Anda di halaman 1dari 9

Latihan Pasing Atas Double Contact terhadap Keterampilan Bola Voli

Oleh:
Destriana
Penjaskes FKIP UNSRI
destriana@fkip.unsri.ac.id

Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh latihan passing atas double contact
(sentuhan ganda) terhadap passing atas siswa putri ekstrakurikuler bola voli SMP Negeri 19
Palembang. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuasi eksperimen. Sampel dalam
penelitian ini adalah 40 siswi ekstrakurikuler bola voli tahun 2012/2013. Instrumen yang digunakan
dalam penelitian ini adalah tes keterampilan pasing atas dan observasi teknik pasing atas. Hasil
penelitian ini adalah adanya peningkatan rata-rata pretest dan posttest kelompok eksperimen dari 17,1
ke 23,4 meningkat sebesar 6,3 atau sebesar 36,8%, dan hasil observasi didapat 80% siswa telah dapat
melakukan passing dengan kategori baik, dan berdasarkan pengujian hipotesis didapat thitung = 22,74
sedangkan t0,95 = 2,84 jadi thitung =22,74 > t0,95 = 2,84, dengan hasil ini berarti dengan melakukan
latihan pasing atas double contact terdapat pengaruh latihan pasing atas double contact untuk
keterampilan pasing atas bola voli. Temuan penelitian ini adalah bahwa latihan pasing atas double
contact dapat meningkatkan keterampilan pasing atas. Implikasi dari penelitian ini adalah dapat
digunakan sebagai salah satu bentuk variasi latihan untuk meningkatkan keterampilan pasing atas bola
voli.
Kata kunci : Latihan, pasing atas double contact, permainan bola voli

Double Top Contact Exercises on Volleyball Skills


By:

Destriana
Penjaskes FKIP UNSRI
destriana@fkip.unsri.ac.id

Abstract The purpose of this study was to determine the effect of passing exercise on double contact
(double touch) on the passing of female students extracurricular volleyball SMP Negeri 19
Palembang. This research uses quasi experimental research method. The sample in this research is 40
student extracurricular volleyball year in 2012/2013. The instruments used in this research are top fit
skill test and observation of upper passing technique. The result of this research is an increase of
pretest and posttest average of experiment group from 17,1 to 23,4 increased by 6,3 or equal to
36,8%, and observation result obtained 80% student have been able to passing with good category,
and based on the hypothesis testing obtained tcount = 22.74 while t0.95 = 2.84 so tcount = 22.74>
t0.95 = 2.84, with this result means by doing the exercise post over double contact there is the
influence of exercise pasing over double contact for top volleyball skills. The finding of this research
is that double contact fit training can improve upper passing skills. The implication of this research is
that it can be used as a form of variation of exercises to improve the skill of the volley ball.

