Anda di halaman 1dari 5

DEWA SAGITA A.

N-25416020-MPWK ITB
Metode Optimasi dan Keputusan dalam
Kondisi tidak pasti(Uncertainly) dan Probalistik (Risk)
Rabu, 12 Oktober 2016

Ringkasan metoda Optimasi dan Keputusan dalam


Kondisi tidak pasti(Uncertainly) dan Probalistik (Risk)

Metoda Optimasi dan Keputusan dalam Kondisi tidak pasti (Uncertainly) Suatu pendekatan
yang sistematis dari suatu proses pemilihan alternatif terbaik dari beberapa alternatif yang ada,
yang selanjutnya alternatif terpilih digunakan sebagai suatu cara dalam pemecahan masalah.
Selain itu, menurut Peterson (2009) teori pengambilan keputusan - dikenal juga sebagai rational
choice theory - merupakan studi mengenai preferensi, ketidakpastian, dan berbagai issue yang
terkait dengan upaya untuk menghasilkan pilihan yang paling rasional atau optimal.
Keputusan dan optimasi memiliki keterkaitan. Keputusan merupakan bagian atau Kriteria dalam
pengambilan keputusan.
Keputusan:
1. Berkaitan dengan penentuan cara tindakan yang akan dipilih
2. Kita belum tahu apa keputusan terbaik sampai hasil pelaksanaan keputusan dilakukan
3. Yang bisa dilakukan adalah membuat keputusan yang paling rasional atau optimal
berdasarkan preferensi dan informasi yang kita miliki
4. Memilih alternatif terbaik (the best alternative)
Optimasi
1. Memberikan hasil terbaik dari kondisi / hal / pilihan yang ada
2. Optimal harus memenuhi syarat / mencapai kriteria sasaran yang diharapkan
Dalam Metoda Optimasi dan Keputusan dalam Kondisi tidak pasti (Uncertainly), terdapat
beberapa analisis pengambilan keputusan yaitu:
1. Ada Ketidakpastian
a. Kriteria Laplace
b. Kriteria Maximin
c. Kriteria Minimax
d. Kriteria Savage
e. Kriteria Haurwicz

2. Ada Resiko
a. Expected Value
b. Combined Expected Value and Variance
c. Known Aspiration Level
d. Most Likely Accurance of a Future State
3. Ada Kepastian
a. Linear programming
b. Model Transportasi
c. Model Penugasan
d. Model Inventori
e. Model Antrian
f. Model Network
4. Ada Konflik
a. Teori permainan (Game Theory)
Ringkasan metoda Optimasi dan Keputusan dalam Kondisi tidak pasti(Uncertainly) dan
Probalistik (Risk) memiliki perbedaan yaitu:
a. Kondisi tidak pasti (Uncertain) Adalah kondisi dimana alternative tindakan yang dapat
diambil tidak diketahui probabilitas terjadinya. Yang diketahui hanya kemungkinannya,
tanpa ada besaran probabilitas dari setiap hasil. Secara sederhana, pegambilan
keputusan ini terjadi saat diketahui apa saja kondisi yang mungkin terjadi, namun tidak
diketahui seberapa mungkin masing-masing kondisi tersebut akan terjadi dan Juga
terdapat pemahaman bahwa kemungkinan-kemungkinan kondisi tersebut menjadi tidak
pasti karena tidak ada kemampuan intervensi pengambil keputusan di dalamnya.
b. Kondisi Probalistik (Risk) Suatu kondisi yang berpotensi memberikan dampak negatif,
dimana informasi yang tersedia tidak sempurna, namun peluang kejadiannya dapat
diketahui atau diperkirakan
Berikut analisis-analisis yang digunakan dalam metoda pengambilan keputusan kondisi tidak
pasti dan kondisi berisiko.
1. Kondisi tidak pasti (Uncertain)
a. Kriteria Laplace
Kriteria ini disebut juga kriteria equal likelihood. Menurut kriteria ini, pk
mengasumsikan bahwa probabilitas terjadinya berbagai kondisi adalah sama
besarnya. Pada kriteria ini, pengambil keputusan tidak dapat
menentukan/mengetahui probabilitas terjadinya berbagai hasil sehingga

