Anda di halaman 1dari 67

TEORI

PENGAMBILAN
KEPUTUSAN/MGT
S1/VII

Pengampu :
Dr. Erna Handayani, S.E.,Ak.,M.M.
TEORI PENGAMBILAN KEPUTUSAN
PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM
KETIDAKPASTIAN

www.ump.ac.id
DECISION MAKING

www.ump.ac.id
DECISION UNDER UNCERTAINTY

Pengambilan keputusan dalam kondisi tidak ada kepastian merupakan kondisi dimana
suatu permasalahan didukung informasi yang tidak pasti dan kemungkinan hasil yang
didapat tidak dapat diramalkan seberapa besar kemungkinan terjadinya (probabilitas
tidak diketahui). Situasi tidak pasti karena kurangnya informasi yang diperoleh baik
informasi yang sifatnya hasil penelitian maupun rekomendasi lisan yang bisa dipercaya.
Pada kondisi seperti ini maka suatu keharusan membangun perangkat suatu sistem
informasi manajemen yang dipercaya. Sistem informasi manajemen (SIM) adalah
suatu perangkat manajemen yang dipergunakan untuk mendukung pihak manajemen
perusahaan dalam menerima, mengolah dan mengelola perusahaan secara baik dan
sistematis dengan tujuan untuk mendukung penciptaan kinerja perusahaan.

www.ump.ac.id
www.ump.ac.id
Sumber informasi:
1. Informasi yang bersumber dari pihak internal. Sumber informasi internal
berasal dari lingkungan dalam organisasi yang diterima dan selanjutya diolah
menjadi informasi yang mendukung pembentukan dalam proses pengambilan
keputusan organisasi.
2. Informasi yang bersumber dari pihak eksternal
Sumber informasi eksternal berasal dari lingkungan luar organisasi yang sama
selama ini mereka merupakan pihak-pihak yang memiliki kepentingan
terhadap organisasi, selanjutnya informasi eksternal tersebut diolah dan
menjadi informasi pendukung dalam proses pengambilan keputusan
organisasi. Untuk menghindari timbulnya masalah dalam situasi yang
tidak pasti, sebaiknya para manajer melakukan riset terlebih dahulu, mencari
informasi sebanyak mungkin dan mempergunakan beberapa metode
pengambilan keputusan yang paling sesuai dengan setiap kondisi masalah
yang timbul.
www.ump.ac.id
Komponen Pengambilan Keputusan Kondisi Tidak Pasti

Pengambilan keputusan dalam keadaan tidak ada kepastian mencakup


beberapa elemen berikut;
1. Tindakan (act); merupakan banyaknya alternatif tindakan yang harus
dipilih
2. Kejadian (event); merupakan kemungkinan kejadian tidak pasti
3. Nilai harapan (pay off); kemungkinan pay off akibat dari kombinasi
3.
tindakan (act) dan kejadian (event)
4. Probabilitas kejadian tidak pasti dan tidak diketahui

www.ump.ac.id
C. Teknik Penyelesaian Masalah Pengambilan Keputusan Dalam Keadaan Tidak
Ada Kepastian
1. Kriteria Laplace
Salah satu pendekatan yang digunakan untuk menentukan peluang/ probabilitas
terjadinya kejadian tidak pasti di waktu yang akan datang yaitu dengan
pendekatan kriteria laplace yaitu pendekatan yang memberi nilai yang sama bagi
setiap kejadian yaitu sebesar 1/k. K merupakan kejadian. Dengan diketahui
probabilitas kejadian maka kita dapat menghitung harapan pay off untuk
masing-masing alternatif. Kriteria pengambilan keputusan dengan menggunakan
metode ini adalah yang memberikan nilai harapan (pay off) keuntungan
maksimum. Langkah-langkah:
a) Tentukan besarnya probabilitas masing-masing kejadian dengan cara
membagi 1/k
b) Hitunglah pay off harapan tertinggi dari seluruh produk dengan cara
mengalikan masing-masing pay off dengan probabilitas kejadiannya
www.ump.ac.id
2. Kriteria Maximin Wald

Metode ini berdasarkan pada pandangan yang pesimis terhadap suatu hasil yang akan
dicapai pada waktu yang akan datang yaitu mengharapkan hasil terjelek bagi setiap
alternatif tindakan yang akan dipilih. Kriteria pengambilan keputusan dengan
menggunakan metode ini adalah memilih nilai harapan (pay off) keuntungan yang
maksimum diantara alternatif yang menghasilkan pay off keuntungan yang minimum
(memaksimumkan kemungkinan pay off minimum).
Langkah-langkah:
a) Tentukan pay off terendah dari masing-masing alternatif
b) Pilihlah pay off tertinggi dari pay off yang minimum

www.ump.ac.id
Kriteria Maximax

Metode ini berdasarkan pandangan yang optimis terhadap suatu hasil yang
akan dicapai pada waktu yang akan datang yaitu mengharapkan hasil
terbesar bagi setiap alternatif tindakan yang akan dipilih. Kriteria
pengambilan keputusan dengan menggunakan metode ini adalah nilai
harapan (pay off) keuntungan yang maksimum diantara alternatif yang
menghasilkan pay off yang maksimum itulah yang dipilih (memaksimumkan
kemungkinan pay off maksimum). Langkah-langkah:
a) Tentukan pay off tertinggi dari masing-masing alternatif
b) Pilihlah pay off tertinggi dari pay off yang maksimum

www.ump.ac.id
Kriteria Hurwich

Kriteria ini merupakan hasil kombinasi antara kriteria maximin dan maximax. Koefisien
optimisme dengan simbol α sebagai ukuran tingkat optimisme pengambil
keputusan. Koefisien optimisme berkisar antara 0 sampai 1 seperti nilai probabilitas.
Apabila α = 1 pengambil keputusan secara total optimis, Apabila α = 0 pengambil
keputusan secara total pesimis.
Dengan demikian koefisien optimisme sebesar 1 dan
koefisien pesimisme sebesar 0.
Perhitungan pay off tertimbang = α (pay off maximum) + (1- α ) (pay of
minimum).
Kriteria pengambilan keputusan ini adalah alternatif yang terbaik adalah yang
memberikan pay off tertimbang terbesar (maximum wighted pay off).

