Anda di halaman 1dari 21

KELOMPOK 6

1. ARIQOH ANUGRAH
2. HILDA MARDIANA PUTRI
3. RINI HARYANI

MANAJEMEN B
TEORI PENGAMBILAN
KEPUTUSAN
Tujuan, Asumsi dan Konsep
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Pusat dari pengetahuan mendasar tentang pengambilan keputusan adalah the theory of
subjective expected utility (SEU). Teori tersebut merupakan sebuah model matematika yang
canggih tentang penentuan pilihan atas sejumlah alternatif pilihan. Landasan teori tersebut
dipakai menjadi landasan pengembangan sejumlah teori, model, atau konsep dalam ilmu
ekonomi kontemporer, teori statistik, dan riset operasi. Teori ini mendefinisikan kondisi
maksimisasi utilitas/manfaat secara sempurna rasional dalam lingkup dunia kepastian. Dimana
utilitas seseorang dapat dicapai secara optimal bilama seluruh distribusi probabilitas dari
seluruh variabel peristiwa yang relevan bisa ditetapkan oleh pengambil keputusan. Dengan
kata lain, teori ini memberikan jalan bagi pengambil keputusan untuk menentukan secara
subyektif peluang terjadinya sebuah peristiwa atau keputusan yang diharapkan.
BAB II
PEMBAHASAN
Tujuan dan Asumsi
Membantu terwujudnya kondisi pemaksimuman harapan (maximizing
expectations).Tujuan dimasukkan sebagai salah satu asumsi dari bangun
teori pengambilan keputusan. Harapan atas setiap keputusan ditentukan
oleh setiap hasil yang potensial (potential outcome) dari seluruh nilai
yang merupakan bagian dari setiap konsekuensi yang mungkin terjadi
(possible consequence) dari tindakan tertentu. Teori pengambilan
keputusan berusaha meminimalkan risiko yang akan muncul.
Asumsi
1. Keputusan diambil secara rasional
2. Keputusan diambil untuk memaksimumkan hasil
3. Keputusan berangkat dari pendefinisian & pengenalan masalah
4. Pengambilan keputusan memformulasikan sebuah tujuan yang komplit
5. Pengambilan keputusan mencari informasi yang relevan dan bernilai
6. Pengambilan keputusan menilai kesesuaian setiap kriteria dengan solusi yg berbeda
7. Penilaian menghasilkan skor dari setiap alternatif
8. Penilaian menghasilkan skor dari setiap alternatif
9. Seleksi dilakukan dengan memilih alternatif solusi yang memiliki skor terti
10. Keputusan diambil melalui langkah sistematis
Konsep - Konsep
Pengambil Keputusan (Decision Maker/Taker)
Pengambil keputusan merupakan seseorang atau kelompok yang berwenang untuk membuat
keputusan, memilih satu diantara beberapa alternatif solusi terhadap masalah atau
pencapaian tujuan.

Tujuan (Objective)

Bila keputusan dikaitkan dengan masalah, maka tujuannya adalah mencari penyelesaian
masalah. Sedang bila visi dan misi yang hendak diwujudkan, maka tujuannya adalah peraihan
atau pencapaian visi dan misi tersebut. pencapaian tujuan bagaimanapun merupakan kasus
masalah yang dihadapkan dengan berbagai peristiwa yang rumit.
Konsep - Konsep
Hambatan/Rintangan/Batasan (Constraint)
Batasan merupakan sebuah peristiwa yang berasal dari manusia, yang menghalangi seseorang
melaksanakan tindakan atau mewujudkan keputusan. Konsep memberikan gambaran bahwa
beberapa tujuan yang hendak dicapai tidak akan dapat terlaksana.
Terdapat dua batasan yang dikaitkan dengan jangka waktu :