Keywords: Exercise, over passing double contact, game volleyball

24
Pendahuluan tiga kali pukulan (Munasifah,2008:03).
Teknik-teknik dalam permainan bola voli
Olahraga adalah segala kegiatan menurut Erianti (2004:103) ada 5 yaitu
yang sistematis untuk mendorong, servis, passing, umpan, smash dan block
membina, serta mengembangkan potensi (bendungan). Untuk menjadi pemain bola
jasmani, rohani, dan sosial. Tujuan voli yang baik maka harus menguasai
olahraga untuk memelihara dan seluruh dari teknik dasar tersebut. Diantara
meningkatkan kesehatan dan kebugaran, teknik dasar yang harus dikuasai adalah
prestasi, kualitas manusia, menanamkan passing. Menurut Erianti (2004:115)
nilai moral dan akhlak mulia, sportivitas, passing merupakan suatu teknik dalam
disiplin, mempererat dan membina permainan bola voli yang tujuannya adalah
persatuan dan kesatuan bangsa, untuk mengoper bola ke suatu tempat atau
memperkukuh ketahanan nasional, serta kepada teman sendiri dalam satu regu,
mengangkat harkat, martabat dan untuk selanjutnya dimainkan kembali dan
kehormatan bangsa (UU No.3 Tahun dapat juga dikatakan sebagai langkah awal
2005). Kosasih (1985:9) mengemukakan untuk menyusun pola serangan kepada
bahwa ”olahraga ialah suatu usaha untuk regu lawan. Passing itu sendiri terdiri dari
mendorong, membangkitkan, dua yaitu passing atas dan passing bawah.
mengembangkan dan membina kekuatan
jasmaniah maupun rokhaniah pada tiap Menurut Erianti (2004:127)
manusia”. Menurut Matveyev (1981) Passing atas merupakan elemen yang
dalam Rusli Lutan (2002:37), penting dalam permainan bola voli.
bahwa”olahraga merupakan kegiatan otot Penguasaan teknik passing atas yang baik
yang energik dan dalam kegiatan itu atlet akan menentukan keberhasilan suatu regu
memperagakan kemampuan geraknya untuk membangun serangan dengan baik.
(performa) dan kemauannya semaksimal Apabila dilakukan secara bervariasi, maka
mungkin”. seluruh potensi penyerangan regu dapat
dimanfaatkan. Teknik passing atas
Pada pendidikan formal atau memiliki teknik yang sulit, karena
sekolah, olahraga termasuk dalam mata membutuhkan koordinasi gerakan yang
pelajaran itu dikarenakan adanya lebih baik. Kesulitan yang biasa terjadi
hubungan yang signifikan antara tingkat yaitu bola diteruskan terlalu datar, bola
kesegaran jasmani dengan hasil belajar terhenti ditangan, bola bukan didorong tapi
siswa, seperti yang dikemukan oleh ditepuk, bola dipassingkan melenceng,
Okpaliasnyah (2008:51). Mata pelajaran bola tidak tepat sasaran dan masih banyak
olahraga sangat membantu siswa untuk lagi kesulitan dalam mempelajari passing
lebih siap mengikuti pelajaran yang atas. Kesulitan ini juga yang dialami oleh
lain.Salah satu materi pelajaran yang siswa putri ekstrakurikuler bola voli di
diajarkan di sekolah yaitu permainan bola SMP Negeri 19 Palembang. Selain itu
voli. Bola voli adalah permainan yang peneliti melihat hasil pertandingan bola
dilakukan oleh dua regu, yang masing- voli putri SMP Negeri 19 palembang 3
masing terdiri atas enam orang. Bola tahun terakhir belum pernah menjadi juara
dimainkan di udara dengan melewati net, di pertandingan antar SMP se- kota
setiap regu hanya bisa memainkan bola Palembang.