www.ump.ac.id
Langkah-langkah:
a) Tentukan nilai optimisme b) Tentukan nilai pesimisme
c) Tentukan nilai pay off tertinggi dari masing-masing alternatif
d) Tentukan nilai pay off terendah dari masing-masina alternatif
e) Hitunglah pay off tertimbang untuk masing-masing produk dengan cara
mengalikan pay off dengan nilai optimisme dan nilai pesimisme

www.ump.ac.id
Kriteria Minimax Savage

Kriteria pengambilan keputusan dengan metode ini adalah didasarkan pada konsep
kehilangan kesempatan (opportunity cost). Menurut Savage pengambil keputusan akan
mengalami kehilangan kesempatan (penyesalan) apabila dia menghadapi kejadian tidak
pasti yang terjadi dan alternatif yang terpilih menghasilkan nilai pay off yang lebih kecil
dari dari pay off maksimum yang mungkin bisa dicapai untuk kejadian tidak pasti
tersebut. Kriteria pengambilan keputusannya adalah meminimumkan kesempatan
kehilangan atau kerugian yang maksimum. Langkah-langkah mengerjakan:
a) Tentukan pay off tertinggi dari masing-masing kejadian
b) Hitung selisih pay off tertinggi dengan masing-masing pay off setiap alternatif
c) Tentukan pay off tertinggi dari masing-masing alternatif
d) Pilihlah pay off terendah dari pay off maksimum

www.ump.ac.id
Contoh Teknik Penyelesaian Masalah
Pengambilan Keputusan Dalam Keadaan
Tidak Ada Kepastian
Sebuah perusahaan otomotif, manajer
operasional harus memutuskan mana produk
yang harus diproduksi, apakah sepeda motor
(A1), alat main ski air (A2) atau mobil roda tiga
(A3). Hasil penjualan tiga produk tersebut
sangat tergantung pada keadaan ekonomi yang
mempengaruhi pasar menjadi ramai (E1),
normal (E2) dan sepi (E3). Berdasarkan hasil
penelitian pasar, diperkirakan hasil penjualan
untuk ketiga produk otomotif tersebut pada
beberapa kondisi sebagai berikut:

www.ump.ac.id
www.ump.ac.id
Berdasarkan kriteria hurwich maka alternatif produk yang akan dipilih yaitu memproduksi ski air (A2) karena
memberikan nilai tertimbangi yang maksimum

www.ump.ac.id
Berdasarkan kriteria minimax maka alternatif produk yang akan dipilih yaitu memproduksi
ski air (A2) karena memberikan nilai kesempatan yang hilang (laba) terkecil.

www.ump.ac.id
www.ump.ac.id
TEORI PENGAMBILAN
KEPUTUSAN
PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM
RESIKO

www.ump.ac.id
DECISION UNDER RISK
Pengambilan keputusan dalam kondisi ada resiko merupakan kondisi dimana suatu
permasalahan didukung informasi yang tidak pasti namun pengambil keputusan
mengetahui besarnya nilai kemungkinan mengenai hasil yang didapat (probabilitas hasil
diketahui).
Komponen :
1. Alternatif tindakan (act) yang dapat dilakukan (fisibel). Pengambilan keputusan
merupakan tindakan memilih salah satu alternatif diantara berbagai alternatif dalam
rangka menyelesaikan masalah. Di dalam realita, permasalahan pengambilan keputusan
dihadapkan banyak alternatif dan berdasarkan kriteria tertentu kita harus memilih salah
satu alternatif tersebut. Oleh karena banyaknya alternatif, kita sering membatasi pada
alternatif yang relavan saja. Kita harus menggunakan pertimbangan di dalam membatasi
alternatif, berdasarkan suatu kriteria sebelumnya.

www.ump.ac.id
DECISION UNDER RISK

2. Kemungkinan kejadian tidak pasti dan probabilitas


Suatu kejadian biasanya merupakan suatu keadaan yang tidak terkendalikan
(uncontrollable condition) yang merupakan hasil interaksi kekuatan eksternal (ekternal
force) atau mungkin suatu kehendak tuhan (an act of god). Dalam kenyataanya terdapat
kemungkinan kejadian state of nature. Banyaknya kemungkinan kejadian untuk mayoritas
persoalan pengambilan keputusan dalamkeadaan ada risiko memiliki sifat terbatas dan
dapat dikenali (finite and identifiable).
Kemungkinan setiap kejadian terjadi di waktu yang akan datang mewakili probabilitas
kejadian tersebut. Apapun jenis distribusi probabilitas, jumlahnya harus 1, ditulis dengan
rumus;

www.ump.ac.id
DECISION UNDER RISK

3. Nilai harapan (pay off) sebagai


hasil kombinasi tindakan (act)
dan kejadian (event). Nilai
harapan (pay off) dapat berupa
laba, kenaikan pangsa pasar,
kekalahan, kemenangan, hasil
penjualan dan lain sebagainya.
Komponen pengambilan
keputusan dalam keadaan ada
resiko dapat disajikan dalam
simbol dan matrik
sebagai berikut:

www.ump.ac.id
Nilai Harapan Pay Off Sebagai Kriteria
Pengambilan Keputusan

Setiap tindakan dapat dihitung nilai


harapan; EP (expected pay off) untuk
hal-hal yang menguntungkan atau EL
(excpected loss) untuk hal-hal yang
merugikan.

