Anda di halaman 1dari 4

Nama : Rhenif Oktoka

Nim : 043075107

Prodi : S1 Statistika

1. Jelaskan dan berikan contoh mengenai 5 (lima) informasi apa saja yang dapat dijadikan dasar
dalam pengambilan keputusan?
7 langkah proses pengambilan keputusan
Langkah 1: Identifikasi keputusan yang perlu diambil
Saat mengidentifikasi keputusan, ajukan beberapa pertanyaan kepada diri Anda:
Apa masalah yang perlu dipecahkan?
Apa gol yang ingin dicapai dengan menerapkan keputusan ini?
Bagaimana Anda akan mengukur kesuksesan?
Semua pertanyaan ini adalah teknik penetapan gol umum yang akhirnya akan membantu Anda
menemukan solusi tepat. Saat sudah ditentukan dengan jelas, Anda akan memiliki lebih banyak
informasi untuk menghasilkan keputusan terbaik guna memecahkan masalah.
Langkah 2: Kumpulkan informasi relevan
Mengumpulkan informasi terkait keputusan yang sedang diambil adalah langkah penting untuk
mengambil keputusan matang. Apa tim Anda memiliki data historis yang berkaitan dengan
masalah ini? Adakah yang pernah mencoba memecahkan masalah ini sebelumnya?
Mencari informasi di luar tim atau perusahaan Anda juga penting. Pengambilan keputusan
efektif memerlukan informasi dari banyak sumber berbeda. Temukan sumber daya eksternal,
baik dengan melakukan riset pasar, bekerja sama dengan konsultan, atau berbincang dengan
kolega di perusahaan lain yang memiliki pengalaman relevan. Mengumpulkan informasi
membantu tim menemukan solusi berbeda untuk masalah Anda.
Langkah 3: Cari solusi alternatif
Langkah ini mewajibkan Anda untuk mencari banyak solusi berbeda untuk masalah yang
dihadapi. Menemukan lebih dari satu alternatif sangat penting dalam pengambilan keputusan
bisnis karena pemangku kepentingan berbeda mungkin memiliki kebutuhan berbeda,
tergantung peran mereka. Contohnya, jika perusahaan mencari alat manajemen kerja, tim
desain mungkin memiliki kebutuhan yang berbeda dengan tim pengembangan. Memilih hanya
satu solusi di awal mungkin bukan tindakan tepat.
Langkah 4: Pertimbangkan bukti
Inilah saat Anda mengambil semua solusi berbeda yang ditemukan dan menganalisis caranya
menangani masalah awal Anda. Tim mulai mengidentifikasi pro dan kontra setiap opsi dan
mengeliminasi alternatif dari pilihan-pilihan itu.
Ada beberapa cara umum di mana tim dapat menganalisis dan mempertimbangkan bukti opsi:
Daftar pro dan kontra Analisis SWOT Matriks keputusan
Langkah 5: Pilih dari sejumlah alternatif
Langkah selanjutnya adalah mengambil keputusan akhir. Pertimbangkan semua informasi yang
telah dikumpulkan dan pengaruh keputusan ini terhadap setiap pemangku kepentingan.
Terkadang, keputusan yang tepat bukan salah satu dari alternatif, tapi gabungan beberapa
alternatif. Pengambilan keputusan efektif melibatkan pemecahan masalah dan berpikir kreatif.
Jadi, jangan batasi diri Anda dan tim pada opsi yang jelas.

Salah satu nilai utama di Asana adalah menolak pertukaran palsu. Hanya memilih satu
keputusan bisa berarti kehilangan manfaat pada yang lainnya. Jika bisa, coba dan temukan opsi
yang lebih baik dari alternatif yang ada.
Langkah 6: Ambil tindakan
Setelah pengambil keputusan akhir memberikan izin, inilah saatnya menerapkan solusi.
Gunakan waktu untuk membuat rencana implementasi sehingga tim satu pemikiran untuk
langkah selanjutnya. Kemudian, ini saatnya menerapkan rencana Anda dan memantau progres
untuk menentukan apakah ini keputusan yang baik.
Langkah 7: Tinjau keputusan Anda dan pengaruhnya (baik dan buruk)
Setelah mengambil keputusan, Anda dapat memantau metrik kesuksesan yang diuraikan di
langkah 1. Ini cara menentukan apakah solusi ini memenuhi kriteria kesuksesan tim.
Berikut beberapa pertanyaan untuk dipertimbangkan saat meninjau keputusan Anda:
Apa keputusan memecahkan masalah yang diidentifikasi tim di langkah 1?
Apa keputusan ini memengaruhi tim secara positif atau negatif?
Pemangku kepentingan mana yang menikmati manfaat dari keputusan ini? Pemangku
kepentingan mana yang terdampak secara negatif?
Jika solusi ini bukan alternatif terbaik, tim Anda dapat memanfaatkan penggunaan bentuk
manajemen proyek berulang. Hal ini memungkinkan tim cepat beradaptasi dengan perubahan,
serta mengambil keputusan terbaik dengan sumber daya yang dimiliki.