1. Batasan berjangka waktu pendek (short-run)


2. Batasan berjangka waktu panjang (long-run).

Ketidakpastian (Uncertainty)
Ketidakpastian adalah situasi, kondisi atau peristiwa. ketidakpastian merupakan fluktuasi dari
sejumlah peluang peristiwa pembentuk hubungan kausal tindakan dan konsekuensi.
Ketidakpastian menghasilkan peristiwa;
3. Menguntungkan,
4. Membawa manfaat,
5. Merugikan
Konsep - Konsep
Risiko (Risk)
Risiko dalam pengambilan keputusan terdapat tiga penjelasan yang dapat diajukan, yaitu:
1. Risiko merupakan gap atau kesenjangan antara peristiwa yang diharapkan akan terjadi dengan
peristiwa yang terealisasi.
2. Dalam bahasa matematis, risiko merupakan sebuah konsep peristiwa ketidakpastian dimana nilai
distribusi probabilitasnya diketahui.
3. Risiko menurut istilah ini adalah pengaruh dari suatu tindakan, atau yang lebih dikenal sebagai
konsekuensi atas pilihan.
Konsep - Konsep
Nilai Manfaat (Utility)

Fungsi utilitas dalam teori pengambilan keputusan merupakan aturan yang menunjukan
bagaimana tugas tersebut dapat dilaksanakan. Pengukuran dari utilitas peristiwa yang di
harapkan terjadi diasumsikan mereflekasikan preferensi pembuat keputusan melalui :
pengurutan konsekuensi yang disukai dan pengurutan alternatif yang di sukai.

Sebagai contoh : jika alternatif x memiliki 3 peristiwa bersifat saling menggantikan a b c dan
pembuat keputusan menyukai c dibandingkan b dan a di bandingkan c. Maka utilitas di
tetapkan terhadap a b c harus berurutan dari U3, U2, U1. Jika nilai peluang ketiga konsekuensi di
temukan sebagai P1, P2, P3 Berurutan maka nilai manfaat yang di harapkan dari alternatif X
dapat di bilang sebagai berikut:

E (u/P)= PIUI+P2U2 +(I-P1-P2)U3


Konsep - Konsep
Bila pembuat keputusan lebih menyukai alternatif Y, yang memiliki distribusi probabilitas N .
Dibanding alternatif X . Maka rumusan matematisnya adalah sebagai berikut :
E (u/N) 1/2> E (u/P)

Jika peristiwa saling menggantikan :

Pernyataan tersebut diformulasikan sebagai berikut:


E (a/P)= plal + p2a2 + (l-pl-p2)a3)

Preferensi pembuat keputusan dapat diekspresikan sebagai:


E (u/P) > u(E( P))

Dalam hal ini, nilai utilitas yang diharapkan akan diterima oleh seseorang pengambil keputusan
yang cenderung terhadap risiko lebih besar dibandingkan nilai manfaat dari nilai yang
diharapkan atas konsekuensi.
Konsep - Konsep
Optimalisasi (Optimization)

Konsep optimalisasi merupakan aktivitas yang ditunjukan untuk menemukan solusi terbaik
terhadap masalah terhadap pemaksimuman kesejaterahan individual. Fungsi tujuan harus di
optimumkan dan harus terdapat lebih dari satu ( bukan banyak) solusi yang mungkin
diwujudkan.

Dalam istilah matematis, formulasi dari masalah optimalisasi melibatkan variabel keputusan x1,
x2..... Xn dan fungsi tujuan:
OF = f (x1,x2. xn)
Sedang batasan atau keterbatasn pada umunya dinyatakan sebagai :
Ci (x1,x2.xn)< OF,
dimana : i= 1,2,.m.
Konsep - Konsep
Alternatif (Alternative)
Alternatif merupakan suatu rangkaian tindakan yang bersifat saling menggantikan (mutually
exclusive) dikaitkan terhadap pencapaian tujuan. Ini bermakna bahwa bila peristiwa
Alternative A dipilih, maka alternatif B tidak dipilih.