Nilai harapan dinyatakan dalam rumus


berikut ini:

www.ump.ac.id
Pada umumnya, kita akan memilih alternatif untuk
diputuskan yaitu:

1. Nilai harapan pay off terbesar/ Maximum Expected


Pay Off (MEP)

2. Nilai harapan kekalahan terkecil/ Minimum Expected


Loss (MEL)

www.ump.ac.id
D. Kesempatan Yang Hilang (Opportunity Loss/ Opportunity Cost)

Nilai kesempatan yang hilang (opportunity loss) untuk suatu hasil adalah sejumlah pay off yang hilang
oleh karena tidak dipilihnya suatu alternatif atau tindakan dengan pay off terbesar bagi kejadian tidak
pasti yang sebenarnya terjadi.
Tahapan mencari kesempatan yang hilang (opportunity loss);

1. Menentukan nilai terbesar dari masing-masing kolom.


2. Tentukan selisih pay off dengan cara nilai pay off terbesar masing-masing kolom dikurangi dengan
nilai pay off pada masing-masing tindakan di setiap kejadian.
3. Menghitung nilai harapan kesempatan yang hilang (expected opportunity loss)
untuk masing-masing tindakan. Dengan rumus :

4. Memilih alternatif (tindakan) dengan nilai harapan kesempatan yang hilang yang terkecil (minimum
expected opportunity loss)

www.ump.ac.id
E. Nilai Harapan Informasi Sempurna (NHIS)

Menambah informasi baru atau menyempurnakan informasi merupakan hal yang dapat dipertimbangkan untuk
memperbaiki mutu keputusan. Dengan informasi yang sempurna, pengambil keputusan dapat menjamin pemilihan
tindakan (alternatif) yang memberikan hasil terbesar (greatest pay off). Informasi tambahan bisa diperoleh dengan
jalan melakukan penelitian, mendengarkan pendapat para ahli dalam bidangnya, melalui uji pasar dan sumber
informasi lainnya. Tahapan mencari nilai harapan informasi sempurna yaitu;
1. Menentukan nilai terbesar dari masing-masing kolom.

2. Menghitung nilai harapan hasil dengan informasi sempurna, dengan rumus;

3. Menghitung nilai selisih harapan dengan informasi sempurna yaitu;


Harapan hasil dengan informasi sempurna – Harapan hasil tanpa informasi sempurna

www.ump.ac.id
F. Contoh Teknik Perhitungan Pengambilan Keputusan Dalam Kondisi
Ada Resiko

Seorang pedagang berniat berpartisipasi pada sebuah acara bazar


dengan menjual minuman. Pedagang memiliki 3 alternatif minuman
yang akan dijual yaitu; es teller, jeruk peras dan es cendol, namun
pedagang berencana akan menjual 1 jenis minuman saja. Hasil
penjualan dari masing-masing jenis minuman sangat tergantung pada
situasi bazar yaitu: ramai, normal dan sepi dengan probabilitas (0,40),
(0,30), (0,30). Berdasarkan penelitian pasar matrik pay off sebagai
berikut;
Matriks Pay Off ( Ratusan Rupiah)
Hitunglah;
a. Hitunglah expected pay off (EP), tindakan mana yang dipilih?
b. Hitunglah opportunity loss (OP), tindakan mana yang akan dipilih?
c. Hitunglah berapa nilai harapan informasi sempurna?
d. Buatlah tabel hubungan antara harapan hasil, harapan kesempatan
yang hilang dan nilai harapan informasi sempurna!

www.ump.ac.id
Jawaban:
a. Menghitung expected pay off (EP) dan menentukan tindakan yang dipilih.
EP (Es Teller) = 300 (0.4) + -300 (0.3) + 300 (0.3) = 120
EP (Jeruk Peras) = -360 (0.4) + 360 (0.3) + 280 (0.3) = 48
EP (Es Cendol) = 420 (0.4) + 340 (0.3) + 260 (0.3) = 348
Berdasarkan perhitungan expected pay off (EP) maka tindakan yang diambila adalah
dengan berjualan es cendol karena menghasilkan nilai harapan keuntungan yang terbesar
yaitu sebesar 348.
b. Menghitung opportunity loss (OP) dan menentukan tindakan yang dipilih

www.ump.ac.id
Berdasarkan perhitungan expected oportynity loss maka tindakan yang
diambil adalah dengan berjualan es cendol karena menghasilkan nilai
kehilangan kesempatan keuntungan yang terkecil yaitu sebesar 18.

www.ump.ac.id
b. Menghitung Expected Monetary Value sebagai dasar pengambilan keputusan

Formula EMV :

EMVA = Σ (probability x nilai payoff yg diharapkan)


= (0.20x50.000.000) + (0.80x0) = 10.000.000
EMVB = Σ (probability x nilai payoff yg diharapkan)
= (0.45x10.000.000) + (0.55x0) = 4.500.000
Kesimpulan :
Memilih proyek A yang memiliki nilai EMV lebih besar.

www.ump.ac.id
DECISION MAKING

www.ump.ac.id
Pengertian Teori Permainan

Kondisi persaingan bisnis semakin ketat, berbagai cara dilakukan oleh perusahaan
untuk memenangkan persaingan bisnis. Salah satu caranya, para pelaku bisnis
berusaha untuk mempelajari tindakan para pesaing dan memperkirakan reaksi pesaing
terhadap tindakan yang dilakukan perusahaan. Apabila hal ini dapat dilakukan oleh
perusahaan, maka perusahaan dapat dengan mudah merencanakan strategi untuk
memenangkan persaingan dan pada akhirnya tujuan perusahaan yaitu memaksimalkan
keuntungan dapat tercapai. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk
meperkirakan reaksi pesaing terhadap tindakan perusahaan adalah menggunakan teori
permainan atau games theory. Teori permainan merupakan teori yang menggunakan
pendekatan matematis dalam merumuskan situasi persaingan dan konflik antara
berbagai kepentingan.

www.ump.ac.id
Tujuan Teori Permainan

Tujuan dari teori ini adalah untuk membantu menganalisa dalam proses
pengambilan keputusan pada situasi kondisi terdapat persaingan yang mana kondisi ini
melibatkan kepentingan-kepentingan dari pelakunya yang saling bertentangan.
Penggunaan teori ini untuk mencapai strategi optimal bagi masing-masing pemain
dalam usaha mengalahkan pesaingnya.
Strategi optimal adalah kondisi dimana dalam rangkaian kegiatan permainan,
seorang pemain berada dalam kondisi yang paling menguntungkan tanpa
menghiraukan kondisi pesaingnya.

www.ump.ac.id
Ciri-Ciri Teori Permainan
Berikut ini ciri-ciri teori permainan:

1) Jumlah pemain terbatas.