diasumsikan bahwa semua kejadian mempunyai kemungkinan yang sama untuk


terjadi.
Hitung nilai Expected Pay-off terbesar dengan kriteria Laplace, EP (t1) =
Tindakan (i) x probabilitas kejadian (i)
b. Kriteria Maksimin
Pada kriteria maksimin, pengambil keputusan dianggap pisimis atau konservatif
tentang masa depan. Pemilihan optimum menurut kriteria ini adalah yang
terbaik dari yang terburuk, atau memilih alternatif yang memiliki nilai terbesar
dari kondisi paling buruk
c. Kriteria Maksimaks
Mengambil keputusan dengan harapan yang sangat optimis dimana pemilihan
alternative berdasarkan hasil pay-off terbesar dari setiap alternative yang ada.
Atau secara sederhana, memilih yang terbaik diantara yang terbaik karena
percaya bahwa hasil terbaik akan selalu terjadi
d. Kriteria Hurwich
Kriteria dimana pengambilan keputusan tidak sepenuhnya optimis atau pesimis,
atau lebih dikenal sebagai kriteria realistis. Dalam kriteria terdapat variabel yang
sangat berpengaruh yaitu koefisien optimisme yang mewakili tingkat optimisme
pengambilan keputusan. Dalam kriteria ini, keputusan optimum adalah
keputusan dengan nilai pay-off tertimbang paling besar.
Nilai pay-off tertimbang didapatkan dengan persamaan:
Pay off tertimbang = (pay off maksimum) + (1- )(pay off minimum)
e. Kriteria Minimaks
Pada kriteria minimaks, pengambil keputusan juga dianggap pisimis atau
konservatif dan tidak mau mengambil resiko. Pemilihan optimum menurut
kriteria ini adalah yang terbaik dari yang terburuk, atau memilih alternatif yang
memiliki nilai terbesar dari kondisi paling buruk

f. Kriteria Regrets
Kriteria ini menitik beratkan pada minimalisir kerugian yang mungkin terjadi.
Kondisi ini bertujuan untuk meminimalisir penyesalan yang akan terjadi.
Penyesalan ini dinilai berdasarkan nilai opportunity loss. Optimasi menurut
kriteria ini adalah pilihan yang nilai kehilangannya paling kecil
2. Kondisi berisiko (Risk)
Syarat Kondisi Beresiko yaitu:
a) Ada alternatif tindakan yang mungkin untuk dilakukan
b) Kemungkinan kejadian tak pasti berikut dengan probabilitas masing-masing
c) Nilai payoff yang merupakan hasil kombinasi suatu tindakan dan suatu kejadian
tak tentu.
Proses Pengambilan Keputusan di Bawah Kondisi Risiko yaitu:
a) Informasi terkait peluang kejadian masing-masing masing kondisi, P(s),
b) Setiap tindakan memiliki payoff yang dapat dihitung untuk masing-masing peluang
kejadian V(a,s)
c) Menghitung nilai expected value masing-masing kejadian
d) Memililih tindakan dengan nilai minimal atau maksimal
Dalam kondisi berisiko, terdapat beberapa pemenuhan Kriteria yang harus diperhatikan
menurut Damghani,2009 yaitu:
a) Expected Payoff berdasarkan total peluang dan payoff yang dimiliki masingmasing kejadian
b) The Most Probable States of Nature berdasarkan payoff terbesar pada peluang
terbesar
c) Expected Opportunity Loss (EOL) berdasarkan peluang yang hilang dari nilai
yang diekspektasi
d) We know nothing berdasarkan total payoff dari peluang yang sleuruhnya
dianggap sama
e) Computation of the Expected Value of Perfect Information berdasarkan payoff
terbesar dari masing-masing peluang
Selain itu, terdapat pula menurut Taha, 1987 yaitu:
a) Nilai yang diperkirakan (Expected Value)
b) Gabungan nilai yang diperkirakan dan varians (Combined Expected Value and
Varian)
c) Tingkat aspirasi yang diketahui (Known Aspiration Level)
d) Pemunculan kejadian di masa mendatang yang paling mungkin (Most Likely
Occurance of Future State

Adapun fungsi dan output dari Kriteria yaitu:

1. Persamaan dari Expected value yaitu:

2. Expected Value of Perfect Information (EVPI)


EVPI =EVwPI EvwoPI

Pohon keputusan
Model prediksi menggunakan struktur pohon atau struktur berhirarki. Salah satu model
yang cukup populer karena mudah diinterpretasi dan dipahami hasilnya. Setiap cabang dari
pohon keputusan merepresentasikan kemungkinan kejadian dari suatu keputusan. Pohon yang
dalam analisis pengambilan keputusan dapat menunjukkan pemetaan terkait alternatifalternatif strategi atau keputusan yang dapat diambil dengan berabagai kondisi atau dampak
yang mengikutinya.

Gambar1. Ilustrasi Pohon Keputusan

Anda mungkin juga menyukai