Dalam pengambilan keputusan, terdapat 5 dasar yang dapat dijadikan acuan, yaitu: intuisi,
pengalaman, fakta, wewenang, dan rasional.
a) Intuisi: Pengambilan keputusan berdasarkan intuisi adalah pengambilan keputusan yang
berdasarkan perasaan yang sifatnya subyektif. Dalam pengambilan keputusan
berdasarkan intusi ini, meski waktu yang digunakan untuk mengambil keputusan relatif
pendek, tetapi keputusan yang dihasilkan seringkali relatif kurang baik karena seringkali
mengabaikan dasar-dasar pertimbangan lainnya.
b) Pengalaman: Pengambilan keputusan berdasarkan pengalaman memiliki manfaat bagi
pengetahuan praktis, karena dengan pengalaman yang dimiliki seseorang, maka dapat
memperkirakan keadaan sesuatu, dapat memperhitungkan untung-ruginya dan baik-
buruknya keputusan yang akan dihasilkan.
c) Fakta: Pengambilan keputusan berdasarkan data dan fakta empiris dapat memberikan
keputusan yang sehat, solid dan baik. Dengan fakta, tingkat kepercayaan terhadap
pengambil keputusan dapat lebih tinggi, sehingga orang dapat menerima keputusan
yang dibuat itu dengan rela dan lapang dada.
d) Wewenang: Pengambilan keputusan berdasarkan wewenang biasanya dilakukan oleh
pimpinan terhadap bawahannya, atau oleh orang yang lebih tinggi kedudukannya
kepada orang yang lebih rendah kedudukannya. Hasil keputusannya dapat bertahan
dalam jangka waktu yang lama.
e)

2. a). Untuk menentukan alternatif terbaik, kita dapat menggunakan tiga kriteria berikut:
Maximax: Memilih alternatif dengan payoff terbesar. Dalam hal ini, alternatif terbaik adalah
E dengan payoff sebesar 3000 juta rupiah jika jembatan dibangun.
Minimin: Memilih alternatif dengan payoff terkecil yang terbesar. Dalam hal ini, alternatif
terbaik adalah D dengan payoff sebesar 60 juta rupiah jika jembatan tidak dibangun.
Laplace: Memilih alternatif dengan nilai harapan terbesar. Dalam hal ini, nilai harapan untuk
setiap lokasi adalah sebagai berikut:
Lokasi D: (60 + 600) / 2 = 330
Lokasi E: (100 + 3000) / 2 = 1550
Lokasi F: (700 + 720) / 2 = 710
Oleh karena itu, alternatif terbaik adalah E dengan nilai harapan sebesar 1550 juta rupiah.Dari
ketiga kriteria di atas, dapat disimpulkan bahwa alternatif terbaik adalah E jika jembatan
dibangun.

b). Untuk menentukan lokasi yang memiliki nilai harapan terbesar (maximum expected payoff),
kita perlu menghitung nilai harapan dari masing-masing lokasi. Nilai harapan dapat dihitung
dengan cara mengalikan setiap nilai manfaat dengan probabilitas terjadinya suatu kejadian
dan menjumlahkan hasilnya.
Misalnya, untuk lokasi D, nilai harapannya adalah:
(60 x 0.7) + (600 x 0.3) = 198
Dengan cara yang sama, kita dapat menghitung nilai harapan untuk lokasi E dan F:
Lokasi E: (100 x 0.7) + (3000 x 0.3) = 930
Lokasi F: (700 x 0.7) + (720 x 0.3) = 559
Dari hasil perhitungan di atas, dapat disimpulkan bahwa lokasi E memiliki nilai harapan terbesar
sebesar 930 juta rupiah1. Oleh karena itu, jika Anda ingin memaksimalkan manfaat bagi
perusahaan, sebaiknya memilih untuk membangun pabrik di lokasi E.

c). Untuk menghitung nilai harapan dari informasi sempurna yang dimiliki perusahaan, kita
dapat menggunakan rumus berikut:
Nilai Harapan = (Hasil Terbaik pada Kondisi 1 x Kemungkinan Kondisi 1) + (Hasil Terbaik pada
Kondisi 2 x Kemungkinan Kondisi 2) + ... + (Hasil Terbaik pada Kondisi N x Kemungkinan Kondisi
N)
Dalam kasus ini, kita memiliki tiga lokasi yang masing-masing memiliki dua kemungkinan hasil:
jembatan dibangun atau tidak dibangun. Oleh karena itu, kita memiliki enam kemungkinan
kondisi.
Untuk menghitung nilai harapan dari informasi sempurna yang dimiliki perusahaan, kita perlu
menghitung nilai harapan dari setiap kondisi dan kemudian menjumlahkannya.

Lokasi D:

Jika jembatan tidak dibangun: Nilai Harapan = 60 x 0,7 = 42


Jika jembatan dibangun: Nilai Harapan = 600 x 0,3 = 180
Nilai Harapan Lokasi D = 42 + 180 = 222
Lokasi E:

Jika jembatan tidak dibangun: Nilai Harapan = 100 x 0,7 = 70


Jika jembatan dibangun: Nilai Harapan = 3000 x 0,3 = 900
Nilai Harapan Lokasi E = 70 + 900 = 970
Lokasi F:

Jika jembatan tidak dibangun: Nilai Harapan = 700 x 0,7 = 490


Jika jembatan dibangun: Nilai Harapan = 720 x 0,3 = 216
Nilai Harapan Lokasi F = 490 + 216 = 706
Jadi, nilai harapan dari informasi sempurna yang dimiliki perusahaan adalah:

Nilai Harapan Total = Nilai Harapan Lokasi D + Nilai Harapan Lokasi E + Nilai Harapan Lokasi F
= 222 + 970 +706
= **1898**

Jadi, nilai harapan dari informasi sempurna yang dimiliki perusahaan adalah 1898 juta rupiah.

Anda mungkin juga menyukai