2) Untuk setiap pemain ada sejumlah kemungkinan tindakan yang terbatas.
3) Ada pertentangan kepentingan antar pemain.
4) Aturan permaianan digunakan untuk mengatur dalam memilih tindakan yang
diketahui oleh setiap pemain.
5) Hasil seluruh kombinasi tindakan yang mungkin dilakukan berupa bilangan
positif, negatif, atau nol.

www.ump.ac.id
Titik Tekan Teori Permainan

Pemain dalam permainan berada dalam kondisi lingkungan dinamis artinya


tindakan atau strategi tidak hanya diambil oleh pengambil keputusan tunggal,
akan tetapi pemain lainnya sebagai lawannya juga berbuat sesuatu untuk
melakukan tindakan sesuai dengan strategi yang dipilihnya dengan kata lain
setiap pemain memiliki suatu rangkaian rencana atau tindakan yang dapat
dipilihnya. Tindakan seseorang pemain akan mempengaruhi tindakan pemain
lawannya secara langsung.

www.ump.ac.id
Jenis Permainan
1. Berdasarkan jumlah pemain
a. Two person games jumlah pemain sebanyak 2 orang.
b. N person games jumlah pemain lebih dari 2 orang.
2. Berdasarkan keuntungan atau kerugian
a. Zero sum games nilai permainan nol. Kemenangan salah satu pemain
menjadi kekalahan bagi pemain lain atau kekalahan salah satu pemain
akan menjadi kemenangan bagi pemain lainnya.
b. Non zero sum games nilai permainan tidak sama dengan nol. Kemenangan
yang diraih salah satu pemain bukan menjadi kekalahan bagi pemain
lawannya. Nilai permainan menyatakan ekspektasi outcomes per permainan
jika kedua pemain melakukan strategi terbaik mereka.
3. Berdasarkan strategi permaianan dalam two person games

www.ump.ac.id
3. Berdasarkan strategi permaianan dalam two person games

a. Pure strategy

digunakan untuk jenis permainan yang hasil optimalnya mempunyai saddle point. Saddle
point (titik pelana) adalah suatu unsur di dalam matriks permainan yang sekaligus sebagai
maksimin baris dan minimaks kolom. Permainan dikatakan bersaing ketat jika matriksnya
memiliki titik pelana. Strategi optimum bagi masing-masing pemain adalah
strategi pada baris dan kolom yang mengandung titik pelana tersebut. Dalam hal ini baris
yang mengandung titik pelana merupakan strategi optimum bagi pemain pertama,
sedangkan kolom yang mengandung titik pelana merupakan strategi optimum bagi pemain
lain.

www.ump.ac.id
Langkah-langkah dalam pure strategy

1) Terjemahkan setiap kasus ke dalam bentuk matrik segi, dimana satu pemain berperan sebagai pemain baris dan yang
lainnya berperan sebagai pemian kolom.
2) Pemain baris adalah perusahaan sendiri, pemain kolom adalah lawan
3) Pay off bernilai positif berarti keuntungan bagi pemain baris.
4) Pay off bernilai negatif berarti keuntungan bagi pemain kolom.
5) Tentukan nilai minimum setiap baris.
6) Tentukan nilai maksimum dari nilai minimum (maksimin). Maksimin adalah nilai maksimum dari nilai-nilai minimum.
Kriteria maksimin:
a) Dapatkan nilai minimum pada masing-masing baris
b) Nilai terbesar (maksimum) dari nilai-nilai minimum ini adalah maksimin.
c) Strategi optimumnya adalah baris tempat nilai maksimin terletak.
7) Tentukan nilai maksimum setiap kolom.
8) Tentukan nilai minumum dari nilai maksimum (minimaks). Minimaks adalah nilai minimum dari nilai-nilai maksimum.
Kriterian minimaks:
a) Dapatkan nilai maksimum pada masing-masing kolom
b) Nilai terkecil (nilai minimum) dari nilai-nilai maksimum ini adalah minimaks.
c) Strategi optimumnya adalah kolom tempat nilai minimaks terletak.
9).Jika nilai maksimin dan minimaks terletak pada baris dan kolom yang berpotongan, inilah yang disebut sebagai saddle
point, saddle point merupakan strategi optimal bagi kedua belah pihak
www.ump.ac.id
b. Mixed strategy digunakan untuk mencari solusi optimal dari kasus games theory yang tidak mempunyai
saddle point, nilai maximin tidak sama dengan nilai minimax.
Langkah-langkah dalam mixed strategy:
1) Terjemahkan setiap kasus ke dalam bentuk matrik segi, dimana satu pemain berperan sebagai pemain
baris dan yang lainnya berperan sebagai pemian kolom.
2) Pemain baris adalah perusahaan sendiri, pemain kolom adalah lawan
3) Pay off bernilai positif berarti keuntungan bagi pemain baris.
4) Pay off bernilai negatif berarti keuntungan bagi pemain kolom.
5) Tentukan nilai minimum setiap baris.
6) Tentukan nilai maksimum dari nilai minimum (maksimin). Maksimin adalah nilai maksimum dari nilai-
nilai minimum. Kriteria maksimin:
a) Dapatkan nilai minimum pada masing-masing baris
b) Nilai terbesar (maksimum) dari nilai-nilai minimum ini adalah maksimin.
c) Strategi optimumnya adalah baris tempat nilai maksimin terletak.