25
Berdasarkan hasil observasi dari adalah dengan passing atas sentuhan
kegiatan putri ekstrakurikuler bola voli di ganda, dimana partner pertama
SMP Negeri 19 Palembang tersebut melambungkan bola ke parrner kedua dan
penulis menarik kesimpulan bahwa partner kedua memainkan bola di atas
passing atas bola voli putri ekstrakurikuler kepalanya sendiri lalu dioperkan ke partner
di SMP Negeri 19 Palembang kurang baik. pertama kembali. Variasi ini bertujuan
Oleh sebab itu peneliti bermaksud untuk untuk memperbaiki, bahkan
memberikan latihan yang dapat digunakan menghapuskan kesalahan teknik serta
untuk meningkatkan passing atas salah menghasilkan kecermatan dalam bermain
satuhnya adalah passing atas double bola voli. Menurut Dieter, Kruber dan
contact berpasangan. Theo Kleinmann (1989:38) belajar
melakukan passing atas bola voli dapat
Menurut Muhajir (2007:11) dilakukan dengan latihan passing atas
passing atas sentuhan ganda bermanfaat double contact. Gerakan latihan passing
agar siswa dapat menguasai unsur-unsur atas yaitu bola yang datang mula-mula
tehnik dan taktik dalam permainan bola dilambungkan dengan sentuhan jari-jari
voli. Gerakan latihan Passing atas yang meregang ke atas, setelah itu ke arah
sentuhan ganda yaitu bola yang datang kawan berlatih.
oleh pemain mula-mula dipantulkan tegak
lurus ke atas setinggi 1-2 meter dan pada Menurut Durrwachter (1982:26-27)
sentuhan kedua diteruskan pada pasangan menyatakan
bermain Sehingga setelah diberikan latihan
tersebut diharapkan siswa memiliki ….passing atas double
kemampuan dan bahkan meningkatkan contact dimana bola yang datang
passing atas siswa putri ekstrakurikuler dibiarkan memantul kembali
SMP Negeri 19 Palembang. setelah menyentuh jari-jari yang
menegang. Tinggi pantulan sekitar
Menurut J.Nossek (dalam Maskur 1 − 2 m. Setelah itu barulah bola
Ahmad 2006:130), bahwa dalam suatu ditangkap dan dilemparkan
latihan harus dilakukan secara berulang- kembali. Double contact pada
ulang dengan meningkatkan tahanan mulanya bola datang dipantulkan
(beban) guna meningkatkan kekuaan dan pelan-pelan dengan ujung jari-jari.
daya tahan otot yang diperlukan. Menurut Pada sentuhan kedua barulah bola
Muhajir (2007:11) passing atas sentuhan digerakkan kearah yang baru, jadi
ganda bermanfaat agar siswa dapat anak didik bisa memperhatikan
menguasai unsur-unsur tehnik dan taktik detail-detail teknik. Resiko bahwa
dalam permainan bola voli. Gerakan anak didik terbiasa pada sentuhan
latihan Passing atas sentuhan ganda yaitu ganda yang dalam pertandingan
bola yang datang oleh pemain mula-mula tidak diperbolehkan, tidak benar,
dipantulkan tegak lurus ke atas setinggi 1- siswa dengan sendirinya akan
2 meter dan pada sentuhan kedua menyesuaikan diri dengan sentuhan
diteruskan pada pasangan bermain. sekali saja.

Menurut Beutelstahl (2008: 48)


variasi dalam latihan voli salah satunya

26
Berdasarkan latar belakang masalah dan Hasil dan Pembahasan
batasan masalah maka dapat dirumuskan Hasil Pretes Kelompok Eksperimen
sebagai berikut: Apakah ada pengaruh Data tes kelompok eksperimen passing
latihan passing atas double contact atas didapatkan rentang sebesar 12, banyak
berpasangan terhadap passing atas siswa kelas interval 5, dan panjang kelas 3 maka
putri ekstrakurikuler bola voli SMP Negeri didapat tabel distribusi data sebagai
19 Palembang? berikut:

Penelitian ini dilakukan dengan Tabel 1. Daftar distribuasi hasil pretes


tujuan untuk mengetahui apakah kelompok eksperimen
berpengaruh signifikan latihan passing atas
No Passin F X X2 f.x f.x F
double contact (sentuhan ganda) terhadap g atas
passing atas siswa putri ekstrakurikuler 1 11-13 3 12 144 36 432 3
bola voli SMP Negeri 19 Palembang. 2 14-16 7 15 225 10 157 1
5 5 0
Metode Penelitian 3 17-19 4 18 324 72 129 1
6 4
Metode penelitian yang digunakan 4 20-22 5 21 441 10 220 1
adalah eksperimen semu (quasi 5 5 9
eksperimental). Metode eksperimen ini 5 23-25 1 24 576 24 576 2
0
digunakan pada ekstrakurikuler bola voli
∑ 2 32 608 32 608
putri yang berjumlah 40 siswi putri 0 4 4 4 4
kemudian dibagi menjadi kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol secara
ordinal pairing. Kelompok eksperimen Tabel di atas dapat dilihat lebih jelas
dalam penelitian ini adalah kelompok dengan menggunkan grafik histogram
siswa yang mendapatkan perlakuan sebagai berikut:
(latihan) passing atas double contact
Grafik 1. Pretes kelompok eksperimen
berpasangan sedangkan kelompok kontrol
adalah kelompok siswa yang tidak
mendapatkan perlakuan (latihan) passing Pretest Kelompok Eksperimen
atas double contact berpasangan.