Konsekuensi (Consequences)
Konsekuensi merupakan hasil atau dampak dari sejumlah tindakan yang diambil oleh pembuat
keputusan. Dalam pengambilan keputusan. Pohon keputusan merupakan teknik pengambilan
keputusan dalam bentuk grafis yang menunjukan secara “detail” seluruh konsekuensi atau
peluang terjadinya sebuah peristiwa yang diharapkan.

Kriteria (Criterion)
Suatu kriteria merupakan aturan standar pemeringkatan alternatif solusi mengikuti tingkat
preferensi pengambil keputusan. Prinsip pengambilan keputusan yang baik adalah pemilihan
alternatif dengan nilai analisis terbesar.
Konsep - Konsep
Konsep - Konsep
Alternatif (Alternative)
Alternatif merupakan suatu rangkaian tindakan yang bersifat saling menggantikan (mutually
exclusive) dikaitkan terhadap pencapaian tujuan. Ini bermakna bahwa bila peristiwa
Alternative A dipilih, maka alternatif B tidak dipilih.

Konsekuensi (Consequences)
Konsekuensi merupakan hasil atau dampak dari sejumlah tindakan yang diambil oleh pembuat
keputusan. Dalam pengambilan keputusan. Pohon keputusan merupakan teknik pengambilan
keputusan dalam bentuk grafis yang menunjukan secara “detail” seluruh konsekuensi atau
peluang terjadinya sebuah peristiwa yang diharapkan.

Kriteria (Criterion)
Suatu kriteria merupakan aturan standar pemeringkatan alternatif solusi mengikuti tingkat
preferensi pengambil keputusan. Prinsip pengambilan keputusan yang baik adalah pemilihan
alternatif dengan nilai analisis terbesar.
Nilai
Nilai dikategorikan bersifat obyektif atau subyektif. Nilai yang memiliki sifat subyektif terkait
dengan nilai kepentingan. Tujuan analisis dalam proses pengambilan keputusan, nilai subyektif
diukur dalam bentuk skala. Dalam analisis nilai, mempertimbangkan nilai (v) berhubungan
dengan pengukuran tujuan (x) dilakukan melalui penetapan fungsi nilai (value function).

Secara matematis diformulasikan v =  (x). Dapat diketahui bahwa nilai dipengaruhi lebih dari 1
pengukuran tujuan (x > 1).
ANTARA TUJUAN, ASUMSI DAN KONSEP

Para pengambil keputusan selalu dihadapkan pada masalah, dalam pencapaian tujuan. Pertanyaan
tentang bagaimana tujuan, visi dan misi, yang diinginkan dapat dicapai, menandakan bahwa pencapaian
tujuan dihadapkan pada sejumlah rintangan atau batasan. Teori pengambilan keputusan berusaha
menjelaskan tentang langkah-langkah sistematis yang dapat dilakukan seorang pengambil keputusan
dalam mencari, menetapkan, membuat dan memilih alternatif solusi terbaik. Kemudian teori tersebut
menggambarkan langkah untuk membuat, menetapkan, dan memilih sejumlah elemen atau variabel
peristiwa yang diharapkan akan terjadi (konsekuensi) dari tindakan pemilihan, dan terakhir, teori tersebut
membantu pengambil keputusan dalam memilih alternatif solusi terbaik, menetapkan keputusan akhir.
Asumsi dasar dari teori ini adalah tindakan aktif yang dilakukan pengambil keputusan (aktor) merupakan
tindakan atas dasar rasionalitas. Dengan kata lain, manusia sebagai pelaku aktif, san pengambil
keputusan, adalah manusia yang rasional.
KESIMPULAN
Dalam teori pengambilan keputusan terdapat tiga hal yang menjadi
landasan pengambilan keputusan yaitu tujuan, asumsi dan konsep.
Ketiganya sangat mendukung seorang manajer dalam manajemen untuk
mengambil suatu keputusan sehingga resiko dapat di perkecil.
TERIMAKASIH 
Any Questions?

Anda mungkin juga menyukai