www.ump.ac.id
7) Tentukan nilai maksimum setiap kolom.
8) Tentukan nilai minumum dari nilai maksimum (minimaks). Minimaks adalah nilai minimum dari
nilai-nilai maksimum. Kriterian minimaks:
a) Dapatkan nilai maksimum pada masing-masing kolom
b) Nilai terkecil (nilai minimum) dari nilai-nilai maksimum ini adalah minimaks.
c) Strategi optimumnya adalah kolom tempat nilai minimaks terletak.
9) Apabila tidak ada titk keseimbangan atau saddle point maka selanjutnya Menentukan strategi aksi
dan reaksi dari masing-masing pemain
10) Tentukan strategi yang digunakan oleh masing-masing pemain dan pay off nya
11) Tentukan probabilitas setiap strategi pemain lawan. Jumlah probibiltas untuk seluruh strategi
sebesar 100%
12) Hitung pay off untuk masing-masing pemain. Nilai dalam setiap pemain harus dikalikan dengan
masing-masing probabilitasnya untuk memperoleh nilai harapan (expected value).
13) Tentukan keputusan yang diambil oleh masing-masing pemain

www.ump.ac.id
Contoh Games Theory
Setiap pemain (A dan B) sudah mengetahui matriks strategi (informasi terbuka untuk
keduannya), artinya apabila A melakukan sesuatu (memilih salah satu strategi),
B juga akan melakukan hal yang sama (memilih salah satu strategi)
maka baik A dan B akan mengetahui apa yang akan diperoleh. Kedua pemain akan
bertindak rasional yaitu memutuskan untuk memilih salah satu strategi apa yang
paling baik untuk dirinya namun keduanya belum mengetahui strategi apa yang akan
diambil oleh pihak lawannya.
Dengan “Games Theory” pemain akan dibantu untuk menganalisa dan memilih
salah satu strategi yang dapat memberikan keuntungan optimal dari suatu situasi yang
terdapat persaingan atau konflik bisnis. Apabila pada baris tertentu dan kolom tertentu
angkanya positif A dikatakan menang akan tetapi apabila negatif A dikatakan kalah.
Pada baris 1 A menang 2 dan menang 1.
Pada baris 2 A menang 3 dan menang 4.
Pada baris 3 A menang 0 dan menang 2.
Apabila A memilih strategi 1 dan ternyata B memilih strategi 1, A akan menang 2,
namun apabila B memilih strategi 2, dan tetap memilih strategi 1 A hanya akan
menang

www.ump.ac.id
1. Zero sum games
a. Menggunakan pure strategy
2 perusahaan provider ternama yaitu Indosat dan
Telkomsel sedang bersaing
merebut pasar. Dalam persaingan ini Indosat memiliki 3
strategi yaitu: A, B dan C. Sedangkan Telkomsel
memiliki 2 strategi yaitu: 1 dan 2. Berdasarkan penelitian
pasar Pay-Off dari perusahaan Indosat tergambar dari
matriks
berikut ini:

Dengan prinsip maksimin, Indosat akan berusaha memilih strategi yang memaksimalkan keuntungan di
antara berbagai alternatif nilai yang minimum.Sedangkan Telkomsel akan menggunakan strategi
minimaks yaitu memilik strategi yang akan meminimalkan kerugian dari berbagai alternatif kerugian
maksimum. Jadi Indosat akan memilih strategi 2 sedangkan Telkomsel akan memilih strategi 1.
Permainan diatas memiliki titik pelana dengan nilai permainan 3. Permainan ini menghasilkan strategi
optimal bagi masing-masing pemain.

www.ump.ac.id
Penjelasan Tabel Pay-Off
perusahaan A diatas tidak
memiliki saddle point atau
titik keseimbangan nilai
permainan. Langkah
selanjutnya menentukan
strategi aksi
dan reaksi masing-masing
pemain.

www.ump.ac.id
Dari proses diaas terlihat
perusahaan A hanya
menggunakan strategi 1 dan 2
dan perusahaan B hanya
menggunakan strategi 2 dan 3.
Dengan strategi baru maka
tabel pay off sebagai berikut:

Dari tabel diatas terlihat pemain A dan pemain B masing-masing hanya mempunyai dua strategi.
Pemain A mengetahu strategi yang dimiliki pemain B, begitu sebaliknya. Namun masing-masing
pemain tidak mengetahui startegi mana yang akan diambil oleh pemain lawan untuk itu tahap
selanjutnya adalah memperkirakan probabilitas atau kemungkinan dari suatu strategi lawan yang
akan dipilih.

www.ump.ac.id
Jumlah probabilitas pemain B yaitu = Strategi 1 (50%) + Strategi 2 (50%) =
100%
Jumlah probabilitas pemain A yaitu = Strategi 2 (70%) + Strategi 3 (30%)=
100%
 Dengan asumsi probabilitas tersebut maka nilai harapan pay off pemain A:
 Strategi 1 = 15 (70%) + 7 (30%) = 10.5 + 2.1 = 12.6
 Strategi 2 = 10 (70%) + 13 (30%) = 7 + 3.9 = 10.9
Dari perhitungan diatas strategi 1 memberikan pay off (keuntungan) yang lebih
besar yaitu sebesar 12.6. Sehingga pemain A akan memili strategi 1.
 Dengan asumsi probabilitas tersebut maka nilai harapan pay off pemain B:
 Strategi 2 = 15 (50%) + 10 (50%) = 7.5 + 5 = 12.5
 Strategi 3 = 7 (50%) + 13 (50%) = 3.5 + 6.5 = 10
Dari perhitungan diatas strategi 3 memberikan opportunity loss yang lebih kecil
yaitu sebesar 10. Sehingga pemain B akan memili strategi 3.