Rancangan penelitian yang 8


frekuensi

digunakan adalah Nonequivalent Control 7


group design (Sugiyono, 2008: 116). 6
Sampel dalam penelitian ini adalah siswi 5
putri ekstrakurikuler bola voli tahun ajar 4
2012/2013. Instrumen yang digunakan 3
dalam penelitian ini adalah tes 2
keterampilan pasing atas dan observasi 1
teknik pasing atas. 0
12 15 18 21 24

27
Hasil Pretes Kelompok Kontrol Tabel 3. Hasil mean, modus, dan SD KE
dan KK pretes:
Data tes pasing atas kelompok kontrol
didapat rentang 12, banyak kelas interval 5 kelompok Mean Median Modus SD
dan panjang kelas 3, maka didapat daftar KE 17,1 16,5 15,21 3,52
distribusi data sebagai berikut: Kk 16,5 16,5 15,21 3,75
No Passing F X X2 f.x f.x F
atas Uji Normalitas Sampel Posttest Kelompok
1 11-13 3 12 144 36 432 3 Eksperimen
2 14-16 7 15 225 105 1575 10
3 17-19 4 18 324 72 1296 14 Data tes kelompok eksperimen didapat
4 20-22 4 21 441 105 2205 19 rentang 12, banyak kelas interval 5 dan
5 23-25 2 24 576 24 576 20 panjang kelas 3, maka didapat daftar
∑ 20 576 345 6219
distribusi data sebagai berikut:

Tabel di atas dapat dilihat lebih jelas Tabel 4. Uji Normalitas Sampel Posttest
dengan menggunkan grafik histogram Kelompok Kontrol
sebagai berikut:
No Passing F X X2 f.x f.x F
Histogram 2. Prestes Kelompok Kontrol atas
1 17-19 3 18 324 54 972 3
2 20-22 7 21 441 147 3087 10
Pretest kelompok Kontrol 3 23-25 3 24 576 72 1728 13
4 26-28 5 27 729 135 3645 18
8 5 29-31 2 30 900 60 1800 20
7 ∑ 20 576 468 11232
6
5
frekuensi

Tabel di atas dapat dilihat lebih jelas


4
dengan menggunkan grafik histogram
3
sebagai berikut:
2
1 Histogram 3. Uji Normalitas Sampel
0 Posstest KK
12 15 18 21 24

Posttest Kelompok
7 Kontrol
6
5
Berikut tabel hasil kelompok eksperimen
frekuensi

4
(KE) dan kelompok kontrol (KK)
3
2
1
0
13 16 19 22 25

28
Data tes kelompok kontrol didapat rentang Tabel 6. Hasil Mean, Modus dan Standar
12, banyak kelas interval 5 dan panjang Deviasi Posttest Kelompok Eksperimen
kelas 3, maka didapat daftar distribusi data dan Kelompok Kontrol
sebagai berikut:
Kelompok Mean Median Modus SD
Tabel 5. Uji Normalitas Sampel Posstest
kelompok eksperimen KE 23,4 22,5 21 3,85

KK 17,8 17 15,25 4,06


No Passing F X X2 f.x f.x F
atas

Uji homogenitas data perlu


1 12-14 5 13 169 65 845 5
dilakukan untuk membuktikan kesamaan
2 15-17 6 16 256 96 1536 11 varian kelas yang membentuk sampel
tersebut. Untuk menguji homogenitas
3 18-20 3 19 361 57 1083 14
digunakan uji Barlett. Dari hasil
4 21-23 4 22 484 88 1936 18 perhitungan (pada bab lampiran) bahwa
dengan taraf kepercayaan α=0,05 pada dk
5 24-26 2 25 625 50 1250 20 = 1 diperoleh X2t = 3,84 dan X2hitung =
0,076 hingga dapat ditulis :
∑ 20 356 6650
0,076 < 3,84

Syarat homogen : X2hitung < X2tabel.


