TEORI
KEPUTUSAN
OUT LINE
Pengambilan Keputusan
dalam Kondisi Risiko (Risk)
TEORI KEPUTUSAN
Pengambilan Keputusan
dalam Kondisi
Ketidakpastian
(Uncertainty)
PENGANTAR
Setiap hari kita harus mengambil keputusan,
baik keputusan
yang sederhana maupun keputusan jangka
panjang.
Contoh:
Keputusan yang diambil suatu perusahaan:
Barang dan jasa apa yang akan diproduksi,
Metode apa yang dipakai untuk memproduksi,
Untuk siapa barang dan jasa di produksi,
Bagaimana strategi pemasaran dan
promosinya,
Apakah perusahaan membutuhkan tenaga
pemasaran,
PENGANTAR
Statistika mengembangkan teori pengambilan keputusan yang
dipelopori Reverand Thomas Bayes pada tahun 1950-an.
Contoh kasus:
1. Untuk menambah modal suatu Bank apakah:
a) menambah modal,
b) memecah saham,
c) menerbitkan obligasi
2. Investasi apakah:
a) tanah
b) tabungan
ELEMEN KEPUTUSAN
Kepastian (certainty): informasi untuk
pengambilan keputusan tersedia dan
valid.
Risiko (risk): informasi untuk
pengambilan keputusan tidak
sempurna, dan ada probabilitas atas
suatu kejadian.
Ketidakpastian (uncertainty): suatu
keputusan dengan kondisi informasi
tidak sempurna dan probabilitas suatu
kejadian tidak ada.
ELEMEN KEPUTUSAN
Pilihan atau alternatif yang terjadi bagi
setiap keputusan.
States of nature yaitu peristiwa atau
kejadian yang tidak dapat dihindari
atau dikendalikan oleh pengambil
keputusan.
Hasil atau payof dari setiap
keputusan.
ELEMEN KEPUTUSAN
Peristi
wa
Tindak
an
Hasil/
Payof
OUT LINE
Pengambilan Keputusan
dalam Kondisi Risiko (Risk)
TEORI KEPUTUSAN
Pengambilan Keputusan
dalam Kondisi
Ketidakpastian
(Uncertainty)
CONTOH EV
Saham
Baik
(P=0,5)
Buru
(P=0,5)
Perhitungan EV
Nilai
EV
ABCD
444.444
277.778
(444.444 x 0,5) +
(277.778 x 0,5)
361.111
EFGH
1.081.081
162.162
(1.081.081 x 0,5) +
(162.162 x 0,5)
621.622
PQRS
1.487.667
61.667
1.487.667 x 0,5) +
(61.667 X 0,5)
774.667
CONTOH
Saham
Baik (P=0,5)
Buruk (P=0,5)
ABCD
444.444
277.778
EFGH
1.081.081
162.162
PQRS
1.487.667
61.667
Baik (P=0,5)
ABCD
(1.487.667
-444.444) =
1.043.223
EFGH
(1.487.6671.081.081) =
406.586
Buruk (P=0,5)
Perhitungan
EOL
Nilai EOL
(1.043.223 x
0,5) + (0 x
0,5)
521.612
(277.778 162.162) =
115.616
(406.586 X
0,5) +
(115.616 x
0,5)
261.101
(277.778
(0 xterbaik
0,5) + adalah
Berdasarkan nilai EOL, maka
keputusan
yang
PQRS
0 BBCA yaitu61.667)
=
(216.111
108.056
membeli saham
yang memiliki
nilai EOLXterendah.
216.111
0,5)
OUT LINE
Pengambilan Keputusan
dalam Kondisi Risiko (Risk)
TEORI KEPUTUSAN
Pengambilan Keputusan
dalam Kondisi
Ketidakpastian
(Uncertainty)
2. Kriteria Maximin
Keputusan didasarkan pada kondisi pesimis
atau mencari
Nilai maksimum pada kondisi pesimis.
3. Kriteria Maximax
Keputusan didasarkan pada kondisi optimis
dan mencari nilai maksimumnya.
Kondisi Perekonomian
Boom
Normal
Krisis
LPBN
1.180
488
250
MEGA
2.000
1.356
300
BBCA
4.463
1.666
185
Kondisi Krisis
LPBN
250
MEGA
300
BBCA
185
Kondisi Boom
LPBN
1.180
MEGA
2.000
BBCA
4.463
Contoh:
Koefisien optimisme didasarkan pada probabilitas
terjadinya kondisi boom dibandingkan dengan
kondisi krisis. Berdasarkan data diperoleh koefisien
optimisme sebesar 0,63 sehingga koefisien
pesimisme adalah 1 0,63 = 0,37.
Emiten
Boom
Krisis
Perhitungan
LPBN
1.180
250
MEGA
2.000
300
BBCA
4.463
185
(1.180x0.63) +
(250x0.37)
(2.000x0.63) +
(300x0.37)
(4.463x0.63) +
(185x0.37)
EV
836
1.371
2.880
Perusahaan
Kondisi Perekonomian
Boom
Normal
Nilai Regret
Maksimum
Krisis
LPBN
3.283
1.178
50
MEGA
2.463
310
BBCA
115
LPBN
3.283
MEGA
2.463
BBCA
115
OUT LINE
Pengambilan Keputusan
dalam Kondisi Risiko (Risk)
TEORI KEPUTUSAN
Pengambilan Keputusan
dalam Kondisi
Ketidakpastian
(Uncertainty)
Saha
m
Boom
(P =
0,63)
Krisis
(P =
0,37)
Perhitungan
EV
ABCD
1.180
250
836
EFGH
2.000
300
1.371
PQRS
4.463
185
2.880
836
(1)
Membeli Saham
ABCD
2.880
1.371
(2)
Membeli Saham
EFGH
2.880
(3)
Membeli Saham
PQRS
Probabilitas Ekonomi
Boom (0,63)
Probabilitas Ekonomi
Krisis (0,37)
1.180
250
Probabilitas Ekonomi
Boom (0,63)
2.000
Probabilitas Ekonomi
Krisis (0,37)
300
Probabilitas Ekonomi
Boom (0,63)
4.463
Probabilitas Ekonomi
Krisis (0,37)
185