www.ump.ac.id
2. Non zero sum games
Dua orang bersepakat untuk melakukan tindakan kriminal untuk melakukan perampokan. Sebelum
kedua orang tersebut berhasil merampok, polisi telah berhasil menangkapnya dan memasukkannya
dalam penjara. Kedua narapidana itu, misalnya A dan B dimasukkan dalam penjara yang terpisah
sehingga tidak ada kemungkinan bagi keduannya untuk berkomunikasi. Setelah beberapa saat,
polisi datang ke masing-masing sel penjara A dan B. Di sel penjara A, polisi mengatakan bahwa
kepada A tersedia dua alternatif, yaitu mengaku atau tidak mengaku. Polisi mengatakan bahwa ia
akan datang pula ke sel penjara B dan mengatakan hal yang sama kepada B. Beberapa
kemungkinan dapat terjadi:
1) Jika kedua narapidana tidak mengaku, maka masing-masing narapidana akan
mendapatkan hukuman ringan, diberi notasi 3.
2) Jika kedua narapidana mengaku, mereka akan dituntut dengan hukuman berat,
tetapi polisi akan memberikan rekomendasi pengurangan hukuman, diberi notasi 2.
3) Jika salah satu narapidana mengaku dan yang lain tidak maka narapidana yang
mengaku akan dihukum sangat ringan karena kejujuranya, diberi notasi 1. Sedangkan narapidana
yang tidak mengaku akan dihukumsangat berat, diberi notasi 4.

www.ump.ac.id
Masalahnya kedua narapidana ini tidak mengetahui keputusan apa yang akan diambil
oleh masing-masing temannya. Situasi ini dapat dinyatakan dalam tabel berikut ini:

Nilai yang lebih kecil menunjukan preferensi yang lebih disukai


bagi narapidana dibandingkan dengan nilai yang lebih besar.
Dengan nilai preferensi ini, maka pertimbangan keputusan bagi
narapidana B adalah sebagai berikut:
1) Lebih baik bagi B untuk mengaku (1), daripada tidak mengaku,
jika A juga tidak mengaku maka keduanya akan mendapat
hukuman (3/3).
2) Jika A dan B keduanya mengaku, maka hasilnya hanya (2,2).
Sedangkan jika keduannya tidak mengaku (3,3) sehingga lebih baik
keduanya mengaku.
3) Jika B tidak mengaku dan A yang mengaku, maka B akan
mendapat hukuman berat dan A mendapat hukuman ringan.
4) Meskipun B ingin keduanya mengaku untuk mendapatkan nilai
(2,2), B tidak yakin apakah A juga akan mengaku.
5) Untuk menghindarkan B mendapatkan hukuman berat dan A
hukuman ringan, maka B akan mengaku. Sebaliknya narapidana A
juga akan berpendapat yang sama dengan narapidana B. Sehingga
keduannya akan mengau dan masing-masing akan mendapat nilai
(2,2)
www.ump.ac.id
TEORI PENGAMBILAN
KEPUTUSAN
PENGAMBILAN KEPUTUSAN DENGAN
POHON KEPUTUSAN

www.ump.ac.id
POHON KEPUTUSAN

Pohon keputusan adalah suatu gambaran permodelan dari suatu persoalan yang menunjukan
suatu proses pemetaan mengenai alternatif-alternatif pemecahan masalah yang dapat diambil
dari masalah tersebut. Pohon tersebut juga memperlihatkan faktor-faktor kemungkinan/probablitas
yang akan mempengaruhi alternatif-alternatif keputusan tersebut, disertai dengan estimasi hasil
akhir yang akan didapat bila kita mengambil alternatif keputusan tersebut.

Sebuah pohon keputusan adalah sebuah struktur yang dapat digunakan untuk
membagi kumpulan data yang besar menjadi himpunan-himpunan record yang
lebih kecil dengan menerapkan serangkaian aturan keputusan.Dengan masing-
masing rangkaian pembagian, anggota himpunan hasil menjadi mirip satu dengan
yang lain (Berry & Linoff, 2004)

www.ump.ac.id
Pohon keputusan adalah salah satu metode klasifikasi yang paling populer karena
mudah untuk diinterpretasi oleh manusia. Pohon keputusan merupakan model
prediksi menggunakan struktur pohon atau struktur berhirarki. Konsep dari pohon
keputusan adalah mengubah data menjadi pohon keputusan dan aturan-aturan
keputusan. Manfaat utama dari penggunaan pohon keputusan adalah
kemampuannya untuk mem-break down proses pengambilan keputusan yang
kompleks menjadi lebih simpel sehingga pengambil keputusan akan lebih
menginterpretasikan solusi dari permasalahan

www.ump.ac.id
Konsep dasar permodelan Pohon Keputusan terdiri dari:

www.ump.ac.id
TAHAPAN DALAM MEMBUAT POHON KEPUTUSAN

1. Membuat Format Pohon Keputusan

Format Pohon Keputusan ini digunakan oleh pengambil keputusan untuk mendapatkan
gambaran visual tentang alternatif keputusan dan kemungkinan konsekuensinya sehingga
masalah terdefinisikan dengan rinci dan jelas. Contoh :

www.ump.ac.id
2. Menentukan Nilai Pay Off dari setiap kombinasi alternative kemungkinan
Setiap jalur dalam diagram pohon keputusan akan menghasilkan suatu nilai
tersendiri akibat konsekuensi dari alternative keputusan. Nilai ini disebut dengan Nilai
Pay Off yang dituliskan di ujung tiap cabang pada pohon keputusan sebagai dasar
memilih keputusan. Nilai Pay Off diperoleh dalam kisaran dari nilai terendah sampai
tertinggi.

www.ump.ac.id
3. Menentukan Nilai Peluang (Probabilitas) terjadinya seluruh Kemungkinan
Setiap alternatif kemungkinan harus ditentukan nilai peluang terjadinya. Penetapan nilai peluang dari
setiap kejadian ditentukan secara subyektif (nilai kemungkinan subyektif) didasarkan pada data yang
dapat dipertanggungjawabkan, contohnya dokumen perusahaan, hasil-hasil penelitian, data-data
resmi, dan pengalaman perusahaan.