Tabel di atas dapat dilihat lebih jelas Kesimpulan yang dapat diambil bahwa
dengan menggunkan grafik histogram sampel data berasal dari populasi yang
sebagai berikut: sama atau homogen.

Histogram 4. Uji Normalitas Sampel Analisis Data Tes


Posstest KE Setelah data dinyatakan
berdistribusi normal dan sampel berasal
Posttest Kelompok dari populasi yang sama atau homogen,
maka selanjutnya dapat dilakukan
8
Eksperimen pengujian hipotesis menggunakan statistik
7 “uji t”, jadi ttabel dk = 38 dengan taraf
6 kepercayaan 95% = 2,84
5
frekuensi

4 Dengan harga to = 22,74 dan


3 dikonsultasikan dengan t0,95 = 2,84 ,
2 ternyata to lebih besar dari nilai t pada
1 tabel distribusi bahwa 22,74 > 2,84
0 (terdapat beda yang signifikan antara
18 21 24 27 30 kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol).

29
Maka hipotesis yang berbunyi kelompok kontrol diketahui bahwa siswi
“passing atas double contact berpasangan putri ekstrakurikuler bola voli SMP
berpengaruh signifikan terhadap Negeri 19 passing atas yang tertinggi
kemampuan passing atas siswa putri adalah 23 dan passing atas yang terendah
ekstrakurikuler bola voli SMP Negeri 19 adalah 11, rata-rata pretest kelompok
Palembang.’’, dapat diterima. kontrol adalah 17,1. Siswa melakukan
pretest terlihat dari gambar 6
Hasil Penilaian Observasi
Setelah 6 minggu kelompok
Data yang diperoleh selama observasi kontrol posttest passing atas tertinggi yaitu
adalah data tentang teknik passing atas. 24 dan terendah 12 dan rata-rata posttest
Penilaian dilakukan secara individu pada adalah 17,8 hanya naik 0,55 atau naik
kelompok eksperimen ketika latihan sebesar 3% dari data pretest. Untuk
berlangsung. Berikut ini tabel distribusi kelompok eksperimen pretest passing atas
frekuensi yang disertai persentase siswa yang tertinggi adalah 23 dan passing atas
untuk teknik passing atas terendah 11 serta rata-rata pretest
kelompok eksperimen adalah 17,1.
Tabel 7. Hasil observasi data passing Perlakuan latihan Passing atas
atas double contact berpasangan selama 6
Nilai Frekue Persent 𝒙𝒊 𝒇𝒊 Kateg minggu dengan frekuensi latihan 3-4 kali
Akhi nsi ase ori seminggu ternyata terdapat kenaikan
r dengan posttest passing atas tertinggi 29
48 – 1 5% 50,1 Sangat dan terendah 17 sehingga rata-rata posttest
53 3 15% 169,5 kurang kelompok eksperimen menjadi 23,4 naik
54 – 0 0 0 Kuran sebesar 6,3 atau sebesar 36,8 %.
59 4 20% 274 g
60 – 12 60% 900 Cukup Pendapat Muhajir (2007:11)
65 Baik passing atas sentuhan ganda (double
66 – Sangat contact) bermanfaat agar siswa dapat
71 baik menguasai unsur-unsur tehnik dan taktik
72 - dalam permainan bola voli, dan pendapat
78 Fox dalam Sajoto (1988:150) latihan dapat
Juml 2 10 139 dilihat dari hasil dan pengaruhnya dalam
ah 0 0% 3,6 -
waktu 4-8 minggu dengan frekuensi 3-5
Rata- 69, Bai
kali perminggu
rata 7 k
Hasil data pretest di peroleh,
kemudian dilakukan pengolahan data
Pembahasan
menggunakan uji normalitas dan
Analisis data tes didapatkan, homogenitas sebagai syarat analisis data
passing atas mengalami peningkatan tes. Setelah di uji ternyata data pretest
setelah diberikan perlakuan passing atas berdistribusi normal dan homogen. Data
double contact 3-4 kali seminggu dalam dinyatakan berdistribusi normal dan
waktu 6 minggu. Dari data terlihat pretest homogen maka selanjutnya dapat

