang tidak sempurna. Jika perusahaan mempunyai informasi tambahan, misalnya ada siaran
lewat radio yang ada di mobil yang menggambarkan kondisi kemacetan jalan, maka
perusahaan dapat menghindari jalan-jalan macet tersebut, sebagaimana yang dinikmati oleh
para pengendari di negara maju. Karena perusahaan tidak mempunyai informasi tersebut,
perusahaan dihadapkan pada informasi yang tidak sempurna tentang jalan yang akan dilalui
serta dihadapkan pada ketidakpastian tentang kondisi jalan.

Adakalanya, dalam mengambil keputusan, perusahaan bisa menggunakan commonsense atau


educate guess. Commonsense ini cenderung benar bila peristiwa pemilihan berulang-ulang
dalam waktu tertentu. Misalnya, perusahaan tentu tahu pasti bahwa setiap jam 5 sore daerah
mampang prapatan macet. Oleh sebab itu, perusahaan dapat memilih untuk tidak melewati
jalan tersebut. Namun, kalau pilihan yang perusahaan hadapi adalah hal yang baru
samasekali, maka educated guess tentu belum tumbuh. Misalnya, orang yang tinggal di
Jakarta, tentunya belum tahu pasti tentang jalan-jalan yang sering macet dan tidak aman di
kota Tokyo atau Bangkok ketika pertama berkunjung kesana.
Kembali pada persoalan yang dihadapi oleh perusahaan yang hendak mengantar barang,
buatlah ringkasan persoalannya:

Apa : Memilih rute jalan


Frekuensi : Satu kali dalam perjalanan
Alternatif pilihan : Tidak macet, turenya pendek, aman dan sebagainya.
Pilihan feasible : Satu rute jalan.
Dasar pertimbangan : Ketidak pastian mengenai macet tidaknya jalan yang dipilih dan aman
tidaknya jalan yang akan dilewati
Risiko : Tidak tepat waktu atau terlambat.

Contoh situasi pembuatan keputusan

Bayangkan anda menghadapi permasalahan berikut:

Anda saat ini telah bekerja selama beberapa tahun sebagai manajer di sebuah perusahaan
multinasional, tetapi akhir-akhir ini mulai merasa tidak puas terhadap pekerjaan tersebut.
Sebenarnya, anda masih tertarik dengan keadaan dasar dari pekerjaan ini dan banyak dari
teman kerja saat ini merasa bahwa anda berprestasi dalam pekerjaan tersebut, tetapi politik
yang ada dalam perusahaan mempersulit posisi anda, dan tampaknya peluang untuk
memperoleh kenaikan jabatan di masa yang akan datang sangat kecil. Terlebih lagi jumlah
pekerjaan yang anda selesaikan selalu bertambah banyak sehingga pulang malam dan bekerja
di hari-hari libur menjadi hal yang tidak dapat dihindari.

Pada suatu kesempatan, anda mengungkapkan hal ini pada seorang teman. Ia berujar
“solusinya jelas”, “kamu sebaiknya jadi konsultan independen saja”. Pasti akan banyak
perusahaan yang menggunakan pengalaman dan keahlianmu, dan bayarannya lumayan. Saya
yakin penghasilanmu akan bertambah secara signifikan dengan banyak keuntungan lain.
Kamu akan jadi bos bagi diriu sendiri, bisa memilih hari libur lagi, kemudian kamu bisa
memperoleh kepuasan dalam bekerja dengan adanya kesempatan untuk memecahkan
persoalan yang beragam.

Awalnya, anda akan langsung menolak usulan teman tersebut karena kedengarannya sangat
berisiko, tetapi lama kelamaan ide tersebut menjadi dirasa semakin layak untuk
dipertimbangkan. Selama ini anda telah menjalin banyak kontak dan hubungan dengan
perusahaan-perusahaan yang berhubungan dengan pekerjaan sekarang ini, sehingga anda
merasa cukup yakin dapat menggunakan semua kontak ini sebagai basis klien nantinya. Akan
tetapi, saat ide ini diungkapkan pada pasangat hidup, anda langsung memperoleh
keprihatinan sebagai respon istri anda. Keprihatinan terhadap betapa telah nyamannya
keluarga dengan pekerjaan anda saat ini, gajinya yang cukup, rumah dinas yang besar dalam
lingkungan yang baik, belum lagi asuransi keluarga dan kendaraan kantor. Seluruh hal
tersebut harus direlakan jika anda meninggalkan pekerjaan saat ini.