www.ump.ac.id
4. Penyelesaian Masalah Dengan Analisis Perhitungan Expected Monetary Value (EMV)
Asumsikan anda mempunyai sejumlah dana untuk diinvestasikan pada dua alternatif proyek, yaitu
proyek A dan B. Peluang proyek A akan memberikan keuntungan adalah 20% dengan nilai keuntungan
50 juta. Peluang proyek B akan memberikan keuntungan adalah 45% dengan nilai keuntungan 10 juta.
Lakukanlah analisis pengambilan keputusan menggunakan pohon keputusan!
Jawab :
a. Membuat Format Pohon Keputusan, Mencantumkan Nilai Pay Off dan Nilai Peluang

www.ump.ac.id
TEKNIK PENGAMBILAN KEPUTUSAN
STRATEJIK MENGGUNAKAN ANALISIS
SWOT
A. Pemahaman Manajemen Stratejik
Terdapat begitu banyak pengertian tentang manajemen sratejik. Merangkum dari berbagai pengertian, dapat
dipahami bahwa manajemen stratejik merupakan aktivitas manajerial tertinggi yang biasanya dilakukan oleh
pimpinan puncak organisasi dengan melakukan serangkaian proses pengambilan keputusan dan tindakan
manajerial untuk mengenali kegagalan-kegagalan dalam industri untuk kemudian menyusun sejumlah
strategi yang efektif guna meningkatkan kinerja perusahaan dalam jangka panjang dan dalam rangka mencapai
tujuan organisasi.
B. Bagaimana Manajemen Stratejik Menghasilkan Keputusan Stratejik
Telah disebutkan bahwa manajemen stratejik merupakan serangkaian proses pengambilan keputusan.
Pengambilan keputusan ialah suatu proses memilih suatu alternatif cara bertindak dengan metode yang efisien
sesuai situasi. Proses itu untuk menemukan dan menyelesaikan masalah organisasi.
Keputusan itu sendiri merupakan kesimpulan yang dicapai sesudah dilakukan kajian berbagai pertimbangan,
dimana akan dipilih satu kemungkinan alternatif, sedangkan alternatif lainnya disisihkan. Pengambilan keputusan
memerlukan serangkaian tindakan dan membutuhkan beberapa langkah, dimana pembuat
keputusan mengidentifikasi masalah, mengklarifikasi tujuan-tujuan khusus yang diinginkan, memeriksa berbagai
kemungkinan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, dan mengakhiri proses itu dengan menetapkan
pilihan bertindak. Jadi keputusan didasarkan atas fakta dan nilai.

www.ump.ac.id
Keputusan terbagi menjadi empat jenis, yaitu:
1. Keputusan tentang tujuan, dimana tujuan organisasi dibuat oleh penanggung jawab tertinggi dalam organisasi yang
kompleks
2. Keputusan stratejik yang mempersoalkan apa yang dapat dibuat untuk mencapai tujuan organisasi tersebut
3. Keputusan taktis yang mengarah pada bagaimana melaksanakan keputusan stratejik, dan jangka waktunya lebih
pendek, tetapi mempunyai implikasi jangka panjang
4. Keputusan Operasional, yaitu keputusan yang dibuat pada tiap tingkatan manajemen dalam suatu organisasi. Dengan
demikian ada proses hierarki dalam pembuatan keputusan.

www.ump.ac.id
C. Keputusan Stratejik Menggunakan Analisis SWOT
Proses pengambilan keputusan stratejik selalu berkaitan dengan pencapaian tujuan organisasi, dapat berupa
pengembangan misi, strategi dan kebijakan perusahaan. Dengan demikian, dalam proses pengambilan
keputusan stratejik harus menganalisis faktor- faktor strategis perusahaan, baik berupa kekuatan, kelemahan,
peluang, dan ancaman dalam kondisi yang ada pada saat ini. Model Analisis yang dapat digunakan dalam
kondisi ini yaitu analisis SWOT.
Analisis SWOT adalah indentifikasi berbagai faktor untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini
didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strength) dan peluang (Opportunity), namun
secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weakness) dan ancaman (Threat). Keempat faktor
tersebut dikelompokkan kedalam 2 cakupan, yaitu kekuatan (Strength) dan peluang (Opportunity) sebagai
faktor Internal serta kelemahan (Weakness) dan ancaman
(Threat) sebagai faktor Eksternal. Oleh karena itu perlu adanya pertimbangan-pertimbangan penting dalam
melakukan Analisis SWOT untuk menemukan strategi yang tidak hanya cepat namun juga tepat dalam
mencegah maupun mengatasi masalah yang timbul dalam perusahaan.

www.ump.ac.id
D. Komponen Analisis SWOT
1. Kekuatan (Strength)
Kekuatan adalah unsur-unsur yang dapat diunggulkan oleh perusahaan yang berbeda dengan perusahaan lain
sehingga dapat membuat nilai yang lebih kuat dibanding pesaing. Kekuatan tersebut dapat berupa sumber
daya, keuangan, citra,
kepemimpinan pasar, keterampilan, dan faktor-faktor lainnya.
2. Kelemahan (Weakness)
Kelemahan adalah kekurangan atau keterbatasan dalam hal sumber daya yang ada pada perusahaan baik itu
keterampilan atau kemampuan yang menjadi penghalang bagi kinerja organisasi dan secara serius
menghambat pencapaian tujuan perusahaan.Fasilitas, sumber daya keuangan, kapabilitas manajemen,
keterampilan pemasaran, dan citra merek dapat merupakan sumber kelemahan.
3. Peluang (Opportunity)
Peluang adalah berbagai hal dan situasi yang menguntungkan bagi suatu perusahaan, serta kecenderungan-
kecenderungan yang merupakan salah satu sumber peluang.