30
dilakukan pengajuan hipotesis kemampuan passing atas siswa putri
menggunakan statistik “uji t”. ekstrakurikuler bola voli SMP Negeri 19
Palembang. Hal ini dapat dilihat dari
Kriteria pengujian hipotesis terima peningkatan rata-rata pretest dan posttest
Ho jika thitung < ttabel (1-α) dan tolak Ho jika kelompok eksperimen dari 17,1 ke 23,4
thitung > ttabel (1-α), dimana t (1-α) adalah t meningkat sebesar 6,3 atau sebesar 36,8%,
yang didapat dari tabel distribusi t dengan dan hasil observasi dimana 80% siswa
dk = n1 + n2 – 2 dan peluang (1- α). Di telah dapat melakukan passing dengan
dapat thitung = 22,74 sedangkan t0,95 = 2,84 baik, dan berdasarkan pengujian hipotesis
jadi thitung = 22,74 > t0,95 = 2,84 dengan didapat thitung = 22,74 sedangkan t0,95 = 2,84
demikian latihan passing atas double jadi thitung =22,74 > t0,95 = 2,84.
contact berpasangan berpengruh signifikan
terhadap passing atas pada siswi putri Temuan dari penelitian ini bahwa
ekstrakurikuler bola voli SMP Negeri 19 latihan pasing atas double contact dapat
Palembang. meningkatkan keterampilan pasing atas
bola voli. Implikasi dari penelitian ini
Analisis data observasi passing adalah bahwa pasing atas double contact
atas atas siswa ekstrakurikuler SMP dapat menjadi salah satu bentuk variasi
Negeri 19 Palembang secara keseluruhan latihan yang dapat diterapkan dalam
pada kategri baik. Passing atas siswa ekstrakurikuler bola voli untuk anak SMP.
dilihat dari hasil observasi didapatkan nilai
rata-rata passing atas siswa setelah Daftar Pustaka
diberikan perlakuan yaitu latihan passing
atas double contact termasuk dalam Ahmad, Maskur. 2006. Ilmu Kesehatan
kategori baik. Olahraga. Palembang: Penerbit
Unsri.
Pernyataan tersebut sesuai dengan Beutelstahl, Dieter. 2008. Belajar Bermain
pendapat Muhajir (2007:11) passing atas Bola Volley. Bandung: CV Pionir
sentuhan ganda (double contact)
Jaya
bermanfaat agar siswa dapat menguasai
unsur-unsur tehnik dan taktik dalam Dieter, Kruber dan Theo Kleinmann. 1989.
permainan bola voli. Siswa dengan Bola Volley Pembinaan Teknik dan
kategori passing atas sangat baik sebesar kondisi. Jakarta: PT. Gramedia
60 % atau sebanyak 12 siswa, dan passing Durrwacher, Gerhard. 1982. Bola Volley
atas berkategori baik sebesar 20 % atau 4 Belajar dan Berlatih Sambil
siswa. Hal ini berarti lebih dari 50 % atau Bermain. Jakarta: PT Gramedia.
sekitar 80% siswa telah mampu melakukan
Lutan, Rusli.2002. Olahraga dan Etika
passing atas dengan baik.
Fair Play. Jakarta: Direktorat
Kesimpulan Pemberdayaan Ilmu Olahraga,
Direktorat Jenderal Olahrga,
Berdasarkan hasil penelitian maka Departemen Pendidikan
dapat diambil kesimpulan bahwa passing Nasional.
atas double contact berpasangan
berpengaruh signifikan terhadap

31
Muhajir. 2007. Pendidikan Jasmani
Olahraga dan Kesehatan.
Bandung: PT. Yudhistira.
Sajoto, Mochamad. 1998. Pembinaan
Kondisi Fisik dalam Olahraga.
Jakarta: DEPDIKBUD.
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian
Pendidikan. Bandung: CV
Alfabeta.

32

Anda mungkin juga menyukai