Keprihatinannya lain difokuskan pada risiko yang hadir dengan usaha konsultan independen.
Mungkin saja saat ini kontrak dan perusahaan rekan bisnis anda menginginkan banyak
pekerjaan yang dapat mereka tawarkan kepada usaha konsultan anda, tetapi apakah calon
klien bersedia membayar dengan bayaran yang tinggi? Diperlukan waktu membangun
reputasi perusahaan baru ini, nah apakah gaya dan cara seperti sekarang ini dapat
dipertahankan dalam masa inisiasi usaha tersebut, ataukah anda sekeluarga harus
mengorbankan kepentingan-kepentingan jangka pendek untuk keuntungan jangka panjang.
Spesifik untuk usaha yang akan anda bangun tersebut terdapat beberapa hal yang perlu
diputuskan, seperti apakah anda akan menyewa kantor atau akan bekerja di rumah saja?
Kantor tersebut sebaiknya berlokasi dimana? Berapa biaya untuk menyewa kantor? Apakah
anda akan mempekerjakan sekretaris atau akan sendiri semua administrasinya?

Tentu saja jika anda kemudian gagal sebagai konsultan, anda akan tetap dapat melamar
kembali dan memperoleh pekerjaan di perusahaan lain, tetapi sulit untuk memperoleh
fasilitas seperti apa yang diperoleh pada pekerjaan saat ini.

Sekarang, sulit untuk berfikir jernih mengenai keputusan yang akan diambil, kelihatannya
banyak sekali aspek yang harus dipertimbangkan. Anda merasa terdorong untuk mengambil
keputusan dengan dasar emosional. Mengapa tidak “terjun langsung” saja dan ambil risiko?
Namun, anda menyadari hal ini akan tidak adil bagi keluarga. Anda memerlukan metode
untuk memudahkan dalam menangani kompleksitas masalah ini, sehingga keputusan dapat
didekati dengan pertimbangan yang cukup dan tidak terburu-buru.

Berdasarkan pada ilustrasi tersebut, berikan tanggapan atas situasi dan penyelesaian masalah
yang mungkin dilakukan.

Jawab :
Situasi diatas contoh pengambilan keputusan dalam,kondisi pasti dan tidak pasti. Kelompok
kami memilih situasi pasti yaitu tetap bekerja di perusahaan konsultan yang telah bekerja
selama bertahun-tahun. Karena sudah mengetahui informasi yang lengkap dan sudah
mengetahui secara pasti apa yang akan terjadi dimasa mendatang atau jangka panjangnya.
Penyelesaian masalah dalam situasi diatas menurut kami sebaiknya tetap bekerja di
perusahaan multinasional sebagai manajer. Karena sudah terjamin atau pasti terkait gaji yang
cukup, rumah dinas yang besar dalam lingkungan yang baik, serta asuransi keluarga dan
kendaraan kantor, belum tentu jika ia membangun perusahaan sendiri yaitu sebagai konsultan
independen .

Ilustrasi Memilih Tempat Menabung


Ivan mempunyai uang senilai 500 juta ia ingin agar uangnya tersebut tidak habis sia-sia tetapi
bertambah dengan memperoleh keuntungan, suatu ketika ia bertemu dengan teman lamanya
yang saat ini sudah bekerja di suatu Lembaga keuangan, kemudian ia menawarkan kepada
ivan agar menyimpan uangnya ditempat ia bekerja. Sebelumnya ivan sudah merencanakan
hal tersebut namun ia masih kebingungan ingin menabung uangnya dimana, sebab ivan ingin
mendapatkan keuntungan yang banyak, ivan mempunyai dua pilihan yaitu menabung di Bank
umum atau di BMT, keduanya memiliki kelemahan dan kelebihan yang berbeda, jika ivan
menabungkan uangnya di Bank umum keuntungan yang diperoleh yaitu ivan dapat dengan
mudah mengambil uangnya tersebut kapan dan dimana saja, keamanannyapun terjamin oleh
Lembaga resmi, tetapi bunga dari simpanan yang didapatkan ivan hanyalah sedikit.
Sedangkan jika ivan menabung di BMT keuntungan yang di dapat yaitu ivan akan
memperoleh bunga yang cukup besar dan tujuannya akan tercapai, tetapi ivan masih khawatir
dengan risiko yang akan ia tanggung, bagaimana jika uang yang disimpannya hilang, sebab
di BMT tidak terdapat Lembaga resmi yang bertanggung jawab, ivan juga tidak dapat
mengambil uangnya kapan saja dengan mudah seperti di Bank Umum, sebab ivan harus
datang ke kantor langsung jika ia ingin mengambil uangnya di BMT.
Ringkasan Persoalan :

Apa : Memilih tempat menabung


Frekuensi : Satu kali tempat menabung
Alternatif pilihan : Bank Umum, dan BMT
Pilihan feasible : Satu tempat menabung
Dasar pertimbangan : keuntungan, keamanan, suku bunga
Risiko :Tidak dapat diambil kapan dan dimana saja, belum tentu
keamanannya terjamin

Anda mungkin juga menyukai