www.ump.ac.id
4. Ancaman (Threats)
Ancaman adalah faktor-faktor lingkungan yang tidak menguntungkan dalam perusahaan jika tidak diatasi
maka akan menjadi hambatan bagi perusahaan yang bersangkutan baik masa sekarang maupun yang akan
datang. Ancaman merupakan pengganggu utama bagi posisi perusahaan. Masuknya pesaing baru, lambatnya
pertumbuhan pasar, meningkatnya kekuatan tawar-menawar pembeli atau pemasok penting, perubahan
tekhnologi, serta peraturan baru atau yang direvisi dapat menjadi ancaman bagi keberhasilan perusahaan.
Jika dapat dikatakan bahwa analisis SWOT merupakan instrumen yang ampuh dalam melakukan analisis
strategi, keampuhan tersebut terletak pada kemampuan para penentu strategi perusahaan untuk
memaksimalkan peranan faktor kekuatan dan pemanfaatan peluang sehingga berperan sebagai alat untuk
meminimalisasi kelemahan yang terdapat dalam tubuh perusahaan dan menekan dampak ancaman yang
timbul dan harus dihadapi.

www.ump.ac.id
4. Ancaman (Threats)
Ancaman adalah faktor-faktor lingkungan yang tidak menguntungkan dalam perusahaan jika tidak diatasi
maka akan menjadi hambatan bagi perusahaan yang bersangkutan baik masa sekarang maupun yang akan
datang. Ancaman merupakan pengganggu utama bagi posisi perusahaan. Masuknya pesaing baru, lambatnya
pertumbuhan pasar, meningkatnya kekuatan tawar-menawar pembeli atau pemasok penting, perubahan
tekhnologi, serta peraturan baru atau yang direvisi dapat menjadi ancaman bagi keberhasilan perusahaan.
Jika dapat dikatakan bahwa analisis SWOT merupakan instrumen yang ampuh dalam melakukan analisis
strategi, keampuhan tersebut terletak pada kemampuan para penentu strategi perusahaan untuk
memaksimalkan peranan faktor kekuatan dan pemanfaatan peluang sehingga berperan sebagai alat untuk
meminimalisasi kelemahan yang terdapat dalam tubuh perusahaan dan menekan dampak ancaman yang
timbul dan harus dihadapi.

www.ump.ac.id
E. Elemen Lingkungan SWOT
1. Lingkungan Internal
Lingkungan internal terdiri dari komponen-komponen atau vairabel lingkungan yang berasal atau
berada di dalam perusahaan. Komponen-komponen dari lingkungan internal cenderung lebih mudah
dikendalikan. Lingkungan internal perusahaan dipengaruhi oleh beberapa elemen yang merupakan
bagian penting dalam
perusahaan yang dapat menentukan formulasi strategi yang diambil. Elemen lingkungan internal
tersebut diantaranya adalah:
a) Produksi/Operasional
b) Pemasaran
c) Keuangan
d) Sumber Daya Manusia
e) Sistem Informasi Manajemen

www.ump.ac.id
2. Lingkungan Eksternal
Lingkungan Eksternal memiliki elemen-elemen yang memberikan pengaruh tidak
langsung pada perusahaan. Dalam jangka panjang, tren maupun perubahan-perubahan
yang terjadi pada elemen lingkungan eksternal dapat menjadi panduan bagi
perusahaan untuk memetakan peluang dan mengantisipasi ancaman. Jadi para
pengambil keputusan harus memperhatikan setiap perkembangan yang terjadi pada
lingkungan eksternal ini, yaitu terdiri dari:
a) Faktor Ekonomi
b) Faktor Politik, Pemerintahan dan Hukum
c) Faktor Sosial Budaya, Demografi dan Lingkungan
d) Faktor Teknologi
e) Faktor Ekologi

www.ump.ac.id
F. Tahapan Analisis SWOT
1. Matriks SWOT
Matrik SWOT Matriks SWOT adalah alat yang dipakai untuk menyusun faktor-
faktor strategi perusahaan. Matrik ini dapat menghasilkan empat set kemungkinan
alternatif strategi dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan
ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan
dan kelemahan yang dimilikinya. Matrik SWOT sebagai alat pencocokan yang
mengembangkan empat tipe strategi yaitu SO, WO, ST dan WT. Perencanaan usaha
yang baik dengan metode SWOT dirangkum dalam matrik SWOT yang
dikembangkan oleh Kearns sebagai berikut:

www.ump.ac.id
www.ump.ac.id
IFAS (internal strategic factory analysis summary) adalah faktor-faktor strategis internal suatu
perusahaan yang disusun untuk merumuskan faktor-faktor internal dalam kerangka strength and
weakness. Sedangkan EFAS (eksternal strategic factory analysis summary) adalah faktor-faktor
strategis eksternal suatu perusahaan yang disusun untuk merumuskan faktor-faktor eksternal
dalam kerangka opportunities and threaths.
Penerapan SWOT pada suatu perusahaan bertujuan untuk memberikan suatu pandangan agar perusahaan
menjadi lebih fokus, sehingga dengan penempatan analisa SWOT tersebut nantinya dapat di jadikan sebagai
perbandingan dari berbagai sudut pandang, baik dari segi kekuatan dan kelemahan serta peluang dan
ancaman yang mungkin bisa terjadi di masa-masa yang akan datang.
Tujuan lain diperlukannya analisis SWOT adalah dimana setiap produk yang beredar dipasaran pasti akan
mengalami pasang surut dalam penjualan atau yang dikenal dengan istilah daur hidup produk (life cycle
product). Konsep daur hidup produk dirujuk berdasarkan keadaan realita yang terjadi di pasar, bahwa
konsumen memiliki tingkat kejenuhan dalam memakai suatu produk. Dengan dilakukannya analisis SWOT,
perusahaan dapat mengantisipasi lebih dini sehingga dapat mengambil keputusan-keputusan inovatif sehingga
konsumen akan terus tertarik dengan produk.

www.ump.ac.id
www.ump.ac.id

Anda mungkin juga menyukai